Anda di halaman 1dari 19

Akuntansi Tabungan Bank:

Pencatatan Setoran Dan


Penarikan, Perhitungan Bunga
(+Contoh ONH)
1 Juli 2019 Oleh Wadiyo, SE

Daftar isi [Buka]

Tabungan adalah salah satu bisnis utama dari sebuah bank.


Berbagai jenis tabungan ditawarkan bank konvensional maupun
bank syariah ke masyarakat, contoh tabungan ONH (ongkos naik
haji). Sehingga diperlukan akuntansi tabungan bank.

Bagaimana peran akuntans untuk mencatat transaksi setoran dan


penarikan tabungan, cara menghitung dan mencatat bunga
tabungan, serta biaya promosi tabungan?
Mari ikuti pembahasan rincinya berikut ini…

01. Pengertian Tabungan Bank

Definisi Tabungan adalah simpanan masyarakat atau pihak lain


yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat
tertentu yang telah disepakati tetapi tidak bisa ditarik dengan
menggunakan cek, bilyet giro, atau yang dipersamakan dengan itu.
Syarat-syarat tertentu misalnya harus ditarik secara tunai,
penarikan hanya dalam kelipatan nominal tertentu, jumlah
penarikan tidak boleh melebihi saldo minimal tertentu.

Pada awalnya, tabungan jaman dulu di Indonesia hanya tiga jenis


yaitu:

1. Tabanas
2. Taska
3. Tabungan ONH (ongkos naik haji)
Namun dalam perkembangannya setelah tahun 1989 Bank
Indonesia memberikan kebebasan kepada bank-bank komersial
untuk menciptakan produk tabungan.

Oleh karena itu jenis-jenis produk tabungan jaman now sangat


banyak, contoh tabungan BRI Simpedes, Tahapan BCA, Taplus BNI,
Tabungan Emas, Tabungan Mapan CIMB Niaga, Tabungan
Citibank, Tabungan Mandiri dari Bank Mandiri.

02. Akuntansi Tabungan – Pencatatan Jurnal


Transaksi Setoran

Pengertian akuntansi tabungan adalah fungsi akuntansi


perbankan untuk mendukung aktivitas tabungan bank, seperti
mencatat setoran dan penarikan tabungan, perhitungan bunga,
dan pencatatan biaya tabungan.
Bagaimana cara mencatat jurnal transaksi setoran tabungan
bank?

Begini cara mudahnya…

Setiap setoran tabungan akan dicatat sebesar nilai nominal


setoran dan selanjutnya disajikan sebesar nilai kewajiban.

Nilai kewajiban adalah saldo ditambah bunga yang diperhitungkan


dikurangi pajak. Setiap bunga yang diperhitungkan dikreditkan ke
rekening tabungan.

Untuk setor tabungan, seorang penabung bisa menggunakan


uang tunai, warkat, transfer masuk yang disetujui bank.

Setoran menggunakan warkat atau surat berharga lain bisa


dikreditkan ke tabungan jika warkat itu sudah efektif, artinya bisa
diuangkan saat itu.

Perhatikan contoh pencatatan jurnal transaksi setoran tabungan bank


berikut:

Tanggal 01 Mei 2019 Mas Jono membuka tabungan pada Bank


Artha Bening Surabaya dengan setoran berupa:

 Uang tunai RP 1.000.000,


 Wesel yang telah jatuh tempo dan telah diendos oleh Bank
Milenial Cabang Banyuwangi sebesar Rp 5.000.000,
 Cek Bank ABC Surabaya Rp 10.000.000
Inkaso dan kliring terhadap warkat tersebut dinyatakan berhasil
pada tanggal 01 Mei 2019. Biaya inkaso Rp 50.000, biaya meterai
untuk surat kuasa Rp 10.000.
Maka Pencatatan jurnal transaksi tabungan pada tanggal 01 Mei 2019
adalah sebagai berikut:

Terima warkat inkaso :


Dr. RAR Warkat Inkaso Diterima Rp 5.000.000
Inkaso berhasil:

Cr. RAR Warkat Inkaso diterima Rp 5.000.000

Pencatatan jurnal transaksi ke tabungan:

Dr. RAK Cabang Banyuwangi Rp 5.000.000


Dr. Giro BI Rp 10.000.000
Dr. Kas Rp 1.000.000
Cr. Pendapatan Inkaso Rp 50.000
Cr. Bea Meterai Rp 10.000
Cr. Tabungan Bank Artha Bening – Mas Jono Rp 15.940.000

Penyetoran tabungan tidak hanya bisa dilakukan pada bank


tempat penabung membuka tabungan, namun bisa dilakukan di
kantor cabang yang lain.

Bila ini yang terjadi maka akan dicatat pada rekening antar kantor
(RAK).

Sebagai contoh, Mas Jono setor tunai untuk tabungan pada


tanggal 5 Mei 2019 sebesar Rp 10.000.000 dari Cabang Bandung,
maka pencatatan jurnal transaksi setoran tabungan ini adalah
sebagai berikut:

Di Cabang Surabaya:

Dr. RAK Cabang Bandung Rp 10.000.000


Cr. Tabungan Bank Artha Bening Rp 10.000.000

Di Cabang Bandung:

Dr. Kas Rp 10.000.000


Cr. RAK Cabang Surabaya Rp 10.000.000
03. Akuntansi Tabungan – Pencatatan Jurnal
Transaksi Penarikan

Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan secara tunai disetiap


counter-counter cabang bank yang bersangkutan atau dengan
menggunakan alat tertentu berupa kartu ATM.

Penarikan di cabang lain, umumnya dibatasi maksimum plafond


penarikannya, sedangkan di cabang tempat membuka tabungan
penarikan diijinkan sampai tabungan bersaldo minimal.

Kartu ATM adalah kartu tunai (cash card) yang hanya bisa
digunakan untuk penarikan tunai di setiap tempat yang tersedia
Automatic Teller Machine (ATM – Anjungan Tunai Mandiri).

Penarikan tabungan di cabang lain akan dicatat pada Rekening


Antar Kantor (RAK).
Perhatikan contoh pencatatan jurnal transaksi penarikan
tabungan di cabang lain berikut ini:

 Tanggal 10/5/2019: Mas Jono mencairkan tabungan di


cabang Surabaya Rp 10.000.000
 Tanggal 25/5/2019: Mas Jono mencairkan tabungan di
cabang Jakarta sebesar Rp 15.000.000
Pencatatan transaksi ini dapat ditunjukkan baik di cabang Surabaya
maupun di cabang Jakarta sebagai berikut:

Di Cabang Surabaya:

Tanggal 10/5/2019:

Dr. Tabungan Bank Artha Bening Rp 10.000.000


Cr. Kas Rp 10.000.000

Tanggal 25/5/2019:

Dr. Tabungan Bank Artha Bening Rp 15.000.000


Cr. RAK Cabang Rp 15.000.000

Di Cabang Jakarta:

Tanggal 25/5/2019:

Dr. RAK Cabang Surabaya Rp 15.000.000


Cr. Kas Rp 15.000.000

Daftar mutasi tabungan Bank Artha Bening Mas Jono:

Contoh: mutasi tabungan nasabah bank


04. Perhitungan dan Pencatatan Bunga
Tabungan

Bunga tabungan dihitung pada setiap akhir bulan dan langsung


dikreditkan ke rekening tabunga. Dengan demikian bunga
tabungan akan menambah saldo tabungan.

Perhitungan bunga tabungan bisa bisa dilakukan secara harian


atau bulanan dengan mendasarkan pada:

 Suku bunga berubah-ubah


 Suku bunga tetap, dan
 Suku bunga terendah
Begini pejelasan dan contoh masing-masing cara tersebut:

A. Bunga diperhitungkan dengan dasar lamanya saldo


mengendap dan tingkat suku bunga berubah-ubah.
Bila pendekatan in yang digunakan, lamanya waktu mengendap
dihitung sejak perubahan sampai terjadi perubahan bunga.

Perhatikan contoh perhitungan dan pencatatan bunga tabungan


bank berikut :

Perhitunga waktu tanggal 5/5/2019 sampai 10/5/2019, maka


lamanya dana mengendap adalah 10-4 = 6 hari.

Di sini hari pada tanggal 5/5/2019 diperhitungkan , sedangkan


tanggal 10/5/2019 tidak diperhitungkan.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan kasus perhitungan bunga seperti


di bawah ini. Suku bunga tabungan selama Mei 2019 adalah
sebagai berikut:

Contoh perhitungan
suku bunga
Bila di minta untuk menentukan bunga yang diperoleh Mas Jono
pada bulan Mei 2019, maka perhitungan bunganya adalah:

Contoh perhitungan tingkat bunga tabungan


Keterangan:
= 4/360 X 15.940.000 X 12% = 21.253.33 yang lain sama cara untuk
menghitungnya.

Pencatatan jurnal transaksi bunga dan PPh dapat ditunjukkan di


bawah ini:

#1: Pencatatan jurnal transaksi bunga:

Dr. Biaya Bunga Rp 156.979,43


Cr. Tabungan Rp 156.979,43

#2: Pencatatan jurnal transaksi pajak 15%:

Dr. Tabungan Rp 23.546,92


Cr. Hutang PPh Rp 23.546,92

#3: Pencatatan jurnal transaksi bila PPh disetor ke Kas

Dr. Hutang PPh Rp 23.546,92


Cr. Giro Kantor Kas Negara Rp 23.546,92

B. Perhitungan bunga berdasarkan lamanya saldo


mengendap dan tingkat suku bunga tetap

Dengan menggunakan contoh sebelumnya dan tingkat suku


bunga tetap 12%, maka dapat ditentukan bunga sebagai berikut:

Contoh perhitungan suku bunga tabungan bank


C. Perhitungan Bunga tabungan berdasarkan saldo terendah

Cara menghitung bunga tabungan didasarkan pada saldo


terendah dalam bulan yang bersangkutan dengan bunga
berjenjang.

Perhatikan contoh perhitungan bunga tabungan berikut ini:

Cont
oh tingkat suku bunga tabungan
Keterangan:

Perhitungan bunganya adalah sebagai berikut:

= (31/360) X 940.000 X 12% = Rp 9.713,33

05. Akuntansi Tabungan – Pencatatan Jurnal


Transaksi Hadiah
Bank sering menyelenggarakan tabungan berhadiah. Hadiah yang
diberikan ini dalam pandangan akuntansi dicatat sebagai biaya.

Biaya ini umumnya diperhitungkan proporsional dengan


kemampuan suatu bank dalam menghimpun dana melalui
tabungan.

Kemampuan itu tercermin dari posisi saldo tabungan di neraca.


Dengan demikian semakin besar suatu bank menghimpun dana
tabungan, maka relatif besar kemampuan untuk memberikan
hadiah.

Total biaya hadiah ditentukan sekian persen dari total dana


tabungan yang dihimpun dari seluruh cabang termasuk kantor
pusat ditambah sumbangan untuk sosial memlalui pemerintah
dan pajak undian.

Pajak undian adalah pajak yang ditanggung bank. Bila pajak


ditanggung pemenang, maka pajak tidak diperhitungkan bank.
Nilai hadiah undian sebelum sumbangan sosial berkisar antara
0,1% hingga 0,5% dari posisi saldo tabungan bank yang
bersangkutan.

Perhatikan contoh pencatatan jurnal transaksi hadiah berikut ini:

Bank Bahana berkantor pusat di Jakarta mempunyai cabang di


Banyuwangi, Pekalongan, Banyumas, dan Banjarnegara.

Pada tahun 2019 akan mengadakan undian berhadiah untuk


Tabungan Bahana Plus Undian akan dilaksanakan setiap akhir
semester (dua kali dalam satu tahun)

Diketahui posisi saldo tabungan bank Bahana Plus per 31


Desember 2018 sebesar Rp 1.578.000.000. Nilai hadiah sebelum
sumbangan ditentukan 0,045% dar posisi saldo tabungan
tersebut.

Sumbangan sosial melalui pemerintah 10% dari nilai hadiah, pajak


undian 25% ditanggung bank.

Perhitungan hadiah adalah sebagai berikut:

Nilai hadiah sebelum sumbangan sosial:

= Rp 1.578.000.000
= Rp 7.101.000

Sumbangan sosial:

= 10% X Rp 7.101.000
= Rp 710.100

Pajak undian:

= 25% X Rp 7.101.000
= Rp 1.775.250

Nilai biaya hadaih adalah:


= Rp 7.101.000 + Rp 710.000 + Rp 1.775.250
= Rp 9.586.350

Dengan demikian biaya yang harus dilimpahkan ke cabang adalah


secara proporsional sebagai berikut:

Contoh akuntansi transaksi tabungan bank


Pencatatan jurnal biaya promosi berupa hadiah adalah sebagai
berikut:

#1: Di kantor pusat:

Dr. Biaya promosi dibayar di Muka Rp 3.037.500


Dr. RAK Cabang Banyuwangi Rp 1.215.000
Dr. RAK Cabang Pekalongan Rp 1.518.750
Dr. RAK Cabang Banyumas Rp 1.822.500
Dr. RAK Cabang Banjarnegara Rp 1.992.600
Cr. Kas Rp 9.586.350

#2: Cabang Banyuwangi

Dr. Biaya promosi di Muka Rp 1.215.000


Cr. RAK Cabang Banyuwangi Rp 1.215.000

#3: Cabang Pekalongan

Dr. Biaya promosi di Muka Rp 1.518.750


Cr. RAK Cabang Pekalongan Rp 1.518.750

#4: Cabang Banyumas


Dr. Biaya promosi di Muka Rp 1.822.500
Cr. RAK Cabang Banyumas Rp 1.822.500

#5: Cabang Banjarnegara

Dr. Biaya promosi di Muka Rp 1.992.600


Cr. RAK Cabang Banjarnegara Rp 1.992.600

Biaya promosi yang dibayar di muka tersebut di-amortisasi setiap


bulan selama enam bulan (satu semester).

Dan pencatatan jurnal umum biaya dibayar di muka adalah sebagai


berikut:
#1: Kantor Pusat:

Dr. Biaya Promosi Rp 506.250


Cr. Biaya Promosi di Muka Rp 506.250

#2: Cabang Banyuwangi

Dr. Biaya Promosi Rp 202.500


Cr. Biaya Promosi di Muka Rp 202.500

#3: Cabang Pekalongan

Dr. Biaya Promosi Rp 253.125


Cr. Biaya Promosi di Muka Rp 253.125

#4: Cabang Banyumas

Dr. Biaya Promosi Rp 303.750


Cr. Biaya Promosi di Muka Rp 303.750

#5: Cabang Banjarnegara

Dr. Biaya Promosi Rp 332.100


Cr. Biaya Promosi di Muka Rp 332.100
Bila dalam undian terdapat penabung yang memenangkan
hadiah, maka cabang akan men-DEBIT RAK Kantor Pusat dan
meng-kredit rekening tabungan nasabah yang bersangkutan.

Pencatatan seperti ini dilakukan karena pada saat pembagian


hadiah, asumsinya dana promosi telah di pool di kantor pusat
sebagaimana ditunjukkan ditunjukkan dalam jurnal di atas.
Sehingga pada saat pembagian ke nasabah, kantor cabang
meminta ke kantor pusat.

Contoh:

Indra, nasabah Tabungan Bahan Plus Cabang Banyuwangi


memperoleh hadiah utama senilai Rp 5.000.000.

Pencatatan jurnal hadiah ini pada saat pelimpahan ke rekening


nasabah adalah sebagai berikut:

#1: Pencatatan jurnal transaksi di Cabang Banyuwangi:

Dr. RAK Kantor Pusat Rp 5.000.000


Cr. Tabungan sdr. Indra Rp 5.000.000

#2: Pencatatan jurnal transaksi di Kantor Pusat

Dr. Biaya Promosi Rp 5.000.000


Cr. RAK Cabang Banyuwangi Rp 5.000.000

06. Pencatatan Jurnal Tabungan Ongkos Naik


Haji ONH
Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH) diselenggarakan oleh bank
konvensional maupun bank syariah.

Pada bank konvensional tabungan ONH tidak diberikan bunga,


namun jasa tabungan diberikan dalam bentuk lain, misalnya
bingkisan tertentu pada setiap bulan selama saldo tabungan
masih mengendap.

Sedangkan pada bank syariah, tabungan ONH mendapatkan bagi


hasil. Biaya untuk membeli souvenir tertentu dibukukan sebagai
biaya promosi.

Perhatikan contoh penerapan akuntansi tabungan ONH


berikut ini:

Tanggal 1/5/2019 Pak Jono membuka Tabungan ONH dengan


setoran awal ongkos naik haji Rp 20.000.000.
Kemudian pada tanggal 01/08/2019 Pak Jono terdaftar sebagai
calon jamaah haji. Pada saat tersebut, Pak Jono harus melunasi
kekurangannya melalui bank yang bersangkutan sebesar Rp
14.000.000.

Bingkisan seharga Rp 200.000 diserahkan pada 01 Agustus 2019.

Perlakuan akuntansi tabungan untuk mencatat jurnal transaksi ONH


adalah sebagai berikut:

#1: Setoran tabungan tanggal 1/5/2019:

Dr. Kas Rp 20.000.000


Cr. Tabungan ONH Rp 20.000.000

#2: Pelimpahan tabungan ke ONH, tanggal 1/8/2019:

Dr. Tabungan ONH Rp 20.000.000


Dr. Kas Rp 14.000.000
Cr. Setoran ONH Rp 34.000.000

#3: Pemberian Bingkisan, tanggal 1/8/2019:

Dr. Biaya Promosi Rp 200.000


Cr. Kas Rp 200.000

Kesimpulan
Demikian pembahasan tentang materi akuntansi tabungan
perbankan yang meliputi:

1. Pengertian tabungan bank,


2. Cara mencatat transaksi setoran tabungan,
3. Cara mencatat transaksi penarikan tabungan
4. Cara menghitung dan mencatat bunga tabungan
5. Tabungan ONH (Ongkos Naik Haji)
Bila Anda ingin merapikan sistem pencatatan transaksi tabungan
dan juga jenis-jenis transaksi lainnya, informasi lengkapnya ada
di Accounting Tools SOP Finance.

Anda mungkin juga menyukai