Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam Konsep pembangunan manusia menyatakan bahwa Manusia
adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Pembangunan manusia
menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari pembangunan, bukan alat dari
pembangunan. Isi Human Development Report (HDR) pertama tahun 1990,
pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbanyak pilihan-
pilihan yang dimiliki oleh manusia. Diantara banyak pilihan tersebut, pilihan
yang terpenting adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk berilmu
pengetahuan, dan untuk mempunyai akses terhadap sumber daya yang
dibutuhkan agar dapat hidup secara layak.
Dalam mekanisme perencanaan pembangunan, penduduk merupakan
faktor yang sangat penting, karena penduduk tidak saja menjadi sasaran
pembangunan, tapi juga berperan sebagai pelaksana pembangunan. Jumlah
penduduk yang besar dan berkualitas rendah, disadari hanya menjadi beban
pembangunan apalagi jika distribusinya secara geografis tidak merata serta
tingkat pertumbuhannya pun relatif tinggi. Oleh sebab itu, untuk menunjang
keberhasilan pembangunan yang bertujuan meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat, pembangunan dan perkembangan kependudukan
harus diarahkan pada pengendalian kuantitas, pengembangan kualitas sumber
daya manusia, serta pengerahan mobilitas, sehingga mempunyai ciri dan
karakteristik yang menguntungkan pembangunan di Kabupaten Serang.
Salah satu dampak keberhasilan pembangunan kependudukan di
Kabupaten Serang, diantaranya terlihat pada perubahan komposisi penduduk
menurut umur yang tercermin dengan tingginya proporsi penduduk usia
produktif dan semakin rendahnya proporsi penduduk usia tidak produktif,
dengan demikian angka beban tanggungan akan semakin randah. Tingginya
proporsi penduduk usia produktif ini merupakan modal awal untuk
peningkatan produksi.
IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara. Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain
2

sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakansebagai salah satu


alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU). IPM Kabupaten Serang
selama dalam kurun waktu 4 tahun terus mengalami peningkatan. Secara
berturut turut IPM meningkat dari 60,96 pada tahun 2010 sampai 63,97.
Sekalipun meningkat, IPM Kabupaten Serang masih di bawah Provinsi yaitu
69,89.
Tabel 1.1. IPM Kabupaten Serang Tahun 2010-2016
IPM
Prov/Kab/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Bantan 67,54 68,22 68,92 69,47 69,89 70,27 70,96
Serang 60,96 61,97 62,97 63,57 63,97 64,61 65,12
Sumber : BPS Pusat, Serang dalam angka 2016

IPM Kabupaten Serang seperti yang dilansir oleh BPS Provinsi Banten
(Banten dalam Angka, 2016) , pada tahun 2016 sebesar 65,12. Sementara
Angka Rata-rata IPM Provinsi Banten sebesaar 70,69. Angka tersebut
menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Serang masih harus terus berupaya
meningkatkan IPM melalui berbagi kebijakan, program dan aksi- aksi daerah
yang mampu mendongkrak angka IPM paling tidak setara dengan IPM
Provinsi Banten.
Berkaitan dengan IPM, maka secara demografi Penduduk Kabupaten
Serang berdasarkan Banten dalam Angka (2016) berjumlah 1.474. 301 jiwa,
dengan komposisi 747.808 laki-laki dan 726.493 perempuan dan laju
pertumbuhan penduduk dalam satu dekade terakhir (2010- 2015) mencapai
sebesar 0,91 persen dan Laju Pertumbuhan Penduduk tahun 21014-2015
sebesar 0,77%. Perbandingan jumlah penduduk kabupaten Serang dengan
penduduk yang ada di Provinsi Banten pada tahun 2015 dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.

Tabel 1.2. Perbandingan Rasio jenis Kelamin Penduduk Kabupaten Serang


dengan Penduduk Kabupaten/Kota Lainnya.
3

Sumber : BPS Provinsi Banten (2016)

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Serang selama periode (2010 -


2014) cukup tinggi Tingginya pertumbuhan penduduk ini, selain karena faktor
kelahiran juga disebabkan oleh migrasi masuk, yang tertarik oleh
perkembangan yang cepat dari Kabupaten Serang sejak menjadi ibukota
propinsi Banten. Namun pada tahun 2014 sampai tahun 2015 mengalami
penurunan sebesar 14 %. Laju Pertumbuhan penduduk yang menurun
merupakan prestasi karena pemerintah Kabupaten Serang mampu menekan
pertumbuhan penduduk baik melalui faktor kelahiran maupun faktor migrasi.
Laju Pertumbuhan Penduduk 2010, 2014 dan 2015 Kabupaten Serang dan
kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Banten dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini.
4

Tabel 1.3. Jumlah Penduduk dan laju pertumbuhan Penduduk Per Tahun

Sumber : BPS Provinsi Banten (2016)

Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Serang mencapai 850 jiwa


per kilometer persegi dimana sebagian besar penduduknya mendiami daerah
perdesaan. Struktur penduduk menurut usia memperlihatkan pola gugusan
piramida expansive, dimana kelompok usia muda lebih banyak dari penduduk
usia tua. Sekitar 36,25 persen penduduk Kabupaten Serang adalah penduduk
usia muda (0 -14 tahun), sisanya 61,70 persen penduduk usia produktif (15-64
tahun) dan 2,05 persen penduduk usia tua (65 tahun keatas). Kepadatan
Penuduk Kabupaten Serang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
5

Tabel 1.4. Persentase Penduduk dan kepadatan Penduduk

Sumber : BPS Provinsi Banten (2016)

Berdasarkan data di atas, maka IPM Pendidikan Kabupaten Serang


perlu dilakukan analisis yang mendalam berkaitan dengan berbagai faktor
yang mempengaruhinya. Hal ini menjadi bagian yang sangat penting
mengingat pendidikan merupakan satu ukuran untuk menilai kemajuan suatu
bangsa, karena masyarakat yang berpendidikan akan lebih mudah menyerap
informasi - informasi yang diperlukan sehingga dapat meningkatkan kualitas
penduduk suatu daerah. Pendidikan mempunyai korelasi yang kuat dengan
berbagai aspek sosial ekonomi. Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa
tingkat pendidikan mempunyai hubungan dengan tingkat kualitas hidup dan
kesejahteraan keluarga maupun masyarakat. Fakta menyebutkan bahwa tingkat
pendidikan masyarakat Kabupaten Serang, pada umumnya, masih rendah.
Meskipun kemampuan membaca dan menulis masyarakat sudah
cukup tinggi (90,25 %), namun rata - rata lama sekolah penduduk 25 tahun
keatas hanya 6,90 tahun dengan kata lain rata - rata masih berpendidikan /
6

tamat sekolah dasar. Dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya


manusia Kabupaten Serang, Pemerintah Daerah berupaya meningkatkan
kualitas dan kuantitas penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan melalui :
1. Peningkatan kemampuan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan
lainnya dalam rangka menyelenggarakan proses pendidikan yang
berkualitas baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
2. Meningkatkan pengelolaan manajemen pendidikan sesuai dengan
harapan dan kebutuhan pembangunan sumber daya mansuia Kabupaten
Serang.
3. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan dalam rangka memberikan
pelayanan prima terhadap kebutuhan pelayanan pendidikan masyarakat
Kabupaten Serang.
Peningkatan kualitas Pelayanan pendidikan di atas diharapkan mampu
berpengaruh secara signifikan terhadap rata-rata lama sekolah penduduk di
kabupaten Serang. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian yang mendalam
dalam aspek sosial, ekonomi, budaya masyarakat Kabupaten Serang, agar IPM
pendidikan dapat meningkat melalui sebuah Analisis ketersediaan anggaran,
kebijakan serta pemetaan kebutuhan terhadap wilayah wilayah yang
membutuhkan intervensi yang tinggi dalam upaya mengoptimalkan potensi rata
rata lama sekolah yang rendah melalui berbagai program.

1.2. Rumusan Masalah


Beberapa pertanyaan yang akan diungkapkan pada Kajian Analisis
Indeks Pembangunan Manusia (IPM ) Aspek Pendidikan Kota Serang adalah:
1. Bagaimana aspek kuantitas pendidikan (SDM, sekolah, laboratorium serta
sarana dan prasarana lain) yang ada di Kabupaten Serang.
2. Bagaimana Aspek Kualitas Pendidikan (SDM, sekolah, laboratorium serta
sarana dan prasarana lain) yang ada di Kabupaten Serang.
3. Bagaimana aspek sosial masyarakat berdasarkan status desa di Kabupaten
Serang
4. Bagaimana Aspek Ekonomi Masyarakat berdasarkan status desa di
Kabupaten Serang.
7

5. Bagaimana peta kebutuhan aspek pendidikan Kabupaten Serang.


6. Bagaimana data dan informasi statistik dan menggambarkan kondisi
pembangunan manusia Kabupaten Serang yang mencerminkan keluaran
(output), hasil (outcome), dan dampak (impact) capaian pembangunan yang
telah dilaksanakan serta menjadi bahan masukan (input) bagi perencanaan
pembangunan (strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan) pada
aspek pendidikan dalam kerangka pembangunan manusia Kabupaten Serang
pada masa mendatang.

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan Analisis Indeks Pembangunan manusia (IPM) Aspek Pendidikan
Kabupaten Serang adalah untuk mengidentifikasi :
1. Aspek kuantitas pendidikan (SDM, sekolah, laboratorium serta sarana dan
prasarana lain) yang ada di Kabupaten Serang.
2. Aspek Kualitas Pendidikan (SDM, sekolah, laboratorium serta sarana dan
prasarana lain) yang ada di Kabupaten Serang.
3. Aspek Sosial masyarakat berdasarkan status desa di Kabupaten Serang.
4. Aspek Ekonomi Masyarakat berdasarkan status desa Kabupaten Serang
5. Membuat peta kebutuhan aspek pendidikan Kabupaten Serang
6. Memberikan bahan masukan (input) bagi perencanaan pembangunan
(strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan) pada aspek
pendidikan dalam kerangka pembangunan manusia Kabupaten Serang pada
masa mendatang.

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat Analisis Indeks Pembangunan manusia (IPM) Aspek
Pendidikan Kabupaten Serang adalah :
1. Memberikan informasi tentang kondisi pembangunan manusia aspek
Pendidikan di Kabupaten Serang.
2. Memberikan informasi kondisi pembangunan manusia Kabupaten
Serang dalam konstelasi nasional dan regional (Provinsi banten dan
Kabupaten/Kota).
8

3. Memberikan informasi capaian kondisi pembangunan manusia


Kabupaten Seerang pada tahun sebelumnya.
4. Memberikan rumusan potensi dan permasalahan pembangunan manusia
Kabypaten serang pada aspek pendidikan serta prospek pembangunan
manusia Kabupaten Serang pasa aspek pendidikan pada masa mendatang.
5. Memberikan rumusan, rekomendasi strategi, kebijakan dan program.
Kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur dalam pelaksanaan
pembangunan manusia bidang pendidikan untuk tahun 2018-2021.
6. Memberikan bahan acuan bagi seluruh jajaran aparatur pemda dan DPRD,
para peneliti, cendekiawan pelaku ekonomi dan konsumen akan
memahami dan menilai arah kebijakan Program serta kegiatan operasional
tahunan.
9
10

Anda mungkin juga menyukai