Anda di halaman 1dari 16

NAMA : NURHALIJA

NPM : 19320042
MATKUL : AKUNTANSI PERBANKAN

TUGAS RESUME

“ SIMPANAN TABUNGAN NASABAH BANK ”

DI SUSUN OLEH :

NURHALIJA 19320042

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DAYANU IKSANUDDIN
BAUBAU
2020/2021
SIMPANAN DANA TABUNGAN NASABAH BANK

1. PENGERTIAN SIMPANAN TABUNGAN

Simpanan tabungan merupakan produk bank yang paling dikenal oleh masyarakat umum.
Bahkan bagi masyarakat awam, semua kegiatan menyimpan uang di bank mereka sebut dengan
menabung. Hal ini sangat wajar mengingat sejak kecil kita telah dibiasakan untuk menyisihkan
sebagian uang yang dimiliki untuk ditabung, meski tidak selalu di bank. Dalam kehidupan
modern seperti sekarang, kesadaran masyarakat untuk menyimpan uang dibank semakin baik, hal
itu disebabkan oleh pemahaman tentang faktor keamanan atas dana yang disimpan sekaligus
memperoleh tambahan berupa bunga.

Untuk mengetahui lebih detail tentang simpanan tabungan, maka pada bagian ke dua dari
bab ini kita akan membahas tentang definisi tabungan, sarana penarikan, persyaratan untuk
penabung hingga cara menghitung bunga tabungan.

Menurut UU Perbankan No 10 tahun 1998 tabungan adalah simpanan yang penarikannya


hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat di tarik
dengan cek, bilyet giro, dan / atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Pengertian simpanan tabungan secara umum adalah jenis simpanan yang penarikannya dapat
dilakukan melalui syarat syarat tertentu, serta dapat dilakukan setiap saat melalui kantor bank,
automatic teller machine (ATM), dan kartu debit.

2. SARANA PENARIKAN

Setiap produk bank yang ditawarkan kepada masyarakat, tentu memiliki mekanisme tentang
cara penarikan dan sarana yang berbeda dalam penarikan simpanan di bank. Sesuai dengan
pengertian tabungan di atas, bahwa penarikan simpanan dalam bentuk tabungan tidak dapat
menggunakan cek atau bilyet giro seperti produk bank lain yaitu simpanan giro. Untuk itu berikut
ini akan kita ulas tentang sarana penarikan simpanan tabungan :

A. Buku tabungan
Buku tabungan berisi catatan saldo tabungan, transaksi penarikan, transaksi penyetoran dan
pembebanan pembebanan yang mungkin terjadi pada tanggal tertentu. Buku ini digunakan
sebagai pendukung pada saat melakukan penyetoran maupun penarikan tabungan. Ssehingga
catatan apapun yang berhubungan rekening nasabah dapat setiap saat diketahui melalui data
dalam buku tabungan tersebut.

B. Slip penarikan
Merupakan formulir unutuk menarik sejumlah uang dari rekening tabungannya. Di dalam
formulir penarikan, nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang, serta tanda
tangan nasabah. Formulir penarikan ini disebut juga slip penarikan dan biasanya digunakan
secara bersamaan dengan buku tabungan ketika transaksi dilakukan.

C. Kwitansi
Kwitansi juga merupakan formulir penarikan dan juga merupakan bukti penarikan yang
dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan. Didalam kwitansi tertulis
nama penarik, nomor penarik, jumlah uang, dan tanda tangan penarik. Alat ini juga dapat
digunakan secara bersamaaan dengan buku tabungan.
D. Kartu yang terbuat dari plastic
Yaitu sejenis kartu yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah
uang baik melalui bank atau mesin automatic teller machine (ATM) sewaktu-waktu selama
saldo rekening mencukupi. Ini merupakan salah satu kemudahan penarikan yang ditawarkan
bank kepada nasabah tanpa harus datang ke kantor bank

3. JENIS JENIS TABUNGAN

Adanya peraturan yang memberikan kebebasan kepada bank dalam hal-hal tertentu
untuk menciptakan produk tabungan, misalnya dalam menentukan jenis tabungan, tingkat suku
bunga, sistem administrasi dan pemberian hadiah atau insentif. Sehingga produk tabungan dari tiap-
tiap bank lebih bervariasi dan dijadikan sebagai alat promosi bank untuk berlomba menarik dana
dari masyarakat. Hampir setiap bank menciptakan produk tabungan sendiri, misalnya "Tahapan" dari
BCA, "BATARA" dari BTN, "BRITAMA" dari Bank BRI dan "Taplus" dari BNI 1946.
Namun jenis-jenis tabungan secara umum dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu :

a) Tabanas
Tabanas merupakan tabungan pembangunan nasional yang diperuntukkan bagi pegawai,
pelajar dan masyarakat umum dalam rangka mensukseskan program pemerintah untuk gemar
menabung.
b) Taska
Yaitu tabungan yang dikaitkan dengan asuransi jiwa. Karena berkaitan dengan asuransi maka
dalam prakktiknya terdapat jumlah nominal tertentu sebagai setoran wajib oleh nasabah
c) Tabungan lainnya
Yaitu tabungan selain tabanas dan taska. Tabungan ini dikeluarkan oleh masing masing bank
dengan ketentuan ketentuan yang diatur oleh BI sebagaimana contoh yang telah disebutkan di
atas.

4. PERSYARATAN DAN KETENTUAN DALAM PEMANFAATAN PRODUK TABUNGAN

Hal hal yang berkaitan dengan pemanfaatan produk bank tentu memiliki persyaratan yang harus
dipenuhi calon nasabah maupun nasabah. Semua persyaratan yang berkaitan dengan tabungan
dapat diatur oleh bank penyelenggara, asal sesuai dan tidak bertentangan dengan ketentuan BI.
Pengaturan sendiri oleh masing masing bank dibuat semenarik mungkin agar nasabah bank
tertarik untuk menabung di bank yang mereka inginkan. Untuk menjaga kualitas layanan terhadap
nasabah, berikut ini akan kita bahas tentang persyaratam dan ketentuan dalam pemanfaatan
produk tabungan secara umum :

a. Bank penyelenggara
Setiap bank dapat menyediakan produk simpanan berupa tabungan, baik bank pemerintah
maupun bank swasta , dan semua bank umum serta bank perkreditan rakyat (BPR) ,kecuali
bank asing.
b. Persyaratan menabung
Persyaratan menabung biasanya berkaitan dengan ketentuan yang harus dipenuhi yaitu umur
penabung maupun kelengkapan dokumen lainnya tergantung bank yang penyelenggara.
c. Jumlah setoran
Persyaratan lain terkait menabung juga terdapat ketentuan untuk jumlah setoran minimal
waktu pertama kali menabung maupun setoran selanjutnya serta jumlah minimal yang harus
tersedia di buku tabungan tersebut juga diserahkan kepada bank penyelenggara .
d. Pengambilan tabungan
Merupakan ketentuan yang berkaitan dengan jumlah maksimal yang boleh ditarik, yaitu tidak
melebihi saldo minimal dan frekuensi penarikan dalam setiap harinya, tergantung bank
penyelenggara.
e. Bunga dan insentif
Besarnya bunga tabungan dan cara perhitungan bunga didasarkan apakah harian, saldo rata-
rata atau saldo terendah diserahkan sepenuhnya kepada bank-bank penyelenggara. Begitu
pula dengan insentif, baik berupa hadiah ,cenderamata, dan lain sebagainya .
f. Penutupan tabungan.
Merupakan ketentuan yang berkaitan dengan ditutupnya tabungan oleh bank dapat dilakukan
oleh nasabah itu sendiri atau oleh bank karena alasan tertentu. Sebagai contoh nasabah sudah
tidak aktif lagi melakukan transaksi selama 3 bulan.

5. PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN

Jumlah bunga tabungan lazimnya dihitung setiap akhir bulan. Tingkat suku bunga yang
dijadikan dasar untuk menghitung besarnya bunga, tergantung ketentuan bank yang bersangkutan.
Besarnya bunga tabungan tergantung pada besarnya tabungan, lama mengendapnya tabungan dan
tingkat suku bunga.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya bunga
tabungan, yaitu sebagai berikut:

a) Metode Saldo Terendah


b) Metode Saldo Rata-rata
c) Metode Saldo Harian

Untuk jelasnya, kita akan menghitung bunga yang diperoleh Tuan M. Amin dari transaksi
pada rekening tabungannya selama bulan Agustus 2018 adalah sebagai berikut:

1 Agustus 2018, setor tunai sebesar Rp 3.000.000,00


11 Agustus 2018, setor tunai sebesar Rp 5.000.000,00
23 Agustus 2018, tarik tunai sebesar Rp 6.800.000,00
28 Agustus 2018, setor tunai sebesar Rp 5.500.000,00

Suku bunga yang ditetapkan bank sebesar 18% per tahun untuk perhitungan dengan metode
saldo terendah dan rata-rata, sedangkan untuk metode saldo harian menggunakan suku bunga
bervariasi sebagai berikut :

Tanggal 1 s.d 10, bunga = 18%


Tanggal 11 s.d 20, bunga = 15%
Tanggal 21 s.d 30, bunga = 17%

Diminta :

1) Buatkan laporan mutasi rekening tabungan a.n Tn M.Amin


2) Hitunglah bunga bersih yang diterima Tn M. Amin pada bulan Agustus 2018 dengan
menggunakan saldo terendah, saldo rata-rata dan saldo harian setelah dikenakan pajak
15% atas bunga tabungan
Jawab :
1) Laporan mutasi rekening tabungan
Mutasi
SALDO
Tanggal Keterangan KREDIT
DEBET (Rp) (Rp)
(Rp)
Agustus 1 Saldo - - 3.000.000,00
Agustus 11 Setor tunai - 5.000.000, 8.000.000,00
Agustus 23 Tarik tunai 6.800.000, - 1.200.000,00
Agustus 28 Setor tunai - 5.500.000, 6.700.000,00

2) Perhitungan bunga dengan metode saldo terendah


Saldo terndah pada bulan Agustus adalah Rp. 1.200.000
Bunga tabungan : 18% x Rp 1.200.000,00 = Rp 18.000,00
12
Pajak (PPh) : 15% x Rp. 18.000 = Rp. 2.700,00
Bunga bersih bulan Agustus = Rp. 15.300,00

3) Perhitungan bunga dengan metode saldo rata-rata


Saldo rata-rata bulan Agustus :
3.000.000,00
8.000.000,00
1.200.000,00
6.700.000,00
18.900.000,00 : 4 = Rp. 4.725.000,00

Bunga tabungan : 18% x Rp 4.725.000,00 = Rp 70.875,00


12
Pajak (PPh) : 15% x Rp. 490.000 = Rp. 10.631,25
Bunga tabungan bersih bulan Agustus = Rp. 60.243,75

4) Perhitungan bunga dengan metode saldo harian


Tgl 1 s.d 10 Agustus

Bunga tabungan : 18% x Rp 3.000.000,00 x 10 hari = Rp 14.794,-


365 hari
Tgl 11 s.d 20 Agustus

Bunga tabungan : 15% x Rp 8.000.000,00 x 10 hari = Rp 32.876,-


365 hari
Tgl 21 s.d 22 Agustus

Bunga tabungan : 17% x Rp 8.000.000,00 x 2 hari = Rp 3.287,-


365 hari
Tgl 23 s.d 27 Agustus

Bunga tabungan : 17% x Rp 1.200.000,00 x 5 hari = Rp 2.794,-


365 hari
Tgl 28 s.d 31 Agustus

Bunga tabungan : 17% x Rp 6.700.000,00 x 4 hari = Rp 12.482,-


365 hari
Total Bunga Harian = Rp. 66.233,-
Pajak 15% x Rp. 66.233 = Rp. 9.934,-
Bunga Bersih = Rp. 56.299,-

B. PENGERTIAN SIMPANAN GIRO

Pada Materi sebelumnya kita telah belajar tentang salah satu kegiatan usaha bank umum yaitu
menghimpun dana (funding). Sebagaimana kita ketahui kegiatan menghimpun dana dari
masyarakat dapat dilakukan dengan menawarkan beberapa produk simpanan bank, yaitu giro ,
tabungan dan deposito. Khusus pada materi bab ini kita akan belajar tentang simpanan dana giro
hingga cara menghitung jasa giro.

Untuk mempermudah pemahaman tentang simpanan giro, mari kita mencoba untuk
mengartikan secara sederhana dari dua kata, yaitu simpanan dan giro. Dalam dunia perbankan
kata simpanan adalah tidak asing, mengingat salah satu kegiatan bank adalah menghimpun.
Kegiatan menghimpun dapat diartikan sebagai kegiatan bank dalam mengumpulkan dana dari
masyarakat. Sedangkan simpanan adalah nama lain dari dana yang dititipkan oleh masyarakat
kepada bank. Simpanan dari masyarakat umumnya terdiri dari tiga macam, yaitu simpanan giro,
simpanan tabungan dan simpanan deposito.

Menurut Undang-undang Perbankan No. 10 Tahun 1998, definisi simpanan giro adalah
simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mengunakan cek, bilyet giro,
sarana pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan
.
Berdasarkan pengertian giro diatas dapat diambil kesimpulan hal-hal yang berkaitan dengan
simpanan giro, yaitu :

a. Simpanan dari masyarakat (pihak ketiga)


Simpanan ini dilakukan atas kesepakatan antara pihak bank dan nasabah, dimana nasabah
menitipkan dananya di bank, untuk kemudian dikelola oleh pihak bank, dan dalam setoran
pertama untuk membuka rekening giro ini masing-masing bank menetapkan jumlah yang
berbeda.
b. Penarikan dana dapat setiap saat
Penarikan dana dari rekening giro dapat dilakukan kapan saja selama kantor kas bank masih
buka, dana tersedia dan mencukupi serta persyaratan cek atau bilyet giro terpenuhi
c. Cara penarikan
Fasilitas yang diberikan oleh bank dalam kaitannya penarikan dana dari simpanan giro ada
dua macam yaitu cek dan bilyet giro. Umumnya nasabah akan mendapatkan buku cek atau
bilyet giro saat pembukaan rekening.
Rekening koran adalah laporan yang diberikan oleh Bank kepada nasabah
Simpanan Giro yang berisi informasi tentang transaksi yang yang terjadi
dalam rekening Giro tersebut selama satu bulan dan menunjukkan saldo
pada bulan tersebut.
Nasabah yang memiliki rekening dalam bentuk simpanan giro disebut
giran.

1. MANFAAT SIMPANAN GIRO

Dalam menggunakan produk bank yang berbentuk simpanan giro ini, manfaat yang dapat
nasabah peroleh antara lain :

a) Nasabah mendapatkan rasa aman, karena tanpa perlu membawa uang tunai dalam jumlah
besar saat melakukan transaksi.
b) Nasabah dapat mengetahui laporan pemasukan dan pengeluaran rekening melalui laporan
Rekening Koran yang dikirim oleh bank setiap bulan
c) Nasabah mendapatkan fasilitas berupa alat pembayaran yang praktis, yaitu cek dan bilyet
giro.

Sedangkan manfaat simpanan giro bagi bank, yaitu :


a) Merupakan sumber dana yang murah bagi bank, karena bank akan memberikan jasa giro
yang lebih rendah dibandingkan dengan simpanan lainnya
b) Merupakan sumber pndapatan bank dari penggunaan jasa perbankan yang merupakan
aktifitas penggunaaan jasa giro (fee based income)
c) Merupakan sarana untuk mempromosikan produk bank lainnya, misalnya overdraft
d)

2. JENIS-JENIS SIMPANAN GIRO

a) Rekening atas nama suatu badan (rekening atas nama). Contoh yang termasuk dalam
kelompok ini seperti: organisasi masyarakat, instansi pemerintah (lembaga negara), badan
usaha seperti perseroan terbatas, yayasan, koperasi, persekutuan firma dan yayasan.
b) Rekening perorangan. Contoh yang termasuk dalam kelompok ini seperti: rekening dengan
nama pribadi (perorangan) dan usaha perseorangan seperti toko, restoran, bengkel dan
sebagainya

3. CEK

Cek merupakan surat perintah dari nasabah kepada pihak bank yang memelihara rekening giro,
untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalam cek atau kepada pihak
yang memegang cek tersebut.
a) Jenis-jenis Cek
Adapun penggunaan cek dapat disesuaikan dengan jenis-jenisnya, yaitu :
1) Cek atas nama
Merupakan cek yang diterbitkan atas nama orang atau badan tertentu yang tertulis jelas di
dalam cek, sehingga pencairan hanya dapat dilakukan oleh nama yang tertera dalam cek
2) Cek atas unjuk
Merupakan cek yang di dalamnya tidak tertulis nama seseorang atau badan tertentu ,
sehingga cek dapat dicairkan oleh siapapun yang membawa atau memegang cek tersebut.

3) Cek silang
Merupakan cek yang diberi dua tanda silang pada bagian pojok kiri atas maka ini berarti
cek hanya dapat dipindah bukukan.

4) Cek Mundur
Merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang, misalnya hari ini
tanggal 10 Mei 2016, Tn. Alvin menerima cek, namun dalam cek tersebut tertulis tanggal
15 Mei 2016. Berarti cek tersebut baru dapat dicairkan sesuai tanggal yang tertera di
dalam cek, yaitu tanggal 15 Mei 2016. Cek mundur disebut juga cek yang belum jatuh
tempo, hal ini biasanya terjadi karena ada kesepakatan antara si pemberi cek dengan si
penerima cek, misalnya karena belum memiliki dana pada saat itu.

5) Cek kosong
Merupakan cek yang jumlah saldo rekeningnya tidak mencukupi atau kurang sehingga
ada kemungkinan cek tidak dapat dicairkan. Misalnya Tn. Kevin mengeluarkan cek
senilai Rp.75.000.000 untuk Arin anaknya, namun ternyata dana yang tersedia di
rekening Tn. Kevin hanya senilai Rp.70.000.000. cek seperti ini dapat pula dicairkan
apabila bank memberikan fasilitas over draft.

b) Syarat-syarat cek
Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral (KUH Dagang pasal 178) :
2) Pada surat cek tertulis perkataan “CEK/CHEQUE” dan nomor seri
3)  Surat harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu
4) Nama bank yang harus membayar (tertarik)
5) Jumlah dana dalam angka dan huruf
6) Penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan
7) Tanda tangan dan atau cap perusahaan.

Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh bank :


2) tersedianya dana
3) adanya materai yang cukup
4) jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek
5) jumlah uang yang terbilang dan tersebut harus sama
6) memperlihatkan masa kadaluarsa cek yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya cek tersebut
7) tanda tangan atau cap perusahaan harus sama dengan speciment/contoh
8) tidak diblokir pihak berwenang
9) endorsment cek benar (jika ada)
10) kondisi cek sempurna
11) rekening belum ditutup
12) dan syarat-syarat lainnya.
6) BILYET GIRO

Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening
giro nasabah tersebut, untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan
kepada pihak penerima yang disebutkan namanya atau nomor rekening pada bank yang sama atau
bank yang lain. 
Seperti cek, bilyet giro juga dapat ditarik dari bank lain yang bukan penerbit rekening giro. Proses
penarikan bilyet giro tentu melalui tahap kliring terlebih dahulu untuk kota yang sama dan tahap
inkaso untuk luar kota atau negara lain.

Setiap Bilyet Giro harus memenuhi syarat formal sebagai berikut : 


1. . Nama "Bilyet Giro" dan nomor Bilyet Giro yang bersangkutan;
2. Nama tertarik; 
3. Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk memindahbukukan dana atas beban rekening
penarik; 
4. Nama dan nomor rekening pemegang; 
5. Nama bank penerima; 
6. Jumlah dana yang dipindahkan baik dalam angka maupun dalam huruf selengkap-
lengkapnya; 
7. Tempat dan tanggal penarikan; 
8. Tanda tangan, nama jelas dan atau dilengkapi dengan cap/stempel dengan persyaratan
pembukaan rekening.
7) PERHITUNGAN JASA GIRO
Bunga atas simpanan giro yang diberikan bank kepada giran (penyimpan) disebut “jasa giro”.
Cara penghitungan bunga giro tergantung kepada masing-masing bank. Seperti halnya terhadap
bunga tabungan dan bunga deposito berjangka, terhadap jasa giro dikenakan pajak penghasilan
(PPh).

Jasa giro biasanya oleh bank dihitung setiap akhir bulan. Tahapan dalam menghitung jasa giro
adalah mengetahui laporan mutasi rekening giro atau sering disebut rekening koran, kemudian
menghitung bunga berdasarkan metode yang dipakai, menghitung jasa giro bersih setelah
dikurangi pajak. Penghitungan jasa giro dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode saldo
terendah, dan metode saldo rata- rata.
Berikut ini contoh perhitungan jasa giro dengan menggunakan masing-masing metode :

1. Metode saldo terendah


Dengan metode ini jasa giro dihitung dengan memperhatikan saldo terendah dari mutasi giro
yang terjadi dalam satu bulan kemudian dikalikan dengan suku bunga yang telah ditetapkan
bank.

Bunga =

Sebagai contoh, misalkan data mutasi giro rekening Devi Yuliantiska pada Bank MUTU pada
bulan Agustus 2018, sebagai berikut:

Mutasi
SALDO
Tanggal Keterangan DEBET KREDIT
(Rp)
(Rp) (Rp)
Agustus 1 Saldo - - 42.500.000,00
Agustus 5 Setor tunai - 15.000.000, 57.500.000,00
Agustus Tarik tunai 18.500.000, - 39.000.000,00
11 Setor - 14.000.000, 53.000.000,00
Agustus kliring - 8.000.000, 61.000.000,00
16 Setor tunai 20.000.000, - 41.000.000,00
Agustus Tarik tunai
24
Agustus
26
Suku bunga giro yang ditetapkan Bank MUTU menetapkan suku bunga giro adalah 12%
setahun. Saldo terendah dari mutasi yang terjadi pada bulan Agustus 2018 dari data di atas adalah
saldo pada tanggal 11 Agustus yaitu sebesar Rp 39.000.000,00. Dengan demikian jasa giro Devi
untuk bulan Agustus 2018 dihitung sebagai berikut:
Jasa giro : 12% x Rp 39.000.000,00 = Rp 390.000,00
12
Pajak (PPh) : 15% x Rp. 390.000 = Rp. 58.500,00
Jasa Giro bersih bulan Agustus = Rp. 331.500,00

2. Metode Saldo Rata-rata

Dengan metode ini jasa giro dihitung dengan memperhatikan saldo rata-rata dari mutasi giro yang
terjadi dalam satu bulan kemudian dikalikan dengan suku bunga yang telah ditetapkan bank.
Saldo rata-rata diperoleh dari menjumlahkan semua saldo pada tiap-tiap transaksi, kemudian
dibagi dengan jumlah transaksi yang terjadi pada bulan tersebut.
Untuk lebih jelasnya, berdasarkan contoh sebelumnya kita akan menghitung besar jasa giro
berdasarkan metode saldo rata-rata.

Saldo rata-rata bulan Agustus : 42.500.000,00


57.500.000,00
39.000.000,00
53.000.000,00
61.000.000,00
41.000.000,00
294.000.000,00 : 6 = Rp. 49.000.000,00

Jasa giro : 12% x Rp 49.000.000,00 = Rp 490.000,00


12
Pajak (PPh) : 15% x Rp. 490.000 = Rp. 73.500,00
Jasa Giro bersih bulan Agustus = Rp. 416.500,00

C. SIMPANAN DEPOSITO

a. Pengertian Simpanan Deposito

Pada materi sebelumnya, kita telah belajar tentang dua produk simpanan bank yaitu giro
dan tabungan yang memiliki karakteristik yang berbeda. Satu lagi produk simpanan bank yang
akan kita bahas pada materi ini adalah simpanan deposito.

Bagi masyarakat kalangan tertentu, simpanan deposito menjadi produk bank yang
memiliki daya tarik tersendiri. Hal itu disebabkan oleh tingginya imbalan bunga yang melebihi
produk bank lainnya. Sehingga produk ini sangat diminati oleh masyarakat yang kelebihan dana
untuk melakukan investasi
Menurut UU No. 10 tahun 1998 simpanan deposito adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan
bank. Pengertian simpanan deposito secara umum adalah simpanan dana masyarakat dimana
penarikan tersebut hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan tanggal yang telah
disepakati antara nasabah dan pihak bank.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat diketahui bahwa penatrikan atas simpanan deposito
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, misalnya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan lain-lain.
Apabila seorang deposan melakukan penarikan sebelumi jangka waktu yang telah disepakati
berakhir (jatuh tempo), maka baginya dikenakan denda (penalty rate) yang besarnya tergantung
ketentuan yang berlaku pada bank yang bersangkutan. Namun dalam praktiknya terdapat pula
bank yang tidak mengenakan denda terhadap deposan yang melakukan penarikan simpanan
sebelum jatuh tempo.

Sarana atau alat penarikan simpanan deposito berbeda-beda tergantung jenis deposito.
Jika deposito berjangka menggunakan bilyet deposito, sedangkan sertifikat deposito
menggunakan sertifikat deposito tersebut.

b. Perhitungan bunga dari jenis-jenis Deposito

1) Deposito Berjangka

Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu.
Jangja waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai dengan 24
bulan. Setelah jangka waktu berakhir, deposan dapat mencairkan simpanan secara tunai atau
dipindahbukukan. Atau dapat pula melakukan perpanjangan otomatis (Automatic Roll Over)
sesuai dengan kesepakatan dengan bank yang bersangkutan. Deposito berjangka diterbitkan
atas nama perorangan maupun lembaga yang tercantuma di dalam bilyet deposito

Contoh perhitungan deposito berjangka

Nn. Hilda ingin menerbitkan deposito untuk jangka waktu 6 bulan. Nominal deposito
dibayar tunai sebesar adalah Rp. 50.000.000. Suku bunga yang ditetapkan bank sebesar
18% per tahun dan bunga diambil setiap bulan. Setelah jatuh tempo deposito tersebut dapat
dicairkan secara tunai.

Diminta :

Hitunglah jumlah bunga yang diperoleh Nn. Hilda setiap bulan jika dikenakan pajak 15%

Bunga : 18% x Rp 50.000.000,00 x 1= Rp 750.000,00


12
Pajak (PPh) : 15% x Rp. 750.000 = Rp. 112.500,00
Bunga bersih per bulan = Rp. 637.500,00

2) Sertifikat Deposito

Merupakan deposito yang diterbitkan atas unjuk dengan jangka waktu 2, 3, 6, dan 12
bulan. Artinya didalam sertifikat deposito tidak tertulis nama seseorang atau lembaga
tertentu. Deposito jenis ini berbentuk serifikat dan dapat diperjual belikan pada pihak lain
tanpa harus menunggu jatuh tempo. Pengambilan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di
muka dengan cara pemotongan harga nominal saat sertifikat deposito dibeli. Dapat pula
dicairkan tiap bulan atau jatuh tempo, baik tunai maupun pemindahbukuan. Dalam
prakteknya deposan lebih banyak mengambil bunga di muka.

Terdapat persamaan dan perbedaan antara deposito berjangka dengan sertifikat deposito.
Keduanya merupakan simpanan yang penarikannya sesuai jangka waktu. Yang menjadi
perbedaan adalah apabila deposito berjangka diterbitkan atas nama, sedangkan sertifikat
deposito diterbitkan atas unjuk.

Keuntungan lain yang diperoleh deposan selain dapat memperjualbelikan sertifikat


deposito tersebut dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman atau kredit.

Untuk perhitungan bunga sertifikat deposito, tidak berbeda dengan deposito berjangka.
Contoh Perhitungan sertifikat deposito
1. Nn. Nadya membeli 5 lembar sertifikat deposito di Bank BMI dengan nominal @ Rp.
5.000.000. Jangka waktu yang diinginkan adalah 6 bulan dengan suku bunga 6% Pa,
serta pajak 15%.
Diminta :

b) Hitung bunga bersih yang diterima jika bunga diambil setiap bulan
c) Hitung bunga bersih yang diterima jika bunga diambil di muka ?
d) Hitung jumlah yang harus dibayar atas sertifikat deposito Nn. Nadya kepada bank
jika langsung dipotong bunga yang diambil di muka

Jawab :

Jumlah sertifikat deposito 5 lembar x Rp. 5.000.000,- =


Rp. 25.000.000,-

a) Bunga diambil setiap bulan :

Bunga : 6% x Rp 25.000.000,00 x 1= Rp 125.000,00


12
Pajak (PPh) : 15% x Rp. 125.000 = Rp. 18.750,00
Bunga bersih per bulan = Rp. 106.250,00

b) Bunga diambil di muka :


Bunga : 6% x Rp 25.000.000,00 x 6= Rp 750.000,00
12
Pajak (PPh) : 15% x Rp. 750.000 = Rp. 112.500,00
Bunga bersih per bulan = Rp. 637.500,00

c) Jumlah yang harus dibayar atas sertifikat deposito Nn. Nadya jika dipotong bunga
diambil di muka
Bunga : 6% x Rp 25.000.000,00 x 6= Rp 750.000,00
12
Pajak (PPh): 15% x Rp. 750.000 = Rp. 112.500,00
Bunga diambil di muka = Rp. 637.500,00
Jumlah yang harus dibayar = Rp. 24. 362.500,00

3) Deposit On Call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1
bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar tergantung ketentuan
bank yang bersangkutan. Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposit on call dan
sebelum deposit on call dicairkan, deposan harus memberitahukan kepada bank beberapa hari
sebelumnya. Pemberitahuan terkait pencairan deposit on call disesuaikan dengan perjanjian
antara bank dan deposan. Biasanya bunga dihitung perbulan dan untuk menentukan bunga
dilakukan negiosiasi antara deposan dengan pihak bank.

Untuk perhitungan bunga deposit on call ini sedikit berbeda dengan deposito berjangka,
karena jangka waktu pencairan deposit on call yang pendek (tidak lebih dari satu bulan) dan
biasanya suku bunga yang ditetapkan bank adalah suku bunga per bulan.

Contoh perhitungan bunga deposit on call

Nn. Winda memiliki uang sejumlah Rp. 150.000.000 dan ingin menerbitkan deposit on call
mulai hari ini 3 September 2018. Bunga yang telah dinegosiasikan dengan bank adalah 5%
per bulan dan diambil pada saat pencairan yaitu 21 September 2018.

Diminta :

Hitung besar bunga yang diterima Nn. Winda pada saat pencairan jika dikenakan pajak
sebesar 15%

Jawab :

Lama deposit on call, tanggal 3 September s.d 21 September adalah 18 hari dengan catatan
pada saat pencairan bunga tidak dihitung

Bunga : 5% x Rp 150.000.000,00 x 18 hari= Rp 4.500.000,00


30 hari
Pajak (PPh): 15% x Rp. 4.500.000 = Rp. 675.000,00
Bunga bersih = Rp. 3.825.000,00

RANGKUMAN

1. Simpanan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
mengunakan cek, bilyet giro, sarana pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
2. Simpanan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat
syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat di tarik dengan cek, bilyet giro, dan / atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu
3. Simpanan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank
4. Sarana penarikan simpanan giro adalah cek dan bilyet giro
5. Sarana penarikan simpanan tabungan adalah Buku tabungan, Slip penarikan, Kwitansi dan kartu
ATM.
6. Sarana penarikan simpanan deposito adalah bilyet deposito dan sertifikat deposito
7. Jenis-jenis produk tabungan yang umumnya disediakan oleh bank adalah, Tabanas, Taska dan
Tabungan lain
8. Jenis-jenis deposito antara lain deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call
9. Perhitungan jasa giro menggunakan dua metode yaitu saldo terendah dan saldo rata-rata
10. Perhitungan bunga tabungan menggunakan tiga metode yaitu saldo terendah, saldo rata-sata dan
saldo harian
11. Perhitungan bunga deposito didasarkan pada suku bunga yang ditetapkan bank, dan pencairannya
sesuai dengan perjainjian antara deposan dengan bank.

Anda mungkin juga menyukai