Revolusi Hijau merupakan usaha pengembangan teknologi pertanian guna meningkatkan produksi bahan pangan utamanya serelia. Revolusi hijau mengubah pertanian tradisional ke pertanian yang lebih modern dengan memanfaatkan teknologi yang lebih maju. Dengan penggunaan teknologi yang lebih maju akan mempercepat produksi bahan makanan. 2. Mengapa diperlukan revolusi hijau? Revolusi Hijau diperlukan agar peningkatan produksi pangan dapat seimbang dengan peningkatan jumlah penduduk. Selain untuk meningkatkan produktivitas bahan pangan, Revolusi Hijau juga diperlukan guna meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). 3. Pada komoditas apa saja revolusi hijau diterapkan? Revolusi Hijau diterapkan pada beberapa komoditas seperti padi, jagung, gandum, kacang-kacangan, dan lain-lain. 4. Bagaimanakah capaian penerapan revolusi hijau di dunia Capaian penerapan Revolusi Hijau di dunia : a) Peningkatan produksi pangan : Revolusi Hijau menerapkan varietas unggul yang mampu diproduksi dalam jangka waktu pendek sehingga proses produksinya lebih sering dan hasilnya dalam jumlah yang banyak sehingga ketersediaan bahan pangan di dunia tercukupi. b) Peningkatan pendapatan petani : Dengan hasil produksi yang banyak, para petani di seluruh dunia dapat meningkatan pendapatan mereka dengan penjualan hasil produksi. c) Pengurangan kelaparan ekstrem : Prinsip Revolusi Hijau yaitu menyeimbangkan jumlah produksi dengan jumlah penduduk. Ketika hasil produksi melimpah dan dapat dihasilkan dalam jangka waktu pendek, maka kebutuhan penduduk akan tercukupi. 5. Mengapa revolusi hijau disebut sebagai penyebab munculnya pertanian yang berkelanjutan? Revolusi Hijau memang menimbulkan dampak positif yang banyak tetapi dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya Revolusi Hijau sangat mengkhawatirkan. Misalnya saja keracunan masyarakat akibat penggunaan pestisida kimia, degradasi tanah, kemiskinan, dan masih banyak lagi. Atas kekhawatiran tersebut, muncullah pertanian dengan sistem berkelanjutan yang menerapkan pengurangan penggunaan pestisida kimia dalam meningkatkan jumlah produksi. Pertaian berkelanjutan lebih ramah terhadap lingkungan dan tidak memerlukan biaya yang mahal. Selain itu, pertanian berkelanjutan dapat memperbaiki sifat-sifat tanah sehingga tanah menjadi subur.