Anda di halaman 1dari 26

A.

Teks Hasil Observasi


Teks laporan hasil observasi adalah teks yang memuat klasifikasi mengenai jenis sesuatu
berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan bersifat global atau universal. Teks laporan lebih
menekankan pada pengelompokan berbagai hal ke dalam jenis sesuai dengan ciri setiap jenis
pada umumnya. Teks ini juga berkaitan dengan hubungan antara sebuah kelas dan subkelas
yang ada didalamnya.

Unsur Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi


Berikut akan saya jelaskan unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan dati teks laporan hasil
observasi. Teks laporan hasil observasi memiliki ciri kebahasaan yang diantaranya
mengandung frasa, konjungsi, verba, nomina, kalimat kompleks dan simplek, dan juga
lainnya. Untuk lebih jelasnya simaklah penjelasannya dibawah ini.
1. Menggunakan konjungsi; dan,tetapi.
2. Mengandung kata kerja (verba).
3. Mengandung kalimat simpleks ( kalimat yang terdiri dari satu verba).
4. Menggunakan kalimat kompleks (kalimat yang terdiri dari dua atau lebih verba).
5. Mengandung kata benda (nomina).

Struktur teks laporan hasil observasi :


1. Definisi Umum
2. Definisi Bagian
3. Deskripsi Manfaat

Contoh :

Lingkungan Sekolah

Kami mengunjungi tiga sekolah disbilitas swasta Sekolah untuk anak-anak dengan
ketidakmampuan mendengar ini tergolong luar biasa dari sisi rasio guru per siswa yang tinggi
dan keterampilan guru yang kami amati. Salah satu anak yang kami amati bernama “Tomas”,
dia menunjukkan perkembangan yang lambat sejak masa kanak-kanak dan masih selalu
berjuang di sekolah. Di sekolah terakhirnya, dia sangat tidak bahagia. Di sekolah baru ini,
kepuasannya baru mulai terlihat dengan baik.

Ruang kelas Tomas berisi 8 anak, meskipun hanya 4 yang hadir saat kami sedang
mengamati pembelajaran. Ternyata keempat siswa yang lain desang berada di ruangan yang
berdekatan namun dengan pengajaran dari guru lain. Guru di ruang Tomas mengajarkan
setiap siswa secara individual dengan waktu selama sekitar 10 menit, lalu berpindah dan
mulai mengajar ke siswa lain.Selama sang guru menghampiri setiap siswa, guru secara
berkala memeriksa apakah siswa yang lain masih belajar dan tidak melakukan aktifitas lain
yang menyimpang dari pembelajaran.

Guru kelas ini memiliki kesabaran dan toleransi yang besar terhadap tingkah laku
Tomas yang sering meninggalkan tempat duduknya dan membuat gerakan menari atau
melompat sedikit dan mengganggu pembelajaran. Akan tetapi guru sesekali memberikan
Thomas peringatan untuk mendengarkan pembelajaran dan menunggu guru menjelaskan
pada teman-temannya dahulu.
Fokus penting dari pengamatan yang saya lakukan di sekolah adalah keberadaan taman
bermain. Di sekolah Tomas ini, kedua guru hadir untuk keseluruhan aktivitas bermain pada
jam istirahat siswa. Pengamatan ini tentu tergolong tidak biasa. Alasan guru ikut bermain di
taman bermain adalah karena banyak yang dapat dipelajari di tempat bermain.

Guru juga berpendapat kesempatan pembelaran banyak terjadi jika dilakukan dalam
bermain dan sangat sayang untuk dilewatkan. Suasana di taman bermain pun terasa santai dan
menyenangkan. Tomas perlu dialihkan sekali saat dia menyimpang dari wilayah yang aman.

Tapi jika tidak, guru pun mengalihkan perhatiannya dengan mengawasi beberapa
anak laki-laki yang lebih tua yang sedang bermain dengan teman sekelasnya. Meskipun
kesulitan Tomas mengikuti sebuah agenda tampak jelas dalam permainan di taman bermain
dan juga di kelas, kemudahan dalam membuat hubungan sosial dan sikap ramahnya
tampaknya berkembang dengan pesat di sekolah ini.
B. Pengertian Teks Eksposisi
Teks eksposisi yaitu sebuah paragraf atau karangan yang di dalamnya mengandung sejumlah
informasi yang isi dari paragraph tersebut ditulis dengan tujuan untuk menjabarkan atau
memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, padat dan akurat.

Unsur Kebahasaan
unsur kebahasaan yaitu bagian-bagian yang menyusun teks eksposisi. Unsur kebahasaan yang
ada pada teks eksposisi diantaranya adalah pronomina, konjungsi dan kata leksikal.
a. Pronomina
Pronomina yaitu kata ganti orang yang dapat digunakan terutama pada saat pernyataan
pendapat pribadi diungkapkan. Pronomina dapat dikelompokkan menjadi dua bagian:
b. Konjungsi
Konjungsi atau kata penghubung digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat
argumentasi.

Struktur Teks Eksposisi


a. Tesis atau Pernyataan Pendapat
b. Argumentasi
c. Penegasan ulang pendapat

Contoh : Pendidikan Remaja

Remaja adalah masa yang dialami oleh anak-anak pada saat SMP. Masa ini
merupakan masa transisi dimana dimulai,mulai umur 10 hingga 21 tahun. Pada masa itu
remaja juga sedang mencari identitas dirinya. Pada masa ini remaja harus mendapatkan
pendidikan karakter agar menjadi generasi yang jujur,kreatif,peduli,santun, dan percara diri.
Pada masa remaja merupakan masa sulit karena butuh pengendalian diri yang lebih daripada
saat masa anak-anak. Dalam masa ini remaja butuh orang dewasa untuk mengarahkan ke
perilaku positif agar tidak terpengaruh ke perbuatan negative. Jika pengendaliannya baik
maka remaja bisa menjadi anak yang membanggakan orang tuanya. Pendidikan Karakter ini
dapat membentuk remaja menjadi berprestasi. Di dalam pendidikan karakter mereka juga
diajarkan nilai religious yang dapat menguraikan kebaikan agar remaja tumbuh sebagai
manusia yang peka pada lingkungan sosial. Di samping itu mereka juga diajarkan nilai
toleransi dan cinta damai atau nilai-nilai kemanusiaan agar membentuk remaja yang
mempunyai sifat pengasih. Dengan demikian, nilai-nilai positif dalam pendidikan karakter itu
dapat membuntuk remaja yang unggul, Mereka juga dapat bersaing dengan baik di tingkat
nasional maupun internasional. Dengan begitu, remaja yang memiliki karakter kuat. Nilai
positif dalam pendidikan karakter juga dapat membuat kegiatan remaja terarah dan akan
mempunyai budi pekerti yang baik.
C. Pengertian Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi yaitu suatu paragraf yang memuat informasi mengenai suatu tahapan
“mengapa” dan “bagaimana” meliputi peristiwa-peristiwa alam, ilmu pengetahuan, budaya,
sosial dan sebagainya.

Ciri Atau Unsur Kebahasaan Teks Eksplanasi


 Fokus pada hal umum.
 Menggunakan istilah-istilah ilmiah.
 Menggunakan konjungsi waktu atau klausa misalnya jika, bila, apabila, sehingga,
sebelum, pertama, dan kemudian. (eksternal dan internal)
 Bahasanya ringkas menarik dan jelas.
 Biasanya bertema peristiwa alam.
 Ditulis untuk menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana.
 Menggunakan kalimat efektif dan pasif.
 Menggunakan kalimat tanya anterogatif.

Struktur Teks Eksplanasi


1. pernyataan umum
2. sebab akibat
3. interpretasi.

Contoh : Sampah
Pernyataan umum :
Definisi dari sampah itu sendiri yaitu adalah suatu benda ataupun barang yang telah tidak
dimanfaatkan lagi dan keberadaannya amat mengganggu kesehatan masyarakat di sekitar.
Jenis sampah terbagi atas dua macam, yakni sampah organik dan sampah non-organik.
Sampah organik merupakan sampah yang gampang terurai oleh bakteri misalnya daun-daun
kering sayuran serta bekas makanan.
Sampah organik bisa dimanfaatkan untuk dijadikan kompos ataupun pupuk bagi tumbuhan.
Sementara sampah anorgani yaitu jenis sampah yang sulit untuk diuraikan, misalnya Botol
kaleng plastik dan jenisnya.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi keberadaan sampah organik yaitu
dengan diolah atau didaur ulang untuk dijadikan suatu barang yang memiliki nilai jual yang
amat tinggi.
Runtutan penjelasan sebab akibat
Sampah termasuk di antara fenomena yang kali kita jumpai di sekitar lingkungan masyarakat
awal mulanya sampah-sampah biasa berserakan di sekeliling kita akan tetapi sampah itu
menimbulkan dampak yang dapat dirasakan. Misalnya banjir, tanah longsor, dan sumber
penyakit.
Sampah yang terus diabaikan dan menumpuk bisa menimbulkan yang tidak enak sehingga
udara di sekitarnya akan tercemar dan menimbulkan berbagai jenis penyakit kronis seperti
DBD dan muntaber.
Disamping itu sampah juga bisa menimbulkan bencana alam misalnya tanah longsor dan
banjir. Sampah yang dilempar ke sungai lama-kelamaan bisa membuat sungai jadi terhambat
alirannya dan seiringnya waktu air sungai akan meluap.
Pastinya akan menyusahkan kita untuk melakukan kegiatan ataupun bekerja. Disamping itu
banjir yang besar sekali bisa menimbulkan tanah longsor.

Interpretasi
Apabila kita memiliki kebiasaan membuang sampah secara sembarangan kedepannya akan
banyak sekali dampak yang ditimbulkan. Maka dari itu sesama makhluk sosial dan memiliki
keinginan untuk Sejahtera Ayolah sama-sama lingkungan di sekitar kita jaga.
Diawali dengan suatu hal yang kecil,yakni kita buang sampah di tempatnya. Untuk Jenis
sampah organik kita bisa mengolahnya jadi kompos atau pupuk bagi Tumbuhan, sedangkan
untuk sampah non-organik kita juga bisa mengolahnya kembali jadi barang kerajinan yang
memiliki nilai jual yang tinggi.
D. Pengertian Cerpen
Cerpen adalah suatu karya sastra pendek yang menceritakan kisah cerita dari suatu tokoh
yang di dalamnya terdapat permasalahan serta solusi dari masalah tersebut.

UNSUR KEBAHASAAN CERPEN


Majas
Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang yangmempergunakan
bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di
dalam jiwanya.
Beberapa majas yang sering digunakan:
a.   Majas Litotes: pengungkapan yang bertujuan merendahkan diri.
Contoh: Mampirlah ke gubuk kami (Padahal rumahnya besar dan mewah )
b.   Majas Metafora: pengungkapan yang membandingkan suatu benda dengan benda lain
karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh: cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.

Ungkapan/Idiom
        kecil hati = penakut
        besar hati = (-) sombong, (+) bangga
        berat hati = kurang suka melakukan sesuatu pekerjaa/terpaksa
        lapang hati = sabar
        tinggi hati = sombong; congkak

Peribahasa
1.      Menang jadi arang, kalah jadi abu. Kalah ataupun menang sama-sama menderita.
2.      Bagaikan abu di atas tanggul. Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit
dan mudah jatuh.
3.      Ada padang ada belalang, ada air ada pula ikan. Di mana pun berada pasti akan tersedia
rezeki buat kita.

  Aspek kebahasaan yang membangun teks cerpen meliputi:


a.      Kosakata,
Pemilihan diksi yang benar dan sesuai menjadi penting sebagai tolak ukur kualitas
cerpen yang dihasilkan, serta menambah keserasian antara bahasa dan kosakata yang
dipakai dengan pokok isi cerpen yang ingin disampaikan kepada pembaca.
b.      Gaya bahasa,
Aspek ini berfungsi untuk meningkatkan efek makna dengan jalan memperkenalkan serta
membandingkan suatu benda atau hal lain tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih
umum. Penggunaan gaya bahasa ini akan menimbulkan makna konotasi. Contoh : pucuk
langit, memanggang bus, membajing loncat.
c.       Kalimat deskriptif yang menggambarkan suasana dalam cerita.
d.      Bahasa tidak baku dan tidak formal.
Struktur Cerpen
1. Orientasi
2. Komplikasi
3. Evaluasi
4. Resolusi
5. Koda (coda)
Contoh : Kartu ATM
“Sekarang pakai kartu ATM kalian!”, perintah Bu Nisa, guru Agama kami. ATM itu
singkatan dari Aku Tidak Menyontek. Untuk mendapat kartu itu kita harus mematuhi sebuah
peraturan, yaitu tidak menyontek. Kartu ATM dipakai saat ulangan dan saat latihan. Tapi,
aku tidak mempunyai kartu ATM, karena aku orangnya tidak pintar dan malas belajar.
Akhirnya, ulangan pun dimulai. Aku mengerjakan soal-soal itu. Tapi, nomor 1, 3, 4, 7 dan 9,
aku kesulitan. Kulihat ke sampingku untuk bertanya. Sayangnya ia memakai kartu ATM.
Kulihat ke arah lain. Mereka juga memakai kartu ATM. Bu Nisa tersenyum melihatku.
Akhirnya, aku pun bertanya ke Varia dengan mengancam kalau tidak jawab, ia tidak akan
boleh pulang denganku. Tapi, ia menunjukkan kartu ATMnya. Aku mulai merasa kesal. Aku
pun menjawab soal itu dengan asal-asal. contoh teks cerpen pendidikan. Saat Pulang… Aku
langsung berlari ke mobil Ayah. Aku biarkan Varia mencariku. Biarin aja dia mencariku.
Siapa suruh ia tidak memberiku jawaban. Aku pun memasuki mobil Ayah. Kak Fani, kakak
perempuanku, sudah berada di dalam mobil. “Varia mana, Len?”, tanya Ayah. “Mana aku
tahu”, ucapku sambil melihat ke arah Ayah. “Kita tunggu aja, ya”, kata Ayah. Aku benci
mendengar Ayah berkata begitu. Kulihat Varia membuka pintu mobil dengan muka pucat dan
penuh dengan keringat. “Kamu kenapa tinggalin aku, Len?”, tanya Varia. “Siapa suruh tadi
kamu begitu”, ucapku dengan suara sedikit kasar. “Varia, kamu pakai kartu ATM juga?”,
tanya Kak Fani. “Iya, Kak”, jawab Varia. “Kakak juga ada”, kata Kak Fani sambil
menunjukkan kartu ATMnya. “Kartu ATM itu apa?”, tanya Ayah. Kak Fani dan Varia
menjelaskan kartu ATM kepada Ayah. Aku hanya terduduk diam memandangi jendela.
Setelah selesai menjelaskan, Ayah pun mengerti. “Wah… Helen ada?”, tanya Ayah. “Nggak
ada, Yah”, jawabku menundukkan kepalaku. “Kamu tahu, gak, Len? Kalau ikut ATM, kita
akan dapat kelebihan, loh”, kata Varia sambil menyodorkan sebuah kertas. “Wah… Aku mau
ikut, Var. Besok aku daftar, deh sama Pak Stanlius. Kamu temeni aku, ya, Var”, ucapku
tersenyum setelah membaca kertas itu. “Ok”, kata Varia. Read more :
E. Teks Deskripsi
Teks deskripsi yaitu sebuah teks yang menjabarkan atau memaparkan sebuah objek tertentu
melalui kata-kata yang dapat merangsang panca indera sehingga pembaca seolah-olah
menyaksikan atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan oleh penulis.
Aspek-aspek yang dipaparkan bisa berupa keadaan, karakteristik, sifat atau perasaan yang
dimiliki oleh objek tersebut.
Unsur Kebahasaan Teks Deskripsi
 Menggunakan kata benda sesuai dengan topic yang dibicarakan dalam sebuah teks
deskripsi seperti rumah, pohon sekolah, teman, baju, guru, dan lain sebagainya
 Menggunakan frase yang mengandung kata benda seperti “ Ia adalah ketua OSIS yang
sangat bertanggungjawab terhadap tugas nya”
 Mengandung kata sifat yang menggambarkan sebuah objek seperti rajin, dua sepatu
hitam dan lain sebagainya
 Memiliki kata kerja untuk mengungkapkan pikiran dan pandangan penulis secara
pribadi akan objek yang dijelaskan dalam teks deskripsi
 Megandung kata keterangan yang memberikan informasi tambahan mengenai objek
yang dijelaskan dalam teks deskripsi
 Mengandung bahasa kiasan berupa perumpamaan atau metafora untuk membuat teks
deskripsi menjadi semakin nyata dan dapat dirasakan oleh para pembaca

Struktur Teks Deskripsi


 Identifikasi, pada bagian ini berisikan penentuan dari identitas seseorang, benda, atau
objek lainnya.
 Klasifikasi, merupakan unsur penyusun yang bersistem dalam suatu kelompok menurut
kaidah atau standar yang sebelumnya sudah ditetapkan.
 Bagian Deskripsi, berisikan gambaran atau pemaparan tentang suatu objek atau topik
yang ada dalam paragraf tersebut.

Contoh : Kelas XII IPS 1


Kelas XII IPS 1 sudah menjadi seperti rumah bagi kami di sekolah. Di sanalah kami bertemu
dengan teman-teman yang sangat baik, ramah dan hangat. Di sana juga kami menuntut ilmu
demi meraih masa depan.
Walaupun kelas kami tidak begitu luas, hanya sekitar 7 X 6 m2 namun kelas ini sangatlah
bersih dan nyaman.
Lantai kelas dilapisi oleh keramik putih yang sangat bersih dan mengkilap. Tidak hanya
bersih, kelas kami juga sangat lengkap. Kami mempunyai 31 buah kursi dan meja, di
depannya terdapat 2 buah papan tulis putih yang besar. Di samping kiri papan tulis terdapat
meja guru dan lemari besar.
Di dinding kelas yang berwarna putih dan bersih juga dihiasi oleh gambar para pahlawan,
foto presiden, pancasila dan kata-kata mutiara. Di dinding belakang kelas juga terdapat
sebuah mading yang dihiasi dengan pantun, puisi, dan kata-kata mutiara karya kami semua.
Itulah gambaran tentang kelasku, kelas yang sangat bersih dan lengkap sehingga kami semua
semangat dalam belajar demi menyongsong masa depan kami.
F. Pengertian teks cerita fabel
Cerita fabel adalah cerita mengenai kehidupan binatang yang berprilaku layaknya seperti
manusia (prilakunya menyerupai tingkah manusia). Cerita fabel tergolong kedalam jenis
cerita fiksi (cerita fiksi adalah suatu cerita yang bukan berasal dari kehidupan yang nyata
atau disebut juga dengan cerita fiktif). Cerita fabel disebut juga dengan cerita moral, hal
tersebut dikarenakan pesan yang terdapat didalam cerita fabel sangat erat kaitannya dengan
moral kehidupan.

Unsur Kebahasaan
 1. Kata Kerja
Teks fabel memiliki 2 kata kerja yaitu
1. Kata Kerja Transitif : kata kerja yang memiliki objek. Contoh: Ibu memakan nasi
1. Kata Kerja Intransitif : kata kerja yang tidak memiliki objek. Contoh: Budi sedang
bersiul
 2. Kata Sandang Si dan Sang
Contoh :
1. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa teman temannya
2. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut
 3. Kata Keterangan Tempat dan Waktu
Contoh :
1. Pada suatu hari, terdapat semut yang sedang berjalan ditamna.
2. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu.

Struktur teks cerita fable:


1. Orientasi
2. Komplikasi
3. Resolusi
4. Koda

Contoh : Seekor Rubah dan Seekor Kucing


(Orientasi)
Suatu ketika ada seekor kucing dan seekor rubah sedang bercakap-cakap. Si rubah, adalah
makhluk sombong, yang membual betapa pintaranya dia. “Kenapa, saya tahu setidaknya
seratus cara untuk menjauh dari musuh kita bersama, anjing-anjing,” katanya.
(Komplikasi)
“Saya hanya tahu satu trik untuk menjauh dari anjing,” kata si kucing. “Kamu harus mengajar
saya beberapa trik dari kamu!”
“Yah, mungkin suatu hari nanti, ketika saya punya waktu, saya bisa mengajarkan beberapa
trik yang lebih sederhana,” jawab rubah enteng.
Saat itu mereka mendengar gonggongan dari anjing-anjing di kejauhan. Gonggong tersebut
semakin keras dan keras – anjing-anjing tersebut datang ke arah mereka!
(Resolusi)
Seketika itu pun kucing tersebut berlari ke pohon terdekat dan naik ke cabang di luar
jangkauan anjing apapun. “Ini adalah trik yang kuceritakan, satu-satunya yang saya tahu,”
kata si kucing. ‘Mana dari seratus trik kamu yang akan kamu gunakan?’
(Coda)
Rubah tersebut pun duduk diam di bawah pohon, bertanya-tanya trik mana yang ia harus
gunakan. Sebelum dia bisa mengambil keputusan, anjing-anjing tersebut pun tiba. Mereka
menhajar rubah tersebut dan mencabik-cabiknya.
G. Pengertian Teks Biografi
Teks biografi adalah suatu bentuk teks yang berisi mengenai kisah atau cerita suatu tokoh
dalam mengarungi kehidupannya, entah itu berupa kelebihan, masalah atau kekurangan yang
ditulis oleh seseorang agar tokoh tersebut bisa menjadi teladan untuk orang banyak.

Unsur kebahasaan yang terdapat pada teks biografi


1. Kata rujukan
      Kata rujukan adalah bagian kata auat biasa disebut dengan kelompok kata yang merujuk
pada kata-kata sebelumnya. Contohnya yaitu sebagai berikut;
 Habibie kemudian pindah ke bandung untuk melajutkan pendidikan setelah bapaknya
meninggal.
Kata-NYA merujuk pada  habibie
 Perjalanan hidup ki hajar dewantara benar-benar ditandai dengan perjuangan dan
pengabdian pada kepentingan bangsa dan negaranya.
Kata-NYA merujuk  pada Ki Hajar Dewantara
 Susi susanti memulai karir bulu tangkis dikub milikpamannya, PB Tunas
Tasikmalaya.
Kata-NYA merujuk pada susi susanti
2. Adanya keterangan aktivitas, waktu dan tempat
      Pada teks cerita biografi selalu disertai dengan adanya keterangan aktivitas, waktu dan
tempat. Adanya keterangan aktivitas, waktu dan tempat guna untuk memperjelas dalam suatu
kalimat tersebut.
A. Keterangan waktu misalnya :
 10 november 1999
 Setelah tamat sekolah menengah atas
B. Keterangan aktivitas, misalya:
 Meninggal dunia
 Menikah
C. Keterangan tempat, misalnya;
 Yogyakarta
 Jawa timur
3. Penggunaan kata kerja
Disetiap teks naratif, eperti teks biografi selalu terdapat kata kerja yang menyatakan tindakan.
Misalnya:
 Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu
membangkitkan semangat antikolonial.
 Badminton world federation memberikan penghargaan hall of fame kepada susi
susanti.
 Pemerintah kolonial belanda melalui gubernur jenderal idenburg menjatuhkan hukum
buang  tanpa proses pengadilan.
4. Penggunaan kata hubung
Kata hubung biasa  disebut dengan konjungsi. Kata penghubung berfungsi sebagai
penghubung  antara kata yang satu dengan kata yang lainnya.

Struktur Teks Biografi


a. Orientasi
b. Peristiwa dan Masalah
c. Reorientasi

Contoh : R.A Kartini


Orientasi
Raden Ajeng Kartini atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Kartini. Dia merupakan
keturunan dari keluarga yang terpandang dan lahir pada tanggal 21 April 1879. Satu hal yang
diwariskan oleh keluarganya adalah pendidikan.
Kartini pernah merasakan duduk dibangku sekolah dasar hingga ia tamat di sekolah dasar.
Karakternya yang haus akan ilmu pengetahuan, membuatnya untuk terus melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Namun, ayahnya tidak memberikan izin kepada Kartini untuk dapat melanjutkan
pendidikannya. Mengetahui sikap ayahnya, Kartini sangat sedih namun dia tidak bisa
mengubah keputusan ayahnya.
Peristiwa dan Masalah
Kartini tidak boleh lagi keluar rumah sampai waktunya dia menikah atau istilahnya dipingit.
Untuk menghilangkan rasa jenuhnya itu, Kartini menghabiskan waktunya untuk membaca
buku ilmu pengetahuan yang ia miliki.
Hobbinya yang suka membaca ini menjadi rutinitas harian Kartini. Bahkan, dia tidak segan
untuk bertanya kepada ayahnya bila ada hal yang ia tidak mengerti atau kurang paham.
Lambat laun, pengetahuan yang ia miliki semakin bertambah dan wawasannya pun menjadi
lebih luas.
Peristiwa dan Masalah
Banyak karya dan pemikiran wanita Eropa yang ia kaguminya. Terlebih kebebasan mereka
untuk bisa terus bersekolah. Rasa kagum itu sangat menginspirasinya untuk dapat memajukan
wanita di Indonesia.
Dalam sudut pandangnya, wanita tidak hanya harus bisa dalam urusan belakang rumah
tangga saja. Tapi lebih dari itu, wanita juga harus bisa dan punya wawasan dan ilmu yang
lebih luas lagi.
Dia pun mulai bergerak untuk mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajari baca dan
menulis. Semakin hari, Kartini semakin disibukkan dengan aktivitas membaca dan
mengajarnya.
Peristiwa dan Masalah
Kartini juga mempunyai banyak teman di Belanda dan sering sekali berkomunikasi dengan
mereka. Bahkan dia sempat memohon kepada Mr. J.H. Abendanon untuk dapat memberinya
beasiswa untuk bersekolah di Belanda.
Belum sempat permohonan tersebut dikabulkan, dia sudah dinikahkan dengan Adipati
Rembang yang bernama Raden Adipati Oyodiningrat.
Berdasarkan data sejarah, R.A Kartini ikut dengan suaminya ke Rembang setelah mereka
menikah. Walau begitu, cita-cita Kartini tidak padam begitu saja. Beruntung sekali ia
memiliki suami yang sangat mendukung cita-citanya.
Berkat kegigihan serta dukungan oleh sang suami, Kartini mampu mendirikan sekolah wanita
di berbagai daerah. Seperti di daerah Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Madiun, Malang,
Cirebon, dan daerah yang lainnya. Waktu itu, sekolah wanita dikenal dengan sebutan Sekolah
Kartini.
Peristiwa dan Masalah
Kartini adalah seorang wanita Jawa yang mempunyai pandangan melebihi zamannya pada
saat itu. Meski dia sendiri terbelenggu oleh zaman yang mengikatnya dengan adat istiadat.
Pada tanggal 17 September 1904, Kartini meninggal dunia pada usia 25 tahun, setelah
melahirkan anak pertama dan satu-satunya.
Dia adalah salah satu wanita yang menjadi pelopor emansipasi wanita di tanah Jawa. Surat-
surat korespondensinya dengan teman-temannya di Belanda kemudian dibukukan oleh
Abendanon dengan judul “Door Duistemis Tot Licht” atau yang biasa kita kenal sebagai
“Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Buku ini merupakan salah satu buku yang banyak menginspirasi wanita di Indonesia. Tidak
hanya wanita pada zamannya, namun hingga pada saat ini.
Reorientasi
Sesuai dengan Keppres No.108 Tahun 1964, Kartini resmi diberi gelar menjadi seorang
pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia. Keppres ini juga menetapkan tanggal 21 April
sebagai Hari Kartini.
Namanya kini, diabadikan sebagai nama jalanan dibeberapa daerah di Indonesia. Tidak hanya
di kota-kota di Indonesia saja, melainkan di kota-kota di Belanda. Seperti di kota Trecht,
Venlo, Amsterdam, dan Harleem.
Dan bahkan WR. Supratman membuatkan sebuah lagu untuk mengenang jasa-jasa yang
sudah dilakukan oleh RA. Kartini. Lagunya berjudul “Ibu Kita Kartini”.
H. Pengertian Teks Prosedur
Tujuan teks prosedur yaitu untuk membantu pembaca atau pendengar memahami bagaimana
cara melakukan atau membuat sesuatu dengan tepat atau dengan kata lain, tujuan penulisan
teks prosedur yaitu untuk memperoleh hasil akhir.

Unsur Kebahasaan Teks Rekaman Percobaan


Unsur kebahasaan atau ciri kebahasaan dalam teks rekaman percobaan hampir serupa dengan
unsur kebahasaan dalam teks prosedur. Jika kamu masih ingat, unsur-unsur kebahasaan
dalam teks prosedur, antara lain sinonim, antonim, dan kata bilangan. Begitu pula dengan
teks rekaman percobaan, terdapat penggunaan kata bilangan atau numeralia.
·Sinonim : suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian
yang sama atau mirip. Sinomin dapat juga disebut sebagai persamaan kata atau padanan kata.
Contoh : - binatang = fauna
- bohong = dusta
- haus = dahaga

Antonim : suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan
kata.
Contoh : - keras x lembek
- naik x turun
- kaya x miskin

Kalimat Kompleks/Kalimat Majemuk : Kalimat majemuk merupakan kalimat yang memiliki dua
pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat.
Contoh : Diandra menyapu halaman rumah dan Shafira membersihkan ruang tamu.
Kata Hubung : sekumpulan kata yang berfungsi sebagai penghubung atau menghubungkan
susunan kata dengan kata lain di dalam sebuah kalimat.
Kata rujukan : kata yang merujuk pada kata lain yang telah digunakan sebelum nya
Contoh : Dia,Mereka,Beliau
Istilah teknis : Sebuah kata yang memiliki arti khusus dalam bidang tertentu keahlian.
Contoh : Mengedit, Menyuntik
Kalimat perintah : kalimat yang mengandung makna meminta/ memerintah seseorang untuk
melakukan sesuatu
Contoh : Potonglah bambu menjadi dua bagian sama panjang!
Kata bilangan : kata yang menyatakan jumlah benda atau urutannya dalam suatu deretan
Contoh : Pertama,kupaslah kulit buah mangga!

Struktur Teks Prosedur Kompleks


1. Bagian Tujuan
2. Bagian Material
3. Bagian Langkah-Langkah

Contoh: Cara Membuat Blog


Blog mulai dikenal apalagi dengan banyaknya pengguna internet saat ini yang semakin
melonjak. Penggunaan blog sebagai media sangat dibutuhkan guna menunjang segala
kebutuhan berita dan informasi terkait apapun. Berikut adalah cara membuat blog bagi
pemula yang dapat digunakan pada blogspot.
 Setelah anda sampai pada halaman google
 Kunjungi http://www.blogger.com
 Daftarkan email anda (gmail)
 Usai berhasil login, maka anda akan menuju halaman dashboard blog, dan anda bisa
memulai membuat blog baru
 Isikan kolom judul, alamat blog yang ingin anda buat, dan memilih latar belakang
blog anda untuk tampilan yang bagus
 Setelah selesai tinggal klik tombol “buat blog”
 Tunggu beberapa saat, dan blog anda siap digunakan
I. Pengertian Teks Ulasan
Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap suatu karya (drama atau
film). Mengulas suatu film dan drama mengharuskan kita untuk bersikap kritis. Sikap kritis
ini sangat penting agar ulasan yang kita tulis tersebut berkontribusi bagi kemajuan film dan
drama itu sendiri.

Unsur Kebahasaan 
1. Teks ulasan drama/film berisi penonjolan terhadap unsur-unsur karya seni yang
hendak diulas.
Dapat berupa dialog dalam cerita, hal yang menarik penulis, sesuatu yang khas pada objek
ulasan, dapat juga dengan membandingkan karya drama/film yang sejenis.

Pada teks ulasan drama/film ini, muncul kata adjektiva (kata sifat) seperti : menarik/tidak
menarik, mengharukan, memilukan, bernilai, memuaskan, baik/kurang baik, mencekam,
menakutkan, dan lain sebagainya. Hal ini tentu untuk mendeskripsikan objek yang diulas.

Kata sifat atau kata keadaan adalah kata yang menerangkan tentang keadaan, sifat, watak,
tabiat suatu benda. Kata sifat memberikan jawaban atas pertanyaan bagaimana atua dalam
keadaan apa. Adjektiva juga mampu diperluas lagi dengan amat..., ....sekali, sangat.....

2. Menggunakan kata-kata opini atau persuasif

Contohnya : inilah drama/film Indonesia yang patut untuk ditonton, drama/film ini sungguh
menarik untuk ditonton, drama/film ini benar-benar menghibur, drama/film yang ditampilkan
mengandung nilai moral yang perlu kita teladani, dan lain-lain.

3. Menggunakan konjungsi internal dan konjungsi eksternal

a.) Konjungsi internal (intrakalimat), konjungsi yang menghubungkan dua


argumen/gagasan/ide dalam kalimat simpleks atau dua kelompok klausa.  Terdapat 4 (empat)
kategori makna hubungan:
 Penambahan/kesejajaran, yaitu konjungsi dan, atau, serta;
 Menyatakan waktu, yaitu sejak, setelah, sesudah, ketika, saat;
 Menyatakan perbandingan, yaitu tetapi, melainkan, sedangkan, tidak hanya, tetapi
juga, bukan saja/hanya..., melainkan juga...;
 Menyatakan sebab-akibat, yaitu sebab, akibat, sehingga, jika, karena, apabila,
bilamana, jikalau.
b.) Konjungsi eksternal (antarkalimat), konjungsi yang menghubungkan dua
peristiwa/deskripsi hal/benda dalam kalimat kompleks atau 2 kalimat simpleks. Sama halnya
dengan intrakalimat, konjungsi ini juga dibedakan atas 4 kategori makna hubungan :
 Penambahan/kesejajaran, yaitu konjungsi lebih lanjut, di samping itu, selain itu;
 Menyatakan waktu/temporal, yaitu pertama, kedua, ketiga, mula-mula, lalu,
kemudian, berikutnya, selanjutnya, akhirnya ;
 Menyatakan perbandingan, yaitu sebaliknya, akan tetapi, sementara itu, di sisi lain,
namun, namun demikian, walaupun demikian/begitu, dan sebagainya ;
 Menyatakan sebab-akibat, yaitu oleh karena itu, akibatnya, hasilnya, jadi, sebagai
akibat, maka.

4. Menggunakan ungkapan perbandingan (persamaan/perbedaan)


Contohnya : daripada, sebagaimana, demikian halnya, berbeda dengan, seperti, seperti
halnya, serupa dengan, dan sebagainya.

5. Menggunakan kata kerja material dan kata kerja relasional


Kata kerja material, yaitu kata kerja yang menyatakan kegiatan fisik/proses. Misalnya :
makan, minum, membawa, berbicara, melamun, bertepuk tangan, mendengarkan, menunggu,
melebur, memukul, bertanya, dan lainnya.
Kata kerja relasional adalah kata kerja yang berfungsi untuk membentuk predikat nominal
(kata-kata kopulatif) dan dapat juga membantu memperjelas predikat (kata kerja bantu).
 Contoh kata kerja relasional sebagai kopulatif : bernama, disebut, jadi/menjadi,
meruapakan, adalah, ialah, yaitu, yakni, dan sebagainya.
 Contoh kata kerja relasional sebagai kata bantu : pasti, harus/perlu/wajib, jadi,
mungkin, boleh, harap, bisa, hendak/ingin/mau/akan, dapat/bisa, ada, dan sebagainya.

Struktur Teks Ulasan


1. Orientasi,
2. Tafsiran,
3. Evaluasi,
4. Rangkuman,

Contoh: Tragedi Menginap di Kost

Semester 2 saya di izinkan untuk ngkost oleh orang tua saya. Karena di semester 2 banyak
kegiatan malam yang harus saya lakukan. Sebelum itu, saya tidak pernah ngekost.
Saya selalu berangkat dari rumah sendirian dengan mengendarai sepeda motor karena rumah
saya lumayan jauh dari kampus.
Kostan yang saya pilih letaknya tidak terlalu jauh dengan kampus. Kira-kira hanya
membutuhkan waktu 5 menit jika berjalan kaki. Saya satu kamar dengan teman saya, Shafira
namanya.
Meskipun berbeda jurusan tapi bagi begitu dekat dan akrab. Setelah merapihkan barang saya,
saya mulai melakukan aktivitas seperti biasanya. Saya harus mulai beradaptasi.
Tepatnya hari minggu, pertama kalinya saya menginap di kostan. Pada malam hari, saya
terbangun dari tidur saya. Saya melihat sesosok hantu berkepala tanpa tubuh yang melayang
di samping lemari saya.
Saya sangat ketakutan dan ingin berteriak tapi tidak bisa. Rasanya suara saya tercekat di
tenggorokan. Saya ingin membangunkan Shafira, tapi tangan ini tidak bisa bergerak.
Lalu saya putuskan untuk menutup mata dan berdoa. Setelah saya membuka mata,
Alhamdulillah hantu itu sudah tidak ada. Kemudian saya melanjutkan tidur sambil berdoa.
Saya merasa bersalah karena sebelum tidur tidak berdoa terlebih dahulu. Sejak saat itu saya
sering sholat dan mengaji bersama Shafira agar kami tidak diganggu lagi oleh hantu yang
saya lihat.
J. Pengertian Teks Diskusi
Secara singkat, teks diskusi adalah sebuah teks yang memberikan dua pendapat berbeda
mengenai suatu hal (satu “pro” dan satu “kontra) yang menyebabkan kedua belah pihak
menjadi saling membicarakan masalah yang sedang dipersoalkan (diskusi).
Diskusi merupakan salah satu bentuk kegiatan wicara. Dengan berdiskusi kita dapat
memperluas pengetahuan serta memperoleh banyak pengalaman. Diskusi adalah pertukaran
pikiran, gagasan, pendapat antara dua orang atau lebih secara lisan.

Unsur kebahasaan di teks diskusi.


a. Pengggunaan konjungsi perlawanan. Contohnya :
   * tetapi
   * namun
   * padahal
b. Penggunaan kohesi leksikal.
    Kohesi leksikal adalah perpaduan yang dicapai melalui pemilihan kata. Bentuknya adalah :
   * pengulangan ( repetisi)
   * antonim
   * sinonim
c. Penggunaan kohesi gramatikal. Kohesi gramatikal adalah perpaduan yang dicapai melalui
elemen dan aturan gramatikal. Bentuknya adalah :
   * pengacauan (referensi)
     Mengacu pada kata , frasa , dan satuan.
  * penyulihan (subtitusi/pengganti)

d. Penggunaan modalitas.
    Penggunaan modalitas adalah kata - kata yang menjelaskan suatu peristiwa karena
tanggapan si pembicara atas berlangsungnya peristiwa tersebut.
    Bentuknya adalah :
  * harus
  * akan
 
Struktur Teks Diskusi
Teks diskusi memiliki 4 struktur, diantaranya yaitu isu, argumen mendukung, argumen
menolak, dan terakhir adalah kesimpulan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dibawah ini.
1. Isu, berisi masalah yang akan didiskusikan lebih lanjut.
2. Argumen mendukung, berisi argumen (alasan) mendukung hal yang menjadi pokok
masalah diskusi.
3. Argumen menentang, berisi argumen yang bertentangan dengan argumen yang
mendukung.
4. Kesimpulan, berisi kesimpulan dan rekomendasi mengenai isu yang dibahas.
Usahakan mengambil jalan tengah dari isu yang dibahas.

Dampak Menonton Televisi bagi Remaja


 Isu
Di dalam era globalisasi ini tayangan televisi sudah tidak bisa dihindari. Dengan menonton
televisi, kita bisa memperoleh bermacam-macam informasi, termasuk di dalamnya hiburan.
Pertanyaannya adalah adakah dampak negatif yang ditimbulkan dari menonton televisi?
Sebagian masyarakat menganggap bahwa menonton televisi berdampak positif, tetapi banyak
juga masyarakat yang menganggap bahwa menonton televisi berdampak negatif.
Argumen Mendukung
Dampak positif dari menonton televisi adalah sebagai berikut :
Pertama, televisi memiliki kelebihan dalam hal penyajian berita, televisi umumnya selalu up
to date. Hal ini tentu akan membuat remaja tidak ketinggalan informasi dan memberikan
wawasan yang cukup luas pada remaja secara cepat.

Kedua, jika televisi menyajikan acara-acara yang berhubungan dengan pendidikan, hal ini
tentu sangat berguna bagi para pelajar. Seorang pelajar bisa mengambil manfaat berupa
informasi pendidikan dari acara televisi tersebut.

Ketiga, pengaruh positif televisi lainnya adalah remaja bisa menyegarkan otak dengan
menonton beragam tayangan hiburan yang disajikan oleh stasiun televisi. Mulai dari acara
kuis, film, sinetron, atau hiburan-hiburan yang lain.

Keempat, acara televisi sering menayangkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh, baik
dalam dunia pendidikan, dunia usaha, hiburan, atau yang lainnya. Tokoh-tokoh yang
ditampilkan dalam televisi ini bisa memicu remaja untuk mencontoh kesuksesan mereka.
 
Argumen Menentang
Sementara itu, dampak negatif dari menonton televisi adalah sebagai berikut :
Pertama, televisi membuat remaja lupa waktu. Bagi pelajar, kecanduan nonton televisi
menjadi kontraproduktif dengan tugas seorang pelajar yang kewajibannya belajar.
Kedua, banyaknya acara-acara yang kurang mendidik di televisi bisa mempengaruhi
kejiwaan remaja. Film-film yang menampilkan adegan tidak layak ditonton remaja tanpa ada
sensor sangat mudah ditiru oleh remaja.
Ketiga, televisi mampu meningkatkan daya konsumtif remaja. Karena televisi merupakan
media iklan yang memiliki pengaruh tinggi terhadap konsumennya. Iklan yang ditayangkan
secara terus menerus sepanjang hari, remaja untuk untuk membeli produk yang dipromosikan
oleh produsen.
Keempat, banyak acara televisi yang isinya kurang sesuai dengan norma masyarakat
Indonesia, termasuk juga dengan berita-berita yang kerap menayangkan kekerasan tanpa
disensor terlebih dahulu. Acara demikian jika ditonton oleh remaja yang notabene suka
meniru, tentu bisa ditiru oleh mereka.
Simpulan
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa televisi mempunyai dampak
positif atau negatif. Hal itu bergantung pada penonton televisi.
K. Pengertian Teks Eksemplum
Teks eksemplum merupakan teks cerita yang menceritakan tentang perilaku atau tokoh dari
sebuah cerita. Ceritanya diawali dengan pengenalan tokoh, setelah itu membahas peristiwa
apa saja yang dilalui oleh tokoh, dan diakhiri dengan interpretasi dari dalam diri tokoh
tersebut.

Unsur kebahasaan teks eksemplum


a.       Kata keterangan tempat, waktu, tujuan, dan cara.
b.      Kata hubung intrakalimat dan antarkalimat.
c.       Kalimat majemuk setara dan bertingkat.

Struktur Teks Eksemplum


Berikut adalah penjelasan tentang struktur teks eksemplum :
1. Abstrak, adalah inti dari suatu peristiwa sebagai pengantar yang menggambarkan
peristiwa yang akan diceritakan.
2. Orientasi, adalah bagian awal dari teks eksemplum, biasanya berisi tentang pengenalan
tokoh.
3. Insiden, adalah bagian yang menjelaskan tentang kejadian-kejadian yang dialami oleh
tokoh. Biasanya tokoh mendapatkan suatu permasalahan atau persoalan.
4. Interpretasi, adalah bagian yang menjelaskan tentang pesan moral, evaluasi, dan akibat
yang timbul karena tindakan tokoh. Interpretasi hampir sama dengan koda yang terdapat
pada struktur teks anekdot.
5. Koda, adalah bagian penutup dalam cerita

Contoh : Burung Pipit yang Sombong


Orientasi :
Dikisahkan di suatu hutan belantara hiduplah sekelompok burung pipit. Salah satu burung
pipit itu bernama Dira. Dira juga tinggal bersama para hewan lainnya. Ia dikenal sebagai
seekor burung yang sombong dan cenderung suka hidup menyendiri karena Dira selalu
merasa bahwa dirinya saja yang paling benar dan mampu.
Insiden :
Suatu ketika, sekelompok burung pipit tersebut sedang membuat sarang dari tumpukan
jerami. Dengan sabarnya mereka membuat sarangnya agar terlihat kokoh dan rapih. Namun
lain halnya dengan Dira, ia dengan sombongnya membuat sarang dari potongan kertas warna-
warni. Dira menganggap jika menggunakan kertas akan jauh lebih menarik dibandingkan
sarang burung pipit lainnya.
Dira juga tidak memperhatikan kekokohan dari sarang yang ia buat. Disamping Dira juga ada
burung pipit lain yang juga sedang membuat sarang dari tumpukan jerami. Burung pipit itu
bernama beti. Beti dikenal sebagai seekor burung pipit yang mempunyai sifat dermawan dan
rendah hati.
Jadi, sifatnya sangat berbanding terbalik dengan sifat Dira. Lalu Dira pun mengejek sarang
kepunyaan Beti. “Hei Beti! Sungguh membosankan warna sarang mu itu, hanya
menggunakan tumupukan jerami. Coba deh kamu lihat sarangku, lebih menarik.”
Beti pun hanya diam dan dengan bangganya Dira terus membuat sarangnya dari kertas
warna-warni. “Sebaiknya kamu membuat sarang menggunakan tumpukan jerami agar jauh
lebih kuat.” Saran Beti. Akan tetapi, Dira tetap saja meneruskan membuat sarangnya dengan
menggunakan kertas warna-warni itu dan menghiraukan saran baik dari Beti.
Setelah beberapa jam kemudian semua burung pipit termasuk Dira sudah menyelesaikan
sarangnya. Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya dan semua burung pipit berlindung di
sarang masing-masing. Akan tetapi sarang milik Dira tidak bisa melindungi dirinya dari air
hujan karena sarangnya terbuat dari kertas.
Dira pun panik dan tubuhnya menjadi basah kuyup karena hujan yang sangat deras tersebut.
Dan dengan dermawannya Beti menawarkan Dira untuk berlindung di sarangnya. Akhirnya,
Dira pun menyesali apa yang sudah ia perbuat. Dira menyesal karena membuat sarang
dengan menggunakan kertas warna-warni. Ia juga menyesal karena telah menjadi seekor
burung pipit yang sombong. Dengan demikian, Dira mulai membuat sarangnya lagi dengan
tumpukan jerami.
Interpretasi :
Sejak kejadian itulah, Dira mengubah sikap dan perilakunya. Ia berjanji pada dirinya sendiri
tidak akan menyombongkan dirinya lagi. Dira juga menyadari bahwa kesederhanaan itu juga
sangatlah penting daripada kemewahan serta yang pasti dia tidak bisa hidup sendiri. Karena
kita adalah makhluk sosial.
L. Pengertian Teks Tanggapan Kritis
Teks tanggapan kritis adalah suatu bacaan yang berisi tentang gagasan yang disampaikan
oleh seseorang mengenai persoalan yang sedang terjadi. Sering kali teks tanggapan kritis
digunakan dalam perdebatan atau diskusi di dalam organisasi atau forum yang sedang
membahas sebuah isu terkini.

Unsur Kebahasaan Teks Tanggapan Kritis


1. Kalimat kompleks, kalimat yang memiliki lebih dari dua struktur dan dua verba.
2. Konjungsi, kata penghubung yang menghubungkan setiap kata dan juga setiap
struktur.
3. Kata Rujukan, sesuatu yang digunakan pemberi informasi (pembicara) untuk
menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas. Dikenal juga dengan sebutan
referensi.
4. Pilihan Kata, pemilihan kata yang sesuai dalam penggunaan dan pembuatan teks
tanggapan kritis.

Struktur Teks Tanggapan Kritis


Seperti halnya teks pada umumnya, teks tanggapan kritis juga memiliki struktur pembangun
di dalamnya. Struktur tersebut diantaranya, Evaluasi, Deskripsi dan Penegasan ulang. Untuk
penjelasannya sebagai berikut:
1. Evaluasi. Evaluasi merupakan struktur pertama dalam teks tanggapan kritis yang berisi
tentang pernyataan atau gambaran umum yang dipaparkan oleh penulis mengenai konflik
yang ada dalam teks.
2. Deskripsi. Deskripsi adalah bagian kedua yang berisi tentang penjabaran informasi atau
pernyataan yang dapat mendukung maupun melemahkan suatu pendapat yang telah
dikemukakan sebelumnya.
3. Penegasan Ulang. Penegasan ulang adalah struktur terakhir teks tanggapan kritis yang berisi
mengenai penekanan ulang suatu pendapat terhadap informasi atau data yang sudah diolah
dalam deskripsi.

Contoh: Gerhana Matahari dan Mitos Kebutaan


Evaluasi
Berbicara mengenai gerhana matahari, mungkin banyak diantara kita yang bertanya,
sebenarnya melihatnya secara langung bisa menyebabkan buta, itu sebuah mitos atau fakta?
Deskripsi
Ketika menanggapi tentang fenomena alam tentunya kita bisa mengetahuinya lewat ilmu
sains. Namun sebenarnya gerhana matahari itu?
Gerhana matahari adalah sebuah fenomena dimana posisi bumi, matahari dan bulan sejajar
dan berada pada satu garis lurus. Pada saat itu Bulan akan melintas diantara bumi dan
matahari, untuk beberapa waktu cahaya matahari ke bumi akan terhalang oleh bayangan
Bulan.
Ketika fase total itu terjadi bulan menutupi matahari, korona matahari akan terlihat seperti
menjulur dari pinggir bagian yang ditutupi oleh bulan. Lantas apa hubungan fenomena
tersebuat dengan kebutaan mata?
Menurut Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau
LAPAN, melihat gerhana matahari total secara langsung bisa menyebabkan kebutaan adalah
mitos modern.
Yang benar ialah cahaya matahari pada saat gerhana maupun dalam kehidupan sehari-hari
sama-sama berbahaya, untuk itu jangan melihat matahari secara langsung sebab dapat
merusak mata, lebih tepatnya pada bagian retina.
Kerusakan pada retina yang dimaksud adalah terjadinya solar retinopathy, suatu penyakit
pada mata yang gejalanya muncul titik hitam pada setiap kamu memandang, dan penyakit ini
akan sulit untuk disembuhkan.
Penyebabnya bisa jadi ketika fase gerhana Matahari total terjadi, suasana menjadi sangat
gelap dan pupil mata membesar mencoba untuk menangkap cahaya sebanyak mungkin .
Tetapi ketika fase total berakhir dan bulan mulai bergeser, cahaya matahari akan terang
kembali, perpindahan dari gelap menjadi terang itulah yang sangat berbahaya.
Penegasan Ulang
Melihat dari faktor yang sudah diuraikan tersebut, pertanyaan melihat gerhana matahari bisa
menyebabkan kebutaan adalah mitos modern. Faktanya sinar matahari sangat berbahaya jika
kita melihatnya secara langsung, baik ketika gerhana atau dalam kehidupan sehari.
M. Pengertian Teks Tantangan
Teks tantangan ialah teks yang mengandung informasi bantahan terhadap hal yang sedang
kontroversial atau menjadi perdebatan.
Di masyarakat yang dilengkapi dengan data-data dan argumen yang dapat memperkuat
bantahan tersebut. Teks tantangan biasa dipergunakan sebagai sanggahan/penyangga saat
debat.

Unsur Kebahasaan
1. Kalimat Sanggahan
Ciri kalimat sanggahan, antara lain, ditandai dengan pilihan kata kurang sependapat, perlu
ditinjau kembali, belum sesuai, kurang tepat, sebaiknya. Seperti contoh di bawah ini:
 Mohon maaf, saya kurang sependapat dengan Anda.
 Untuk menjaga kestabilan masyarakat, sebaiknya kebijakan menaikkan BBM ditunda.

2. Kalimat Penolakan
Ciri-ciri kalimat penolakan, antara lain, ditandai dengan pilihan kata tidak setuju, kurang
setuju, tidak sependapat, menolak, ditolak, menentang, tantangan, membantah, bantahan,
sanggahan, disanggah. Beberapa contoh kalimat penolakan antara lain sebagai berikut.
 Saya kurang setuju jika warga yang mempunyai mobil dan tidak mempunyai mobil
ditarik uang keamanan yang sama.
 Saya tidak sependapat dengan kebijakan pengurus RT yang akan menaikkan uang
keamanan karena bersamaan dengan anak masuk sekolah.

3. Kalimat Pernyataan
Ciri lain dari teks tantangan adalah adanya kalimat pernyataan (kalimat deklaratif). Kalimat
pernyataan adalah kalimat yang ditandai intonasi turun dan pada umumnya mengandung
makna yang menyatakan atau memberitahukan sesuatu. Dalam ragam bahasa tulis, biasanya
diberi tanda titik pada bagian akhir.

Struktur Teks Tantangan


Terdapat tiga struktur yang membangun teks tantangan sehingga menjadi utuh, inilah tiga
yang menyusun teks ini.
 Pengantar (Isu), bagian yang mengandung topik yang akan dibantah.
 Argumen, bagian yang mengandung rangkian alasan atau bukti dengan tujuan
mendukung bantahan.
 Simpulan, mengandung pernyataan yang menegaskan bantahan.

Contoh : Narkoba
Pengantar (Isu)
 Narkoba merupakan suatu bahan aktif yang tersusun dari beberapa rangkaian dan
campuran bahan, campuran bahan yang ada dalam narkoba masuk dalam golongan
bahan narkotika, psikotropika dan bahan adiktif.
Argumen
Banyak yang berkata bahwa narkoba ialah obat yang terlarang dan berbahaya bagi kesehatan
tubuh, tapi sebenarnya tak selamanya seperti itu. Narkoba merupakan suatu obat yang tak
jarang digunakan dalam ilmu medis kebutuhan narkoba juga sangat banyak bagia para
penderita penyakit.
Namun, narkoba yang diberikan doketr kepada pasiennya tentulah sesuai dengan ilmu medis
yang berbasis kesehatan, jadi tidak terlalu mempunyai efek samping. Apabila anda menemui
berbagai pengguna narkoba dijalanan lalu anda melihat pengguna itu gila, berarti itu karena
penyalahgunaan obatnya.
Simpulan
Narkoba yang seharusnya digunakan sebagai penyembuh penyakit yang harus digunakan
dengan hati-hati, malahan disalahgunakan. Itulah yang mendapatkan citra buruk pada
masyarakat.
Kesimpulan yang bisa kita dapat dari pembahasan teks tantangan diatas bahwa teks tantangan
ialah teks bantahan terhadap suatu hal yang masih hangat dimasyarakat. Kemudian dalam
penulisan teks tantangan harus memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaannya.
N. Pengertian Teks Rekaman Percobaan
Pengertian teks rekaman percobaan adalah susunan teks yang dibuat dengan isi yang
menceritakan atau menyampaikan hal -hal terkait percobaan yang telah dilakukan oleh
penulis atau peneliti.

UNSUR KEBAHASAAN TEKS REKAMAN PERCOBAAN


Teks rekaman percobaan memiliki unsur kebahasaan yang dalam isi teks tersebut biasanya
berisi penggunaan :
 Sinonim dan Antonim
 Istilah teknis
 Kalimat Kompleks/Kalimat Majemuk
 Kata bilangan
 Kata rujukan
 Kata Hubung
 Kalimat perintah

Struktur Teks Rekaman Percobaan


Struktur teks rekaman percobaan adalah bagian -bagian penting yang terdapt dalam teks dan
menjadi penyusun utama teks rekaman percobaan. Struktur teks rekaman percobaan secara
umum terdiri dari 4 bagian, meliputi :
1.   Tujuan
2. alat dan bahan
3.   Langkah-langkah
4.   Hasil
5.   Simpulan

Contoh : PROSES PEMBUATAN KEMBAR MAYANG


Tujuan :
Kembar mayang adalah sepasang hiasan dekoratif simbolik setinggi setengah sampai satu
badan manusia yang dilibatkan dalam upacara perkawinan adat Jawa, khususnya sejak sub-
upacara midodareni sampai panggih. Kembar mayang biasanya dibawa oleh pria dan
mendampingi sepasang cengkir gading yang dibawa oleh sepasang gadis. Nah sekarang akan
di lampirkan proses bagaimana membuat kembar mayang ini. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengasah ketrampilan kita sebagai seorang pemula.
Alat dan bahan :
Berikut ini alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kembar mayang sederhana :
1. Gunting
2. Pisau
3. Stapler
4. Batang pisang
5. Janur
 Langkah-langkah :
Adapun cara pembuatan kembar mayang sederhana adalah seperti berikut :
1. siapkan gedebong pisang yang nantinya akan di tancapi oleh janur!
2. Ambil janur yang masih segar!
3. Gunting janur tersebut sesuai dengan pola yang diinginnkan!
4. Ulangi proses diatas untuk beberapa helai janur!
5. Setelah siap semua tancapkan janur itu pada gedebog pisang yang sudah di siapkan tadi!
6. Gunakan stepler ketika akan menggabungkan janur disebelahnya!
7. Susun janur sedemikian rupa!
8. Ulangi kegiatan di atas hingga memenuhi gedebog pisang!
9. Terakhir, beri bunga pada bagian atas kembar mayang!
Hasil :
Setelah selesai melalui langkah-langkah tersebut, kini kembar mayang siap untuk di pajang
pada pelaminan atau hanya sekadar untuk hiasan karena ini merupakan kembar mayang yang
sederhana.
Simpulan :
Kembar mayang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kita bisa memanfaatkannya untuk
usaha sampingan. Hasilnya juga lumayan. Kita tidak perlu susah-susah mencari siapa yang
akan membutuhkan kembar mayang, cukup ikut salon atau dekorasi pengantin

Anda mungkin juga menyukai