Dosen Pengampu :
Ari Wibowo Kurniawan, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh :
NAMA: DIFFA AFRIYANTI
NIM: 220431604166
CAPAIAN PEMBELAJARAN
• Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami konsep bank dan industri
keuangan non-bank dan memahami berbagai produk yang dihasilkan guna
mendukung tercapainya keterampilan literasi keuangan.
• Pada akhir fase ini, peserta didik membuat pola hubungan antara Otoritas Jasa
Keuangan serta menyimpulkan tentang Lembaga jasa keuangan dalam
perekonomian Indonesia.
INFORMASI KHUSUS
Dimensi Profil Pelajar • Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME, dan
Pancasila berakhlak mulia, membiasakan berdoa setiap akan
mulai dan mengakhiri kegiatan dan mengucapkan
salam kepada guru.
• Gotong royong, masing-masing kelompok
bekerjasama dan saling mendukung memberikan
masukan dalam merumuskan masalah dan solusinya
• Berpikir kritis, masing-masing peserta didik dapat
menuangkan opininya berdasarkan fakta
Sarana Dan Prasarana • Alat tulis
• White board
• Laptop
• Hp
• Proyektor
Target Peserta Didik Reguler
Jumlah Peserta Didik 36 siswa
Media Pembelajaran • Video materi OJK
• PPT
Model Pembelajaran Problem based learning
Metode Pembelajaran Presentasi,diskusi tanya jawab, penugasan
Pendekatan Kontekstual
Sumber Belajar 1. Ekonomi untuk kelas X SMA/MA. Solo: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri. S, Alam.2014.
2. Ekonomi untuk kelas X SMA/MA kurikulum
2013. Jakarta:ESIS. Sudremi, Nurhadi. 2014
3. Tri Hendro, C. T. (2014). Bank & institusi keuangan
non bank di indonesia. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
4. Video Pembelajaran Materi – OJK
5. Internet
Source : https://www.ojk.go.id
Asesmen Asesmen formatif
• Penilaian kelompok
• Penilaian individu
• Penilaian Profil Pelajar Pancasila
KOMPONEN INTI
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menerangkan visidan misi OJK dengan
tepat, menguraikan industri keuangan yang diawasi oleh
OJK, dan menyimpulkan tujuan pembentukan OJK serta
mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila
Indikator Ketercapaian • Melalui penguatan materi peserta didik mampu
Tujuan Pembelajaran menerangan visi dan misi OJK dengan tepat
• Dengan memperhatikan video, peserta didik mampu
menguraikan lembaga keuangan yang diawasi otoritas
jasa keuangan dengan benar
• Dengan metode pembelajaran problem based
learning, peserta didik dapat menyimpulkan tujuan
pembentukan OJK
PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mempelajari materi tentang ojk dan lembaga keuangan yang di awasi oleh OJK
diharapkan peserta didikmampu menguraikannya.
PERTANYAAN PEMATIK
1. Dimana biasanya anda menyimpang uang? Di celengan atau bank? Nah bank yang
anda gunakan diawasi oleh siapa?
2. Lembaga apa lagi selain bank yang diawasi oleh OJK
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendahuluan Orientasi
• Guru bersama siswa saling memberi dan menjawab
salam
• Kelas dilanjutkan dengan berdo’a. Doa dipimpin oleh
guru dengan kepercayaan dan agama masingmasing,
serta menyampaikan kabarnya masing-masing
• Siswa dicek kehadiran dengan melakukan presensi oleh
guru
• Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam
keadaan sehat, bila ada peserta didik yang kurang sehat
(sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk
berisitirahat di kelas.
Apersepsi
• Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah
dipelajari sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
• Guru menyampaikan garis besar tentang materi yang
akan dipelajari.
• Pesertadidik menjawab pertanyaan pemantik yang
disampaikan guru
- Dimana biasanya anda menyimpang uang? Di
celengan atau bank? Nah bank yang anda gunakan
diawasi oleh siapa?
- Lembaga apa lagi selain bank yang diawasi oleh
OJK?
Motivasi
• Memberikan gambaran bahwa OJK mempunyai peran
yang sangat penting dalam mengawasi Lembaga
Keuangan bank dan non bank
• Kemungkinan adanya peserta didik yang tertarik untuk
bekerja / menjadi bagian dari lembaga OJK
Inti Tahap 1
• Siswa mengamati penjelasan guru pada media power
point tentang materi OJK dan studi kasus
• Link:
Tahap 2
• Membentuk kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 5 peserta didik
• Memberikan waktu kepada peserta didik untuk
mengatur tempat duduk / posisi
Tahap 3
• Membimbing peserta didik untuk berdiskusi kelompok
• Mendorong peserta didik untuk mengeksplorasi
informasi melalui internet
• Mendorong peserta didik untuk berfikri kritis dengan
saling memberikan pendapat antar anggota kelompok
baik dalam perumusan masalah maupun pemilihan
solusi
• Guru mendorong agar hasil diskusi kelompok tersebut
dijadikan resume singkat yang aka di presentasikan
secara singkat
Tahap 4
• Guru membimbing kegiatan presentasi masing –
masing kelompok disertai tanya jawab dari kelompok
lain
• Guru melakukan pengamatan selama presentasi dan
diskusi tanya jawab
Tahap 5
• Guru memberikan penegasan hasil diskusi dan
memberikan feedback
Petunjuk Belajar :
1. Baca secara cermat LKPD ini sebelum anda mengerjakan tugas
2. Lakukan pengamatan dan pencatatan sesuai prosedur
3. Diskusikan tugas / permasalahan secara bersama dalam kelompok
4. Apabila anda / kelompok anda menemui kendala / permasalahan dalam
menyelesaikan tugas, konsultasi kepada guru.
Peristiwa kontekstual:
Pada saat ini banyak sekali kasus investasi bodong, di Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur salah satunya adalah kasus PT Indotronik yang menghimpun dana dari masyarakat
dengan mengadakan investasi yang menjanjikan bunga yang tinggi dibandingkan dengan
Bank ataupun Koperasi pada umumnya yaitu sebesar 10 %. Pada awalnya mampu
memberikan bunga tersebut dalam beberapa bulan tapi kemudian turun sebesar 5 % sampai
tidak terbayar Bunga, bahkan simpanannya tak dikembalikan dibawa kabur oleh pemiliknya.
Berdasarkan analisis yang anda lakukan, maka tuliskan kesimpulan hasil diskusi kelompok
anda tentang keadaan tersebut dengan cara menjawab pertanyaan berikut ini dengan tepat lalu
presentasikan hasil diskusi kelompok !
1. Mengapa kejadian-kejadian sejenis sering terjadi pada masyarakat Indonesia ?
5. Bagaimana menurut pendapat anda cara atau tips untuk memilih lembaga jasa
keungan yang menawarkan jasa investasi.
ASESMEN
Nama/ Kelas :
1. Pembagian tugas
2. Kemampuan komunikasi
3. Kemampuan menyampaikan ide/masukan
4. Kemampuan merangkum hasil diskusi
5. Ketepatan waktu
Kriteria penilaian
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
81-100 Memuaskan 4
71-80 Baik 3
51-70 Cukup 2
0-50 Kurang 1
Kemampuan Presentasi
Menggunakan
Tatanan
No Nama Intonasi dan Penguasaan
Bahasa
Kelancaran materi
Indonesia yang
Benar
Beri point (1,2,3,4) pada kolom yang sesuai dengan perilaku peserta didik selama proses
pembelajaran.
Rubik Penilaian
Kemampuan 4 3 2 1
Presentasi
Menggunakan Peserta didik Peserta didik baik Peserta didik Peserta didik
tatanan sangat baik menggunakan cukup baik kurang baik
Bahasa menggunakan tatanan bahasa menggunakan menggunakan
Indonesia tatanan bahasa dengan baik dan tatanan bahasa tatanan bahasa
dengan baik dengan baik dan benar, dengan baik dan dengan baik dan
dan benar benar, benar, benar,
Intonasi dan Peserta didik Peserta didik baik Peserta didik Peserta didik
Kelancaran sangat baik dalam intonasi cukup baik dalam kurang baik
dalam intonasi dan kelancaran intonasi dan dalam intonasi
dan kelancaran presentasi kelancaran dan kelancaran
presentasi presentasi presentasi
Penguasaan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
materi sangat baik baik dalam cukup baik dalam kurang dalam
dalam penguasaan penguasaan materi penguasaan
penguasaan materi materi
materi
LEMBAR PENILAIAN INDIVIDU
Kelompok :
Nama/ Kelas :
Kriteria Penilaian
Jumlah soal x nilai tiap soal = 5x 20 = 100
Rubik Penilaian
Nilai/Profil 1 2 3 4
sikap
Gotong Siswa kurang Siswa cukup aktif Siswa sangat Siswa sangat
Royong aktif melaksanakandisk aktif aktf melaksanakan
melaksanakan usi di melaksanakan diskusi kelas,
diskusi kelas , kelas,menyumban diskusi kelas, menyumbangkan
serta tidak gkan ide dan menyumbangkan ide dan
menyumbang pemikirannya ide dan pemikirannya
kan ide dan serta bertribusi pemikirannya 1- lebih dari 2 kali
pemikirannya dengan 2 kali
dalam memberikan
kelompok dalam kelompok
tanpa memberikan
usul/saran
Berpikir kritis Siswa kurang Siswa cukup aktif Siswa aktif Siswa sangat
aktif dalam dalam dalam aktif dalam
menyampaika menyampaikan menyampaikan meyampaikan
n pendapat pendapat dan pendapat dan pendapat dan
dan kegiatan diskusi tanya diskusi tanya diskusi tanya
diskusi tanya jawab di kelas jawab di kelas jawab dikelas
jawab di kelas
Bertakwa Siswa tidak Siswa cukup aktif Siswa aktif Siswa aktif
kepada Tuhan melaksanakan melaksanakan doa melaksanakan melaksanakan
YME doa dikelas dikelas doa dikelas doa dikelas dan
menjadi
pemimpin doa
Pasal 9, terkait pengawasan lembaga jasa keuangan (bank dan non-bank) meliputi:
1. Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan;
2. Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;
3. Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen dan
tindakan lain terhadap lembaga jasa keuangan, pelaku, dan/ atau penunjang kegiatan
jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor
jasa keuangan;
4. Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan dan/ atau pihak tertentu;
5. Melakukan penunjukan pengelola statuter;
6. Menetapkan penggunaan pengelola statuter;
7. Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran
terhadap peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
8. Memberikan dan/atau mencabut: izin usaha, izin orang perseorangan, efektifnya
pernyataan pendaftaran, surat tanda terdaftar, persetujuan melakukan kegiatan
usaha, pengesahan, persetujuan atau penetapan pembubaran dan penetapan lain.
Salah satu penyebabnya adalah masih terkonsentrasi pada perbankan. Bank menghadapi
masalah struktural lemahnya permodalan, rendahnya variasi pendanaan, dan risiko UMKM
sehingga mengakibatkan masih tingginya biaya dana dan suku bunga perbankan. Diharapkan
kelemahan ini dapat diatasi dengan sektor jasa keuangan akan diatur dan diawasi Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Menurut Anggito Abimanyu Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM,
Yogyakarta berikut ini adalah beberapa tantangan dari OJK:
a. Tantangan Pendalaman
b. Kerentanan Terhadap Krisis Global
c. Kepercayaan Terhadap OJK menurun