Anda di halaman 1dari 18

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA

FASE D (KELAS VIII) SMP/MTs


MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
TEMA 2 : KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA
PERTEMUAN 1 : MOBILITAS SOSIAL

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : NILA MAHAROTUNNISA
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Kelas / Kelas : VIII (Delapan)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Prediksi Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
Tahun Penyusunan : 2023 / 2024
II. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami dan memiliki kesadaran akan
keberadaan diri dan keluarga serta lingkungan terdekatnya. Ia mampu menganalisis hubungan
antara kondisi geografis daerah dengan karakteristik masyarakat serta memahami potensi
sumber daya alamnya. Ia juga mampu menganalisis hubungan antara keragaman kondisi
geografis nusantara terhadap pembentukan kemajemukan budaya. Ia mampu memahami
bagaimana masyarakat saling berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia mampu
menganalisis peran pemerintah dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan
perekonomian. Peserta didik juga mampu memahami dan memiliki kesadaran terhadap
perubahan sosial yang sedang terjadi di era kontemporer. Ia dapat menganalisis perkembangan
ekonomi di era digital. Peserta didik memahami tantangan pembangunan dan potensi
Indonesia menjadi negara maju. Ia menyadari perannya sebagai bagian dari masyarakat
Indonesia dan dunia di tengah isu-isu regional dan global yang sedang terjadi dan ikut
memberikan kontribusi yang positif.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA

• Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, Bergotong
Royong, Bernalar Kritis, Kreatif, Mandiri, Berkebhinekaan.
IV. SARANA DAN PRASARANA
Alat dan Bahan :
• PPT Mobilitas Sosial
• Video berita tentang kasus ferdy sambo
https://youtu.be/oEk2JIdUvt4?si=A4gyyyx_CeHGSLwX
• Aplikasi bamboozle melalui tautan link https://www.baamboozle.com/game/603995
• LCD proyektor
• Ponsel/laptop
• Papan tulis
Materi dan Sumber Bahan Ajar :
• Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII, 2021, Jakarta: Kemendikbud, Riset dan
Teknologi
• Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII, 2021, Jakarta: Kemendikbud, Riset dan
Teknologi
V. TARGET PESERTA DIDIK

• Peserta didik reguler/tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.
VI. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based
Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional
Learning (SEL).
VII. METODE PEMBELAJARAN

• Ceramah, Diskusi, Presentasi, Tanya jawab


VIII. ASESMEN
• Asesmen Formatif (Assessment for learning dan Assessment as learning) melalui LKPD,
penugasan, unjuk kerja.
KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Menganalisis proses mobilitas sosial yang terjadi di masyarakat.
• Mendeskripsikan bentuk-bentuk mobilitas sosial yang ada di masyarakat.
• Menganalisis faktor pendorong dan faktor penghambat mobilitas sosial.
II. PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik menyadari bahwa materi MOBILITAS SOSIAL sangat berguna bagi kehidupan
bermasyarakat.
III. PERTANYAAN PEMANTIK
• Apakah kalian pernah membaca atau mendengar berita tentang kasus kriminal dan kasus
tindak pidana pencucian uang ?.
• Sanksi sosial apakah yang mereka terima di masyarakat ?.
• Sanksi apakah yang mereka terima dari tempat pekerjaan mereka ?.

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 Menit
• Guru memberi salam dan melakukan hening sejenak untuk
berdoa bersama
• Guru mengabsen peserta didik dan mengecek kesiapan
belajar peserta didik
Apersepsi
• Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik yang
diberikan oleh guru terkait permasalahan sosial yang terjadi
di Indonesia.
Motivasi

• Peserta didik menyimak motivasi dari guru


• Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan guru
mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
Pemberian acuan

• Peserta didik menyimak Capaian pembelajaran, tujuan


pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan guru.
Pembentukan kelompok

• Peserta didik dikelompokkan menjadi 5 kelompok yang


terdiri dari 5-6 peserta didik. 2 kelompok diantaranya terdiri
dari peserta didik yang mempunyai level kognitif tinggi. 2
kelompok diantaranya terdiri dari peserta didik yang
mempunyai level kognitif sedang. 2 kelompok diantaranya
terdiri dari peserta didik yang mempunyai level kognitif
rendah.

Kegiatan a. Orientasi masalah 90 Menit


Inti • Peserta didik melihat video berita tentang kasus ferdy
sambo.
• Guru memberikan penjelasan secara singkat terhadap
materi yang disampaikan melalui power point.
• Peserta didik memperhatikan dan menyimak dengan
baik paparan materi yang disampaikan oleh guru.
b. Mengorganisasikan peserta didik
• Peserta didik mendiskusikan kasus teersebut beserta
materi yang sudah diterangkan oleh guru.
• Peserta didik melakukan tanya jawab terkait video berita
tentang kasus ferdy sambo yang ditayangkan dalam video
tersebut.
• Guru menjelaskan tentang penugasan dari masing-masing
kelompok berlevel kognitif tinggi, level kognitif sedang,
dan level kognitif rendah untuk mendalami materi
tentang mobilitas sosial.
c. Penyelidikan
• Peserta didik bersama kelompoknya menganalisis tugas
yang telah diberikan dengan dipandu oleh guru..
• Peserta didik dengan kelompoknya memecahkan masalah
pada setiap pertanyaan.
d. Menyajikan hasil
• Peserta didik menjawab pertanyaan dari permasalahan
yang diberikan.
Diakhir pembelajaran, guru melakukan review materi.

Kegiatan • Peserta didik dengan dibimbing guru membuat 15 Menit


Penutup rangkuman/simpulan terkait dengan materi yang dipelajari
pada hari ini dengan penuh antusias, cermat dan tepat

• Peserta didik melakukan refleksi atas manfaat hasil proses


pembelajaran yang sudah dilaksanakan

• Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran


dan hasil laporan

• Guru menyampikan rencana kegiatan pembelajaran pada


pertemuan berikutnya

• Guru mengakhiri pembelajaran dengan “Doa” dan salam


penutup

KEGIATAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Remedial Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)
diberikan program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat
dilakukan pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Langkah-
langkah dalam pembelajaran remedial antara lain:
1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik.
2. Merancang pembelajaran remedial
3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial
5. Melaksanakan pembelajaran remedial
6. Melaksankaan evaluasi

Pengayaan Identifikasi fakta kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggalmu. Gunakan


pertanyaan pemantik berikut ini untuk memudahkanmu melakukan proses
identifikasi, kemudian kaitkan fakta tersebut dengan pemanfaatan
lingkungan ?.
a. Amatilah berita atau artikel tentang kasus kriminal ataupun kasus
tindak pidana pencucian uang.
b. Permasalahan apakah yang sedang mereka alami ?.
c. Sanksi sosial apakah yang mereka terima di masyarakat ?.
d. Sanksi apakah yang mereka terima dari tempat pekerjaan mereka ?.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

A. Lembar Aktivitas Kelompok level kognitif tinggi


1. Peserta didik kelompok 1 dan 2
2. Amatilah berita atau artikel tersebut !

Kasus Kepala BPN Jaktim: Berawal Istri Flexing, Diperiksa KPK hingga Dicopot
Tim detikcom – detikNews - Rabu, 22 Mar 2023 12:13 WIB

Jakarta - Kepala BPN Jakarta Timur Sudarman Harjasaputra kini telah dicopot dari jabatannya.
Pencopotan itu buntut tindakan istrinya bernama Vidya Piscarista yang kerap flexing atau
memamerkan kekayaan di media sosial.
Sudarman dan Vidya pun dimintai klarifikasi oleh tim Direktorat LHKPN KPK pada Selasa
(21/3). Keduanya menjalani klarifikasi hampir selama 10 jam. Klarifikasi itu berkaitan dengan
asal usul kekayaan yang dilaporkan oleh Sudarman di laporan harta kekayaan penyelenggara
negara (LHKPN) miliknya. Sehari usai diklarifikasi di KPK, Sudarman lalu dicopot dari
jabatannya sebagai Kepala BPN Jakarta Timur.
Berawal Viral Istri Sudarman Flexing di Medsos
Nama Sudarman Harjasaputra selaku Kepala BPN Jakarta Timur mencuat usai unggahan
kebiasaan istrinya yang memamerkan kehidupan mewah viral di media sosial. Vidya, istri
Sudarman, kerap membagikan gaya hidup mewahnya melalui media sosial Instagram pribadinya.
Unggahan itu lalu viral di media sosial. Dalam salah satu unggahan terlihat tengah berpose di
Paris, Prancis, dengan latar belakang Menara Eiffel. Unggahan lainnya juga memuat barang-
barang mewah yang kerap dipamerkan istri Sudarman. Barang mewah itu mulai dari tas Hermes
hingga gaun mewah. Dilihat dari data LHKPN 2021, Sudarman memiliki kekayaan Rp
14.765.037.598. Kekayaan Sudarman didominasi lewat aset berupa tanah dan bangunan.
Sudarman Beserta Istri Diklarifikasi KPK
Kekayaan Sudarman lalu menjadi sorotan usai tindakan flexing istrinya viral di media sosial.
KPK lalu menjadwalkan undangan klarifikasi perihal asal usul kekayaan Sudarman sebagai
wajib lapor LHKPN. Klarifikasi itu lalu berlangsung pada Selasa (21/3). Sudarman dan istrinya
tiba di gedung KPK sekitar pukul 08.00 WIB dan mulai menjalani klarifikasi pada 08.30 WIB.
Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan Sudarman dan istrinya dimintai klarifikasi tim
Direktorat LHKPN KPK hari ini. KPK menelusuri asal-usul kekayaan dari Sudarman. "KPK
mendalami asal-usul dan perolehan harta ataupun aset Saudara Sudarman sebagaimana
disampaikan dalam LHKPN-nya. Apakah sudah sesuai antara faktual harta yang dimiliki dengan
yang dilaporkan," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri di gedung KPK, Jalan Kuningan
Persada, Jakarta Selatan, Selasa (21/3). Ali mengatakan istri Sudarman pun menjadi salah satu
pihak yang diklarifikasi oleh tim Direktorat LHKPN KPK.
"Jadi iya betul hari ini kami undang yang bersangkutan dan istrinya. Jadi istrinya juga termasuk
yang diklarifikasi oleh tim," terang Ali.
Sudarman-Istri Angkat Bicara Usai Hampir 10 Jam Diklarifikasi KPK
Kepala BPN Jakarta Timur (Jaktim) Sudarman Harjasaputra dan istrinya, Vidya Piscarista, telah
selesai diklarifikasi KPK terkait asetnya. Keduanya menjalani klarifikasi sekitar 10 jam di
Direktorat LHKPN KPK. Sudarman dan istrinya mulai diklarifikasi sekitar pukul 09.00 WIB.
Klarifikasi terhadap harta mereka selesai sekitar pukul 19.00 WIB.
"Semua data dan fakta telah saya sampaikan," kata Sudarman saat keluar dari gedung KPK, Jalan
Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (21/3).
Istri Sudarman, Vidya Piscarista, juga angkat bicara soal klarifikasi di KPK hari ini. Vidya
mengatakan tak etis istri pejabat pamer di media sosial.
"Harusnya sih nggak," jawab Vidya. Dia menjawab soal pertanyaan apakah etis istri pejabat
pamer kemewahan di media sosial.
Vidya juga membantah soal harga barang-barang mewah miliknya yang beredar di media sosial.
Dia menyebut kisaran harga itu tidak benar.
"Jadi yang di social media itu nggak benar ya harga-harganya," ucap Vidya.
Sudarman Dicopot dari Kepala BPN Jaktim
Kini, sehari setelah klarifikasi di KPK, Sudarman lalu dicopot dari jabatannya sebagai Kepala
BPN Jaktim. Hal itu dibenarkan oleh Kementerian ATR/BPN. Kementerian ATR/BPN
mengumumkan pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sudarman Harjasaputra telah copot
dari jabatannya. Keputusan itu merupakan putusan pemeriksaan dari Inspektorat Jenderal
Kementerian ATR/BPN melalui Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). "Untuk
memudahkan proses pemeriksaan yang dilakukan, yang bersangkutan telah dibebastugaskan dari
jabatan," ungkap Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian ATR/BPN, Yulia Jaya
Nirmawati, Rabu (22/03/2023).
3. diskusikan kasus tersebut dan kemudian jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !.
a. Kasus apa yang kamu analisis ?
b. Permasalahan apakah yang sedang terjadi ?. Jelaskan alasannya !.
c. Sanksi sosial apakah yang mereka terima dari masyarakat ?. Jelaskan alasannya !.
d. Sanksi sosial apakah yang mereka terima dari lingkungan pekerjaan ?.Jelaskan alasannya !.
e. Masuk dalam mobilitas sosial apa dari kasus tersebut ? Jelaskan alasannya !.
4. Susunlah hasil tulisanmu ke dalam power point untuk dipresentasikan di depan kelas!
B. Lembar Aktivitas Kelompok level kognitif sedang
1. Peserta didik kelompok 3 dan 4
2. Setiap kelompok menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
3. Jawablah pertanyaan dibawah ini kemudian tuliskan informasi-informasi di bawah ini dalam
kertas yang sudah disediakan!
a. Apakah yang dimaksud dengan mobilitas sosial ?.
b. Apakah yang dimaksud mobilitas sosial vertikal ?.
c. Apakah yang dimaksud dengan mobilitas sosial horizontal ?.
d. Berikan 1 contoh mobilitas vertikal kebawah (social sinking) !.
e. Berikan 1 contoh mobilias vertikal keatas (social climbing) !.
f. Berikan 1 contoh mobilitas sosial horizontal !.
g. Apakah dampak positif terjadinya mobilitas sosial ?. sebutkan 2 !.
h. Sebutkan 2 faktor-faktor pendorong mobilitas sosial !.
i. Sebutkan 2 faktor penghambat mobilitas sosial !.
j. Agar mobilitas sosial terjadi dibutuhkan saluran untuk melakukannya. Sebutkan 2 contoh
saluran-saluran mobilitas sosial !.

C. Lembar Aktivitas Kelompok level kognitif rendah


1. Peserta didik kelompok 5
2. Centanglah soal di tabel tersebut yang menurut Anda benar !
No Soal Vertikal Vertikal Horizontal
Keatas Kebawah
1 Karyawan pabrik yang terkena PHK
2 Guru IPA menjadi Kepala Sekolah
3 Seorang pengangguran yang mendapatkan pekerjaan
4 Guru IPS di SMPN 4 Surabaya menjadi guru IPS di
SMPN 3 Surabaya
5 Gubernur menjadi seorang Presiden Negara Indonesia
6 Pak RT yang menjadi Kepala Desa
7 Kepala Kepolisian Daerah yang dicopot jabatannya
karena korupsi
8 Karyawan toko buku menjadi karyawan tukang bakso
9 Pegawai Negeri Sipil yang sudah pensiun
10 Seorang siswa yang menjadi mahasiswa
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Bagaimana Proses Mobilitas Sosial di Indonesia?
Kasus Korupsi, Tiga Pejabat PUPR Divonis Kurungan Penjara
Jakarta, CNN Indonesia—Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menjatuhi vonis
kurungan penjara kepada tiga pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) terkait kasus suap kelancaran pembangunan sejumlah proyek. Ketiganya divonis
berbeda-beda.
“Mengadili, menyatakan para terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut
hukum bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara berlanjut,” kata Ketua Majelis Hakim
Rosmina saat membacakan amar putusan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (7/8). Mereka
yang divonis penjara antara lain Kepala Satuan Kerja SPAM Darurat Permukiman Pusat Teuku
Mochamad Nazar. Dia dipidana 6 tahun penjara. Ditambah denda sebesar Rp250 juta subsider 2
bulan kurungan.
Hakim mengatakan Teuku menerima suap sebesar sebesar Rp6,711 miliar dan US$33 ribu serta
Meina Rp1,420 miliar dan SGD23 ribu. Sementara Donny terbukti menerima suap Rp820 juta.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190807190809-12-419305/kasuskorupsi-
tiga-pejabat-pupr-divonis-kurungan-penjara
Berdasarkan cuplikan berita di atas, apa tanggapan kalian tentang kasus korupsi tersebut?
Apakah kasus korupsi tersebut memengaruhi kehidupan mereka? Apakah menjadi lebih baik
atau akan merugikan hidup mereka? Kehidupan setiap orang akan berubah sesuai dengan apa
yang telah mereka usahakan. Setiap tindakan yang dilakukan akan berdampak pada ada yang
mereka panen di masa depan. Hal ini sangat erat kaitannya dengan mobilitas sosial masyarakat.
a. Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak
bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata sosial yang ada pada istilah tersebut
mengandung makna gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam
kelompok sosial. Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang
dari lapisan satu ke lapisan yang lain. Seseorang yang mengalami perubahan kedudukan
(status) sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain, baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi
lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan
kedudukan, merupakan mobilitas sosial. Beberapa contoh lain mobilitas sosial dalam
kehidupan masyarakat kita misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu
departemen beralih menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Seorang anak
pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil, lalu melakukan membuka usaha lain.
Namun, ia gagal dan akhirnya jatuh miskin. Dengan demikian mobilitas sosial tidak hanya
terjadi pada perubahan sesorang yang mengalami kenaikan, tetapi juga penurunan.
b. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
Kamu telah mempelajari pengertian mobilitas sosial dan menemukan berbagai contoh
mobilitas sosial yang terjadi di lingkungan tempat tinggalmu. Untuk memperdalam
pemahamanmu tentang mobilitas sosial, kamu dapat mempelajari berbagai bentuk mobilitas
sosial. Berdasarkan bentuknya, mobilitas sosial dibedakan atas mobilitas sosial vertikal dan
mobilitas sosial horizontal.
Mobilitas vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan
sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi
(social climbing) maupun turun ke tingkat lebih rendah (social sinking).
Mobilitas vertikal ke atas (Social Climbing)
Sosial climbing adalah mobilitas yang terjadi karena peningkatan status atau kedudukan
seseorang. Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi.
Seorang karyawan yang karena prestasinya dinilai baik kemudian berhasil menduduki sebagai
kepala bagian, manajer, bahkan direktur suatu perusahaan. Bentuk social climbing lain
misalnya terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi daripada lapisan sosial yang
sudah ada.
Gambar 2.12 Contoh mobilitas vertikal
Sumber: Kemendikbud/layangmaya (2020)
Mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking)
Social sinking merupakan proses pe nurunan status atau kedudukan seseorang. Proses social
sinking sering kali menimbulkan gejolak kejiwaan bagi seseorang karena ada perubahan pada
hak dan kewajibannya.
Mobilitas horizontal
Mobilitas horizontal adalah perpindahan sta tus sosial seseorang atau sekelompok orang
dalam lapisan sosial yang sama. Mobilitas horizontal merupakan peralihan in dividu atau
objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang
sederajat. Dalam mobilitas hori zontal tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan
seseorang.

Gambar 2.13 Contoh mobilitas horisontal.


Sumber: Kemendikbud/layangmaya (2020)
Simaklah infografik berikut ini untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat
mobilitas sosial:
Setelah melihat infografik di atas, carilah informasi melalui internet dan sumber lainnya
secara lengkap mengenai faktor-faktor yang mendorong dan menghambat mobilitas sosial
yang terjadi di masyarakat. Mintalah bantuan dan bimbingan gurumu untuk mencari informasi
tersebut!
c. Saluran- Saluran Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran yang dapat mengubah status
seseorang. Berikut ini merupakan contoh saluransaluran mobilitas sosial:
Pendidikan
Pendidikan merupakan saluran untuk mobilitas vertikal yang sering digunakan, karena
melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan pada
umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap
sebagai social elevator (perangkat) yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan
yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan
kedudukan yang lebih tinggi.
Organisasi Politik
Banyak contoh orang yang meniti perjuangan karir di organisasi politik dari tingkat rendah
sampai tingkat tinggi. Organisasi politik memungkinkan seseorang untuk meningkatkan status
dalam kehidupanya.

Gambar 2.14 Daftar partai politik peserta Pemilu 2019


Sumber: kpu.go.id (2019)
Organisasi Ekonomi
Organisasi yang bergerak dalam bidang perusahan maupun jasa umumnya memberikan
kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal. Organisasi
ekonomi misalnya koperasi dan badan usaha. Kamu tentu memiliki koperasi di sekolahmu.
Apa tujuan didirikan organisasi koperasi? Tentu untuk menyejahterakan anggotanya. Karena
itu koperasi akan melayani kebutuhan anggotanya. Apabila koperasi sekolah, tentu akan
mengutamakan pelayanan terhadap para peserta didik.
Demikian halnya dengan koperasi pasar, petani, nelayan, dan sebagainya. Melalui organisasi
koperasi kesejahteraan anggota dapat diperjuangkan. Keberhasilan perjuangan koperasi
berarti juga keberhasilan perjuangan anggota-anggotanya.
Organisasi Profesi
Organisasi profesi lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal, contohnya
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan organisasi profesi lainnya. Kamu dapat menemukan
berbagai organisasi profesi yang ada di Indonesia.
Bagaimana organisasi profesi dapat menjadi sarana saluran mobilitas vertikal? Karena
organisasi profesi merupakan himpunan orang-orang yang memiliki profesi sama, sehingga
mereka akan lebih kuat untuk memperjuangkan profesinya. Sebagai contoh organisasi profesi
guru. PGRI merupakan salah satu sarana perjuangan para guru dalam bidang pendidikan dan
kesejahteraan guru. Selain memperjuangkan pendidikan di Indonesia, PGRI juga
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru.
Perjuangan PGRI tentu diperhatikan oleh pemerintah Indonesia, sehingga kesejahteraan guru
di Indonesia terus mengalami peningkatan.

d. Dampak Mobilitas Sosial


Bagaimana dampak positif terjadinya mobilitas sosial? Berikut ini beberapa dampak positif
terjadinya mobilitas sosial.
Mendorong Seseorang untuk lebih maju
Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain menimbulkan motivasi
yang tinggi pada diri seseorang untuk maju dalam berprestasi agar memperoleh status yang
lebih tinggi.
Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial
Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang
lebih baik. Contoh: Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke
masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya
yang memiliki kualitas. Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang
pendidikan.
Meningkatkan Integrasi Sosial
Terjadi nya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial.
Misalnya, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai, dan norma yang dianut oleh
kelompok orang dengan status sosial yang baru.
LAMPIRAN 3
RUBRIK PENILAIAN

A. RUBRIK PENILAIAN SOAL LEVEL KOGNITIF TINGGI


Soal Nomor 1
NO KRITERIA JAWABAN SKOR
1 Peserta didik dapat menyebutkan kasus yang di analisis 5
2 Peserta didik kurang dapat menyebutkan kasus yang di analisis 2
3 Peserta didik tidak menjawab soal 0

Soal Nomor 2
NO KRITERIA JAWABAN SKOR
1 Peserta didik dapat menjelaskan permasalahan yang sedang 5
terjadi
2 Peserta didik kurang dapat menjelaskan permasalahan yang 2
sedang terjadi
3 Peserta didik tidak menjawab soal 0

Soal Nomor 3
NO KRITERIA JAWABAN SKOR
1 Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan sanksi sosial 10
yang mereka terima dari masyarakat
2 Peserta didik hanya menyebutkan sanksi sosial yang mereka 5
terima dari masyarakat
3 Peserta didik kurang dapat menyebutkan dan menjelaskan 2
sanksi sosial yang mereka terima dari masyarakat
4 Peserta didik tidak menjawab soal 0

Soal Nomor 4
NO KRITERIA JAWABAN SKOR
1 Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan sanksi sosial 10
yang mereka terima dari lingkungan pekerjaan
2 Peserta didik hanya menyebutkan sanksi sosial yang mereka 5
terima dari lingkungan pekerjaan
3 Peserta didik kurang dapat menyebutkan dan menjelaskan 2
sanksi sosial yang mereka terima dari lingkungan pekerjaan
4 Peserta didik tidak menjawab soal 0
Soal Nomor 5
NO KRITERIA JAWABAN SKOR
1 Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan masuk 10
dalam mobilitas sosial apa dari kasus tersebut
2 Peserta didik hanya menyebutkan masuk dalam mobilitas sosial 5
apa dari kasus tersebut
3 Peserta didik kurang dapat menyebutkan dan menjelaskan 2
masuk dalam mobilitas sosial apa dari kasus tersebut
4 Peserta didik tidak menjawab soal 0

Petunjuk Penskoran

Nilai : jumlah skor x 2 = Hasil


B. RUBRIK PENILAIAN SOAL LEVEL KOGNITIF SEDANG
Soal Nomor 1
NO KRITERIA JAWABAN SKOR
1 Peserta didik dapat menjelaskan yang dimaksud dengan mobilitas 2
sosial
2 Peserta didik kurang dapat menjelaskan yang dimaksud dengan 1
mobilitas sosial
3 Peserta didik tidak menjawab soal 0

Soal Nomor 2
NO KRITERIA JAWABAN SKOR
1 Peserta didik dapat menjelaskan yang dimaksud mobilitas 2
sosial vertikal
2 Peserta didik kurang dapat menjelaskan yang dimaksud 1
dengan mobilitas sosial vertikal
3 Peserta didik tidak menjawab soal 0

Soal Nomor 3
NO KRITERIA JAWABAN SKOR
1 Peserta didik dapat menjelaskan yang dimaksud mobilitas 2
sosial horizontal
2 Peserta didik kurang dapat menjelaskan yang dimaksud dengan 1
mobilitas sosial horizontal
3 Peserta didik tidak menjawab soal 0

Soal Nomor 4
NO KRITERIA JAWABAN SKOR
1 Peserta didik dapat menyebutkan contoh mobilitas vertikal kebawah 2
(social sinking)
2 Peserta didik kurang dapat menyebutkan contoh mobilitas vertikal 1
kebawah (social sinking)
3 Peserta didik tidak menjawab soal 0

Soal Nomor 5
NO KRITERIA JAWABAN SKOR
1 Peserta didik dapat menyebutkan 1 contoh mobilitas 2
vertikal keatas (social climbing)
2 Peserta didik kurang dapat menyebutkan 1 contoh 1
mobilitas vertikal keatas (social climbing)
3 Peserta didik tidak menjawab soal 0
Soal Nomor 6
NO KRITERIA JAWABAN SKOR
1 Peserta didik dapat menyebutkan 1 contoh mobilitas sosial 2
horizontal
2 Peserta didik kurang dapat menyebutkan 1 contoh 1
mobilitas sosial horizontal
3 Peserta didik tidak menjawab soal 0
Soal Nomor 7
NO KRITERIA JAWABAN SKOR
1 Peserta didik dapat menyebutkan 2 dampak positif 2
terjadinya mobilitas sosial
2 Peserta didik kurang dapat menyebutkan 1 dampak positif 1
terjadinya mobilitas sosial
3 Peserta didik tidak menjawab soal 0
Soal Nomor 8
NO KRITERIA JAWABAN SKOR
1 Peserta didik dapat menyebutkan 2 faktor pendorong 2
mobilitas sosial
2 Peserta didik kurang dapat menyebutkan 1 faktor 1
pendorong mobilitas sosial
3 Peserta didik tidak menjawab soal 0
Soal Nomor 9
NO KRITERIA JAWABAN SKOR
1 Peserta didik dapat menyebutkan 2 faktor penghambat 2
mobilitas sosial
2 Peserta didik kurang dapat menyebutkan 1 faktor 1
penghambat mobilitas sosial
3 Peserta didik tidak menjawab soal 0
Soal Nomor 10
NO KRITERIA JAWABAN SKOR
1 Peserta didik dapat menyebutkan 2 contoh saluran-saluran 2
mobilitas sosial
2 Peserta didik kurang dapat menyebutkan 1 contoh saluran- 1
saluran mobilitas sosial
3 Peserta didik tidak menjawab soal 0

Petunjuk Penskoran

Nilai : jumlah skor x 5 = Hasil


C. RUBRIK PENILAIAN SOAL LEVEL KOGNITIF SEDANG
NO SOAL SKOR
1 Karyawan pabrik yang terkena PHK 2
2 Guru IPA menjadi Kepala Sekolah 2
3 Seorang pengangguran yang mendapatkan pekerjaan 2
4 Guru IPS di SMPN 4 Surabaya menjadi guru IPS di SMPN 3 Surabaya 2
5 Gubernur menjadi seorang Presiden Negara Indonesia 2
6 Pak RT yang menjadi Kepala Desa 2
7 Kepala Kepolisian Daerah yang dicopot jabatannya karena korupsi 2
8 Karyawan toko buku menjadi karyawan tukang bakso 2
9 Pegawai Negeri Sipil yang sudah pensiun 2
10 Seorang siswa yang menjadi mahasiswa 2

Petunjuk Penskoran

Nilai : Jumlah skor x 5 = Hasil


LAMPIRAN 4

GLOSARIUM

Mobilitas Sosial : Perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan
yang satu ke lapisan yang lain.
Mobilitas sosial vertikal : Perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke
kedudukan sosial lain yang tidak sederajat.
Sosial climbing : Mobilitas yang terjadi karena peningkatan status atau kedudukan
seseorang.
Social sinking : Proses pe nurunan status atau kedudukan seseorang.
Mobilitas horizontal : Perpindahan sta tus sosial seseorang atau sekelompok orang dalam
lapisan sosial yang sama
LAMPIRAN 5
DAFTAR PUSTAKA

Djojohadikusumo, Sumitro. (1953). Persoalan Ekonomi di Indonesia. Jakarta: Indira


Hatta, Mohammad. 1960. Ekonomi terpimpin. Jakarta: Fasco
Horton, Paul dan Chester L. Hunt. 1999. Sosiologi. Jakarta : Erlangga
Martono, Nanang. 2012. Sosiologi perubahan sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ricklefs, Merle Calvin. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi
Reid, Anthony JS. 1996. Revolusi Nasional Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: PT. Rajawali Press. Smith,
Anthony D. 2003. Nasionalisme: teori, ideologi, sejarah. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Supardi.2011. Dasar-Dasar Ilmu Sosial.Yogyakarta:Ombak.

Anda mungkin juga menyukai