Anda di halaman 1dari 8

4.4.

Konsep Mikro

Berdasarkan hasil observasi mengenai fungsi lokasi dan jenis kegiatan


yang berlangsung di lokasi, tahap analisis mikro akan mengutamakan prinsip
metode rancangan arsitektur melalui pendekatan fungsi ruang, antara lain:

1. Membentuk ruang dengan tujuan tertentu terhadap penggunaan ruang.


2. Membentuk ruang berdasarkan hirarki fungsi ruang.
3. Ketepatan hubungan antara fungsi, ruang dan kelangsungan pengguna
ruang.
4.4.1. Analisis Fungsi Pusat Pembinaan

Pusat pembinaan sepak takraw merupakan pusat untuk melatih,


membina dan menjadi tempat tinggal bagi para atlet dan pelatih sepak takraw.
Fokus utama pada Pusat Pembinaan Sepak Takraw tersebut yaitu membina dan
melatih atlet baik secara fisik maupun mental agar dapat bersaing dan mengukir
prestasi yang lebih baik lagi.

4.4.2. Analisis Pelaku dan Aktivitas

Dalam proses pembinaan sepak takraw yang menjadi hal penting yaitu
pelatih yang sudah berpengalaman dan bersertifikat dan atlet sepak takraw yang
telah dibina sebelumnya, baik itu di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga
Pelajar (PPLP) maupun Sekolah Menengah Atas Negeri Olahraga (SMANOR),
serta pengelola dan juga pengunjung.

1) Atlet Sepak Takraw

Atlet sepak takraw merupakan orang yang sedang dibina dan dibentuk
untuk menjadi seorang atlet sepak takraw profesional. Atlet terbagi menjadi 2
berdasarkan gender yaitu atlet sepak takraw putra dan atlet sepak takraw
putri.
Dalam hal ini, atlet juga terbagi atas 2 yaitu atlet nasional dan atlet
mancanegara. Adapun pola aktifitas para atlet sepak takraw pada pusat
pembinaan tersebut yaitu sebagai berikut.

2) Pelatih Sepak takraw

Pelatih merupakan seorang yang melatih para atlet dalam pembinaan


sepak takraw. Dalam hal ini, pelatih merupakan pelatih lokal ataupun pelatih
tamu. Adapun pola aktivitas pelatih di asrama yaitu sebagai berikut.

3) Pengelola

Pada pusat pembinaan sepak takraw terdapat beberapa hal yang akan
dilakukan selain membina dan latihan. Hal-hal tersebut yang nantinya akan
dilakukan oleh pengelola.

Pengelola merupakan pembuat dan pelaksana kebijakan pada pusat


pembinaan. Berikut struktur organisasi pada pusat pembinaan:
Secara umum, berikut pola aktivitas pengelola adalah sebagai berikut:

4) Pengunjung / Tamu

Pengunjung merupakan orang yang datang ke lokasi dengan tujuan


tertentu seperti keluarga yang mengunjungi salah satu atlet maupun pihak
lain yang memiliki kepentingan. Berikut pola aktivitas pengunjung adalah
sebagai berikut:

4.4.3. Analisis Kebutuhan Ruang


Ruang pada pusat pembinaan sepak takraw ini mengutamakan fungsi
ruang, untuk menghasilkan fungsi ruang yang fleksibel yaitu antara ruang yang
merupakan tempat tinggal atlet dan pelatih (private) dengan ruang latihan dan
ruang pendukung latihan lainnya. Analisis kebutuhan ruang dapat dilihat pada
tabel berikut:

Analisis Kebutuhan Ruang

Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang

Atlet Belajar teori Rg. Kelas


Latihan fisik/Skill Lapangan Indoor
Lapangan outdoor
Jogging track
Gym room
Pemeriksaan kesehatan fisik Rg. Fisioterapi
Pijat Rg. Pijat
Makan/Minum Dapur
Ruang makan
Istirahat/Tidur Kamar tidur
Ibadah/Sholat Rg. Ibadah
Mandi Kamar mandi
Buang Air Toilet
Pelatih Mengajar teori Rg. Kelas
Melatih fisik/skill Lapangan Indoor
Lapangan outdoor
Jogging track
Gym room
Pemeriksaan Kesehatan fisik Rg. Fisioterapi
Makan/Minum Dapur
Ruang makan
Istirahat/Tidur Kamar tidur
Ibadah/Sholat Rg. Ibadah
Mandi Kamar mandi
Buang Air Toilet
Pengelola/Staff Datang Tempat parkir
Mengkoordinir kegiatan Rg. Manager
Mengatur administrasi Rg. Sekretaris
Mengatur keuangan Rg. Bendahara
Rapat Rg. Rapat
Menerima tamu Rg. Tamu/Lobby
Mengelola perlengkapan olahraga Rg. Perlengkapan
Mengelola kebutuhan logistic Rg. Logistik
makanan Dapur
Mengatur teknis gedung Rg. Kontrol M.E
Menjaga keamanan Pos jaga
Pengunjung/Tamu Datang Tempat parkir
Melapor Rg. Resepsionis/Lobby
Bertamu Rg. Tamu/Lobby
Sumber: Analisis Penulis, 2021

4.4.4. Analisis Zonasi Ruang

Zonasi atau zoning merupakan penetapan daerah berdasarkan lima


kelompok area utama, antara lain yaitu area publik, area semi privat, area privat,
area servis dan area sirkulasi. Hal utama dalam penataan ruang yaitu penataan
tiap unit dengan penyatuan tugas sejenis dan berurutan sesuai alur kerja, guna
pencapaian efisiensi kerja dan pemanfaatan ruang. Zonasi pada pusat pembinaan
sepak takraw dilakukan dengan cara menentukan kelompok ruang berdasarkan
fungsi ruang. Berikut pembagian zonasi ruang sebagai berikut.

Analisis Zonasi Ruang

Zonasi Ruang Nama Ruang

Area Publik Lobby


Rg. Resepsionis
Rg. Ibadah/Musholla
Area Semi Privat Pos jaga
Rg. Tamu
Rg. Kelas
Lapangan indoor/outdoor
Gym room
Area Privat Rg. Manager
Rg. Staff
Rg. Rapat
Kamar tidur atlet
Kamar tidur pelatih
Rg. Pijat
Rg. fisioterapi
Rg. Kontrol M.E
Gudang perlengkapan olahraga
Area Servis Dapur
Rg. Makan
Kamar mandi
Toilet
Gudang alat kebersihan
Area Sirkulasi Koridor
Sumber: Analisis Penulis, 2021

Penentuan zonasi berdasarkan fungsi, jalur akses urutan antar zona.


Zona yang ada dihubungkan dengan menggunakan area sirkulasi berupa koridor
sebagai jalur akses antar zona ruang, seperti pada gambar berikut.

Zonasi Ruang
Sumber: Analisis Penulis, 2021

4.4.5. Analisis Hubungan Ruang


Munurut Francis Dk Ching (2000) jalan dihubungkan dengan ruang-
ruang dalam cara-cara berikut ini yaitu: melalui ruang-ruang, menembus ruang-
ruang, serta berakhir dalam ruang. Dengan cara melalui ruang-ruang yang
digunakan pada bangunan maka akan menciptakan kesan yaitu:

1) Kesatuan tiap ruang dipertahankan;


2) Konfigurasi jalan yang fleksibel; dan
3) Menghubungkan jalan dengan ruang.

Prinsip hubungan ruang dengan cara melalui ruang-ruang dalam


bangunan gedung galeri digambarkan sebagai berikut.

Hubungan Antar Ruang


Sumber: Analisis Penulis, 2021

Khusus untuk hubungan ruang yang lebih dari satu fungsi, digunakan
prinsip menembus ruang-ruang. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan
sebuah jalur sirkulasi yang dapat melintasi ruang untuk dapat disesuaikan
berdasarkan fungsi yang sedang berlangsung. Berikut jalur dengan prinsip
menembus ruang dapat dilihat pada gambar.

Hubungan Jalur Pada Ruang Multifungsi


Sumber: Analisis Penulis, 2021

Prinsip hubungan ruang pada ruang multifungsi bertujuan untuk


menciptakan kesan sebagai berikut:

1) Menghasilkan jalur sirkulasi dua arah;


2) Menjadikan suasana ruang yang tidak membosankan dengan adanya
kegiatan yang bergantian di dalam ruang.
Berdasarkan pada prinsip hubungan ruang yang digunakan dalam
perancangan pusat pembinaan sepak takraw yang dikaitkan berdasarkan pelaku
aktivitas, kebutuhan ruang, zonasi ruang dan sirkulasi dalam bangunan, maka
dapat digambarkan hubungan antar ruang pada gedung pusat pembinaan sepak
takraw sebagai berikut.

Hubungan Ruang
Sumber: Analisis Penulis, 2021

4.4.6. Analisis Pola Sirkulasi

Berdasarkan hubungan ruang, dan zonasi ruang diatas, serta


pertimbangan akses, akustik, pencahayaan hingga tata udara pada tiap ruang,
maka didapatkan pola ruang melalui sketsa diagram bubble sebagai berikut.

Sketsa Skema Pola Ruang


Sumber: Analisis Penulis, 2021

Menurut Francis Dk Ching (2000: 235), semua alur pergerakan baik itu
orang, kendaraan, barang maupun pelayanan pada dasarnya bersifat lurus atau
linear. Jalur sirkulasi dibentuk berdasarkan hirarki, fungsi dan zonasi tiap ruang.

Pola Sirkulasi Ruang


Sumber: Analisis Penulis, 2021

4.4.7. Analisis Besaran Ruang

Analisis besaran ruang pada pusat pembinaan sepak takraw tersebut


dilakukan berdasarkan dasar pertimbangan sebagai berikut:

1) Jumlah Pelaku Aktivitas

Anda mungkin juga menyukai