Anda di halaman 1dari 4

EUNIKE DESLITA DJAFAR

FRASA

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi,
maksudnya kedua kata tersebut hanya menduduki satu jabatan kalimat.
Contoh : Nenek saya
pohon rindang
Frasa memiliki beberapa ciri yang dapat diketahui, yaitu :
1. Terbentuk atas dua kata atau lebih dalam pembentukannya.

2. Menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat.

3. Mengandung satu kesatuan makna gramatikal.

4. Bersifat non-predikatif.
1. Frasa Nomina
Frasa Nomina adalah kelompok kata benda yang dibentuk dengan
memperluas sebuah kata benda. Frasa nominal dapat dibedakan lagi menjadi 3
jenis yaitu :
1. Frasa Nomina Modifikatif (mewatasi), misal : hari senin, buku dua
buah, bulan pertama, dll.

2. Frasa Nomina Koordinatif (tidak saling menerangkan), misal : hak dan


kewajiban, sandang pangan, ', lahir bathin, dll.

3. Frasa Nomina Apositif


Contoh frasa nominal apositif :
a) Jakarta, Ibukota Negara Indonesia, sudah berumur 485 tahun.
b) Melati, jenis tanaman perdu, sudah menjadi simbol bangsa Indonesia
sejak lama.
c) Banjarmasin,Kota Seribu Sungai, memiliki banyak sajian kuliner
yang enak.

2. Frasa Verbal
Frasa Verbal adalah kelompok kata yang terbentuk dari kata kata kerja.
Kelompok kata ini terbagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Frasa Verbal Modifikatif (pewatas), terdiri atas pewatas belakang, misal :
a) Ia bekerja keras sepanjang hari.
b) Kami membaca buku itu sekali lagi.

Pewatas depan, misal :


a) Kami yakin mendapatkan pekerjaan itu.
b) Mereka pasti membuat karya yang lebih baik lagi pada tahun
mendatang.
2. Frasa Verbal Koordinatif adalah 2 verba yang digabungkan menjadi satu
dengan adanya penambahan kata hubung 'dan' atau 'atau', Contoh
kalimat :
a). Orang itu merusak dan menghancurkan tempat tinggalnya sendiri.
b). Kita pergi ke toko buku atau ke perpustakaan.

3. Frasa Verbal Apositif yaitu sebagai keterangan yang ditambahkan atau


diselipkan. Contoh kalimat :
a) Pekerjaan Orang itu, berdagang kain, kini semakin maju.
b) Lorong, tempat tinggalku dulu, kini menjadi daerah pertambangan
batubara.

3. Frasa Ajektifa
Frasa ajektifa ialah kelompok kata yang dibentuk oleh kata sifat atau
keadaan sebagai inti (diterangkan) dengan menambahkan kata lain yang berfungsi
menerangkan, seperti : agak, dapat, harus, lebih, paling dan 'sangat. Kelompok
kata ini terdiri dari 3 jenis, yaitu :
1. Frasa Adjektifa Modifikatif (membatasi), misal : cantik sekali, indah
nian, hebat benar, dll.

2. Frasa Adjektifa Koordinatif (menggabungkan), misal : tegap


kekar, aman tentram, makmur dan sejahtera, dll

3. Frasa Adjektifa Apositif, misal :


a) Srikandi cantik, ayu menawan, diperistri oleh Arjuna.
b) Desa Jorong, tempat tinggalku dulu, kini menjadi daerah
pertambangan batubara.
Frasa Apositif bersifat memberikan keterangan tambahan. Frasa Srikandi
cantik dan Desa Jorong merupakan unsur utama kalimat, sedangkan frasa ayu
menawan, dan tempat tinggalku dulu, merupakan keterangan tambahan.
4. AFIKSASI
Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan
mengimbuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal
maupun kompleks. Misalnya mengimbuhahkan ber- pada bentuk dasar
komunikasi menjadi berkomunikasi, buat menjadi berbuat, tanggungjawab
menjadi bertanggung jawab, bekas menjadi berbekas, sepeda motor menjadi
bersepeda motor. Pengimbungan meN- pada bentuk dasar coba menjadi mencoba,
adu menjadi mengadu, pertanggungjawabkan menjadi mempertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai