Anda di halaman 1dari 4

Kelompok Nomina dan Kelompok Verba

1. Kelompok Nomina, yaitu kata benda yang mempunyai lebih dari satu kata. Di mana
gabungan dari kata tersebut dapat mengacuh kepada jenis nomina. Terdapat tiga jenis
kelompok nomina, yaitu sebagai berikut :

a. Kelompok nomina modifikatif, yaitu kelompok nomina yang mewatasi atau membatasi
arti nomina yang bersangkutan. Artinya, nomina yang sebelumnya bersifat umum dibatasi
menjadi nomina yang bersifat khusus.

Contoh.
Nomina: Rumah.

Kelompok Nomina (Modifikatif) : Rumah makan, rumah sakit, rumah susun, dll.

*Keterangan: Kalau nomina, bentuk katanya bermakna umum. Seperti dalam contoh kata
rumah memiliki arti yang umum. Sedangkan kelompok nomina, seperti pada kata rumah
makan, merupakan dua kata yang mengacuh pada kata benda dan bermakna khusus, yaitu
tempat/ rumah untuk makan.

Contoh lainnya dari kelompok nomina modifikatif yaitu Meja makan, meja belajar, rak buku,
buku tulis, buku gambar, buku cetak, jam tangan, jam dinding, jam beker, jam ponsel, baju
tidur, baju renang, baju olahraga, dll

b. Kelompok nomina koordinatif, yaitu kelompok nomina di mana penggabungan dari


kata-katanya bermakna tidak saling menerangkan atau bisa saja bertolak belakang.

Contoh.
Nomina : Makanan

Kelompok Nomina (Koordinatif) : Sandang pangan

*Keterangan :
Dalam kelompok nomina (Koordinatif), terdapat kata sandang dan kata pangan. Di mana
kata pangan tidak memiliki makna yang sama dengan kata sandang. Begitu pun sebaliknya.

c. Kelompok nomina apositif, yaitu kelompok nomina yang merupakan kata tambahan
yang dapat menggantikan unsur kata sebelumnya. Biasanya bentuk ini dapat terlihat dalam
sebuah kalimat.

Contoh kalimat.

Cirebon, kota udang, adalah kota di mana tempat Sunan Gunung Jati berdakwah.

*Keterangan :
Kata miring pada kalimat tersebut merupakan jenis kelompok nomina apositif. Karena
dapat menggantikan kata Cirebon.
2. Kelompok verba, yaitu kata kerja mempunyai kata lebih dari satu kata. Di mana gabungan
dari kata tersebut dapat mengacuh kepada jenis verba. Terdapat tiga jenis kelompok verba,
yaitu sebagai berikut :

a. Kelompok verba modifikatif.

Sama halnya pada kelompok nomina modifikatif, kelompok verba modifikatif yaitu
kelompok verba yang mewatasi atau membatasi arti verba yang bersangkutan. Artinya, verba
yang sebelumnya bersifat umum dibatasi menjadi verba yang bersifat khusus.
Contoh:
Verba : kerja.

Kelompok Verba (Modifikatif) : kerja rodi, kerja lembur, dll.

b. Kelompok verba koordinatif, yaitu kelompok verba di mana penggabungan dari kata-
katanya bermakna tidak saling menerangkan atau bisa saja bertolak belakang.

Contoh.
Verba : tidur

Kelompok Verba (Koordinatif) : tidur makan.

c. Kelompok verba apositif, yaitu sebagai keterangan yang ditambahkan atau diselipkan.

Contoh kalimat.

Penghasilan Aldi, berdagang baju, kini sudah bisa menutupi hutang-hutangnya.

Kelompok verbal adalah kelompok kata yang dibentuk dengan kata kerja. Terdapat tiga jenis
kelompok verbal, yaitu sebagai berikut :

a. Kelompok verbal modifikatif.

Kelompok verbal modifikatif yaitu kelompok verbal yang membatasi arti verbal yang
bersangkutan. Artinya, kata kerja yang sebelumnya bersifat umum dibatasi menjadi kata
kerja yang bersifat khusus.

Contoh:

Kata kerja : kerja.

Kelompok Verbal modifikatif: kerja rodi, kerja lembur, kerja keras, kerja cepat, akan kerja,
pasti kerja.

Contoh penggunaan Kelompok verbal modifikatif adalah sebagai berikut:

1. Paman ‘bekerja keras’ demi menyekolahkan anak-anaknya.

2. Roni ‘akan belajar’ setelah adiknya mulai tertidur.


b. Kelompok verbal koordinatif, yaitu kelompok verbal di mana penggabungan dari kata-
katanya bermakna tidak saling menerangkan atau bisa saja bertolak belakang. Biasanya
kelompok ini disatukan dengan kata penghubung ‘dan’ atau ‘atau’.

Contoh kelompok verbal koordinatif: mencuci dan menjemur, pergi atau menunggu, merawat
atau membuang, menjual dan membeli.

Contoh penggunaan kelompok verbal koordinatif:

1. Pasar adalah tempat untuk menjual dan membeli barang.

2. Saya masih bingung akan merawat atau membuang anak anjing yang terluka itu.

c. Kelompok verbal apositif, yaitu kelompok verbal sebagai keterangan yang ditambahkan
atau diselipkan.

Contoh penggunaan Kelompok verbal apositif adalah sebagai berikut:

1. Usaha Roni, ‘berdagang gitar’, kini sudah bisa untuk menggaji karyawan.

2. Kerja pemerintah, ‘membangun bendungan air’, kini sudah menampakkan hasil.

Konjungsi Temporal Sederajat Dan Tidak Sederajat - Dalam membuat sebuah


teks cerita, kalian bisa menggunakan konjungsi (kata sambung) temporal agar
urutan peristiwa dapat tertata secara kronologis.Konjungsi temporal itu sendiri
dapat diartikan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu.Konjungsi Temporal
merupakan konjungsi yang mengacu pada waktu dan sekaligus sebagai saran
kohesi teks.Teks yang berkohesi itu penting kalian perhatikan agar keserasian setiap
unsur yang disambungkan tetap terjaga, sehingga tercipta susunan kata yang indah
dan mudah dipahami.Konjungsi temporal yang menghubungkan dua hal atau
peristiwa, terdiri dari dua bagian, yaitu konjungsi temporal yang menghubungkan
dua peristiwa yang tidak sederajat dan konjungsi temporal yang menghubungkan
dua bagian kalimat yang sederajat.

 Konjungsi Temporal Sederajat


(Sebelumnya, sesudahnya, lalu, kemudian, selanjutnya)
Biasanya digunakan pada kalimat majemuk setara dan konjungsinya tidak boleh
diletakkan di awal dan akhir kalimat.
Contoh Kalimat :

1. Mereka lalu ke bioskop.


2. Ani menyapu halaman, kemudian dia mengepel lantai.
3. Habib sedang menonton TV, sebelumnya dia sudah membersihkan
kamarnya.
4. Adit sedang mengerjakan PR, sesudahnya dia bisa bermain dengan teman-
temannya.
5. Rudi sedang melakukan tes kesehatan mata, selanjutnya dia akan melakukan
tes kesehatan gigi.

 Konjungsi Temporal Tidak Sederajat


(apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sedari, sejak,
selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, tatkala dan sebagainya)
Konjungsi yang mempunyai kedudukan bertingkat atau tidak sederajat dan biasanya
digunakan pada kalimat majemuk dan boleh diletakkan di sembarang pola kalimat
(awal, tengah, dan akhir kalimat)
Contoh kalimat :

1. Ayah menonton TV sambil meminum kopi.


2. Adik dibelikan sepeda apabila dia mendapat nilai 90 di ulangan.
3. Demi membantu pengobatan ibunya, Frans rela menjual sepeda motornya.
4. Semenjak dia menikah dengan Tantri, kehidupannya menjadi lebih tenang.

Anda mungkin juga menyukai