Anda di halaman 1dari 2

SHEILA INDAH LESTARI

30100300
Hukum Ketenagakerjaan

Undang Undang Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Ketenagakerjaan

Pasal 11
Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh dan/atau meningkatkan dan/atau
mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya melalui
pelatihan kerja.

Pasal 12
(1) Pengusaha bertanggung jawab atas peningkatan dan/atau pengembangan kompetensi
pekerjanya melalui pelatihan kerja.
(2) Peningkatan dan/atau pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) diwajibkan bagi pengusaha yang memenuhi persyaratan yang diatur dengan
Keputusan Menteri.
(Penjelasan: Pengguna tenaga kerja terampil adalah pengusaha, oleh karena itu
pengusaha bertanggung jawab mengadakan pelatihan kerja untuk meningkatkan
kompetensi pekerjanya. Peningkatan dan/atau pengembangankompetensi diwajibkan
bagi pengusaha karena perusahaan yang akan memperoleh manfaat hasil kompetensi
pekerja/buruh.)
(3) Setiap pekerja/buruh memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan
kerja sesuai dengan bidang tugasnya.
(Penjelasan: Pelaksanaan pelatihan kerja disesuaikan dengan kebutuhan serta
kesempatan yang ada di perusahaan agar tidak mengganggu kelancaran kegiatan
perusahaan.)

Pasal 13
(1) Pelatihan kerja diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja pemerintah dan/atau
lembaga pelatihan kerja swasta.
(Penjelasan: Yang dimaksud dengan pelatihan kerja swasta juga termasuk pelatihan
kerja) perusahaan.
(2) Pelatihan kerja dapat diselenggarakan di tempat pelatihan atau tempat kerja.
(3) Lembaga pelatihan kerja pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dalam
menyelenggarakan pelatihan kerja dapat bekerja sama dengan swasta.

Pasal 14
(1) Lembaga pelatihan kerja swasta dapat berbentuk badan hukum Indonesia atau
perorangan.
(2) Lembaga pelatihan kerja swasta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib
memperoleh izin atau mendaftar ke instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan di kabupaten/kota.
(3) Lembaga pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah mendaftarkan
kegiatannya kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di
kabupaten/kota.
(Penjelasan: Pendaftaran kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi
pemerintah dimaksudkan untuk mendapatkan informasi sehingga hasil pelatihan,
sarana dan prasarana pelatihan dapat berdayaguna dan berhasilguna secara optimal.)
(4) Ketentuan mengenai tata cara perizinan dan pendaftaran lembaga pelatihan kerja
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Keputusan Menteri.

Undang Undang Nomor 11 TAHUN 2020 Cipta Kerja (perubahan mengenai UU


Ketenagakerjaan)

Perubahan Pasal 13 (Pasal 81 No. 1):


(1) Pelatihan kerja diselenggarakan oleh:
a. lembaga pelatihan kerja pemerintah
b. lembaga pelatihan kerja swasta; atau
c. lembaga pelatihan kerja perusahaan. (ditambah)
(2) Pelatihan kerja dapat diselenggarakan di tempat pelatihan atau tempat kerja.
(3) Lembaga pelatihan kerja pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dalam menyelenggarakan pelatihan kerja dapat bekerja sama dengan swasta.
(4) Lembaga pelatihan kerja pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dan lembaga pelatihan kerja perusahaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c mendaftarkan kegiatannya kepada instansi yang bertanggung
jawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten/kota (ditambah)

Perubahan Pasal 14 (Pasal 81 No. 2)


(ayat 1 dan ayat 2 UU Ketenagakerjaan sebelumnya dihapus)
(1) Lembaga pelatihan kerja swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf
b wajib memenuhi Perizinan Berusaha yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah
kabupaten/kota
(2) Bagi lembaga pelatihan kerja swasta yang terdapat penyertaan modal asing, Perizinan
Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.
(3) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus
memenuhi norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat (ditambah)

Anda mungkin juga menyukai