Anda di halaman 1dari 10

slidesmania.

com

SEJARAH KOMUNIKASI/
PENYULUHAN PERTANIAN
DIINDONESIA
DISUSUN OLEH:
RADIFAN LUTHFI RAHMAN
2306125657
AGROTEKNOLOGI A
slidesmania.com

Penyuluhan Pertanian

Apa itu Penyuluhan Fungsi Penyuluhan Tujuan Penyuluhan


Pertanian? Pertanian Pertanian
Penyuluhan pertanian memberikan Agar petani mau dan mampu Kegiatan penyuluhan pertanian
pembelajran kepada para petani menolong dan dirinya dalam bertujuan mendidik petani untuk
agar mereka mengetahui informasi mengakses informasi pasar, dapat merubah pengetahuan,
terbaru dalam dunia pertanian. teknologi, permodalan, dan ketrampilan dan sikapnya, agar
Peran penyuluh pertanian dalam sumber daya lainnya, sebagai petani dapat menerima gagasan
hal ini juga menggiring masyarakat upaya untuk meningkatkan baru, mengubah petani yang
petani dalam upaya pengambangan produktivitas, efisiensi usaha, tradisional menjadi petani yang
peran kelompok tani supaya lebih
pendapatan, dan moderen serta dinamis.
berkembang lagi.
kesejahteraannya, serta
meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan
hidup.
slidesmania.com

Sejarah Penyuluhan Pertanian


Indonesia

Sejarah penyuluhan pertanian di Indonesia memiliki dinamika yang panjang sejalan dengan
perubahan kebijakan pembangunan pertanian pada waktunya. Berawal dari upaya peningkatan
produksi pertanian, kebutuhan komoditas baru, kebutuhan ilmu pengetahuan baru yang
dihasilkan melalui penelitian, dan kebutuhan penyampaian hasil penelitian kepada sasaran
melalui proses pendidikan dan pelatihan, serta yang lebih penting adalah upaya perubahan
pada diri petani.
Penyuluhan pertanian di Indonesia telah dimulai sejak zaman Belanda. Beberapa catatan yang
ada dalam sejarah dapat dikemukakan perkembangan penyuluhan di Indonesia.
slidesmania.com

Point Pembahasan
Penyuluhan pada Zaman Belanda (1905-1942)

Penyuluhan pada Zaman Jepang (1942–1945).

Penyuluhan pada Zaman Kemerdekaan (1945-1995)

Masa Setelah Reformasi atau Otonomi Daerah (1998-sekarang)


slidesmania.com

Penyuluhan pada Zaman Belanda (1905-1942)

 1871: Didirikannya Kebun Raya Bogor sebagai tempat


mendemonstrasikan cara mengusahakan beberapa tanaman.

 1905: Mulai kegiatan penyuluhan di Departemen Pertanian,


tidaklangsung kepada petani tetapi melalui Pangreh praja (perintah
kepada petani belum penyuluhan dalam arti sebenarnya)

 1910: Pada beberapa tingkatan daerah didirikan dinas penyuluhan.


Metode Olie Vlek (tetesan minyak) mulai digunakan pada saat itu.

 1921-1942: Penyelenggaraan penyuluhan mulai diperluas. Dalam


pelaksanaannya ditemukan berbagai masalah kekurangan bugget,
personalia dan peralatan). Mulai didirikan sekolah pertanian.
slidesmania.com

Penyuluhan pada Zaman Jepang


(1942–1945).

 1942-1945: Pada saat ini adalah masa


penjajahan Jepang. Sebenarnya tidak ada
kegiatan penyuluhan, karena kegiatan
pertanian dilakukan secara paksaan untuk
memenuhi kebutuhan pangan. Mulai
dikenalkan metode peningkatan produksi
secara paket.
slidesmania.com

Penyuluhan pada Zaman Kemerdekaan


(1945-1995)

● Periode Liberal (1945-1959)Pada periode 1945-


1950, pengembangan pertanian dimulai dengan
Rencana(Plan) Kasimo, yaitu rencana produksi
pertanian 3 tahun

● Periode Terpimpin (1959-1963)Perasaan tidak puas


pada kabinet memuncak, sehingga terbitlah Dekrit
Presiden untuk kembali ke UUD 1945. Penyuluhan
mengalami banyak perubahan. Filsafat "alon-alon
asal kelakon" menjadi "segalanya harus cepat dan
tepat".

● Periode Konsolidasi (1963-1974) Dalam periode


konsolidasi, dasar-dasar metode Kelompoktani dan
fondasi peranan kontaktani mulai diletakkan.
slidesmania.com

 Periode Pemantapan I (1974-1983) Kelompoktani peserta


Insus dirangsang meningkatkan intensifikasi padi dengan
perlombaan. Kelompoktani pemenang diundang ke Istana
Negara Jakarta, menerima hadiah dari Presiden RI.

 Periode Pemantapan II (1983-1993) Keppres No. 83/1993,


menghapus Direktorat Penyuluhan pada Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan & Holtikultura, Perkebunan,
Peternakan, dan Perikanan. SK Mentan No.
96/Kpts/OT.210/2/1994, membentuk Pusat Penyuluhan
Pertanian (Pusluhtan), yang bertanggung jawab pada
Menteri Pertanian. Secara administratif dibina oleh Sekjen
dan secara teknis dibina oleh Dirjen sesuai dengan bidang
tugas masing-masing.

 Periode Agribisnis-Agroindustri (1993-1997) Kebijakan


Menteri Pertanian pada awal kebangkitan nasional II (PJP
II), memantapkan penyelenggaraan penyuluhan di
Indonesia.

 Dalam PELITA VI, penyelenggaraan penyuluhan


menghadapi berbagai tantangan berupa lingkungan sosial
ekonomi nasional maupun global yang dinamis
slidesmania.com

Masa Setelah Reformasi atau Otonomi Daerah (1998-sekarang)


Reformasi juga berpengaruh terhadap penyuluhan pertanian diIndonesia, baik individu penyuluh
dengan lembaga penyuluhan, kegiatan penyuluhan, kebijakan pemerintah, serta masyarakat petaninya. Salah
satunya adalah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Dengan
undang-undang ini, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus peningkatan
kualitas sumber daya manusianya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah (terutama masyarakatnya).
Selain tuntutan reformasi dan otonomi daerah, perkembangan penyuluhan pertanian di akhir abad 20
dan di awal abad 21 ini dipengaruhi oleh semakin berkualitasnya petani, tuntutan pasar global, kenyataan bahwa
peran sektor pertanian bukan lagi andalan, fasilitas dan prasarana berusaha yang makin membaik, kemajuan
bidang pertanian yang tidak merata di semua wilayah, dan keragaman lokal.
Keberhasilan menghadapi tantangan akan mengukuhkan kembali posisi dan kontribusi penyuluhan
dalam pembangunan pertanian. Stabilitas suatu negara antara lain ditentukan oleh ketersediaan pangan bagi
penduduknya, berarti sektor pertanian tetap memegang peran penting.
slidesmania.com

THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai