Anda di halaman 1dari 33

A.

Pengertian Kelangkaan Ekonomi

Secara sederhana, pengertian kelangkaan dapat diartikan sebagai, terbatasnya sumber


daya, sehingga mengakibatkan kebutuhan manusia tidak tercukupi. Saat kita
memerlukan sesuatu, kita tidak bisa mendapati apa yang kita perlukan, hal ini juga
disebut sebagai kelangkaan. Secara luas, kelangkaan ekonomi dapat diartikan sebagai,
salah satu masalah ekonomi paling mendasar yang kita hadapi setiap hari, banyak
digunakan dalam bisnis untuk menunjukkan kesenjangan antara penawaran dan
permintaan.

Pada masa pandemi ini, banyak terjadi kelangkaan di banyak sektor. Hal ini disebabkan
merebaknya virus corona covid-19 berlangsung sangat cepat di seluruh bumi ini.
Masyarakat dihimbau untuk jaga jarak, tidak berkerumun, menggunakan masker,
mencuci tangan sehabis memegang sesuatu dengan menggunakan sabun, di air yang
mengalir.

Guna memutus mata rantai persebaran virus, pemerintah di seluruh dunia mengeluarkan
aturan, agar masyarakat bekerja dari rumah. Namun pada prakteknya, tidak semua
aktivitas yang bisa menyokong kegiatan ekonomi dapat dikerjakan dari rumah.Sehingga
banyak sektor industri mengalami kemacetan atau gulung tikar. Banyaknya industri yang
tutup ini menyebabkan kelangkaan di berbagai bidang sumber daya. Pasti kalian semua
mengalami hal yang semacam ini ya, Gramedians.

Berbagai sektor keuangan serta perekonomian Indonesia menjadi berdampak karena


adanya hal tersebut. Buku Cara Indonesia Menangani Pandemi Covid-19 Dan Dampaknya
Terhadap Perekonomian dapat Grameds baca untuk memahami lebih dalam mengenai
hal tersebut.

B. Ciri-ciri kelangkaan

Gramedians, setelah mengetahui pengertian kelangkaan, fenomena ini juga memiliki ciri.
Seperti apa ya ciri-ciri kelangkaan ekonomi? Simak ya!

1. Sumber daya jarang bisa didapat, bisa juga tidak mencukupi, dengan kata lain, alat
pemuas berupa barang dan jasa, terbatas.

2. Keinginan atau kebutuhan manusia yang tinggi, dapat dikatakan, kebutuhan manusia,
tidak terbatas.

3. alat yang memenuhi kebutuhan manusia sangat terbatas, karena tidak diproduksi lagi,
sehingga mengakibatkan sulit didapat.

4. Harga permintaan melambung tinggi dibanding dengan harga biasa, karena jumlahnya
terbatas, sedangkan permintaan dari konsumen, tinggi.
5. Konsumen harus berkorban demi mendapat alat pemuas yang berupa barang atau
jasa, bahkan sampai mengorbankan kebutuhan banyak orang untuk memenuhi
kebutuhan yang lebih penting.

Hal ini juga dapat kita lihat pada contohnya panemi saat ini, dimana begitu banyak
tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia yang kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan banyak masyarakat dan hal ini dibahas dalam buku Mengarungi Badai
Pandemi.

C. Jenis Kelangkaan

Kita telah banyak membahas mengenai pengertian kelangkaan, namun kelangkaan ini
dapat terjadi pada apa saja , ya? Kali ini kita akan bahas mengenai jenis-jenis kelangkaan
itu sendiri.

1. Kelangkaan Sumber Daya Manusia

Manusia dilahirkan memiliki daya cipta, rasa, dan karsa. Dalam kegiatan ekonomi,
manusia memiliki banyak sekali peran. Selain sebagai sumber daya itu sendiri, manusia
juga berperan sebagai konsumen, atau yang turut memanfaatkan hasil dari suatu
kegiatan ekonomi. Sebagai contoh, terjadinya kekurangan tenaga kerja pada sebuah
perusahaan, kekurangan ini dapat berarti kuantitas atau yang menunjukkan jumlah fisik,
namun dapat juga kurangnya kualitas, seperti kemampuan berpikir atau keterampilan.

2. Kelangkaan Sumber Daya Alam

Makhluk hidup tidak dapat lepas atau jauh dari alam. Alam memberi banyak sekali
manfaat bagi makhluk hidup di sekitarnya. Semua yang tersedia di alam, disebut sebagai
sumber daya alam, sumber daya alam ini terdiri dari dua jenis, yaitu sumber daya biotik,
berupa hewan dan tumbuhan, serta sumber daya abiotik, yang berupa udara, air, tanah,
iklim, dan bahan tambang. Sebelum dipergunakan, sumber daya alam tersebut harus
dieksplorasi terlebih dahulu, agar dapat dimanfaatkan. Sumber daya jika dimanfaatkan
terus menerus, pasti persediaannya akan semakin menipis, termasuk juga sumber daya
alam. Menipisnya ketersediaan sumber daya alam inilah yang disebut sebagai
kelangkaan, terutama sumber daya alam yang tidak terbarukan, seperti hasil tambang.
Untuk mencegah hal tersebut, muncul Hukum Sumber Daya Alam di Indonesia yang
digunakan untuk mengatur kewenangan pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber
daya alam yang ada, dan hal ini dibahas dalam buku Hukum Sumber Daya Alam
Indonesia.

3. Kelangkaan Sumber Daya Entrepreneurship (Kewirausahaan)

Dikutip dari https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kewirausahaan/, istilah


kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris,
sebelum dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris, kata entrepreneurship sendiri berasal
dari kata berbahasa Perancis, yaitu entreprende yang memiliki arti petualang, pencipta,
dan pengelola usaha, maka kewirausahaan secara umum, dapat diartikan sebagai suatu
usaha untuk menentukan, mengembangkan, kemudian menggabungkan inovasi,
kesempatan, dan cara yang lebih baik agar memiliki nilai yang lebih dalam kehidupan.

Jadi, sumber daya entrepreneurship (kewirausahaan) sendiri merupakan sebuah upaya


yang melibatkan sumber daya lainnya seperti sumber daya alam, modal dan teknologi,
sehingga dapat menciptakan kekayaan dan kemakmuran melalui penciptaan lapangan
kerja, penghasilan dan produk yang diperlukan masyarakat.

Seorang pengusaha yang kreatif dan inovatif dapat memanfaatkan sumber yang ada,
untuk menciptakan hasil-hasil yang berkualitas, sehingga memperoleh keuntungan yang
maksimal. Hal ini menjadi salah kunci dari kesuksesan wirausaha yang terdapat dalam 8
Kunci Sukses

4. Kelangkaan Sumber Daya Modal

Untuk mendukung suatu produksi, dibutuhkan sumber daya berupa modal. Sumber daya
modal merupakan pondasi utama untuk menghasilkan barang atau jasa, yang
merupakan produk yang memiliki nilai manfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sumber daya modal dapat berupa, dana segar, modal fisik.

Yakni berupa bahan baku, peralatan, gedung, mesin, keterampilan, bahkan kemauan,
serta semangat juga boleh disebut sebagai sumber daya modal. Keinginan yang kuat,
menjadi fondasi membangun permodalan. Keinginan kuat dengan diiringi usaha dan
kerja keras akan memunculkan peluang tersendiri untuk menjalankan suatu produksi.

D. Penyebab kelangkaan

1. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk merupakan hal yang perlu mendapat


perhatian. Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, tanpa disertai proses produksi
suatu alat pemuas kebutuhan yang memadai, akan menyebabkan terhambatnya proses
pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi akan
mengakibatkan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, semakin tidak terkendali.

2. Kemampuan Produksi Kemampuan produksi ditentukan oleh faktor produksi yang


berupa tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan.Faktor-faktor
pendukung tersebut jumlahnya terbatas, sehingga otomatis akan berdampak pada terjadi
atau tidaknya kelangkaan.

3. Perbedaan Letak Geografis Kondisi alam di setiap belahan bumi ini tidaklah sama,
setiap wilayah memiliki karakteristik masingmasing. Dari karakteristik ini akan
melahirkan keberagaman sumber daya, sesuai dengan potensi masing-masing wilayah.
Persebaran kondisi geografis inilah yang menjadi penyebab dari kelangkaan sumber daya.

4. Bencana Alam Bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, gunung
meletus, serta bencana alam yang lain merupakan salah satu faktor penyebab
kelangkaan yang tidak dapat diprediksi oleh manusia. Bencana alam selalu menyisakan
kerusakan bangunan, infrastruktur, sumber daya alam yang lain rusak, bahkan
menimbulkan korban jiwa.

5. Pandemi Pandemi yang terjadi selama satu tahun di belahan bumi ini menjadi
penyebab kelangkaan yang tidak dapat diprediksi pula. Pembatasan sosial berskala
besar mengakibatkan terhentinya proses produksi barang, penggunaan jasa juga
terbatas, sumber daya manusia juga sangat terbatas, karena banyak orang meninggal
akibat pandemi ini. Jadi dapat dibayangkan, pandemi menyebabkan kelangkaan
besarbesaran di banyak sektor ekonomi. Pada buku Sepuluh Pelajaran Untuk Dunia
Pasca-Pandemi dibahas mengenai dengan adanya pandemi dijadikan sebagai sebuah
pembelajaran, yang di dalamnya mencakup risiko perbahan alam serta biologis hingga
kebangkitan kehidupan digital.

E. Dampak kelangkaan

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia, pasti membawa dampak. Begitu juga
kelangkaan, kelangkaan membawa dampak pada pemenuhan kebutuhan manusia. Yuk
kita simak dampak dari kelangkaan ini!

1. Kenaikan harga

Jika permintaan lebih besar dari ketersediaan sumber daya, maka harga akan
melambung. Hal ini wajar terjadi, karena siapa cepat, dia dapat, dan siapa berani bayar
lebih tinggi, dia juga yang dapat. Sebagai contoh, sebelum pandemi datang, masker
medis di pasaran hanya seharga 30 ribu perak satu box dengan isi 100 lembar masker, di
masa pandemi, masyarakat wajib memakai masker ketika keluar ruangan, karena setiap
orang butuh masker, maka harga masker menjadi melambung sampai 10 kali lipat,
bahkan sempat hilang dari peredaran.

2. Pengangguran meningkat

Kelangkaan alat pemuas kebutuhan, menyebabkan perputaran roda ekonomi tidak


berjalan dengan lancar, sehingga banyak hal yang tidak dapat terpenuhi, termasuk pula
ketersediaan sumber pembiayaan untuk menggaji tenaga kerja. Bagaimana dapat
menggaji seorang tenaga kerja, jika sumber daya finansialnya tidak ada. Dengan
kelangkaan jenis ini, sumber daya manusia produktif tidak memiliki pekerjaan.

3. Kriminalitas meningkat
Untuk memuaskan kebutuhan, seseorang harus memiliki alat tukar yang seimbang.
Untuk memperoleh alat tukar, diperlukan suatu usaha dan pengorbanan. Usaha yang
dilakukan, jika tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan, maka usaha ini
tidak akan menghasilkan nilai tukar. Ketika seseorang tidak dapat memuaskan
kebutuhannya karena tidak memiliki nilai tukar, lama-lama mereka akan melakukan
segala cara untuk memenuhi kebutuhannya. Pada kondisi ini, berdampak pada potensi
terjadinya kriminalitas.

4. Angka Kemiskinan Bertambah

Minimnya sumber daya yang mampu menghadirkan daya beli, berdampak pada
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan. Tidak terbelinya alat pemuas kebutuhan
pokok, dapat diindikasikan sebagai munculnya kemiskinan. Angka kemiskinan yang
muncul akibat kelangkaan, berdampak pada sulit majunya sebuah negara berkembang.

F. Cara Mengatasi Kelangkaan

Keterbatasan sumber daya, mendorong manusia agar berdaya upaya untuk memenuhi
segala kebutuhannya. Upaya tersebut akan disertai dengan pengorbanan berupa sumber
daya finansial, tenaga, dan juga pikiran yang tidak terbatas, hal ini dilakukan agar dapat
memenuhi kebutuhan hidup. Agar upaya tersebut dapat berhasil secara maksimal, maka
dibutuhkan rencana serta cara yang strategis guna menghindari, atau mengatasi
kelangkaan. Agar lebih jelas, yuk kita simak bersama, beberapa cara untuk mengatasi
kelangkaan.

1. Menyusun skala prioritas

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia perlu membuat perencanaan. Perencanaan


ini disusun berdasar prioritas dari mulai yang penting, hingga yang tidak penting.
Penyusunan skala perencanaan ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi
kelangkaan, karena menggunakan alat pemuas kebutuhan berdasar sifat mendesak atau
tidaknya alat pemuas ini harus dipenuhi.

2. Menghemat penggunaan sumber daya alam.

Meski hasil alam ini berlimpah, namun jika pemanfaatannya tidak dibatasi, maka lambat
laun akan menipis dan kemudian habis. Manusia diharapkan bijak dalam memanfaatkan
sumber daya alam ini, bukan mengeksploitasi secara berlebih. Kita perlu mengingat,
bahwa bumi dan seluruh kekayaan alam di dalamnya, bukan warisan dari leluhur,
melainkan merupakan pinjaman dari anak, cucu, dan cicit kita.

3. Memelihara kelestarian alam

Setiap hari, ribuan pohon ditebang, untuk memenuhi kebutuhan produksi kertas. Bukan
hanya itu saja, kayu-kayu keras juga banyak ditebang, kemudian diekspor sebagai barang
mentah, penebangan hutan secara besar-besaran akan membuat yang menjadi habitat
hidup pohon ini akan menjadi gundul dan gersang, dampak yang terjadi dari kondisi ini
adalah, bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kurangnya kandungan air dalam
tanah. Maka diperlukan kesadaran manusia untuk melestarikan kekayaan sumber daya
alam ini dengan menanami atau meremajakan hutan kembali.

4. Memanfaatkan sumber daya pengganti

Ada dua jenis sumber daya alam di bumi ini, yaitu sumber daya alam yang dapat
terbarukan, dan sumber daya alam tidak terbarukan. Sumber daya alam tidak terbarukan,
persediaannya terbatas, sementara kebutuhan manusia tidak terbatas, maka diperlukan
sumber daya alternatif sebagai pengganti sumber daya ini. Sebagai contoh, minyak bumi
berasal dari pelapukan fosil binatang purba yang terkubur berjuta-juta tahun lalu.

Setelah bertahun-tahun dimanfaatkan, persediaannya akan menipis. Demi memenuhi


kebutuhan masyarakat atas ketersediaan minyak bumi sebagai sumber energi, maka
dibuatlah sumber energi alternatif seperti biogas, biodiesel, dan lain sebagai pengganti
minyak bumi. Sebagai contoh yang lain, melambungnya harga masker dan langkanya
masker di pasaran, membuat banyak orang menjadi kreatif dalam membuat masker
sendiri yang dapat dipakai dan dicuci berulang kali.

5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Kelangkaan sumber daya manusia yang berkualitas menyebabkan minimnya serapan


bagi sumber daya manusia produktif. Hal ini berdampak pada meningkatnya angka
pengangguran. Untuk merespon kondisi ini, perlu diselenggarakan pelatihan tenaga kerja,
agar kemampuan yang dimiliki oleh seseorang menjadi maksimal, sehingga dapat
meningkatkan kualitas diri.

6. Mengelola sumber daya modal dengan tepat guna

Mengelola sumber daya modal, berhubungan dengan kemampuan seseorang mengatur


skala prioritas dalam pemenuhan kebutuhan. Ketika pengelolaan sumber daya modal
berjalan beriringan dengan pengaturan skala prioritas, maka hal ini sangat membantu
seseorang mengatur pengeluarannya dengan baik dan benar. Bagi seorang
wirausahawan, hal ini dapat mengefisienkan biaya operasional, harapannya dengan
modal yang seminimal mungkin, bisa memperoleh keuntungan yang maksimal. Inilah
yang disebut dengan mengelola sumber daya modal dengan tepat guna.

Nah begitu Gramedians, sedikit ulasan mengenai pengertian kelangkaan. Lihat sekeliling
kalian, di masa pandemi ini, kita harus bisa lebih bijak menyikapi fenomena-fenomena
ekonomi yang muncul di sekitar kita. Kita diajak untuk lebih kreatif dan inovatif merespon
kondisi ini. Setelah mengetahui pengertian kelangkaan Grameds bisa mulai melihat diri
sendiri, potensi apa yang kalian miliki sebagai individu yang memiliki, sumber daya
pribadi apa yang dapat dihasilkan, sehingga berguna bagi orang lain.

Pentingnya kepedulian melihat sekitar, yang merupakan faktor pendukung tersedianya


alat pemenuhan kebutuhan manusia. Jika hal ini dapat dilakukan, maka diharapkan,
kelangkaan tidak akan terjadi, minimal jika terjadi, jangan sampai memunculkan dampak
negatif dalam perputaran roda perekonomian.

G.kesimpulan

Pengertian dari kelangkaan adalah ketika jumlah dari sumber daya yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan manusia tidak mencukupi untuk memenuhi seluruh kebutuhan
manusia.Maka dari itu, pada dasarnya kelangkaan akan terjadi ketika tingkat kebutuhan
manusia tidak terbatas tidak bisa dipenuhi oleh sumber daya yang terbatas.Pembahasan
Kelangkaan adalah salah satu masalah ekonomi yang merupakan adanya
ketidakseimbangan antara jumlah alat pemuas kebutuhan dengan kebutuhan manusia di
suatu wilayah.

Secara sederhana, kelangkaan akan terjadi ketika jumlah dari alat pemuas kebutuhan
tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan manusia.Berikut adalah beberapa faktor
yang mendorong adanya kelangkaan:Ketidakmampuan produksi untuk menciptakan atau
meningkatkan jumlah dari alat pemuas kebutuhan.Adanya bencana alam yang
melumpuhkan kegiatan produksi.Adanya fenomena sosial yang meningkatkan
permintaan terhadap salah satu jenis alat pemuas kebutuhan secara drastis, seperti
pandemi.Peningkatan jumlah penduduk.Berikut adalah dampak dari adanya kelangkaan
di suatu wilayah:Meningkatnya harga barang secara drastis.Meningkatnya angka
kriminalitas.Meningkatnya angka kemiskinan.

H.Latihan soal

1. Apa pengertian dari kelangkaan ?

2. Bagaimana cara mengatasi kelangkaan ?

3. Ada 3 penyebab kelangkaan,Sebutkan !

4. Berikan contoh kelangkaan !


5. Apakah kenaikan harga termasuk dampak kelangkaan ? Jika iya jelaskan!

I.kunci jawaban

1.)pengertian kelangkaan : terbatasnya sumber daya, sehingga mengakibatkan


kebutuhan manusia tidak tercukupi.

2.)1.menyusun skala prioritas

2.menghemat penggunaan sumber daya alam

3.memelihara kelestarian alam

4.memanfaatkan sumber daya pengganti

5.meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

6.mengelola sumber daya modal dengan tepat guna

3.)bencana alam,pandemi,pertumbuhan penduduk

4.)-kelangkaan air bersih -kelangkaan cabai

5.)IYA,karena Jika permintaan lebih besar dari ketersediaan sumber daya, maka harga
akan melambung

A. Pengertian Pembagian Kerja

Pembagian kerja berarti membagi tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu produk menjadi tugas-tugas yang berbeda dan saling bergantung.

B. Pentingnya Pembagian Kerja

Produksi dikatakan efisien bila kita dapat memproduksi lebih banyak dengan input yang
sama. Dengan kata lain, kita perlu lebih produktif, salah satu cara untuk meningkatkan
produktivitas adalah melalui spesialisasi, yaitu membagi tenaga kerja menjadi
keterampilan dan tugas. Spesialisasi mengharuskan perusahaan untuk memecah operasi
bisnis menjadi tugas-tugas tertentu. Di pabrik mobil, misalnya, tujuannya adalah untuk
membagi sistem produksi menjadi beberapa stasiun di sepanjang jalur perakitan.

Di setiap stasiun, pekerja memiliki tugas tertentu. Mereka melakukan pekerjaan yang
sama secara teratur. Dalam bisnis jasa, di sisi lain, spesialisasi mengharuskan
perusahaan untuk memisahkan operasi bisnis ke dalam area fungsional yang berbeda
seperti pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan operasi (pengiriman layanan).

Masing-masing membutuhkan pekerja terampil untuk melakukan tugas fungsional yang


berbeda. Karena setiap pekerja melakukan tugas tertentu, mereka menjadi lebih baik dan
lebih baik dari waktu ke waktu. Dan spesialisasi pada akhirnya mengarah pada output
yang lebih tinggi per karyawan.

C. Sejarah Pembagian Kerja

Kemajuan teknis dalam produksi telah menghasilkan barang dan jasa dalam skala besar,
sistem produksi yang sangat kompleks dipecah menjadi serangkaian tugas dan setiap
pekerja terspesialisasi dalam setiap tugas, bahkan kami telah membagi tenaga kerja
sejak zaman pemburu-pengumpul kami.

Saat itu pembagian tugas menurut umur dan jenis kelamin, kemudian pembagian kerja
menjadi bagian penting masyarakat pasca revolusi pertanian.Pada saat inilah kami
pertama kali mengalami surplus makanan, ketika mereka tidak menghabiskan seluruh
waktu mereka untuk mencari makanan, mereka diizinkan untuk berspesialisasi dan
melakukan pekerjaan lain, tetapi konsep ini menjadi populer selama revolusi industri,
produsen berhenti memproduksi. Sistem di unit kerja Spesifik di jalur perakitan Anda
menugaskan pekerja yang berbeda untuk setiap stasiun.

Dan setiap stasiun memiliki tugas tertentu. Ketika satu stasiun selesai, produk pergi ke
stasiun berikutnya. Proses ini berlanjut sampai produk akhir siap. Konsep ini muncul
setelah Adam Smith menulis pada akhir abad ke-18 tentang mengapa tenaga kerja harus
dibagi di pabrik. Dia menyarankan agar produsen membagi proses produksi di pabrik ke
dalam tugas-tugas yang berbeda untuk mencapai keuntungan yang lebih besar.Setiap
orang melakukan tugas tertentu.

Berfokus pada satu area dapat meningkatkan produktivitas Anda. Dan hasilnya, produksi
juga akan meningkat. Misalnya, di pabrik garmen, setiap area operasional memproduksi
garmen seperti lengan dan lubang kancing, membuat produksi lebih cepat dan lebih
murah daripada satu orang menyelesaikan setiap garmen satu per satu.

Selain itu, para pekerja juga berspesialisasi. Mereka menyelesaikan tugas lebih cepat dan
berkinerja lebih baik karena mereka telah belajar dari kesalahan masa lalu. Oleh karena
itu, spesialisasi mengarah pada produktivitas dan kualitas produk akhir yang lebih tinggi.

D. Kelebihan dan kekurangan pembagian kerja

Berikut kelebihan pembagian kerja:

Meningkatkan pengalaman dan pengetahuan karyawan lebih cepat karena mereka


hanya fokus pada satu atau beberapa tugas.

Ini membutuhkan lebih sedikit pelatihan karena karyawan perlu menguasai bebepa


keterampilan untuk dapat melakukan tugas secara kompeten.

Lebih sedikit kesalahan karena lebih cepat belajar dari pengalaman, karena Anda
tidak perlu mempelajari banyak aspek.

Waktu yang lebih optimal karena pekerja tidak perlu pindah ke tempat atau stasiun
lain untuk melakukan tugas lain.

Pengurangan duplikasi pekerjaan karena perusahaan telah membagi proses


produksi menjadi tugas-tugas spesifik yang berbeda.

Lebih cepat mencapai skala ekonomi dengan meningkatkan produktivitas tenaga


kerja yang ada.

Kekurangan pembagian sebagai berikut:

Penurunan produktivitas karena tenaga kerja merasa bosan dan tidak bersemangat.

Tidak fleksibel karena tenaga kerja hanya dapat melakukan satu pekerjaan dan tidak
dapat melakukan pekerjaan lain, contohnya yaitu mengurangi kebosanan mereka.

Pengangguran struktural karena tenaga kerja tidak bisa beralih ke pekerjaan lain
ketika perusahaan mereka bangkrut atau tutup.

Kegagalan sistem produksi karena kerusakan mesin pada satu tahap berdampak
pada semua tahap yang berurutan.

Operasi yang terhenti jika satu pekerja tidak hadir dan tidak ada yang menggantikan.

E. Langkah – Langkah Rekrutmen Efektif dan Efisien untuk Perusahaan

Menurut Soekidjo Notoadmodjo (2003: 130), perekrutan adalah proses mencari dan
mengikat calon karyawan yang memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang
direncanakan organisasi. tujuan dari rekrutmen adalah untuk memenuhi kebutuhan
SDM sesuai dengan tujuan organisasi/perusahaan.

1. Identifikasi Kebutuhan Tenaga Kerja

Memahami kebutuhan tenaga kerja di perusahaan tentunya poin paling pertama yang
perlu disiapkan di dalam proses rekrutmen. Kebutuhan tersebut misalnya datang dari
keinginan perusahaan untuk melebarkan bisnisnya dan membutuhkan orang-orang yang
kompeten. 

Dalam mengidentifikasi kebutuhan rekrutmen, berikut adalah poin-poin yang perlu


diperhatikan:

Pastikan perusahaan memang memiliki kebutuhan tenaga kerja, seperti orang yang
memiliki kemampuan lebih baik dari sebelumnya, kinerja cemerlang, dan/atau dengan
memastikan bahwa beberapa pekerjaan sedang tidak bisa ditangani.

Cek kembali volume workload untuk meyakinkan Anda akan adanya kebutuhan
rekrutmen tersebut.

Cek  performa tim dan analisis juga skill, kualifikasi yang harus ada di dalam tim
Anda. Dari sini, akan terlihat Anda butuh spesifikasi karyawan baru yang seperti apa
nantinya.

Jika ada karyawan yang resign, ini adalah tanda utama dimana Anda harus
mempersiapkan proses rekrutmen.

2. Membuat Rencana Perekrutan.

Setelah HR mengetahui apa kebutuhan perusahaan, tugas selanjutnya adalah untuk


merancang rencana perekrutan. Rencana yang dimaksud mencakup pembuatan job
description, job specification, termasuk juga perencanaan rentang waktu, cost, pihak
yang terlibat selama proses rekrutmen berlangsung, dsb. Perencanaan yang baik dapat
memberikan efisiensi selama proses berjalan, khususnya jika dikejar waktu. Apabila
untuk memenuhi posisi tersebut kandidat harus melakukan sebuah tes, persiapkan juga
tesnya sebaik mungkin. 

3. Pencarian Kandidat

Dalam proses pencarian kandidat, terdapat dua metode yang bisa digunakan, yaitu
Metode Tertutup dan Metode Terbuka. Metode tertutup adalah metode pencarian
kandidat yang terbatas pada lingkup internal perusahaan. Cara ini bisa dilihat pada
contoh promosi karyawan lama atau rotasi divisi.

Metode terbuka adalah metode pencarian kandidat dengan cara menyebarkan


informasinya ke luar lingkungan perusahaan. Terdapat banyak pilihan untuk mencari
kandidat dengan metode ini, misalnya dengan online job posting. Jangan lupa untuk
memasang iklan Anda semenarik mungkin agar membuka peluang untuk mendapatkan
kandidat yang sesuai kebutuhan.

4. Penyaringan Kandidat

Setelah mendapatkan CV dari para kandidat, tentunya HR harus melakukan penyaringan


siapa yang perlu diambil untuk menuju proses berikutnya, yaitu interview dengan pihak
berkepentingan di perusahaan.

Hal yang diperhatikan dalam penyaringan kandidat, tentu saja kecocokan spesifikasi
yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan yang ada di dalam diri karyawan. Terkadang,
ada tipe orang yang kurang bisa menggambarkan keahliannya secara tertulis melalui CV.
Maka dari itu, saringlah CV karyawan secara baik-baik agar Anda dapat memilih orang
yang tepat untuk diajak bertemu dalam sesi interview.

5. Interview Karyawan Baru

Interview atau wawancara kerja adalah proses yang paling mudah dikaitkan jika
mendengar kata rekrutmen. Pada proses ini, perekrut dan kandidat bertemu dan
berbincang secara langsung dengan tujuan perekrut mendapatkan informasi lebih dalam
dari kandidat-kandidat tersebut. Informasi tersebut nantinya akan diolah oleh HR dan
pihak terkait (user, manager atau direktur) agar dapat disaring lagi mana kandidat yang
ingin dipekerjakan perusahaan.

Proses interview biasanya terjadi lebih dari satu kali dan disertai pula tes kemampuan
dan/atau psikotes untuk menilai kandidat lebih jauh.

Tidak hanya melakukan wawancara, perekrut juga wajib untuk melakukan candidate
reference untuk mengecek background kandidat. Ingat, cukup lakukan pengecekan
secukupnya dan sesuai dengan peraturan Hukum HAM Indonesia.

Ketika perusahaan sudah memutuskan kandidat mana yang ingin dipekerjakan, akhirnya
sampailah pada tahap job offering. Biasanya berkas yang digunakan adalah offering
letter yang berisi job description, hak dan tanggung jawab karyawan (termasuk besaran
gaji yang ditawarkan perusahaan). Selain itu, offering letter juga bisa berisi mengenai
syarat dan ketentuan detail untuk bergabung di perusahaan tersebut. 

Apabila kandidat setuju dengan syarat dan kondisi yang ditawarkan oleh perusahaan,
maka karyawan bisa menandatangani offering letter tersebut dan secara resmi
menandakan bahwa kandidat berhasil direkrut. Tetapi di proses ini jangan kaget jika
kandidat melakukan negosiasi terhadap tawaran perusahaan, terlebih di perihal gaji.
Negosiasikan sebaik mungkin agar Anda tidak kehilangan kandidat terbaik Anda!

6. Onboarding Karyawan Baru

Setelah kandidat resmi diterima di perusahaan, jangan sampai karyawan baru tersebut
merasa awkward atau merasa tidak nyaman di hari pertama bekerja di tempat baru.

Proses onboarding memberikan kesempatan bagi karyawan mengenal perusahaan lebih


dekat lagi. Tidak hanya mengenalkan tentang perusahaan saja, support juga mereka
dengan cara bantu sediakan kebutuhannya untuk bekerja dan ajak makan siang bersama
sebagai langkah awal menjalin hubungan kerja yang baik.

E. Faktor yang Tidak Kalah Penting dalam Proses Rekrutmen


Jadi kita sudah mengetahui alur rekrutmen mulai dari identifikasi kebutuhan pekerjaan,
sampai dengan onboarding karyawan baru. Tapi, apakah proses rekrutmen bisa berjalan
lancar jika kita menjalankan semua alurnya begitu saja? Tentu tidak semudah itu. Ada
banyak faktor yang bisa menentukan keberhasilan rekrutmen, apalagi jika kita ingin
menangkap golden candidate.

Simak hal apa saja yang bisa menjadi kunci dalam menjalankan rekrutmen yang efektif.

1. Job Description yang Jelas

Buatlah job description yang jelas maksud dan tujuannya, dan berhati-hatilah untuk
membuat isinya tetap masuk akal. Informasikan juga poin apa yang bersifat diutamakan
dan dipertimbangkan. Job description akan membantu Anda menghemat waktu dalam
candidate screening. Job description membantu perekrut, user, manajemen dalam
menyeleksi kandidat.

2. Bentuk Company/Employer Brand


Terkadang, meskipun perekrut sudah berupaya menyebarkan lowongan, jumlah kandidat
yang melamar tidak sesuai dengan harapan perusahaan. Coba lah tinjau kembali kondisi
company brand Anda. Memperkuat company/employer brand akan membantu Anda
dalam proses rekrutmen, karena kandidat cenderung memiliki kebiasaan mencari tahu
identitas perusahaan. Setidaknya, aktif di media sosial bisa menjadi salah satu
solusinya.  

3. Ingin Proses Rekrutmen yang Cepat? Coba Otomatisasi

Otomatisasi pada proses rekrutmen bukanlah lagi merupakan hal yang baru. Sistem
seperti Applicant Tracking System atau Recruitment Management System sudah mulai
hadir di Indonesia dan banyak membantu perusahaan dalam menyaring kandidat. Ke
depannya, bisa jadi otomatisasi pada proses rekrutmen menjadi sebuah kebiasaan baru.
Jadi, kenapa tidak menocbanya dari sekarang?

4. Cocokkan dengan Budaya Perusahaan

Hal ini tidak kalah pentingnya di dalam proses rekrutmen SDM. Perusahaan yang
memiliki visi, misi, dan sudah tercipta budaya perusahaan pastinya ingin memiliki SDM
yang bisa mengikuti nilai-nilai yang sudah ada. Pastikan kandidat memahami nilai-nilai
pada perusahaan dan pertimbangkan pendapatnya.

Kesimpulan

Pembagian kerja berarti membagi tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu produk menjadi tugas-tugas yang berbeda dan saling bergantung.
Produksi dikatakan efisien bila kita dapat memproduksi lebih banyak dengan input yang
sama. Dengan kata lain, kita perlu lebih produktif, salah satu cara untuk meningkatkan
produktivitas adalah melalui spesialisasi, yaitu membagi tenaga kerja menjadi
keterampilan dan tugas. Spesialisasi mengharuskan perusahaan untuk memecah operasi
bisnis menjadi tugas-tugas tertentu. Di pabrik mobil, misalnya, tujuannya adalah untuk
membagi sistem produksi menjadi beberapa stasiun di sepanjang jalur perakitan.

Kemajuan teknis dalam produksi telah menghasilkan barang dan jasa dalam skala besar,
sistem produksi yang sangat kompleks dipecah menjadi serangkaian tugas dan setiap
pekerja terspesialisasi dalam setiap tugas, bahkan kami telah membagi tenaga kerja
sejak zaman pemburu-pengumpul kami.

Menurut Soekidjo Notoadmodjo (2003: 130), perekrutan adalah proses mencari dan
mengikat calon karyawan yang memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang
direncanakan organisasi. tujuan dari rekrutmen adalah untuk memenuhi kebutuhan
SDM sesuai dengan tujuan organisasi/perusahaan.

Jadi kita sudah mengetahui alur rekrutmen mulai dari identifikasi kebutuhan pekerjaan,
sampai dengan onboarding karyawan baru. Tapi, apakah proses rekrutmen bisa berjalan
lancar jika kita menjalankan semua alurnya begitu saja? Tentu tidak semudah itu. Ada
banyak faktor yang bisa menentukan keberhasilan rekrutmen, apalagi jika kita ingin
menangkap golden candidate.

Latihan Soal

1. Apa yang kamu ketahui tentang pembagian kerja?

2. Sebutkan kekurangan pembagian kerja!

3. Sebutkan langkah – langkah rekrutmen efektif dan efisien untuk perusahaan!

4. Apa yang dimaksud dsengan interview karyawan baru?

5. Sebutkan faktor-faktor yang tidak kalah penting dalam proses rekrutmen!

Jawaban

1. Pembagian kerja berarti membagi tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu produk menjadi tugas-tugas yang berbeda dan saling bergantung.

2. Kekurangan pembagian sebagai berikut:


a.Penurunan produktivitas karena tenaga kerja merasa bosan dan tidak bersemangat.
b. Tidak fleksibel karena tenaga kerja hanya dapat melakukan satu pekerjaan dan tidak
dapat melakukan pekerjaan lain, contohnya yaitu mengurangi kebosanan mereka.
c. Pengangguran struktural karena tenaga kerja tidak bisa beralih ke pekerjaan lain ketika
perusahaan mereka bangkrut atau tutup.
d. Kegagalan sistem produksi karena kerusakan mesin pada satu tahap berdampak pada
semua tahap yang berurutan.
e. Operasi yang terhenti jika satu pekerja tidak hadir dan tidak ada yang menggantikan.

3. Lngkah – langkah rekrutmen efektif dan efisien untuk perusahaan

a. Identifikasi kebutuhan tenaga kerja


b. Membuat rencana perekrutan
c. Pencarian kandidat
d. Penyaringan kandidat
e. Interview karyawan baru
f. Onboarding karyawan baru.

4. Interview atau wawancara kerja adalah proses yang paling mudah dikaitkan jika
mendengar kata rekrutmen. Pada proses ini, perekrut dan kandidat bertemu dan
berbincang secara langsung dengan tujuan perekrut mendapatkan informasi lebih dalam
dari kandidat-kandidat tersebut. Informasi tersebut nantinya akan diolah oleh HR dan
pihak terkait (user, manager atau direktur) agar dapat disaring lagi mana kandidat yang
ingin dipekerjakan perusahaan.

5. Faktor-faktor yang tidak kalah penting dalam proses rekrutmen

- Job description yang jelas

- Bentuk company/employer brand

- Ingin proses rekrutmen yang cepat? coba otomatisasi

- Cocokkan dengan budaya perusahaan.

A. Pengertian Barang

Barang atau jasa dalam konteks ilmu ekonomi disebut dengan alat pemuas kebutuhan.
Barang dan jasa atau alat pemenuhan kebutuhan manusia banyak sekali macamnya. Ada
yang berwujud (barang) dan ada tidak berwujud (jasa). Begitu juga untuk memperoleh
perlu mengeluarkan uang atau tidak mengeluarkan uang untuk memperolehnya. Seperti
halnya kebutuhan, alat pemuas kebutuhan terdapat berbagai jenis atau macamnya.
Banyaknya alat pemenuhan kebutuhan itu agar mudah mengingat maka perlu
diklasifikasikan sebagai berikut.

B. Jenis jenis Barang Dalam Ekonomi Menurut Kelangkaannya atau Cara Memperolehnya
Menurut kelangkaannya atau cara memperolehnya alat pemuas kebutuhan dibedakan
atas barang ekonomis, barang bebas, dan barang illith.

1. Barang ekonomis adalah semua barang yang keberadaannya terbatas sehingga untuk
memperolehnya perlu pengorbanan baik materiil maupun fisik. Contoh barang ekonomis
antara lain sepatu, beras, minyak goreng, mobil, air minum, dan masih banyak lagi.

2. Barang bebas adalah barang yang jumlahnya banyak (bukan tak terbatas) sehingga
untuk memperolehnya tidak perlu pengorbanan. Misalnya sinar matahari dan udara.
Jumlah barang bebas ini dari semakin lama semakin berkurang. Contohnya adalah air,
dulu untuk mendapatkan air sangat mudah dan tanpa pengorbanan, namun saat ini harus
membeli atau menggunakan alat (listrik) untuk mendapatkannya.

3. Barang illith adalah barang yang berguna bila dalam jumlah kecil, namun jika
kuantitasnya sangat banyak justru dapat merugikan manusia atau menimbulkan bencana
untuk manusia. Misalnya api untuk memasak dan air.

C. Alat Pemenuhan Kebutuhan Menurut Hubungannya dengan Barang Lain

Berdasar hubungannya dengan barang lain, jenis jenis barang dalam ekonomi dapat
dibedakan menjadi barang substitusi dan barang komplementer. Apa itu ?

1. Barang Substitusi adalah barang dan jasa yang dalam penggunaannya saling dapat
menggantikan dengan barang lain dengan syarat barang tersebut memiliki kegunaan
yang sama. Contoh dari barang substitusi ini antara lain, nasi bisa diganti fungsinya
dengan jagung, gula merah bisa digantikan dengan gula putih, atau kompor gas sebagai
pengganti kompor minyak tanah, lampu neon yang digantikan lampu LED.

2. Barang Komplementer adalah barang yang penggunaannya saling melengkapi satu


sama lain, karena bila tidak salah satu maka barang tersebut kurang bermanfaat atau
bahkan tidak bermanfaat sama sekali. Contoh barang ini antara lain: motor tidak akan
jalan kalau tidak ada bensin, kompor tidak menyala kalau tidak ada gas atau minyak
tanah.

D. Alat Pemenuhan Kebutuhan Menurut Tujuan Penggunaannya

Dilihat dari tujuan penggunaannya jenis jenis barang dalam ekonomi dapat
dikelompokkan menjadi barang produksi dan barang konsumsi.

1. Barang Produksi (Barang Modal). Barang produksi disebut juga barang modal karena
barang ini tidak dapat langsung memenuhi kebutuhan manusia tetapi melalui proses
dahulu baru dapat digunakannya. Barang ini dapat menghasilkan barang lain. Contoh
barang modal antara lain: lahan, mesin, dan gedung.
2. Barang Konsumsi. Barang konsumsi adalah barang-barang dan jasa yang dapat
digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang ini banyak
ragamnya tergantung dari masing-masing individu yang menginginkan. Dalam kehidupan
sehari-hari barang konsumsi disebut juga barang jadi atau siap pakai karena telah melalui
proses produksi dan siap dipasarkan. Contoh barang ini antara lain, nasi, lauk, air minum,
televisi, handphone yang kita butuhkan untuk dikonsumsi atau digunakan sehari-hari .

E. Macam macam barang dan jasa menurut Proses Pembuatannya

Berdasarkan proses pembuatan, jenis jenis barang dalam ekonomi dikelompokkan


menjadi tiga macam, yaitu barang mentah, barang setengah jadi dan barang jadi.

1. Barang mentah adalah barang yang belum dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan tetapi melalui proses produksi terlebih dahulu. Contoh barang mentah antara
lain : padi belum bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan karna masih berupa barang
mentah dan harus melalui proses dahulu, begitu juga kayu belum digunakan bila belum
dibentuk dulu menjadi perabot furnitur.

2. Barang Setengah Jadi adalah barang atau alat pemuas kebutuhan yang masih dalam
proses produksi. Contoh barang ini antara lain : benang sebelum dibuat kain, dan tepung
sebelum dibuat kue.

3. barang jadi adalah barang atau alat pemuas kebutuhan yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan atau dikonsumsi langsung. Contoh barang ini antara lain : nasi, kue,
alat tulis, tas, baju, celana, buku, dan pensil.

F. Kesimpulan

1. Barang dalam pengertian ekonomi adalah suatu objek fisik yang dapat dilihat dan
disimpan/jasa yang memiliki nilai

2. Jenis-jenis barang dalam ekonomi yaitu barang ekonomis, barang bebas, barang illith.

3. Macam-macam barang menurut proses pembuatannya yaitu barang setengah jadi dan
barang jadi.

G. Latihan soal

1. Apa yang kamu ketahui tentang pengertian barang?

2. Jelaskan pengertian dari barang illith?

3. Berikan 2 contoh dari barang komolementer!


4. Apa yang kamu ketahui tentang barang setengah jadi?

5. Berikan 2 contoh barang jadi!

H.kunci jawaban

1.barang adalah alat pemuas kebutuhan atau dalam pengertian ekonomi adalah suatu
objek fisik yang dapat dilihat dan disimpan

2. barang illith adalah barang yang berguna jika jumlahnya kecil namun jika jumlahnya
besar maka akan merugikan manusia.

3.motor tidak akan jalan kalu tidak ada bensin, kompor tidak akan menyala kalau tidak
ada api

4.barang setengah jadi adalah narang atau alat pemuas kebutihan yang masih dalam
proses produksi.

5.nasi, alat tulis

A. Pengertian Jasa

Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan
sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak
menghasilkan transfer kepemilikan.

B. Klasifikasi Jasa

1. Barang berwujud murni yaitu penawaran yang terdiri dari barang berwujud, tidak ada
jasa yang menyertai produk itu.

Contoh : garam, gula, merica, sabun, pasta gigi

2. Barang berwujud disertai layanan yaitu penawaran berupa barang berwujud yang
disertai dengan satu atau beberapa jenis jasa untuk meningkatkan daya tarik konsumen.

Contoh : perusahaan dealer mobil tidak hanya menjual produknya saja tetapi disertai jasa
pendukung dari awal, proses dan sesudah produk tersebut terjual.
3. Campuran yaitu penawaran terdiri barang dan jasa dalam proporsi yang sama.

Contoh : orang datang ke restoran untuk mendapatkan makanan dan pelayanan yang
diberikan

4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan yaitu penawaran terdiri dari
jasa utama yang disertai dengan jasa tambahan atau barang pendukung.

Contoh : penumpang pesawat terbang membeli jasa angkitan Perjalanan tersebut


meliputi bawang berwujud, seperti makanan dan minuman, tiket dan majalah
penerbangan. Jasa tersebut memerlukan barang padat moda (pesawat terbang) untuk
merealisasikannnya, tetapi produk utamanya adalah jasa.

5. Jasa murni yaitu penawaran hanya terdiri dari jasa.

Contoh : psikiater, guru, laundry, psikolog.

C. Karakteristik Jasa Dan Implikasi Permasarannya

Menurut Philip Kotler, jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat
mempengaruhi rancangan program pemasaran : tidak berwujud (intangibility), tidak
terpisahkan (inseparibility), bervariasi (variability) dan mudah lenyap (perishability).

a. Tidak berwujud (intangibility)

Berbeda dari produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau
dicium sebelum dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari bukti
mutu jasa tersebut. Karena itu, tugas penyedia jasa adalah ”mengelola bukti tersebut”
untuk mewujudkan sesuatu yang tidak berwujud”. Perusahaan jasa dapat berupaya
menunjukkan mutu layanan mereka mellui bukti fisik dan presentasi. Suatu bank dapat
menggunakan alat pemasaran:

1. Tempat Eksterior dan interiornya mempunyai sudut-sudut yang bersih. Tata letak
meja dan arus lalu-lintas direncanakan dengan seksama. Antrean tidak boleh terlalu
panjang.

2. Orang Harus terdapat karyawan yang jumlahnya mencukupi untuk menangani beban
kerja.

3. Peralatan Komputer, mesin fotokopi, meja seharusnya tampak ”canggih”

4. Bahan komunikasi Bahan cetak teks dan foto harus menggambarkaan layanan yang
efisien dan cepat.

5. Simbol Nama dan simbolnya menggambarkan pelayanan yang cepat.

6. Harga Bank dapat beriklankan bahwa mereka akan memberikan $5 ke rekening


setiap nasabah yang menunggu dalam antrean lebih dari 5 menit.

b. Tidak terpisahkan (inseparability)


Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku bagi
barang-barang fisik yang diproduksi, disimpan sebagai persediaan, didistribusikan
melalui banyak penjual, dan dikonsumsi kemudian. Jika seseorang memberikan jasa
tersebut, penyedianya adalah bagian dari jasa itu. Contoh, suatu konser tidak akan sama
jika Madona jatuh sakit dan digantikan Shania Twain atau jika pembelaan hukum
diberikan oleh John Nobody karena ahli antitrust David Boles tidak ada.

c. Bervariasi (variability)

Kerena bergantung pada siapa yang memberikannya serta kapan dan dimana diberikan,
jasa sangat bervariasi sehingga perusahaan-perusahaan dapat mengambil tiga langkah
dalam rangka mengendalikan mutu.

1. Berinvestasi dalam prosedur perekrutan dan pelatihan yang baik.

2. Menetapkan standar proses pelaksanaan jasa di seluruh organisasi tersebut.

3. Memantau kepuasan pelanggan.

d. Mudah Lenyap (Perishability)

Jasa tidak bisa disimpan, mudah lenyapnya jasa tidak menjadi masalah bila permintaan
tetap karena mudah untuk lebih dahulu mengatur staf untuk melakukan jasa itu. Jika
permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa menghadapi masalah yang sulit. Contohnya,
perusahaan transportasi umum harus memiliki lebih banya kendaran karena permintaan
pada jam sibuk, bahkan jika permintaannya cukup merata sepanjang hari.

Pada sisi permintaan

1. Penetapan harga yang berbeda akan mengalihkan sebagian permintaan dari masa
sibuk ke masa yang kurang sibuk. Contohnya harga pertunjukan film yang murah pada
sore hari..

2. Permintaan pada masa tidak sibuk dapat dikembangkan. Hotel mengembangkan


liburan pendek pada akhir pekan.
3. Jasa kompementer dapat dikembangkan selama jam sibuk untuk memberikan
alternatif bagi pelanggan yang menunggu seperti ruang minum di restoran.

4. Sistem reservasi merupakan cara untuk mengelola tingkat permintaan

sisi penawaran

1. Pada Karyawan paruh waktu untuk melayani permintaan yang sibuk.

2. Rutinitas efisiensi jam sibuk dapat diperkenalkan. Paramedis membantu dokter


selama masa sibuk.

3. Peningkatan partisipasi konsumen misalnya memasukkan sendiri belanjaannya ke


kantong

4. Berbagai jasa dapat dikembangkan. Beberapa rumah sakit membeli peralatan medis
secara bersama-sama.

5. Fasilitas untuk perluasana pada masa mendatang misalnya taman hiburan membeli
tanah di sekitarnya untuk pengembangan di kemudian hari.

D. Strategi Pemasaran Untuk Perusahaan Jasa

Pendekatan pemasaran 4P tradisional sering berhasil untuk barang, tetapi berbagai


elemen tambahan memerlukan perhatian dalam bisnis jasa. Booms dan Bitner
menyarankan 3P yang terlibat dalam pemasaran jasa yaitu orang (people), bukti fisik
(physical evidence), dan proses (process). Karena sebagian besar jasa diberikan oleh
orang, seleksi, pelatihan, dan motivasi pegawai dapat membuat perbedaan besar dalam
kepuasan pelanggan. Idealnya, pegawai harus memperhatikan kompetensi, sikap
memperhatikan, responsif, inisiatif, kemampuan memecahkan masalah dan niat baik.
Bisnis jasa sangat kompleks, karena banyak elemen yang mempengaruhinya, seperti
sistem internal organisasi, lingkungan fisik, kontak personal, iklan, tagihan dan
pembayaran, komentar dari mulut ke mulut, dan sebagainya. Oleh menegaskan bahwa
pemasaran jasa tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal, tetapi juga pemasaran
internal dan pemasaran interaktif. Pentingnya aspek-aspek ini juga dapat dijabarkan
menjadi:

a. Pemasaran eksternal

Menggambarkan aktivitas normal yang dilakukan oleh perusahaan dalam


mempersiapkan jasa, menetapkan harga, melakukan distribusi, dan mempromosikan
jasa yang bernilai superior kepada para pelanggan. Bila ini bisa dilakukan dengan baik,
maka pelanggan akan ‘terikat’ dengan perusahaan, sehingga laba jangka panjang bisa
terjamin.

b. Pemasaran internal

Menggambarkan tugas yang diemban perusahaan dalam rangka melatih dan memotivasi
para karyawan (sebagai aset utama perusahaan dan ujung tombak pelayanan) agar
dapat melayani para pelanggan dengan baik. Yang tak kalah pentingnya adalah
pemberian penghargaan dan pengakuan yang sepadan dan manusiawi. Aspek ini bisa
membangkitkan motivasi, moral kerja, rasa bangga, loyalitas, dan rasa ‘memiliki’ setiap
orang dalam organisasi, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi besar bagi
perusahaan dan bagi pelanggan yang dilayani.

c. Pemasaran interaktif

Menggambarkan interaksi antara pelanggan dan karyawan. Diharapkan setiap karyawan


yang loyal, bermotivasi tinggi, dan diberdayakan (empowered) dapat memberikan Total
Quality Service kepada setiap pelanggan dan calon pelanggan. Bila ini terealisasi, maka
pelanggan yang puas akan menjalin hubungan berkesinambungan dengan personil dan
perusahaan yang bersangkutan.

E. Tugas-tugas Pokok Pengelolaan Jasa

Mengelola Perbedaan

Pemasar jasa sering mengeluh tentang sulitnya nendiferensiasikan jasa mereka dengan
jasa para pesaing. Alternatif bagi kompetensi harga adalah mengembangkan penawaran,
enyampaian, dan citra atau kesan yang berbeda.

Penawaran

Penawaran dapat mencakup keistimewaan inovatif untuk membedakan dari penawaran


pesaing. Apa yang pelanggan harapkan disebut paket jasa primer (primary service
package) dan padanya dapat ditambahkan pula keistimewaan jasa skunder (secondary
service features).

Penyampaian

Perusahaan jasa dapat membedakan kualitas penyampaian jasanya dengan memiliki


lebih banyak tugas kontak pelanggan yang mampu dan dapat diandalkan. Perusahaan
jasa dapat membuatlingkungan fisik yang lebih menarik di tempat jasa itu dilakukan atau
perusahaan dapat merancang proses penyampaian jasa yang unggul. Contohnya Citicorp,
Bank pertama yang memperkenalkan ATM dalam skala luas.

Citra

Perusahaan jasa juga dapat mendeferensiasikan citra mereka, terutama lewat simbol
dan merek. Contohnya Harish Bank of Chicago mengunakan singa sebagai simbol dan
memakainya pada peralatan tulisnya, iklan bahkan sebagai boneka yang ditawarkan pada
penabung baru. Hasilnya singa Harris menjadi terkenal dan memberi kesan kuat pada
bank tersebut.

Mengelola Kualitas Jasa

Cara lain untuk melakukan diferensiasi adalah secara konsisten memberikan kualitas
jasa yang lebih baik daripada para pesaing. Hal ini dapat tercapai dengan memenuhi atau
bahkan melampaui kualitas jasa yang diharapkan oleh para pelanggan. Kualitas jasa
sendiri dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan
jasa yang diharapkan (expected service).

Bila jasa yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan, maka para pelanggan
menjadi tidak tertarik lagi pada penyedia jasa yang bersangkutan. Sedangkan bila yang
terjadi adalah sebaliknya (perceived > expected), maka ada kemungkinan para pelanggan
akan menggunakan penyedia jasa itu lagi.

Mengidentifikasikan lima kesenjangan yang mengakibatkan kegagalan Penyampai


jasa

1. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen : Manajemen tidak


selalu memahami secara tepat apa yang diinginkan pelanggan.

2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa : Manajemen


mungkin memahami secara tepat keinginan pelanggan tetapi tidak menetapkan suatu
set standar spesifikasi.

3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa : para personil
mungkin kurang terlatih atau tidak mampu atau tidak mau memenuhi standar

4. Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal : Harapan


konsumen dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat para wakil perusahaan.

5. Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan : Kesenjangan ini
terjadi bila memiliki persepsi yang keliru tentang kualitas jasa tersebut.

Lima penentu kualitas jasa

Kelimanya disajikan secara berurut berdasarkan nilai pentingnya menurut pelanggan


(alokasi dari nilai 100)

1. Keandalan : Kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan


terpecaya dan akurat. (nilai 32)

2. Daya tanggap : Kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan
cepat. (nilai 22)

3. Kepastian : Pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan mereka


menimbulkan kepercayaan dan keyakinan. (nilai 19)

4. Empati : Kesediaan untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan. (nilai 16)

5. Berwujud : Penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil dan materi komunikasi.


(nilai 11)

Penelitian menunjukan bahwa perusahaan jasa yang dikelola dengan sangat baik
memiliki sejumlah persamaan : konsep strategis, sejarah komitmen manajemen puncak
pada kualitas, standar yang tinggi, Sistem Untuk Memantau Kinerja Jasa, sistem untuk
memuaskan keluhan pelanggan, dan memuaskan baik karyawan maupun pelanggan.

Konsep Strategis

Perusahaan jasa ternama “terobsesi pada pelanggan”. Mereka memiliki pengertian yang
jelas mengenai pelanggan sasaran mereka dan kebutuhan pelanggan yang akan mereka
puaskan. Mereka mengembangkan suatu strategi khusus untuk memuaskan kebutuhan
ini menghasilkan kesetiaan pelanggan.

Sejarah Komitmen Manajemen Puncak pada Kualitas

Perusahaan seperti Marriot, Disney, Delat dan McDonal’s memiliki komitmen yang
menyeluruh pada kualitas. Manajemen mereka tidak hanya melihat pada prestasi
finansial bulanan tetapi juga pada kinerja pelayanan. Ray Kroc dari McDonald’s
menekankan penilaian terus-menerus pada tiap restoran McDonald’s atas pemenuhan
QSCV nya : Kualitas (Quality), Pelayanan (Service), Kebersihan (Cleanlines) dan Nilai
(Value). Wiralaba yang tidak memenuhi kriteria itu akan dihentikan.

Standar Tinggi

Penyedia jasa terbaik menetapkan standar kualitas jasa yang “tinggi” dan “pantas”.
Perusahaan dapat dibedakan antara yang menawarkan jasa yang “Sekedar baik” dan
yang menawarkan jasa “terobosan” yang mengarahkan pada pelayanan 100% tanpa
cacat.

Sistem Untuk Memantau Kinerja Jasa

Perusahaan jasa ternama mengaudit kinerja jasa, mereka sendiri dan pesaing secara
teratur. Mereka menggunakan sejumlah cara untuk mengukur kinerja : belanja
perbandingan, ghost shopping, survei pelanggan, formulir saran dan keluhan, tim audit
jasa, dan surat pada pemimpin.

Sistem Untuk Memuaskan Keluhan Pelanggan

Berbagai penelitian tetang ketidakpuasan pelanggan menunjukan bahwa para pelanggan


tidak puas dengan pembelian mereka dari keseluruhan waktu. Namun, pelanggan yang
keluhannya diselesaikan dengan baik sering menjadi lebih setia pada perusahaan dari
pelanggan yang tidak pernah dipuaskan.

Oleh karena itu perusahaan perlu mengembangkan program pemulihan pelayanan.


Langkah pertama perusahaan mengusahakan agar pelanggan yang tidak puas mudah
menyampaikan keluhan. Mereka harus menyediakan formulir saran dan keluhan serta
nomor telpon bebas pulsa.

Memuaskan Baik Karyawan Maupun Pelanggan

Perusahaan jasa yang dikelola dengan sangat baik percaya bahwa hubungan karyawan
akan mencerminkan hubungan pelayanan. Manajemen melaksanakan pemasaran
internal dan menciptakan suatu lingkungan yang mendukung dan menghargai kinerja
pelayanan yang baik. Manajemen secara teratur memeriksa kepuasan pegawai terhadap
pekerjaannya.

Bagian penting dari memuaskan pegawai adalah membantu mereka menghadapi


tuntutan hidup mereka diluar pekerjaan. Saat pegawai semakin mementingkan untuk
menghabiskan waktu dengan keluarga mereka, perusahaan yang cerdik menemukan
cara untuk mengakomodasikan kebutuhan pegawai dengan jadwal kerja yang fleksibel.

Mengelola Produktifitas
Perusahaan jasa berada dibawah tekanan berat untuk meningkatkan produktifitas. Ada
tujuh pendekatan untuk meningkatkan produktivitas jasa.

1. Penyedia jasa harus bekerja lebih cekatan

2. Meningkatkan kuantitas jasa dengan melepas kualitas tertentu

3. Mengindusrialisasikan jasa dengan menambah peralatan dan menstandarisasi


produksi

4. Mengurangi atau menghilangkan kebutuhan akan jasa dengan menemukan suatu


produk

5. Merancang jasa lebih efektif

6. Memberikan kepada pelanggan insentif untuk menghentikan pekerjaan perusahaan


dengan pekerjaan mereka sendiri

7. Memanfaatkan kemampuan teknologi

Mengelola Jasa Pendukung Produk

Sejauh ini kita memusatkan perhatian pada industri jasa. Yang tidak kalah penting adalah
industri berbasis produk yang harus menyediakan sekumpulan jasa bagi pelanggannya.
Produsen peralatan rumah tangga kecil, peralatankantor, traktor, komputer mainframe,
pesawat terbang semua harus menyediakan jasa pendukung produk bagi pembeli.

Kenyataannya, jasa pendukung produk sedang menjadi medan pertempuran utama untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif. Perusahaan yang memberikan pelayanan
berkualitas tinggi tidak diragukan lagi akan mengungguli pesaingnya yang kurang
berorientasi pelayanan. Contohnya menawarkan garansi untuk mendorong penjualan.
Jaminan merupakan pernyataan formal mengenai kenerja produk yang diharapkan dari
perusahaan manufaktur. Produk dengan jaminan dapat dikembalikan ke pusat reparasi
untuk perbaikan, penggantian, atau pengembalian uang.

Pelanggan memiliki tiga kekhawatiran khusus yakni:

Mereka khawatir dengan keandalan dan seringnya kegagalan. Seorang petani


mungkin mentolerir meisn pertanian yang rusak setahun sekali, tetapi bukan dua atau
tiga kali.

Pelanggan khawatir dengan lamanya kerusakan mesin. Makin lama mesin rusak,
makin tinggi biayanya. Pelanggan tersebut memperhitungkan keandalan layanan penjual
yaitu kemampuan penjual memperbaiki mesin tersebut dengan cepat, atau setidaknya
menyediakan pengganti sementara

Pelanggan khawatir dengan biaya sendiri untuk pemeliharaan dna perbaikan.

Garansi sangat efektif dalam dua situasi. Pertama, perusahaan atau produknya tidak
terkenal. Misalnya, suatu perusahaan mungkin mengembangkan dan menawarkan suatu
cairan yang mengklaim dapat menghilangkan noda paling bandel dari karpet. Suatu
“garansi uang akan kembali jika tidak puas” akan memberikan keyakinan pada para
pembeli untuk membeli produk itu.

Situasi kedua adalah bila kualitas produk itu unggul dibandingkan saingan. Di sini
perusahaan dapat memperoleh untung dengan memberikan garansi kinerja yang unggul
karena perusahaan tahu bahwa para pesaingnya tidak dapat menawarkan garansi yang
sama.

F. Strategi Jasa Purna Jual

Perusahaan harus menentukan bagaimana mereka ingin menawarkan jasa setelah


penjualan (misalnya jasa pemeliharaan dan perbaikan serta jasa pelatihan) kepada
pelanggan.

Contoh :

1. P&G mencetak nomor telepon bebas pulsa pada tiap produknya dan hampir sejuta
telepon setahun. Termasuk didalamnya adalah telepon yang meminta informasi tentang
cara menggunakan suatu produk, atau saran tentang cara memperbaiki suatu produk,
atau keluhan tentang produk yang rusak. P&G menerima dengan baik telepon demikian
sebagai dasar untuk terus menerus memperbaiki operasinya.

2. Merck menjalankan suatu Pelayanan Jawaban Pertanyaan Medis untuk para dokter.


Seorang dokter dapat menelpon Merck untuk informasi tentang suatu penyakit tertentu
dan pustakawan Merck akan mengirimkan artikel-artikel penting yang menjelaskan
penyakit tersebut melalui surat atau faks. Walau pelayanan ini mahal untuk dioperasikan,
ia membangun kesan yang kuat dalam benak dokter.

Kualitas departemen-departemen layanan pelanggan sangat berbeda-beda. Dalam


menyediakan layanan, sebagian besar perusahaan bergerak melalui beberapa tahap;

Produsen biasanya memulainya dengan menjalankan departemen suku cadang dan


perbaikannya sendiri. Kemudian mereka merasa mahal dan menghabuiskan waktu untuk
melatih orang-orang lain, dan menemukan bahwa mereka dapat menghasilkan banyak
uang dengan menjalankan bisnis suku cadang dan perbaikan tersebut.
Sejauh mereka merupakan pemasok tunggal suku cadang yang dibutuhkan, mereka
dapat mengenakan harga yang sangat mahal.

Lama kelamaan, produsen-produsen mengalihkan lebih banyak jasa pemeliharaan


dan perbaikan kepada distributor dan penjual resmi. Kedua perantara ini tinggal klebih
dekat dengan pelanggan, menjalankan usaha di klokasi yang lebih banyak, dan dapat
menawarkan jasa dengan lebih cepat. Produsen masih menghasilkan laba dari suku
cadang, tetapi menyerahkan laba layanan kepada perantaranya.

Kemudian munculperusahaan-perusahaan jasa independen. Lebih dari 40 tugas


perbaikan mobil sekarang dilakukan di luar penyelur mobil.

Pilihan layanan pelanggan semakin cepat dan ini menurunkan harga dan laba
layanan. Perusahaan peralatan semakin menggambarkan bagaimana menghasilkan uang
dari peralatan mereka, yang independen dari kontrak servis.

Pentingnya menjaga dan meningkatkan Kualitas Jasa dan Pelayanan

Apa yang dimaksud dengan mutu atau kualitas? Apa hubungan kualitas dengan jasa dan
pelayanan? Kualitas atau mutu memang agak sulit didefinisikan apalagi kalau berkaitan
dengan jasa dan pelayanan, dimana kualitas akan kita kenali saat kita “mengalaminya”.

Armand Feigenbaum (1956) mendefinisikan kualitas sebagai kegiatan untuk memenuhi


harapan pelanggan, sedangkan Kaoru Ishikawa (1986) ahli manajemen mutu dari Jepang
mendefinisikan kualitas adalah kepuasan pelanggan.Kalau dilihat dari defenisi para ahli
tersebut, jelas sudah bahwa kalau kita kita ingin memberikan jasa dan pelayanan yang
berkualitas kepada pelanggan maka kita harus memuaskan pelanggan. Demikian
sebaliknya dengan memuaskan pelanggan sebenarnya kita sudah memberikan kualitas
dalam jasa dan pelayanan kita.

Dan untuk memastikan apakah kita sudah memberikan jasa dan pelayanan yang
berkualitas untuk itu kita perlu melakukan pengukuran. Karena kualitas yang semakin
tinggi akan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi, sebaliknya kualitas yang semakin
rendah akan mengakibatkan keuntungan yang semakin rendah dan menimbulkan biaya
yang kelihatan (visible cost) maupun tidak (invisible cost) bagi perusahaan.

Visible cost of poor quality

Tidak berkualitas akan mengakibatkan biaya tinggi, diantaranya akan mengakibatkan:

1. Biaya untuk melayani komplain pelanggan. Komplain pelanggan akan menguras


waktu, biaya dan tenaga.
2. Biaya yang timbul karena hilangnya pelanggan. Pelanggan yang ada secara otomatis
akan menggerakkan roda bisnis perusahaan. Bisa dibayangkan apabila ada pelanggan
yang hilang akibat kualitas jasa dan pelayanan yang buruk.

3. Biaya untuk melakukan pekerjaan ulang (rework). Apabila terjadi service breakdown
akibat kualitas jasa dan pelayanan yang buruk pasti akan membutuhkan biaya lebih untuk
memperbaikinya.

Invisible cost of poor quality

1. Biaya untuk mengatasi publikasi negatif. Pelanggan yang tidak puas akan
memberitahu ke orang lain megenai ketidakpuasannya. Hal ini bisa memberikan image
yang buruk bagi perusahaan. Dan biaya untuk menumbuhkan kepercayaan dan menarik
pelanggan baru akan lebih tinggi.

2. Biaya untuk menggantikan pelanggan yang hilang. Dari survey yang dilakukan oleh
Technical Assistance Research Program (TARP) menunjukkan bahwa mendapatkan
pelanggan baru akan membutuhkan biaya lebih tinggi hingga lima kali lipat dibandingkan
mempertahankan pelanggan yang ada.

3. Biaya pemasaran yang lebih tinggi. Kualitas yang buruk tidak akan mendapatkan
pemasaran gratis yaitu rekomendasi dari mulut ke mulut para pelanggan yang puas.

G. Kesimpulan

Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan
sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak
menghasilkan transfer kepemilikan. Macam- macam klarifikasi jasa yaitu barang
berwujud murni yaitu penawaran yang terdiri dari barang berwujud, tidak ada jasa yang
menyertai produk itu, barang berwujud disertai layanan yaitu penawaran berupa barang
berwujud yang disertai dengan satu atau beberapa jenis jasa untuk meningkatkan daya
tarik konsumen, campuran yaitu penawaran terdiri barang dan jasa dalam proporsi yang
sama, jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan yaitu penawaran terdiri dari
jasa utama yang disertai dengan jasa tambahan atau barang pendukung, jasa murni yaitu
penawaran hanya terdiri dari jasa.

Jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi rancangan


program pemasaran : tidak berwujud (intangibility), tidak terpisahkan (inseparibility),
bervariasi (variability) dan mudah lenyap (perishability).

Apa yang dimaksud dengan mutu atau kualitas? Apa hubungan kualitas dengan jasa dan
pelayanan? Armand Feigenbaum (1956) mendefinisikan kualitas sebagai kegiatan untuk
memenuhi harapan pelanggan, sedangkan Kaoru Ishikawa (1986) ahli manajemen mutu
dari Jepang mendefinisikan kualitas adalah kepuasan pelanggan.Kalau dilihat dari
defenisi para ahli tersebut, jelas sudah bahwa kalau kita kita ingin memberikan jasa dan
pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan maka kita harus memuaskan
pelanggan.Demikian sebaliknya dengan memuaskan pelanggan sebenarnya kita sudah
memberikan kualitas dalam jasa dan pelayanan kita.

Dan untuk memastikan apakah kita sudah memberikan jasa dan pelayanan yang
berkualitas untuk itu kita perlu melakukan pengukuran. Karena kualitas yang semakin
tinggi akan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi, sebaliknya kualitas yang semakin
rendah akan mengakibatkan keuntungan yang semakin rendah dan menimbulkan biaya
yang kelihatan (visible cost) maupun tidak (invisible cost) bagi perusahaan.

H.Latihan Soal

1. Apa yang kamu ketahui tentang jasa?

2. Ada berapa karakteristik jasa? Sebutkan!

3. Berikan contoh karakteristik jasa tidak terpisahkan!

4. Kenapa bisnis jasa sangat kompleks?

5. Apa yang dimaksud dengan mutu atau kualitas?

I. Jawaban

1. Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan
sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak
menghasilkan transfer kepemilikan.

2. Menurut Philip Kotler, jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat
mempengaruhi rancangan program pemasaran : tidak berwujud (intangibility), tidak
terpisahkan (inseparibility), bervariasi (variability) dan mudah lenyap (perishability).

3. Contoh, suatu konser tidak akan sama jika Madona jatuh sakit dan digantikan Shania
Twain atau jika pembelaan hukum diberikan oleh John Nobody karena ahli antitrust David
Boles tidak ada.

4. karena banyak elemen yang mempengaruhinya, seperti sistem internal organisasi,


lingkungan fisik, kontak personal, iklan, tagihan dan pembayaran, komentar dari mulut ke
mulut, dan sebagainya. Oleh menegaskan bahwa pemasaran jasa tidak hanya
membutuhkan pemasaran eksternal, tetapi juga pemasaran internal dan pemasaran
interaktif.

5. Armand Feigenbaum (1956) mendefinisikan kualitas sebagai kegiatan untuk


memenuhi harapan pelanggan, sedangkan Kaoru Ishikawa (1986) ahli manajemen mutu
dari Jepang mendefinisikan kualitas adalah kepuasan pelanggan.Kalau dilihat dari
defenisi para ahli tersebut, jelas sudah bahwa kalau kita kita ingin memberikan jasa dan
pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan maka kita harus memuaskan pelanggan.

A. Pengertian Kemakmuran Dalam Ilmu Ekonomi

Membicarakan mengenai masalah kemakmuran, tentu yang pertama kali terlintas dalam
benak adalah mengarah kepada segi keuangan atau kemapanan hidup seseorang.
Secara mendasar kemakmuran dilihat dari sudut pandang ilmu ekonomi memiliki definisi
sebagai situasi dimana kebutuhan bisa terpenuhi. Kebutuhan disini mencakup kebutuhan
batin dan kebutuhan lahir, bisa dari sandang, papan, dan pangan. Kemudian meluas akan
kebutuhan rasa nyaman, percaya, dan kepedulian sesama untuk saling membantu.

Secara umum kemamkmuran memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Terpenuhinya kebutuhan pokok (primer), berupa sandang, pangan, dan papan.

2. Mampu mnjangkau kebutuhan sekunder maupun tersier dengan mudah.

3. Tidak memiliki tekanan batin, sehingga pikiran ringan.

4.. Memiliki orang yang menjadi tempat kepercayaan.

5. Tidak kesulitan mengatur waktu, tenaga, maupun finansial.

6. Tercukupinya kebutuhan diri akan rekreasi dan menjalankan hobi.

Melihat kriteria tersebut, tentunya akan langsung mengacu pada kemapanan dari segi
finansial seseorang. Orang dengan keuangan yang melimpah cenderung mampu
mendapatkan apapun yang diinginkan.

Pengertian Kemakmuran Dalam Ilmu Ekonomi Namun pada kenyataannya, berdasarkan


studi diketahui bahwa orang yang mapan dari segi finansial masih bisa dikatakan belum
makmur. Hal ini terjadi karena adanya beban baru terhadap kondisi sosial seseorang,
bisa karena penyakit, pendamping hidup, maupun orang sekitar yang sulit diberikan
amanah (kepercayaan).

Orang yang cenderung mencintai uang seolah hidup hanya untuk bersenang-senang di
dunia, sehingga beberapa orang justru tidak terpenuhi kebutuhan batin. Seperti
kebutuhan kasih dan sayang dari keluarga maupun orang terdekat lainnya. Hal ini
tentunya masih belum bisa dikatakan makmur, apabila kebutuhan batin tidak mampu
terpenuhi.

Berbicara mengenai kemakmuran akan lebih bijak apabila standart kemakmuran tersebut
disesuaikan dengan kondisi diri sendiri. Sebab rasa cukup, bahagia, dan perasaan damai
lainnya diciptakan oleh diri sendiri bukan oleh orang lain dan lingkungan. Sehingga
memiliki filosofi, selalu melihat ke bawah dan jangan melihat ke atas, akan membantu
mendapatkan kemakmuran lahir maupun batin. Sebab kebutuhan sandang, pangan,
maupun papan tentunya tidak perlu terlalu mewah, dalam kadar secukupnya saja.
Semakin besar pasak maka diperlukan tiang yang semakin besar pula, sehingga
mengatur pengeluaran dari berapapun pendapatan maka kita sudah makmur secara lahir.

B.Kesimpulan

Secara mendasar kemakmuran dilihat dari sudut pandang ilmu ekonomi memiliki definisi
sebagai situasi dimana kebutuhan bisa terpenuhi. Kebutuhan disini mencakup kebutuhan
batin dan kebutuhan lahir, bisa dari sandang, papan, dan pangan. Kemudian meluas akan
kebutuhan rasa nyaman, percaya, dan kepedulian sesama untuk saling membantu.

Pengertian Kemakmuran Dalam Ilmu Ekonomi Namun pada kenyataannya, berdasarkan


studi diketahui bahwa orang yang mapan dari segi finansial masih bisa dikatakan belum
makmur. Hal ini terjadi karena adanya beban baru terhadap kondisi sosial seseorang,
bisa karena penyakit, pendamping hidup, maupun orang sekitar yang sulit diberikan
amanah (kepercayaan).

C.Latihan Soal

1. Apa yang kamu ketahui tentang kemakmuran?

2. Sebutkan kriteria kemakmuran!

3. Apa pengertian kemakmuran dalam ilmu ekonomi berdasarkan studi?

4. Kemakmuran akan lebih bijak apabila?

5. Apa filosofi kemakmuran?

D. Kunci Jawaban

1. Secara mendasar kemakmuran dilihat dari sudut pandang ilmu ekonomi memiliki
definisi sebagai situasi dimana kebutuhan bisa terpenuhi. Kebutuhan disini mencakup
kebutuhan batin dan kebutuhan lahir, bisa dari sandang, papan, dan pangan. Kemudian
meluas akan kebutuhan rasa nyaman, percaya, dan kepedulian sesama untuk saling
membantu.

2. Kriteria kemakmuran

a. Terpenuhinya kebutuhan pokok (primer), berupa sandang, pangan, dan papan.


b. Mampu mnjangkau kebutuhan sekunder maupun tersier dengan mudah.

c. Tidak memiliki tekanan batin, sehingga pikiran ringan.

d. Memiliki orang yang menjadi tempat kepercayaan.

e. Tidak kesulitan mengatur waktu, tenaga, maupun finansial.

f. Tercukupinya kebutuhan diri akan rekreasi dan menjalankan hobi.

3. Pengertian Kemakmuran Dalam Ilmu Ekonomi Namun pada kenyataannya,


berdasarkan studi diketahui bahwa orang yang mapan dari segi finansial masih bisa
dikatakan belum makmur. Hal ini terjadi karena adanya beban baru terhadap kondisi
sosial seseorang, bisa karena penyakit, pendamping hidup, maupun orang sekitar yang
sulit diberikan amanah (kepercayaan).

4. Apabila standart kemakmuran tersebut disesuaikan dengan kondisi diri sendiri. Sebab
rasa cukup, bahagia, dan perasaan damai lainnya diciptakan oleh diri sendiri bukan oleh
orang lain dan lingkungan.

5. Selalu melihat ke bawah dan jangan melihat ke atas, akan membantu mendapatkan
kemakmuran lahir maupun batin. Sebab kebutuhan sandang, pangan, maupun papan
tentunya tidak perlu terlalu mewah, dalam kadar secukupnya saja. Semakin besar pasak
maka diperlukan tiang yang semakin besar pula, sehingga mengatur pengeluaran dari
berapapun pendapatan maka kita sudah makmur secara lahir.

Anda mungkin juga menyukai