Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

Biaya Relevan Dalam pengambilan Keputusan

DISUSUN OLEH:

LA ODE ZARLIN 18 320 068

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan k e hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat serta karunianya kepada kita semua, sehingga dengan rahmatnya itu saya telah bisa
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat berangkai do’a salam saya kirimkan
kepada Allah Swt., semoga disampaikan kepada junjungan umat islam sedunia, seorang pemuda
padang pasir yang telah berjuang dengan jiwa dan raganya demi agama Islam, yakninya
Rasulullah Muhammad Saw.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan tentang “BIAYA RELEVAN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN” dalam makalah ini. Semoga apa yang saya tulis ini dapat kita
ambil hikmahnya sehingga berguna untuk kehidupan kita.

Saya menyadari betul bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat dari pembaca sekalian.
Demikianlah kata pengantar dari saya, semoga makalah ini memiliki manfaat untuk kita
bersama.
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan Masalah

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pendapatan Diferensial

2.2 Biaya Diferensi

2.3 Perbedaan Antara Biaya Penuh Dan Biaya Diferensial

2.4 Pengertian Dan Perbedaan Biaya Relevan Dengan Biaya Penuh

2.5 Pengambilan Keputusan

2.6 Menerima Atau Menolak Pesanan Penjualan Khususs

2.7 Peniadaan Atau Penambahan Jenis Produk

2.8 Membuat Sendiri Atau Membeli dari Luar

2.9 Menyewakan Atau Menjual Fasilitas Perusahan

2.10 Menjual Atau Memproses Lebih Lanjut hasil Produksi

2.11 Penggantian Aktiva Tetap

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan
manajemen dalam melihat suatu kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan datang, baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, tugas manajemen adalah untuk
merencanakan masa depan perusahaannya, agar sedapat mungkin semua kemungkinan dan
kesempatan di masa yang akan datang telah disadari dan telah direncanakan cara menghadapinya
sejak sekarang.

Dalam pengambilan keputusan, kita memerlukan data-data yang diperlukan untuk


dianalisis, guna mendukung keputusan tersebut, apakah layak untuk diambil dan diterapkan di
suatu perusahaan atau tidak. Keputusan-keputusan yang diambil itu misalnya, apakah kita akan
membuat sendiri atau membeli saja suku cadang produk-produk tertentu dari penjual. Kemudian,
kita perlu memahami pengertian biaya alternatif dan menerapkannya pada suatu analisa, untuk
memilih cara penggunaan yang terbaik dari suatu analisa. Selain itu, juga perlu adanya
pemahaman mengenai penggunaan dan keterbatasan alokasi biaya bersama atau yang disebut
sebagai joint cost. Tidak lupa, pentingnya menganalisa biaya relevan dalam pengambilan
keputusan suatu perusahaan. Kemudian, kita perlu mengidentifikasikan sifat-sifat, sebab-sebab,
dan cara-cara masalah motivasi yang berat, yang dapat merintangi pelaksanaan keputusan untuk
membuang peralatan lama dan menggantikannya dengan peralatan yang baru.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan Apa itu Pendapatan Diferensial
2. Apa itu Biaya Diferensi
3. Jelaskan Perbedaan Antara Biaya Penuh Dan Biaya Diferensial
4. Jelaskan Pengertian Dan Perbedaan Biaya Relevan Dengan Biaya Penuh
5. Jelaskan pengertian Pengambilan Keputusan
6. Menerima Atau Menolak Pesanan Penjualan Khususs
7. Peniadaan Atau Penambahan Jenis Produk
8. Membuat Sendiri Atau Membeli dari Luar
9. Menyewakan Atau Menjual Fasilitas Perusahan
10. Menjual Atau Memproses Lebih Lanjut hasil Produksi
11. Penggantian Aktiva Tetap
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pendapatan Diferensial

Diferensial bermanfaat untuk pengambilan keputusan, pendapatan diferensial adalah


pendapatan yang berbeda diantara berbagai alternatif keputusan yang mungkin dipilih.
Pendapatan masa lalu atau masa yang akan datang yang tidak berbeda dintara berbagai alternatif
keputusan yang mungkin dipilih bukan merupakan pendapatan diferensial.
Dari definisi diatas karakteristik pendapatan diferensial adalah:

 Pendapatan masa yang akan datang.


 Pendapatan yang berbeda diantara berbagai alternatif keputusan.

2.2 Biaya Diferensi

Biaya diferensial merupakan salah satu hal yang terdapat dalam informasi akuntansi
diferensial dimana biaya diferensial memiliki nilai berbeda antara satu alternatif dengan
alternatif lain dalam pengambilan keputusan. Halim dan Supomo (2005:76) mengemukakan
bahwa biaya diferensial merupakan biaya yang berbeda antara satu kondisi dengan kondisi yang
lain.

Besarnya biaya diferensial dihitung dari perbedaan biaya pada alternatif tertentu
dibandingkan dengan alternatif lainnya. Biaya diferensial memiliki karakteristik sebagai berikut:

 Biaya diferensial merupakan biaya masa yang akan datang


 Biaya yang berbeda diantara berbagai alternatif keputusan.

Biaya yang akan datang adalah biaya yang diharapkan akan terjadi selama periode waktu yang
tercakup oleh keputusan yang akan dibuat. Biaya masa lalu tidak diferensial untuk pembuatan
keputusan, namun bermanfaat untuk meramal biaya yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

2.3 Perbedaan Antara Biaya Penuh dan Biaya Diferensial


Biaya diferensial (differential cost) berbeda dengan biaya penuh (full cost) dalam 3 aspek
berikut ini:

(1) unsur biaya,

(2) sumber informasi, dan

(3) perspektif waktu.

Unsur yang membentuk biaya penuh suatu produk adalah terdiri dari biaya langsung yang
berkaitan dengan produk ditambah dengan bagian biaya tidak langsung yang dibebankan kepada
produk tersebut. Biaya diferensial hanya meliputi biaya yang berbeda dalam kondisi tertentu
saja. Jika pengambilan keputusan berkaitan dengan pemanfaatan kapasitas produksi, pemahaman
mengenai perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan sangat penting
untuk dapat membentuk biaya diferensial yang akan dipakai sebagai dasar pemilihan alternatif
tindakan.

Informasi biaya penuh dapat diambil langsung dari catatan akuntansi reguler perusahaan,
karena sistem akuntansi perusahaan memang dirancang untuk menghasilkan informasi biaya
penuh dalam kegiatan normalnya. Karena biaya diferensial sangat tergantung pada masalah yang
dihadapi oleh pengambil keputusan, maka tidak ekonomis jika informasi tersebut dikumpulkan
secara reguler melalui sistem akuntansi. Cara yang biasanya ditempuh untuk mengumpulkan
biaya diferensial adalah dengan merancang sistem akuntansi sedemikian rupa sehingga
memudahkan penaksiran biaya diferensial tersebut sesuai dengan masalah tertentu yang sedang
dihadapi oleh pengambil keputusan. Sistem akuntansi harus dapat memisahkan biaya menurut
perilakunyan dan memisahkan biaya menurut hubungan biaya dengan berbagai cost objectives.

Biaya diferensial bermanfaat sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan
keputusan. Dalam pengambilan keputusan yang hanya menyangkut dua macam alternatif,
alternatif pertama diperlakukan sebagai status quo, sedangkan alternatif yang lain diperlakukan
sebagai usulan. Jika alternatif usulan mempunyai biaya diferensial yang lebih rendah dibanding
dengan biaya diferensial alternatif status quo, maka alternatif usulan dapat diterima (dengan
anggapan informasi nonkuantitatif tidak berlawanan dengan manfaat penghematan biaya
tersebut). jika pengambilan keputusan berkaitan dengan pemilihan satu di antara berbagai
alternatif, maka alternatif yang mempunyai biaya diferensial yang paling rendah yang seharusnya
diterima. Contoh keputusan yang memerlukan biaya diferensial adalah: perubahan metode,
perencanaan kegiatan, membuat atau membeli, dan kuantitas yang dipesan. Contoh keputusan
yang memerlukan informasi baik biaya diferensial maupun pendapatan diferensial adalah:
analisis penawaran/permintaan/harga, penetapan harga kontribusi, penghentian produksi suatu
produk, penambahan jasa, penjualan atau pengolahan lebih lanjut, dan pemilihan berbagai taktik
pemasaran.

2.4 Pengertian Dan Perbedaan Biaya Relevan Dengan Biaya Penuh

Biaya relevan menurut Supriyono (2001) meliputi semua biaya yang akan terpengaruh
oleh suatu pengambilan keputusan, karena itu biaya tersebut harus dipertimbangkan di dalam
pengambilan keputusan tertentu tersebut. Selain itu, biaya relevan menurut Hansen dan Mowen
(2009) merupakan biaya masa depan yang berbeda pada setiap alternatif. Semua keputusan
berhubungan dengan masa depan sehingga hanya biaya masa depan yang dapat menjadi relevan
dengan keputusan. Namun, untuk menjadi relevan, suatu biaya tidak hanya harus merupakan
biaya masa depan, tetapi juga harus berbeda dari satu alternatif dengan alternatif lainnya.

Biaya penuh (Full costing) adalah salah satu cara penentuan harga pokok produk yang
membebankan seluruh biaya produksi, baik biaya variable ataupun biaya tetap ke produk. Dalam
metode ini biaya overhead produk dibebankan dengan menggunakan tarif yang telah ditentukan
dimuka.

Perbedaan Biaya Releven Dan Biaya Penuh

Biaya relevan merupakan biaya yang akan terjadi karena sebuah keputusan sedangkan biaya
penuh yaitu biaya yang keseluruhan yang di bebankan pada produk atau obyek biaya,baik
langsung maupun tidak langsung

2.5 Pengambilan Keputusan

Manajemen selalu mengambil keputusan yang meliputi berbagai macam hal, seperti
keputusan dalam kegiatan produksi rutinatau keputusan yang diambil dalam masalah-masalah
khusus. Pengambilan keputusan kegiatan rutin pada umumnya terjadi dan berkaitan dalam
melaksanakan kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan secara rutin dan teratur.
Pengambilan keputusan khusus merupakan keputusan yang bersifat tidak teratur atau tidak rutin
dilakukan oleh perusahaan.Pengambilan keputusan khusus dalam perusahaan mempunyai
banyak jenis diantaranya:

1.      Keputusan membuat sendiri atau membeli dari tempat lain

2.      Keputusan mempertahankan atau menghentikan usaha

3.      Menyewakan atau menjual fasilitas perusahaan


4.      Menerima atau menolak pesanan khusus

5.      Menjual atau mengolah lebih lanju

2.6 Menerima Atau Menolak Pesanan penjualan Khusus

Perusahaan yang sudah terbiasa memproduksi produk reguler dalam jumlah yang sama
setiap hari, jika mendapatkan pesanan tambahan dengan harga di bawah standar maka pesanan
tambahan tersebut dapat diterima atau ditolak. Dalam akuntansi manajemen perlu
mempertimbangkan dengan menghitung biaya-biaya yang timbul. Jika perusahaan memproduksi
dengan jumlah yang sudah penuh, apabila ada pesanan tambahan akan menyebabkan kenaikan
biaya, baik itu biaya variabel maupun biaya tetap. Maka perlu diperhitungkan kembali pesanan
tambahan dengan harga khusus jangan sampai perusahaan mengalami kerugian.

Jika perusahaan memproduksi dengan jumlah yang belum penuh dan memungkinkan
pengerjaan pesanan khusus tersebut tanpa menambah biaya tetap lagi, maka akan
menguntungkan perusahaan karena perusahaan sudah tidak lagi mengeluarkan biaya tetap untuk
pesanan tambahan tersebut.

Contoh:

Perhitungan rugi-laba perusahaan yang setiap bulan memproduksi reguler genteng sebanyak
1000 buah adalah sebagai berikut.

Keterangan Jumlah

Hasil penjualan Rp1.000.000

Biaya produksi:

Variabel: 1.000 x Rp1.000

Tetap Rp100.000

Rp700.000

Laba kotor Rp300.000

Biaya usaha Rp50.000

Laba bersih Rp250.000

Setiap bulan perusahaan membuat genteng reguler 1000 buah dan setiap bulan mendapatkan laba
sebesar Rp250.000. sebaiknya ada pesanan khusus sebanyak 300 genteng dengan harga khusus
yaitu Rp900 per genteng pesanan khusus tersebut diambil atau tidak dengan perhitungan sebagai
berikut.

Keterangan Tanpa Pesanan Dengan Pesanan Perbedaan


Khusus Khusus

Hasil pendapatan

1.000 x Rp1.000 Rp1.000.000

1.000 x Rp1.000

300 x Rp900 Rp1.270.000 Rp270.000

Biaya produksi
variabel

1.000 x Rp600 Rp600.000

1.300 x Rp600 Rp780.00 Rp180.000

Margin Rp400.000 Rp490.000 Rp90.000


kontribusi

Dengan adanya tambahan pesanan khusus sebanyak 300 genteng dengan harga Rp900, PT.
Andalas akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp490.000. Jika tidak menerima pesanan khusus
hanya mendapat laba Rp400.000. Mendapat pesanan khusus lebih menguntungkan karena PT.
Andalas tidak lagi membayar biaya tetap jika mendapat pesanan dengan harga khusus.

2.7 Peniadaan Atau Penambahan Jenis Produk

Manajemen selalu dihadapkan dengan keputusan-keputusan yang mengarah pada


kombinasi produk yang dapat menghasilkan laba yang maksimal. Pada umumnya pengambilan
keputusan untuk meniadakan produk atau departemen timbul karena jenis produk atau
departemen yang bersangkutan menderita kerugian secara terus menerus. Dalam hal ini
manajemen harus mempertimbangkan pendapatan differensial dan baiya differensial dalam
pengambilan keputusan tersebut.
Jika keputusan yang akan diambil meniadakan salah satu jenis produk atau departemen,
harus pula dipertimbangkan adanya biaya terhindarkan (avoidable cost) dan biaya tak
terhindarkan (unavoidable cost). Biaya tak terhidarkan biasanya merupakan biaya bersama (joint
cost) bagi beberapa jenis produk atau departemen, sehingga peniadaan salah satu jenis
produk/depertemen tidak mempengaruhi terjadinya biaya tersebut. Dalam pengertian biaya
relevan, biaya terhindarkan merupakan biaya relevan yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan alternatif, sedang biaya tak terhindarkan merupakan biaya yang tidak relevan, maka
dalam pengambilan keputusan biaya ini dapat diabaikan.

Bila ada produk baru maka penghasilan dan biayanya harus dievaluasi secara hati-hati untuk
meyakinkan apakah labanya cukup besar untuk membenarkan keputusan menjual produk
tersebut.

2.8 Membuat Sendiri Atau Membeli Dari Luar

Keputusan khusus yang pertama adalah perusahaan dihadapkan pada pilihan dalam
rangka pengadaan komponen barang untuk memproduksi barang. Perusahaan akan membuat
sendiri atau membeli komponen tersebut di tempat lain. Akuntansi manajemen membuat
hitungan dari sisi keuangan mana dari kedua alternatif tersebut yang paling menguntungkan dari
segi keuangan. Keputusan membuat sendiri atau membeli dari tempat lain ada dua tipe, yaitu:

1. Kondisi awal membuat sendiri


2. Kondisi awal biasa membeli

Contoh:

PT. Andalas selama ini membeli salah satu komponen untuk produknya sebanyak 20.000 unit
dengan harga Rp19.000 per unit. Jadi, jika membeli komponen biaya yang akan dikeluarkan
adalah 20.000 unit x Rp19.000 = Rp380.000.000

Jika perusahaan membuat sendiri komponen tersebut, biaya produksinya sebagai berikut.

Biaya (Rp) Unit Jumlah (Rp)

Bahan baku: 6.000 20.000 120.000.000

Biaya tenaga kerja langsung 8.000 20.000 160.000.000

Biaya overhead pabrik variabel 2.000 20.000 40.000.000


Biaya tetap:

Biaya gaji tetap 40.000.000

Biaya depresiasi 40.000.000

Jumlah 400.000.000

Maka keputusan yang diambil adalah membeli dari tempat lain seharga Rp380.000.000 karena
biayanya lebih murah dibandingkan dengan membuat sendiri sebesar Rp400.000.000.

Dalam pemilihan alternatif kita perlu mempertimbangkan mana saja yang masuk dalam
biaya relavan dan biaya yang tidak relavan. Yang termasuk biaya tidak relavan yaitu memiliki
ciri biaya yang terjadi pada masa lalu atau biaya yang akan datang yang sama diantara alternatif.
Dalam hal ini biaya tidak relavan adalah biaya tetap depresiasi. Jika biaya tetap depresiasi dapat
dihilangkan, maka membuat sendiri akan lebih hemat daripada membeli dari luar. Berikut
perhitungannya:

Membuat Membeli Perbedaan

Unit Biaya Jumlah Unit Biaya Jumlah


(Rp) (Rp) (Rp (Rp)

Bahan 20.000 6.000 120 jt 120 jt


baku:

Biaya 20.000 8.000 160 jt 160 jt


tenaga
kerja
langsung

Biaya 20.000 2.000 40 jt 40 jt


overhead
pabrik
variabel

Biaya
tetap:
Biaya gaji 40 jt 40 jt
tetap

Harga 20.000 19.000 380 jt 380 jt


pembelian
komponen

20 jt

Dari hasil di atas, ada 2 alternatif pilihan yaitu membeli dan membuat sendiri komponen yang
dibutuhkan oleh perusahaan. Apabila membeli komponen dari luar sebanyak 20.000 unit,
membutuhkan dan Rp380.000.000. sedangkan jika membuat sendiri biaya totalnya sebesar
Rp360.000.000 (Rp120.000.000 + Rp160.000.000 + Rp40.000.000 + Rp40.000.000). sehingga
ada selisih sebesar Rp20.000.000 daripada membeli komponen dari luar.

Jika volume pembelian turun dari 20.000 unit menjadi 12.000 unit. Maka perhitungannya
sebagai berikut.

Membuat Membeli Perbedaan

Unit Biaya Jumlah Unit Biaya Jumlah


(Rp) (Rp) (Rp (Rp)

Bahan 12.000 6.000 72 jt 72 jt


baku:

Biaya 12.000 8.000 96 jt 96 jt


tenaga
kerja
langsung

Biaya 12.000 2.000 24 jt 24 jt


overhead
pabrik
variabel

Biaya
tetap:
Biaya gaji 40 jt 40 jt
tetap

Harga 12.000 19.000 228 jt 228 jt


pembelian
komponen

4 jt

Dengan melihat hasil tersebut diperoleh biaya untuk membeli komponen di luar yang lebih
murah yaitu sebesar Rp228.000.000, sedangkan jika membuat sendiri sebesar Rp232.000.000,
selisihnya sebesar Rp4.000.000. jadi membeli komponen di luar lebih menguntungkan dibanding
membuat sendiri.

Manajemen dapat mengetahui pada volume berapakah kedua alternatif tersebut bernilai sama.
Untuk menghitungnya menggunakan rumus indifferent cost volume.

Perhitungan indifferent cost volume, sebagai berikut.

Total biaya beli = Total biaya membuat sendiri

19.000X            = 40.000.000 + (Rp6.000 + Rp8.000 + Rp2.000)X

19.000X            = 40.000.000 + (Rp16.000)X

19X                   = 40.000 + 16X

19X – 16 X       = 40.000

3X                     = 40.000

X                       = 13.333 unit

Jadi, volume kedua alternatif yaitu membeli dari luar dan membuat sendiri akan bernilai sama
biayanya apabila perusahaan membeli atau membuat 13.333 unit.
2.9 Menyewakan Atau Menjual Fasilitas Perusahan

Jika suatu perusahaan mempunyai aktiva tetap, maka akan mempunyai 2 alternatif untuk
menyewakan atau menjual aktiva tetap tersebut yang sudah tidak digunakan oleh perusahaan.
Akuntansi manajemen akan melakukan perhitungan dari 2 alternatif tersebut, manakah yang
paling menguntungkan dari sisi keuangan.

Contoh:

PT. Andalas mempunyai mesin lama dengan harga perolehan Rp4.000.000 dan nilai sisa
Rp1.600.000, biaya penyusutan Rp2.400.000. Mesin tersebut direncanakan akan disewakan
dengan biaya sewa Rp2.500.000. Untuk bisa disewakansebaiknya mesin tersebut harus direparasi
terlebih dahulu dengan biaya Rp700.000. Selain  itu PT. Andalas juga mempunyai alternatif
untuk menjual mesin lama tersebut seharga Rp2.000.000. biaya komisi untuk perantara
Rp120.000. Dari 2 alternatif di atas sebaiknya kapan PT. Andalas menyewakan atau menjual
mesin lama tersebut?

Analisis yang dibuat oleh perusahaan untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
adalah:

Disewakan Dijual Perbedaan

Pendapatan sewa/ Rp2.500.000 Rp2.000.000 Rp500.000


penjualan

Biaya:

Reparasi Rp700.000 Rp120.000 Rp580.000

Pendapatan Rp1.800.000 Rp1.880.000 Rp80.000


bersih

PT. Andalas sebaiknya menjual mesin lama saja karena lebih menguntungkan sebesar Rp80.000
dibandingkan jika mesin lama tersebut harus disewakan. Nilai buku mesin Rp1.600.000
(Rp4.000.000 – Rp2.400.000) tidak perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputuan
tersebut karena nilai buku mesin merupakan biaya tenggelam (surk cost).

2.10 Menjual Atau Memproses Lebih Lanjut hasil Produksi


Perusahaan dihadapkan pada pilihan menjual bahan mentah atau mengolah bahan mentah
tersebut menjadi produk jadi. Akuntansi manajemen akan membuat perhitungan mana yang lebih
menguntungkan dari sisi keuangan.

Contoh:

Perusahaan kaos bisa memilih alternatif menjual kaos atau memproses kain kaos menjadi kaos
polos. Harga juala kain kaos Rp9.000 per meter, harga pokok Rp6.000. Bila kain kaos diproses
lebih lanjut menjadi kaos polos, harga jual per kaos yang membutuhkan 1 meter kain kaos
Rp15.000 dan tambahan variabel Rp6.000 per kaos. Perusahaan bisa membuat 10.000 meter kaos
tiap periode. Buatlah analisis pengambilan keputusan.

Dijual Kain Kaos Dijual Kaos Perbedaan


Polos

Penjualan (10.000x Rp9.000) (10.000 x Rp60.000.000


Rp15.000)
(10.000m/kaos) Rp90.000.000
Rp150.000.000

Harga pokok Rp60.000.000 Rp60.000.000


kulit mentah

(10.000 x
Rp6.000)

Biaya Rp30.000.000 Rp30.000.000


meneruskan
proses

(10.000 x
Rp30.000)

Laba Rp30.000.0000 Rp60.000.000 Rp30.000.000

Kesimpulan:

Perusahaan lebih baik memilih alternatif membuat kaos polos karena menghasilkan laba sebesar
Rp60.000.000.

Biaya diferensial = (Rp90.000.000 – Rp60.000.000) = Rp30.000.000


Pendapatan diferensial = (Rp150.000.000 – Rp90.000.000) = Rp60.000.000

Contoh:

PT. Abadi adalah sebuah perusahaan yang memproduksi suatu barang yakni kursi yang dijual
dengan harga Rp50.000 per buah tetapi belum finishing. Sedangkan biaya penuh yang diperlukan
untuk membuat barang tersebut adalah sebagai berikut.

Keterangan Biaya per Satuan

Biaya bahan baku Rp5.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp6.000

Biaya overhead pabrik (V) Rp7.000

Biaya overhead pabrik (T) Rp7.000

Biaya administrasi (T) Rp7.000

Biaya pemasaran (T) Rp8.000

Total Rp40.000

Diketahui volume penjualan diperkirakan sebanyak 60.000 kursi. Berdasarkan informasi yang
diperoleh bahwa pihak manajemen mempertimbangkan untuk memproses lebih lanjut menjadi
kursi yang sudah finishing. Dalam pelaksanaannya memerlukan biaya pengelolaan lebih
lanjut/pernis yakni sebesar Rp8.000 per kursi. Sedangkan di pasaran kursi finishing cukup
banyak permintaan dengan harga jual Rp70.000. PT. Abadi lebih baik mengolah lebih lanjut atau
tidak?

Jika alternatif menjual yang dipilih, maka keuntungan yang diperoleh adalah:

Laba    = Pendapatan – Beban

            = (Rp50.000 x 60.000 unit) – (Rp40.000 x 60.000 unit)

            = Rp3.000.000.000 – Rp2.400.000.000

            = Rp600.000.000

Jika alternatif memproses lebih lanjut yang dipilih, maka keuntungan yang diperoleh adalah:

Laba    = Pendapatan diferensial – Biaya diferensial


            = (Rp70.000 – Rp50.000) x (60.000 unit) – (Rp8.000 x 60.000 unit)

            = Rp1.200.000.000 – Rp480.000.000

            = Rp720.000.000

Jika PT. Abadi membuat keputusan sebaiknya memproses lebih lanjut karena memberikan
keuntungan yang lebih besar.

2.11 Pengantian Aktiva Tetap

Yang dimaksudkan dengan penggantian adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti
aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama, misalnya penggantian
dinamo mesin.Penggantian seperti ini biasanya terjadi karena aktiva lama sudah tidak berfungsi
lagi (rusak).Penggantian bagian-bagian aktiva yang biaya-nya kecil diperlakukan dengan cara
yang sama seperti reparasi kecil.

Bila bagian-bagian yang diganti itu biayanya cukup besar, maka harga perolehan bagian itu
dihapuskan dari rekening aktiva dan diganti dengan harga perolehan yang baru.Begitu juga
dengan akumulasi penyusutan atau depresiasi untuk bagian yang diganti dihapuskan.Misalnya,
mesin harga perolehannya Rp. 100.000.000,- sesudah depresiasi 70%.Sebuah suku cadang yang
diperkirakan harga perolehannya sebesar 20% dari harga perolehan mesin diganti dengan suku
cadang yang baru.Harga suku cadang yang baru tersebut adalah Rp. 30.000.000.

Maka jurnal untuk mencatat penggantian suku cadang tersebutadalah sebagai berikut :

Akumulasi Depresiasi – Mesin Rp. 14.000.000,-

Rugi Penggantian Suku Cadang Rp. 6.000.000,-

Mesin Rp. 20.000.000,-

Perhitungan :

Harga perolehan suku cadang yang diganti :

20% X Rp. 100.000.000,- = Rp. 20.000.000


Akumulasi depresiasi : 70% X Rp. 20.000.000 = Rp. 14.000.000

Rugi sebesar nilai buku suku cadang tersebut = Rp. 6.000.000

Pemasangan suku cadang yang baru dicatat dengan jurnal sebagai berikut :

Mesin Rp. 30.000.000,-

Kas Rp. 30.000.000,-

Perhitungan depresiasi atau penyusutan sesudah adanya penggantian suku cadang menjadi
berubah.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam suatu pengambilan keputusan, banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh
manajemen. Namun tidak semua hal harus dipertimbangkan dalam sebuah
pengambilankeputusan. Tujuan utama pemisahan biaya antara biaya relevan dan tidak relevan
adalah untukmenunjukkan kepada manajemen bahwa tidak semua biaya patut dipertimbangkan
sebagai dasar pengambilan keputusan. Biaya relevan adalah biaya yang harus dipertimbangkan
dalam pengambilan keputusan. Biaya yang relevan untuk satu keputusan, belum tentu relevan
untukkeputusan yang lain, walaupun obyeknya sama, misalnya penggantian mesin.Setelah itu,
akan ada dua hal yang harus kita perhatikan dalam pengambilan keputusan biaya relevan, yaitu
Pengambilan keputusan tersebut hanya untuk jangka pendek dan pendekatannya adalah
pendekatan total, bukan per satuan. Maka dapat kami tangkap bahwa bentuk pengambilan
keputusan yang akan kita bahas adalah Menerima atau menolak pesanankhusus dan membeli
atau membuat sendiri suatu produk dan untuk mengambil keputusantersebut, langkah-langkah
yang kita harus lakukan adalah memisahkan biaya variabel dan biayatetap dan menentukan biaya
mana yang termasuk biaya relevandan tidak relevan.

Peranan analisis biaya relevan dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan
produk / jasa yang akan diproduksi. Dalam hal ini, dalam menentukan produk yang akan
diproduksi, perusahaan menerima pesanan khusus dari pelanggan.

Analisis biaya relevan atas pengambilan keputusan jangka pendek dapat digunakan sebagai alat
bantu manajemen dalam pengambilan Keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus.

DAFTAR PUSTAKA
Sujarweni, Wiratna V. 2015. Akuntansi Manajemen Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta:    Pustaka
Baru Press.

https://media.neliti.com/media/publications/176661-ID-penerapan-akuntansi-diferensial-dalam-
pe.pdf

http://ulvaseptiani12.blogspot.com/2016/07/biaya-diferensial-adalah-biaya-yang.html

http://julaehajuju.blogspot.com/2016/04/akuntansi-manajemen-biaya-relevan-untuk.html

https://manajemenkeuangan.net/inilah-5-biaya-selama-masa-penggunaan-aktiva-tetap/

Anda mungkin juga menyukai