Anda di halaman 1dari 43

RENCANA PERANGKAT PEMBELAJARAN

PPKn
KELAS VIII SEMESTER 1

MATERI POKOK
“Memaknai Peraturan Perundang-undangan”

Penulis
Faisal Rajiman, S.Pd

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN


BIDANG STUDI GURU PPKn
ANGKATAN 4 TAHUN 2021
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
DARING

Satuan Pendidikan : SMP Mazaya IslamIc Boarding School


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas / Semester : VIII / Ganjil
Materi Pokok : Memaknai Peraturan Perundang-undangan
Sub Materi : Makna tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia
Alokasi Waktu : 2x40 menit

A. KOMPETENSI INTI
Ki 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
Ki 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong),
santun dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
Ki 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkiat fenomena
dan kejadian tampak mata
Ki 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
belajar lain yang sama dalam sudut pandang teori/teori

B. KOMPETENSI DASAR
KD INDIKATOR
1.3 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha 1.3.1 Bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa
Esa untuk nilai dan semangat untuk nilai dan semangat Kebangkitan
Kebangkitan Nasional 1908 dalam nasional 1908 dalam perjuangan
perjuangan kemerdekaan Republik kemerdekaan Republik Indonesia
Indonesia
2.3 Menunjukkan sikap disiplin dalam 2.3.1 Menunjukan sikap disiplin dalam
menerapkan aturan sesuai dengan menerapkan aturan sesuai dengan nilai-
nilai-nilai yang terkandung dalam nilai yang terkandung dalam tata urutan
tata urutan perundang-undangan peraturan perundang-undangan nasional.
nasional
3.3 Memahami tata urutan peraturan 3.3.1 Menyimpulkan makna peraturan
perundang-undangan dalam system perundangan nasional
hukum nasional di Indonesia 3.3.2 Menganalisis tata urutan peraturan
perundang-undangan nasional

4.3 Mendemonstrasikan pola pengembangan 4.3.1 Menunjukkan keterampilan mengamati tentang


tata urutan peraturan perundang-undangan tata urutan peraturan perundang-undangan
dalam sistem hukum nasional di Indonesia nasional
C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah melihat tayangan power point tentang peraturan perundang-undangan siswa mampu
memberikan argumentasi (C5) tentang pentingnya peraturan perundang-undangan dengan benar
2. Setelah memperhatikan power point penjelasan tentang tata urutan perundang-undangan siswa
mampu menganalisis (C4) tata urutan peraturan perundang-undangan nasional dengan tepat

D. MATERI PEMBELAJARAN
A. Memaknai peraturan Perundang-undangan
1. Peraturan perundang-undangan
2. Unsur mutlak peraturan perundang-undangan
3. Tata urutan perundang-undangan di Indonesia

E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Problem based learning
Pendekatan : TPACK
Metode : Tanya jawab, Penugasan dan ceramah

F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


1. Media :
a. Whatsapp
b. Google meet Cloud Meeting
c. Aplikasi Quizizz
d. Microsof Office Power Point
Peralatan :
a. Laptop
b. HP (android)

2. Sumber Belajar :
a. Buku peserta didik : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Buku guru : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata
Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta : Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Modul : Bahan Ajar Makna Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan di
Indonesia
d. www.kompas.com/skola/read/2020/04/02/170000469/peraturan-perundang-undangan--
pengertian-dan-fungsinya
1. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tahap Alokasi
NO Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Persiapan dan 1. Guru membagikan link Google meet di
apersepsi whatsapp group kelas VIII agar peserta didik
dapat bergabung mengikuti pembelajaran.
2. Guru mengucapkan salam membuka
pembelajaran.
3. Ketua kelas memimpin doa untuk memulai
pembelajaran.
Guru memeriksa daftar kehadiran peserta
didik
4. Guru memeriksa kesiapan peserta didik.
5. Menyanyikan garuda Pancasila bersama-sama
Motivasi 6. Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik, agar terlibat dalam aktivitas kegiatan
belajar mengajar materi yang akan dipelajari
pada pertemuan ini, yaitu mengenai makna
peraturan perundang-undangan.
Apresiasi 7. Guru memberikan apersepsi kepada peserta
didik, dengan mengingatkan kembali apakah
masih mengingat materi sebelumnya
mengenai Kedudukan dan fungsi UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Orientasi 1. Peserta didik diminta untuk memperhatikan
peserta didik gambar dan materi tentang peraturan
pada masalah perundang-undangan melalui powerpoint

2. Peserta didik mengamati gambar yang ada


Mengorganisas dalam power point kemudian diajak bertanya
ikan jawabdan memberi tanggapan nya terkait
peserta didik gambar yang ditampilkan
untuk belajar
3. Peserta didik mengamati materi slide materi
Membimbing pelajaranyang ditampilkan pada powerpoint
4. Guru dan siswa melakukan tanya jawab
penyelidikan
terhadap materi yang disampaikan
individu 5. Guru membimbing siswa untuk membuka
web Quizizz.com (TPACK)
,Mengembang 6. Guru memberikan kode game untuk masuk ke
kan aplikasi quizizz
dan 7. Peserta didik mulai mengerjakan LKPD
menyajikan berupa soal kuis melalui aplikasi Quizizz
hasil karya
8. Setelah selesai, beberapa peserta didik
diminta untuk memberikan pendapat atau
testimoni mengenai soal yang dikerjakan pada
Menganalisis aplikasi Quizizz, peserta didik lainnya diminta
dan memberikan tanggapan atau masukkan. Setiap
mengevaluasi peserta didik diminta untuk mencatat
proses masukkan dan komentar sebagai hasil
pemecahan perbaikan
masalah
9. Setelah siswa memberikan pendapatnya, guru
mengonfirmasi pendapat-pendapat siswa.
Kemudian guru memandu siswa untuk
menarik kesimpulan
10. Peserta didik bersama guru melakukan
refleksi terhadap proses kegiatan belajar (4C
Collaboration)

3. Penutup 10 menit
1. Guru memberikan umpan balik terhadap
proses dari hasil pembelajaran.
2. Guru melakukan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk menginformasikan materi
pelajaran selanjutnya yang akan dipelajari, dan
mengajak siswa menerapkan materi yang
didapat dalam kehidupan sehari-hari
3. Guru menunjuk siswa untuk memimpin doa’

2. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan (terlampir)


1. Penilaian sikap Sosial : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Tertulis
3. Pembelajaran Remedial Peserta didik yang masih belum tuntas diberikan kesempatan untuk
bertanya (remidi) melalui aplikasi whatsapp group atau pada waktu yang ditentukan. Catatan
indikator yang belum dikuasai oleh peserta didik TERLAMPIR.
4. Pembelajaran Pengayaan Guru memberikan penajaman pemahaman dan keterampilan
memecahkan persoalan yang lebih komplek dalam bentuk soal uraian. Instrumen soal
TERLAMPIR.

Mengetahui, Kab. Sumedang, 6 Desember 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Ari Firmansyah Samiaji, S.Pd Faisal Rajiman, S.Pd


NIP. NIP.
PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN

BIDANG STUDI GURU PPKn

ANGKATAN 4 TAHUN 2021


Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan nikmatNya kepada kami sehingga kami bisa menunaikan salah satu
kewajiban guru sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen pasal 20 dimana guru berkewajiban untuk
merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,
serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
Sejalan dengan pelaksanaan tugas dan kewajibani guru tersebut bersama
ini kami sampaikan Materi Ajar PPKn Kelas VIII semester ganjil Tahun
Pelajaran 2021/2022, diharapkan dengan tersusunnya Materi Ajar ini dapat
bermanfaat bagi peserta didik kami pada khususnya, umumnya untuk khalayak
umum yang membutuhkan bahan ajar mata pelajaran PPKn.
Kami menyadari bahwa penyusunan Materi Ajar ini masih banyak
kekurangan, maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak untuk perbaikan dan penyempunaan lebih lanjut.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah mendukung serta berperan aktif sehingga Materi Ajar
ini dapat tersusun. Secara khusus kami ucapkan terima kasih kepada keluarga
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada kepala sekolah, rekan guru dan
jajaran tenaga kependidikan SMP N 01 Merlung yang telah membantu dalam
penyususnan Materi Ajar l ini.

Kab. Sumedang, Juli 2021


Penulis,

Faisal Rajiman, S.Pd

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………..i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………….ii
TUJUAN PEMBELAJARAN……………………………………………….1
PETA KONSEP………………………………………………………………1
URAIAN MATERI
MAKNA TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN
A. PENGERTIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN…………………….2
B. TATA URUTAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA………………………………………….2
C. ASAS PEMBENTUKAN DAN MATERI MUATAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN……………………………………………6
D. MATERI MUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN………………..8
RANGKUMAN……………………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA

II
1. Setelah melihat tayangan power point tentang peraturan perundang-undangan siswa
mampu memberikan argumentasi (C5) tentang pentingnya peraturan perundang-
undangan dengan benar
2. Setelah memperhatikan power point penjelasan tentang tata urutan perundang-
undangan siswa mampu menganalisis (C4) tata urutan peraturan perundang-undangan
nasional dengan tepat

1
MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

A. PENGERTIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Pengertian Peraturan Perundang-undangan Dalam Undang Nomor 12 Tahun


2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, disebutkan bahwa
yang dimaksud dengan Peraturan Perundang-undangan ialah peraturan tertulis
yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau
ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur
yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Singkatnya pengertian
peraturan perundang-undangan yaitu peraturan-peraturan tertulis yang
ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang, dan dilakukan
melalui prosedur sesuai ketentuan yang berlaku. Jadi tidak dapat ditetapkan
secara sewenang-wenang, melainkan harus sesuai prosedur yang benar.

B. TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI


INDONESIA

Dengan mengacu pada Ketetapan MPR nomor III/MPR/2000 maka keluarlah


Undang-undang nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, di dalam pasal 7 ayat (1) undang-undang tersebut
dicantumkan mengenai Jenis dan Hirarki/tata Urutan Peraturan Perundang-
undangan. Secara lengkap rumusan pasal 7 tersebut sebagai berikut.

Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia
Tahun 1945

Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat
(MPR).

Undang-Undang atau
Peraturan Pemerintah

2
Pengganti Undang-Undang
(Perpu)

Peraturan Pemerintah.

Peraturan Presiden.

Peraturan Daerah Provinsi.

Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota

Gambar: Hirarki/tata Urutan Peraturan Perundang-undangan

Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan Bagaimana hierarki atau tata


urutan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku saat ini? Hierarki yang
dimaksud adalah penjenjangan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan, hierarki atau tata urutan peraturan perundang-undangan
sebagaimana yang tercermin dalam gambar tersebut terdiri atas:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

3. Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang


(Perpu)

4. Peraturan Pemerintah.

5. Peraturan Presiden.

6. Peraturan Daerah Provinsi.

7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Bolehkah hierarki atau tata urutan tersebut dibolak-balik? Tidak boleh!


Karena tata urutan peraturan perundang-undangan tersebut mengandung makna
perjenjangan yaitu bahwa setiap jenis Peraturan Perundang-undangan yang lebih

3
rendah tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi atau peraturan di atasnya. Sebagai contoh Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota, tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Daerah Provinsi.
Demikian juga Peraturan Daerah Provinsi tidak boleh bertentangan dengan
Peraturan Presiden, dan seterusnya.

Bagaimana jika suatu Undang-Undang diduga bertentangan dengan Undang-


Undang Dasar Negara RI Tahun 1945? Sebagaimana telah kita pelajari
sebelumnya dalam Modul 8 bahwa jika suatu Undang-Undang diduga tidak
sesuai dengan UUD Negara RI Tahun 1945 maka dapat dilakukan pengujian
atau yudicial review oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Jika peraturan yang
diduga bertentangan adalah Peraturan Perundang-undangan dibawah Undang-
Undang seperti: Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri,
Peraturan Daerah, dan sebagainya maka pengujiannya dilakukan oleh
Mahkamah Agung (MA).

Selanjutnya, tahukah Anda? Siapa lembaga atau pejabat negara yang


membentuk berbagai peraturan perundang-undangan tersebut? Ikuti uraian
berikut ini.

1. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Gambar: Ilustrasi MPR RI - Sumber:


https://www.google.co.id/search?q

Untuk pertama kali hukum dasar tertulis yaitu UUD Negara RI Tahun
1945 ditetapkan oleh PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945.
Ketentuan dalam Pasal 3 ayat (1) UUD Negara RI Tahun 1945

4
menyatakan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) berwenang
mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. Jadi lembaga negara
yang berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar
adalah MPR.

2. Ketetapan MPR
Sesuai dengan namanya yang berwenang membentuk atau menetapkan
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah MPR sendiri sebagai
lembaga negara yang mewakili rakyat
3. Undang-undang / Peraturan Pemerintah Penganti Undang-undang
Undang-Undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden.
Jadi pembentukan Undang-Undang merupakan wewenang DPR dan
Presiden secara bersama-sama)
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) adalah
Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal
ihwal kegentingan yang memaksa, atau dalam hal keadaan darurat.
5. Peraturan Pemerintah (PP)
Peraturan Pemerintah adalah Peraturan Perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang
sebagaimana mestinya.
6. Peraturan Presiden (Perpres)
Peraturan Presiden adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan
yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.
7. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) adalah
Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal
ihwal kegentingan yang memaksa, atau dalam hal keadaan darurat.

5
8. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) adalah
Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal
ihwal kegentingan yang memaksa, atau dalam hal keadaan darurat.

C. ASAS PEMBENTUKAN DAN MATERI MUATAN PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN
Perhatikan gambar berikut.

Gambar: Ilustrasi Peraturan Perundang-Undangan


Sumber: https://daerah.sindonews.com/read/998393/151 diunduh
tanggal 5 Juni 2018

Bagaimana menurut Anda? Siapa lembaga/pejabat yang mengeluarkan


peraturan tersebut? Apa materi muatan dan tujuannya? Apakah tujuannya jelas,
dapat dilaksanakan, dan dapat mengayomi masyarakat? Setiap peraturan
perundang-undangan yang dibentuk harus memperhatikan asas-asas tersebut.

6
Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang
No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
menyatakan bahwa dalam membentuk peraturan perundang-undangan harus
memperhatikan asas-asas berikut ini.

a. Kejelasan tujuan: artinya tujuan yang hendak dicapai dengan peraturan


perundangan yang dibentuk harus jelas.
b. Kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat: artinya setiap jenis
peraturan perundang-undangan harus dibuat oleh lembaga/pejabat yang
berwenang. Jika tidak maka dapat batal demi hukum.
c. Kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan: artinya materi
muatan peraturan perundang-undangan harus benar-benar diperhatikan,
sesuai dengan jenis, dan jenjangnya.
d. Dapat dilaksanakan: artinya setiap peraturan perundang-undangan harus
dapat dilaksanakan.
e. Kedayagunaan dan kehasilgunaan: artinya setiap peraturan perundang-
undangan yang dibentuk karena memang benar-benar dibutuhkan dan
bermanfaat dalam mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
f. Kejelasan rumusan: artinya setiap peraturan perundang-undangan harus
jelas, dan mudah dimengerti baik sistematika maupun bahasa hukumnya.
g. Keterbukaan: artinya bahwa proses pembentukan peraturan perundang-
undangan, mulai dari perencanaan, persiapan, penyusunan, dan
pembahasan harus bersifat transparan dan terbuka.

D. MATERI MUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


Peraturan Perundang-undangan harus yang mengayomi masyarakat,
menjunjung tinggi kemanusiaan, kebangsaan, keadilan, kepastian hukum, dan

7
sebagainya. Oleh karena itu pembentukan peraturan perundang-undanganharus
memperhatikan asas-asas tersebut. Pasal 6 Undang-Undang No.12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan menyatakan bahwa
materi muatan Peraturan Perundang-undangan harus mencerminkan asas-asas
berikut ini.
a. Pengayoman: artinya materi yang termuat dalam peraturan perundang-
undangan harus dapat memberikan perlindungan dalam rangka
menciptakan ketenteraman masyarakat.
b. Kemanusiaan: artinya setiap materi muatan dalam peraturan perundang-
undangan harus mencerminkan perlindungan dan penghormatan terhadap
hak-hak asasi manusia, harkat dan martabat setiap warga negara
Indonesia.
c. Kebangsaan: setiap materi muatan peraturan perundang-undangan harus
mencerminkan sifat dan watak bangsa Indonesia.
d. Kekeluargaan: setiap materi muatan peraturan perundang-undangan harus
mencerminkan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam setiap
pengambilan keputusan.
e. Kenusantaraan: setiap materi muatan peraturan perundang-undangan
harus memperhatikan kepentingan seluruh wilayah Indonesia.
f. Bhinneka Tunggal Ika: setiap materi muatan peraturan perundang-
undangan harus memperhatikan keragama penduduk, agama, suku dan
golongan, kondisi khusus daerah, dan budaya
g. Keadilan: setiap materi muatan peraturan perundang-undangan harus
mencerminkan keadilan bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa
kecuali.
h. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan: setiap materi
muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh berisi hal-hal yang
bersifat membedakan latar belakang antara lain agama, suku, ras,
golongan, gender, atau status sosial.

8
i. Ketertiban dan kepastian hukum: setiap materi muatan peraturan
perundang-undangan harus dapat menimbulkan ketertiban dalam
masyarakat melalui jaminan adanya kepastian hukum.
j. Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan: setiap materi muatan
peraturan perundang-undangan harus mencerminkan keseimbangan,
keserasian, dan keselarasan antara kepentingan individu, masyarakat,
bangsa dan negara.

9
A. Makna Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
1. Pengertian Peraturan Perundang-undangan Nasional
Peraturan perundang-undangan menurut Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 memiliki pengertian peraturan tertulis yang memuat
norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan
oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
2. Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Tata urutan peraturan perundang-undangan mengandung makna bahwa
peraturan perundang-undangan yang berlaku memiliki hierarki atau
tingkatan. Peraturan yang satu memiliki kedudukan lebih tinggi
dibandingkan dengan peraturan yang lain.
3. Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia sesuai
pasal 7 UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan terdiri atas:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
d. Peraturan Pemerintah (PP)
e. Peraturan Presiden (Perpres)
f. Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi)
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota (Perda Kabupaten/Kota)

10
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta : Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta : Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pada MAsa Pandemi Covid-19untuk jenjang


SMP
www.kompas.com/skola/read/2020/04/02/170000469/peraturan-perundang-undangan--
pengertian-dan-fungsinya

http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff79ecb646044330d686d4/627ab2e53
91dd7bac8853599196576ec.pdf (50kt2021)

11
PPKn

Disusun oleh : Faisal Rajiman, S.Pd


TUJUAN PEMBELAJARAN

1.Setelah melihat tayangan power point tentang peraturan perundang-undangan siswa mampu
memberikan argumentasi (C5) tentang pentingnya peraturan perundang-undangan dengan
benar
2.Setelah memperhatikan power point penjelasan tentang tata urutan perundang-undangan
siswa mampu menganalisis (C4) tata urutan peraturan perundang-undangan nasional dengan
tepat
SIMAKLAH GAMBAR BERIKUT INI

sumber : https://www.merdeka.com/peristiwa/ratusan-pelajar-dominasi-kasus-
pelanggaran-lalu-lintas.html
PEMBAHASAN

1
2 3
PERATURAN 2. UNSUR TATA URUTAN
PERUNDANG MUTLAK PERATURAN
PERATURAN
-UNDANGAN PERUNDANG
PERUNDANG-
UNDANGAN
UNDANGAN DI
INDONESIA
1. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Pasal 1 ayat 3 UUD 1945


2. UNSUR MUTLAK PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Berisi aturan-aturan yang mengatur dan


membatasi tingkah laku manusia dalam
masyarakat

Memuat ancaman
Memiliki sifat
atau sanksi bagi
memaksa
pelanggarnya
TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DI INDONESIA
menurut UU no. 12 Tahun 2011

UUD 1945 TAP MPR PERPU PP

ayo 2 urutan terbawah


apa ya ? PERPRES

................
................
PPT模板下载:www.1ppt.com/moban/ 行业PPT模板:www.1ppt.com/ hangye/
节日PPT模板:www.1ppt.com/ jieri/ PPT素材下载:www.1ppt.com/ sucai/ PPT
背景图片:www.1ppt.com/ beijing/ PPT图表下载:www.1ppt.com/ tubiao/ 优秀
PPT下载:www.1ppt.com/ xiazai/ PPT教程: www.1ppt.com/powerpoint/ Word教程
: www.1ppt.com/ word/ Excel教程:www.1ppt.com/excel/
资料下载:www.1ppt.com/ziliao/ PPT课件下载:www.1ppt.com/kejian/
范文下载:www.1ppt.com/fanwen/ 试卷下载:www.1ppt.com/shiti/ 教案
下载:www.1ppt.com/ jiaoan/
字体下载:www.1ppt.com/ziti/

janganlah cepat puas


dan bangga dengan
ilmu yang sudah
didapat, karena ilmu
mu masih belum
seluas lautan

by faisal

SALAM SEHAT
LATIHAN SOAL

LKPD
https://quizizz.com/
PPKn

LAMPIRAN LKPD
(LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)

MATA PELAJARAN
PPKn
KELAS : VIII

OLEH :

Nama : Faisal Rajiman, S.Pd


Unit Kerja : SMP Mazaya Islamic
Boarding School

z
PPKn
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah : SMP Mazaya Islamic Boarding School


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/ I (satu)

A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melihat tayangan power point tentang peraturan perundang-undangan siswa mampu
memberikan argumentasi (C5) tentang pentingnya peraturan perundang-undangan dengan
benar
2. Setelah memperhatikan power point penjelasan tentang tata urutan perundang-undangan
siswa mampu menganalisis (C4) tata urutan peraturan perundang-undangan nasional dengan
tepat

Petunjuk Belajar

 Pelajari rangkuman materi berikut pada pembelajaran PPKn


 Pelajari literatur lain untuk memperkuat pemahaman peserta didik pada pembelajaran PPKn
 Setelah selesai, Ikuti kuis yang diberikan guru melalui aplikasi quizizz
 Perbaiki hasil kerja anda jika ada masukan dari peserta didik lain

Materi Pelajaran

MAKNA TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

1. Pengertian Peraturan PerUndang-Undangan Nasional


Negara Indonesia adalah negara hukum sebagaimana yang terdapat dalam UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945 pasal 1 ayat (3) “ Negara Indonesia adalah negara hukum “. Oleh karena itu
hukum di Indonesia mempunyai kedudukan atau kekuasaan tertinggi untuk mengatur dan
pengendali segala aspek kehidupan negara Indonesia , baik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Salah satu dasar hukum untuk mengatur kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara adalah peraturan perundang-undangan nasional.

Pengertian peraturan perundang-undangan menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011


memiliki pengertian peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara
umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Hukum memiliki berbagai bentuk
hukum, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Hukum tertulis dalam kehidupan saat ini
memiliki kedudukan yang sangat penting bagi kepastian hukum. Meskipun demikian, hukum tidak
tertulis tetap diakui keberadaannya sebagai salah satu hukum yang mengikat masyarakat. Secara
formal, tentu peserta didik sudah mengenal berbagai bentuk peraturan perundang-undangan di
sekitar tempat tinggal, misalnya tata tertib sekolah, peraturan di lingkungan rumah tangga,
peraturan daerah, peraturan pemerintah, dan undang-undang.
2. Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Tata urutan peraturan perundang-undangan mengandung makna bahwa peraturan perundang-
undangan yang berlaku memiliki hierarki atau tingkatan. Peraturan yang satu memiliki kedudukan
lebih tinggi dibandingkan dengan peraturan yang lain. Tata urutan ini perlu dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip atau asas umum yang berlaku dalam hukum, yaitu sebagai berikut:
a. Dasar peraturan perundang-undangan selalu peraturan perundang-undangan
Hanya peraturan perundang-undangan tertentu saja yang dapat dijadikan landasan yuridis.
b. Peraturan perundang-undangan yang masih berlaku hanya dapat dihapus, dicabut, atau diubah
oleh peraturan perundang-undangan yang sederajat atau lebih tinggi.
c. Peraturan perundang-undangan yang baru mengesampingkan peraturan perundang-undangan
yang lama.
Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi mengesampingkan peraturan perundang-
undangan yang lebih rendah.
f. Peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus mengesampingkan peraturan perundang-
undangan yang umum.
g. Setiap jenis peraturan perundang-undangan memiliki materi yang berbeda.

3. Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia sesuai pasal 7 UU Nomor 12


Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan terdiri atas :
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
d. Peraturan Pemerintah (PP)
e. Peraturan Presiden (Perpres)
f. Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi)
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota (Perda Kabupaten/Kota)
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar pada huruf A, B, Catau D.

1. "suatu pernyataan mengenai bentuk dan susunan suatu negara yang dipersiapkan sebelum atau
sesudah negara itu berdiri". Teks tersebut adalah merupakan pengertian ....…
A. Norma
B. Konstitusi
C. UU
D. Kedaulatan

2. "konstitusi merupakan kumpulan asas yang mendasari kekuasaan pemerintah hak-hak


masyarakat serta hubungan keduanya". Teks tersebut merupakan pengertian konstitusi menurut .
..........…
A. Aristoteles
B. Step job
C. Karl Max
D. C.F Strong

3. Undang-undang lalu lintas merupakan bagian dari jenis konstitusi ....…


A. Tertulis
B. Tidak tertulis
C. Terstruktur
D. Asli

4. Nayla sedang mengunjungi sebuah daerah, yang mana dalam desa tersebut menerapkan
kebiasaan melaksanakan upacara perayaan saling siram tiap 1 tahun sekali. Itu adalah bagian dari
konstitusi ....…
A. Tertulis
B. Tidak tertulis
C. Terstruktur
D. Asli

5. Tata urutan perundang-undangan tertinggi di Indonesia adalah …


A. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
B. Undang-Undang
C. Peraturan Pemerintah
D. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

6. Mengandung pokok pikiran yang melandasi kelahiran hukum negara. jadi kedudukannya adalah
sebagai tertib hukum nasional. hal tersebut adalah kedudukan ......…
A. Pembukaan UUD 1945
B. UUD 1945
C. Pancasila
D. Aparat penegak hukum

7. konstitusi tertulis yang menempati kedudukan yang tertinggi dalam hirarki peraturan perundang
undangan Indonesia adalah ........
A. PERPU
B. UU
C. UUD 1945
D. Pancasila

8. UUD 1945 resmi berlaku di Indonesia sejak ......…


A. 17 Agustus 1945
B. 18 Agustus 1945
C. 19 Agustus 1945
D. 20 Agustus 1945

9. Makna yang terkandung dalam alenia pertama Pembukaan UUD 1945 adalah
sebagai berikut, kecuali ....
a. Bangsa Indonesia siap membantu bangsa-bangsa lain untuk merdeka.
b. Bangsa Indonesia memiliki keinginan untuk melepaskan diri dari penjajahan
c. Bangsa Indonesia menjunjung tinggi hak kodrat dari setiap bangsa untuk
merdeka
d. Perjuangan bangsa Indonesia telah sampai pada saat yang tepat, yaitu
Kemerdekaan

10. Keinginan bangsa Indonesia untuk ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi termuat dalam Pembukaan
UUD 1945 alenia ....
a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat

Kunci jawaban
1. b
2. d
3. a
4. b
5. a
6. a
7. c
8. b
9. a
10. d
Instrumen Penilaian
Nama Guru : Faisal Rajiman, S. Pd
Mata Pelajaran : PPKn
NUPTK : 1452771672130032
Kelas / Semester : VIII / 1
Tahun Pelajaran : 2021/2022

SMP MAZAYA ISLAMIC BOARDING SCHOOL


INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama : Faisal Rajiman, S.Pd


Sekolah : SMP Mazaya Islamic Boarding School
Kelas / Semester : VIII/ I
Mata Pelajaran : PPKn

Tujuan Pembelajaran

1. Setelah melihat tayangan power point tentang peraturan perundang-undangan siswa


mampu memberikan argumentasi (C5) tentang pentingnya peraturan perundang-
undangan dengan benar
2. Setelah memperhatikan power point penjelasan tentang tata urutan perundang-
undangan siswa mampu menganalisis (C4) tata urutan peraturan perundang-undangan
nasional dengan tepat
1. Penilaian Kompetensi Sikap Sosial dan spiritual :
a. Sikap yang menjadi fokus penilaian adalah sikap disiplin, tanggung jawab, spiritual,
kerjasama, dan percaya diri.
b. Untuk sikap akan dilihat peserta didik yang memiliki sikap yang sangat positif terhadap
kelima sikap di atas, dan asilnya akan dicatat dalam lembar observasi pengamatan, sebagai
berikut.

Aspek Penilaian*
No Nama Peserta Didik Percaya Tanggung
Disiplin Spiritual Kerjasama
diri Jawab
1
2
3
4

Pedoman Penilaian : Kriteria Penilaian


Nilai :
4 jika 4 indikator terpenuhi = Sangat Baik (A)
3 jika 3 indikator terpenuhi = Baik (B)
2 jika 2 indikator terpenuhi = Cukup Baik (C)
1 jika 1 indikator terpenuhi = Kurang (D)

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Rubrik Penilaian Sikap sosial dan spiritual

Aspek Yang Indikator


Dinilai
Disiplin  Peserta didik join di room tepat waktu
 Tidak meninggalkan kelas selama proses pembelajaran daring
berlangsung tanpa seizin guru
 Memakai pakaian seragam dan rapi
 Mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk dan tepat waktu
spriritual  Menjawab salam yang diucapkan guru
 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
 Mengucap syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu
 Merasa gembira ketika mampu mengerjakan sesuatu
Percaya diri  Berani tampil di depan kelas
 Berani mengemukakan pendapat terhadap masalah yang ada
 Mengajukan diri (sanggahan dan berpendapat)
 Memberikan argumen yang kuat untuk mempertahankan pendapat
Tanggung  Mengakui kesalahan yang dilakukan pada saat mengerjakan tugas
Jawab  Mengumpulkan tugas yang diberikan dengan tepat waktu
 Mengerjakan tugas dengan bersungguh-sungguh
 Berpartisipasi dalam tanya jawab
 Terlibat aktif dalam memberikan pendapat
 Kesediaan melakukan tugas secara bersama-sama
Kerjasama
 Bersedia membantu teman yang mengalami kesulitan
 Memberikan masukan dan saran

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


a. Teknik Penilaian : Tes
b. Bentuk Instrumen : Penilaian Diri

Pengetahuan yang dinilai :


Menyimpulkan makna peraturan perundangan nasional
Menganalisis tata urutan peraturan perundang-undangan nasional
a. Teknik Penilaian : Tes
b. Bentuk Instrumen : Tes Tertulis
c. Instrumen : Pilihan Ganda
d. Penilaian :
PENILAIAN

Kompetensi
IPK Indikator Soal Instrumen Pertanyaan Skor
Dasar
1 2 3 4 6
Menelaah Menganalisis Menganalisis 1. Akibat bagi warga negara, serta 10
makna, arti penting Kedudukan bangsa dan negara, apabila
kedudukan peraturan UUD Negara Indonesia tidak memiliki UUD
dan fungsi perundang- Republik yaitu, kecuali ...
a. Negara tidak memiliki
Undang- undangan Indonesia
tujuan dan landasan.
Undang dalam Tahun 1945
b. Warga negara tidak ada
Dasar Negara sistem dan peraturan perlindungan hukum
Republik hukum perundang- c. Marak keributan dan
Indonesia nasional. undangan kekacauan
Tahun 1945, dalam sistem d. Warga negara menjadi
serta hukum harmonis satu sama lain
peratuan nasional 2. "konstitusi merupakan 10
perundangan- kumpulan asas yang
undangan mendasari kekuasaan
pemerintah hak-hak
lainnya dalam masyarakat serta hubungan
sistem hukum keduanya". Teks tersebut
nasional merupakan pengertian
konstitusi menurut . ..........…
a. Aristoteles
b. Step job
c. Karl Max
d. C.F Strong

3. Undang-undang lalu lintas 10


merupakan bagian dari jenis
konstitusi ....…
a. Tertulis
b. Tidak tertulis
c. Terstruktur
d. Asli

4. Nayla sedang mengunjungi 10


sebuah daerah, yang mana
dalam desa tersebut
menerapkan kebiasaan
melaksanakan upacara
perayaan saling siram tiap 1
tahun sekali. Itu adalah bagian
dari konstitusi ....…
a. Tertulis
b. Tidak tertulis
c. Terstruktur
d. Asli
Menganalisis 5. Tata urutan perundang-undangan 10
peraturan tertinggi di Indonesia adalah ...
perundang- a. UUD Negara Republik
undangan Indonesia Tahun 1945
b. Undang-Undang
dalam sistem
c. Peraturan Pemerintah
hukum
d. Peraturan Pemerintah
nasional Pengganti Undang-Undang

6. Pembukaan UUD NRI tahun 10


1945 memiliki kedudukan yang
lebih tinggi dari pada pasal-pasal,
karena pembukaan UUD NRI
tahun 1945 merupakan pokok
kaidah yang ...
a. Fundamental
b. Fleksibel
c. Relevan
d. Fenomenal

7. Peraturan Perundang-Undangan 10
yang dibentuk oleh DPRD
dengan persetujuan bersama
Kepala Daerah dinamakan . . .
a. Perpu
b. Perda
c. Perpres
d. UU

Menganalisis 8. Pada pasal 31 UUD NRI Tahun 10


Arti penting 1945 dikatakan bahwa setiap
UUD Negara warga negara berhak
Republik mendapatkan pendidikan. Hal
tersebut menunjukkan salah satu
Indonesia
fungsi UUD NRI Tahun 1945,
Tahun 1945
yaitu …
dan peraturan a. Pengendali
perundangan b. Alat penentu
hukum dalam c. Alat pegontrol
kehidupan d. Alat pengatur
bermasyarakat,
berbangsa,
dan bernegara
9. Manfaat UUD 1945 bagi bangsa 10
dan negara yaitu, kecuali ...
a. Mengatur proses
pemerintahan hukum di
negara Indonesia
b. Mengarahkan warga negara
Indonesia kepada kehidupan
yang tertib dan damai, agar
terciptanya kehidupan yang
sejahtera
c. Tidak akan terjadinya
ketentraman, kedamaian
dalam berkehidupan
berbangsa dan bernegara
d. Penuntun dan pedoman
dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara

10. "suatu pernyataan 10


mengenai bentuk dan
susunan suatu negara yang
dipersiapkan sebelum atau
sesudah negara itu berdiri".
Teks tersebut adalah
merupakan pengertian ....…
a. Norma
b. Konstitusi
c. UU
d. Kedaulatan

 Petunjuk Penentuan Nilai


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Soal Pilihan ganda

Kunci jawaban
1. d
2. d
3. a
4. b
5. a
6. a
7. b
8. d
9. c
10. b

Pedoman penskoran :
Soal nomor 1-10 skornya 1 masing-masing soal Jadi jumlah skor maximal nya 10

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
berdebat, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan
argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran terkait dengan materi
yang sedang dibahas (mengomunikasikan secara lisan).

Kemampuan Memberi
Nama Kemampuan Menjawab/ masukan/
Mengapresiasi
No Peserta Bertanya argumentasi saran
didik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
dst

Keterangan : di isi dengan tanda cek ( √ )


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Rubrik Penilaian Keterampilan

NO Aspek Penskoran

1 Kemampuan bertanya Skor 4, apabila selalu Bertanya


Skor 3, apabila sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-kadang bertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya
2 Kemampuan menjawab/ Skor 4, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas
Argumentasi Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak
jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan
tidak jelas
3 Kemampuan memberi Skor 4, apabila selalu memberi masukan
masukan Skor 3, apabila sering memberi masukan
Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan
Skor 1, apabila tidak pernah memberi masukan
4 Memberikan apresiasi Skor 4, apabila selalu memberi pujian
Skor 3, apabila sering memberi pujian
Skor 2, apabila kadang-kadang memberi apresiasi
Skor 1, apabila tidak pernah memberi apresiasi

4. Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai materi.
Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan antara lain sebagai berikut.
b. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk
laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
c. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran
tutor sebaya

5. Remedial
Remedial dilaksanakan untuk peserta didik yang belum menguasai materi dan belum mampu
memahami perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara. Kegiatan remedial
dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas di
bawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan
remedial dapat dilakukan dengan:
b. Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas,
c. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan. Perlu diperhatikan bahwa materi yang diulang
atau dites kembali adalah materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis belum
dikuasai oleh peserta didik. Kegiatan remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam bentuk
pembinaan secara holistis, yang melibatkan guru bimbingan konseling dan orang tua.

Anda mungkin juga menyukai