Anda di halaman 1dari 16

FRASA

Pengertian
Frasa atau frase merupakan satuan linguistik yang lebih besar dari kata
dan lebih kecil dari klausa dan kalimat. Frasa adalah kumpulan kata
nonpredikatif. Artinya frasa tidak memiliki predikat dalam strukturnya.
Itu yang membedakan frasa dari klausa dan kalimat. Contoh :
 ayam hitam saya
 ayam hitam
 ayam saya
 rumah besar itu
 rumah besar putih itu
 rumah besar di atas puncak gunung itu
Ciri-Ciri Frasa

Frasa memiliki beberapa ciri yang dapat


diketahui, yaitu :
 Terbentuk atas dua kata atau lebih dalam
pembentukannya.
 Menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat.
 Mengandung satu kesatuan makna gramatikal.
Bersifat Non-predikatif.
JENIS FRASA BERDASARKAN UNSUR PEMBENTUKNYA

A. Frasa Endosentris
Frasa endosentris adalah frasa yang memiliki unsur pusat.
Jenisnya ada tiga:
1.    Frasa Endosentris Koordinatif,
yaitu frasa endosentris yang semua unsurnya adalah unsur
pusat dan mengacu pada hal yang berbeda diantara unsurnya
terdapat (dapat diberi) ‘dan’ atau ‘atau’.
Contoh:
a. rumah pekarangan
b. suami istri
c. dua tiga (hari)
c. ayah ibu
2.      Frasa Endosentris Atributif, yaitu frasa
endosentris yang disamping mempunyai unsur pusat
juga mempunyai unsur yang termasuk atribut. Atribut
adalah bagian frasa yang bukan unsur pusat, tapi
menerangkan unsur pusat untuk membentuk frasa
yang bersangkutan.
Contoh:
1.      pembangunan lima tahun
2.      sekolah Inpres
3.      buku baru
4.      orang itu
3. Frasa apositif yaitu frasa yang salah satu
unsurnya (pola menerangkan) dapat menggantikan
kedudukan unsur intinya (pola diterangkan).
contoh :
Farah si penari ular itu sangat cantik.
kata Farah posisinya sebagai diterangkan (D),
sedangkan si penari ular sebagai menerangkan (M).
B. Frasa eksosentris yaitu frasa yang salah satu
unsur pembentuknya menggunakan kata tugas.
contoh : dari Bandung, kepada teman, di
kelurahan, dll.
Frasa Berdasarkan Satuan Makna yg Dikandung :

1. Frasa biasa yaitu frasa yang hasil pembentukannya


memiliki makna yang sebenarnya (denotasi).
Contoh : a) Ayah membeli kambing hitam
b) Meja hijau itu milik ayah.

2. Frasa idiomatik yaitu frasa yang hasil


pembentukannya menimbulkan/memiliki makna
baru atau makna yang bukan sebenarnya (konotasi).
Contoh  :
a) Orang tua Lintang baru kembali dari Jakarta.
b. Saya selalu dijadikan kambing hitam oleh ayah.
Frasa berdasarkan jenis/kelas kata
1. Frasa Nomina
Frasa Nomina adalah kelompok kata benda yang dibentuk dengan
memperluas sebuah kata benda. Frasa nominal dapat dibedakan lagi
menjadi 3 jenis yaitu :
a. Frasa Nomina Modifikatif (mewatasi), misal : rumah mungil, hari
senin, buku dua buah, bulan pertama, dll.
b. Frasa Nomina Koordinatif (tidak saling menerangkan), misal : hak
dan kewajiban, sandang pangan, sayur mayur, lahir batin, dll.
c. Frasa Nomina Apositif
Contoh frasa nominal apositif :
a). Jakarta, Ibukota Negara Indonesia, sudah berumur 485 tahun.
b). Melati, jenis tanaman perdu, sudah menjadi simbol bangsa
Indonesia sejak lama.
c). Banjarmasin,Kota Seribu Sungai, memiliki banyak sajian kuliner
yang enak.
2. Frasa Verbal
Frasa Verbal adalah kelompok kata yang terbentuk dari kata kata kerja.
Kelompok kata ini terbagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Frasa Verbal Modifikatif (pewatas)
terdiri atas pewatas belakang,
a). Ia bekerja keras sepanjang hari.
b). Kami membaca buku itu sekali lagi.
Pewatas depan :
a). Kami yakin mendapatkan pekerjaan itu.
b). Mereka pasti membuat karya yang lebih baik lagi pada tahun mendatang.
2. Frasa Verbal Koordinatif adalah 2 verba yang digabungkan menjadi satu
dengan adanya penambahan kata hubung 'dan' atau 'atau', Contoh
a). Orang itu merusak dan menghancurkan tempat tinggalnya sendiri.
b). Kita pergi ke toko buku atau ke perpustakaan.
3. Frasa Verbal Apositif yaitu sebagai keterangan yang ditambahkan atau
diselipkan. Contoh :
a). Pekerjaan Orang itu, berdagang kain, kini semakin maju.
b). jorong, tempat tinggalku dulu, kini menjadi daerah pertambangan
batubara.
3. Frasa Ajektifa

Frasa ajektifa ialah kelompok kata yang dibentuk oleh kata sifat atau
keadaan sebagai inti (diterangkan) dengan menambahkan kata lain
yang berfungsi menerangkan, seperti : agak, dapat, harus, lebih,
paling dan 'sangat. Kelompok kata ini terdiri dari 3 jenis, yaitu :
a. Frasa Adjektifa Modifikatif (membatasi), misal : cantik sekali,
indah nian, hebat benar, dll.
b. Frasa Adjektifa Koordinatif (menggabungkan), misal : tegap kekar,
aman tentram, makmur dan sejahtera, dll
c. Frasa Adjektifa Apositif, misal :
a). Srikandi cantik, ayu menawan, diperistri oleh Arjuna.
b). Desa Jorong, tempat tinggalku dulu, kini menjadi daerah
pertambangan batubara.
Frasa Apositif bersifat memberikan keterangan tambahan. Frasa
Srikandi cantik dan Desa Jorong merupakan unsur utama kalimat,
sedangkan frasa ayu menawan, dan tempat tinggalku dulu,
merupakan keterangan tambahan.
4. Frasa Adverbial

Frasa Adverbial ialah kelompok kata yang dibentuk


dengan keterangan kata sifat. Frasa ini bersifat modifikasi
(mewatasi),
misal :
 sangat baik kata baik merupakan inti dan kata sangat
merupakan pewatas.
agak besar, kurang pandai, hampir baik, begitu kuat,
pandai sekali, lebih kuat, dengan bangga, dengan gelisah.
Frasa Adverbial yang bersifat koordinatif (yang tidak
menerangkan), contoh :
 lebih kurang kata lebih tidak menerangkan kurang dan
kurang tidak menerangkan lebih.
5. Frasa Pronominal

Frasa Pronominal ialah frasa yang dibentuk dengan kata


ganti, frasa ini terdiri atas 3 jenis yaitu :
a. Modifikatif, misal kalian semua, anda semua, mereka
semua, mereka itu, mereka berdua.
b. Koordinatif, misal engkau dan aku, kami dan mereka,
saya dan dia.
c. Apositif, misal :
a). Kami, putra-putri Indonesia, menyatakan perang
melawan narkotika.
6. Frasa Numeralia

Frasa Numeralia ialah kelompok kata yang dibentuk dengan kata


bilangan. Frasa ini terdiri atas :
Modifikatif, contoh :
a). Mereka memotong dua puluh ekor sapi kurban.
b). Kami membeli setengah lusin buku tulis.

Koordinatif, contoh :
a). Entah dua atau tiga sapi yang telah dikurbankan.
b). Dua atau tiga orang telah menyetujui kesepakatan itu.

Frasa Interogativ Koordinatif ialah frasa yang berintikan pada kata


tanya. contoh :
a). Jawaban dari apa atau siapa ciri dari subjek kalimat.
b). Jawaban dari mengapa atau bagaimana merupakan pertanda dari
jawaban predikat.
Frasa Demonstrativ Koordinatif ialah frasa yang dibentuk
oleh dua kata yang tidak saling menerangkan.
contoh :
a). Saya tinggal di sana atau di sini sama saja.
b). Kami pergi kemari atau kesana tidak ada masalah.

Frasa Preposisional Koordinatif ialah frasa yang dibentuk


oleh kata depan yang tidak saling menerangkan.
contoh :
a). Petualangan kami dari dan ke Jawa memerlukan waktu
satu bulan.
b). Perpustakaan ini dari, oleh, dan untuk masyarakat
umum.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai