Anda di halaman 1dari 87

MODU

L
AJAR
KONSENTRASI KEAHLIAN LAYANAN
PERBANKAN

Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen


Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran Layanan Perbankan
Fase F
Nama Penyusun Guru SMK, S.E.
Instansi SMK Negeri Perbankan

Nama Penyusun : Guru SMK, S.E.


Instansi : SMK Negeri Perbankan
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Mata Pelajaran : Layanan
Perbankan
: Modul 2 “Lembaga Keuangan Bank, System Perbankan di Indonesia, dan
Perbedaan Akuntansi Bank dengan Akuntansi Keuangan”
Kelas/Semester : XI (Sebelah)/3 (Ganjil)
Alokasi Waktu : 1080 Menit
Pertemuan : 4 x 6 JP
:Layanan Lembaga Perbankan, Lembaga Keuangan, Akuntansi
Perbankan
Jumlah Peserta Didik : 36 siswa
Moda Pembelajaran : Tatap Muka

Untuk dapat mempelajari kompetensi di dalam modul ajar ini, diharapkan


peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang elemen perbankan
dasar pada dasar-dasar program keahlian pada Fase E (Semester 1 dan 2
pada jenjang kelas X).

Modul ajar ini berjudul “Modul 2 “Lembaga Keuangan Bank, System


Perbankan di Indonesia, dan Perbedaan Akuntansi Bank dengan Akuntansi
Keuangan” yang didalamkan membahas mengenai konsep dasar yang
berkaitan dengan layanan perbankan dan keuangan mikro dan akuntansi
perbankan.

Ruang lingkup dalam modul ajar ini dibatasi, yaitu:


1. Lembaga keuangan bank, yang terdiri dari sejarah bank, bank dan
lembaga keuangan, fungsi bank, serta bank dan kantor bank.
2. Sistem Perbankan di Indonesia, yang terdiri dari :
a. Landasan hukum system perbankan Indonesia
b. Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
c. Tugas dan Peranan Bank Indonesia
d. Kebijakan Perbankan di Indonesia
e. Pengaturan dan Pengawasan Perbankan di Indonesia
3. Perbedaan Akuntansi Bank dan Akuntansi Keuangan, yang terdiri dari :
a. Pengertian Akuntansi Keuangan
b. Kerangka Konseptual Akuntansi
c. Pengertian Akuntansi Bank
d. Karakteristik Transaksi Perbankan
e. Siklus Akuntansi Bank
f. Laporan Keuangan Bank
g. Perbedaan Akuntansi Bank dan Akuntansi Keuangan

Pada Alur dan Tujuan Pembelajaran, modul ini membahas mengenai tujuan
pembelajaran pada elemen layanan perbankan dan keuangan mikro dan
elemen akuntansi perbankan, dengan rincian sebagai berikut.
1. Menganalisis lembaga keuangan bank
2. Menganalisis system perbankan di Indonesia
4.1 Memahami perbedaan antara akuntansi bank dengan akuntansi keuangan

Setelah menyelesaikan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat


mengembangkan diri sesuai dengan profil pelajar pancasila, terutama
dimensi Bergotong Royong, Bernalar kritis, dan Kreatif.
Bergotong Royong : Memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan
secara bersama-sama dengan suka rela agar
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan
lancar,

mudah, ringan dan tercapainya tujuan untuk


kebaikan bersama.
Bernalar Kritis : Mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif dan kuantitatif, membangun
keterkaitanantara berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi, dan
menyimpulkan informasi yang didapat
dengan baik.
: Mampu secara mandiri menghasilkan sesuatu yang baru berdasarkan
bidang keilmuan yang telah dimiliki, bersifat orisinal, bermakna,
bermanfaat, dan berdampak baik bagi dirinya maupun lingkungan
sekitarnya.

Sarana : Laptop dan LCD


Prasarana :LKPD, alat tulis kantor, jaringan internet, whiteboard,
boardmarker, dan bahan tayang.

Terdapat 3 (tiga) targer peserta didik, yaitu :


1. Peserta didik regular/tipikal
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada salah satu
gaya belajar saja)
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi.

Pembelajaran dilakukan secara luring (tatap muka langsung) dengan


menerapkan model pembelajaran Discovery Learning. Dengan metode
diskusi , Tanya jawab, presentasi, dan studi kasus.

Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan sejarah bank
2. Membedakan antara bank dan lembaga keuangan
3. Mendeskripsikan fungsi bank
4. Mendeskripsikan jenis bank dan kantor bank

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, diharapkan peserta didik memiliki


kemampuan dalam memahami :
 Sejarah Bank

 Perbedaan antara Bank dan Lembaga Keuangan


 Fungsi Bank
 Jenis Bank dan Kantor Bank

Masalah pokok yang paling sering dialami oleh setiap perusahaan yang bergerak
di bidang apapun adalah kebutuhan akan dana (modal) untuk membiayai
usahanya. Berdasarkan masalah tersebut, lembaga keuangan hadir menawarkan
alternative solusi bagi perusahaan maupun masyarakat yang membutuhkan
dana. Lembaga keuangan sendiri dapat berbentuk Lembaga Keuangan Bank dan
Lembaga Keuangan Non Bank. Namun, karena kurangnya pengetahuan
mengenai perbankan, sehingga peserta didik kurang mengenal perbedaan dari
kedua jenis lembaga keuangan tersebut.

Sebelum mempelajari modul ini lebih lanjut, jawablah pertanyaan pemantik berikut :
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Bank, dan paparkan lah perbedaan dengan
lembaga keuangan lainnya !
2. Berikanlah contoh lembaga atau perusahaan yang termasuk kedalam
lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank !

Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran


yang telah ditetapkan, dilakukan sesuai dengan model pembelajaran Discovery
Learning pada pertemuan 1 sebagai berikut.
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Mengawali  Mengucap salam
Pembelajaran
 Berdoa sebelum pembelajaran
 Mengecek kesiapan lingkungan pembelajaran
 Memastikan bahwa peserta didik sudah menerapkan
protocol kesehatan dengan baik

Tujuan Pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu :


 Peserta didik mampu menjelaskan sejarah bank
 Peserta didik mampu membedakan antara bank dan
lembaga keuangan
 Peserta didik mampu mendeskripsikan fungsi bank
 Peserta didik mampu mendeskripsikan jenis bank dan
kantor bank
Asesmen Diagnostik  Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk
mendapatkan gambaran awal kesiapan non kognitif
peserta didik (asesmen diagnostic non kognitif)
 Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana tentang
pengetahuan peserta didik mengenai sejarah bank dan
peranan bank sebagai lembaga keuangan dalam
kehidupan sehari-hari (asesmen diagnostic kognitif).

Kegiatan Inti
Pemberian 1. Guru mengarahkan peserta didik untuk menyiapkan sarana
rangsangan dan prasarana pembelajaran yang dibutuhkan.
(Stimulation) 2. Guru memotivasi peserta didik dengan cara menyampaikan
pentingnya pemahaman mengenai perbankan dan
penerapannya dalam kehidupan sehari- hari.
3. Guru membagi peserta didik menjadi enam kelompok yang
maksimal terdiri 5 - 6 orang menyesuaikan jumlah peserta
didik. (Kegiatan Mengorganisasikan Peserta Didik)
 Kelompok 1 dan 2 : membahas tentang sejarah
perbankan dan sejarah bank di Indonesia
 Kelompok 3 dan 4 : membahas tentang bank, fungsi bank
dan lembaga keuangan (Lembaga keuangan bank dan non
bank)
 Kelompok 5 dan 6 : membahas tentang Jenis bank dan
kantor bank
4. Peserta didik dalam kelompok mengamati tayangan
audiovisual yang disajikan oleh guru atau tautan pada LKPD
atau mengerjakan latihan soal (pada Lembar Kerja/ Modul
ada petunjuk kelompok atau individu)
5. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan
yang diberikan guru yang terkait dengan materi yang akan
dibahas.
6. Guru membagikan LKPD dan peserta didik membaca
petunjuk, mengamati LKPD.
7. Guru mengamati kegiatan peserta didik dalam memahami
LKPD, dan memberikan penjelasan apabila diperlukan.
Identifikasi 8. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-
Masalah (Problem masing atau individual dengan guru
Statement) berdasarkan petunjuk yang ada dalam LKPD (misalkan:
dalam LKPD

berisikan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan


serta meminta peserta didik dalam kelompok untuk
bekerja sama untuk menyelesaikan masalah berkaitan
dengan pembahasan).
9. Peserta didik dalam kelompok atau individual melakukan
identifikasi masalah dengan cara berbagi informasi, dan
klarifikasi informasi tentang permasalahan yang dibahas
dalam kehidupan sehari-hari.

Pengumpulan Data 10. Peserta didik masing-masing kelompok atau individual


(Data Collecting) juga membahas dan berdiskusi tentang permasalahan
berdasarkan petunjuk LK untuk :
a. Menemukan materi pembahasan melalui
penyelidikan dan diskusi tentang lembaga
keuangan bank
b. Menemukan informasi relevan berkaitan dengan
lembaga keuangan bank
11. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin
10, dimana mereka juga diharapkan mengaitkan materi
pembelajaran dengan kehidupan nyata.
12. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam
kelompok atau individual untuk masalah-masalah yang
dianggap sulit oleh peserta didik.
13. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok atau
individual untuk menyelesaikan permasahan dengan
cermat dan teliti.
Pengolahan data 14. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara
(Data Processing) yang digunakan untuk menemukan semua
kemungkinan pemecahan masalah terkait masalah yang
diberikan.
15. Peserta didik dalam kelompok masing-masing atau
individual dengan bimbingan guru untuk dapat
mengaitkan, merumuskan, dan menyimpulkan tentang
lembaga keuangan bank serta memberikan bantuan untuk

menyajikan hasil pemecahan masalah yang telah


diperoleh.
16. Peserta didik dalam kelompok atau individual menyusun
laporan hasil diskusi penyelesaian masalah yang diberikan
terkait lembaga keuangan bank sesuai materi yang didapat
oleh masing-masing kelompok.
Pembuktian 17. Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa
(Verification) waktu yang ditentukan untuk diskusi dan
penyelesaian permasalahan pembelajaran telah
selesai.
18. Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk
mempresentasikan hasil temuan bersama dengan
anggota kelompoknya.
19. Beberapa perwakilan kelompok atau secara individual
menyajikan secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran
atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas atau
tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami
berkaitan dengan permasahan kehidupan sehari-hari
berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan.
20. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan
dan menganalisis hasil presentasi meliputi tanya jawab
untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan
informasi,
melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.

Menarik Kesimpulan 21. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat
(Generalization) kesimpulan secara lengkap, komprehensif dan dibantu
guru dari materi yang yang telah dipelajari terkait
lembaga keuangan perbankan pada konsentrasi keahlian
layanan perbankan.
22. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua
peserta
didik.

Kegiatan Penutup
Refleksi - Guru bersama peserta didik baik secara individu
maupun
kelompok melakukan refleksi hasil pembelajaran

Penutup  Doa Penutup


 Diakhiri salam
1. Asesmen diagnostik
a. Asesmen Diagnostik Non Kognitif
Beri tanda centang (√) pada informasi yang sesuai untuk setiap pertanyaan.

Kolom
Informasi yang digali Asesment
(√)

1) Saya perlu satu ilustrasi dari apa yang diajarkan supaya


dapat memahami
2) Saya tertarik pada obyek yang mencolok, berwarna, dan
yang merangsang mata
3) Saya lebih menyukai buku-buku yang menyertakan gambar
atau ilustrasi
4) Saya terkesan sedang “melamun” saat membayangkan apa
yang sedang saya dengar
5) Saya mudah mengingat apabila saya bisa melihat orang yang
sedang berbicara
6) Apa yang harus saya ingat harus saya ucapkan dulu
7) Saya harus membicarakan suatu masalah dengan suara
keras
untuk memecahkannya
8) Saya akan mudah menghafal dengan mengucapkannya
berkali-kali
9) Saya mudah mengingat sesuatu apabila itu didendangkan
10) Saya lebih suka mendengarkan rekamannya daripada duduk
dan membaca bukunya
11) Saya tidak bisa duduk diam berlama-lama
12) Saya lebih mudah belajar apabila ada keterlibatan sejumlah
anggota tubuh
Kolom Asesment
Informasi yang (√)
digali

13) Saya hampur selalu melakukan gerakan tubuh


14) Saya lebih suka membaca buku atau mendengarkan cerita-
cerita action
Bila lebih banyak memilih pertanyaan :
 Nomor 1 s.d 5 : Tipe Visual
 Nomor 6 s.d 10 : Tipe Auditori
 Nomor 11 s.d 14 : Tipe KInestetik

b. Asesmen Diagnostik Kognitif

Tujuan Pembelajaran  Peserta didik mampu menjelaskan sejarah bank


yang dinilai
 Peserta didik mampu membedakan antara bank dan
lembaga keuangan
 Peserta didik mampu mendeskripsikan fungsi bank
 Peserta didik mampu mendeskripsikan jenis bank
dan kantor bank

Waktu Pada pertemuan awal (jika kegiatan pembelajaran


pelaksanaan terdiri lebih dari 1 kali pertemuan), dengan durasi waktu 10
Asesmen menit (sebelum kegiatan pembelajaran)

Teknik Asesmen Tes Tulis


Instrumen Asesmen Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Bank, dan paparkan lah
perbedaan dengan lembaga keuangan lainnya !
2. Berikanlah contoh lembaga atau perusahaan yang
termasuk kedalam lembaga keuangan bank dan lembaga
keuangan non bank !

2. Asesmen Formatif

Tujuan  Peserta didik mampu menjelaskan sejarah bank


Pembelajaran yang
 Peserta didik mampu membedakan antara bank dan lembaga
dinilai
keuangan
 Peserta didik mampu mendeskripsikan fungsi bank
 Peserta didik mampu mendeskripsikan jenis bank dan kantor
bank

Waktu Pada jam akhir dipertemuan terakhir (setelah proses


pelaksanaan
kagiatan pembelajaran dilaksanakan)
Asesmen
Teknik Asesmen Tes Tulis
Instrumen Asesmen Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !
1. Jelaskan dengan bahasamu sendiri apa yang Anda ketahui
tentang lembaga keuangan !
2. Menurut pendapat Anda, mengapa di setiap Negara perlu ada
lembaga keuangan baik itu lembaga keuangan bank maupun
non bank !
3. Jelaskan perbedaan antara lembaga keuangan bank dan
non bank !
4. Jelaskan fungsi bank yang Anda ketahui !
5. Jelaskan jenis-jenis bank berdasarkan kepemilikannya!
Pedoman Penilaian
Kunci Jawaban
1. Lembaga keuangan adalah suatu lembaga yang dalam kegiatan operasional
hariannya menjalankan jasa di bidang keuangan, yaitu berupa perantara
(intermediasi) dari pihak yang mengalami surplus dana kepada pihak yang deficit
dana baik itu dalam sector rumah tangga, swasta, maupun pemerintah. (Skor 15)
2. Karena di setiap Negara pasti ada perusahaan. Masalah pokok yang paling sering
dialami oleh setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun adalah
kebutuhan akan dana (modal) untuk membiayai usahanya. Maka lembaga keuangan
sebagai lembaga yang bergerak dibidang keuangan hadir untuk menawarkan solusi
bagi perusahaan yang membutuhkan dana.
(Skor 15)
3. Perbedaan lembaga keuangan bank dan non bank
 Dalam penghimpunan dana, bank secara langsung berupa simpanan dana
masyarakat (tabungan, giro, dan deposito) dan secara tidak langsung dari
masyarakat (kertas berharga, bisa juga dari penyertaan, pinjaman/kredit dari
lembaga lain), sedangkan lembaga keuangan non bank hanya secara tidak
langsung dari masyarakat (terutama melalui kertas berharga, bisa juga dari
penyertaan, pinjaman/kredit dari lembaga lain)
 Dalam penyaluran dana, bank menyalurkan dananya untuk tujuan modal
investasi dan konsumsi, kepada badan usaha dan individu, untuk jangka pendek,
menengah, dan panjang. Sedangkan lembaga keuangan nonbank dana
disalurkan terutama untuk tujuan investasi, terutama kepada badan usaha, dan
terutama untuk jangka menengah dan panjang. (Skor 25)
4. Secara umum, fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai
financial intermediary. Secara lebih spesifik, bank dapat berfungsi sebagai agent of
trust, agent of development, dan agent of service.
1) Agent of Trust. Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust),
baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana.
2. Agent of Development. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan
penyaluran dana sangat diperlukan bagi kelancaran kegiatan
perekonomian. Kegiatan bank dapat memungkinkan masyarakat
melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan
konsumsi barang dan jasa. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-
konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian.
3. Agent of Services. Kegiatan bank memberikan penawaran jasa
perbankan kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat
kaitannya dengan kebijakan perekonomian masyarakat secara umum.
Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan
barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
(Skor 25)
5. Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank
milik pemerintah, bank milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing.
a. Bank Milik Pemerintah, adalah bank di mana baik akta pendirian
maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh
keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah.
b. Bank Milik Swasta Nasional, adalah bank yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya
pun didirikan oleh swasta, begitu pun pembagian keuntungannya.
c. Bank Milik Asing, merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri,
baik milik swasta asing maupun pemerintah asing.
d. Bank Milik Campuran, adalah bank yang kepemilikan sahamnya
dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan
saham secara mayoritas dimiliki oleh warga Negara Indonesia. (Skor
20)

Nilai = Total Keseluruhan Skor

Asesmen Formatif (Pelaksanaan Pembelajaran)

Tujuan Pembelajaran yang  Peserta didik mampu menjelaskan sejarah bank


dinilai  Peserta didik mampu membedakan antara bank dan
lembaga keuangan

 Peserta didik mampu mendeskripsikan fungsi bank


 Peserta didik mampu mendeskripsikan jenis bank dan

kantor bank

Waktu Pada saat presentasi hasil diskusi


pelaksanaan
Asesmen
Teknik Asesmen Observasi langsung
Instrumen Asesmen No Nama Kriteria Skor Nilai
Penggunaan
Komunikasi
Media
Pedoman Penilaian

Total Skor Peserta Didik


𝑁i𝑙𝑎i =
Jumlah Keseluruhan SKor (8) 𝑥 100

1. Kegiatan Pengayaan
Kegiatan pengayaan dilakukan dengan memberikan tantangan atau asesmen
tambahan pada peserta didik yang memiliki capaian tinggi agar lebih
terdorong untuk meningkatkan potensi dirinya. Bentuk asesmen ini dapat
berupa LKPD Pengayaan, yang memuat beberapa soal dengan tingkat
kesulitan yang lebih tinggi. LKPD Pengayaan ini dapat dikerjakan peserta
didik di luar jam pelajaran, atau pada saat peserta didik lain sedang
melakukan pembelajaran ulang di kelas.
2. Kegiatan Remedial
Kegiatan remedial dilaksanakan untuk memberikan kesempatan pada
peserta didik yang belum menguasai materi dengan baik dengan cara
melakukan pendampingan ulang belajar. Kepada peserta didik yang belum
menguasai materi dengan baik, guru memberikan kesempatan untuk
mengkaji kembali materi melalui mempelajari ulang bahan bacaan yang
telah disediakan dalam modul ini, kemudian kepada mereka diberikan LKPD
Penguatan.
Kegiatan remedial dilakukan dengan alternatif berikut :
 Apabila peserta didik yang belum menguasai materi dengan baik
jumlahnya banyak, maka kegiatan remedial ini dilakukan secara
klasikal, dengan melibatkan peserta didik yang telah menguasai dengan
baik sebagai tutor sebaya.
 Apabila peserta didik yang belum mengusai materi tidak banyak maka
kegiatan remedial dilakukan peserta didik diluar kelas, secara mandiri
atau dibantu teman lain yang telah menguasai materi dengan baik, atau
dengan pendampingan ulang guru.

Untuk mereview pembelajaran pada kegiatan ini, peserta didik diminta


memilih salah satu kondisi berikut yang paling sesuai dengan keadaan
mereka.
No. Aspek Kondisi
1. Kompetensi Target I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
2. Uraian Materi I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
3. Aktivitas Pembelajaran I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai

- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik
sesuai dengan kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari
kembali bahan kajian pada kegiatan pembelajaran ini. Dan dari segi guru,
dapat dilakukan peninjauan ulang proses pembelajaran untuk bahan
perbaikan.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi (kondisi I), berarti peserta
didik telah siap melakukan pembelajaran pada materi berikutnya. Dan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dapat dikatakan berhasil.

Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan Landasan hukum system perbankan Indonesia
2. Membedakan antara Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
3. Menjabarkan Tugas dan Peranan Bank Indonesia
4. Mengidentifikasi Kebijakan Perbankan di Indonesia
5. Menjabarkan Pengaturan dan Pengawasan Perbankan di Indonesia

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, diharapkan peserta didik memiliki


kemampuan dalam memahami :
 Landasan Hukum Sistem Perbankan Indonesia

 Perbedaan antara Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


 Tugas dan Peranan Bank Indonesia
 Kebijakan Perbankan di Indonesia
 Pengaturan dan Pengawasan Perbankan di Indonesia

Berdasarkan pertemuan pertama, telah dipahami bahwa lembaga keuangan itu


tidak hanya bank, melainkan terdapat lembaga keuangan nonbank juga. Pada
pertemuan ini, peserta didik akan focus untuk membahas mengenai system
perbankan di Indonesia.
Sebelum mempelajari modul ini lebih lanjut, jawablah pertanyaan pemantik berikut :
1. Menurut pemahaman Anda, apa tugas dan perananan bank dalam kegiatan
perekonomian ?
2. Tahukah kalian, bahwa bank itu dapat dikelompokkan menjadi bank sentral,
bank umum, dan bank perkreditan rakyat ?

Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran


yang telah ditetapkan, dilakukan sesuai dengan model pembelajaran Discovery
Learning.
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Mengawali  Mengucap salam
Pembelajaran
 Berdoa sebelum pembelajaran
 Mengecek kesiapan lingkungan pembelajaran
 Memastikan bahwa peserta didik sudah menerapkan

protocol kesehatan dengan baik

Tujuan Pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu :


 Peserta didik mampu menjelaskan Landasan hukum
system perbankan Indonesia
 Peserta didik mampu membedakan antara Bank Umum
dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
 Peserta didik mampu menjabarkan Tugas dan Peranan
Bank Indonesia
 Peserta didik mampu mengidentifikasi
Kebijakan Perbankan di Indonesia
 Peserta didik mampu menjabarkan Pengaturan dan
Pengawasan Perbankan di Indonesia

Asesmen Diagnostik  Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk


mendapatkan gambaran awal kesiapan non kognitif
peserta didik (asesmen diagnostic non kognitif)
 Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana tentang
pengetahuan peserta didik mengenai system perbankan
di Indonesia (asesmen diagnostic kognitif)

Kegiatan Inti
Pemberian rangsangan 1. Guru mengarahkan peserta didik untuk menyiapkan
(Stimulation) sarana dan prasarana pembelajaran yang dibutuhkan.
2. Guru memotivasi peserta didik dengan
cara
menyampaikan pentingnya pemahaman mengenai system
perbankan Indonesia dan peranannya dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Guru membagi peserta didik menjadi enam kelompok yang
maksimal terdiri 5 - 6 orang menyesuaikan jumlah peserta
didik. (Kegiatan Mengorganisasikan Peserta Didik)
 Kelompok 1 dan 2 : membahas tentang Landasan hukum
system perbankan Indonesia dan perbedaan bank umum dan
BPR
 Kelompok 3 dan 4 : membahas tentang tugas dan peranan
Bank Indonesia, serta kebijakan perbankan di Indonesia
 Kelompok 5 dan 6 : membahas tentang Pengaturan dan
pengawasan perbankan di Indonesia
4. Peserta didik dalam kelompok mengamati tayangan audiovisual
yang disajikan oleh guru atau tautan pada LKPD atau
mengerjakan latihan soal (pada Lembar Kerja/ Modul ada
petunjuk kelompok atau individu)
5. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan yang
diberikan guru yang terkait dengan materi yang akan dibahas.
6. Guru membagikan LKPD dan peserta didik membaca petunjuk,
mengamati LKPD.
7. Guru mengamati kegiatan peserta didik dalam memahami
LKPD, dan memberikan penjelasan apabila diperlukan.
Identifikasi 8. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing- masing atau
Masalah individual dengan guru berdasarkan petunjuk yang ada dalam LKPD
(Problem (misalkan: dalam LKPD berisikan permasalahan dan langkah-langkah
Statement) pemecahan serta meminta peserta didik dalam kelompok untuk
bekerja sama untuk menyelesaikan masalah berkaitan

dengan pembahasan).
9. Peserta didik dalam kelompok atau individual melakukan
identifikasi masalah dengan cara berbagi informasi, dan
klarifikasi informasi tentang permasalahan yang dibahas
dalam kehidupan sehari-hari.
Pengumpulan 10. Peserta didik masing-masing kelompok atau individual juga
Data (Data membahas dan berdiskusi tentang permasalahan
Collecting) berdasarkan petunjuk LK untuk :
a. Menemukan materi pembahasan melalui
penyelidikan dan diskusi tentang system
perbankan Indonesia dan materi pembelajaran lain
b. Menemukan informasi relevan berkaitan dengan
system perbankan Indonesia dan materi
pembelajaran lain
11. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 10,
dimana mereka juga diharapkan mengaitkan materi
pembelajaran dengan kehidupan nyata.
12. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam
kelompok atau individual untuk masalah-masalah yang
dianggap sulit oleh peserta didik.
13. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok atau
individual untuk menyelesaikan permasahan dengan
cermat dan teliti.

Pengolahan 14. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara


data (Data yang digunakan untuk menemukan semua kemungkinan
Processing) pemecahan masalah terkait masalah yang diberikan.
15. Peserta didik dalam kelompok masing-masing atau
individual dengan bimbingan guru untuk dapat mengaitkan,
merumuskan, dan menyimpulkan tentang lembaga
keuangan bank serta memberikan bantuan untuk
menyajikan hasil pemecahan masalah yang telah
diperoleh.
16. Peserta didik dalam kelompok atau individual menyusun
laporan hasil diskusi penyelesaian masalah yang diberikan
terkait lembaga keuangan bank sesuai materi yang didapat
oleh masing-masing kelompok.

Pembuktian 17. Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa


(Verification) waktu yang ditentukan untuk diskusi dan penyelesaian
permasalahan pembelajaran telah selesai.
18. Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk
mempresentasikan hasil temuan bersama dengan
anggota kelompoknya.
19. Beberapa perwakilan kelompok atau secara individual
menyajikan secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran
atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas atau
tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami
berkaitan dengan permasahan kehidupan sehari-hari
berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan.
20. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan
dan menganalisis hasil presentasi meliputi tanya jawab
untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan
informasi,
melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.

Menarik Kesimpulan 21. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat
(Generalization) kesimpulan secara lengkap, komprehensif dan dibantu
guru dari materi yang yang telah dipelajari terkait
system perbankan Indonesia pada konsentrasi keahlian
layanan perbankan.
22. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua
peserta
didik.

Kegiatan Penutup
Refleksi - Guru bersama peserta didik baik secara individu
maupun
kelompok melakukan refleksi hasil pembelajaran
Penutup  Doa Penutup
 Diakhiri salam

1. Asesmen diagnostik
a. Asesmen Diagnostik Non Kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif pada pertemuan ini dilakukan dengan
cara Tanya jawab dengan peserta didik. Beberapa informasi dan
pertanyaan kunci yang dapat ditanyakan sebagai berikut.
Informasi yang digali Pertanyaan Kunci yang Ditanyakan
Perasaan peserta didik pada saat akan Bagaimana perasaan kalian hari ini
melakukan pembelajaran ketika akan mendapatkan
materi pembelajaran dari guru ?

Gaya belajarpeserta didik dalam Gaya belajar apa yang menurut kalian
mempelajari suatu materi pembelajaran paling efektif ?
Respon peserta didik ketika mengalami Apa yang akan kalian lakukan pada
kesulitan belajar saat kalian mengalami kesulitan
belajar ?

Jika peserta didik menjawab keseluruhan pertanyaan kunci dengan kalimat atau
jawaban positif, maka peserta didik dapat dikatakan telah siap menerima pembelajaran
dengan baik.

b. Asesmen Diagnostik Kognitif


Tujuan Pembelajaran  Peserta didik mampu menjelaskan Landasan hukum
yang dinilai system perbankan Indonesia
 Peserta didik mampu membedakan antara Bank Umum
dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
 Peserta didik mampu menjabarkan Tugas dan Peranan
Bank Indonesia
 Peserta didik mampu mengidentifikasi Kebijakan
Perbankan di Indonesia
 Peserta didik mampu menjabarkan Pengaturan
dan Pengawasan Perbankan di Indonesia

Waktu pelaksanaan Pada pertemuan awal (jika kegiatan pembelajaran


Asesmen terdiri lebih dari 1 kali pertemuan), dengan durasi
waktu 10 menit (sebelum kegiatan pembelajaran)

Teknik Asesmen Tes Tulis


Instrumen Asesmen Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !
1. Menurut pemahaman Anda, apa tugas dan
perananan bank dalam kegiatan perekonomian ?
2. Tahukah kalian perbedaan antara bank sentral,
bank umum, dan bank perkreditan rakyat
?
Pedoman Penilaian Kunci
Jawaban
1. Tugas dan peranan bank dalam kegiatan perekonomian yaitu melaksanakan kegiatan
penghimpunan dana (funding), menyalurkan dana (Lending), dan memberikan jasa-
jasa bank lainnya (service) (Skor 10)
2. Perbedaan antara bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat terletak
pada kegiatan yang diberikan bank kepada nasabahnya. (Skor 10)
NIlai = Jumlah Skor x 5
3. Asesmen Formatif

Tujuan Pembelajaran  Peserta didik mampu menjelaskan Landasan hukum


yang dinilai system perbankan Indonesia
 Peserta didik mampu membedakan antara Bank Umum
dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
 Peserta didik mampu menjabarkan Tugas dan
Peranan Bank Indonesia
 Peserta didik mampu mengidentifikasi Kebijakan
Perbankan di Indonesia
 Peserta didik mampu menjabarkan Pengaturan dan
Pengawasan Perbankan di Indonesia

Waktu pelaksanaan Pada jam akhir dipertemuan terakhir (setelah proses


Asesmen kagiatan pembelajaran dilaksanakan)
Teknik Asesmen Tes Tulis

Instrumen Asesmen Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !


1. Jelaskan yang dimaksud dengan system perbankan !
2. Analisislah perbedaan antara Bank Umum dan Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) !
3. Jelaskan tugas dan peranan Bank Indonesia (BI) !
4. Identifikasikan wewenang Bank Indonesia untuk
menjaga kelancaran system pembayaran !
5. Jelaskan system pengawasan Bank oleh
Bank
Indonesia !
Pedoman Penilaian
Kunci Jawaban
1. Sistem perbankan adalah suatu system yang menyangkut tentang bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses melaksanakan kegiatan
usahanya secara keseluruhan. Sistem permasalahan di Indonesia mencakup
permasalahan asas, fungsi, tujuan perbankan, jenis perbankan, usaha perbankan,
perizinan, bentuk hokum bank, serta prosedur pendirian bank. (Skor 15)
2. Perbedaan antara Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) (Skor 25)

Bank Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


Umum
(BU)
 Menghimpu  Menghimpun dana dalam bentuk simpanan
n dana dari tabungan dan simpanan deposito
masyarakat  Memberikan pinjaman kepada masyarakat
dalam  Menyediakan pembiayaan dan
bentuk giro, penempatan dana berdasarkan prinsip
deposito, syariah
sertifikat
deposito, Kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR,
dan yaitu :
tabungan  Menerima simpanan berupa giro
 Memberikan
 Mengikuti kliring
kredit
 Menerbitkan
surat
pengakuan
utang
 Memindahka
n uang, baik
untuk
kepentingan
nasabah
maupun
untuk
kepentingan
bank itu
sendiri
 Menerima
pembayaran
dari tagihan
atas surat
berharga
dan
melakukan
perhitungan
atau dengan
pihak
ketiga

 Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan  Melakukan kegiatan


surat berharga valuta asing
 Melakukan penempatan dana dari nasabah ke
 Melakukan kegiatan
nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang
perasuransian
tidak
tercatat di bursa efek.
3. Tugas dan peranan Bank Indonesia, yaitu Menurut UU No. 23 Tahun 1999 (diubah
dengan UU No. 3 Tahun 2004), tugas dan peranan Bank Indonesia adalah
mengatur dan mengawasi perbankan (Skor 10)
4. Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, BI
berwenang:
1. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas peyelenggaraan jasa
sistem pembayaran.
2. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan
laporan tentang kegiatannya.
3. Menetapkan penggunaan alat pembayaran. (Skor 20)
5. Sistem pengawasan bank oleh Bank Indonesia, terdiri dari :
a. Pengawasan Berdasarkan Kepatuhan (Compliance Based Supervision)
Pendekatan pengawasan berdasarkan kepatuhan intinya menekankan
pemantauan kepatuhan bank untuk melaksanakan ketentuan ketentuan yang
terkait dengan operasi dan pengelolaan bank. Pendekatan ini mengacu pada
kondisi bank di masa kemudian dengan tujuan untuk memastikan bahwa bank
telah beroperasi dan dikelola secara baik dan benar berdasarkan prinsip-prinsip
kehati-hatian.
b. Pengawasan Berdasarkan Risiko (Risk Based Supervision)
Pendekatan pengawasan berdasarkan risiko merupakan
pendekatan pengawasan yang berorientasi ke
depan (forward looking). Dengan memakai pendekatan tersebut
pengawasan/pemeriksaan suatu bank difokuskan pada risiko-risiko yang
menempel (inherent risk)pada acara fungsional bank serta sistem pengendalian
risiko (risk control system). (Skor 20)
Total Skor Peserta Didik
𝑁i𝑙𝑎i =
Jumlah Keseluruhan Skor 𝑥 100

Asesmen Formatif (Pelaksanaan Pembelajaran)


Tujuan  Peserta didik mampu menjelaskan Landasan hukum
Pembelajaran system perbankan Indonesia
yang dinilai  Peserta didik mampu membedakan antara Bank Umum dan
Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
 Peserta didik mampu menjabarkan Tugas dan Peranan Bank
Indonesia
 Peserta didik mampu mengidentifikasi Kebijakan Perbankan di
Indonesia
 Peserta didik mampu menjabarkan Pengaturan
dan Pengawasan Perbankan di Indonesia

Waktu Pada saat presentasi hasil diskusi

pelaksanaan
Asesmen
Teknik Asesmen Observasi langsung
Instrumen No Nama Kriteria Skor Nilai
Asesmen
Penggunaan
Komunikasi
Media

Pedoman Penilaian
Kriteria dan Skor
Aspek
Point 1 Point 2 Point 3 Point 4
Komunikasi Peserta didik Peserta Peserta Peserta didik sangat
tidak didik cukup didik lancar lancar menjelaskan
lancar lancar menjelaska hasil diskusi dalam
menjelaskan menjelaska n hasil presentasi
hasil diskusi n hasil
dalam diskusi
presentasi diskusi dalam
dalam presentasi
presentasi
Penggunaan Presentas Presentasi Presentasi Presentasi dilakukan
Media i hanya dilakukan dilakukan secara lisan,
dilakukan secara secara tulisan, dan
dengan lisan lisan,
lisan dan tulisan tulisan
dan

saja tanpa menggunakan dilengkapi dengan bahan dilengkapi dengan bahan


media apapun tayang sederhana tayang yang lebih
kompleks

Total Skor Peserta Didik


𝑁i𝑙𝑎i =
Jumlah Keseluruhan SKor (8) 𝑥 100

Untuk mereview pembelajaran pada kegiatan ini, peserta didik diminta


memilih salah satu kondisi berikut yang paling sesuai dengan keadaan
mereka.
No. Aspek Kondisi
1. Kompetensi Target I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
2. Uraian Materi I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
3. Aktivitas Pembelajaran I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai

- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik
sesuai dengan kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari
kembali bahan kajian pada kegiatan pembelajaran ini. Dan dari segi guru,
dapat dilakukan peninjauan ulang proses pembelajaran untuk bahan
perbaikan.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi (kondisi I), berarti peserta
didik telah siap melakukan pembelajaran pada materi berikutnya. Dan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dapat dikatakan berhasil.
Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian akuntansi keuangan
2. Menjelaskan kerangka konseptual akuntansi
3. Menjelaskan pengertian akuntansi bank
4. Mengidentifikasi karakteristik transaksi perbankan

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, diharapkan peserta didik


memiliki kemampuan dalam memahami :
 Konsep dasar akuntansi keuangan

 Kerangka konseptual akuntansi


 Konsep dasar akuntansi bank
 Karakteristik transaksi perbankan.

Setelah peserta didik dapat memahami mengenai lembaga keuangan dan


system perbankan di Indonesia, tahapan selanjutnya adalah memahami
perbedaan antara akuntansi keuangan dengan akuntansi bank.
Sebelum mempelajari modul ini lebih lanjut, jawablah beberapa pertanyaan
pemantik berikut :
1. Menurut pemahaman anda, apa yang dimaksud dengan akuntansi
keuangan dan akuntansi bank ?
2. Identifikasilah karakteristik transaksi perbankan !

Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran


yang telah ditetapkan, dilakukan sesuai dengan model pembelajaran Discovery
Learning.
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Mengawali  Mengucap salam
Pembelajaran
 Berdoa sebelum pembelajaran
 Mengecek kesiapan lingkungan pembelajaran
 Memastikan bahwa peserta didik sudah menerapkan
protocol kesehatan dengan baik
Tujuan Pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu :
 Peserta didik mampu menjelaskan pengertian
akuntansi keuangan
 Peserta didik mampu menjelaskan kerangka konseptual
akuntansi
 Peserta didik mampu menjelaskan pengertian
akuntansi bank
 Peserta didik mampu mengidentifikasi
karakteristik
transaksi perbankan

Asesmen Diagnostik  Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk


mendapatkan gambaran awal kesiapan non kognitif
peserta didik (asesmen diagnostic non kognitif)
 Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana tentang
pengetahuan peserta didik mengenai system perbankan
di
Indonesia (asesmen diagnostic kognitif)

Kegiatan Inti
Pemberian rangsangan 1. Guru mengarahkan peserta didik untuk menyiapkan
(Stimulation) sarana dan prasarana pembelajaran yang dibutuhkan.
2. Guru memotivasi peserta didik dengan
cara
menyampaikanpentingnya pemahaman mengenai
keguanan akuntansi keuangan dan akuntansi bank dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Guru membagi peserta didik menjadi enam kelompok yang
maksimal terdiri 5 - 6 orang menyesuaikan jumlah peserta
didik. (Kegiatan Mengorganisasikan Peserta Didik)
 Kelompok 1, 2, dan 3 : membahas tentang Dasar akuntansi
keuangan dan kerangka konseptual akuntansi
 Kelompok 4, 5, dan 6 : membahas tentang dasar akuntansi
bank dan karakteristik perbankan.
4. Peserta didik dalam kelompok mengamati tayangan
audiovisual yang disajikan oleh guru atau tautan pada LKPD
atau mengerjakan latihan soal (pada Lembar Kerja/ Modul ada
petunjuk kelompok atau individu)
5. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan yang
diberikan guru yang terkait dengan materi yang akan dibahas.
6. Guru membagikan LKPD dan peserta didik membaca petunjuk,
mengamati LKPD.
7. Guru mengamati kegiatan peserta didik dalam memahami
LKPD, dan memberikan penjelasan apabila diperlukan.
Identifikasi 8. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-
Masalah masing atau individual dengan guru berdasarkan petunjuk
(Problem yang ada dalam LKPD (misalkan: dalam LKPD berisikan
Statement) permasalahan dan langkah-langkah pemecahan serta
meminta peserta didik dalam kelompok untuk bekerja sama
untuk menyelesaikan masalah berkaitan dengan
pembahasan).
9. Peserta didik dalam kelompok atau individual melakukan
identifikasi masalah dengan cara berbagi informasi, dan
klarifikasi informasi tentang permasalahan yang dibahas
dalam kehidupan sehari-hari.

Pengumpulan 10. Peserta didik masing-masing kelompok atau individual juga


Data (Data membahas dan berdiskusi tentang permasalahan
Collecting) berdasarkan petunjuk LKPD untuk :
a. Menemukan materi pembahasan melalui penyelidikan
dan diskusi tentang akuntansi keuangan dan akuntansi
bank
b. Menemukan informasi relevan berkaitan dengan
akuntansi keuangan dan akuntansi bank
11. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 10,
dimana mereka juga diharapkan mengaitkan materi
pembelajaran dengan kehidupan nyata.
12. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam
kelompok atau individual untuk masalah-masalah yang
dianggap sulit oleh peserta didik.
13. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok atau
individual untuk menyelesaikan permasahan dengan
cermat dan teliti.
Pengolahan 14. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang
data (Data digunakan untuk menemukan semua kemungkinan
Processing) pemecahan masalah terkait masalah yang diberikan.
15. Peserta didik dalam kelompok masing-masing atau
individual dengan bimbingan guru untuk dapat mengaitkan,
merumuskan, dan menyimpulkan tentang akuntansi
keuangan dan akuntansi bank serta memberikan bantuan
untuk menyajikan hasil pemecahan masalah yang telah
diperoleh.
16. Peserta didik dalam kelompok atau individual menyusun
laporan hasil diskusi penyelesaian masalah yang diberikan
terkait akuntansi keuangan dan akuntansi bank sesuai
materi yang didapat oleh masing-masing kelompok.
Pembuktian 17. Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa
(Verification) waktu yang ditentukan untuk diskusi dan penyelesaian
permasalahan pembelajaran telah selesai.
18. Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk
mempresentasikan hasil temuan bersama dengan anggota
kelompoknya.
19. Beberapa perwakilan kelompok atau secara individual
menyajikan secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran
atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas atau
tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami
berkaitan dengan permasahan kehidupan sehari-hari
berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan.
20. Peserta didik yang lain dan guru memberikan
tanggapan dan menganalisis hasil presentasi meliputi
tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan
tambahan informasi,
melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.

Menarik Kesimpulan 21. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat
(Generalization) kesimpulan secara lengkap, komprehensif dan dibantu
guru dari materi yang yang telah dipelajari terkait
akuntansi keuangan dan akuntansi bank pada
konsentrasi keahlian layanan perbankan.
22. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua
peserta didik.

Kegiatan Penutup
Refleksi - Guru bersama peserta didik baik secara individu
maupun
kelompok melakukan refleksi hasil pembelajaran
Penutup  Doa Penutup
 Diakhiri salam
1. Asesmen diagnostik
a. Asesmen Diagnostik Non Kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif pada pertemuan ini dilakukan dengan
cara Tanya jawab dengan peserta didik. Beberapa informasi dan
pertanyaan kunci yang dapat ditanyakan sebagai berikut.
Informasi yang digali Pertanyaan Kunci yang Ditanyakan
Perasaan peserta didik pada saat akan Bagaimana perasaan kalian hari ini
melakukan pembelajaran ketika akan mendapatkan
materi pembelajaran dari guru ?

Gaya belajarpeserta didik dalam Gaya belajar apa yang menurut kalian
mempelajari suatu materi pembelajaran paling efektif ?
Respon peserta didik ketika mengalami Apa yang akan kalian lakukan pada
kesulitan belajar saat kalian mengalami kesulitan
belajar ?

Jika peserta didik menjawab keseluruhan pertanyaan kunci dengan kalimat atau
jawaban positif, maka peserta didik dapat dikatakan telah siap menerima pembelajaran
dengan baik.

b. Asesmen Diagnostik Kognitif

Tujuan Pembelajaran  Peserta didik mampu menjelaskan pengertian


yang dinilai akuntansi keuangan
 Peserta didik mampu menjelaskan kerangka
konseptual akuntansi
 Peserta didik mampu menjelaskan pengertian
akuntansi bank
 Peserta didik mampu mengidentifikasi
karakteristik transaksi perbankan
Waktu pelaksanaan Pada pertemuan awal (jika kegiatan pembelajaran
Asesmen terdiri lebih dari 1 kali pertemuan), dengan durasi waktu 10
menit (sebelum kegiatan pembelajaran)

Teknik Asesmen Tes Tulis

Instrumen Asesmen Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !


1. Menurut pemahaman anda, apa yang dimaksud dengan
akuntansi keuangan dan akuntansi bank ?
2. Identifikasilah karakteristik transaksi perbankan!

Pedoman Penilaian Kunci


Jawaban
1. Akuntansi (akuntansi keuangan) merupakan suatu proses mencatat,
mengklasifikasikan, meringkas, mengolah, dan menyajikan data, transaksi serta
kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan bagi pihak
yang memiliki kepentingan dengan mudah dan dimengerti untuk pengambilan
keputusan serta tujuan lain. Sedangkan, akuntansi bank merupakan seni pencatatan,
penggolongan, dan pengikhtisaran atas seluruh transaksi yang terjadi dalam bank.
(Skor 25)
2. Karakteristik utama transaksi perbankan adalah volume transaksi yang banyak,
sifat dan jenis transaksi beragam, memerlukan banyak buku pembantu, dan
banyak transaksi yang mengandung syarat. (Skor 25)

NIlai = Jumlah Skor x 2

4. Asesmen Formatif
Tujuan Pembelajaran yang  Peserta didik mampu menjelaskan
dinilai pengertian akuntansi keuangan
 Peserta didik mampu menjelaskan kerangka
konseptual akuntansi
 Peserta didik mampu menjelaskan
pengertian akuntansi bank
 Peserta didik mampu mengidentifikasi karakteristik

transaksi perbankan

Waktu pelaksanaan Pada jam akhir dipertemuan terakhir (setelah proses


Asesmen kagiatan pembelajaran dilaksanakan)
Teknik Asesmen Tes Tulis

Instrumen Asesmen Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !


1. Jelaskan yang dimaksud dengan akuntansi keuangan !
2. Analisislah mengapa kerangka konseptual akuntansi
digunakan dalam kegiatan pada perbankan !
3. Jelaskan yang dimaksud dengan akuntansi bank !
4. Analisislah karakteristik transaksi perbankan !
Pedoman Penilaian
Kunci Jawaban
1. Secara umum, akuntansi berarti suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas,
mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan
keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang berkepentingan dengan mudah
dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. (Skor 10)
2. Kerangka konseptual akuntansi keuangan digunakan karena memiliki landasan
alasan sebagai berikut.
a. Bermanfaat dan berhubungan dengan penentuan standar akuntansi serta
bangunan konsep dan tujuan yang sudah ditetapkan
b. Memudahkan kita memecahkan masalah yang terkait dengan praktik baru dan
mungkin mengandung resiko tinggi
c. Membantu kita untuk memahami penggunaan laporan keuangan yang
menimbulkan rasa percaya pada laporan keuangan tersebut
d. Mendukung komparabilitas (kemampuan untuk dibandingkan)
pada laporan keuangan bank. (Skor 20)
3. Akuntansi bank merupakan seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran atas
seluruh transaksi yang terjadi di dalam bank. Transaksi-transaksi yang dicatat oleh
bank meliputi transaksi keuangan maupun transaksi lain yang akan mengakibatkan
adanya peristiwa keuangan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Hasil dari
transaksi akuntansi bank berupa laporan keuangan bank. (Skor 10)
4. Karakteristik transaksi keuangan yang terjadi pada bank sebagai suatu perusahaan
yang bergerak dalam bidang jasa pengelolaan dana adalah sebagai berikut.
a. Volume terjadinya transaksi setiap hari banyak

Asesmen Formatif (Pelaksanaan Pembelajaran)


Tujuan Pembelajaran yang  Peserta didik mampu menjelaskan
dinilai pengertian akuntansi keuangan
 Peserta didik mampu menjelaskan
kerangka konseptual akuntansi
 Peserta didik mampu menjelaskan
pengertian akuntansi bank
 Peserta didik mampu mengidentifikasi karakteristik

transaksi perbankan

Waktu pelaksanaan Pada saat presentasi hasil diskusi


Asesmen
Teknik Asesmen Observasi langsung
Instrumen Asesmen

Kriteria dan Skor


Aspek
Point 1 Point 2 Point 3 Point 4
Komunikasi Peserta Peserta didik Peserta didik Peserta didik
didik
tidak lancar cukup lancar lancar sangat
lancar
menjelaskan menjelaskan menjelaskan menjelaskan
hasil diskusi hasil diskusi hasil diskusi hasil diskusi
dalam dalam dalam dalam
presentasi presentasi presentasi presentasi
Penggunaan Presentasi Presentasi Presentasi Presentasi
Media hanya dilakukan dilakukan dilakukan secara
dilakukan secara secara lisan, tulisan,
lisan lisan,
dengan dan tulisan tulisan dan dan dilengkapi
lisan
saja tanpa dilengkapi dengan
bahan
menggunakan dengan tayang yang
media apapun bahan tayang lebih kompleks
sederhana

Untuk mereview pembelajaran pada kegiatan ini, peserta didik diminta


memilih salah satu kondisi berikut yang paling sesuai dengan keadaan
mereka.
No. Aspek Kondisi
1. Kompetensi Target I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
2. Uraian Materi I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
3. Aktivitas Pembelajaran I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik
sesuai dengan kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari
kembali bahan kajian pada kegiatan pembelajaran ini. Dan dari segi guru,
dapat dilakukan peninjauan ulang proses pembelajaran untuk bahan
perbaikan.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi (kondisi I), berarti peserta
didik telah siap melakukan pembelajaran pada materi berikutnya. Dan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dapat dikatakan berhasil.

Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah, peserta didik dapat :
1. Menerapkan Siklus Akuntansi Bank
2. Menganalisis Laporan Keuangan Bank
3. Membedakan Akuntansi Bank dan Akuntansi Keuangan

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, diharapkan peserta didik


memiliki kemampuan dalam memahami :
 Siklus Akuntansi Bank

 Laporan Keuangan Bank


 Perbedaan antara Akuntansi Bank dan Akuntansi Keuangan

Setelah melalui pembelajaran yang berkaitan dengan dasar akuntansi


keuangan dan akuntansi bank, beserta dengan karakteristik transaksi pada
layanan perbankan. Karena kita ketahui bahwa pada perkembangan
perekonomian saat ini, layanan perbankan memiliki peranan yang sangat
penting.
Menurut pemahaman Anda, apa yang membedakan antara akuntansi
keuangan dengan akuntansi bank ?

Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran


yang telah ditetapkan, dilakukan sesuai dengan model pembelajaran Discovery
Learning.
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Mengawali  Mengucap salam
Pembelajaran
 Berdoa sebelum pembelajaran
 Mengecek kesiapan lingkungan pembelajaran
 Memastikan bahwa peserta didik sudah menerapkan

protocol kesehatan dengan baik

Tujuan Pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu :


 Peserta didk mampu menerapkan Siklus Akuntansi Bank
 Peserta didik mampu menganalisis Laporan Keuangan
Bank
 Peserta didik mampu membedakan Akuntansi Bank dan
Akuntansi Keuangan

Asesmen Diagnostik  Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk


mendapatkan gambaran awal kesiapan non kognitif
peserta didik (asesmen diagnostic non kognitif)
 Guru memberikan kuis, berupa soal sederhana tentang
pengetahuan peserta didik mengenai system perbankan
di
Indonesia (asesmen diagnostic kognitif)

Kegiatan Inti
Pemberian rangsangan 1. Guru mengarahkan peserta didik untuk menyiapkan
(Stimulation) sarana dan prasarana pembelajaran yang dibutuhkan.
2. Guru memotivasi peserta didik dengan cara
menyampaikan pentingnya pemahaman siklus
akuntansi perbankan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Guru membagi peserta didik menjadi enam kelompok
yang maksimal terdiri 5 - 6 orang menyesuaikan
jumlah peserta didik. (Kegiatan Mengorganisasikan
Peserta
Didik)
 Kelompok 1, dan 2 : membahas tentang siklus akuntansi
bank
 Kelompok 3 dan 4 : membahas tentang laporan keuangan
bank
 Kelompok 5 dan 6 : membahas tentang perbedaan
akuntansi bank dan akuntansi keuangan
4. Peserta didik dalam kelompok mengamati tayangan
audiovisual yang disajikan oleh guru atau tautan pada
LKPD atau mengerjakan latihan soal (pada Lembar Kerja/
Modul ada petunjuk kelompok atau individu)
5. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan
yang diberikan guru yang terkait dengan materi yang akan
dibahas.
6. Guru membagikan LKPD dan peserta didik membaca
petunjuk, mengamati LKPD.
7. Guru mengamati kegiatan peserta didik dalam memahami
LKPD, dan memberikan penjelasan apabila diperlukan.

Identifikasi 8. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-


Masalah (Problem masing atau individual dengan guru berdasarkan petunjuk
Statement) yang ada dalam LKPD (misalkan: dalam LKPD berisikan
permasalahan dan langkah-langkah pemecahan serta
meminta peserta didik dalam kelompok untuk bekerja sama
untuk menyelesaikan masalah berkaitan dengan
pembahasan).
9. Peserta didik dalam kelompok atau individual melakukan
identifikasi masalah dengan cara berbagi informasi, dan
klarifikasi informasi tentang permasalahan yang dibahas
dalam kehidupan sehari-hari.
Pengumpulan 10. Peserta didik masing-masing kelompok atau individual
Data (Data juga membahas dan berdiskusi tentang permasalahan
Collecting) berdasarkan petunjuk LKPD untuk :

a. Menemukan materi pembahasan melalui penyelidikan


dan diskusi tentang siklus akuntansi perbankan, laporan
keuangan bank, dan perbedaan antara akuntansi bank
dan akuntansi keuangan
b. Menemukan informasi relevan berkaitan dengan siklus
akuntansi perbankan, laporan keuangan bank, dan
perbedaan antara akuntansi bank dan akuntansi
keuangan
11. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 10,
dimana mereka juga diharapkan mengaitkan materi
pembelajaran dengan kehidupan nyata.
12. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam
kelompok atau individual untuk masalah-masalah yang
dianggap sulit oleh peserta didik.
13. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok atau
individual untuk menyelesaikan permasahan dengan
cermat dan teliti.
Pengolahan 14. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang
data (Data digunakan untuk menemukan semua kemungkinan
Processing) pemecahan masalah terkait masalah yang diberikan.
15. Peserta didik dalam kelompok masing-masing atau
individual dengan bimbingan guru untuk dapat
mengaitkan, merumuskan, dan menyimpulkan tentang
siklus akuntansi bank, laporan keuangan perbankan, dan
perbedaan antara akuntansi bank dan akuntansi keuangan
serta memberikan bantuan untuk menyajikan hasil
pemecahan masalah yang telah diperoleh.
16. Peserta didik dalam kelompok atau individual menyusun
laporan hasil diskusi penyelesaian masalah yang diberikan
terkait siklus akuntansi bank, laporan keuangan
perbankan, dan perbedaan antara akuntansi bank dan
akuntansi keuangan sesuai materi yang didapat oleh
masing-masing kelompok.
Pembuktian 17. Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa
(Verification) waktu yang ditentukan untuk diskusi dan penyelesaian
permasalahan pembelajaran telah selesai.
18. Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk
mempresentasikan hasil temuan bersama dengan anggota
kelompoknya.
19. Beberapa perwakilan kelompok atau secara individual
menyajikan secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran
atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas atau
tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami
berkaitan dengan permasahan kehidupan sehari-hari
berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan.
20. Peserta didik yang lain dan guru memberikan
tanggapan dan menganalisis hasil presentasi meliputi
tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan
tambahan informasi,
melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.

Menarik Kesimpulan 21. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat
(Generalization) kesimpulan secara lengkap, komprehensif dan dibantu
guru dari materi yang yang telah dipelajari terkait siklus
akuntansi bank dan laporan keuangan bank pada
konsentrasi keahlian layanan perbankan.
22. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua
peserta didik.

Kegiatan Penutup
Refleksi - Guru bersama peserta didik baik secara individu maupun
kelompok melakukan refleksi hasil pembelajaran
Penutup  Doa Penutup
 Diakhiri salam
1. Asesmen diagnostik
a. Asesmen Diagnostik Non Kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif pada pertemuan ini dilakukan dengan
cara Tanya jawab dengan peserta didik. Beberapa informasi dan
pertanyaan kunci yang dapat ditanyakan sebagai berikut.
Informasi yang digali Pertanyaan Kunci yang Ditanyakan
Perasaan peserta didik pada saat akan Bagaimana perasaan kalian hari
melakukan pembelajaran ini ketika akan mendapatkan
materi pembelajaran dari guru ?

Gaya belajarpeserta didik dalam Gaya belajar apa yang menurut kalian
mempelajari suatu materi pembelajaran paling efektif ?
Respon peserta didik ketika mengalami Apa yang akan kalian lakukan pada saat
kesulitan belajar kalian mengalami kesulitan
belajar ?

Jika peserta didik menjawab keseluruhan pertanyaan kunci dengan kalimat atau jawaban
positif, maka peserta didik dapat dikatakan telah siap menerima
pembelajaran dengan baik.

b. Asesmen Diagnostik Kognitif

Tujuan Pembelajaran  Peserta didk mampu menerapkan Siklus Akuntansi


yang dinilai Bank
 Peserta didik mampu menganalisis Laporan
Keuangan Bank
 Peserta didik mampu membedakan
Akuntansi Bank dan Akuntansi Keuangan
Waktu pelaksanaan Pada pertemuan awal (jika kegiatan pembelajaran
Asesmen terdiri lebih dari 1 kali pertemuan), dengan durasi
waktu 10 menit
(sebelum kegiatan pembelajaran)

Teknik Asesmen Tes Tulis

Instrumen Asesmen Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !


1. Menurut pemahaman Anda, apa yang
membedakan antara akuntansi keuangan
dengan akuntansi bank ?

Pedoman Penilaian Kunci


Jawaban
Perbedaan antara akuntansi bank dengan akuntansi keuangan dijelaskan dalam
tabel berikut.

N Akuntansi Keuangan
o Perbedaan Akuntansi Bank
(Jasa dan Dagang)
.
1. Pihak pemakai laporan Sama dengan pemakai Pemilik perusahaan,
keuangan laporan keuangan Manajemen, Investor,
pada perusahaan jasa Kreditur, Karyawan,
dagang, akan tetapi Pemerintah,
ditambah dengan Akademisi/Pendidikan
Bank Indonesia,
Lembaga
Penjamin
Simpanan,
Masyarakat
(Nasabah), Otoritas
Jasa
Keuangan.
2. Pengelompokkan Akun Akun Neraca, Akun Akun Neraca dan Akun Laba Rugi
Laba Rugi, Akun
Administratif
(Komitmen dan
Kontigensi)

3. Sifat dan Jenis Bervariasi dan Tidak banyak variasi dan


berulang
Transaksi berulang
4. Sistem Double entry system Double entry system
Pencatatan Single entry system
5. Laporan Sama dengan laporan Laporan Posisi
Keuangan keuangan pada Keuangan, Laporan
perusahaan jasa Laba/Rugi, Laporan
dan
Perubahan Ekuitas,
dagang, akan
tetapi

ditambah dengan Laporan Arus Kas, dan


Laporan Komitmen dan Catatan atas Laporan
Kontingensi Keuangan

6. Acuan PAPI (Pedoman PSAK (Pernyataan


Standar Akuntansi Perbankan Standar Akuntansi Keuangan)
Indonesia)

Nilai = Skor Maksimal atas jawaban peserta didik

5. Asesmen Formatif
Tujuan  Peserta didk mampu menerapkan Siklus
Pembelajaran yang Akuntansi Bank
dinilai  Peserta didik mampu menganalisis Laporan
Keuangan Bank
 Peserta didik mampu membedakan Akuntansi
Bank dan Akuntansi Keuangan

Waktu Pada jam akhir dipertemuan terakhir (setelah proses


pelaksanaan
kagiatan pembelajaran dilaksanakan)
Asesmen
Teknik Asesmen Tes Tulis
Instrumen Asesmen Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !
1. Analisislah pihak-pihak yang membutuhkan laporan
keuangan bank serta kepentingan mereka masing-masing
terhadap laporan keuangan bank!
2. Mengapa diperlukan kerangka konseptual pelaporan
keuangan dalam akuntansi?
3. Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi
keuangan yang meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas bank
pada tanggal tertentu. Jelaskan yang anda ketahui tentang
aset dan jelaskan tata cara penyusunan aktiva dalam neraca
bank!
4. Laporan komitmen dan kontingensi merupakan
laporan yang terpisah dari neraca dan laba/rugi
yang mana pada saat yang akan datang akan dapat memengaruhi neraca dan/atau
laporan laba/rugi bank. Jelaskan yang anda ketahui tentang komitmen serta berikan
contohnya!
5. Pencatatan transaksi yang ada di bank kita mengenal dua jenis pencatatan, yaitu single
entry dan double entry. Jelaskan yang Anda ketahui tentang kedua jenis pencatatan
tersebut serta
berikan contoh transaksinya !
Pedoman Penilaian Kunci
Jawaban
1. Laporan keuangan bank juga merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen
terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank yang dicapai selama
periode tertentu. Adapun pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan
keuangan perbankan terbagi menjadi dua, yaitu pihak internal dan eksternal
a. Pihak Internal
Pihak internal adalah pihak yang diberi tanggung jawab melaksanakan
kegiatan bank. Pemakai informasi akuntansi dari pihak internal biasanya
adalah pimpinan bank ataupun manajer bank.
b.Pihak Eksternal
Pihak eksternal adalah pihak di luar bank, tetapi mempunyai kepentingan
terhadap bank. Yang terdiri dari karyawan, kreditor, pemerintah, investor,
Bank Indonesia, Masyarakat/Nasabah, Lembaga Penjamin Simpanan, Otoritas
Jasa Keuangan, Akademi (Pendidikan) (Skor 20)
2. Kerangka konseptual akuntansi keuangan digunakan karena memiliki landasan
alasan sebagai berikut.
a. Bermanfaat dan berhubungan dengan penentuan standar akuntansi serta
bangunan konsep dan tujuan yang sudah ditetapkan
b. Memudahkan kita memecahkan masalah yang terkait dengan praktik baru dan
mungkin mengandung resiko tinggi
c. Membantu kita untuk memahami penggunaan laporan keuangan yang

menimbulkan rasa percaya pada laporan keuangan tersebut


d. Mendukung komparabilitas (kemampuan untuk dibandingkan) pada
laporan keuangan bank. (Skor 20)
3. Aset adalah harta kekayaan yang dimiliki oleh bank ada tanggal
tertentu. Dalam menyusun aset bank, tidak dipisahkan antara aset
lancar dan aset tetap. Penyusunan aset didasarkan pada urutan
likuiditas aset tersebut, yaitu dimulai dari aset yang paling likuid
sampai dengan aset yang paling tidak likuid. Aset bank dibagi
menjadi aset produktif dan aset tidak produktif. Aset produktif disini
adalah jenis aset yang menghasilkan, seperti kredit yang diberikan.
Aset tidak produktif merupakan jenis aset yang tidak dapat
menghasilkan. Aset tidak produktif diperlukan oleh bank karena
alasan likuiditas dan sebagai pendukung aktivitas operasional bank.
(Skor 20)
4. Komitmen adalah ikatan atau kontrak yang berupa janji yang tidak
dapat dibatalkan secara sepihak oleh pihak-pihak yang melakukan
perjanjian dan harus dilaksanakan apabila semua persyaratan yang
telah disepakati bersama dipenuhi. Komitmen dibagi menjadi dua,
yaitu tagihan komitmen dan kewajiban komitmen. Tagihan
komitmen merupakan tagihan bank karena adanya ikatan dengan
pihak lain yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak. Contohnya:
fasilitas pinjaman yang diterima. Kewajiban komitmen merupakan
kewajiban bank kepada pihak lain apabila semua persyaratan dalam
perjanjian terpenuhi dan tidak dapat dibatalkan secara sepihak.
(Skor 20)
5. Penjelasan single dan double entry, sebagai berikut.
a. Double entry sistem, yaitu pencatatan transaksi ke dalam jurnal
dalam dua sisi (sebelah debit dan kredit), bentuk pencatatan ini
biasa digunakan dalam sistem akuntansi keuangan. Transkasi
yang dicatat double entry adalah transaksi yang mengakibatkan
perubahan aset dan kewajiban bank, atau pencatatan transaksi
ke dalam rekening efektif.
b. Single entry system, yaitu pencatatan transaksi ke dalam jurnal
hanya di satu sisi saja (sebelah debit atau kredit), bentuk
pencatatan ini diterapkan pada transaksi bank yang belum efektif
mengakibatkan perubahan terhadap aset atau kewajiban bank,
atau pencatatan ke

Asesmen Formatif (Pelaksanaan Pembelajaran)

Tujuan  Peserta didk mampu menerapkan Siklus Akuntansi


Pembelajaran Bank
yang dinilai  Peserta didik mampu menganalisis Laporan Keuangan
Bank
 Peserta didik mampu membedakan Akuntansi
Bank dan Akuntansi Keuangan
Waktu Pada saat presentasi hasil diskusi
pelaksanaan
Asesmen
Teknik Asesmen Observasi langsung

Instrumen No Nama Kriteria Skor Nilai


Asesmen
Penggunaan
Komunikasi
Media

Pedoman Penilaian
Kriteria dan Skor
Aspek
Point 1 Point 2 Point 3 Point 4
Komunikasi Peserta Peserta Peserta Peserta didik sangat
didik tidak didik cukup didik lancar lancar menjelaskan
lancar lancar menjelaska hasil diskusi dalam
menjelaskan menjelaska n hasil presentasi
hasil n hasil
diskusi
diskusi diskusi dalam
dalam dalam presentasi
presentasi presentasi

Penggunaan Presentasi hanya Presentasi Presentasi Presentasi


Media dilakukan dengan dilakukan dilakukan dilakukan
lisan secara secara secara
saja tanpa lisan lisan, lisan,
menggunakan dan tulisan tulisan tulisan,
media apapun dan dan
dilengkapi dilengkapi
dengan bahan dengan bahan
tayang tayang yang
sederhana lebih
kompleks
Total Skor Peserta Didik
𝑁i𝑙𝑎i =
Jumlah Keseluruhan SKor (8) 𝑥 100

Untuk mereview pembelajaran pada kegiatan ini, peserta didik diminta


memilih salah satu kondisi berikut yang paling sesuai dengan keadaan
mereka.
No. Aspek Kondisi
1. Kompetensi Target I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
2. Uraian Materi I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
3. Aktivitas Pembelajaran I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai

- Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik
sesuai dengan kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari
kembali bahan kajian pada kegiatan pembelajaran ini. Dan dari segi guru,
dapat dilakukan peninjauan ulang proses pembelajaran untuk bahan
perbaikan.
- Apabila semua aspek telah peserta didik penuhi (kondisi I), berarti peserta
didik telah siap melakukan pembelajaran pada materi berikutnya. Dan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dapat dikatakan berhasil.

LKP
D1
Identitas Peserta Didik
Nama:
Kelas :
No. Absen :
Tujuan Pengerjaan LKPD
Melalui LKPD 1 ini, secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas untuk mampu :
1. Menjelaskan sejarah bank
2. Membedakan antara bank dan lembaga keuangan
3. Mendeskripsikan fungsi bank
4. Mendeskripsikan jenis bank dan kantor bank
Petunjuk Kerja dan Kegiatan dalam LKPD
Lembaga keuangan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan hadir
menawarkan solusi bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan dana. Lembaga
keuangan membiayai permodalan suatu bidang usaha disamping usaha lain seperti
menampung uang yang sementara waktu belum digunakan pemiliknya.
Lembaga keuangan (lembaga intermediasi) dapat dikelompokkan
berdasarkan kemampuannya menghimpun dana dari masyarakat secara langsung.
Atas dasar tersebut, lembaga keuangan dapat dibedakan menjadi lembaga keuangan
depositori (depository financial institution) dan lembaga keuangan non bank (non
depository financial institution). Isilah tabel kerja dibawah ini sesuai dengan permintaan
setiap kolomnya (perhatikan contoh). *format pengerjaan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan lengkapi dengan
identitas diri peserta didik.

N Gambar Nam J De
o a e skr
. n ips
i i
s
1 Perus Lembaga Lembaga
. ahaan Keuangan keuangan
Pegad Non ini
aian Bank menyedia
kan
(Lembaga fasilitas
Keuangan pinjaman
K Pembiayaa
Asp r n / dengan
ek i jaminan
t
e tertentu.
r Jaminan
i
a nasabah
d
a
n

S
k
o
r
Poin Poi Poi Poi
t1 nt 2 nt 3 nt 4
Komun Peserta Peserta Peserta Peserta
ikasi didik didik didik didik
tidak cukup lancar sangat
lancar lancar
lancar
menjela menjel menjela menjel
skan askan skan askan
hasil hasil hasil hasil

diskusi diskusi diskusi diskusi


dalam dalam dalam dalam
presenta present present present
si asi asi asi
Penggu Present Present Present Present
naan asi asi asi asi
Media hanya dilakuk dilakuk dilakuk
an an an
dilakuka secara secara secara
n
lisan lisan, lisan,
dengan dan tulisan tulisan,
tulisan
lisan dan dan
saja dilengk dilengk
api api
tanpa
menggu dengan dengan
nakan
media bahan bahan
tayang tayang
apapun sederha yang
na
lebih
komple
ks

No Nama K Skor Ni
r lai
i
t
e
r
i
a
Penggu
Komun naan
ikasi
Media

Finance tersebut digadaikan dan kemudian ditaksir oleh pihak


Company) pegadaian untuk menilai besarnya nilai jaminan. Besarnya
nilai jaminan akan mempengaruhi jumlah
pinjaman. Sementara ini, usaha pegadaian secara resmi masih
dilakukan pemerintah. Contoh benda yang dapat
digadaikan adalah emas,
berlian, TV, kulkas, dsb.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

LKP
D2
Identitas Peserta Didik
Nama:
Kelas :
No. Absen :
Tujuan Pengerjaan LKPD
Melalui LKPD 2 ini, secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas untuk mampu :
1. Menjelaskan Landasan hukum system perbankan Indonesia
2. Membedakan antara Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
3. Menjabarkan Tugas dan Peranan Bank Indonesia
4. Mengidentifikasi Kebijakan Perbankan di Indonesia
5. Menjabarkan Pengaturan dan Pengawasan Perbankan di Indonesia
Petunjuk Kerja dan Kegiatan dalam LKPD
LKPD ini dilakukan setelah peserta didik melakukan kegiatan pembelajatan (tugas
tidak terstruktur), bersama dengan kelompok yang sama pada saat kegiatan
diskusi. Setelah melakukan kegiatan diskusi dalam pembelajaran dan mendapatkan
penjelasan dari guru, silahkan bersama dengan kelompoknya masing-masing melakukan
tugas berikut.
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dari
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan,
yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa perbankan lainnya.
1. Agar Anda dapat lebih memahami kegiatan perbankan di dunia nyata, bersama
dengan kelompok yang telah terbentuk lakukanlah kegiatan observasi dan
wawancara ke bank umum terdekat yang ada di daerah Anda.
2. Amati kegiatan yang ada di bank tersebut dan carilah informasi kepada petugas bank
mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di Bank Umum tersebut.
3. Susunlah laporan hasil observasi dan wawancara dengan petugas bank, lalu
kumpulkan sebagai tugas kelompok.

LKP
D3
LKPD 3 ini digunakan pada pertemuan 3 dan 4 saat pembelajaran untuk capaian
materi Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Bank
Identitas Peserta Didik
Nama:
Kelas :
No. Absen :
Tujuan Pengerjaan LKPD
Melalui LKPD 3 ini, secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas untuk mampu :
1. Menjelaskan pengertian akuntansi keuangan
2. Menjelaskan kerangka konseptual akuntansi
3. Menjelaskan pengertian akuntansi bank
4. Mengidentifikasi karakteristik transaksi perbankan
5. Menerapkan Siklus Akuntansi Bank
6. Menganalisis Laporan Keuangan Bank
7. Membedakan Akuntansi Bank dan Akuntansi Keuangan
Petunjuk Kerja dan Kegiatan dalam LKPD
LKPD ini digunakan pada saat kegiatan diskusi berlangsung !
Setiap kelompok memperoleh permasalahan yang harus diselesaikan bersama-sama.
Dengan ketentuan pembagian materi sebagai berikut.

Pada Pertemuan III


 Kelompok 1, 2, dan 3 : membahas tentang Dasar akuntansi keuangan dan kerangka
konseptual akuntansi
 Kelompok 4, 5, dan 6 : membahas tentang dasar akuntansi bank dan karakteristik
perbankan.
Pada Pertemuan IV
 Kelompok 1, dan 2 : membahas tentang siklus akuntansi bank
 Kelompok 3 dan 4 : membahas tentang laporan keuangan bank
 Kelompok 5 dan 6 : membahas tentang perbedaan akuntansi bank dan akuntansi
keuangan
LEMBAGA KEUANGAN BANK

Di dalam pasar uang terdapat dua pelaku utama, yaitu kelompok kreditur (yang
menawarkan dana) dan kelompok debitur (yang membutuhkan dana). Pasar
uang juga dapat dilakukan dalam bentuk pengelompokkan sesuai dengan
perannya dalam proses penciptaan uang. Atas dasar ini, maka terdapat tiga
pelaku utama dalam pasar uang, yaitu :
a. Otoritas moneter (bank sentral dan pemerintahan)
b. Lembaga keuangan (bank dan bukan bank)
c. Masyarakat (rumah tangga dan produsen)
Otoritas moneter mempunyai peran utama sebagai sumber awal terciptanya
uang beredar. Kelompok ini merupakan sumber penawaran uang kartal yang
menjadi sumber untuk memenuhi permintaan masyarakat atas uang, di sisi lain
juga merupakan sumber penawaran uang (dikenal sebagai reserve bank) yang
dibutuhkan oleh lembaga- lembaga keuangan.
Berdasarkan peran yang dipegang oleh kedua kelompok diatas, yakni sebagai
supplier seluruh kebutuhan uang yang diinginkan masyarakat maka kedua
kelompok ini (otoritas moneter dan lembaga keuangan) disebut juga dengan
system moneter (monetary system).
Masyarakat sebagai pelaku pasar uang ketiga, dapat diartikan sebagai konsumen
akhir uang yang tercipta. Uang yang diperoleh dalam hal ini dapat digunakan
untuk memperlancar kegiatan-kegiatan produksi, konsumsi, dan pertukaran.

1. Sejarah Bank di Indonesia


a. Asal Mula Kegiatan Perbankan
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah
pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa, yaitu zaman
Babylonia, kira-kira tahun 2000 SM. Namun, kegiatannya terbatas pada
kegiatan meminjamkan emas atau perak dengan tingkat bunga sekitar
20% per bulan. Lembaga tersebut dikenal dengan nama Temples of
Babylon. Setalah zaman Babylon, pada sekitar tahun 560 SM, di Yunani
juga berdiri lembaga semacam bank, yang disebut

Greek Temple. Lembaga ini mempunyai kegiatan utama menerima


simpanan dengan memungut biaya simpanan, kemudian meminjamkan
kembali kepada masyarakat dengan memungut sejumlah biaya tertentu.
Pada saat itu pula banyak bermunculan semacam banker swasta, yang
kegiatannya meliputi penukaran uang dan segala kegiatan lainnya di
bidang keuangan.
Sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang.
Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja
tempat penukaran uang. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya,
kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat
penitipan uang (kegiatan simpanan). Berikutnya kegiatan perbankan
bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan
masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakat
yang membutuhkannya.
Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan
zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Akibat dari
kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan semakin meningkat dan
beragam, maka peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh
seluruh lapisan masyarakat, baik yang berada di Negara maju maupun
Negara berkembang. Bahkan dalam perkembangan saat ini,
perkembangan dunia perbankan semakin pesat dan modern, perbankan
semakin mendominasi perkembangan ekonomi dan bisnis suatu Negara.

b. Pengertian Bank
Secara umum, bank adalah suatu badan yang memiliki kegiatan
untuk menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank
lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan
kegiatan pokok bank, sedangkan memberikan jasa bank lainnya sebagai
kegiatan pendukung.
Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Dalam
kegiatan ini, bank memberikan balas jasa yang menarik seperti bunga
kepada masyarakat, yang bertujuan sebagai rangsangan kepada
masyarakat untuk dapat menitipkan uangnya kepada bank. Kegiatan
menghimpun dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat.
Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung
kelancaran kegiatan utama tersebut. Jadi, bank merupakan sarana

yang memudahkan aktivitas masyarakat untuk menyimpan dana, dalam


hal perniagaan, maupun untuk investasi masa depan.

2. Bank dan Lembaga Keuangan


a. Pengertian Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan asset
dalam bentuk dana dari masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan
proyek pembangunan serta kegiatan ekonomi dengan memperoleh hasil
dalam bentuk bunga sebesar prosentase tertentu dari besarnya dana yang
disalurkan.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 792 Tahun 1990 tentang
Lembaga Keuangan didefinisikan sebagai semua badan yang kegiatannya di
bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada
masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Sedangkan Lembaga Keuangan menurut UU No. 14/1967 Pasal 1 ialah
semua badan yang melalui kegiatan kegiatannya di bidang keuangan,
menaruh uang dari dan menyalurkannya kedalam masyarakat. Artinya,
kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan
keuangan.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan lembaga keuangan adalah suatu
lembaga yang dalam operasi sehari-harinya menjalankan jasa di bidang
keuangan, yaitu berupa perantara (intermediasi) dari pihak yang surplus
dana kepada pihak yang deficit dana bank baik itu sector rumah tangga,
swasta, maupun pemerintah.

b. Peran Lembaga Keuangan


Menurut Ycager & Seitz, lembaga keuangan sebagai badan yang
melakukan kegiatan-kegiatan di bidang keuangan mempunyai peranan
sebagai berikut. (Dijabarkan dalam tabel berikut)

c. Fungsi Lembaga Keuangan


Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara
pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam
penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan
dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi
arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu
investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para
investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian
menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang
membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga
penyimpan dana untuk menghasilkan pendapatan.

d. Jenis Lembaga Keuangan


Lembaga Keuangan dapat dikelompokkan menjadi Lembaga Keuangan
Bank (Depository Financial Institution) dan Lembaga Keuangan Non
Bank (Non Depository Financial Institution).
1. Lembaga Keuangan Bank (Depository Financial Institution)
Lembaga keuangan depository atau sering juga disebut depository
intermediary. Lembaga keuangan ini menghimpun dana secara
langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan (deposits)
misalnya giro, tabungan, atau deposito berjangka yang diterima dari
penabung atau unit surplus. Berdasarkan fungsinya, bank dapat
dibedakan menjadi bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan
rakyat (BPR).
2. Lembaga Keuangan Non Bank (Non Depository Financial Institution)
Lembaga keuangan non bank adalah semua badan yang melakukan
kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan
kertas berharga dan menyalurkan kepada masyarakat terutama
guna membiayai investasi perusahaan.
Lembaga keuangan non bank terbagi menjadi tiga jenis, yaitu
lembaga keuangan kontraktual, lembaga keuangan investasi, dan
lembaga keuangan pembiayaan.

e. Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank


Perbedaan antara lembaga keuangan bank dan non bank dapat
digambarkan dalam tabel berikut.
No. Kegiatan Bank Non Bank
1. Penghimpunan Secara langsung Hanya secara tidak langsung
Dana berupa dari masyarakat (terutama
simpanan dana masyarakat melalui kertas berharga, bisa
juga
(tabungan, giro, dan deposito) dari penyertaan,
pinjaman/kredit dari
Secara tidak langsung dari
lembaga lain)
masyarakat (surat berharga,
penyertaan, pinjaman/kredit
dari lembaga lain)

2. Penyaluran Untuk tujuan modal investasi Terutama untuk tujuan


Dana
dan konsumsi investasi
Kepada badan usaha dan Terutama kepada badan
individu usaha
Untuk tujuan jangka pendek, Terutama untuk jangka
menengah, dan panjang menengah dan panjang

3. Fungsi Bank
Secara umum, fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau
sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik, bank dapat berfungsi
sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of service.
1. Agent of Trust. Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan
(trust), baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana.
2. Agent of Development. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan
penyaluran dana sangat diperlukan bagi kelancaran kegiatan
perekonomian. Kegiatan bank dapat memungkinkan masyarakat
melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan
konsumsi barang dan jasa. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-
konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian.
3. Agent of Services. Kegiatan bank memberikan penawaran jasa perbankan
kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya
dengan

kebijakan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain


dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga,
pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.

4. Bank dan Kantor Bank


a. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan No. 14 Tahun 1967, jenis
perbankan menurut fungsinya terdiri dari Bank Umum, Bank
Pembangunan, Bank Tabungan, Bank Pasar, Bank Desa, Lumbung Desa,
Bank Pegawai.
Namun, setelah keluar UU Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992 dan
ditegaskan lagi dengan keluarnya UU RI No. 10 Tahun 1998 maka jenis
perbankan dibagi menjadi Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank
Perkreditan Rakyat.
1. Bank Sentral, adalah lembaga Negara yang mempunyai wewenang
untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu Negara,
merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran system pembayaran, mengatur dan mengawasi
perbankan serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last resort.
Bank Sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia
adalah lembaga Negara yang Independen dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau
pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam
undang-undang.
2. Bank Umum, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa
yang diberikan oleh Bank Umum bersifat umum, artinya dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank Umum sering
disebut bank komersial (commercial bank).
3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalulintas pembayaran. Bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh
BPR meliputi hal-hal berikut ini.
 Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan
simpanan deposito

 Memberikan pinjaman kepada masyarakat


 Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan
prinsip syariah.
Adapun kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu :
 Menerima simpanan berupa giro
 Mengikuti kliring
 Melakukan kegiatan valuta asing
 Melakukan kegiatan perasuransian.

b. Jenis-Jenis Kantor Bank


Yang dimaksud dengan jenis-jenis kantor bank dapat dilihat dari luasnya
kegiatan jasa-jasa bank yang ditawarkan dalam suatu cabang bank.
Luasnya kegiatan ini tergantung dari kebijaksanaan kantor pusat bank
tersebut. Jenis- jenis kantor bank yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Kantor Pusat, merupakan kantor dimana semua kegiatan
perencanaan sampai kepada pengawasan terdapat di kantor ini.
Setiap bank memiliki satu kantor pusat dan kantor pusat tidak
melakukan kegiatan operasional sebagaimana kantor bank lainnya,
akan tetapi mengendalikan jalannya kebijaksanaan kantor pusat
terhadap cabang-cabangnya.
2. Kantor Cabang Penuh, merupakan salah satu kantor cabang yang
memberikan jasa bank paling lengkap. Dengan kata lain, semua
kegiatan perbankan ada di kantor cabang penuh dan biasanya kantor
cabang penuh membawahi kantor cabang pembantu.
3. Kantor Cabang Pembantu, merupakan kantor cabang yang berada di
bawah kantor cabang penuh dimana kegiatan jasa bank yang dilayani
hanya sebagian saja.
4. Kantor Kas, merupakan kantor bank yang paling kecil dimana
kegiatannya hanya meliputi teller/kasir saja. Dengan kata lain,
kantor kas hanya melakukan sebagian kecil dari kegiatan perbankan
dan berada dibawah cabang pembantu atau cabang penuh.

SISTEM PERBANKAN INDONESIA

Landasan Hukum Perbankan Indonesia


Sistem Perbankan di Indonesia diatur dalam UU No. 7 Tahun 1992 (diubah
dengan UU No. 10 Tahun 2998). Sistem perbankan di Indonesia dibedakan
berdasarkan fungsinya yang terdiri dari Bank Sentral, Bank Umum dan Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) Pengertian bank menurut Undang-undang Negara
Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang
perbankan yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dapat disimpulkan bahwa Bank
merupakan lembaga keuangan yang memiliki tiga aktivitas aktivitas penting
yaitu menghimpun dana (funding), menyalurkan dana (lending) dan
memberikan jasa – jasa bank (service) yang tujuanya untuk mensejahterakan
dan meningkatkan taraf hidup orang banyak. Dapat disimpulkan bahwa Bank
adalah lembaga perantara keuangan nasabah yang memiliki kelebihan dana
yang disimpan dengan tujuan keamanan, selain itu menyalurkan dananya
kembali ke nasabah yang kekurangan dana dalam bentuk kredit. Menurut
Undang-undang No. 13 tahun 2004 menggantikan Undangundang No. 13 tahun
1968 tentang Bank Sentral “merupakan lembaga negara yang independen, bebas
dari campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak lainya. Sebagai bank
sentral , bank Indonesia ditunjuk sebagai lembaga yang berwenang
mengeluarkan dan mengatur peredaran uang rupiah sebagai alat pembayaran
yang sah”. Disamping itu, Bank Indonesia diberikan tugas untuk mengatur da
menjaga kelancaran sistem pembayaran. Agar tugas tersebut dapat
dilaksanakan secara efektif. Bank Indonesia diberikan wewenang dan tanggung
jawab yang luas dalam mengatur dan melaksanakan kegiatan kliring dan jasa
transfer dana serta penyelesaian akhir transaksi pembayaran antar bank.

Perbedaan Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


Menurut jenisnya, system perbankan di Indonesia dibagi menjadi Bank Umum
(BU) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Kedua jenis bank tersebut dapat
dibedakan sebagai berikut.
Bank Umum (BU) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
 Menghimpun dana dari masyarakat dalam  Menghimpun dana dalam bentuk
bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, simpanan tabungan dan
dan tabungan simpanan deposito
 Memberikan kredit  Memberikan pinjaman kepada
masyarakat
 Menerbitkan surat pengakuan utang
 Menyediakan pembiayaan dan
 Memindahkan uang, baik untuk kepentingan penempatan dana berdasarkan
nasabah maupun untuk kepentingan bank prinsip syariah
itu sendiri
 Menerima pembayaran dari tagihan atas Kegiatan yang tidak boleh dilakukan
surat berharga dan melakukan perhitungan oleh BPR, yaitu :
atau dengan pihak ketiga  Menerima simpanan berupa giro
 Menyediakan tempat untuk
 Mengikuti kliring
menyimpan barang dan surat berharga
 Melakukan penempatan dana dari nasabah  Melakukan kegiatan valuta asing
ke nasabah lainnya dalam bentuk surat
 Melakukan kegiatan
berharga yang tidak
perasuransian
tercatat di bursa efek.

Tugas dan Peranan Bank Indonesia


Menurut UU No. 23 Tahun 1999 (diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004), tugas
dan peranan Bank Indonesia adalah mengatur dan mengawasi perbankan,
dengan rincian sebagai berikut.
 Tujuan dan Tugas

1. Tujuan BI adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.


Tujuan ini perlu ditopang dengan tiga pilar utama, yaitu kebijakan
moneter dengan prinsip kehati-hatian, sistem pembayaran yang cepat
dan tepat, serta sistem perbankan yang dan keuangan yang sehat.

2. Untuk mencapai tujuan tersebut, BI mempunyai tugas:


 menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
 mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; dan
 mengatur dan mengawasi bank.
 Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter BI berwenang:
1. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan laju
inflasi yang ditetapkan; dan
2. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara antara lain:
 operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing;
 penetapan tingkat diskonto; dan
 penetapan cadangan wajib minimum.
Berkaitan dengan hal tersebut, BI melaksanakan kebijakan nilai tukar
berdasarkan sistem nilai yang ditetapkan, mengelola cadangan devisa
untuk memenuhi kewajiban luar neger, dan dapat menerima pinjaman
luar negeri.
Untuk mencapai sasaran-sasaran moneter, BI juga dapat mempunyai
fungsi lender of the last resort.
 Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, BI
berwenang:
1. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas
peyelenggaraan jasa sistem pembayaran.
2. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk
menyampaikan laporan tentang kegiatannya.
3. Menetapkan penggunaan alat pembayaran.
Disamping itu, BI juga diberi kewenangan untuk mengatur sistem kliring
antar bank dalam mata uang rupiah atau valuta asing dan menetapkan
macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan baku yang digunakan
dana tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah.
 Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, BI
menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan
dan kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan bank dan
mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

 Terkait dengan pengawasan bank, dalam UU ini diamanatkan bahwatugas


mengawasi bank akan dilakukan oleh lembaga pengawas sektor jasa
keuangan yang independen, dan dibentuk dengan UU.
 Akuntabilitas dan Anggaran
Agar independensi yang diberikan kepada BI dapat dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab, kepada BI dituntut untuk transparan dan memenuhi
prinsip akuntabilitas publik.
 Transparansi dan prinsip akuntabiitas publik dilakukan dengan cara antara lain :
1. Menyampaikan informasi kepada masyarakat secara terbuka melalui
media masa pada setiap awal tahun anggaran yang memuat evaluasi
terhadap pelaksanaan kebijakan moneter pada tahun sebelumnya dan
rencana kebijakan moneter dan penetapan sasaran-sasaran moneter
untuk tahun yang akan datang. Informasi ini juga disampaikan secara
tertulis kepada Presiden dan DPR.
2. Menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada BPK untuk dilakukan
pemeriksaan. Laporan hasil pemeriksaan tersebut selanjutnya
disampaikan oleh BPK kepada DPR dan diumumkan oleh BI melalui
media masa.

AKUNTANSI BANK DAN AKUNTANSI KEUANGAN

Pengertian Akuntansi Keuangan


Akuntansi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai pengukuran,
penjabaran, atau pemberian kepastian informasi yang akan membantu manajer,
investor, otoritas pajak, dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi
sumber daya keputusan di dalam bank, organisasi, dan lembaga pemerintahan.
Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi, dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan.

Secara umum, akuntansi berarti suatu proses mencatat, mengklasifikasi,


meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang
berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang
berkepentingan dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan
serta tujuan lainnya.

Setelah menelaah dari berbagai pendapat para ahli mengenai pengertian


akuntansi diatas, Akuntansi diharapkan mampu mencapai beberapa tujuan
akuntansi sebagai berikut.
1. Sebagai sumber acuan informasi keuangan yang dapat dipercaya
kebenarannya mengenai kewajiban, modal, dan sumber ekonomi.
2. Sumber informasi terpercaya dalam hal perubahan-perubahan dan
perbandingan sumber ekonomi setelah terjadinya kegiatan usaha dari waktu
ke waktu.
3. Membantu penggunannya dalam membaca informasi keuangan yang
berguna untuk memperkirakan posisi bank dan potensi bank dalam
menambah sumber ekonomi baru maupun laba.
4. Memonitor jika terjadi perubahan pada sumber ekonomi dan kewajiban.
5. Menyampaikan data-data secara detail yang nantinya akan digunakan oleh
pengguna laporan keuangan baik internalal maupun eksternalal

Kerangka Konseptual Akuntansi


Kerangka konseptual akuntansi keuangan digunakan karena memiliki landasan
alasan sebagai berikut.
3. Bermanfaat dan berhubungan dengan penentuan standar akuntansi serta
bangunan konsep dan tujuan yang sudah ditetapkan
4. Memudahkan kita memecahkan masalah yang terkait dengan praktik baru
dan mungkin mengandung resiko tinggi
5. Membantu kita untuk memahami penggunaan laporan
keuangan yang menimbulkan rasa percaya pada laporan
keuangan tersebut
6. Mendukung komparabilitas (kemampuan untuk dibandingkan) pada
laporan keuangan bank.

Pengertian Akuntansi Bank


Akuntansi bank merupakan seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran
atas seluruh transaksi yang terjadi di dalam bank. Transaksi-transaksi yang
dicatat oleh bank meliputi transaksi keuangan maupun transaksi lain yang akan
mengakibatkan adanya peristiwa keuangan yang akan terjadi di masa yang akan
datang. Hasil dari transaksi akuntansi bank berupa laporan keuangan bank.

Laporan keuangan bank ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang


menyangkut posisi keuangan, kinerja bank, perubahan posisi keuangan, arus
kas, serta informasi- informasi lainnya yang bermanfaat bagi pengguna laporan
keuangan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka.
Laporan keuangan bank juga merupakan bentuk pertanggungjawaban
manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank
yang dicapai selama periode tertentu. Adapun pihak-pihak yang berkepentingan
dengan laporan keuangan perbankan terbagi menjadi dua, yaitu pihak internal
dan eksternal
1. Pihak Internal
Pihak internal adalah pihak yang diberi tanggung jawab melaksanakan
kegiatan bank. Pemakai informasi akuntansi dari pihak internal biasanya
adalah pimpinan bank ataupun manajer bank.
a. Pemilik Bank (Owner) Pemilik bank selalu ingin mengetahui apakah
bisnisnya berjalan dengan baik atau tidak. Pemilik perlu mengetahui posisi
keuangan, melihat investasi, membandingkan jumlah rekening dengan
periode sebelumnya dan prospek bank di masa yang akan datang serta
hasil yang dapat dicapai oleh banknya.
b. Manajemen Para manajer bank adalah pihak yang sangat tergantung dan
paling banyak berhubungan dengan hasil akhir akuntansi. Manajer bank
menjalankan segala kegiatan dengan jalan mengikuti secara seksama garis-
garis pedoman yang telah ditetapkan oleh pemilik bank. Melalui pedoman
ini para manajer dapat merencanakan dan mengendalikan pekerjaan
sehari-hari.
Tiap-tiap manajer dari yang terendah hingga yang tertinggi
memerlukan informasi akuntansi yang cermat dan yang berkaitan
dengan bidang pertanggungjawaban mereka masing-masing. Misalnya,
untuk menentukan harga pokok suatu produk, seorang manajer bagian
produksi seringkali memerlukan informasi akuntansi yang
berhubungan dengan perhitungan biaya-biaya produksi
2. Pihak Eksternal Pihak eksternal adalah pihak di luar bank, tetapi
mempunyai kepentingan terhadap bank. Pemakai informasi dari pihak
eksternal dapat dirincikan lagi menjadi enam kelompok, yaitu sebagai
berikut.
a. Karyawan

Karyawan membutuhkan informasi keuangan sebagai bahan


perundingan kontrak kerja, pengajuan kesejahteraan maupun
kepentingan karyawan yang lainnya. Melalui informasi akuntansi,
karyawan bank dapat mengetahui posisi keuangan dan kemajuan bank.
Jika posisi keuangan dan kemajuan bank menunjukkan hasil yang baik,
maka keadaan ini akan menenteramkan karyawan bank dalam
kelangsungan kerjanya.
c. Kreditor
Sebelum memberikan pinjaman, kreditor (misalnya bank Indonesia atau
bank lain) memerlukan informasi keuangan bank. Tujuannya adalah
untuk menilai kemampuan keuangan bank dalam menanggung risiko
yang mungkin terjadi. Kreditor harus dapat menilai apakah bank yang
mengajukan permintaan kredit mampu mengembalikan pinjaman atau
tidak. Kreditor akan menolak usulan kredit dari suatu bank bila
informasi akuntansi bank itu meragukan atau menunjukkan hal yang
negatif.
d. Pemerintah
Pemerintah dan badan-badan pemerintah memerlukan informasi
akuntansi untuk keperluan pemungutan pajak dan untuk memenuhi
ketentuan-ketentuan peraturan serta undang-undang yang lain. Bank
diharuskan untuk membuat laporan keuangan oleh pemerintah untuk
menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh bank.
e. Investor
Investor adalah anggota masyarakat yang mampu atau mempunyai
permodalan. Jika mereka akan menginvestasikan modalnya, maka
mereka akan memerlukan data informasi keuangan bank untuk
mengukur tingkat kemampulabaan atau profitabilitas bank serta
prospek bank di masa yang akan dating
c. Bank Indonesia
Bank Indonesia berkepentingan terhadap informasi akuntansi untuk
mengadakan evaluasi terhadap kinerja bank dan menentukan tingkat
kesehatan bank.
d. Masyarakat/Nasabah
Bank berkaitan erat dengan masyarakat sebagai nasabah. Masyarakat di
sini berperan sebagai sumber dana pihak ketiga bank yang terbesar
(nasabah

penyimpan) dan sumber penghasilan bank (nasabah peminjam).


Nasabah penyimpan memerlukan informasi akuntansi untuk memberi
jaminan bahwa uang mereka aman disimpan di bank dan mereka
mendapat balas jasa (bunga) yang sesuai.
e. Lembaga Penjamin Simpanan
Lembaga penjamin simpanan membutuhkan informasi akuntansi sesuai
dengan tugas dan fungsinya sebagai lembaga independen yang
menjamin simpanan nasabah dan turut serta memelihara stabilitas
sistem perbankan di Indonesia.
f. Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas jasa keuangan membutuhkan informasi akuntansi sesuai
dengan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara sistem pengaturan
dan pengawasan yang terintegrasi pada sektor perbankan. Mengetahui
kinerja perbankan otoritas jasa keuangan dapat mewujudkan industri
keuangan yang sehat.
g. Akademisi (Pendidikan)
Informasi akuntansi merupakan cermin kinerja bank/entitas bisnis.
Kaum akademik, membutuhkan informasi akuntansi yang rinci
berkaitan dengan aset, kewajiban, penjualan, beban (biaya) dan data
pemegang saham yang terdapat dalam catatan akuntansi bank.

Karakteristik Transaksi Perbankan


Karakteristik transaksi keuangan yang terjadi pada bank sebagai suatu
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengelolaan dana adalah sebagai
berikut.
1. Volume Terjadinya Transaksi setiap Hari Banyak
Setiap hari banyak nasabah yang melakukan setoran maupun penarikan
rekening tabungan, giro, maupun deposito. Demikian juga nasabah yang
mengajukan hingga melakukan realisasi kredit.
2. Sifat dan Jenis Transaksi yang Terjadi Setiap Hari Beragam
Dalam satu hari nasabah yang datang ke bank memiliki tujuan yang
beragam. Mulai dari melakukan pembukaan rekening, setoran dan
penarikan simpanan, pengajuan hingga realisasi kredit, transfer, inkaso,
penitipan barang berharga (Safe Deposit Box), pembayaran rekening listrik,
air, dan telepon (payment point).

3. Perdagangan dan Administrasi Mata Uang Relatif Banyak


Dalam transaksi harian perbankan tidak jarang melibatkan mata uang selain
mata uang dalam negeri (rupiah). Banyak nasabah yang melakukan
penukaran valuta asing, membuka rekening giro dalam bentuk valuta asing,
maupun transfer dalam bentuk Akuntansi Perbankan dan Keuangan Mikro
Kelas XI untuk SMK/MAK 10 valuta asing. Valutas asing yang biasa
digunakan dalam transaksi adalah valuta asing yang kuat (convertible
currency), seperti Dolar Amerika, Dolar Singapura, Dolar Hongkong, Euro,
dan Poundsterling.
4. Memerlukan Penyelesaian dengan Segera
Transaksi yang terjadi pada suatu hari harus segera diselesaikan pada hari
itu juga, seperti transfer, kliring, inkaso, pengajuan kredit, dan sebagainya.
5. Memerlukan Banyak Buku Pembantu
Bank memiliki banyak nasabah dengan berbagai kepentingan, baik nasabah
penyimpan maupun nasabah peminjam. Dengan demikian bank
memerlukan banyak buku pembantu untuk mengetahui mutasi transaksi
masing-masing nasabah.
6. Memerlukan Banyak Dokumen Dasar sebagai Bukti Pencatatan Suatu
Transaksi Sumber pencatatan dalam akuntansi adalah dokumen transaksi.
Beragamnya transaksi yang terjadi dalam bank juga berpengaruh pada
banyaknya dokumen dasar yang diperlukan oleh bank sebagai bukti
pencatatan suatu transaksi.
7. Banyak Transaksi yang Mengandung Syarat
Dalam kegiatan perbankan banyak transaksi yang mengandung syarat,
misalnya bank garansi, revocable letter of credit, pendapatan bunga dalam
penyelesaian, dan penjualan opsi valas. Transaksi bersyarat tersebut
mempengaruhi pencatatan aset dan kewajiban bank di masa yang akan
datang. Pencatatan aset dan kewajiban tergantung dipenuhi tidaknya syarat
yang bersangkutan.
Banyaknya transaksi yang terjadi pada bank, dengan sifat dan jenis yang
beragam memerlukan adanya pengembangan akuntansi keuangan, sehingga
sistem akuntansi yang diterapkan di bank mampu melayani semua jenis
transaksi yang terjadi, sekaligus mengacu kepada standar akuntansi
keuangan yang berlaku. Oleh karena banyak dan beragamnya transaksi
perbankan itulah, maka saat ini tidak ada industri perbankan yang
menggunakan sistem akuntansi manual, semuanya sudah

terkomputerisasi. Melalui sistem akuntansi yang terkomputerisasi tersebut akan


mempermudah pekerjaan di perbankan.

Siklus Akuntansi Bank


Secara umum siklus akuntansi dapat diartikan sebagai langkah-langkah atau
proses akuntansi untuk menghasilkan informasi keuangan, mulai dari
pencatatan transaksi sampai penyajian laporan keuangan. Siklus akuntansi bank
secara manual pada dasarnya sama dengan siklus akuntansi pada jenis
perusahaan lainnya, yaitu sebagai berikut.
1. Transaksi berdasarkan dokumen transaksi dicatat ke dalam buku harian dan
jurnal per individu/buku pembantu (kartu nasabah).
2. Data buku harian secara kolektif dicatat ke dalam jurnal untuk kemudian
diposting ke buku besar.
3. Saldo rekening pengendali dalam buku besar harus sama dengan total saldo
rekening buku pembantu masing-masing (kartu nasabah).
4. Data dari buku harian diperlukan untuk menyusun jurnal kolektif, buku
besar umum, dan menyusun laporan keuangan harian. Laporan tersebut
diperlukan manajemen untuk menentukan keputusan hari berikutnya.
5. Laporan keuangan untuk periode-periode tertentu (misalnya bulanan,
triwulan, semester, atau tahunan) disusun dari data buku besar.

Laporan Keuangan Bank


Laporan keuangan bank terdiri dari Laporan Posisi Keuangan (Neraca), Laporan
Komitmen dan Kontingensi, Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas,
Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
1. Laporan Posisi Keuangan Laporan posisi keuangan (neraca) merupakan
laporan yang menunjukkan posisi keuangan yang meliputi harta, kewajiban,
dan ekuitas bank pada tanggal tertentu, yaitu pada tanggal pelaporan.
Contoh: Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 2018, artinya laporan ini
menunjukkan posisi keuangan hanya untuk tanggal 31 Desember 2018
diperbandingkan dengan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2017.

Komponen laporan posisi keuangan adalah aset, kewajiban, dan ekuitas.


a. Aset
Aset adalah harta kekayaan yang dimiliki oleh bank ada tanggal
tertentu. Dalam menyusun aset bank, tidak dipisahkan antara aset
lancar dan aset tetap. Penyusunan aset didasarkan pada urutan
likuiditas aset tersebut, yaitu dimulai dari aset yang paling likuid
sampai dengan aset yang paling tidak likuid. Aset bank dibagi menjadi
aset produktif dan aset tidak produktif. Aset produktif disini adalah
jenis aset yang menghasilkan, seperti kredit yang diberikan. Aset tidak
produktif merupakan jenis aset yang tidak dapat menghasilkan. Aset
tidak produktif diperlukan oleh bank karena alasan likuiditas dan
sebagai pendukung aktivitas operasional bank.
b. Kewajiban Kewajiban merupakan utang dan kewajiban-kewajiban lain
yang menjadi tanggungan bank pada tanggal tertentu. Kewajiban bank
tidak dipisahkan antara kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.
Kewajiban disusun berdasarkan urutan jatuh tempo kewajiban, yaitu
dimulai dari kewajiban yang jatuh temponya paling lama.
c. Ekuitas Ekuitas merupakan modal yang dimiliki oleh bank, yang berasal
dari modal sendiri, modal yang berasal dari penjualan saham serta selisih
harga saham dengan nominal saham, cadangan-cadangan, serta hasil
pemupukan laba sejak bank berdiri (saldo laba/laba ditahan).
2. Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi merupakan laporan yang menggambarkan kinerja bank
selama satu periode pelaporan. Contoh: Laporan Laba Rugi, untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017. Apabila laporan dibuat secara
tahunan, maka laporan laba rugi tersebut menggambarkan pendapatan dan
beban bank selama satu periode, yaitu dari tanggal 1 Januari s.d 31
Desember 2018 diperbandingkan dengan satu periode tanggal 1 Januari s.d
31 Desember 2017.
Komponen laporan laba/rugi terdiri atas pendapatan dan beban. Laporan
laba/ rugi disusun secara berjenjang yang dipisahkan antara pendapatan
dan beban.
a. Pendapatan Pendapatan merupakan semua pendapatan yang diterima
bank, baik pendapatan yang diterima secara tunai maupun pendapatan
nontunai (pendapatan yang masih akan diterima). Pendapatan dipisahkan
menjadi pendapatan operasional dan pendapatan non operasional.

Pendapatan operasional merupakan pendapatan yang berasal dari hasil


operasional bank. Contonya: pendapatan bunga, pendapatan provisi dan
komisi dari transaksi kredit, transfer, inkaso, bank garansi, dan
sebagainya.
Pendapatan nonoperasional merupakan pendapatan yang berasal dari
bukan aktivitas utama bank. Pendapatan ini sifatnya tidak rutin.
Contohnya: keuntungan penjualan aset tetap, pendapatan dividen, laba
penjualan surat berharga, dan sebagainya.
b. Beban
Beban merupakan semua biaya yang dikeluarkan bank pada periode
tertentu, baik biaya yang bersifat tunai maupun non tunai. Biaya tunai
berasal dari biaya bunga dan biaya-biaya lain yang dibayar secara tunai.
Biaya non tunai adalah pembebanan atas suatu aset tetap sesuai umur
ekonomisnya. Beban dipisahkan menjadi beban operasional dan beban
nonoperasional.
Beban operasional merupakan beban-beban yang dikeluarkan terkait
aktivitas utama bank. Contohnya: beban bunga, hadiah dalam rangka
menghimpun dana, provisi dan komisi yang dibayar untuk
mendapatkan dana, beban administrasi dan umum, beban personalia,
dan sebagainya.
Beban nonoperasional merupakan beban-beban yang dikeluarkan
bukan untuk aktivitas utama bank. Beban ini sifatnya tidak rutin.
Contohnya: kerugian dari penjualan aset tetap, kerugian penjualan surat
berharga, dan sebagainya
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukkan perubahan
ekuitas perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aset
bersih atau kekayaan bank selama periode pelaporan. Bank harus
menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan
keuangan. Laporan perubahan ekuitas juga akan menunjukkan adanya
keuntungan dan/atau kerugian yang berasal dari kegiatan bank selama
periode yang bersangkutan.
Laporan perubahan ekuitas meliputi saldo ekuitas bank pada awal periode,
laba/ rugi selama tahun berjalan, pembagian dividen, dan ekuitas bank pada
akhir periode.
4. Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan laporan yang
menggambarkan informasi perubahanperubahan aktivitas keuangan yang
terkait dengan transaksi tunai. Laporan arus kas merupakan laporan yang
menunjukkan penerimaan dan

pengeluaran kas bank selama periode tertentu yang terbagi menjadi tiga
aktivitas yaitu sebagai berikut.
a. Arus kas dari aktivitas operasional
b. Arus kas dari aktivitas investasi
c. Arus kas dari aktivitas pendanaan
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan informasi terkait dengan semua
aktivitas keuangan yang tidak dapat dipisahkan dari laporan keuangan,
termasuk di dalamnya laporan komitmen dan kontingensi. Catatan atas
laporan keuangan akan menjelaskan semua pos-pos yang terdapat dalam
laporan keuangan, sehingga pembaca dapat memahami semua isi laporan
keuangan yang disajikan oleh bank.
6. Laporan Komitmen dan Kontingensi
Laporan komitmen dan kontingensi merupakan laporan yang terpisah dari
laporan posisi keuangan dan laporan laba/rugi, yang mana pada saat yang
akan datang dapat mempengaruhi laporan posisi keuangan dan laporan
laba/rugi bank.
1. Komitmen
Komitmen adalah ikatan atau kontrak yang berupa janji yang tidak
dapat dibatalkan secara sepihak oleh pihak-pihak yang melakukan
perjanjian dan harus dilaksanakan apabila semua persyaratan yang
telah disepakati bersama dipenuhi. Komitmen dibagi menjadi dua, yaitu
tagihan komitmen dan kewajiban komitmen. Tagihan komitmen
merupakan tagihan bank karena adanya ikatan dengan pihak lain yang
tidak dapat dibatalkan secara sepihak. Contohnya: fasilitas pinjaman
yang diterima. Kewajiban komitmen merupakan kewajiban bank
kepada pihak lain apabila semua persyaratan dalam perjanjian
terpenuhi dan tidak dapat dibatalkan secara sepihak. Contohnya:
fasilitas pinjaman yang diberikan dan irrevocable L/C.
2. Kontingensi
Kontingensi adalah kondisi dengan hasil akhir adanya keuntungan atau
kerugian yang baru dapat diketahui setelah terjadinya satu peristiwa
atau beberapa peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Kontingensi dibagi menjadi dua, yaitu tagihan kontingensi dan
kewajiban kontingensi. Tagihan kontingensi merupakan tagihan kepada
pihak lain yang dapat mempengaruhi laporan posisi keuangan maupun
laporan laba rugi apabila

tagihan tersebut benar terjadi pada masa yang akan datang. Contohnya:
garansi yang diterima dan pendapatan bunga dalam penyelesaian.
Kewajiban kontingensi merupakan kewajiban kepada pihak lain yang
dapat mempengaruhi laporan posisi keuangan maupun laporan laba
rugi apabila kewajiban tersebut benar terjadi pada masa yang akan
datang. Contohnya: garansi yang diberikan dan revocable L/C.

Perbedaan Akuntansi Bank dan Akuntansi Keuangan


Pada dasarnya, sistem akuntansi yang diterapkan pada bank tidak berbeda
dengan sistem akuntansi keuangan yang pada umumnya diterapkan pada
perusahaan jasa dagang, baik mengenai prosedur pencatatan transaksi maupun
penyusunan laporan keuangan. Penerapan sistem akuntansi keuangan pada
bank harus disesuaikan dengan karakteristik kegiatan usaha perbankan. Hal
inilah yang menyebabkan sistem akuntansi bank terlihat berbeda dengan sistem
akuntansi umum.
Berikut akan disajikan beberapa perbedaan akuntansi bank dengan akuntansi umum.

Akuntansi
No Perbedaan Akuntansi Bank Keuangan
.
(Jasa dan
Dagang)
1. Pihak pemakai Sama dengan pemakai laporan Pemilik perusahaan,
laporan keuangan keuangan pada perusahaan jasa Manajemen, Investor,
dagang, akan tetapi ditambah Kreditur, Karyawan,
dengan Bank Indonesia, Pemerintah,
Lembaga Penjamin Akademisi/Pendidikan
Simpanan, Masyarakat
(Nasabah), Otoritas Jasa
Keuangan.

2. Pengelompokkan Akun Neraca, Akun Akun Neraca dan Akun


Akun Laba Rugi, Akun Laba Rugi
Administratif
(Komitmen dan Kontigensi)
3. Sifat dan Jenis Bervariasi dan berulang Tidak banyak variasi dan
Transaksi berulang
4. Sistem Pencatatan Double entry system Double entry system

Single entry system


5. Laporan Sama dengan laporan keuangan pada Laporan Posisi Keuangan,
Keuangan perusahaan jasa dan dagang, akan tetapi Laporan Laba/Rugi,
ditambah dengan Laporan Komitmen Laporan Perubahan
dan Kontingensi Ekuitas, Laporan Arus Kas,
dan Catatan atas Laporan
Keuangan

6. Acuan PAPI (Pedoman Akuntansi PSAK (Pernyataan Standar


Standar
Perbankan Indonesia) Akuntansi Keuangan)

Salah satu poin perbedaan di atas menyebutkan bahwa perbedaan akuntansi


bank dan akuntansi keuangan adalah sistem pencatatan. Pada akuntansi bank
terdapat dua sistem pencatatan, yaitu sebagai berikut.
1. Double entry sistem, yaitu pencatatan transaksi ke dalam jurnal dalam dua
sisi (sebelah debit dan kredit), bentuk pencatatan ini biasa digunakan dalam
sistem akuntansi keuangan. Transkasi yang dicatat double entry adalah
transaksi yang mengakibatkan perubahan aset dan kewajiban bank, atau
pencatatan transaksi ke dalam rekening efektif.
2. Single entry system, yaitu pencatatan transaksi ke dalam jurnal hanya di satu
sisi saja (sebelah debit atau kredit), bentuk pencatatan ini diterapkan pada
transaksi bank yang belum efektif mengakibatkan perubahan terhadap aset
atau kewajiban bank, atau pencatatan ke dalam rekening administratif.
Transaksi yang dicatat single entry biasanya transaksi yang mengandung
syarat seperti kliring, bank garansi, dan letter of credit.
Melalui adanya dua bentuk pencatatan transaksi seperti yang disebutkan di
atas, dalam buku besar bank terdapat rekening-rekening efektif dan
rekening-rekening administratif. Seperti pada sistem akuntansi keuangan
pada umumnya, data dari rekening-rekening efektif (aset, kewajiban,
ekuitas, pendapatan, dan beban) pada akhir periode disusun laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus
kas. Sementara dari data rekening-rekening administratif pada akhir
periode disusun laporan komitmen dan kontingensi.

Anda mungkin juga menyukai