Anda di halaman 1dari 23

UNSUR KEBAHASAAN TEKS

LAPORAN HASIL OBSERVASI


AQILA AQSA (6) MUHAMMAD ROSHIKUNA FIL ILMI
DEVI KIREI YULIARTI (15) (27)
KYNAN AKBAR WISESA (25) NURRUNISZHA (29)
STELA SALSABILLA FAMBUDI (31)
Rujukan Kata

▪ Rujukan kata yaitu satu kata merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterkaitan.
Rujukan kata berhubungan dengan kata ganti (kata ganti orang, kepunyaan, dan penunjuk).
▪ Kata rujukan dibedakan menjadi beberapa, yaitu: 
1. Rujukan benda atau hal : ini, itu, tersebut. 
2. Rujukan tempat : di sini, di situ, di sana. 
3. Rujukan personil/orang atau yang diperlakukan seperti orang: dia, ia, mereka,beliau.
▪ Kata rujukan berdasarkan letaknya dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Anafora adalah rujuk silang terhadap anteseden yang ada di depannya.
2. Katafora adalah rujuk silang terhadap anteseden yang ada di belakangnya.
▪ Contoh:
1. Anafora : Adik sedang mandi. Setelah mandi, ia akan pergi ke sekolah.
2. Katafora : Berkat usaha kerasnya, Alex dapat menjadi juara kelas.
Frasa

 Frasa merupakan gabungan beberapa unsure namun tidak melebihi


batas fungsi. Selain itu, frasa merupakan klmpok kata yg nonprediktif,
atau tidak menduduki subjek dan predikat.

 Frasa dibagi menjadi 2:


1) Frasa Nomina
2) Frasa Verba
Frasa Nomina

 terbentuk dari dua atau lebih kata yang unsure intinya adalah kata
benda.

1) Frasa Nomina Modifikatif


Frasa nomina yang sebagian kata tidak sama dengan kata lainnya dan
berperan sebagai keterangan tambahan atau pelengkap.
Contoh :
Dokumen penting seperti sertifikat rumah sebaiknya disimpan di
dalam lemari besi agar lebih aman baik dari pencurian maupun
bencana alam.
Frasa Nomina

2) Frasa nomina koordinatif


Frasa nomina yang keseluruhan gabungan kata tersebut berperan sebagai
unsur inti yang memiliki fungsi setara.
Contoh:
Para ibu yang memiliki anak-anak usia pertumbuhan disarankan
memasukkan sayur mayur ke dalam daftar makanan wajib setiap harinya.

3) Frasa Apositif
Frasa nomina yang sebagina dari gabungan kata tersebut berperan sebagai
pengganti unsur inti.
Contoh:
Bendera Indonesia, Sang Saka Merah Putih merupakan barang yang selalu
mengisi upacara peringatan hari Kemerdekaan Indonesia.
Frasa Verba

• Terbentuk dari sekumpulan kata kerja

1. Modifikatif : terdiri dari gabungan kata dimana kata yang satu dibatasi
oleh kata yang lain yang juga berfungsi sebagai keterangan. Contoh: Ia
bekerja keras sepanjang hari

2. Koordinatif : terdiri dari gabungan kata kerja, dimana kata yang satu
melengkapi kata yang lainnya dan kedua kata tersebut merupakan
unsur inti. Contoh : Kita pergi ke toko buku atau ke perpustakaan.

3. Apositif : terdiri dari gabungan kata dimana kata yang satu


menjelaskan kata lainnya. Contoh : Pekerjaan orang itu, berdagang
kain, kini semakin maju.
Afiksasi
Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan
mengimbuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar suatu kata.

Jenis jenis Afiksasi berdasar letaknya :


1. Prefiks (awalan), yaitu afiks yang diletakkan di depan kata dasar.
Contoh: ber- = bernyanyi
meN- = meN- + ambil = mengambil
se- = seekor, sebutir
per- =per- + kerja = pekerja
pe- = pelari
ter-. =  tertutup, terbuka
2. Infiks (sisipan), yaitu afiks yang diletakkan di dalam bentuk dasar.
Contoh:
-el-= -> Gembung -> gelembung
 
-er-= Suling -> seruling
-em- = Jari -> jemari
-in- =Kerja -> kinerja
Sambung -> sinambung
3. Sufiks (akhiran), yaitu afiks yang diletakakan di belakang bentuk dasar.
Contoh: -an = pimpinan,catatan,lautan
-kan,= panaskan, hentikan
 
4. Simulfiks, yaitu afiks yang tidak berbentuk suku kata dan yang ditambahkan
atau dileburkan pada dasar
Contoh : Soto – Nyoto, kopi – ngopi, santai – nyantai
 
5. Konfiks, yaitu afiks yang terdiri atas dua unsur, yaitu di depan dan di belakang
bentuk dasar.
Contoh :
Ke-an = kepandaian,kesakitan
per-an = pernyataan, pertahanan.
pe(n)-an = penanaman, pendidikan
Kalimat Definisi

▪ Kalimat yang memberikan penjelasan umum tentang suatu


benda,hal,aktivitas,dan lain lain.
▪ Kalimat definisi membantu pembacanya untuk mengetahui dan
memahami istilah istilah yang sering muncul dalam tulisan.
▪ Contoh:
▪ Mamalia adalah hewan menyusui
▪ Kriminal adalah sebutan untuk pelaku kriminalitas
▪ Habitat adalah tempat hidup dan berkembang biak makhluk hidup.
Kalimat Deskripsi

▪ Kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau ciri-ciri khusus dari suatu


benda,menjelaskan ciri dari suatu objek secara terperinci
▪ Menjelaskan suatu ciri fisik dari objek seperti ukuran,bentuk,warna maupun
keadaan lainnya dengan terperinci
▪ Membantu pembacanya membayangkan apa yang sedang dibicarakan
seolah-olah seperti merasakan,atau mengalami sendiri
▪ Contoh:
▪ Adi berambut keriting dan berkacamata
▪ Handphone ayah bewarna merah
▪ Kucingku gendut dan berbulu hitam
Kalimat Simpleks

▪ Kalimat yang hanya memiliki satu klausa, hanya memberi satu


informasi, dan tidak mengandung kata penghubung.
▪ Contoh:
1. Ada beragam jenis topeng di museum ini.
2. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit.
3. Kelelawar merupakan hewan nokturnal.
Kalimat Kompleks

▪ Kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa.


▪ Ciri-ciri :
1. Mengandung 2 proses atau lebih.
2. Gabungan dari beberapa klausa simpleks.
3. Penggabungan dilakukan dengan memanfaatkan tanda koma dan
konjungsi eksternal.
Kalimat Kompleks Parataktik

• Menggunakan konjungsi setara, seperti “tetapi”, “dan”, “atau”, “karena”,


dan “jika”.

• Contoh :
1. Nelson Mandela mempunyai idealisme kuat dan berusaha
mempertahankannya.
2. Semua siswa panik karena gempa bumi tiba-tiba muncul.
Kalimat Kompleks Hipotaktik

▪ Menggunakan konjungsi bertingkat.


• Terbentuk dari :
1. Gabungan 2 subklausa atau dua kalimat atau lebih menggunakan konjungsi
bertingkat, seperti sedengkan, tetapi, sebelum, ketika, sehingga, setelah,
walaupun, bahwa, namun, meskipun, jika, dan agar. Contoh : Pemerintah
Mesir pada akhirya membuka Gerbang Rafah setelah tiga tahun mereka
blokade.
2. Gabungan 2 subklausa atau 2 kalimat atau lebih tanpa konjungsi namun
dihubungkan dengan tanda koma atau titik koma. Contoh : Aku masuk, dia
keluar.
Istilah Keilmuan/Teknis

 Dikarenakan teks hasil observasi merupakan laporan, maka selayaknya


mengunakan istilah ilmiah untuk meyakinkan para pembaca bahwa tulisan
tersebut memang dibuat dengan menyertakan ilmu pengetahuan di
dalamnya.

 Contoh:
Pada umumnya pengguna narkoba yang masih remaja banyak yang
menggunakan ganja dan psikotropika seperti ekstasi, megadon, dan lain
sebagainya.
Konjungsi/Kata Hubung

 Konjungsi adalah kata tugas untuk menghubungkan 2 klausa atau lebih.


 Konjungsi dibagi menjadi 2, yaitu:
a) Konjungsi Intra Kalimat
Konjungsi koordinatif:menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa lain tetapi tetapi
memiliki sintaksis yang sma yaitu: dan, tetapi, atau, melainkan, sedangkan ,lalu, kemudian, padahal
Konjungsi subordinatif:menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa lain tetapi memiliki
sintaksis yang tidak sama yaitu:ketika.jika,seandainya,agar,walaupun,seolah-olah,sebab,sampai-
sampai,bahwa.
Konjungsi korelatif:menghubungkan dua kata frasa atau klausa yang memiliki sintaksis yang
sama,macam-macamnya:
· Baik..maupun...
· Tidak hanya..tetapi juga
· Demikian...sehingga
· Sedemikian rupa...sehingga
· Apa(kah)...atau.. melakukan
Konjungsi/Kata Hubung

a)Konjungsi koordinatif:menghubungkan antara dua klausa atau beberapa


klausa lain tetapi tetapi memiliki sintaksis yang sma
yaitu:dan,tetapi,atau,melainkan,sedangkan,lalu,kemudian,padahal

contoh:
Di bagian lapangan terdapat lapangan olahraga yang dapat digunakan untuk
bermain voli, basket, sepak bola, lapangan upacara dan lapangan khusus untuk
tempat parkir kendaraan para siswa dan guru.
Konjungsi/Kata Hubung

b) Konjungsi subordinatif:menghubungkan antara dua klausa atau beberapa


klausa lain tetapi memiliki sintaksis yang tidak sama
yaitu:ketika.jika,seandainya,agar,walaupun,seolah-olah,sebab,sampai-
sampai,bahwa.

Contoh:
Memulai bisnis kuliner khususnya di bidang berjualan nasi goreng ini
sebenarnya cukup mudah. Satu hal yang harus diperhatikan dalam berjualan
nasi goreng ini yaitu menjaga kualitas rasa dan kebersihan nasi goreng
tersebut agar pelanggan setia selalu datang ke sana dan jumlah pelanggan
selalu bertambah.
Konjungsi/Kata Hubung

c)       Konjungsi korelatif:menghubungkan dua kata frasa atau klausa yang


memiliki sintaksis yang sama,macam-macamnya:
·         Baik..maupun...
·         Tidak hanya..tetapi juga
·         Bukan hanya...melainkan juga
·         Demikian...sehingga
·         Dsb.

contoh:
Tidak hanya pandai mengolah kata-kata, tetapi dia juga menjadi juru bicara
seorang Menteri.
Konjungsi/Kata Hubung
Ø  Konjungsi antarkalimat
·         Biarpun demikian/begitu,sekalipun demikian/begitu,sungguhpun
demikian/begitu,walaupun demikian/begitu,meskipun demikian/begitu(untuk
melakukan sesuatu)
·         Kemudian,setelah itu,sesudah itu,selanjutnya,tambahan pula,lagi pula,selain
itu(untuk hal yang dinyatakan sebelumnya)
·      Tak hanya, bahkan
·         Sesungguhnya,bahwasannya
·         Akan tetapi,namun,kecuali itu
·         Dengan demikian
·         Oleh karena itu,oleh sebab itu
Contoh:
Tak hanya penonton umum saja, bahkan presiden Jokowi turut hadir menyaksikan
pertandingan timnas hari ini.
Konjungsi/Kata Hubung

Ø  Konjungsi antar paragraf


· Adapun,akanhal
. Terlebih lagi, di samping itu
. Oleh karena itu
. Berdasarkan

Contoh:
....sebagai solusinya, obat yang sudah kadaluwarsa tersebut bisa
dimusnahkan. Oleh karena itu, jika anda memiliki obat obatan yang sudah
kadaluwarsa, sebaiknya jangan dibuang ke tempat sampah tetapi diberikan ke
pihak apotek.

Anda mungkin juga menyukai