KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA BAPAK AH
DI KELURAHAN CURUG CIMANGGIS
DISUSUN OLEH :
SAMSAM
3B KEPERAWATAN
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA BAPAK AH DI KELURAHAN CURUG CIMANGGIS
I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Bpk. AH
2. Usia : 39 Tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Betawi
6. Pekerjaan : Pegawai Swasta
7. Alamat : RT. 07 RW.05 No. 26 B
8. Komposisi Keluarga : Istri dan dua Anak
9. Tanggal Pengkajian : Senin, 23 Oktober 2017
No Nama L/ Hub dg Umur Pend Pek Imunisasi Ket
( Inisial) P KK BCG DPT Polio Campak
1 Ibu S P Istri 39 SMA IRT - - - - - - - - Hipertensi
2 An. AL L Anak 6, 6 SD Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √ Batuk/Pilek
3 An. AB P Anak 3, 6 - - √ √ √ √ √ √ √ √ Batuk/Pilek
10. Genogram
Keteranga :
Tinggal serumah Garis penikahan
Garis keturunan
Perempuan
Meninggal dunia
Laki-laki Klien Ibu S (39 Thn)
Dengan Hipertensi
11. Tipe Keluarga
Keluarga Bpk. AH merupakan keluarga dengan tipe Nuclear Family (keluarga inti),
yaitu terdiri dari kepala keluarga (Bpk. AH) , istri (Ibu S), kedua anaknya (An. AL)
dan (An. AB).
13. Agama
Keluarga Bpk. AH merupakan keluarga muslim. Ibu S mengatakan setiap ada masalah
yang dihadapi seperti masalah rumah tangga selalu mengadu kepada Allah, karena
menurut Ibu S, ia sekarang tinggal jauh dari keluarganya karena ikut bersama
suaminya sehingga hanya kepada Allah tempatnya mengadu. Ibu S juga menanamkan
pendidikan agama sejak dini kepada kedua anaknya, Ibu S sudah memasukkan
anaknya ke TPA dekat rumahnya.
III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
d. Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dari keluarga Bpk AH, dikumpulkan didalam satu wadah
tertutup, yang sudah disediakan di samping rumah. Sampah tersebut akan diangkut
ke tempat penampungan sampah setiap 3x seminggu.
RUANG TAMU/
KELUARGA
KEL. Bpk. AH
PEKARANGAN
b) Peran Informal
Selama ini karena kesibukan pekerjaan, Bpk AH belum aktif berperan serta
dilingkungan masyarakat, hanya saja Bpk AH masih aktif sebagai pecinta alam
yang diwaktu-waktu tertentu bersama teman-temannya pergi mendaki gunung,
menurut Ibu S suaminya memiliki peran yang bersahabat dengan teman-
temannya. Ibu S juga belum memiliki peran informal sebagai pendorong dan
perantara keluarga. Ibu S mengatakan jika ada hal-hal yang ingin keluarga Bpk.
AH sampaikan, mereka meminta bantuan Ibu S, untuk memberitahu Bpk. AH
terkait hal-hal yang ingin disampaikan..
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Dalam keluarga Bpk AH, setiap orang saling menyayangi satu sama lain. Ibu S
mengatakan tidak membeda-bedakan anak-anaknya, sangat memperhatikan tahap
tumbuh kembang anaknya. Ibu S mengatakan kedua anaknya sangat dekat baik ke Bpk
AH maupun ke dirinya sendiri. Ibu S mengatakan selalu berusaha membicarakan dan
menyelesaikan secara kekeluargaan tanpa emosional dengan Bpk. AH dengan cara
mencari waktu terbaik untuk mendiskusikan hal tersebut. Dalam keluarga Bpk AH,
semua anggota keluarga saling memberikan semangat dan kekuatan sehingga Ibu S
mengatakan sangat bersyukur dengan keluarganya.
2. Fungsi Sosialisasi
Menurut Ibu S, Bpk AH sangat mudah bersosialisasi dengan anggota tetangga lain
disekitar tempat tinggalnya dan masih ikut serta dengan kegiatan-kegiatan pemuda
lainnya seperti pencita alam. Ibu S mengatakan dirinya belum terlalu aktif dalam
kegiatan-kegiatan dimasyarakat karena merasa baru tinggal diwilayah tersebut, dan
kesibukannya mengurus kedua anaknya yang masih kecil, sehingga belum sempat
mengikuti kegiatan di masyarakat.
c) Kekuatan keluarga
Ibu S mengatakan sangat bersyukur, karena Bpk AH walaupun sibuk dengan
pekerjaan dan hobynya, tetapi masih memperhatikan kesehatan Ibu S. Ibu S
mengatakan jika ia memikirkan hal-hal yang negatif seperti kepikiran kondisi
ibunya atau suaminya, Ibu S mengatakan selalu mengalihkan dengan berfikir positif
dan jika melihat anak-anaknya ia selalu merasa kuat.
NO DATA MASALAH
1. DS : Domain 1 kelas 2
● Ketidakefektifan manajemen
informasi kesehatan tentang hipertensi, namun belum kesehatan keluarga Bpk. AH
mampu mengontrol terkait aktivitas fisik/olahraga khususnya Ibu S (00078)
yang harus dilakukan, mengontrol emosi yang
dirasakan.
●
hipertensi yaitu amlodipine 5 mg dengan dosis 1 x 1
sebelum tidur. Namun, tekanan darahnya masih diatas
150/110.
●
terkadang sesekali Ibu S membuat rebusan daun salam
atau mengkonsumsi mentimun untuk menurunkan
tekanan darahnya namun tekanan darahnya terkadang
masih saja naik.
●
hipertensinya adalah pola makan dan riwayat dari
keluarga.
●
tekanan darahnya tidak pernah dibawah 150/90.
DO :
● Tampak cemas
● Tampak lemas
● Mata tampak sedikit berair.
● TD = 160/110 mmHg
● GDS = 132 mg/dl
2. DS : Domain 4 kelas 4
● Menurut Ibu S, suaminya memiliki watak yang keras Risiko penurunan perfusi
dan cepat marah jika ada hal-hal yang kurang enak jaringan jantung pada keluarga
menurutnya sehingga Ibu S lebih sering memendam Bpk AH khusunya Ibu S.
masalahnya. (00200)
● Ibu S mengatakan ia sudah menderita HT sejak 4
tahun yang lalu
● Ibu S mengatakan tidak pernah merasakan gejala
tekanan darah tinggi seperti yang dikeluhkan oleh
orang-orang
● Ibu S mengatakan tidak merasa nyeri ditengkuk,
tidak merasa pening.
● Ibu S tidak suka makan yang asin dan makan yang
berlemak, tetapi tekanan darahnya selalu diatas
150/90
● Ibu S mengatakan memiliki riwayat penyakit
hipertensi dari ayahnya dan riwayat diabetes dari
ibunya.
● Ibu S mengatakan sudah mengurangi masakan santan
dan berlemak yang sering ia dapatkan didalam
keluarga.
● Ibu S juga mengatakan sudah tidak suka memakan
makanan yang manis-manis, mengingat ia memiliki
riwayat hipertensi DM dari orang tuanya.
● Ibu S juga mengatakan karena aktivitasnya mengurus
anak-anaknya, ia mengatakan tidak pernah
melakukan olahraga atau aktivitas fisik sedang
dirumahnya atau ikut dalam kegiatan kelompok.
● Ibu S mengatakan mengetahui jika olahraga itu
sangat penting untuk kesehatannya terlebih lagi
karena dirinya memiliki berat badan berlebih, namun
Ibu S mengatakan belum pernah melakukan.
DO :
● TD = 160/110 mmHg
● TB = 155 cm ; BB = 65 kg ; IMT = 27 kg/m2
● LP = 102 cm
● GDS = 132 mg/dl
3. DS : Domain 9 kelas 2
● Ibu S mengatakan ia lebih banyak diam, jika Ketidakefektifan koping pada
memikirkan sesuatu dan perlu waktu tertentu jika keluarga Bpk AH khusunya Ibu
ingin membicarakan hal-hal dengan suaminya. S (00069)
● Ibu S mengatakan sewaktu hamil anak ke dua,
suaminya belum mau bekerja sebagai pegawai tetap,
hal tersebut menjadi salah satu yang dipikirkan Ibu S
sehingga pada saat hamil anak ke dua tekanan
darahnya kembali tinggi.
● Ibu S mengatakan jika dirinya jarang melakukan
rekreasi.
● Ibu S mengatakan karena hobby suaminya yang
sering naik gunung dan kumpul dengan teman-
temannya hingga larut malam, hal itu terkadang
menjadi bahan pemikiran Ibu S.
● Ibu S mengatakan lebih banyak menyimpan masalah
sendiri, jika belum mendapatkan waktu terbaik untuk
berbicara dengan suaminya (Bpk. AH)
● Ibu S mengatakan harus mencari waktu tertentu jika
ingin membicarakan hal-hal terkait dengan
keluarganya seperti anak-anaknya kepada Bpk.
AH karena kesibukan Bpk. AH dengan pekerjaannya.
● Ibu S mengatakan selalu berusaha membicarakan dan
menyelesaikan secara kekeluargaan tanpa emosional
dengan Bpk. AH dengan cara mencari waktu terbaik
untuk mendiskusikan hal tersebut.
● Menurut Ibu S terkadang jika dimalam hari teringat
akan Ibunya, ia sudah tidak dapat memejamkan mata
hingga pagi hari.
DO :
● Tampak cemas
● Tampak lemas
● Mata tampak sedikit berair.
● TD = 160/110 mmHg
● GDS = 132 mg/dl
DIAGNOSA KEPERAWATAN
SKORING MASALAH
Level 1 : Domain 1
Fisiologi dasar
Level 2 : Class A
Manajemen aktivitas dan latihan
Level 3 : Intervensi
Peningkatan latihan fisik dirumah
1320
Level 1 : Domain 1
Fisiologi dasar
Level 2 : Class E
Physical comfort promotion
Level 3 : Intervensi
0200 Relaksasi otot progresif
a. Pilih lingkungan yang tenang dan
nyaman
b. Tentukan indikasi dilakukannya
tindakan
c. Dudukkan pasien di kursi untuk
mencapai kenyamanan
d. Instruksikan pasien untuk
berpakain yang nyaman
1460 e. Skrining terhadap peningkatan
intrrakanial, kerapuhan kapiler,
kecenderungan pendarahan,
kesulitan kardiak, atau kondisi
lain.
f. Instruksikan individu dewasa
hipertensi untuk melakukan latihan
relaksasi rahang
g. Anjurkan individu dewasa
hipertensi tegang selama 5 sampai
10 detik setiap kelompok otot
utama
h. Regangkan otot kaki tidak lebih
dari 5 detik untuk menghindari
kram
i. Instruksikan pada individu dewasa
hipertensi untuk fokus terhadap
sensasi yang terjadi pada otot
ketika menjadi tegang.
j. Instruksikan pasien untuk berfokus
pada sensasi otot pada saat rileks
k. Tegangkan lagi kelompok otot
individu dewasa hipertensi, jika
relaksasi tidak terjadi
l. Instruksikan pada individu dewasa
hipertensi untuk bernafas dalam
dan pelan serta menghembuskan
nafas dan melepaskan ketegangan
m. Kembangkan pola rileksasi yang
bersifat personal yang membuat
pasien untuk tetap fokus dan
merasa nyaman
n. Akhiri sesi rileksasi secara
berangsur
o. Berikan waktu bagi pasien untuk
mengekspresikan perasaan terkait
dengan relaksasi otot progresif
p. Dukung pasien untuk
mempraktekkan sesi secara teratur
bersama perawat
TUK 4 : Keluarga mampu memodifikasi
Setelah dilakukan lingkungan :
intervensi keluarga
mampu memodifikasi Level 1 : Domain 2
lingkungan dengan kriteria Physiological : Kompleks
hasil : Level 2 : Class O
Tissue Perfusion Management
Level 1 : Domain IV Level 3 : Intervensi
Health knowledge and 4050 Manajemen risiko jantung :
behavior a. Identifikasi kesiapan individu
1632 Level 2 : Class Q dewasa hipertensi untuk
Health Behavior memperlajari gaya hidup yang
Level 3 : Outcome dimodifikasi (diet, olah raga,
Perilaku patuh : Aktivitas kepatuhan berobat)
yang disarankan. b. Instruksikan individu dewasa
Keluarga mampu hipertensi dan keluarga mengenal
16320 memodifikasi perilaku tanda-gejala penyakit jantung dini
1 aktivitas dari skala 2 (jarang dan perburukan penyakit.
melakukan) menjadi 4 c. Instruksikan individu dewasa
16320 (sering melakukan). hipertensi dan keluarga untuk
2 a. Membantu aktivitas mengenal modifikasi faktor ririko.
rekomendasi dengan d. Instruksikan individu dewasa
16320 profesional kesehatan. hipertensi untuk memonitorin
8 b. Mengidentifikasi manfaat tekanan dayah secara rutin dengan
yang diharapkan dari berolahraga sebagaimana mestinya
aktifitas fisik e. Instruksikan pasien untuk
16321 c. Menggunakan strategi melakukan olahraga yang
5 untuk mengalokasikan progresif secara teratur
waktu untuk aktivitas f. Berikan dukungan untuk olahraga
fisik rutin harian selama 30 menit.
16321 d. Memodifikasi aktivitas g. Instruksikan individu dewasa
4 fisik seperti yang hipertensi dan keluarga mengenai
diarahkan oleh kesehatan strategi diet jantung sehat
profesional (misalnya : rendah natrium, rendah
e. Menggunakan buku lemak, rendah kolesterol, tinggi
harian untuk memantau serat)
kemajuan dalam aktivitas h. Instruksikan individu dewasa
fisik yang ditentukan. hipertensi dan keluarga pada terapi
untuk mengurangi risiko jantung
Level 1 : Domain IV (misalnya, komsumsi obat secara
1622 Health knowledge and rutin, monitori takanan darah,
behavior pembatasan manakan dan minum
Level 2 : Class Q yang berisiko).
Health Behavior i. Monitorin kemajuan pasien
Level 3 : Outcome melakukan perubahal.
16220 Perilaku patuh : Diet yang
1 disarankan.
Keluarga mampu
memodifikasi perilaku diet
16220 dari skala 2 (jarang
2 dilakukan) sampai 4 (sering
dilakukan).
16220 a. Berpartisipasi dalam
7 menetapkan tujuan diet
yang bisa dicapai dengan
profesional kesehatan.
16221 b. Memilih makanan dan
3 cairan yang sesuai
dengan diet yang
16221 ditentukan
5 c. Menghindari makanan
dan minuman yang tidak
diperbolehkan dalam diat
yang ditentukan
d. Merubah diet dalam
batasan tertentu
e. Menggunakan buku
harian untuk memantau
intake makanan dan
1623 cairan
Level 1 : Domain IV
Health knowledge and
behavior
Level 2 : Class Q
16230 Health Behavior
1 Level 3 : Outcome
Perilaku patuh : Pengobatan
16230 yang disarankan.
5 Keluarga mampu
16231 memodifikasi perilaku
1 kepatuhan pengobatan dari
skala (jarang melakukan)
sampai 4 (sering
melakukan).
a. Membuat daftar semua
obat-obatan dengan dosis
frekuensi pemberian
b. Minum obat sesuai dosis
c. Mengikuti tindakan
kehati-hatian terkait
obat-obatan.
TUK 5 : Keluarga mampu memanfaatkan
Setelah dilakukan fasilitas pelayanan kesehatan
intervensi keluarga
mampu memanfaatkan Level 1: Domain 4
fasilitas pelayanan Safety
kesehatan dengan kriteria Level 2: Class V
hasil : Risk management
Level 3: Intervention
Level 1 : Domain II Monitor Tanda-tanda Vital
Physiologic Health 1.Anjurkan keluarga untuk melakukan
Level 2 : Class I 6680 cek rutin tekanan darah, nadi, suhu
0802 Metabolic regulation dan status pernafasan dipelayanan
Level 3 : Outcome kesehatan seperti puskesmas dan
Tanda-tanda vital. posbindu.
Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
08020 sehingga tanda-tanda vital
1 terpantau dari skala 2 (jauh
dari batas normal) menjadi 4
08020 (mendekati batas normal) :
2 a. Suhu tubuh normal
08020 (36,7oC – 37,5oC)
4 b. Nadi normal (60-100
x/menit)
08020 c. Pernafasan normal (16 –
5 24 x/menit)
d. Tekanan darah normal
(sesuai standar)
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Bpk. AH khusunya ibu S
Hipnosis
a. Kaji masalah klien sehingga
dibutuhkan hipnosis
b. Tentukan hipnosis dengan
klien
c. Yakinkan klien untuk
menerima treatment
d. Pastikan klien untuk membina
hubungan percaya
e. Siapkan lingkungan yang
sunyi dan nyaman
f. Fokuskan klien pada
5922
intervensi
g. Duduk dengan nyaman
setengah menghadap pasien
posisi tepat
h. Diskusikan dengan klien
sugesti yang digunakan
i. Gunakan bahasa semudah
mungkin