Anda di halaman 1dari 45

PENGKAJIAN

KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA BAPAK AH
DI KELURAHAN CURUG CIMANGGIS

DISUSUN OLEH :

SAMSAM

3B KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIDYA NUSANTARA PALU

2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA BAPAK AH DI KELURAHAN CURUG CIMANGGIS
I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Bpk. AH
2. Usia : 39 Tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Betawi
6. Pekerjaan : Pegawai Swasta
7. Alamat : RT. 07 RW.05 No. 26 B
8. Komposisi Keluarga : Istri dan dua Anak
9. Tanggal Pengkajian : Senin, 23 Oktober 2017
No Nama L/ Hub dg Umur Pend Pek Imunisasi Ket
( Inisial) P KK BCG DPT Polio Campak
1 Ibu S P Istri 39 SMA IRT - - - - - - - - Hipertensi
2 An. AL L Anak 6, 6 SD Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √ Batuk/Pilek
3 An. AB P Anak 3, 6 - - √ √ √ √ √ √ √ √ Batuk/Pilek

10. Genogram

Keteranga :
Tinggal serumah Garis penikahan
Garis keturunan
Perempuan
Meninggal dunia
Laki-laki Klien Ibu S (39 Thn)
Dengan Hipertensi
11. Tipe Keluarga
Keluarga Bpk. AH merupakan keluarga dengan tipe Nuclear Family (keluarga inti),
yaitu terdiri dari kepala keluarga (Bpk. AH) , istri (Ibu S), kedua anaknya (An. AL)
dan (An. AB).

12. Suku dan Latar Belakang


Bpk. AH dan Ibu S merupakan pasangan suami istri dengan latar belakang suku yang
berbeda. Bpk. AH berasal dari suku betawi dan Ibu S berasal dari suku Jawa. Menurut
Ibu S, karena latar belakang budaya yang berbeda Ibu S lebih pendiam yang sesuai
budaya dan watak orang Jawa, dibandingkan suaminya yang berwatak keras dan lugas
yang sudah terbangun dari lingkungan dan budaya suku betawi. Hal tersebut menurut
Ibu S yang menyebabkan ia lebih banyak diam, jika memikirkan sesuatu dan perlu
waktu tertentu jika ingin membicarakan hal-hal dengan suaminya.

13. Agama
Keluarga Bpk. AH merupakan keluarga muslim. Ibu S mengatakan setiap ada masalah
yang dihadapi seperti masalah rumah tangga selalu mengadu kepada Allah, karena
menurut Ibu S, ia sekarang tinggal jauh dari keluarganya karena ikut bersama
suaminya sehingga hanya kepada Allah tempatnya mengadu. Ibu S juga menanamkan
pendidikan agama sejak dini kepada kedua anaknya, Ibu S sudah memasukkan
anaknya ke TPA dekat rumahnya.

14. Status Sosial Ekonomi


Kebutuhan ekonomi keluarga Bpk. AH didapatkan dari hasil kerja Bpk. AH sebagai
pegawai swasta di salah satu kantor di Jakarta Pusat. Menurut Ibu S, suaminya baru 3
tahun bekerja sebagai pegawai tetap, sebelumnya Bpk. AH belum memiliki keinginan
untuk menjadi pegawai yang terikat. Hal tersebut juga menjadi pemikiran Ibu S
sewaktu mengandung anak ke dua. Ibu S mengatakan penghasilan suaminya masih
dapat memenuhi kebutuhan keluarganya baik untuk sehari-hari maupun untuk
pendidikan anaknya.
15. Aktivitas dan Rekreasi Keluarga
Ibu S mengatakan jika dirinya jarang melakukan rekreasi, Ibu S mengatakan lebih
sering menghabiskan waktu bermain dengan anaknya dirumah, atau bertemu salah
seorang keluarganya yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Bpk AH memiliki hobi
naik gunung. Menurut Ibu S, suaminya belum bisa meninggalkan kegiatan kumpul
bersama teman-temannya. Bahkna Bpk. AH ingin sekali mengajak anaknya An. AL
untuk naik gunung bersamanya, namun Ibu S tidak mengizinkan.. Ibu S mengatakan
karena hobby suaminya itu, terkadang menjadi bahan pemikiran Ibu S.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Bpk. AH saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak
usia sekolah. Saat ini anak pertama Bpk. AH sudah duduk dikelas 1 sekolah dasar. Ibu
S mengatakan setiap hari mengantar anaknya ke sekolah dan menunggunya sampai
pulang. Tugas perkembangan keluarga yang dilakukan saat ini adalah Ibu S
mengatakan saat disekolah ia dapat membantu anaknya untuk bersosialisasi dengan
teman-temannya dan orang tua temannya dilingkungan sekolah. Ibu S juga
mengatakan sudah menyiapkan jadwal kegiatan anaknya antara sekolah, ke TPA dan
bermain bersama temannya yang lain.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum tercapai


Berdasarkan identifikasi yang dilakukan pada keluarga Bpk. AH, tahap perkembangan
keluarga Bpk. AH yang saat ini belum terpenuhi adalah komunikasi yang terbuka
antara Bpk. AH dan Ibu S. Ibu S mengatakan harus mencari waktu tertentu jika ingin
membicarakan hal-hal terkait dengan keluarganya seperti anak-anaknya kepada Bpk.
AH karena kesibukan Bpk. AH dengan pekerjaannya.

3. Riwayat keluarga inti


Bpk AH dan Ibu S merupakan pasangan suami istri yang menikah dengan latar
belakang suku dan budaya yang berbeda. Bpk. AH merupakan penduduk asli
kelurahan Curug, Cimanggis dan Ibu S berasal daerah Jawa Tengah, setelah menikah
Ibu S ikut tinggal bersama keluarga besar Bpk. AH. Terkait masalah kesehatan
anggota keluarga, Ibu S mengatakan ia sudah menderita HT sejak 4 tahun yang lalu.
Awal a ia terkena hipertensi sejak mengandung anak pertama ± 7 tahun yang lalu
akibat cemas saat mengandung dan melahirkan. Namun, setelah tiga bulan kelahiran
anak pertama tekanan darahnya kembali normal. Ibu S mengatakan tekanan darahnya
kembali naik, pada saat ia mengandung anak ke dua dan dialami sampai sekarang. Ibu
S mengatakan tidak pernah meraskan gejala tekanan darah tinggi seperti yang
dikeluhkan oleh orang-orang. Ibu S tidak suka makan yang asin dan makan yang
berlemak, tetapi tekanan darahnya selalu diatas 150/90. Anggota keluarga yang lain
menurut Ibu S semuanya sehat dan tidak memiliki keluhan kesehatan lainnya yang
serius.

4. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak suami & istri)


Keluarga Bpk.AH khususnya Ibu S mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi
dari ayahnya dan riwayat diabetes dari ibunya. Ibu S juga mengatakan kakek dari
pihak ayahnya juga memiliki riwayat hipertensi. Terkait riwayat kesehatan dari Bpk.
AH, menurut Ibu S suaminya memiliki riwayat kesehatan DM daei orang tuanya.
Namun, saat ini gula darah suaminya masih dalam batas normal.

III. LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah

a. Tipe, ukuran rumah, jumlah ruangan


Rumah Bpk AH, saat ini merupakan rumah kontrakan. Tipe bangunan rumah
bersifat permanen, yang terdiri atas ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 1
kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi.

b. Ventilasi dan penerangan


Ventilasi dari rumah Bpk. AH berasal dari jendela dan pintu depan, serta terdapat
lubang udara dari tembok samping rumah dan belakang rumah. Udara yang masuk
di rumah Bpk. AH berasal dari depan rumah karena didepan rumah Bpk. AH
terdapat pohon dan pekarangan yang cukup luas, dan bangunan rumah yang rendah.
Penerangan di dalam rumah Bpk. AH cukup terang, karena terdapat penerangan
dari samping rumah dan belakang rumah.
c. Persediaan air bersih
Ibu S mengatakan kebutuhan air berasal dari air sumur/air tanah (yang dipompa
menggunakan mesin), airnya jernih. Namun, untuk masak dan minum
menggunakan air mineral (isi ulang).

d. Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dari keluarga Bpk AH, dikumpulkan didalam satu wadah
tertutup, yang sudah disediakan di samping rumah. Sampah tersebut akan diangkut
ke tempat penampungan sampah setiap 3x seminggu.

e. Pembuangan air limbah


Pembuangan air limbah dialirkan ke septictank, yang berada di depan rumah Bpk.
AH

f. Jamban/WC (tipe, jarak dengan sumber air)


Kamar mandi dirumah Bpk. AH menggunakan jamban tipe jongkok, jarak sumber
air dengan septitank kurang lebih 8-10 meter.

g. Denah (rumah dan lingkungan)

KM/ DAPUR PAGAR


WC

Kontrakan Kontrakan KAMAR


Tetangga Tetangga TIDUR

RUANG TAMU/
KELUARGA
KEL. Bpk. AH

PEKARANGAN

2. Karakteristik lingkungan dan komunitas


Kediaman Bpk. AH berada pada pemukiman padat penduduk, rumah saling
berdempetan dan untuk menuju kediaman Bpk. AH harus melewati gang kecil dan
belok di tanah kosong dekat kuburan, kediaman Bpk AH hanya bisa diakses dengan
motor, sepeda atau jalan kaki. Mayoritas masyarakat di sekitar kediaman Bpk AH
adalah masyarakat suku betawi. Masyarakat disekitar kediaman Bpk AH sangat
kompak dan menjunjung sifat saling tolong menolong, menurut Ibu S jika di sekitar
kediaman mereka ada yang sakit atau meninggal dunia, mereka bersama-sama
menjenguk atau melayat.

3. Mobilisasi geografis keluarga


Keluarga Bapak AH baru saja mendiami rumahnya sekitar kurang lebih 1 bulan,
sebelumnya beliau dan keluarga kontrak di tempat yang tidak jauh dari tempat
tinggalnya sekarang. Ibu S mengatakan lebih nyaman dengan kontrkan yang sekarang
karena bersih, udara segar dan mobilisasi mudah dibandingkan kontrakan sebelumnya
yang sangat sempit.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi keluarga dengan masyarakat


Bpk. AH merupakan penduduk asli dan memiliki saudara dan orang tua yang tinggal
tidak jauh dari kontrakannya. Menurut Ibu S, Bpk. AH masih aktif kumpul bersama
teman-temannya hingga larut malam dan jika malam minggu juga masih kumpul
hingga dini hari atau pagi hari. Ibu S mengatakan sedikit khawatir, namun Ibu S tetap
berpikiran positif kepada Bpk. AH yang memerlukan waktu untuk berubah
meninggalkan kebiasaan lamanya. Ibu S mengatakan belum terlalu aktif mengikuti
pengajian dekat rumahnya karena anaknya masih kecil. Ibu S mengatakan lebih sering
mengikuti kegiatan disekolah anaknya jika ada pertemuan orang tua murid. Ibu S
mengatakan lebih sering berbincang-bincang dengan tetangga samping rumahnya dan
sesama orang tua murid jika mengantar anak pertamanya sekolah.

5. Sistem pendukung keluarga


Semua anggota keluarga Bpk AH memiliki kartu jaminan kesehatan (BPJS) yang
mendukung kesehatan semua anggota keluarga. Selain itu, Ibu S mengatakan keluarga
besarnya selalu saling mendukung baik dari pihak Bpk AH maupun dari keluarganya
di kampung, semuanya saling membantu jika salah satu anggota keluarga ada yang
mengalami masalah. Selain keluarga besarnya, dukungan juga didapat dari tetangga-
tetangga dan kader yang juga sudah seperti keluarga sendiri.

IV. STRUKTUR KELUARGA

1. Pola Komunikasi Keluarga


Ibu S mengatakan pola komunikasi didalam keluarganya terbuka dan dua arah.
Namun, Ibu S mengatakan perlu waktu tertentu atau melihat kondisi Bpk. AH jika
ingin mengkomunikasikan hal-hal baik terkait anak-anaknya maupun terkait keluarga
atau kesehatan Ibu S. Ibu S mengatakan lebih banyak menyimpan masalah sendiri, jika
belum mendapatkan waktu terbaik untuk berbicara dengan suaminya (Bpk. AH),
karena menurut Ibu S, suaminya memiliki watak yang keras dan cepat marah jika ada
hal-hal yang kurang enak menurutnya. Menurut Ibu S, Bpk. AH juga memiliki sifat
yang keras dan tegas baik kepada orang tuanya, hal tersebut disebabkan karena Bpk
AH tumbuh bersama teman-temannya dan jarang bersama keluarganya.

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Dalam keluarga Bpk AH, pengambil keputusan tertinggi adalah Bpk. AH, namun
untuk keputusan terkait urusan sehari-hari di putuskan oleh Ibu S. Jika terdapat hal-hal
penting yang harus diputuskan, Ibu S mengatakan biasanya di musyawarakan dengan
Bpk. AH terlebih dahulu.

3. Struktur Peran (Formal dan Informal)


a) Peran Formal
Bpk AH berperan sebagai kepala keluarga, dan Ibu S berperan sebagai Ibu rumah
tangga. Bpk AH sebagai pengambil keputusan dalam keluarga dan yang
bertanggungjawab dalam menafkahi keluarga. Bpk. AH sudah bekerja menjadi
pegawai tetap salah satu kantor di jakarta pusat. Ibu S berperan sebagai Ibu rumah
tangga dan mengurus dua orang anaknya yaitu An. AL dan An. AB, serta
mengurus rumah dan keperluan rumah tangga lainnya.

b) Peran Informal
Selama ini karena kesibukan pekerjaan, Bpk AH belum aktif berperan serta
dilingkungan masyarakat, hanya saja Bpk AH masih aktif sebagai pecinta alam
yang diwaktu-waktu tertentu bersama teman-temannya pergi mendaki gunung,
menurut Ibu S suaminya memiliki peran yang bersahabat dengan teman-
temannya. Ibu S juga belum memiliki peran informal sebagai pendorong dan
perantara keluarga. Ibu S mengatakan jika ada hal-hal yang ingin keluarga Bpk.
AH sampaikan, mereka meminta bantuan Ibu S, untuk memberitahu Bpk. AH
terkait hal-hal yang ingin disampaikan..

4. Nila dan Norma budaya


Nilai dan norma yang dianut keluarga umumnya dilatarbelakangi budaya betawi.
Namun, dalam keluarga Bpk AH tidak ada larangan atau pantanga yang dijalani oleh
keluarga Bpk AH. Sampai saat ini, keluarga dapat menerima nilai dan norma budaya
mereka dan juga sudah terbiasa dengan nilai dan budaya tempat tinggal mereka yang
penduduk aslinya berbudaya betawi. Sampai saat ini, budaya makan bersama keluarga
ketika malam hari masih tetap dipertahankan. Ibu S mengatakan sudah mengurangi
masakan santan dan berlemak yang sering ia dapatkan didalam keluarga, selain itu Ibu
S juga mengatakan sudah tidak suka memakan makanan yang manis-manis, mengingat
ia memiliki riwayat hipertensi DM dari orang tuanya.

V. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Afektif
Dalam keluarga Bpk AH, setiap orang saling menyayangi satu sama lain. Ibu S
mengatakan tidak membeda-bedakan anak-anaknya, sangat memperhatikan tahap
tumbuh kembang anaknya. Ibu S mengatakan kedua anaknya sangat dekat baik ke Bpk
AH maupun ke dirinya sendiri. Ibu S mengatakan selalu berusaha membicarakan dan
menyelesaikan secara kekeluargaan tanpa emosional dengan Bpk. AH dengan cara
mencari waktu terbaik untuk mendiskusikan hal tersebut. Dalam keluarga Bpk AH,
semua anggota keluarga saling memberikan semangat dan kekuatan sehingga Ibu S
mengatakan sangat bersyukur dengan keluarganya.
2. Fungsi Sosialisasi
Menurut Ibu S, Bpk AH sangat mudah bersosialisasi dengan anggota tetangga lain
disekitar tempat tinggalnya dan masih ikut serta dengan kegiatan-kegiatan pemuda
lainnya seperti pencita alam. Ibu S mengatakan dirinya belum terlalu aktif dalam
kegiatan-kegiatan dimasyarakat karena merasa baru tinggal diwilayah tersebut, dan
kesibukannya mengurus kedua anaknya yang masih kecil, sehingga belum sempat
mengikuti kegiatan di masyarakat.

3. Fungsi Perawatan Keluarga


 Ibu S mengatakan pernah mendapatkan informasi terkait maslah kesehatan seperti
penyakit hipertensi dan diabetes melitus, selain itu Ibu S mengatakan sering
mencari tahu tentang masalah kesehatannya melalui internet. Ibu S mengatakan
jika penyakit hipertensi merupakan penyakit yang bersala dari keturunan kerena
orang tuanya meninggal dengan hipertensi. Ibu S mengatakan kondisi sakit adalah
kondisi badan menjadi lemes, tidak enak badan, dan tidak mampu melakukan
aktivitas sehari-hari dan kondisi sehat adalah badan terasa sehat dan segar serta
bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, menurut Ibu S, ia tidak merasakan
gejala yang ditimbulkan jika tekanan darahnya meningkat. Ibu S mengatakan tidak
merasa nyeri ditengkuk, tidak merasa pening.
 Ibu S mengatakan, sejak menikah ia jarang pulang kekampungnya untuk
menjenguk Ibunya yang tinggal sendiri di rumahnya dikampung. Menurut Ibu S
terkadang jika dimalam hari teringat akan Ibunya, ia sudah tidak dapat
memejamkan mata hingga pagi hari. Selain itu, Ibu S mengatakan memiliki sifat
pendiam, jika memikirkan sesuatu atau memiliki masalah ia memendam terlebih
dahulu, jika memungkinkan untuk dibicarakan bersama Bpk. AH, baru Ibu S
memulai untuk membicarakan. Ibu S juga mengatakan karena aktivitasnya
mengurus anak-anaknya, ia mengatakan tidak pernah melakukan olahraga atau
aktivitas fisik sedang dirumahnya atau ikut dalam kegiatan kelompok. Ibu S
mengatakan mengetahui jika olahraga itu sangat penting untuk kesehatannya
terlebih lagi karena dirinya memiliki berat badan berlebih.
 Menurut Ibu S, jika ia mengalami sakit kepala itu karena cuaca yang panas atau
karena anak-anaknya. Ibu S mengatakan sejak mengetahui tekanan darahnya masih
tinggi diatas 150/90, ia sudah mengurangi makanan yang mengandung garam
berlebih, makanan berlemak dan makanan yang manis-manis. Ibu S juga
mengatakan sesekali melakukan perawatan sederhana dirumah dengan merebuh
daun dalam atau memakan mentimun. Ibu S juga mengatakan sudah rutin
mengkonsumsi obat tekanan darah tinggi sebelum tidur dengan dosis 5 mg.
 Ibu S mengatakan sangat memperhatikan kondisi rumahnya, baik dari segi
kebersihan maupun dari segi ventilasi. Oleh karena itu, ia dan Bpk AH memilih
pindah kontrakan karena ditempat sebelumnya ventilasi kurang, pencahayaan juga
kurang, kotor dan terkadang ada tikus yang masuk didalam rumah, yang bisa
berisiko menyebabkan penyakit bagi ia dan keluarganya terutama anak-anaknya.
Ibu S mengatakan selalu ke dokter praktek atau ke puskesmas jika mengalami
keluhan kesehatan. Menurut Ibu S, Bpk AH sangat memperhatikan kesehatan
seluruh anggota keluarganya, termasuk kesehatan Ibu S. Jika Ibu S meminta untuk
kontrol ke pelayanan kesehatan, Bpk AH akan selalu mengantar dan menemani.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang serta kekuatan keluarga

a) Stressor jangka pendek


Ibu S mengatakan saat ini yang dipikirkan adalah kondisi ibunya dikampung yang
tinggal sendiri, namun ia juga tidak bisa selalu menengoknya karena persoalan
ekonomi dan anak-anaknya yang juga sekolah dan perlu untuk mengurusnya. Selain
itu, Ibu S juga masih memikirkan kebiasaan suaminya yang masih sering ngumpul
dengan teman-temannya, yang terkadang menjadi bahan pemikiran jika suaminya
terlambat pulang dirumah. Ibu S juga mengatakan memikirkan keinginan suaminya
untuk mengajak anaknya yang pertama untuk naik gunung.

b) Stressor jangka panjang


Ibu S mengatakan tidak memiliki masalah lain yang dipikirkan selain masalah
ibunya dan suaminya.

c) Kekuatan keluarga
Ibu S mengatakan sangat bersyukur, karena Bpk AH walaupun sibuk dengan
pekerjaan dan hobynya, tetapi masih memperhatikan kesehatan Ibu S. Ibu S
mengatakan jika ia memikirkan hal-hal yang negatif seperti kepikiran kondisi
ibunya atau suaminya, Ibu S mengatakan selalu mengalihkan dengan berfikir positif
dan jika melihat anak-anaknya ia selalu merasa kuat.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor


Ibu S mengatakan keluarga sangat memperhatikan kondisi kesehatannya terutama
suaminya Bpk. AH, walaupun suaminya sibuk dengan pekerjaan dan hobinya. Ibu S
mengatakan setiap masalah selalu dibicarakan dengan suaminya dengan mencari
waktu terbaik untuk membahasnya, sehingga setiap masalah didalam keluarganya
dibahas dengan tuntas dan diselesaikan dengan baik. Bpk AH juga mengatakan selalu
mengingatkan Ibu S untuk menjaga kesehatannya dengan mengontrol dan menghindari
hal-hal yang dapat memicu tekanan darahnya naik.

3. Strategi koping yang digunakan


Ibu S mengatakan hanya bisa berdo’a untuk Ibunya dikampung dan sesekali menelpon
dan berbincang dengan Ibunya, serta mengingatkan saudaranya untuk selalu
menengok Ibunya yang tinggal tidak jauh dari rumah kakaknya dikampung. Ibu S juga
mengatakan tetap berfikir positif terutama dengan hoby suaminya yang sering naik
gunung dan kumpul bersama-sama temannya. Ibu S yakin suatu saat Bpk. AH akan
mengurangi kebiasaan tersebut dengan pendekatan yang diberikan oleh Ibu S.

4. Strategi adaptasi disfungsional


Dari wawancara yang dilakukan pada keluarga Bpk. AH, tidak ditemukan adanya
stress adaptasi disfungsional.

VII. HARAPAN KELUARGA


Keluarga Bpk A terutama Ibu S mengatakan selalu berdo’a agar selalu diberikan kesehatan
dan selalu bersyukur atas nikmat rejeki dan kesehatan yang diberikan. Ibu S mengatakan
semoga kedatangan perawat ke rumahnya bisa membantu mengurangi masalah
kesehatannya, membantu untuk membiasakan dirinya dalam mengontrol pola hidup yang
belum sehat serta membantu mengontrol atau memberikan cara untuk mengalihkan
pikirannyasecara positif, jika sedang memikirkan sesuatu seperti kondisi orang tuanya atau
hobi suaminya. karena informasi yang disampaikan menambah wawasan tentang
kesehatan dan membantunya mengenal penyakit hipertensi lebih dalam dan berharap dapat
membantunya dalam merubah kebiasaannya yang merupakan pantangan penyakit
hipertensi.

VIII. PEMERIKSAAN KESEHATAN SETIAP ANGGOTA KELUARGA


1. Pemeriksaan Fisik Bpk AH
No Pemeriksaan Bpk T
.
1. Keadaan umum Sehat
2. Tanda – tanda TD = 120/90 mmHg
vital : Nadi = 88 x/menit
TD (mmHg) Pernapasan = 20 x/menit
Nadi (x/menit) Suhu = 36, 7 o C
Suhu (celcius)
RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB TB = 166 cm ; BB = 60 kg ; IMT = 21,7
(kg) kg/m2
(Tidak dilakukan pemeriksaan lebih detail)

2. Pemeriksaan Fisik Ibu S


No Pemeriksaan Ibu W
.
1. Keadaan umum Tampak kurang sehat, lemas, cemas, mata
tampak berair.
2. Tanda – tanda TD = 160/110 mmHg
vital : Nadi = 84 x/menit
TD (mmHg) Pernapasan = 20x/menit
Nadi (x/menit) Suhu = 36,8 o C
Suhu (celcius)
RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB TB = 155 cm ; BB = 65 kg ; IMT = 27
(kg) kg/m2
LP = 102 cm
4. Kepala Bentuk mesochepal, Ibu S mengatakan tidak
ada nyeri tekan pada kulit kepala, rambut
terlihat rapi dan bersih.
5. Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka
menutup, sclera unikterik, konjungtiva tidak
anemia, alis mata berbatas tegas dan simetris,
pembengkakan mata (-), respon terhadap
cahaya (+), mata terlihat sedikit berair.
6. Mulut dan Hidung Bentuk simetris, ekspresi muka tampa lemas,
lidah berwarna putih kemerahan, tidak ada
secret yang keluar melalui hidung, tidak ada
kotoran yang terlihat melalui hidung, lidah
pada posisi normal, bicara tidak pelo, tidak ada
gangguan menelan, bibir simetris, mukosa bibir
lembab, tidak ada cuping hidung, Tidak ada lesi
pada rongga mulut, perdarahan dan
pembengkakan (-), karies gigi (+)
7. Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri,
lubang telinga terlihat bersih, eritema (-), tidak
ada ganngguan pendengaran, Ibu S mengatakan
belum pernah merasakan telinganya
berdengung.
8. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Dada Pernapasan :
Inspeksi tidak ada rektaksi dada saat bernafas,
Palpasi dada mengembang secara seimbang
perkusi (tidak dilakukan), Auskultasi paru :
vesikuler, tidak terdenagr bunyi tambahan dan
tidak ada keluhan pada pernapasan.
Jantung :
Auskultasi : Suara jantung S1S2 tunggal tidak
terdengar bunyi tambahan. Tidak ada keluhan
sesak napas, nyeri dada, tidak tampak sianosis.
10. Abdomen Ibu S mengatakan memiliki riwayat penyakit
maag, terutama jika telat makan. Ibu S
mengatkan tidak ada nyeri tekan pada
abdomennya. Tidak tambak adanya
pembengkakan.
11. Eliminasi Eliminasi Urine (BAK)
Pola : ± 6 x/sehari, tidak mengalami
inkontinensia
Eliminasi Alvi (BAB)
pola 1x sehari di pagi hari, tidak ada
konstipasi.
12. Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada
lebam, tidak bengkak, tidak ada eritema, sering
berkeringat.
13. Muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang
gerak penuh, dan otot kuat. Ibu S sering
mengeluh nyeri pada tungkai sebelah kiri.
Terutama jika terlalu lama duduk.
14 Capillary refill < 2 detik
15. Pemeriksaan darah Asam Urat = 5,0 mg/dl
GDS = 132 mg/dl

3. Pemeriksaan Fisik Ny. A


No Pemeriksaan Ny. A
.
1. Keadaan umum Sehat, tidak tampak adanya kealainan dari
anggota tubuh.
2. Tanda – tanda TD = - mmHg
vital : Nadi = - x/menit
TD (mmHg) Pernapasan = - x/menit
Nadi (x/menit) Suhu = 36, 5 o C
Suhu (celcius)
RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB TB = 110 cm ; BB = 20 kg ;
(kg)
4. Kepala Bentuk mesochepal, distribusi rambut merata,
tipis, berwarna hitam, bersih, tidak tampak ada
lesi, An. AL mengatakan tidak ada nyeri pada
saat kulit kepala ditekan.
5. Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka
menutup, sclera unikterik, konjungtiva
unanemik, alis mata berbatas tegas dan
simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+).
6. Mulut dan Hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah
berwarna putih kemerahan, tidak ada secret
yang keluar melalui hidung, tidak ada kotoran
yang terlihat melalui hidung, lidah pada posisi
normal, tidak ada gangguan menelan, bibir
simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada
cuping hidung, Tidak ada lesi pada rongga
mulut, perdarahan dan pembengkakan (-),
karies gigi (-)
7. Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri,
liang telinga terlihat bersih, eritema (-), tidak
ada ganngguan pendengaran.
8. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Dada Tampak tidak sesak, tidak tampak adanya
pembesaran atau pembekakan area dada.
10. Abdomen Ibu S mengatakan tidak ada masalah disekitar
perut An. AL tidak ada distensi atau perit terasa
kembung, tidak ada nyeri tekan pada abdomen.
11. Eliminasi Eliminasi Urine (BAK)
Pola : ± 5x/sehari, tidak mengalami
inkontinensia
Eliminasi Alvi (BAB)
pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
12. Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada
lebam, tidak bengkak, tidak ada eritema
13. Muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang
gerak penuh, dan otot kuat

4. Pemeriksaan Fisik An. AB


No
Pemeriksaan Tn. L
.
1. Keadaan umum Sehat, tidak tampak adanya kealainan dari
anggota tubuh.
2. Tanda – tanda TD = - mmHg
vital : Nadi = - x/menit
TD (mmHg) Pernapasan = - x/menit
Nadi (x/menit) Suhu = 36, 5 o C
Suhu (celcius)
RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB TB = 94 cm ; BB = 13 kg ;
(kg)
4. Kepala Bentuk mesochepal, distribusi rambut merata,
tebal, berwarna hitam, An. AB mengatakan
tidak ada nyeri tekanan disekitar kepala.
5. Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka
menutup, sclera unikterik, konjungtiva
ananemikt, alis mata berbatas tegas dan
simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+)
6. Mulut dan Hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah
berwarna kemerahan, tidak ada secret yang
keluar melalui hidung, tidak ada kotoran yang
terlihat melalui hidung, lidah pada posisi
normal, bicara tidak pelo, tidak ada gangguan
menelan, bibir simetris, mukosa bibir lembab,
tidak ada cuping hidung, Tidak ada lesi pada
rongga mulut, perdarahan dan pembengkakan
(-), karies gigi (-)
7. Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri,
liang telinga terlihat bersih, eritema (-), tidak
ada ganngguan pendengaran.
8. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Dada Tampak tidak sesak, tidak tampak adanya
pembesaran atau pembekakan area dada.
10. Abdomen Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
11. Eliminasi Eliminasi Urine (BAK)
Pola : ± 5-6 x/sehari, tidak mengalami
inkontinensia urine
Eliminasi Alvi (BAB)
pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
12 Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada
lebam, tidak bengkak, tidak ada eritema.
13. Muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang
gerak
penuh, dan otot kuat
ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
1. DS : Domain 1 kelas 2
● Ketidakefektifan manajemen
informasi kesehatan tentang hipertensi, namun belum kesehatan keluarga Bpk. AH
mampu mengontrol terkait aktivitas fisik/olahraga khususnya Ibu S (00078)
yang harus dilakukan, mengontrol emosi yang
dirasakan.

hipertensi yaitu amlodipine 5 mg dengan dosis 1 x 1
sebelum tidur. Namun, tekanan darahnya masih diatas
150/110.

terkadang sesekali Ibu S membuat rebusan daun salam
atau mengkonsumsi mentimun untuk menurunkan
tekanan darahnya namun tekanan darahnya terkadang
masih saja naik.

hipertensinya adalah pola makan dan riwayat dari
keluarga.

tekanan darahnya tidak pernah dibawah 150/90.
DO :
● Tampak cemas
● Tampak lemas
● Mata tampak sedikit berair.
● TD = 160/110 mmHg
● GDS = 132 mg/dl
2. DS : Domain 4 kelas 4
● Menurut Ibu S, suaminya memiliki watak yang keras Risiko penurunan perfusi
dan cepat marah jika ada hal-hal yang kurang enak jaringan jantung pada keluarga
menurutnya sehingga Ibu S lebih sering memendam Bpk AH khusunya Ibu S.
masalahnya. (00200)
● Ibu S mengatakan ia sudah menderita HT sejak 4
tahun yang lalu
● Ibu S mengatakan tidak pernah merasakan gejala
tekanan darah tinggi seperti yang dikeluhkan oleh
orang-orang
● Ibu S mengatakan tidak merasa nyeri ditengkuk,
tidak merasa pening.
● Ibu S tidak suka makan yang asin dan makan yang
berlemak, tetapi tekanan darahnya selalu diatas
150/90
● Ibu S mengatakan memiliki riwayat penyakit
hipertensi dari ayahnya dan riwayat diabetes dari
ibunya.
● Ibu S mengatakan sudah mengurangi masakan santan
dan berlemak yang sering ia dapatkan didalam
keluarga.
● Ibu S juga mengatakan sudah tidak suka memakan
makanan yang manis-manis, mengingat ia memiliki
riwayat hipertensi DM dari orang tuanya.
● Ibu S juga mengatakan karena aktivitasnya mengurus
anak-anaknya, ia mengatakan tidak pernah
melakukan olahraga atau aktivitas fisik sedang
dirumahnya atau ikut dalam kegiatan kelompok.
● Ibu S mengatakan mengetahui jika olahraga itu
sangat penting untuk kesehatannya terlebih lagi
karena dirinya memiliki berat badan berlebih, namun
Ibu S mengatakan belum pernah melakukan.
DO :
● TD = 160/110 mmHg
● TB = 155 cm ; BB = 65 kg ; IMT = 27 kg/m2
● LP = 102 cm
● GDS = 132 mg/dl
3. DS : Domain 9 kelas 2
● Ibu S mengatakan ia lebih banyak diam, jika Ketidakefektifan koping pada
memikirkan sesuatu dan perlu waktu tertentu jika keluarga Bpk AH khusunya Ibu
ingin membicarakan hal-hal dengan suaminya. S (00069)
● Ibu S mengatakan sewaktu hamil anak ke dua,
suaminya belum mau bekerja sebagai pegawai tetap,
hal tersebut menjadi salah satu yang dipikirkan Ibu S
sehingga pada saat hamil anak ke dua tekanan
darahnya kembali tinggi.
● Ibu S mengatakan jika dirinya jarang melakukan
rekreasi.
● Ibu S mengatakan karena hobby suaminya yang
sering naik gunung dan kumpul dengan teman-
temannya hingga larut malam, hal itu terkadang
menjadi bahan pemikiran Ibu S.
● Ibu S mengatakan lebih banyak menyimpan masalah
sendiri, jika belum mendapatkan waktu terbaik untuk
berbicara dengan suaminya (Bpk. AH)
● Ibu S mengatakan harus mencari waktu tertentu jika
ingin membicarakan hal-hal terkait dengan
keluarganya seperti anak-anaknya kepada Bpk.
AH karena kesibukan Bpk. AH dengan pekerjaannya.
● Ibu S mengatakan selalu berusaha membicarakan dan
menyelesaikan secara kekeluargaan tanpa emosional
dengan Bpk. AH dengan cara mencari waktu terbaik
untuk mendiskusikan hal tersebut.
● Menurut Ibu S terkadang jika dimalam hari teringat
akan Ibunya, ia sudah tidak dapat memejamkan mata
hingga pagi hari.
DO :
● Tampak cemas
● Tampak lemas
● Mata tampak sedikit berair.
● TD = 160/110 mmHg
● GDS = 132 mg/dl
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Bpk. AH khususnya Ibu S


2. Risiko penurunan perfusi jaringan jantung pada Ibu S
3. Ketidakefektifan koping pada keluarga Bpk AH khusunya Ibu S

SKORING MASALAH

1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Bpk. AH khususnya Ibu S

Kriteria dan Skor Bobot Total Pembenaran


Sifat Masalah: 1 2/3x1= Riwayat tekanan darah tinggi pada Ibu S sudah 4
Tidak/kurang sehat (3) 2/3 tahun yang lalu, kondisi kesehatan Ibu S saat ini,
Ancaman Kesehatan (2) dengan tekanan darah 160/110 mmHg, N = 84
Keadaan sejahtera (1) x/menit, P = 20x/menit,
S = 36,8 o C, denganfaktor risiko lainnya memiliki riwayat
HT dan DM dari orang tua, aktifitas fisik pasif dan
berat badan berlebih TB = 155 cm ; BB = 65 kg ;
IMT = 27 kg/m2,, LP = 102 cm.

Kemungkinan Masalah 2 1/2x2=1 Kemungkinan masalah untuk diubah adalah sebagian


dapat Diubah: karena Ibu S memiliki Jaminan Kesehatan BPJS,
Mudah (2) layanan kesehatan mudah dijangkau, ada klinik
Sebagian (1) kesehatan dan akses dengan puskesmas terjangkau,
di lingkungan tempat tinggal terdapat posbindu,
Tidak Dapat (0)
setiap bulan ibu S ke posbindu. Namun, jika ada
sesuatu hal yang ingin dibicarakan dengan suaminya,
perlu moment yang pas.
Potensial Masalah untuk 1 1/3x1= Potensial masalah untuk dicegah adalah rendah
Dicegah: 1/3 karena Ibu S mengalami tekanan darah tinggi
Tinggi (3) sejak hamil anak pertama dan memberat di 4
Cukup (2) tahun terakhir. Ibu S belum bisa mengatur pola
Rendah (1) hidupnya ke pola hidup sehat.
Menonjolnya Masalah: 1 2/2x1=1 Ibu S mengatakan ingin tekanan darah tingginya
Masalah berat, harus cepat turun karena sakit darah tinggi sangat
segera ditangani (2) berbahaya. Ibu S masih ingin melihat anak-anaknya
Ada masalah tetapi, tidak berhasil dan ingin merawat Ibunya yang ada
dikampung.
perlu ditangani (1)
Masalah tidak dirasakan (0)
Total 3
2. Risiko penurunan perfusi jaringan jantung pada keluarga bpk AH khususnya Ibu S

Kriteria Bobot Total Pembenaran


Sifat masalah: 1 3/3x1=1 Sifat masalah adalah ancaman kesehatan
Tidak/kurang sehat (3) karena Ibu S mengatakan mengalami
Ancaman kesehatan (2) tekanan darah tinggi sejak 4 tahun yang
Faktor risiko (1) lalu. Ibu S mengatakan belum mengatur
pola aktivitas fisiknya, serta berat badannya
yang berlebih. Selain itu, Ibu S memiliki
beban pikiran yang selalu dipikirkan seperti
keadaan orang tuanya dikampung Tekanan
darahnya tidak pernah dibawa 150/90
mmHg.
Kemungkinan diubah: 2 1/2x2=1 Kemungkinan masalah untuk diubah adalah
Mudah (2) sebagian karena Ibu S memiliki riwayat
Sebagian (1) hipertrensi dan diabetes dari kedua orang
Tidak dapat (0) tuanya, namun Ibu S dan suaminya
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
terlihat dari antusiasme keluarga yang
membawa Ibu S pelayanan kesehatan jika
memiliki keluhan kesehatan.
Kemungkinan dicegah: 1 1/3x1=1/3 Potensial masalah untuk dicegah adalah
Tinggi (3) rendah karena Ibu S mengalami penyakit
Cukup (2) hipertensi sejak 4 tahun yang lalu. Ibu S
Rendah (1) juga mengatakan belum secara rutin
menghindari faktor risiko hipertensi seperti
kurang aktivitas fisik, berat badan Ibu S
masih berlebih, dan Ibu S memiliki bedan
pemikiran yang membuat tekanan darahnya
sering naik.
Menonjolnya masalah: 1 2/2x1=1 Ibu S memerlukan perhatian terkait
Masalah berat, harus kesehatnnya dan segera harus ditangani
segera ditangani (2) melihat tekanan darah sudah berada dalam
kategori hipertensi berat, serta pola hidup
Ada masalah tetapi, tidak Ibu S masih jauh dari pola hidup sehat. Ibu
perlu ditangani (1) S belum mengelola stres yang dialmi
Masalah tidak dirasakan (0) dengan baik dan belum melakukan olahraga
secara rutin.
Total 3 1/3
3. Ketidakefektifan koping pada keluarga Bpk AH khusunya Ibu S

Kriteria dan Skor Bobo Total Pembenaran


t
Sifat Masalah: 1 2/3 x 1 = Ibu S mengatakan tidak merasakan
Tidak/kurang sehat (3) 2/3 keluahan tekanan darah tinggi yang
Ancaman Kesehatan (2) derita, namun tekanan darahnya masih
Krisis yang Dialami (1) diatas 150/90 mmHg. Ibu S mengatakan
jika ada masalah lebih memilih untuk
memendam dari, sebelum mendapatkan
waktu terbaik untuk membicarakan
dengan suaminya.
Kemungkinan Masalah 2 ½ x 2 = 1 Kemungkinan masalah untuk diubah
dapat Diubah: adalah sebagian karena Ibu S
Mudah (2) mengatakan sering memikirkan
Sebagian (1) suaminya yang memiliki hoby naik
Tidak Dapat (0) gunung dan kumpul-kumpul bersama
temannya yang terkadang sampai dini
hari, sehingga membuat Ibu S memiliki
pemikiran yang tidak menentu dan
membuat tidurnya terganggu. Namun,
suami Ibu S cukup perhatian jika Ibu S
meminta dibawa kepelayanan
kesehatan.
Potensial Masalah untuk 1 2/3 x 1 = Potensial masalah untuk dicegah adalah
Dicegah: 2/3 rendah karena ibu S mengatakan rutin
Tinggi (3) memeriksakan maslaah kesehatannya ke
Cukup (2) pelayanan kesehatan dan ditemani oleh
Rendah (1) suaminya. Ibu S mengatakan jika
suaminya sangat memeperhatikan
kesehatan anggota keluarga, walalupun
jika ada maslaah dalam keluarga perlu
waktu tertentu untuk membicarakan
dengan Bpk AH yang memiliki watak
keras.
Menonjolnya Masalah: 1 2/2 x 1 = 1 Ibu S memerlukan perhatian terkait
Masalah berat, harus kesehatnnya dan segera harus ditangani
segera ditangani (2) mengingat tekanan darah sudah berada
Ada masalah tetapi, tidak dalam kategori hipertensi berat. Ibu S
juga belum mampu mengelola stres
perlu ditangani (1)
yang dimiliki karena lebih banyak
Masalah tidak dirasakan (0) memendam perasaan.
Total 2 4/3
PRIORITAS MASALAH
No Diagnosis Keperawatan Skor
1 Risiko penurunan perfusi jaringan jantung pada Ibu S 3 1/3
2 Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Bpk AH 3
3 Ketidakefektifan koping pada keluarga Bpk AH khusunya Ibu S. 2 4/3
INTERVENSI

1. Risiko penurunan perfusi jaringan jantung pada Ibu S


No Diagnosis Keperawatan NOC NIC
Analisis Data
. Kode Diagnosis Kode Kriteria Hasil Kode Intervensi
1. Data Subjektif : Domain 4 : TUK 1 : Keluarga mampu mengenal
● Menurut Ibu S, suaminya Aktivitas/Istirahat Setelah dilakukan masalah :
memiliki watak yang keras intervensi keluarga
dan cepat marah jika ada Kelas 4 : mampu mengenal masalah Level 1 : Domain 3
Respon dengan kriteria hasil : Behavioral
hal-hal yang kurang enak
Kardiovaskuler/P Level 2 : Class S
menurutnya sehingga Ibu S ulmonal Level 1 : Domain IV Patient Education
lebih sering memendam Health knowledge and Level 3 : Intervention
masalahnya. 00239 Diagnosis : behavior 5602 Mengajarkan proses terjadinya
● Ibu S mengatakan ia sudah Risiko penurunan Level 2 : Class S penyakit hipertensi/darah tinggi.
menderita HT sejak 4 tahun perfusi jaringan 1803 Health Knowledges a. Kaji tingkat pemahaman kelompok
yang lalu jantung pada Ibu Level 3 : Outcomes dewasa dan keluarga tentang
S Pengetahuan : Proses hipertensi
● Ibu S mengatakan tidak
Penyakit hipertensi b. Jelaskan pengertian hipertensi
pernah merasakan gejala Pengetahuan dan c. Edukasi pasien untuk mengenal
tekanan darah tinggi seperti pemahaman keluarga tanda dan gejala yang harus
yang dikeluhkan oleh 18030 meningkat dari skala 2 dilaporkan ke petugas kesehatan.
orang-orang 2 (pengetahuan terbatas) d. Identifikasi kemungkinan
● Ibu S mengatakan tidak menjadi skala 4 penyebab hipertensi
merasa nyeri ditengkuk, 18030 (pengetahuan baik) tentang : e. Jelaskan komplikasi kronik yang
3 a. Mengetahui karakteristik mungkin ada
tidak merasa pening.
penyakit hipertensi f. Jelaskan pencegahan dan
● Ibu S tidak suka makan 18030 b. Mengetahui faktor penanganan hipertensi
yang asin dan makan yang 6 penyebab hipertensi
berlemak, tetapi tekanan c. Mengetahui tanda dan
darahnya selalu diatas 18030 gejalan penyakit
150/90 7 hipertensi
d. Mengetahui proses
● Ibu S mengatakan memiliki
18030 perjalanan penyakit
riwayat penyakit hipertensi 8 e. Strategi untuk
dari ayahnya dan riwayat meminimalkan
diabetes dari ibunya. perkembangan penyakit
● Ibu S mengatakan sudah TUK 2 : Keluarga mampu memutuskan
mengurangi masakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan :
intervensi keluarga
santan dan berlemak yang mampu memutuskan Level 1 : Domain 3
sering ia dapatkan didalam tindakan perawatan Behavioral
keluarga. dengan kriteria hasil : Level 2 : Class R
● Ibu S juga mengatakan Coping Assistence
sudah tidak suka memakan Level 1 : Domain IV Level 3 : Intervensi
makanan yang manis- Family Health 5250 Dukungan pengambilan keputusan :
Level 2 : Class X a. Bantu individu dewasa hipertensi
manis, mengingat ia
2605 Family Well-Being dan keluarga untuk
memiliki riwayat hipertensi Level 3 : Outcomes mengklarifikasi nilai dan harapan
DM dari orang tuanya. Partisipasi keluarga dalam yang akan membantu dalam
● Ibu S juga mengatakan perawatan profesional. membuat pilihan penanganan
karena aktivitasnya Ibu T dan keluarga mampu masalah hipertensi.
mengurus anak-anaknya, ia memutuskan untuk b. Informasikan pada individu
mengatakan tidak pernah berpartisipasi dalam dewasa hipertensi dan keluarga
26050 penanganan hipertensi dari pandangan atau solusi alternatif
melakukan olahraga atau
1 skala 2 (jarang melakukan) dalam penanganan masalah
aktivitas fisik sedang menjadi skala 4 (sering hipertensi.
dirumahnya atau ikut dalam melakukan) : c. Bantu individu dewasa hipertensi
kegiatan kelompok. 26050 a. Berpartisipasi dalam dan keluarga dalam
● Ibu S mengatakan 3 perencanaan perawatan mengklarifikasi keuntungan dan
mengetahui jika olahraga atau penanganan kerugian apabila tidak melakukan
itu sangat penting untuk 26050 hipertensi penanganan masalah hipertensi.
4 b. Menyediakan informasi d. Fasilitasi individu dewasa
kesehatannya terlebih lagi
yang relevan hipertensi dan keluarga terkait
karena dirinya memiliki 26050 c. Memperoleh informasi tujuan perawatan atau penanganan
berat badan berlebih, 5 yang diperlukan hipertensi.
namun Ibu S mengatakan d. Mengidentifikasi faktor- e. Berikan informasi yang
belum pernah melakukan. 26050 faktor yang dibutuhkan oleh individu dewasa
6 mempengaruhi hipertensi dan keluarga sesuai
Data Objektif : perawatan permintaan
26050 e. Bekerja sama dalam
● TD = 160/110 mmHg 7 menentukan
● TB = 155 cm ; BB = 65 perawatan/penanganan
kg ; IMT = 27 kg/m2 hipertensi
26051 f. Mengidentifikasi
● LP = 102 cm
1 kebutuhan dan masalah
yang relevan untuk
● GDS = 132 mg/dl
perawatan
g. Mengevaluasi efektivitas
perawatan atau
penangann hipertensi
yang dilakukan
TUK 3 : Keluarga mampu melakukan
Setelah dilakukan intervensi, perawatan hipertensi :
keluarga mampu melakukan
perawatan keluarga dengan Level 1 : Domain 4
kriteria hasil: Safety
Level 2 : Class U
Level 1 : Domain IV Risk Management
Health knowledge and Level 3 : Intervensi
behavior 6680 Monitorin tanda-tanda vital
Level 2 : Class FF a. Monitorin tekanan darah, nadi,
3107 Manajemen Kesehatan suhu, dan status pernafasan dengan
Level 3 : Outcome tepat
Manajemen diri : Hipertensi. b. Auskultasi tekanan darah di kedua
Keluarga mampu melakukan lengan dan dibandingkan
perawatan manajemen diri c. Identifikasi kemungkinan
penyakit hipertensi dari skala penyebab perubahan tanda-tanda
31070 2 (jarang melakukan) vital.
1 menjadi 4 (sering
31070 melakukan), seperti : Level 1 : Domain 1
4 a. Memantau tekanan darah Physiological : Basic
b. Mempertahankan target Level 2 : Class D
31070 tekanan darah Nutrision Support
5 c. Menggunakan obat-obat Level 3 : Intervensi
sesuai resep Manajemen Nutrisi
31071 d. Mengikuti diit yang 1100 a. Tentukan status gizi individu
3 direkomendasikan dewasa hipertensi
e. Membatasi asupan garam b. Atur diet yang diperlukan
31071 f. Menggunakan strategi c. Anjurkan individu dewasa
4 manajemen stres hipertensi terkait modifikasi diet
31071 g. Berpartisipasi dalam yang diperlukan (DASH)
9 olahraga yang d. Anjurkan individu dewasa
direkomendasikan hipertensi untuk memantau kalori
31071 h. Menggunakan teknik dan intake makanan dengan
0 relaksasi menggunakan buku harian.
i. Menggunakan buku
31072 harian untuk memantau Level 1 : Domain 1
0 tekanan darah dari waktu Physiological : Complex
31072 ke waktu Level 2 : Class H
5 j. Memantau komplikasi Drug Management
hipertensi Level 3 : Intervensi
Manajemen pengobatan hipertensi
31072 a. Tentukan obat apa yang
6 diperlukan, dan kelola menurut
2380 resep
b. Tentukan kemampuan pasien
utnuk mengobati diri sendiri
dengan cara yang teapt
c. Monitor efektifitas cara pemberian
obat yang sesuai
d. Pertimbangkan pengetahuan
pasien mengenai obat-obatan
e. Kembangkan strategi bersama
pasien untuk meningkatkan
kepatuhan mengenai obat yang
diresepkan.
f. Berikan individu dewasa
hipertensi dan anggota keluarga
mengenai informasi tertulis dan
visual untuk meningkatkan
pemahaman diri mengenai
pemberian obat yang tepat.
Level 1 : Domain 1
Fisiologi dasar
Level 2 : Class E
Physical comfort promotion
Level 3 : Intervensi
Akupresure

Level 1 : Domain 1
Fisiologi dasar
Level 2 : Class A
Manajemen aktivitas dan latihan
Level 3 : Intervensi
Peningkatan latihan fisik dirumah
1320

Level 1 : Domain 1
Fisiologi dasar
Level 2 : Class E
Physical comfort promotion
Level 3 : Intervensi
0200 Relaksasi otot progresif
a. Pilih lingkungan yang tenang dan
nyaman
b. Tentukan indikasi dilakukannya
tindakan
c. Dudukkan pasien di kursi untuk
mencapai kenyamanan
d. Instruksikan pasien untuk
berpakain yang nyaman
1460 e. Skrining terhadap peningkatan
intrrakanial, kerapuhan kapiler,
kecenderungan pendarahan,
kesulitan kardiak, atau kondisi
lain.
f. Instruksikan individu dewasa
hipertensi untuk melakukan latihan
relaksasi rahang
g. Anjurkan individu dewasa
hipertensi tegang selama 5 sampai
10 detik setiap kelompok otot
utama
h. Regangkan otot kaki tidak lebih
dari 5 detik untuk menghindari
kram
i. Instruksikan pada individu dewasa
hipertensi untuk fokus terhadap
sensasi yang terjadi pada otot
ketika menjadi tegang.
j. Instruksikan pasien untuk berfokus
pada sensasi otot pada saat rileks
k. Tegangkan lagi kelompok otot
individu dewasa hipertensi, jika
relaksasi tidak terjadi
l. Instruksikan pada individu dewasa
hipertensi untuk bernafas dalam
dan pelan serta menghembuskan
nafas dan melepaskan ketegangan
m. Kembangkan pola rileksasi yang
bersifat personal yang membuat
pasien untuk tetap fokus dan
merasa nyaman
n. Akhiri sesi rileksasi secara
berangsur
o. Berikan waktu bagi pasien untuk
mengekspresikan perasaan terkait
dengan relaksasi otot progresif
p. Dukung pasien untuk
mempraktekkan sesi secara teratur
bersama perawat
TUK 4 : Keluarga mampu memodifikasi
Setelah dilakukan lingkungan :
intervensi keluarga
mampu memodifikasi Level 1 : Domain 2
lingkungan dengan kriteria Physiological : Kompleks
hasil : Level 2 : Class O
Tissue Perfusion Management
Level 1 : Domain IV Level 3 : Intervensi
Health knowledge and 4050 Manajemen risiko jantung :
behavior a. Identifikasi kesiapan individu
1632 Level 2 : Class Q dewasa hipertensi untuk
Health Behavior memperlajari gaya hidup yang
Level 3 : Outcome dimodifikasi (diet, olah raga,
Perilaku patuh : Aktivitas kepatuhan berobat)
yang disarankan. b. Instruksikan individu dewasa
Keluarga mampu hipertensi dan keluarga mengenal
16320 memodifikasi perilaku tanda-gejala penyakit jantung dini
1 aktivitas dari skala 2 (jarang dan perburukan penyakit.
melakukan) menjadi 4 c. Instruksikan individu dewasa
16320 (sering melakukan). hipertensi dan keluarga untuk
2 a. Membantu aktivitas mengenal modifikasi faktor ririko.
rekomendasi dengan d. Instruksikan individu dewasa
16320 profesional kesehatan. hipertensi untuk memonitorin
8 b. Mengidentifikasi manfaat tekanan dayah secara rutin dengan
yang diharapkan dari berolahraga sebagaimana mestinya
aktifitas fisik e. Instruksikan pasien untuk
16321 c. Menggunakan strategi melakukan olahraga yang
5 untuk mengalokasikan progresif secara teratur
waktu untuk aktivitas f. Berikan dukungan untuk olahraga
fisik rutin harian selama 30 menit.
16321 d. Memodifikasi aktivitas g. Instruksikan individu dewasa
4 fisik seperti yang hipertensi dan keluarga mengenai
diarahkan oleh kesehatan strategi diet jantung sehat
profesional (misalnya : rendah natrium, rendah
e. Menggunakan buku lemak, rendah kolesterol, tinggi
harian untuk memantau serat)
kemajuan dalam aktivitas h. Instruksikan individu dewasa
fisik yang ditentukan. hipertensi dan keluarga pada terapi
untuk mengurangi risiko jantung
Level 1 : Domain IV (misalnya, komsumsi obat secara
1622 Health knowledge and rutin, monitori takanan darah,
behavior pembatasan manakan dan minum
Level 2 : Class Q yang berisiko).
Health Behavior i. Monitorin kemajuan pasien
Level 3 : Outcome melakukan perubahal.
16220 Perilaku patuh : Diet yang
1 disarankan.
Keluarga mampu
memodifikasi perilaku diet
16220 dari skala 2 (jarang
2 dilakukan) sampai 4 (sering
dilakukan).
16220 a. Berpartisipasi dalam
7 menetapkan tujuan diet
yang bisa dicapai dengan
profesional kesehatan.
16221 b. Memilih makanan dan
3 cairan yang sesuai
dengan diet yang
16221 ditentukan
5 c. Menghindari makanan
dan minuman yang tidak
diperbolehkan dalam diat
yang ditentukan
d. Merubah diet dalam
batasan tertentu
e. Menggunakan buku
harian untuk memantau
intake makanan dan
1623 cairan

Level 1 : Domain IV
Health knowledge and
behavior
Level 2 : Class Q
16230 Health Behavior
1 Level 3 : Outcome
Perilaku patuh : Pengobatan
16230 yang disarankan.
5 Keluarga mampu
16231 memodifikasi perilaku
1 kepatuhan pengobatan dari
skala (jarang melakukan)
sampai 4 (sering
melakukan).
a. Membuat daftar semua
obat-obatan dengan dosis
frekuensi pemberian
b. Minum obat sesuai dosis
c. Mengikuti tindakan
kehati-hatian terkait
obat-obatan.
TUK 5 : Keluarga mampu memanfaatkan
Setelah dilakukan fasilitas pelayanan kesehatan
intervensi keluarga
mampu memanfaatkan Level 1: Domain 4
fasilitas pelayanan Safety
kesehatan dengan kriteria Level 2: Class V
hasil : Risk management
Level 3: Intervention
Level 1 : Domain II Monitor Tanda-tanda Vital
Physiologic Health 1.Anjurkan keluarga untuk melakukan
Level 2 : Class I 6680 cek rutin tekanan darah, nadi, suhu
0802 Metabolic regulation dan status pernafasan dipelayanan
Level 3 : Outcome kesehatan seperti puskesmas dan
Tanda-tanda vital. posbindu.
Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
08020 sehingga tanda-tanda vital
1 terpantau dari skala 2 (jauh
dari batas normal) menjadi 4
08020 (mendekati batas normal) :
2 a. Suhu tubuh normal
08020 (36,7oC – 37,5oC)
4 b. Nadi normal (60-100
x/menit)
08020 c. Pernafasan normal (16 –
5 24 x/menit)
d. Tekanan darah normal
(sesuai standar)
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Bpk. AH khusunya ibu S

ANALISIS DATA DIGNOSA NOC NIC


Domain 1 : 1. Keluarga mampu mengenal 1. Keluarga mampu mengenal masalah
● Ibu S mengatakan sudah pernah Promosi Kesehatan masalah kesehatan kesehatan
mendapatkan informasi kesehatan tentang Level I. Domain IV Level I. Domain III
Kelas 2 : Pengetahuan kesehatan dan perilaku Perilaku
hipertensi, namun belum mampu mengontrol
Manajemen sehat. Edukasi pasien
terkait aktivitas fisik/olahraga yang harus Kesehatan Pengetahuan kesehatan Intervensi:
dilakukan, mengontrol emosi yang dirasakan. Hasil: 5510 Pendidikan kesehatan tentang
● Ibu S mengatakan sudah rutin meminum Diagnosis : (1837)Pengetahuan Managemen hipertensi:
obat hipertensi yaitu amlodipine 5 Ketidakefektifan
mg dengan manajemen hipertensi: a. Identifikasi faktor internal dan
dosis 1 x 1 sebelum tidur. Namun, tekanan kesehatan keluarga a. Mengetahui tekanan darah ekternal yang dapat meningkatkan
darahnya masih diatas 150/110. keluarga Bpk. AH normal (1-4) atau menurunkan motivasi dari
khususnya Ibu S b. Mengetahui tanda dan gejala perilaku kesehatan
● Ibu S mengatakan selain meminum obat
hipertensi (1-4) b. Menentukan tingkat pengetahuan
hipertensi, terkadang sesekali Ibu S membuat c. Mengetahui potensial terjadinya kesehatan dan perilaku dan perilaku
rebusan daun salam atau mengkonsumsi komplikasi pada hipertensi (1-4) gaya hidup dari individu,keluarga
mentimun untuk menurunkan tekanan darahnya d. Mengetahui penggunaan obat dan kelompok
namun tekanan darahnya terkadang masih saja dengan benar (1-4) c. Rumuskan tujuan untuk dari
naik. e. Mengetahui jadwal pemantauan program pendidikan kesehatan
● Ibu S mengatakan faktor yang paling tekanan darah d. Ajarkan strategi yang digunakan
f. Mengetahui Keuntungan untuk menghindari perilaku tidak
mempengaruhi hipertensinya adalah pola
penurunan berat badan sehat
makan dan riwayat dari keluarga. g. Mengetahui modifikasi diet e. Gunakan media informasi seperti
● Ibu S mengatakan setelah melahirkan h. Mengetahui managemen stres film,vidio untuk menyampaikan
anak ke dua, tekanan darahnya tidak pernah i. Mengetahu strategi kepatuha n informasi
dibawah 150/90. terhadap diet f. Libatkan individu,keluarga dan
j. Mengetahui intake garam yang komunitas dalam merencanakan dan
DO : dianjurkan mengimplementasikan rencana utk
● Tampak cemas modifikasi gaya hidup atau perilaku
● Tampak lemas 1803: Pengetahuan: Proses kesehatan.
● Mata tampak sedikit berair. penyakit
● TD = 160/110 mmHg Indikator
● GDS = 132 mg/dl a. mengetahui sifat spesifik
penyakit hipertensi (1 menjadi 3)
b. mengetahui penyebab hipertensi
(1 menjadi 3)
c. mengetahui faktor
hipertensi(1menjadi 3)
d. mengetahui komplikasi (1 – 3)
e. mengetahui cara mencegah dan
merawat hipertensi (1-3)
2. Keluarga mampu 2. Keluarga mampu memutuskan
memutuskan 5250: dukungan membuat keputusan
Domain IV: Pengetahuan kesehatan a. Identifikasi dan klarifikasi adanya
dan perilaku perbedaan pandangan dalam melihat
Kelas Q: Perilaku kesehatan. masalah hipertensi
Hasil: b. Fasilitasi klien dan keluarga untuk
1606: berpartisipasi dalam mengklarifikasi nilai dan harapan yang
memutuskan perawatan kesehatan. akan mempengaruhi pengambilan
a. Membuat keputusan terkait keputusan
perawatan (2-4) c. Bantu klien dan keluarga
b. Melakukan identifikasi hasil (2-4) mengidentifikasi keuntungan dan
c. Menggunakan teknik pemecahan kerugian masing-masing alternatif
masalah untuk mencapai hasil (2- pemecahan masalah.
4)

3. Keluarga mampu merawat 3. Keluarga mampu merawat


Level I. Domain IV
Pengetahuan dan kepercayaan Level I. Domain I
kesehatan Fisiologi dasar
Manajemen kesehatan Level 2 Kelas F
Hasil: Fasilitas perawatan diri
3107 Manajemen diri : Intervensi:
Hipertensi: 1850 Peningkatan tidur
a. Pengunaaan strategi tidur yang a. Tentukan pola tidur/aktivitas klien
cukup (1-4) b. Jelaskan pentingnya istirahat dan tidur
b. Monitor untuk komplikasi dari yang cukup
hipertensi c. Bantu utuk menhilangkan stres
c. Kontak dengan pelayanan sebelum tidur
kesehatan (1-4) d. Anjurkan klien untuk menghindari
makanan/minuman yang dapat
Level I. Domain IV mengganggu tidur
Pengetahuan dan kepercayaan e. Anjurkan klien untuk melakukan
kesehatan perenggangan sebelum tudur
Pengetahuan kesehatan f. Monitoring pola tidur dan kondisi fisik
Hasil: sewaktu waktu.
1855 : Pengetahuan: gaya hidup
yang sehat Level I. Domain I
a. Mengatur strategi pola makan Fisiologi dasar
yang sehat (1-4) Dukungan
b. Konsumsi air yang cukup (1-4) Intervensi:
c. Rekomendasi porsi konsumsi 1100 Managemen Nutrisi
buah-buahan (1-4) a. Menentukan status nutrisi anak
d. Rekomendasi porsi sayuran b. Menentukan kelompok kalori dan tipe
yang dikonsumsi (1-4) dari nutrisi yang dibutuhkan
c. Tersedia makana yang dibutuhkan
sesuai dengan pilihan kesehatan
/sesuai diet hipertensi
d. Mendorong keluarga untuk
menyediakan makanan yang tepat
sesuai dengan diet anak

4. Keluarga mampu 4. Keluarga mampu memodifikasi


memodifikasi lingkungan lingkungan
Level I. Domain IV Safety
Pengetahuan dan kepercayaan Manajemen resiko
kesehatan Intervensi:
Pengetahuan kesehatan 6486 Manajemen lingkungan: nyaman
Hasil: a. Tentukan lingkungan yang nyaman
1212: Stres level bersama klien dan keluarga
a. Memahami peningkatan b. Sediakan satu ruangan yang
tekanan darah (1-4) tengang,jika memungkinkan
b. Mengetahui gangguan tidur (1- c. Buat lingkungan tenang dan di dukung
4) oleh lingkungkan
c. Mengetahui peningkatan d. Sediakan lingkngan yang aman dan
tekanan darah (1-4) lingkungan yang bersih
d. Mengetahui pengingkatan
frekuensi urin (1-4)
e. Mengetahui penurunan aktivitas
(1-4)
5. Keluarga mampu 5. Keluarga mampu memanfaatkan
memanfaatkan fasilitas fasilitas pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan Level I. Domain VI
Level I. Domain IV Sistem Kesehatan Mediasi sistem
Pengetahuan dan kepercayaan kesehatan
kesehatan Tindakan:
Pengetahuan kesehatan 7910 : Konsultasi
Hasil: a. Identifikasi tujuan untuk konsultasi
1603: Perilaku mencari pelayanan b. Kumpulkan data identifikasi masalah
kesehatan yang menjadi fokus dari konsultasi
Indikator c. Sediaakan expert yang dapat
a. Mencari tahu tentang masalah membantu untuk memecahan masalah
kesehatan yang dialami d. Tentukan model yang tepat dari
b. Memenuhi tugas kesehatan yang konsultasi yang akan digunakan
berkaitan
c. Melakukan skrining kesehatan 8100 : Rujukan
d. Mencari bantuan dari tenaga a. Pemantauan untuk melakukan
kesehatan profesional kebutuhan rujukan
e. Beraktivitas sehari-hari sesuai b. Identifikasi tempat yang akan di rujuk
dengan toleransi c. Tentukan perawatan pendukung yang
f. Menunjukkan inisiatif dari diri tepat, tersedia di rumah atau
sendiri untuk mengubah perilaku komunitas
d. Dorong dan kaji untuk mengunjungi
pelayanan kesehatan yg ditunjuk
3. Ketidakefektifan koping pada keluarga Bpk AH khusunya Ibu S
Data DIAGNOSA (NANDA) Kode NOC Kode NIC
Domain 9 : TUK 1 Keluarga mampu mengenal
● Ibu S mengatakan ia Koping/ToeransiStres Setelah dilakukan intervensi 5606 masalah
lebih banyak diam, jika keperawatan, keluarga mampu Pembelajaran individu
memikirkan sesuatu dan Kelas 2 : mengenal masalah: a. Tentukan kesiapan klien untuk
Respon Koping 1863 Pengetahuan manajemen stres : menerima informasi
perlu waktu tertentu jika
a. diketahui respos perilaku stres (1-4) b. Tentukan kemampuan klien
ingin membicarakan hal- Diagnosis : b. Diketahui peran stres dari penyakit untuk menerima informasi yang
hal dengan suaminya. Ketidakefektifan Koping (1-4) spesifik terkait manajemen stres
● Ibu S mengatakan Keluarga Bpk. AH c. Diketahui keuntungan dari yang dialami
sewaktu hamil anak ke khusunya Ibu S manejemen stres (1-4) c. Pilih metode dan strategi
dua, suaminya belum mau d. Diketahui teknik terapi koginitif (1- pembelajaran yang tepat
bekerja sebagai pegawai 4) d. Siapkan lingkungan yang
e. Pendekatan problem solving (1-4) kondusif untuk menerima
tetap, hal tersebut menjadi
f. Teknik komunikasi efektif informasi
salah satu yang dipikirkan g. Manfaat tidur yang cukup e. Evaluasi pencapaian proses
Ibu S sehingga pada saat h. Modifikasi gaya hidup pembelajaran
hamil anak ke dua i. Merubah pikiran negatif ke pikiran f. Berikan pembenaran apabila
tekanan darahnya kembali positif (1-4) j kelompok dewasa hipertensi
tinggi. j. Tersedianya dukungan keluarga mengalami pemahaman yang
● Ibu S mengatakan jika k. Strategi peningkatan dukungan kurang tepat tentang manajemen
sosial. stress
dirinya jarang melakukan
g. Berikan waktu untuk bertanya
rekreasi. dan berdiskusi tentang terjadinya
● Ibu S mengatakan karena 1606 manajemen stres
hobby suaminya yang h. Libatkan keluarga jika
dibutuhkan
sering naik gunung dan TUK 2 : Keluarga mampu memutuskan
kumpul dengan teman- Keluarga mampu mengambil 5250 Dukungan membuat keputusan
temannya hingga larut keputusan a. Identifikasi dan klarifikasi
Berpartisipasi dalam memutuskan adanya perbedaan pandangan
malam, hal itu terkadang
perawatan kesehatan. dalam melihat masalah
menjadi bahan pemikiran 1700 a. Membuat keputusan terkait kesehatan antara keluarga dan
Ibu S. perawatan (2-4) perawat.
● Ibu S mengatakan lebih b. Melakukan identifikasi hasil (2-4) b. Fasilitasi klien untuk
banyak menyimpan c. Menggunakan teknik pemecahan mengklarifikasi nilai dan
masalah sendiri, jika masalah untuk mencapai hasil (2-4) harapan yang akan
belum mendapatkan mempengaruhi pengambilan
Kelas R: keyakinan kesehatan keputusan
waktu terbaik untuk
g. Keyakinan kesehatan c. Bantu klien mengidentifikasi
berbicara dengan h. Pengambilan tindakan keuntungan dan kerugian
suaminya (Bpk. AH) masing-masing alternatif
● Ibu S mengatakan harus pemecahan masalah.
mencari waktu tertentu TUK 3 : Keluarga mampu merawat
jika ingin membicarakan Keluarga mampu merawat : 5230 Peningkatan Koping:
hal-hal terkait dengan 1302 Kelas N: Adptasi psikososial a. Kaji klien dengan
Koping : mengidentifikasi tujuan jangka
keluarganya seperti anak-
a. Identifikasi pola koping yang pendek dan jangka panjang
anaknya kepada Bpk. efektif (1-4) b. Dorong hubungan interpersonal
AH karena kesibukan b. Identifikasi pola koping inefektif c. Bantu klien untuk memecahkan
Bpk. AH dengan c. Mencari informasi tentang treatman
masalah dengan sikap
pekerjaannya. (1-4)
membangun
● Ibu S mengatakan selalu d. Modifikasi pola hidup untuk
menurunkan stres (1-4) d. Cari pemahaman perspektif
berusaha membicarakan klien dengan situasi stres
e. Menggunakan support sistem
dan menyelesaikan secara e. Dorong klien untuk
sendiri (1-4)
kekeluargaan tanpa f. Memperoleh bantuan dari mengembangan hubungan relasi
emosional dengan Bpk. profesional kesehatan f. Dorong untuk menerima
AH dengan cara mencari g. Catat perasaan negatif (1-4) keterbatasan dari yang laing
waktu terbaik untuk h. Catat peningkatan psikologi yang g. Hadapkan klien yang ambivelen
mendiskusikan hal nyaman (1-4) pada perasaanya
tersebut. h. Mengatur situasi mendorong
2602 Koping keluarga klien agar aoutonomy
● Menurut Ibu S terkadang a. Mempertahankan jadwal untuk i. Membantu klien untuk
jika dimalam hari teringat rutinitas keluarga dan aktivitas (1-4) mengidentifikasi respon positif
akan Ibunya, ia sudah b. Berbagi tanggungjawab untuk tugas j. kenalkan klien pad aorang
keluarga (1-4) sekitar yang sukses
tidak dapat memejamkan
c. susun rencana perawatan (1-4) menghadapi maslah yang sama
mata hingga pagi hari. d. pergunakan kesedian sistem
DO : k. dukungan yang tepat dengan
dukungan keluarga
● Tampak cemas mekanisme pertahanan
e. pergunakan kesdian sumber
komuitas (1-4) l. dorong klien mengidentifikasi
● Tampak lemas
kekuatannya dan
● Mata tampak sedikit kemampuannya
berair. m. dorong klien dengan
● TD = 160/110 mmHg menngunakan teknik relaksasi
● GDS = 132 mg/dl yang dibutuhkan
n. bantu klien untuk
5920 mengklrifikasi persepsi yang
salah
o. dorong klien untuk
mengevaluasi perilaku diri

Hipnosis
a. Kaji masalah klien sehingga
dibutuhkan hipnosis
b. Tentukan hipnosis dengan
klien
c. Yakinkan klien untuk
menerima treatment
d. Pastikan klien untuk membina
hubungan percaya
e. Siapkan lingkungan yang
sunyi dan nyaman
f. Fokuskan klien pada
5922
intervensi
g. Duduk dengan nyaman
setengah menghadap pasien
posisi tepat
h. Diskusikan dengan klien
sugesti yang digunakan
i. Gunakan bahasa semudah
mungkin

Fasilitasi hipnosis diri


a. Identifikasi bersama klien
terkait masalah yang dapat
diatasi dengan self hipnosis
b. Tentukan tujuan untuk
menghipnosis diri
c. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi teknik induksi
yang tepat
d. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi teknik
pendalaman yang tepat
e. Dukung pasien untuk mampu
menghipnosis diri dengan
mempraktikkan teknik
f. Buat kontrak untuk membuat
jadwal latihan dengan pasien
jika diperlukan.
g. Monitorin respon pasien
terhadap hipnosis diri secara
terus menerus.
h. Bantu klien untuk berproses dan
mengintrepretasikan apa yang
terjadi sebagai hasil dari sesi
menghipnosis diri.
i. Bnatua klien untuk
mengevaluasi kemajuan
terhadap tujuan terapi.
Tuk 4 : Keluarga mampu memodifikasi
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan:
lingkungan: 4920 Mendengar aktif
2008 Comfort status a. Mempertahankan tujuan untuk
a. Fisik yang sehat (1-4) interaksi
b. Psikologi yang sehat (1-4) b. Gunakan pertanyaan atau
c. Suhu ruangan yang tepat (1-4) statement dlam mendorong
d. Dukungan sosial dari keluarga (1-4) mengekspresikan perasaan
e. Dukungan dari teman (1-4) c. Gunakan perilaku nonverbal
f. Kehidupan spiritual (1-4) untuk memfasilitasi komunikasi
g. Kemampuan berkomunikasi (1-4) d. Mendengar pesan yangtidak
dapat diungkapkan dan
kontraversi
e. Sadarkan kata-kata yang harus
dihindari baik verbal maupun
nonverbal
f. Verifikasi pesan melalui
pertanyaan dan umpan balik
g. Diam atau dengarkan ungkapan
ekspresi perasaan dan pikiran

TUK 5 : 7910 Keluarga mampu memanfaatkan


1603 Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
failitas kesehatan Konsultasi
Kelas Q: Perilaku sehat g. Identifikasi tujuan untuk
Perilaku mencari pelayanan kesehatan konsultasi
a. Mencari tahu tentang masalah b. Kumpulkan data identifikasi
kesehatan yang dialami masalah yang menjadi fokus
b. Memenuhi tugas kesehatan yang dari konsultasi
berkaitan c. Sediaakan expert yang dapat
c. Melakukan skrining kesehatan 8100 membantu untuk memecahan
d. Mencari bantuan dari tenaga masalah
kesehatan profesional d. Tentukan model yang tepat dari
e. Beraktivitas sehari-hari sesuai konsultasi yang akan digunakan
dengan toleransi Rujukan
f. Menunjukkan inisiatif dari diri a. Melakukan pemantauan untuk
sendiri untuk mengubah perilaku melakukan kebutuhan rujukan
b. Identifikasi tempat yang akan di
rujuk
c. Menentukan apakah perawatan
pendukung yang tepat, tersedia
di rumah atau komunitas.
d. Dorong dan kaji untuk
mengunjungi pelayanan
kesehatan yg ditunjuk
e. Diskusikan rencana oleh
keluarga dengan pelayanan
kesehatan yang tersedia

Anda mungkin juga menyukai