Anda di halaman 1dari 8

Revolusi Hijau

Kelompok 5 XII IPS 2

Rhaiza Sri Rahayu


M Sigit Akbar Purnomo
Sri Pratiwi
APA ITU REVOLUSI HIJAU?
Revolusi hijau merupakan usaha untuk mengembangkan teknologi
pertanian agar terjadi peningkatan produktivitas dalam hal pangan.
Hal ini didorong oleh pertumbuhan angka penduduk yang harus diiringi
pula dengan peningkatan pangan.

BERFOKUS PADA SEREALIA ALIAS TANAMAN BIJI-BIJIAN, SEPERTI GANDUM,


PADI, JAGUNG, DAN LAINNYA.

PERTANIAN YANG TADINYA BERSIFAT TRADISIONAL AKAN DIUBAH MENJADI PERTANIAN DENGAN
SISTEM YANG MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TERKINI SUPAYA BISA OPTIMAL.

Pada intinya tujuan dari revolusi hijau adalah:

Untuk memenuhi industrialisasi


ekonomi nasional.
Bagaimana revolusi hijau bermula?
Pencetusnya adalah Thomas Robert Malthus (1766-1834). Di
sana, Malthus berpendapat bahwa masalah kemiskinan
adalah masalah yang tidak bisa dihindari. Kemiskinan ini
sendiri terjadi karena adanya ketidak seimbangan antara
pertumbuhan penduduk yang berjalan lebih cepat
mengikuti deret ukur dan peningkatan produksi pangan
yang lebih lambat mengikuti deret hitung.
Bagaimana Revolusi Hijau Bermula
di Indonesia?

Revolusi hijau mulai dicoba di Indonesia pada zaman orde baru,


tepatnya dalam program pembangunan. Kabinet pada saat itU kabinet
Ampera memiliki tuntutan tugas untuk memperbaiki kehidupan
rakyat, terutama dalam hal sandang dan pangan. Dengan tuntutan
tugas sedemikian rupa, maka mulai diusahakanlah langkah-langkah
meningkatkan kesediaan pangan lewat revolusi hijau.
Penerapan Revolusi Hijau di Indonesia
Ada empat hal penting yang diterapkan pada revolusi hijau
di Indonesia.
- Pertama, adanya sistem irigasi untuk penyediaan air.
- Kedua, penggunaan pupuk secara optimal.
- Ketiga, menggunakan pestisida dengan menyesuaikan
tingkat serangan hama.
- Terakhir, penggunaan bahan tanam berkualitas berupa
varietas unggul.
Cara untuk mendorong Revolusi Hijau
1. Intensifikasi Pertanian
Cara ini dikenal juga dengan sebutan Panca Usaha Tani. Cara pertama ini meliputi
pemilihan bibit unggul, pengolahan tanah secara baik, pemupukan, irigasi, hingga
pemberantasan terhadap hama.

2. Ekstensifikasi Pertanian
Cara ini adalah dengan memperluas lahan dengan membuka lahan-lahan baru.

3. Diversifikasi Pertanian
Cara ini ialah upaya menjadikan jenis tanaman di suatu lahan menjadi beraneka
ragam dengan sistem tumpang sari. Dengan diversifikasi pertanian, kegagalan
panen pokok dapat dicegah.

4. Rehabilitasi Pertanian
Cara ini merupakan upaya dalam memulihkan produktivitas yang kritis atau
membahayakan kondisi lingkungan.
Dampak adanya revolusi hijau
Revolusi hijau yang berfokus pada serealia akan mampu meningkatkan pemenuhan pangan
berupa karbohidrat.

Akan tetapi, setelah beberapa saat merasakan manfaat dari revolusi hijau, ternyata dampak-
dampak buruk mulai dirasakan para petani Indonesia pada tahun 1990-an. Misalnya, serangan
hama, ketergantungan terhadap penggunaan pupuk, bahkan tanah yang tidak lagi subur karena
penggunaan pestisida yang tidak lagi berguna. Revolusi hijau juga dianggap hanya
menguntungkan bagi petani kaya dan bukan bagi petani miskin.
Sekian,
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai