Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Al Fajri

Nim : 2205102010045
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Pertanian

a.Ketersediaan Makanan
Negara berkewajian untuk menjamin ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup.Ketersediaan
makanan merupakan tantangan terbesar bagi upaya-upaya penyedia pangan dunia.Ancaman krisis
pangan membanyang-banyangi dunia pada tahun 2050.Kelangkaan pangan ini dapat disebabkan
oleh peningkatan jumlah penduduk dunia yang dapat menembus angka 9 miliar.Upaya-upaya
pemenuhan kebutuhan pangan sudah dilakukan oleh pemerintah maupun individu.Dimuai dengan
Revolusi Hijau,yang di manfaatkan supaya dapat meningkatkan produksi pangan,kemudian juga
ada Revolusi Biru dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia dalam hal pangan terutama
kebutuhan protein yang berasal dari hayati laut jenis hewan maupun protista.Selain kedua upaya
diatas terdapat juga upaya lainnya yang dilakukan,seperti pencarian bibit unggul yang merupakan
salah satu upaya meningkatkan produksi pertanian,dengan teknologi Rekayasa DNA / Rekayasa
Genetika.Semua upaya diatas dilakukan dalam rangka untuk mewujudkan ketahanan
pangan.Keberhasilan produksi pertanian didukung oleh beberapa faktor utama.Salah satu faktor
yaitu faktor Konsolidasi tanaman pangan tumbuh dengan 3,58%.Tiga kebijakan yang dilakukan
pemerintah pada fase ini dalam membangun pertanian yaitu melalui intensifikasi,eksentifikasi,dan
diversifikasi.
b.Struktur Sosial
Sebagai komoditas komersial,kakao yang diproduksi oleh para petani sebagian besar di ekspor
untuk memenuhi kebutuhan bahan baku indrusti yang ada di negara maju.Oleh sebab itu didalam
komunitas petani kakao terjadi pertemuan antara sistem produksi kapitalis dengan sistem produk
sistem prakapitalis yang sebelumnya sudah tumbuh dan berkembang dalam komunitas ini.Menurut
Taylor, 1979 dan Schuurman dalam RAY(2002) umunya sistem produksi pertanian berubah dari
prakapitalis menjadi kapitalis,pada saat sistem produksi pertanian baru yang lebih kapitalis
semakin dominan,maka terjadi tranformasi struktur algaria.Tranformasi tersebut akan bergerak
dari penguasaan kolektif menuju perorangan.Suatu tranformasi hak dalam memanfatkan
sumberdaya algaria dari “Dari hak setiap orang” menjadi “Hak sebagian orang”.Realitas tersebut
kemudian memberi jalan pada pembentukan struktur sosial komunitas petani yang mengalami
diferensinya.
c.Seni Dan Inovasi
Sektor pertanian tidak lagi menjadi salah satu sumber perekonomian terbesar di Indonesia.Untuk
mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah,dunia pertanian kemudian mengadopsi
istilah Revolusi Pertanian 4.0, dimana pertanian diharapkan melibatkan teknologi digital dalam
proses pengembangannya. Konsep pengembangan pertanian yang banyak dikembangkan pada saat
ini adalah konsep pertanian cerdas, yang biasa juga disebut smart farming atau precision
agriculture. Konsep ini merujuk pada penerapan TIK pada bidang pertanian.Tujuan utama
penerapan terknologi tersebut adalah untuk melakukan optimasi berupa peningkatan hasil (kualitas
dan kuantitas) dan efisiensi penggunaan sumber daya yang ada.Sektor pertanian belum begitu
berhasil berkembang. Berikut adalah beberapa hal yang menjadi penyebab revolusi industri 4.0
belum berhasil diterapkan di Indonesia yaitu SDM,kondisi lahan pertanian,teknologi belum
sepenuhnya dapat diterapkan.
d.Spesialis Pekerjaan
Secara historis, peningkatan pembagian kerja dikaitkan dengan pertumbuhan perdagangan,
kebangkitan kapitalisme, dan peningkatan kompleksitas proses industri. Konsep dan implementasi
pembagian kerja telah diamati dalam budaya Sumeria (Mesopotamia) kuno, di mana penugasan
pekerjaan di beberapa kota bertepatan dengan peningkatan perdagangan dan saling ketergantungan
ekonomi. Pembagian kerja umumnya juga meningkatkan produktivitas produsen dan pekerja
individu.Setelah Revolusi Neolitikum, peternakan dan pertanian menghasilkan persediaan
makanan yang berlimpah, yang meningkatkan populasi dan mengarah pada spesialisasi tenaga
kerja, termasuk profesi baru seperti pengrajin, tentara, dan kelas elit. Spesialisasi ini dilanjutkan
dengan proses industrialisasi, dan pabrik-pabrik era Revolusi Industri
e.Bahasa
Melihat perkembangan berbahasa manusia, sama dengan melihat alam pikir manusia.Bahasa
merupakan representasi dari pikiran. Ketika mengamati perkembangan bahasa, alangkah lebih baik
apabila kita mundur pada jutaan tahun ke belakang ketika manusia ada pada era pemburu
pengumpul atau manusia purba.Dinamakan pemburu pengumpul karena saat itu kemampuan
utama manusia purba untuk bertahan hidup adalah mengumpulkan dan memburu.Manusia purba
memulung makanan sisa reptil karena keterbatasannya untuk mengalahkan hewan yang ukurannya
lebih besar.Pada era ini, manusia purba menggunakan bahasa verbal untuk menyampaikan
pesan.Seiring berjalanya waktu Waktu yang tersisah digunakan untuk saling bercengkerama.Di
sinilah bahasa verbal manusia mulai berkembang.Perkembangan bahasa verbal ini diikuti dengan
narasi-narasi baru yang diciptakan oleh setiap kelompok manusia purba.Narasi-narasi ini
kemudian mampu memperkenalkan bahkan mengikat satu kelompok kecil manusia purba dengan
kelompok yang lain. Banyak narasi, banyak ide yang muncul akibat proses komunikasi ini.Ide-ide
tersebut menghasilkan penemuan bahwa manusia mampu menemukan sumber makanan yang bisa
didaur ulang. Muncullah ide untuk melakukan kegiatan pertanian.Revolusi pertanian terjadi pada
era ini.

Soal Tambahan
Alasan kenapa penggarang Yuval Noah Hatari menyatakan revolusi pertanian sabagi salah satu
“kesalahan terbesar dalam perjalan peradaban manusia” adalah dikarenkan terdapatnya dampak
negatif terhadap manusia,hewan,maupun lingkungan.Dampak negatif yang terjadi pada manusia
ialah fokus energi, pemikiran, dan tenaga manusia terlalu banyak tersita untuk memikirkan proses
agrikultur, dimana manfaatnya dinilai tidak seberapa.banyangkan saja demi keberlangsungan
proses algikultur kita manusia rela merusak alam.Dari segi nutrisi,semejak dimulai era algikultur
nutrisi dari makanan menjadi homogen.akibat dari ketimpangan nutrisi ini juga berdampak pada
daya tubuh manusia terhadap penyakit.
Dampak negatif terhadap hewan disebabkan selama sekitar 70 terakhir,produsen ternak melakukan
kawin silang hal ini dapat menyebabkan meningkatnya hasil ternak namun mengurangi
keberagaman genetik,akibatnya hewan ternak dapat dengan mudah diserang penyakit dan
menurunnya kemampuan untuk beradaptasi.
Dampak negatif terhadap lingkungan ialah salah satu tantangan terbesar manusia modern saat ini
adalah memperlambat proses perubahan iklim (climate change) yang kian mengkhawatirkan.

Anda mungkin juga menyukai