DIDIK (LKPD)
EKONOMI KELAS X SEMESTER 1
Di susun oleh :
SESMAIDA HAYATI, S.Pd, M.PdE
LKPD EKONOMI
Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi
4.1 Mengidentifikasi kelangkaan dan biaya peluang dalam memenuhi
kebutuhan
PETUNJUK LKPD
6) Jenis-jenis kebutuhan
a. Jenis kebutuhan berdasarkan tingkat intensitas
(1) Kebutuhan primer
(2) Kebutuhan Sekunder
(3) Kebutuhan tersier
b. Jenis kebutuhan berdasarkan subjek yang membutuhkan
(1) Kebutuhan individu
(2) Kebutuhan umum
c. Jenis kebutuhan berdasarkan waktu
(1) Kebutuhan sekarang
(2) Kebutuhan mendatang
d. Jenis kebutuhan menurut sifat pemenuhan kebutuhan
(1) Kebutuhan jasmani atau kebutuhan fisik
(2) Kebutuhan rohani
7) Jenis-jenis barang
Barang dapat dibedakan berdasarkan :
a) Berdasarkan cara memperoleh
(1) Barang ekonomi
(2) Barang non-ekonomi atau barang bebas
b) Berdasarkan kepentingan
(1) Barang inferior
(2) Barang esensial
(3) Barang normal
(4) Barang mewah
c) Berdasarkan cara penggunaan
(1) Barang pribadi
(2) Barang publik
d) Berdasarkan hubungan pemakaian
(1) Barang subsitusi
(2) Barang komplementer
e) Berdasarkan cara pengerjaan atau proses pengolahan
(1) Barang mentah
(2) Barang setengah jadi
(3) Barang jadi
f) Berdasarkan bentuk dan sifat
(1) Barang tetap
(2) Barang bergerak
8) Kegunaan suatu barang
(1) Kegunaan bentuk (form utility)
(2) Kegunaan tempat (place utility)
(3) Kegunaan waktu (time utility)
(4) Kegunaan milik (ownershiputility)
Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa daerah di Sumatera hingga Jawa akhir-akhir ini
mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar. Aktivitas
masyarakat yang mulai kembali normal karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) dilonggarkan disebut menjadi salah satu penyebabnya.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) pun membenarkan terjadinya
kelangkaan ini. Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengakui bahwa
belakangan ini terjadi kelangkaan Solar bersubsidi di beberapa daerah, seperti Sumatera
Utara, Jambi, dan Jawa.
Secara umum, dia menyebut saat ini kondisi sudah berangsur normal dan diupayakan
segera kembali normal.
"Jadi memang kita alami beberapa kejadian kelangkaan (Solar) di Sumatera Utara, Jambi,
dan Jawa. Secara umum semua kondisi telah normal, diupayakan normal," ungkapnya
dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Senin (25/10/2021).
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika bercerita, bulan lalu saat dia
melakukan kunjungan ke Dapil, banyak laporan dari masyarakat yang menyebut terjadi
kelangkaan.
Mengenai kelangkaan ini dia mengaku sudah berkomunikasi dengan pemerintah, dalam
hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan BPH Migas.
Menurutnya, jawaban dari dua pihak ini adalah kelangkaan akibat adanya masalah cash
flow di Pertamina.
"Masalah BBM ini pilarnya ada tiga yakni Menteri ESDM, Pertamina, dan BPH Migas.
Waktu saya tanya satu-satu semuanya saling menghindar, Pertamina bilang dari BPH,
BPH bilang karena Pertamina, saya ke Menteri juga komunikasi," ucapnya dalam
kesempatan yang sama.
Menurutnya, masalah utama energi yang tidak boleh terjadi adalah kelangkaan. Kejadian
kelangkaan ini menurutnya terjadi karena kurangnya antisipasi pemerintah dan badan
usaha.
Dia mencontohkan, di Jawa saat ini sedang musim panen, di mana petani sudah tidak lagi
memanen padi dengan tangan, namun dengan mesin yang membutuhkan Solar. Kondisi
ini dia sebut tidak diantisipasi, sehingga terjadi kelangkaan.
"Pelaut tidak melaut karena gak ada Solar karena keadaan yang begini," sesalnya.
Dia pun menyebut, setelah adanya Keputusan BPH Migas untuk melonggarkan distribusi
kuota Solar bersubsidi pekan lalu, tetap masih ada kelangkaan di beberapa SPBU di
tempat peristirahatan (rest area) jalan tol area Semarang-Cirebon.
"Enam hari setelah surat BPH Migas itu keluar, mereka sangka masalah selesai. Saya
pulang dari Semarang, mengisi bensin, berhenti di rest area Semarang-Cirebon, di situ
menjerit supir-supir nggak ada Solar. Enam hari setelah surat BPH Migas, dilakukan
relaksasi ternyata masih nggak ada Solar," paparnya.
1. Berdasarkan artikel tersebut, kelangkaan apa sajakah yang terjadi ?
3. Sebagai seorang pelajar SM, Kelas kamu akan menghadapi dua pilihan selepas
SMA langsung bekerja atau meneruskan studi ke perguruan tingi. Cobalah
menyusun dan mempertimbangkan dua pilihan tersebut dari sisi ekonomi atau
biaya peluang dalam penentuan keputusan yang di ambil!
(KEGIATAN PERTEMUAN KE-2)
Langkah Aktivitas:
Bacalah soal kasus dibawah ini, kemudian tentukan biaya peluang dari masing-
masing kasus tersebut!
BIAYA
KASUS
PELUANG
1. Seseorang memiliki uang Rp 10.000.000. Dengan uang sebesar
itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau
membeli sebuah TV, ia memilih untuk membeli TV.
SOAL OBJEKTIF :
Berilah tanda silang pada salah satu jawaban (a,b,c, d, atau e) yang di anggap
paling tepat.
1. Pernyataan berikut ini yang benar mengapa ilmu ekonomi dipelajari adalah :
a. membantu seseorang dalam mengelola kekayaannya
b. memberikan petunjuk mengenai kebijaksanaan apa yang bisa diambil untuk
memecahkan masalah ekonomi
c. untuk membantu pelaku ekonomi memperoleh keuntungan
d. membantu pengusaha dalam menentukan harga
e. membantu pengusaha dalam mengambil keputusan
6. Jas hujan akan berguna pada waktu musim hujan. Contoh tersebut sesuai
dengan kegunaan.....
a. pelayanan
b. waktu
c. tempat
d. bentuk
e. hak milik
11. Berikut ini yang merupakan contoh dari prinsip ekonomi adalah . . . .
a. Egi menghabiskan makanan yang dibawanya dari rumah
b. ibu Hana lebih suka membeli sayuran di pasar tradisional daripada di
supermarket yang harganya lebih mahal
c. pak Rahman memanfaatkan sampah kaca untuk dijadikan lampu hias yang
kemudian bernilai jual
d. ayah Budi bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya
e. Yasmin menggunakan baju yang disediakan oleh kakaknya karena baju
yang dibelikan ibunya lebih mahal
13. Ilmu ekonomi yang mempelajari bagian-bagian teori ekonomi secara parsial
disebut . . . .
a. mikro ekonomi
b. makro ekonomi
c. ekonomi terapan
d. ekonomi deskriptif
e. ilmu ekonomi
14. Ahmad lulusan dari sekolah menengah atas, ia sudah mendapatkan tawaran
pekerjaan di beberapa tempat yaitu: perusahaan konveksi dengan penghasilan
perbulan Rp. 1.400.000,00 sebagai staf administrasi, di perusahaan komputer
dengan penghasilan perbulan Rp. 1.500.000,00 sebagai staf keuangan, dan
diperusahaan mobil sebagai sales dengan penghasilan perbulan Rp.
1.300.000,00. Bila Ahmad memilih bekerja sebagai staf keuangan, maka
biaya peluang adalah . . . .
a. Rp 1.300.000,00
b. Rp1.400.000,00
c. Rp1.500.000,00
d. Rp2.700.000,00
e. Rp2.900.000,00
(a) (b)
Menghirup udara bebas Menghirup oksigen dalam tabung
Alika adalah seorang lulusan SMA, ia ditawari kerja di tiga tempat. Tempat A
menawarkan gaji sebesar Rp 1.800.000,00 per bulan. Tempat B menawarkan gaji
sebesar Rp 2.000.000,00 per bulan, dan tempat C menawarkan gaji sebesar Rp
2.300.000,00 per bulan. Tetapi Alika tidak mengambil kesempatan tersebut, ia
memilih untuk kuliah di luar kota.
LKPD EKONOMI
Di susun oleh :
SESMAIDA HAYATI, S.Pd, M.PdE
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
KOMPETENSI DASAR
3.2 Menganalisis masalah ekonomi dan sistem ekonomi
4.2 Menyajikan hasil analisis masalah ekonomi dan sistem ekonomi
TUJUAN PEMBELARAN
Mengidentifikasi permasalahan pokok ekonomi Klasik (produksi, distribusi, dan konsumsi) dan ekonomi modern (a
Menjelaskan pengertian sistem ekonomi
Mengidentifikasi macam-macam sistem ekonomi
Menganalisis kekuatan dan kelemahan masing-masing sistem ekonomi
Menganalisis karakteristik perekonomian Indonesia menurut UUD 1945 Pasal 33
Menelaah nilai-nilai dasar perekonomian Indonesia menurut UUD 1945 Pasal 33 (kerja sama, kekeluargaan, gotong
Menganalisis informasi dan data-data yang diperoleh tentang masalah ekonomi dan sistem ekonomi untuk mendapat
masalahnya
MATERI POKOK
PETA KONSEP
Masalah Ekonomi dan Sistem Ekonomi
SISTEM EKONOMI
Masalah pokok
ekonomi
For Whom
Produksi Distribusi What
Konsumsi How
Manusia harus dapat memanfaatkan sumber daya ekonomi yang ada secara
efisienagar dapat menghasilkan barang dan jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sebaik mungkin. Dengan demikian, timbulah permasalahan ekonomi. Permasalahan pokok
ekonomi dapat dikelompok menjadi permasalahan pokok ekonomi menurut aliran klasik
dan permasalahan pokok ekonomi aliran modern. Kedua permasalah tersebut akan dalam
uraian berikut.
1. Masalah pokok ekonomi menurut aliran klasik
Menurut aliran klasik permasalahan ekonomi terkait dengan
a. Barang apa yang akan diproduksi? (Produksi)
b. Barang dan jasa tersebut sampai kepada orang yang tepat? (Distribusi)
c. Apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakat atau sia-sia
karena tidak terjangkau oleh masyarakat sehingga proses konsmsi tidak berjalan
sebagaimana semestinya? (Konsumsi)
2. Masalah pokok ekonomi menurut aliran modern
a. What (Apa) : Barang apa yang akan diproduksi dan berapa jumlahnya. Persoalan
yang muncul dalam What :
Barang jenis apa yang akan diproduksi?
Berapa jumlah barang/jasa yang akan diproduksi?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dicari jawabannya dengan cermat. Hal ini
mengingat kesalahan dalam memberi jawaban akan berakibat tidak terpenuhinya
kebutuhan masyarakat sehingga keuntungan yang akandiperoleh produsen menjadi
hilang
c. For Whom: Untuk siapa barang tersebut diproduksi Persoalan yang muncul dalam
For whom :
1. Siapa pengguna atau pemakai produk yang diproduksi?
2. Apakah barang yang dihasilkan dapat sampai ke tangan masyarakat dan dimanfaatkan?
3. Bagaimana cara distribusi agar barang atau jasa sampai pada konsumen?
Setelah ada penentuan yang jelas tentang barang atau jasa apa yang akan
diproduksi,bagaimana cara memproduksi dan untuk siapa barang diproduksi (what,
how, dan for whom) langkah selanjutnya adalah melaksanakan produksi sesuai
rencana tersebut. Dalam pelaksanaan ini perlu konsistensi agar tidak ada pihak yang
mengalami kerugian. Untuk itu harus teliti benar dalam merumuskan tiga
permasalahan pokok ekonomi tersebut.
Sebagai contoh, seseorang pemilik modal memiliki sebidang tanah yang cukup luas,
dari hasil survey, dan pertimbangan.
What, how, dan for whom diputuskan di atas tanah tersebut akan dibangun sebuah
pabrik tekstil. Tahap berikutnya pemilik modal berusaha mendapatkan faktor- faktor
produksi lain yang dibutuhkan antara lain mesin-mesin dan tenaga kerja. Ketika
semua faktor telah siap untuk proses produksi, namun tanpa diduga terjadi
goncangan ekonomi nasional sehingga mengakibatkan lesunya pasar produk tekstil
dalam negeri. Untuk mencoba pasar luar negeri belum berani mengingat kualitas
produk belum mampu bersaing dengan produk luar negeri. Hal ini mendorong
pemilik modal untuk memikirkan kembali keputusannya, setelah mempertimbangkan
semua hal akhirnya sampailah pada keputusan bahwa langkah terbaik adalahmerubah
produksi dari memproduksi tekstil ke produk lain yang saat itu dirasa lebih
menguntungkan yaitu
Sistem ekonomi
1. Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah sistem yang digunakan oleh
suatunegara untuk mengalokasikan sumber daya yang
dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi
di negara tersebut.Jadi sistem ekonomi adalah cara
untuk menjawab masalah ekonomi (apa, bagaimana
dan untuk siapa).
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi
lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa
sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.Sementara dalam sistem
lainnya, semua faktortersebut di pegang oleh pemerintah.
2. Macam-macam Sistem Ekonomi
a. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama
untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa
ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya. Dalam sistem ini segala barang dan jasa
yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Tentunya Anda akan
bertanya apa tugas pemerintah dalam sistem ekonomi tradisional ini?
Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan
perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan
kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk
siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat.Pada umumnya, sistem
perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai
ditinggalkan.
b. Sistem Ekonomi Terpusat
Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan
hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara
terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari
pus
Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa
barang diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan
untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak
dapat berkembang. Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada
negara-negara yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai
dengan aspirasi rakyat, akhir-akhir ini sudah ditinggalkan
c. Sistem Ekonomi Pasar
Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan bebas
sesuai dengan mekanisme pasar.Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa,
sehingga mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan
demikian bagi produsen memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika
barang atau jasa dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan
dengan keinginan dan daya beli konsumen.Salah satu ciri sistem ekonomi pasar
adalah berlakunya persaingan secara bebas.
Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin terdesak tidak
berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui
peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk sistem
ekonomi pasaryang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi.
d. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara
berkembang.
Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di
samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana negara yang merencanakan
arah dan perkembangan ekonomi Sistem ekonomi campuran ini dasarnya
merupakan perpaduan antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi
pasar
Perbedaan Sistem Ekonomi Tradisional, Sistem ekonomi Terpusat, Sistem
Ekonomi Pasardan Sistem Ekonomi Campuran
Terbuka bagi
Persaingan Tidak ada Terbuka/ bebas Tertutup
industri swasta
PETUNJUK LKPD
Bacalah tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi yangtercantum dalam LKPD.
Berdo’a sebelum mengerjakan latihan.
Kerjakan dengan sebaik-baiknya, jujur dan teliti.
Bacalah pertanyaan dengan cermat sebelum menjawab.
Kerjakan setiap tugas sesuai dengan langkah tercantum.
Kumpulkan lembar kegiatan peserta didik sesuai dengan jadwal yang telahdisepakat
Konsultasi dan diskusikan dengan guru jika ada yang kurang jelas.
Bacalah artikel diatas dengan cermat lalu jawablah pertanyaan berikut!
Perekonomian Korea Utara, Terpusat dan Hindari Investasi Asing
KOMPAS.com - Korea Utara memiliki ekonomi komando (terpusat). Negara mengontrol semua alat
produksi, dan pemerintah menetapkan prioritas dan penekanan dalam pembangunan ekonomi. Dilansir
Britannica, sejak tahun 1954, kebijakan ekonomi telah diumumkan melalui serangkaian rencana ekonomi
nasional. Rencana awal memberikan prioritas tinggi untuk rekonstruksi pasca-perang dan pengembangan
industri berat, terutama bahan kimia dan logam. Baca juga: Terlalu Populer, Squid Game Jadi Bahan
Propaganda Korea Utara Tujuan Ekonomi Korea Utara Tujuan ekonomi Korea Utara selalu dikaitkan
dengan kebijakan kemandirian pemerintah secara umum (juche). Negara ini menghindari investasi asing,
meskipun menerima bantuan ekonomi yang cukup besar dari Uni Soviet dan negara-negara satelitnya di
Eropa timur serta dari China. Terlepas dari kebijakan kemandiriannya, Korut rutin mengimpor
komoditas penting seperti bahan bakar dan mesin serta biji-bijian. Dapatkan informasi, inspirasi dan
insight di email kamu. Daftarkan email Baca juga: Sejarah Korea Utara, dari Penjajahan Jepang hingga
Merdeka Perubahan dari Agraris Menuju Industri Ekonomi Korea Utara juga dikenal fokus pada
eksploitasi sumber daya dan peningkatan teknologi, mekanisasi, dan infrastruktur. Sedikit perhatian
diberikan pada pertanian sampai tahun 1970- an. Baru pada akhir tahun 1980-an, banyak usaha
dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas barang-barang konsumsi. Meski begitu, pengamat
luar telah menyimpulkan Korut gagal memenuhi tujuan yang ditetapkan. Baca juga: AS Desak Korea
Utara Berhenti Memprovokasi dan Terima Tawaran Dialog Statistik produksi yang dirilis oleh
pemerintah sering kali meningkat. Jadi, meskipun Korut telah melakukan upaya yang kuat untuk
mengubah ekonomi yang pada dasarnya agraris menjadi ekonomi yang berpusat pada industri modern,
secara umum diyakini bahwa negara tersebut hanya berhasil sebagian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perekonomian Korea Utara, Terpusat dan Hindari
Investasi Asing",
1. Apakah sistem ekonomi yang dinut oleh negara korea? Berilah gambara tentang
2. Masalah ekonomi yang terjadi di pedesaan adalah sangat rendahnya daya beli
6. Kesimpulan
UJI KOMPREHENSIF
Di susun oleh :
SESMAIDA HAYATI, S.Pd, M.PdE
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
KOMPETENSI DASAR
3.3 Menganalisis peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi
TUJUAN PEMBELARAN
Menjelaskan konsep produksi (Pengertian produksi, faktor-faktor produksi, teori perilaku produsen, konsep
Menjelaskan konsep distribusi (Pengertian distribusi, faktor-faktor yang memengaruhi, mata rantai distribus
Menjelaskan konsep konsumsi (Pengertian konsumsi, tujuan konsumsi, faktor-faktor yang memengaruhi kon
Menjelaskan konsep pelaku-pelaku ekonomi: Rumah Tangga Konsumsi (konsumen), Rumah Tangga Produks
Menganalisis peran pelaku ekonomi
Menganalisis model diagram interaksi antarpelaku ekonomi (circular flow diagram) sederhana (dua sektor)
Menganalisis informasi dan data-data yang diperoleh tentang peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonom
Menyajikan hasil analisis peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi melalui media lisan dan tulisan
MATERI POKOK
2. Perilaku Konsumen
a. Kepuasan Konsumen terhadap Produk
Tujuan utama dari konsumen dalam
mengonsumsi suatu produk adalah untuk
memaksimalkan kepuasan total (total utility).
Kepuasan total dapat didefinisikan sebagai suatu
keadaan yang mencerminkan kebutuhan, keinginan,
dan harapan konsumen dapat terpenuhi melalui
produk yang dikonsumsi. Jika kepuasan total
konsumen dapat dimaksimalkan maka barang
tersebut akan memiliki nilai tukar dan nilai pakai yang
tinggi. Artinya, jika suatu barang dapat memenuhi
kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen maka
konsumen akan bersedia membayar dengan harga
yang lebih tinggi.
Menurut Vincent Gasperz, terdapat faktor-faktor
yang memengaruhi penilaian dan
dugaan/pengharapan (ekspektasi) konsumen
terhadap suatu barang, yaitu sebagai berikut.
1. Kebutuhan dan keinginan
Jika kebutuhan dan keinginan konsumen besar
maka penilaian dan pengharapan konsumen juga
besar, demikian pula sebaliknya. Jika kebutuhan
dan keinginan kecil maka penilaian dan
pengharapankonsumen juga kecil.
komoditas yang
Marginal Utilitty
Total Utility
diminishing marginal utility;
b. Pendekatan ordinal dikenal dengan Hukum Gossen II
Dalam pengukuran ini ada anggapan bahwa mengkonsumsi lebih dari
satu jenis komoditas pada umumnya lebih memuaskan dari pada
mengkonsumsi satu jenis komoditas. Akan tetapi berapa nilai
kepuasannya tidak dapat diketahui secara pasti.
Dalam pendekatan ordinal ada 2 jenis krva
indifference curve (IC)
yaitu kurva yang menggambarkan tingkat utility yang sama untuk
berbagai kombinasi jenis komoditas.
Mengalami perubahan/rotasi
Teori Produsen
1. Pengertian Produksi
suatu proses mengubah bahan baku menjadi barang jadi atau
menambah nilai suatu produk (barang dan jasa) agar dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.
2. Fungsi Produksi
suatu persamaan yang menunjukkan hubungan ketergantungan
(fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses
produksi dengan tingkat output yang dihasilkan.
Menurut Sugiarso (2008) bahwa bentuk umum dari fungsi produksi
adalah sebagai berikut :
TP = f (L,C,R, T)
Dimana :
TP : Jumlah produksi
L : Tenaga kerja
C : Modal
R : Keahlian keusahawanan
T : Pemakaian teknologi
3. Faktor faktor yang mempengaruhi produksi
Tenaga kerja
Modal
Keahlian keusahawanan
Pemakaian teknologi
4. Teori Produksi dengan menggunakan satu variabel
Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang” (Law of Deminishing
Return)
Menurut Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang,
penambahan input variabel secara terus-menerus yang dikombinasikan
dengan input tetap, mula-mula akan meningkatkan produk total
sekaligus meningkatkan produk marginal (tambahan-hasil). Akan
tetapi, mulai waktu tertentu ternyata produk marginal akan semakin
menurun, walaupun produk totalnya masih terus bertambah.
3 hal yang harus di kuasai dala teori produksi
Produksi Total (Total Product)
Produksi Marginal Marginal Product)
produk marjinal adalah tambahan produk yang dihasilkan karena
penambahan penggunan satu unit faktor produksi.
Sehingga produk marginal diformulasikan sebagai berikut:
MPL = ∆TP
∆L
Produk Rata-Rata (Average Product = AP)
6. Teori Biaya
a. Pengertian biaya produksi
merupakan semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mendapatkan faktor-faktor produksi yang akan digunakan
untuk menghasilkan suatu produk
b. Jenis jenis biaya
Biaya Langsung (direct cost) adalah biaya yang langsung
dibebankan pada produk, misalnya bahan baku langsung,
bahan pembantu, dan upah tenaga kerja yang terlibat
langsung dalam proses produksi.
Biaya Tidak Langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak
langsung melekat pada produk yang dihasilkan. Misalnya gaji
pimpinan, gaji mandor, biaya administrasi, dan biaya iklan
Berdasarkan hubungannya dengan volume kegiatan, biaya
diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya
variabel.
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya jumlahnya cenderung
tetap tidak tergantung dari jumlah produk yang dihasilkan.
Contoh: penyusutan gedung, mesin, dan peralatan produksi
yang lain, upah tenaga kerja tetap (harian/bulanan), serta
biaya iklan.
Biaya variabel (variabel cost) yaitu biaya yang jumlahnya
berubah-ubah seuai dengan jumlah produk yang dihasilkan.
Contoh: biaya bahan baku, bahan pembantu, bahan bakar, dan
upah tenaga kerja yang dibayar per satuan produk.
c. Macam macam analisis biaya
1. jangka pendek
suatu periode dimana perusahan tidak dapat mengubah
(menambah) faktor produksi tetap, dan hanya bisa mengubah
faktor produksi variabel.
Berdasarkan penghitungannya, biaya dikelompokkan menjadi:
Biaya Total (TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya
produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari
biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Biaya Total (Total Cost) = TC = f(Q)
TC = TFC + TVC
Biaya Tetap Total (TFC)
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah
mengikuti tingkat produksi. Sebagai contoh adalah biaya
peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya telepon bulanan.
Biaya Tetap Total(Total Fixed Cost) = TFC
Biaya Variabel Total (TVC)
Biaya variabel total TVC adalah keseluruhan biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan
bersifat Variabel atau dapat berubah-ubah sesuai dengan
hasil produksi yang akan dihasilkan. Semakin banyak
produk yang dhasilkan, maka semakin besar pula biaya
yang harus dikeluarkan. Sebagai contoh : Biaya bahan
baku, upah tenaga kerja, bahan bakar, dan lainnya
Biaya Variabel Total(Total Variable Cost) = TVC = f(Q)
Biaya Tetap Rata-rata (AFC)
Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya
tetap (FC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu
(Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut. Biaya tetap
rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost)AFC = TFC/Q
Biaya Variabel Rata-rata (AVC)
Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila
biaya variabel (VC) untuk memproduksi sejumlah barang
(Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya
variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut, yaitu:
Biaya Variabel Rata-Rata (Average VariableCost) AVC =
TVC/Q
Biaya Total Rata-rata (AC)
Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya
total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu
(Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh perusahaan.
Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut, yaitu:
Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost)ATC = TC/Q =
AFC +AVC
Biaya Marjinal (MC)
Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya
pertambahan (incremental cost). Biaya marginal
merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan
untuk menambah produksi sebanyak satu unit keluaran
tambahan. Biaya marginal dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
b. Tujuan Produksi
1) Memperbanyak jumlah barang atau jasa
2) Menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas tinggi
3) Memenuhi kebutuhan seauai dengan
perkembangan peradaban dankebudayaan
4) Mengganti barang rusak atau habis
5) Memenuhi pasar dalam negeri untuk
kebutuhan perusahaan danrumah tangga
6) Memenuhi pasar internasional
7) Mendapat keuntungan dan meningkatkan kemakmuran
c. Proses Produksi
Proses produksi adalah suatu kegiatan yang
dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu untuk
menghasilkan atau menambah manfaat
barang/jasa.
d. Faktor Produksi
Dalam ilmu ekonomi faktor produksi terdiri dari empat
macam,yaitu.
1) Tanah atau sumber daya alam
2) Tenaga kerja
3) Modal
4) Skill/ kewirausahaan
PETUNJUK LKPD
Di susun oleh :
SESMAIDA HAYATI, S.Pd, M.PdE
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1
Kompetensi Inti
PETA KONSEP
Pengertian
Fungsi Permintaan
Hukum Permintaan
Kurva Permintaa
D. URAIAN MATERI
PERMINTAAN
1. Pengertian Permintaan
Pernahkah kita memperhatikan penjual dan pembeli yang sedang melakukan
kegiatan tawar menawar di pasar pasar tradisional? Disana kita melihat bahwa
pembeli yang akan membeli sejumlah barang dari penjual, mencoba untuk
menawar harga yang diberikan oleh penjual. Pada harga tertentu, maka
pembeli tersebut akan bersedia untuk membeli dengan jumlah tertentu. Ketika
harga berubah, naik atau turun, maka kesediaan pembeli untuk membeli
barang tersebut akan berubah, bisa naik atau turun pula. Itulah yang disebut
dengan permintaan. Permintaan (Demand) menceriminkan kesanggupan
pembeli untuk membeli berbagai jumlah barang dan jasa pada berbagai tingkat
harga pada waktu tertentu. Yang dimaksud dengan waktu tertentu tersebut
adalah suatu periode dimana keadaan cateris paribus.
2) Pendapatan konsumen
Jika konsumen mengalami kenaikan pendapatan, konsumen akan meminta
jumlah barang yang lebih banyak, demikian juga sebaliknya. Tetapi hal ini
berlaku untuk barang normal, sedangkan untuk barang inferior berlaku hal
yang sebaliknya. Barang inferior merupakan barang yang rendah kualitasnya
sehingga ketika konsumen mengalami kenaikan pendapatan, mereka akan
mengurangi permintaan terhadap barang-barang tersebut.
4) Selera konsumen
Selera konsumen tergantung pada penilaian terhadap suatu barang. Naiknya
selera konsumen terhadap suatu barang akan menyebabkan meningkat pula
permintaannya. Misalnya ketika selera konsumen terhadap kain batik
meningkat, maka permintaan terhadap barang tersebut akan ikut meningkat
demikian juga sebaliknya.
5) Jumlah penduduk
Jumlah penduduk berbanding lurus terhadap besarnya permintaan suatu
barang. Artinya semakin banyak jumlah penduduk, semakin banyak pula
jumlah permintaan terhadap barang dan jasa. Misalnya sebuah keluarga
mendapatkan tambahan anggota keluarga baru, akan menyebabkan
permintaan terhadap bahan pangan akan meningkat.
3. Hukum Permintaan
Hukum permintaan berkaitan dengan
hubungan antara tingkat harga dengan
jumlah barang yang diminta. Hukum
permintaan menyatakan bahwa
hubungan antara tingkat harag dan
jumlah barang yang diminta berbanding
terbalik atau negatif. Artinya, semakin
rendah harga suatu barang, semakin
banyak jumlah barang yang diminta.
Sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang
yang diminta. Hukum permintaan berlaku cateris paribus yaitu faktor faktor lain
di anggap konstan. Sebagaimana konsep asli dari penemuannya (Alferd
Marshall), maka perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan
disebut sebagai hukum permintaan.
4. Kurva Permintaan
Hukum permintaan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva atau grafik yang
disebut dengan kurva permintaan. Kurva permintaan adalah kurva yang
menggambarkan sifat hubungan antara harga dan jumlah barang tertentu yang
diminta pada waktu tertentu. Oleh karena harga dan jumlah barang yang
diminta memiliki sifat hubungan terbalik, bentuk kurva permintaan menurun
dari kiri aats kekanan bawah. Penggambaran kurva permintaan menggunakan
tingkat harga sebagai faktor utama, sementara faktor-faktor lain di anggap tetap
(cateris paribus).
5. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan merupakan persamaan yang menunjukan hubungan antara
variabel harga dengan jumlah barang yang diminta. Fungsi permintaan
mengikuti hukum permintaan. Oleh karena hubungan antara harga dengan
jumlah barang yang diminta adalah negative (berrbanding terbalik) maka
gradient dari fungsi permintaan (b) akan selalu negative.
Bentuk umum fungsi permintaan :
𝑃 − 10.500 𝑄 − 400
=
11.500 − 10.500 300 − 400
𝑃 − 10.500 𝑄 − 400
1.000 = −100
𝑄 = −0,1𝑃 + 1.450
a. Pergerakan kurva
Tugas Kelompok :
a. Langkah-langkah Kegiatan
1. Selesaikanlah tugas bersama kelompok.
2. Diskusikanlah untuk menyelesaikan permasalah yang diberikan.
3. Carilah referensi lain untuk mendapatkan informasi tambahan.
4. Tuangkan hasil diskusi di LKPD masing – masing.
5. Kumpulkan LKPD kepada guru.
b. Soal kasus
Kasus 1
Pak Amir adalah seorang pedagang jeruk, dia mengahadapi permintaan dengan fungsi
Qd = 80 – 0.005P ; ketika harga normal Pak Amir menjual jeruknya dengan harga Rp.
14.000,- /kg, Namun karena naiknya harga dari tengkulak pak Amir pun menaikan harga
jual jeruknya dengan harga Rp. 15.000,-/kg. Tentukanlah :
1. Banyak permintaan jeruk Pak Amir ketika harganya Rp. 13.000,-/kg, Rp. 14.000/kg, dan
Rp. 15.000,-/kg ?
2. Pada harga berapakah jeruk pak Amir tidak ada yang terjual?
3. Gambarlah kurva permintaan terhadap jeruk pak Amir?
4. Gambarkanlah kurva permintaan dan tentukan fungsi permintaan apabila di asumsikan
seseorang membeli jeruk pak Amir sebanyak 20 Kg ketika harganya Rp. 13.000,-
5. Uraikan beserta teorinya.
Jawaban 1
Jawaban 2
Jawaban
Jawaban 4
Jawaban
Kasus 2
Skor
No Aspek yang dinilai
maksimal
NILAI PREDIKAT
90 – 100 Amat Baik
80–89 Baik
70–79 Cukup
≤ 69 Kurang
f. Refleksi Kegiatan Kegiatan Belajar
Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang sesuai
Respon
No Pertanyaan
Apakah saya sudah mampu
1 menjelaskan pengertian
permintaan
Apakah saya sudah mampu
menguraikan faktor faktor
2
yang mampu mempengaruhi
permintaan
Apakah saya sudah mampu
3 menganalisis fungsi
permintaan
Apakah saya sudah mampu
4 menganalisis kurva
permintaan
Apakah saya sudah mampu
membedakan pergeseran
5
kurva permintaan dengan
pergerakan kurva permintaan
PENAWARAN
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran peserta didik mampu :
1) Mendefinisikan pengertian penawaran
2) Menguraikan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran
3) Menentukan fungsi penawaran
4) Menganalisis hukum penawaran serta asumsi asumsinya
5) Menganalisis kurva penawaran
6) Membedakan pergerakan dan pergeseran kurva penawaran
C. Indikator
Mendefinisikan pengertian penawaran
Menguraikan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran
Menentukan fungsi penawaran
Menganalisis hukum penawaran serta asumsi asumsinya
Menganalisis kurva penawaran
Membedakan pergerakan dan pergeseran kurva penawaran
D. Materi Pembelajaran
1. Penawaran
Setelah anda mempelajari tentang permintaan sekarang kita akan mempelajari
tentang penawaran
Perhatikan gambar di atas. Anda bisa bayangkan kebutuhan manusia akan telepon
genggam ini. Tingginya permintaan akan telepon genggam akan membuat produsen
semangat memproduksi telepon genggam yang selalu canggih dengan teknologi
terbaru. Apakah keadaan ini berhubungan dengan penawaran?
a. Pengertian penawaran
Penawaran digunakan untuk menunjukkan perilaku para produsen di
sesuatu pasar. Penawaran adalah kesanggupan penjual/produsen untuk
menjual (melepas) berbagai jumlah barang atau jasa yang pada berbagai
tingkat harga waktu tertentu. Penawaran berasal dari pihak produsen dan
muncul sebagai akibat adanya permintaan dari konsumen.
Sama halnya dengan permintaan, didalam penawaran juga terdapat
hukum penawaran. Hukum penawaran menjelaskan hubungan antara harga
suatu barang dengan jumlah penawaran barang tersebut. Hukum penawaran
berbunyi, “semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah
barang tersebut ditawarkan oleh para produsen. Sebaliknya semakin rendah
harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan oleh
para produsen.
c. Hukum Penawaran
Hukum penawaran menjelaskan hubungan antara tingkat harga dan
jumlah barang yang ditawarkan. Coba anda memposisikan diri sebagai
produsen. Jika terjadi kenaikan harga suatu barang, apa yang akan anda
lakukan untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak? Pasti anda akan
menambah jumlah barang yang ditawarkan bukan?sebagai produsen yang
rasional memang setiap kenaikan harga pasti akan menambah jumlah barang
yang ditawarkan untuk memperoleh keuntungan yang besar
Ilustrasi teresbut dapat memudahkan anda memahami hukum
penawaran. Hukum penawaran menyatakan semakin tinggi harga suatu
barang, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan produsen.
Sebaliknya semakin rendah harga barang, semakin sedikit jumlah barang
yang di tawarkan oleh produsen. Hukum penawaran berlaku jika faktor
faktor selain harga di anggap tetap (cateris paribus) Sebagaimana konsep
asli dari penemunya (Alfared Marshall), maka perbandingan lurus antara
harga terhadap penawaran disebut sebagai hukum penawaran. Hukum
penawaran berbunyi : “Apabila harga naik maka penawaran akan meningkat,
apabila harga turun maka penawaran akan turun dengan asumsi Cateris
Paribus”.
d. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara
kuantitas suatu barang yang di tawarkan pada berbagai tingkat harga,
dengan asumsi ceteris paribus. Pada sepanjang kurva penawaran
menunjukkan perubahan harga dan kuantitas yang ditawarkan. Kurva
penawaran dapat dibentuk dengan menghubungkan titik-titik pasangan nilai
harga pada sumbu tegak dan kuantitas yang ditawarkan produsen pada
sumbu datar
Hubungan antara harga
dan kuantitas yang
ditawarkan adalah
searah. Konsekuensinya
adalah jika harga naik,
kuantitas barang yang
ditawarkan semakin
meningkat.
Gambar 1.9 Kurva
Penawaran
e. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan
antara jumlah suatu barang yang ditawarkan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Fungsi penawaran harus sesuai dengan hukum
penawaran. Dengan demikian, hubungan antara harga barang dengan jumlah
barang yang ditawarkan adalah positif (berbanding lurus), sehingga gradien
dari fungsi penawaran (b) akan selalu positif
Untuk Mencari Fungsi Penawaran tersebut, kita gunakan rumus sebagai berikut:
Untuk memperoleh fungsi permintaan dapat dicontohkan sebagai berikut
berikut:
Pada saat harga barang “X” Rp 5,- jumlah yang ditawarkan 5 unit, jika harga
barang tersebut naik menjadi Rp 15,- jumlah yang ditawarkan bertambah
menjadi 55 unit, buatlah fungsi penawaran barang tersebut.
Untuk menjawab contoh tersebut kita menggunakan rumus sebagai berikut
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran peserta didik mampu mendeskripsikan keseimbangan pasar
Setelah pemelajaran peserta didik mampu menganalisis proses terbentuknya harga keseimbangan
URAIAN MATERI
Jika ada permintaan dari pembeli dan penawaran dari penjual, maka akan terjadi
keseimbangan pasar. Bagaimana keseimbangan pasar terbentuk, ayo kita pelajari
meteri pada Kegiatan Pembelajaran 3 ini, ya!
P Qd Qs
(harga barang) (Jumlah Barang Jumlah Barang
yang Diminta) yang Ditawarkan)
Rp1.000,00 50 unit 10 unit
Rp2.000,00 40 unit 20 unit
Rp3.000,00 30 unit 30 unit
Rp4.000,00 20 unit 40 unit
Rp5.000,00 10 unit 50 unit
Perhatikan tabel tersebut, Anda bisa melihat harga keseimbangan pada jumlah
Qd dan Qs yang sama. Angka berapa yang Anda lihat? Benar. Angka 30 sama-
sama ada pada Qd dan Qs. Jika Anda perhatikan kembali posisi harga pada saat
Qd sama dengan Qs, akan terlihat harga keseimbangan adalah Rp3.000,00.
b. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Kurva
Cara menentukan harga keseimbangan dengan kurva tidak berbeda jauh
dengan tabel. Hal yang dilakukan hanya dengan menjadikan P dan Q sebagai
kurva. Perpotongan antara D (permintaan) dan S (penawaran) yang terbentuk
dari garis kurva itulah yang merupakan harga keseimbangannya.
Kita perhatikan contoh penentuan Harga Keseimbangan dengan kurva
berdasarkan data yang sama seperti tabel di atas
Berdasarkan kurva di atas bisa dilihat bahwa titik pertemuan antara garis
kurva permintaan dan kurva penawaran terjadi pada harga Rp3.000,00 dan
jumlah barang 30 unit.
c. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Pendekatan Matematis
Pendekatan matematis diberlakukan jika data yang diperoleh merupakan
fungsi permintaan dan penawaran. Harga keseimbangan akan terbentuk jika
URAIAN MATERI
Setelah tahu apa itu permintaan dan penawaran beserta hukumnya, sekarang
pembahasan akan masuk kepada pengertian teori elastisitas permintaan dan
penawaran. Tapi sebelumnya, untuk memahami konsep elastisitas permintaan dan
penawaran, Anda harus paham dulu definisi elastisitas.
1. Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta
atau yang ditawarkan. Atau, dengan sederhananya, elastisitas merupakan tingkat
kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi
lainnya.
Elastisitas terbagi menjadi tiga jenis, yakni elastisitas harga atau price elasticity,
elastisitas silang atau cross elasticity, dan elastisitas pendapatan atau income
elasticity. Di dalam ketiga bentuk itu, terdapat elastisitas permintaan dan
penawaran sebagai unsur pentingnya.
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah barang
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah barang mula-mula
E : elastisitas permintaan/penawaran
Contoh Soal:
Toko Sepatu Pas pada akhir tahun melakukan cuci gudang untuk semua jenis
sepatu, dari sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga sepatu anak yang semula
Rp20.000,00 turun menjadi Rp15.000,00. Akibat penurunan harga, jumlah
permintaan sepatu anak-anak meningkat dari 1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien
elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut:
Bisa kita lihat bahwa hasil menunjukkan nilai negatif. Namun, nilai negatif ini
4. Jenis-Jenis Elastisitas
Koefisien elastisitas permintaan dan penawaran memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-
sifat itu ialah:
Contoh produk yang permintaanya bersifat elastis tak terhingga atau sempurna
di antaranya barang atau jasa yang bersifat komoditi. Artinya, produk tersebut
merupakan barang atau jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama
meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang
berbeda. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horizontal, seperti berikut:
5. Elastisitas Silang
Pengertian dari elastisitas silang atau cross elasticity adalah elastisitas yang
mengukur tingkat kepekaan perubahan jumlah barang tertentu yang diminta
(misalnya barang x) akibat perubahan harga barang lainnya (misalnya barang
y).
Elastisitas silang berlaku baik bagi barang-barang substitusi maupun barang
komplementer. Bila dirumuskan, maka rumusnya sebagai berikut:
Besarnya nilai elastisitas hasil dari penghitungan menggunakan rumus tersebut
akan menunjukkan bentuk hubungan antara barang X dengan barang Y. Sifat
hubungan antarbarang itu dapat berupa hubungan komplementer
(complementer) atau berupa hubungan barang yang menggantikan (substitute)
atau tidak ada hubungan sama sekali (netral).
Hubungan antarbarang yang bersifat komplementer bisa terjadi antara dua jenis
barang yang berfungsi saling melengkapi. Misalnya, kopi dan gula pasir. Lalu,
hubungan antarbarang yang bersifat subtitusi atau saling menggantikan terjadi
antara dua barang yang saling menggantikan. Misalnya, teh dengan kopi.
Hubungan antar barang yang bersifat netral terjadi pada dua barang yang secara
logika tidak memiliki hubungan langsung. Misalnya, air dengan komputer.
Pada elastisitas silang terdapat beberapa rumus sifatnya. Berikut rumus atas
sifat-sifat tersebut:
a. Jika Exy > 0 untuk barang substitusi, misalnya jika harga beras naik, maka
beras yang diminta akan turun sehingga gandum yang diminta akan naik.
b. Jika Exy < 0 untuk barang komplementer, misalnya jika harga gula naik
sehingga menyebabkan gula yang diminta turun, maka teh yang akan
diminta juga turun.
c. Jika Exy = 0 untuk dua barang yang netral atau tidak memiliki hubungan
sama sekali.
PETUNJUK LKPD
Harga kebutuhan pokok naik pada perdagangan awal pekan ini. Kenaikan terjadi pada cabai merah, daging
ayam, hingga minyak goreng. Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono). Jakarta, CNN Indonesia --
Harga kebutuhan pokok di berbagai pasar tradisional di Indonesia naik pada Senin (8/11). Mulai dari cabai
merah, daging ayam, telur ayam, hingga minyak goreng.
Berdasarkan data Pusat Infomasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata cabai keriting
naik Rp1.600 menjadi Rp40.800 per kilogram (kg). Begitu juga dengan harga cabai merah besar
melambung Rp1.250 menjadi Rp36.550 per kg.
Sementara harga daging ayam terkerek Rp150 menjadi Rp36 ribu per kg. Lalu, harga telur ayam
meningkat Rp600 menjadi Rp24.350 per kg.
Sedangkan harga minyak goreng curah meningkat Rp150 menjadi Rp17.150 per kg, minyak goreng
kemasan merek 1 melejit Rp200 menjadi Rp18.250 per kg, dan minyak goreng kemasan merek 2 naik
Rp150 menjadi Rp17.750 per kg.
Kendati begitu, ada beberapa harga kebutuhan pokok yang justru turun, misalnya cabai rawit hijau dan
cabai rawit merah. Masing-masing melorot Rp350 menjadi Rp32.600 per kg dan Rp35.700 per kg.
Kemudian, bawang putih dan bawang merah turun Rp250, masing-masing menjadi Rp29.200 per kg dan
Rp28.800 per kg. Selanjutnya, harga daging sapi juga turun Rp100 menjadi Rp118.800 per kg dan gula
pasir lokal turun Rp50 menjadi Rp13.150 per kg.
Untuk kebutuhan pokok yang harganya tetap, yakni gula pasir kualitas premium Rp15.250 per kg, beras
kualitas rendah Rp10.650 per kg, beras kualitas medium Rp11.700 per kg, dan beras kualitas super
Rp12.950 per kg.
1. Berdasarkan artikel di atas apakah perubahan harga berpengaruh terhadap jumlah
2. Jika harga kebutuhan pokok melambung tinggi tapi konsumen tidak terpengaruh
terhadap perubahan harga tersebut, maka analisislah kenapa itu bisa terjadi
berikan tanggapan mu terkait jenis elastisitas
3. Jika harga 1kg telur dipasar turun dari Rp 25.000, mejadi Rp 22.000,- penurunan
harga telur menyebabkan jumlah telur yang diminta bertambah dari 50kg . maka
hitunglah koefisien elastisitas permintaanya
barang?kemukakan pendapat mu
5. Kesimpulan
STRUKTUR PASAR
KD IPK
3.4 Mendeskripsikan terbentuknya 1. Mendeskripsikan pengertian pasar
keseimbangan pasar dan struktur pasar 2. Menganalisis pasar persaingan
3.5 3.5 menyajikan hasil pengamatan tentang sempurna
perubahan harga dan kuantitas 3. Menganalisis pasar persaingan ridak
keseimbangan pasar sempurna
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengamati gambar melalui slide PPT peserta didik diharapkan mampu mendeskripsikan pengertia
Setelah kegiatan diskusi dan mengamati slide PPT peserta didik dapat menganalisis pasar persaingan sempu
Setelah kegiatan diskusi dan mengamati slide PPT peserta didik dapat menganalisis pasar persaingan tidak s
Pasar dalam arti sempit adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli melakukan
RINGKASAN MATERI
transaksi barang dan jasa.
Pasar dalam arti luas adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran sehingga
terjadi kesepakatan.
Pasar dari bentuknya terbagi menjadi dua:
1. Pasar konkret, pasar yang wujudnya fisik. Contoh: pasar tradisional, pasar swalayan.
2. Pasar abstrak, pasar yang wujudnya tidak fisik. Contoh: bursa saham, toko online.
Pasar dari sisi permintaan dan penawaran terbagi menjadi: pasar persaingan sempurna dan
pasar persaingan tidak sempurna.
A. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang penjual dan pembelinya tidak dapat
mempengaruhi harga, sehingga harga pasar benar-benar hasil interaksi keduanya.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:
1. Banyak penjual dan banyak pembeli
2. Penjual dan pembeli adalah pengikut harga(price taker)
3. Barang dan jasa yang dijual homogeny
4. Penjual dan pembeli mengetahui harga dan keadaan pasar
5. Kemudahan dan kebebasan untuk keluar-masuk pasar
Kurva permintaan dan penawaran bagi suatu produsen pada pasar persaingan
sempurna:
P S
E
D
PASAR MONOPOLISTIK
Pasar monopolistik adalah pasar yang mendekati pasar persaingan sempurna dan
pasarmonopoli.
Ciri-ciri pasar monopolistik:
1. Banyak penjual namun tidak sebanyak pasarpersaingan sempurna
2. Penjual dapat mengendalikan harga
3. Barang dan jasa yang dijual heterogen
4. Adanya persaingan ketat antar produsen
Kelebihan pasar monopolistik:
1. Produsen dapat memperoleh keuntunganlebih besar
2. Memacu inovasi dan kreativitas produsen
3. Pembeli tidak mudah berpindah produk
Kekurangan pasar monopolistik:
1. Adanya persaingan ketat antar produsen
2. Biaya untuk memasuki dan menguasai pasarmonopolistik mahal (iklan,
promosi, uji kualitas produk)
Contoh pasar monopolistik adalah pasar ponsel dan smartphone, pasar komputer,
pasar koran,pasar shampoo, pasar makanan ringan, dan lain-lain.
PASAR MONOPOLI
Pasar monopoli adalah pasar yang dikuasai olehsatu
penjual. Ciri-ciri pasar monopoli:
1. Satu penjual dan banyak pembeli
2. Tidak ada produsen lain yang memproduksibarang substitusi
3. Pembeli tidak punya pilihan lain
4. Keuntungan terpusat pada satu produsen
5. Harga ditentukan produsen
6. Diatur oleh pemerintah dan
UU Pasar monopoli dapat muncul
akibat:
Aturan dari pemerintah dan UU
Penggabungan berbagai macam perusahaanmenjadi perusahaan besar
Adanya hak cipta atau hak paten produk Peran pemerintah dalam mencegah
monopoliantara lain:
Mencegah munculnya monopoli denganmemonopoli
Memberlakukan UU antitrust (pelarang-anpenggabungan perusahaan)
Memberi izin kepada produsen lain untukmemproduksi barang yang
dimonopoli
Menambah penawaran dengan impor
Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) dipasar monopoli
Kebaikan pasar monopoli:
1. Keuntungan yang didapat produsen tinggi
2. Melindungi barang dan jasa yang menguasai hajat hidup dari produsen yang
semena-mena
Keburukan pasar monopoli:
1. Tidak dapat dimasuki karena diaturpemerintah dan UU
2. Pembeli tidak punya barang substitusi ataupilihan lain
3. Keuntungan terpusat di satu produsen
4. Dapat terjadi eksploitasi pembeli denganpermainan harga
Contoh pasar monopoli antara lain adalahmonopoli listrik, monopoli bahan bakar.
PASAR OLIGOPOLI
Pasar oligopoli adalah pasar yang dikuasai olehbeberapa penjual saja.
Ciri-ciri pasar oligopoli:
1. Hanya beberapa penjual dan banyak pembeli
2. Barang dan jasa yang dijual cenderunghomogen dengan sedikit inovasi
3. Produsen baru dapat masuk ke pasar walausulit
4. Penjual dapat mengandalikan harga
5. Adanya saling ketergantungan antar produsen
6. Adanya persaingan ketat antar produsen
Kebaikan pasar oligopoli:
1. Penjual dapat mengendalikan harga
2. Perang harga antar produsen dapat menimbulkan keuntungan bagi
konsumen
Keburukan pasar oligopoli:
1. Adanya persaingan ketat antar produsen
2. Sering terjadi perang harga
3. Butuh investasi besar untuk masuk ke dalampasar
4. Dapat terjadi kartel atau kerjasama antar produsen yang menghasilkan
pasar monopoli
Contoh pasar oligopoli adalah pasar kartu perdana ponsel, pasar mobil, pasar motor,
pasarsemen, dan lain-lain.
PETUNJUK LKPD
Jelang tahun ajaran baru penjualan seragam sekolah di Pasar Raya Solok masih sepi. Ilustrasi.
Foto: Ardiansyah/Antara
"Sekarang omzet per hari bisa nihil. Apalagi adanya pandemi Covid-19 ini sangat
menurunkan jual beli. Sebelumnya sekitar tiga bulan lebih tidak ada jual beli sama
sekali dan toko ditutup," ujarnya.
Menurut Mailin pada tahun ajaran baru biasanya yang banyak dibeli adalah
seragam untuk siswa SD, SMP, dan SMA. Ia menyebutkan penjualan seragam
siswa SD satu stelnya seharga Rp 130 ribu sedangkan seragam pramuka Rp 170
ribu. Sedangkan seragam SMP dan SMA mulai Rp 170 ribu sampai Rp 240 ribu
tergantung kualitas bahan.
Dengan kondisi saat ini, tokonya yang berada di dalam blok Pasar Raya Solok
hanya didatangi beberapa orang. Itu pun baru menanyakan harga seragam, belum
melakukan pembelian. Ia berharap pandemi corona segera berakhir sehingga
usahanya kembali lancar seperti biasanya.
Salah satu orang tua siswa, Devi Syamputra (45), menyatakan dirinya kesulitan
untuk membeli seragam baru anaknya karena perekonomian belum berjalan
lancar seperti biasanya. "Apalagi usaha berdagang saat ini sedang terpuruk.
Meskipun sudah era normal baru, namun daya beli masyarakat masih turun
apalagi waktu pemberlakuan PSBB lalu benar- benar minim," ujarnya
1. Berdasarkan artikel tersebut, menurut kamu berdasarkan struktur pasa yang
telah kamu pelajari, maka pasar raya solok masuk kategori makanakah?dan
berikan penjelasanmu
3. Jika ada produsen baru ikut menghasilkan barang dan menjualnya kepasar
persaingan sempurna, bagaimana pengaruhnya terhadap harga?berikan
alasanmu
4. Berdasarkan artikel diatas bagaimana peran pasar dalam kaitannya dengan
ketenagakerjaan?
5. Deskripsikanlah yang dimaksud dengan ciri banyak penjual dan pembeli dalam
pasar persaingan sempurna
TERIMA KASIH