Anda di halaman 1dari 12

4.

1 HAKIKAT AKUNTANSI: BERBAGAI GAMBARAN

Committee on Terminology dari American Institute of Certified Public Accountants pada awalnya
mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:

Akuntansi adalah semi pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran, dengan aturan baku dan
dalam satuan uang, transaksi dan peristiwa yang paling tidak sebagian darinya, memiliki karakter
keuangan, dan selanjutnya interpretast atas hasilnya.

Belakangan ini, akuntansi telah didefinisikan dengan referensi pada suatu konsep informasi:

Akuntansi merupakan aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif. terutama
yang bersifat keuangan, mengenai entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk dapat memberikan
manfaat dalam pengambilan keputusan, dan dalam membuat pilihan logis di antara serangkaian ka *
n^2

Definisi-definisi di atas mengacu kepada akuntansi baik sebagai "seni" maupun sebagai suatu
"aktivitas pelayanan dan secara tidak langsung menyatakan bahwa akuntansi mencakup sekumpulan
teknik yang dianggap berguna bagi bidang-bidang tertentu. The Handbook of Accounting
menunjukkan bidang bidang berikut di mana akuntansi dapat memberikan kegunaannya: pelaporan
keuangan; perhitungan dan perencanaan perpajakan; audit independen: pemrosesan data dan
sistem informasi; akuntansi biaya dan akuntansi manajemen, akuntansi pendapatan nasional: serta
konsultasi manajemen.^ 3 Para akuntan menggunakan gambaran yang berbeda-beda dari suatu
proses akuntansi dalam

menguraikan teori akuntansi yang juga berbeda-beda. Sebelum memeriksa pendekatan tradisional

dalam merumuskan teori akuntansi, akan berguna jika kita mempelajari pula beberapa gambaran
yang telah membentuk perkembangan akuntansi keuangan.

4.1.1 Akuntansi sebagai ideologi

Ideologi merupakan pandangan umum yang, terlepas dari wawasannya yang parsial dan mungkin
penting, mencegah kita untuk memahami masyarakat di mana kita tinggal dan kemungkinan untuk
mengubahnya. Hal-hal tersebut merupakan pandangan umum yang berhubungan dengan titik
pandang dari kelas-kelas...5

Akuntansi dipandang sebagai suatu fenomena ideologi (ideology) sebagai suatu sarana untuk
mempertahankan dan melegitimasi aturan-aturan sosial, ekonomi, dan politik yang berlaku saat ini.
Karl Marx tetap menganggap bahwa akuntansi memberikan suatu bentuk kesadaran yang salah dan
merupakan sarana untuk membingungkan dan bukannya mengungkapkan hakikat yang sebenarnya
dari hubungan sosial yang membentuk suatu usaha yang produktif Akuntansi juga telah dianggap
sebagai suatu mitos, simbol, dan ritual yang memungkinkan penciptaan aturan-aturan simbolis yang
mana di dalamnya agen-agen sosial dapat saling berinteraksi. Kedua persepsi tersebut juga tertanam
dalam pandangan umum yang melihat akuntansi sebagai instrumen dari rasionalitas ekonomi dan
sebagai alat sistem kapitalis.

Persepsi akuntansi sebagai instrumen rasionalitas ekonomi digambarkan dengan sangat baik oleh
Weber, yang mendefinisikan rasionalitas formal dari suatu tindakan ekonomi sebagai "tingkat
sampai sejauh mana perhitungan kuantitatif atau akuntansi mungkin dilakukan secara teknis dan
secara nyata dapat diterapkan. Hal yang sama juga ditekankan dengan baik oleh Heilbroner ketika ia
menyatakan bahwa:

Praktik kapitalis mengubah satuan uang menjadi suatu alat perhitungan biaya-laba yang rasional,
yang monumen utamanya adalah pembukuan pencatatan berpasangan (double-entry
bookkeeping)... terutama produk dari evolusi rasionalitas ekonomi; kalkulus biaya-laba, yang
selanjutnya bereaksi terhadap rasionalitas itu sendiri; melalui pengkristalan dan pendefinisian secara
numerik, dan dengan kuat mendorong logika mengenai perusahaan.

4.1.2 Akuntansi sebagai bahasa

Akuntansi dipandang sebagai suatu bahasa (language) snis. Akuntansi adalah satu alat mengomuni
kasikan informasi suatu bisnis.

Persepsi akuntansi sebagai suatu bahasa ditekankan dalam banyak buku teks akuntansi yang paling
terkenal. Sebagai contoh, Ijiri berpendapat bahwa:

Sebagai bahasa bisnis, akuntansi memiliki banyak hal yang sama dengan bahasa lain. Berbagai
aktivitas bisnis sebuah perusahaan dilaporkan dalam laporan akuntansi menggunakan bahasa
akuntansi, seperti halnya berita yang dilaporkan dalam surat kabar dengan bahasa Inggris.

Dalam menunjukkan suatu peristiwa dalam akuntansi, seseorang tidak hanya berhadap dengan
risiko tidak dimengerti tetapi juga risiko menerima hukuman untuk penyajian kebohongan, atau
sumpah palsu. Komparabilitas dari laporan menjadi satu h yang penting dalam menjalankan fungsi
suatu bahasa secara efektif entah bahasa Ing maupun bahasa Akuntansi. Pada waktu yang sama,
bahasa juga harus fleksibel untuk dapa beradaptasi terhadap lingkungan yang berubah.?

Persepi akuntansi sebagai bahasa ini juga diakui oleh profesi akuntansi yang menerbitkan buletin
terminologi akuntansi. Hal ini juga diakui dalam literatur empiris, yang mencoba untuk menguku
komunikasi dari konsep akuntansi

Apa yang menjadikan akuntansi sebagai suatu bahasat Untuk menjawab pertanyaan mi, man

Lihat pada persamaan potensial antara akuntansi dengan bahasa. Hawes mendefinisikan bahasa
sebagai

Berikut:

Simbol matita bukanlah tanda tanda yang disusun secara acak yang mengarah kepada
konseptualisasi referensi yang terisolasit dans terpisah. Simbol manusia disusun dalam suatu tata
cara sistematis atau terpola dengan aturan khusus yang mengatur penggunaannya, Susunan simbol
ini disebut suatu bahasa, serta aturan yang memengaruhi pola dan penggunaan simbol membentuk
tata bahasa dari bahasa tersebut.

Definisi ini dan definiu lainnya menunjukkan bahwa terdapat dua komponen dari bahasa, yaitu
simbol dan aturan tata bahasa. Jadi, pengakuan akuntansi sebagai bahasa terletak pada identifikasi
dari kedua komponen tersebut sebagal dua tingkat dalam akuntansi. Hal itu mungkin dapat
dibuktikan sebagai berikut:

1 Simbol atau karakter leksikal (symbol or lexical characteristic) dari suatu bahasa adalah unit unit
atau kata-kata yang memiliki arti dan dapat diidentifikasikan dalam bahasa mana pun Simbol-simbol
ini merupakan objek linguistik yang digunakan untuk mengidentifikasi konsep konsep tertentu.
Penyajian secara simbolik memang ada di akuntansi. Sebagai contoh, McDonald mengidentifikasi
angka dan kata serta debit dan kredit sebagai satu-satunya simbol yang diterima dan unik dalam
disiplin ilmu akuntansi.

2. Aturan tata bahasa (grammatical rules) dari suatu bahasa mengacu pada pengaturan sintaksis
pada bahasa apa pun. Dalam akuntansi, aturan tata bahasa mengacu pada sekelompok prosedur
umum yang digunakan dan dikuti untuk menciptakan seluruh data keuangan bisnis. Jain membuat
persamaan berikut antara aturan tata bahasa dengan aturan akuntansi:
CPA (ahli dalam akuntansi) mensertifikasi kebenaran dari penerapan aturan sama halnya dengan ahli
bahasa untuk kebenaran tata bahasa dari kalimat Aturan-aturan akuntansi merumuskan struktur
inheren dari suatu bahasa baku, 12

Dengan adanya komponen-komponen yang teridentifikasi di atas, simbol dan aturan tata bahasa
akuntansi dapat didefinisikan sebagai bentuk awal (@priori) dari suatu bahasa

4.1.3 Akuntansi sebagai catatan historis

Umumis, akuntansi telah dipandang sebagai suatu sarana penyediaan sejarah/historis (hy) suatu
organisasi dan transaksi-tratsakanya dengan lingkungannya. Baik bagi pemilik maupun pemegang
sahan perusahaan, pencatatan akuntanui menyediakan suatu sejarah kepengurusan manajer
terhadap sumber daya pemilik Konsep kepengurusan pada dasarnya adalah suatu fitur dari
hubungan prinsipal agen, di mana agen disamakan menjaga sumber daya dari prinsipal. Pengukuran
konsep kepengurusan ini telah berevolusi dari waktu ke waktu. Birnberg membedakannya menjadi
empat periode

1 Periode pemeliharaat turns (pure custodial periody

2. Periode pemeliharaan tradisional (traditional custodial period)

3. Periode utilisasi aktiva (asset-utilization perio

4. Periode terbuka (open-ended period).

Dua periode pertama mengacu pada kebutuhan agen untuk mengembalikan sumber daya secara
utuh kepada prinsipal dengan melakukan pekerjaan secara minitnal guna memenuhi fungsi
pemeliharaan Dalam dua periode ini, pengungkapan data neraca dianggap sudah memadai. Periode
ketiga mengacu pada kebutuhan agen untuk memberikan inisiatif dan wawasan dalam
menggunakan aktiva untuk melakukan rencana yang telah disetujui. Sebagai tambahan selain
neraca, periode ini membutuhkan diperolehnya data evaluasi kinerja atas efektivitas penggmaan
aktiva. Terakhir, periode terbuka berbeda dari periode utilisasi aktiva dengan memberikan
fleksibilitas yang lebih tinggi dalam penggunaan aktiva dan memperbolehkan agen untuk
memetakan arah dari utilisasi aktiva Birnberg menguraikan konsep terakhir ini sebagai berikut:
Hal ini mencakup tidak hanya arah awal, tetapi juga menentukan titik waktu kritis yang menentukan
kapan aturan tersebut harus diubah. Seperti pengendalian strategis, fungsi kepengurusan
membutuhkan adanya suatu tingkat tanggung jawab signifikan yang dijalankan oleh si pelayan.
Gugus tugas ini mungkin memiliki ciri-ciri struktur yang lemah dan sejumlah ketidakpastian yang
signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kita mungkin menemukan sistem pelaporan kita terjepit oleh
kommunikat Kebutuhan akan detail di satu sisi dan risiko kompleksitas yang berlebihan di sisi lain. 14

SAUD

4.1.4 Akuntansi sebagai realitas ekonomi masa kini

Akuntansi juga telah dipandang sebagai suatu sarana untuk mencerminkan realitas ekonomi masa
kini (current economic reality). Tesis utama dari pandangan ini adalah bahwa baik neraca maupun
laporan laba rugi harus didasarkan pada suatu basis penilaian yang lebih mencerminkan kenyataan
ekonomi daripada biaya historis. Metode yang dianggap paling mencerminkan kenyataan ekonomi
berfokus pada harga masa kini dan masa depan, bukannya pada harga historis. Tujuan utama dari
gambaran akuntansi ini adalah penentuan laba yang sebenarnya, suatu konsep yang mencerminkan
perubahan kesejahteraan perusahaan pada suatu periode waktu. Metode mana yang paling baik
dalam mengukur

Akunters

mlat ekonomis akts dan kewajiban serta pengukuran laha yang terkait adalah pertanyaan tecesti dan
empus yang telah menimbulkan perdebatan yang paling sering terjadi dalam literatur akuntansi

4.1.5 Akuntansi sebagai sistem informasi

Akuntanu selah dipandang sebagai suatu sistem informasi (oformation system Akuntan diasumsikan
menjadi suatu proses yang menghubungkan sumber informast atau pemancar (batay si akuntan),
sahiran kommunikasi, dan serangkaian penerima (pengguna ckitermal) Pada dasarnya, ketika
dianggap sebagai suatu proses komunikan, akuntant paling baik didefinisikan sebagai proses
pengodran observasi dalam bahasa sistem akuntansi, manipulat tanda-tanda dan pelaporan sistem
dan penerjemahan serta pengiriman hasilnya Pandangan akuntansi ini memiliki konsep penting dan
tambahan empiris Pertama, mengasumalkan bahwa sistem akuntansi adalah satu-satunya sistem
pengukuran formal yang ada di organisasi Kedua memperbesar kemungkinan perancangan wan
sistem akuntansi yang optimal dan mampu menyediakan informasi yang berguna (kepada pengguna)
Perilaku pengirim adalah hal yang penting baik dari segi reaksi terhadap informasi maupun kegunaan
dari informasi yang dibuat. Kedua perilaku tersebut merupakan subjek dari reset yang bersifat
konseptual dan empiris di bidang akuntansi perilaku (lihat Rab 11). Keunggulan gambaran akuntansi
sebagai suatu sistem informasi dinyatakan sebagai berikut:

Sistem akuntansi alternatur tidak perlu lagi dijumfikan dalam hal kemampuannya untuk
menunjukkan laba yang sebenarnya maupun ketepatannya dalam menyajikan sejarah. Selama para
pengguna yang berbeda-beda memperoleh manfaat dari informasi tersebut. maka kegunaan dari
sistem dapat ditentukan."

4.1.6 Akuntansi sebagai komoditas

Akuntansi juga dipandang sebagai suatu komoditas (commodity) yang merupakan hasil dari suatu
aktivitas ekonomi Akuntansi ada karena terdapat permintaan akan informasi khusus dan akuntan
mau dan mampu untuk menghasilkannya. Sebagai suatu komoditas publik, akuntansi menyediakan
dasar ideal untuk regulasi, memberikan dampak kepada kebijakan publik dan mengawasi seluruh
jenis kontrak antara organisasi dengan lingkungannya. Pilihan informasi akuntansi dan/atau teknik
akuntansi selanjutnya mungkin memiliki dampak pada kesejahteraan dari berbagai kelompok di
masyarakat. Sebagai hasilnya, terdapat suatu pasar untuk informasi akuntansi yang mendorong
adanya permintaan dan penyediaan Gambaran akuntansi sebagai suatu komoditas ini telah dan akan
terus memberikan dampak secara mendalam di pemikiran dan riset akuntansi. Sebagai contoh:

Munculnya gambaran akuntansi sebagai suatu komoditas sekali lagi menyediakan suatu contoh
lampung mengenai cara di mana pemikiran akuntansi mencerminkan isi sosialnya. Akuntansi telah
bangkit dalam suatu era menjamurnya regulasi dan meningkatnya kepedulian terhadap kepentingan
publik dalam situasi sumber daya yang langka dan banyak permintaan yang saling bersaing. Hal ini
telah memberikan pemikiran bagi kebijakan akuntansi yang mencoba untuk membantu
pengalokatian dari sumber daya dalam melayani kepentingan publik

4.1.7 Akuntansi sebagai mitos

mpakan yang merupakan cara mudah memahami dania ekonomi dan mengaskan ten kompleks
Melalui akuntatal sau fenomena ekonkmpleks diterjemahkan bagi para pengguna dengan cara yang
lebih mudah dan dapat dimengerti, sehingga menciptakan lebih banyak mito daripada kenyataa
Sebagai akibatnya, pengumpulan informasi akuntaria menjad sinual yang diharapkan dan dimakan
untuk menunjukkan bahwa telah dibuat pilihan pilihan yang cerdas dan hah terdapat satu
kesmitmen untuk melakukan penerapan secara statematis dat informasi akuntansi terhadap
keputusan-keputusan Suatu penggunaan indirmasi akuntansi secara simbolis menjadi sebuah
perilaku manajerial yatig tepat. Seperti yang dinyatakan oleh Martha Feldman dan James March
Pengumpulan informasi menyediakan suatu jaminan yang bersifat sual bahwa talish dilakukan sikap
yang benar dalam pengambilan keputusan Dengan kemarin kinerja tersebut, informasi tidak hanya
menjadi sekadar desar untuk tindalan Informasi adalah suatu penyanan kompetensi dan
pengukuhan dari nilai sostal. Perintah dari informasi dan sumber informasi meningkatkan
kompetensi dan mengmipirasikan keyakinan Kepercayaan bahwa informasi yang lebih banyak akan
menunjukkan keputusan yang lebih baik menumbulkan suatu keyakinan bahwa memiliki informasi
itu sendiri, adalah baik dan bahwa seseorang atau organisasi dengan lebih banyak informasi adalah
lebih baik jika dibandingkan dengan seseorang atau organisasi dengan sedikit informasi Jadi
pengampulan dan penggunaan informasi dalam organisasi merupakan bagian kinerja dari seorang
pengambil keputusan ata suatu organisasi yang sedang mencoba membuat keputusan yang cerdas
dalam suatu situs di mana verifikasi dari kecerdasan sangatlah prosedural dan normatat Seorang
pengambil keputusan yang baik adalah seseorang yang membuat keputusan dengan cara seperti
yang dilakukan oleh seorang pengambil keputusan yang baik, dan para pengambil keputusan dan
organisasi membakukan legitimasi mereka dengan penggunaan informasi mereka.

SAID

Beberapa penulis telah melihat terlalu jauh dengan mengklaim bahwa mereka melihat akunta
sebagai sarana utama bagi praktik-praktik sihir Seperti ilmu sihir, akuntansi mencakup sistem nilai
yang mengatur tingkah laki manusia dan mengelaskan kepada manusia ketika terjadi sesuatu yang
salah atau benar. Pandangan ini sama dengan pandangan Graham Cleverly yang menyatakan bahwa
seluruh rutinitas akuntansi dan anggaran adalah sejenis upacara keagamaan-seperti tarian hujan
Atas pandangan dari kondisi akuntansi yang menyedihkan ini, telah muncul tuntutan tuntutan untuk
melakukan studi dan pemahaman atas gambaran dari akuntansi seperti ini. Trevor Gambling
menyatakan:

Tidak diragukan bahwa kelompok masyarakat lain menggunakan alat yang lain untuk mendapatkan
hasil akhir yang sama, sehingga suatu studi atas apa yang mungian disebut "antropologi dari
akuntan" akan memungkinkan kita untuk memahami peran yang dimainkan oleh akuntansi dalam
masyarakat kita dan bahkan mungkin memberikan wawasan kepads cara-cara yang lebih tidak
merugikan untuk meraih hasil yang sama. Sebagaimana adanya, akuntansi bukanlah masalah
supernatural, tetapi terlihat seperti mempunyai aktivitas

politik, walaupun ditulis dengan p dalam forul beal! Hal ini mungkin terlihat sebagai suatu
kesimpulan yang aneh, terutama bagi para pembaca yang bukan akuntan profesional Ada yang
mungkin beranggapan bahwa akuntand hanyalah masalah ketelitian analisis dan menyeimbangkan
buku hingga ke wen terakhir Memang benar, tetapi dipandang dari situa seorang akuntan yang lebih
senior, akuntansi adalah juga masalah tentang menilai sejauh mana data dapat ditekan untuk
mengakomodasi kompromi "politik antara para kolaborator perusahaan dan masih tetap dalam
kondisi "benar dan wajar Pendeknya akuntan adalah salah seorang yang memungkinkan suatu
masyarakat industri modern dengan demoralisasi nyata dapat berjalan, dengan memastikan bahwa
model dan datanya dapat dianggap sebagai suatu "kebenaran" Aura kekaguman dan sedikit
kebencian yang dirasakan oleh nonakuntan terhadap profesi yang menarik ini sangat dapat
dimengerti.

Demikian pula, G.J. Haines, Jr.. memandang informasi sebagai suatu penyajian kenyataan simbolis
yang digunakan oleh setiap individu pengambil keputusan untuk sampai pada suatu keputusan
ekonomi. Pada dasarnya, akuntansi mengubah data menjadi informasi melalui pengolahan dan
permintaan data dengan simbol-simbol yang relevan bagi para pengambil keputusan. Akan tetapi,
penyajian simbolis mungkin dapat menjadi suatu penyajian yang lengkap ataupun tidak lengkap dari
selera dan keyakinan pengambil keputusan dengan konsekuensi berikut ini:

Jika penyajiannya lengkap, maka pengambil keputusan telah dengan baik menuangkan seluruh
persepsinya dan akan bersedia mendelegasikan masalah pilihannya ke model. Jika tidak lengkap,
pengambil keputusan tidak akan mau mendelegasikan pilihannya ke model. tetapi model tersebut
mungkin masih berguna baginya untuk memprediksi perubahan dalam kegunaannya yang terjadi
akibat berbagai alternatif yang ada. Suatu model yang tidak lengkap adalah tetap informasi
berdasarkan definisi yang telah digunakan untuk esat ini, walaupun informasi tersebut bukanlah
informasi yang sempurna, karena ia adalah suatu penyajian simbolis yang dapat digunakan oleh
seorang individu sebagai bantuan bagi keputusan ekonomi. 23

4.1.8 Akuntansi sebagai alasan logis

Akuntansi mungkin dapat dipandang sebagai suatu alasan logis (rationale). Akuntansi mungkin
digunakan untuk melekatkan makna terhadap peristiwa dan karenanya menyediakan suatu
justifikasi bagi kejadian mereka di masa mendatang. Dengan adanya ketidaktepatan dan
ketidakpastian yang melingkupi kebanyakan angka akuntansi, akuntansi mungkin digunakan sebagai
suatu cara untuk melegitimasi pemunculannya. Oleh sebab itu, akuntansi menjadi suatu perisai
jaminan atau sertifikasi otoritas terhadap angka tersebut dan menyediakan suatu alasan pemikiran
atas tindakan yang berdasar pada angka tersebut. Pada dasarnya, angka tersebut bukanlah angka
imajiner, angka tersebut adalah produk sah dari akuntansi digunakan untuk menjustifikasi
pengambilan keputusan tertentu. Rasionalisasi tindakan menjadi penggunaan utama dari laporan-
laporan akuntansi. Karena keputusan organisasi, sekali dilakukan, perlu untuk dijustifikasi,
dilegitimasi, dan dirasionalisasikan, akuntansi menjadi suatu sarana tindakan yang berguna.
Pengembangan dari keahlian akuntansi mengikuti

kbuhan umuk menguatkan tindakan organisasi Perkembangan ini ditandai oich das kecenderungan
ingkatnys pelembagaan keahlian serta tumbuhnes penentuan tisse dan abraka dari me alaman yang
mempediskais dasar bagi seseorang mukmimoobia secara formal mengimpl an yang dalankan oleh
akuntan Jenis alam pemikiran yang mungkin disediakan oleh akunta bergantung pada lokasi dari
ketidakpastian organau Berdasarkan atas kerangka berpikir yang diperkenalkan oleh ID Thompson
dan A.A/Tuden, S. Burchil dan rekan-rekannya memperkenalkan tu kerangka pemikiran yang
menggarisbaseshi berbagai bentuk rasionalisasi yang diambil oleh akuntansi dalam menghadapi
ketidakpastian. Peran praktik akuntansi mungkin menjadi seperti yang ninakkan Tampilan 4.1):
mesin penjawab yang menyediakan solusi terstruktur untuk masalah terstruktur: mesin
pembelajaran yang memberikan bantaan dan bukannya jawaban mesin amunis yang memberikan
argumentas untuk posis-pousi yang ada mesin rasionalias yang memberikan legitimasi dan judifikan
terhadap tindakan-tindakan yang telah digotushar

4.1.9 Akuntansi sebagai perumpamaan

Akuntansi mungkin dipandang sebagai perumpamaan omagery). Akontami memberikan kontribui


terhadap penciptaan suatu gambaran atau citra dari organisasi, Akuntansi bertindak sebagai suatu
gambaran organisasi melalui peristiwa yang telah diselesai dan transaksi yang terjah organisati
Konsekuensinya adalah timbul perusaan akan pentingnya akuntansi dan konsepsi tertentu mengenal
realitas organisasi Konsekuensi kedua adalah bahwa gambaran yang diciptakan dari interpreta
seleksi dan penyajian beberapa peristiwa selanjutnya menciptakan suatu lingkungan yang stabil dan
pasti serta menjadi dasar dari pengambilan keputusan. Argumentasinya adalah sebagai berikut:

Interpretasi terseleksi dan penyajian peristiwa-peristiwa tersebut memaksakan adanya pembatasan


dan karenanya tingkat kepastian yang diyakini dalam dunia di mana organisasi berada yang pada
dasarnya terbuka dan tidak pasti Pembatasan dan kepastian relatif memungkinkan beberapa
pekerjaan dapat dilakukan, keputusan-keputusan dapat dibuat, interaksi interak dapat terjadi dan
hasil-hasil dapat dievaluas. Hal-hal tersebut meningkatkan jenis pembelajaran dan menyediakan
suati landasan yang stabil untuk menginterpretasikan peristiwa-peristiwa "eksternal

Akuntansi juga telah dipandang sebagai pembuat peta keuangan. Fenomena kompleks dipetakan ke
dalam laporan keuangan. Semakin baik penyajian fakta-faktanya, maka petanya pun menjadi
semakin baik. Namun, pemilihan mengenai apa yang hendak disajikan dapat merampas netralitas
dari peta tersebut. Seperti yang dinyatakan oleh David Selemans:

Para kartografer menyajikan fakta yang berbeda dengan cara yang berbeda dan mencocokkan skala
peta mereka dengan tujuannya. Setiap peta menyajikan pemilihan dari satu porsi kecil data yang
ada, karena tidak ada peta yang dapat menunjukkan berbagai jenis data yang bersifat fisik, politik,
demografi, klimatologi, geologis, vegetasional, dan tetap dapat dimengerti. Perlunya selektif dalam
mengambil data seorang penyail, bukan berarti mengambil peta dan sifat netralnya, walaupun hal ini
bisa dilakukan.

4.1.10 Akuntansi sebagai percobaan


Akuntansa dapat dipandang sebagai percobaan (experimentation) Akuntansi culop fleksibel untuk
mengakmodasi berbagai situasi, mengadaptasi solusi-solusi baru untuk masalah baru, dan beradapta
terhadap kasus-kasus yang paling kompleks Perusahaan-perusahaan dapat melakukan percobaan
melalui pemakaian data, teknik, laporan, atau pengungkapan akuntansi yang berbeda agar sesuai
denges lingkungan tertentu yang mereka miliki dan untuk beradaptasi terhadap kondisi yang
berubah, dan bukannya terhambat atau terpaka kepada pendekatan konvensional yang sama.
Akuntansi merupakan percobaan terutama ketika ia bersifat sukarela, inovatif, dan tentatif.
Akuntansi memungkinkan seseorang untuk menginvestigau respons-respons yang diberikan
terhadap berbagai op op a dilihat dari kegunaannya terhadap berbagal unsur penyusun dal untuk
memastikan dampak respons sebelumnya yang belum dipelajari dan menentukan Sebagai
serangkaian t tindakan yang berbeda-beda percobaan, akuntanal membiarkan dirinya melalui tahap
percobaan dan kesalahan menuju pencarian solusi yang paling kontinjen untuk situasi yang ada serta
berbagai respons dan perilaku yang diharapkan

Kesuksesan akuntansi sebagai percobaan terletak pada berbagai respons yang mungkin diberikan
oleh para individu terhadap data. LA Boland dan G.A. Newman mengidentifikasi tanggapan yang
mungkin dart tiga jenis individu terhadap data, tergantung pada teori-teori yang dianut oleh individu
mempertimbangkan pengetahuan yang ada dan bagaimana mereka seharusnya merespons data
tersebut tiga jenis individu tadi adalah seorang apriori, seorang skeptis, dan seorang pesimistis
Respons untuk setiap orang menentukan kesuksesan akuntansi sebagai percobaan. Respons-respons
ini selah dideskripsikan dengan baik sebagai berikut

Seng bersikap apriori akan membentuk selera dan keyakinannya secara independen terhailap data
yang tersedia dan tidak akan memodifikasinys ketika data yang baru diungkapkan Seorang yang
bersiap skeptis akan memiliki informasi yang berubah ubah cats ekstremt dan tidak stabil kecuali
datu yang sa terima secara konstan memakan keyakinan sebelumnya. Sedangkan orang yang
bersikap positif akan memandang data dengan objektif dan bersedia untuk memodifikasi selera dan
keyakinannya ketika ida fakta-fakta baru yang muncul ke permidaan

4.1.11 Akuntansi sebagai distorsi

Karena akuntansi digunakan untuk mengendalikan atau memengaruhi tindakan-tindakan baik dari
pengguna internal maupun eksternal, akuntansi menjadi sasaran ideal bag pihak-pihak yang
mencoba untuk memanipulasi arti dari pesan yang akan dilihat oleh pengguna. Terdapat empat
kelompok yang mungkin memengaruhi atau dipengaruhi oleh pesan-pesan akuntansi subjek yang
perilakunya memberikan data bagi pesan pesan akuntansi akuntan yang menyiapkan data, akuntans
yang memeriksa data, dan penerima data Maung masing kelompok tersebut mungkin selanjutnya
tergoda untuk melakukan perilakas disfungsional dan bukannya tindakan normal litika terlibat deng
sebuah pesan akuntansi. Perilaks disfungsional mencakup pengiriman suatu pesan yang tidak jujur
atau terdistorst yaitu, "suatu hal yang diharapkan oleh manajemen untuk dinterpretasikan dengan
cara-cara yang tidak konsisten dengan keyakinan aktual mereka mengenai atribut-atribut yang
belum ditelim dari keputusan mereka Insentif untuk memanipulasi pesan yang hendak diterima oleh
pengguna internal atau eksternal berasal dart adanya kebutuhan untuk memastikan atau
meyakinkan bahwa pesan tertentu akan menciptakan perilaku tertentu dari pengguna internal atau
eksternal. Tindakan disfungsional berups manipulasi data ini disebut sebagai gangguan saraMetode
yang digunakan untuk mendistorsi sistem informasi dapat diklasifikasikan menjadi enam kategori
besar berikut ini: perataan atau penghalusan. pembiasan, pemfokusan, permainan permainan,
penyaringan, dan tindakan "ilegal-3

Perataan atau penghalusan (moothing) mencakup proses pengubahan arus data alam atau
terencana tanpa mengubah aktivitas aktual dan organisasi Pembiasan (biang) mencakup proses
pemilihan tanda-tanda yang i memiliki kemungkinan paling besar untuk diterima dan dipilih oleh
pengirim Pemfokusan mencakup proses baik penguatan ataupun pelemahan aspek-aspek tertentu
dari sekumpulan informasi. Permainan (gaming) mencakup proses penyeleksian aktivitas-aktivitas
oleh pengirim sehingga menyebabkan terkirimnya pesan. Penyaringan (filtering mencakup proses
pemilihan aspek-aspek tertentu yang menguntungkan dari serangkaian informasi yang sama
berharganya dari komunikasi melalui pengumpulan, penyajian, agregasi, penahanan, atau
penandaan. Tindakan ilegal (illegal act) mencakup proses pemalsuan data dan akibatnya melanggar
hukum privat atau publik.

Seluruh metode dan perilaku manipulasi informasi ini disebabkan oleh adanya keyakinan yang
rendah yang dipegang oleh pengirim baik atas kemampuan analisis dari situasi atau kemampuan
mengukur dan verifikasi dari data. Tampilan 4.2 mengilustrasikan hal tersebut.

Seluruh metode manipulasi informasi ini menggambarkan keyakinan yang dimiliki oleh pengirim
bahwa sistem informasi mungkin memberikan kekuatan kepadanya mengingat kemampuan yang
dimilikinya untuk memengaruhi hasil akhir dan pada akhirnya mengubah proses alokasi sumber days
ML Bariff dan LR. Galbraith telah mencatat bahwa "desain dan operasi dari sistem informasi

organisasi

akan memengaruhi distribusi kekuatan dari dalam organisasi. Hal ini sama demp pepatah lama
bahwa informasi adalah kekuatan Merupakan hal penting bagi anggota organisasi u mengendalikan
sifat dari informasi yang dikumpulkan dan disampaikan serta pilihan dari pengukuran pengukuran
yang didesain ke dalam sistem akuntansi dan sistem pengendalian.

Mengingat adanya perlawanan di atas terhadap sistem informasi pada umumnya dan sistem utan
dan pengendalian pada khususnya, pertanyaannya menjadi, hal apakah yang dapat menja
implementasi yang mudah dan kinerja efektif dari mereka! M. Lynne Markus dan Jeffery Pieles
mengemukakan tiga hipotesis untuk menjelaskan perlawanan dan kesulitan sistem

Sistem akuntansi dan pengendalian dapat diimplementasikan dengan mudah se mereka (A)
konsisten dengan sumber-sumber kekuatan lain dalam implikasinya dalam pendistribusian kekuatan
(b) konsisten dengan paradigma dan budaya organisasi domin dalam implikasinya untuk nilai-nilai
dan keyakinan-keyakinan dan (c) konsisten deng pertimbangan bersama yang berkaitan dengan
kepastian teknis dan kecocokan sasaran dalam asumsi-asumsinya mengenai tingkat kepastian dari
nujuan dan teknologi organisasi.

Anda mungkin juga menyukai