Anda di halaman 1dari 2

KEIVIEI\TERIAN REPUBLIKINDONESIA

KEUANIGANI
JENDERALPAJAK
DIREKTORAT
KANTORWILAYAHDJPWAJIBPAJAKBESAR
M E R D E K A T I I l l UNRO M O R1 6 J A K A R T A
J A L A NI \ I E D A N 10110
TELEPON ( 0 2 1 )3 5 2 4 0 1 5F;A K S I M I L(E0 2 1 )3 5 2 0 6 8 0S; I T U Sw w w . p a j a k , o o . i d
AK(02
LAYANAN'*ro*Hrrli.o[fffiHffi!ff I)1500200

Nomor s- 9l9| nrupl1st2015 2015


30 November
Sifat Qonora

Hal Penjelasan PPhPasal22


Pemungutan

Yth.Direktur Keuangan, SDM& UmumPT KimiaFarmaApotek


J a l a nB u d iU t o m oN o .1
Jakarta Pusa1 t 0710

Sehubungan dengansuratSaudaranomorKFA.03.21lPJK|153412015 tanggal23 Oktober


2015perihalPenjelasan Pemungutan PPh Pasal22, denganini disampaikan hal-halsebagai
berikut.
1. DalamsurattersebutdiataspadaintinyaSaudaramenyampaikan bahwaterdapatperbedaan
persepsiantaraPT KimiaFarmaApotek(selanjutnya disebutWajibPajak)dengandistributor
(rekanan)seda penjelasandari beberapaKPP domisili cabang Wajib Pajak terkait
pemungutan PajakPenghasilanPasal22dan Saudaramemohonpenjelasan terkait:
a" Pasal3 huruf e ayat (2) PMK 1071PMK.010120156 yang mengaturbahwadikecualikan
daripemungutan PPh Pasal22adalahpembayaran yangdilakukanolehpemungutpajak
sebagaimana dimaksuddalamPasal1 ayat (1) hurufe yangjumlahnyapalingbanyak
Rp 10.000,000,00 (sepuluhjuta rupiah) dan tidak merupakanpembayaranyang
terpecah-pecah. Berdasarkan hal tersebutapakahpemungutan PPh Pasal22 dikenakan
berdasarkan:
1) jumlahyangterterapada1 fakturkomersilditambahpajak,atau
2) jumlahpembayaran yangterteradalam1 giro/cekkepadadistributoryang samatetapi
terdiridaribeberapafakturkomersilditambahpajak,atau
3) seluruhjumlahyangdibayarkan yangsamadalam1 (satu)hariyang
kepadadistributor
samameskipunterdiridaribeberapagiro/cek;
b. entitas siapakah yang seharusnyatertera di SSP, saat kami menyetorkanhasil
pemungutanselamasatu masa pajak,apakahentitasWajib Pajaksebagaipemungut
pajakataukahentitasdistributor;
Kode Jenis Setoran (KJS) yang dicantumkanpada SSP PPh Pasal 22 apakah
menggunakan KJS100atau900;
d . berupaapakahyang harusdisampaikan kepadadistributor,apakahbukti pemotongan
PPhPasal22 atauSSP.
2. Ketentuan terkait:
a. PeraturanMenteriKeuanganNomor 1071PMK.01012015 tentangPerubahanKeempat
atas PeraturanMenteriKeuanganNomor154/PMK.0312010 tentangPemungutan Pajak
Penghasilan Pasal22 Sehubungan denganPembayaran atas Penyerahan Barangdan
Kegiatandi Bidanglmpordan KegiatanUsahadi BidangLain,mengaturantaralain:
1) Pasal1 ayat (1) hurufe angka3, PT KimiaFarmaApotekadalahsalahsatu badan
usahatertentuyang dimilikisecaralangsuh'g oleh BadanUsahaMilik Negarayang
ditunjuksebagaiPemungutanPajakberkenaandengan'pembayaran. atas pembelian
barangdan/ataubahan-bahan untukkeperluan kegiatanusahanya;
2) Pasal3 ayat (1) hurufe angka2, dikecualikan dari pemungutanPPh Pasal22adalah
pembayaranyang dilakukanoleh pemungut pajak sebagaimana dimaksuddalam
Pasal1 ayat (1) hurufe yang jumlahnyapalingbanyakRp 10.000.000,00 (sepuluh
juta rupiah)dan tidak merupakanpembayaranyangterpecah-pecah;
y
Kp.:8D.04/BD.0401 f
nl
,JI
-2- ' i!'

3) Pasal5 ayat (3), pemungutanPajak Penghasilan Pasal 22 oleh pemungutpajak


sebagaimana dimaksuddalamPasal1 ayat hurufe wajibdisetorolehpemungut
(1)
ke kas negara melaiuiKantorPos, bank devisa,atau bank yang ditunjukoleh
MenteriKeuangandenganrnenggunakan SuratSetoranPajak;
4) Pasal6 ayat (2), pemr.rngut pajaksebagaimana dimaksuddalamPasal1 ayat (1)
huruf e wajib menerbitkan Bukti PemungutanPajakPenghasilan Pasal22 dalam
rangkap3 (tiga),yaitu:
a. lembarkesatuuntukWajibPajakyangdipungut;
b lembarkeduasebagailampiranlaporanbulanankepadaKantorPelayanan Pajak
(dilampirkanpadaSuratPemberitahuan MasaPajakPenghasilan Pasal22);dan
c. lembarketigasebagaiarsippemungut pajakyangbersangkutan.
b. Pasal2 ayat (13) PeraturanMenteriKeuanganNomor2421PMK.0312014 tentangTata
Cara Pembayarandan PenyetoranPajak mengatur bahwa PPh Pasal 22 yang
pemungutannya dilakukanoleh Wajib Pajak badan tertentusebagaiPemungutPajak
harusdisetorpalinglama tanggal10 (sepuluh)bulanberikutnya setelahMasa Pajak
berakhir.
c. LampiranI angka2 PeraturanDirekturJenderalPajakNomorPER-30/PJ12015 tentang
PerubahanKetiga atas PeraturanDirekturJenderalPajak Nomor PER-3BlPJl2009
tentangBentuk FormulirSuratSetoranPajakmengaturbahwaKodeJenisSetoran900
digunakanuntuksetoranpembayaran PPhPasal22yangdipungutolehPemungut.
3. Berdasarkan ketentuantersebutdi atas,denganini ditegaskan
bahwa:
a. atastransaksipadaangkat hurufa diatas,objekpemungutan PPh Pasal22 olehWajib
Pajak sebagaibadan usaha tertentuyang ditunjuksebagaiPemungutPajak adalah
jumlahyang dibayarkankepadadistributoryang sama meskipunterdiridari beberapa
giro/cek;
b" dikecualikandari pemungutan PFh Pasal22apabilaWajibPajakmelakukanpembayaran
atas pembelianbarangdan/ataubahan-bahan untukkeperluankegiatanusahanyayang
jumlahnyapalingbanyakRp 10.000.000,00 (sepuluhjuta rupiah)tidaktermasukPajak
Pertambahan Nilaidan tidakmerupakanpembayaran yangterpecah-pecah;
c. PemungutPajakwajib menerbitkanBukti PemungutanPajak PenghasilanPasal22
dalam rangkap3 (tiga)dan lembarkesatudisampaikankepadaWajib Pajakyang
dipungut(distributor);
d. Pemungut Pajak wdjib menyetorkanPPh Pasal 22 yang dipungut dengan
menggunakan SSP.Adapunnamayangterteradi SSP adalahnamaPemungutPajak
dan Kode Jenis SetoranSSP untuksetoranpembayaran PPh Pasal22 yang dipungut
olehPemungut adalah900;
e. Kepadadistributorsebagaipihakyang dipunguthanyadiberikan BuktiPemungutan
PPh Pasal22.
Demikianuntukdimaklumi.

1989111001

Tembusan:
1. Direktur
Peraturan
Perpajakan
ll;
2. KepalaKPPWajibPajakBesarTiga.

Ko.:BD.04/8D.0401

Anda mungkin juga menyukai