Anda di halaman 1dari 6

1.

Contoh paragraf deduktif dan induktif

Contoh paragraf deduktif

Negara Indonesia adalah Negara yang majemuk. Terdapat banyak agama dan
kepercayaan dan selain itu suku budaya Indonesia sangat beragam misalnya suku jawa,
Madura, batak, ambon, bugis, tolaki dan masih banyak lagi suku-suku yang memiliki ciri
khas masing-masing.

Kalimat yang digaris bawahi pada paragraf diatas menandakan bahwa paragraf tersebut
merupakan paragraf deduktif dimana paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat
utamanya terletak diawal paragraf dan diikuti kalimat penjelas.

Contoh paragraf induktif

Paragraf induktif adalah paragraf dimana ide pokoknya terletak diakhir paragraf dan kalimat
penjelasnya berada pada bagian awal paragraph.

 Paragraf induktif analogi

Seseorang yang belajar sama halnya dengan mengasah pisau yang tumpul. Pisau yang
tumpul apabila diasah sedikit demi sedikit berangsur tajam. Dengan demikian halnya belajar,
apabila rajin mengulang dan penuh ketekunan, kita akan menguasai materi yang kita pelajari.
Jadi, belajar sama halnya dengan mengasah pisau tumpul.

Kalimat yang digaris bawahi pada paragraf diatas menunjukan bahwa paragraf tersebut
merupakan paragraf induktif analogi dimana induktif analogi merupakan proses penalaran
yang berdasarkan pada pembagian terhadap sejumlah gejala khusus yang memiliki kesamaan,
kemudian ditarik kesimpulan

 Paragraf induktif generalisasi

Semester tahun kali ini lebih sulit. Sebeumnya, mata kuliah yang diajarkan dosen hanya
berupa basic saja sebagai permulaan dalam belajar. Disamping itu, proses belajar mengajar
dikampus sekarang ini lebih ketat. Ditambah lagi banyak tugas-tugas yang harus diselesaikan
serta tidak lupa juga semester kali ini mahasiswa dituntut wajib menyelesaikan penulisan
ilmiah. Oleh karena itu, tidak mengherankan semester kali ini mahasiswa harus lebih pintar
dalam membagi waktu antara kuliah dan urusan pribadi.
Kalimat yang digaris bawahi pada paragraf diatas menunjuka paragraf induktif generalisasi
dimana paragraf ini merupakan paragraf yang isinya berupa menarik kesimpulan terhadap
data yang sesuai dengan fakta atau kejadian ssebenarnya.

 Paragraf induktif sebab akibat (hubungan kalusal)

Melemahnya tukar rupiah terhadap dolar membuat beberapa perusahaan mengubah


strategi pengelolaan keuangan. Ada yang melakukan penghematan pembelian produk bahan
baku dari luar negeri dan ada pula yang yang merumahkan beberapa karyawannya agar
perusahaan bisa survive pada krisis kali ini. Karyawan yang dirumahkan tentu akan semakin
berat karena kehilangan pekerjaannya sedangakan harga kebutuhan pokok terus meningkat

Paragraf diatas menunjukan bahwa paragraf tersebut adalah paragraf hubungan klausa
dimana terdapat sebab serta menimbulkan akibat dari sebab itu sendir

1. Membuat makalah sesuai dengan penulisan yang benar


2. Meresensi buku

Judul Buku : Top No #1 Super Intensif UN SMA IPA 2015


Penulis : Muhammad Amien dan Tim Tentor
Penerbit : BISA! publising
Tanggal Terbit : November 2014
Jumlah Halaman : 631
Kategori : Motivasi
Teks : Bahasa Indonesia

Muhammad amien dan tim tentor ialah penyusun dari buku berjudul Top No #1 Super
Intensif UN SMA IPA 2015 dengan tujuan memberi motivasi serta bimbingan secara mental
dan teori bagi para siswa menengaah atas khususnya pada tingkat SMA/MA yang akan
menghadapi ujian Negara atau UN.
Banyak manfaat yang terdapat dalam buku ini misalnya memberi tips dan arahan apa saja
yang perlu dilakukan sebelum ujian serta mencantumkan pula doa-doa yang dapat
dipanjatkan sebelum mengahdapi ujian agar dapat mengerjakan soal ujian dengan lancar.
Selain bimbingan secara mental didalam buku ini juga terdapat berbagai contoh soal-soal
ujian yang telah lalu yakni dari soal ujian tahun 2011-2014. Didalamnya terdapat berbagai
macam contoh soal-soal yang pernah diujiankan yaitu bahasa Indonesia, bahasa inggris,
matematika, kimia, fisika dan biologi pada tahun 2011-2014. Soal-soal tersebut juga telah
dilengkapi dengan jawaban apabila kita kurang mengerti atau belum bisa menyelesaikan soal
yang tercantum didalam buku ini. Tidak hanya soal-soal pada tahun-tahun lalu saja tetapi
dicantumkan pula prediksi contoh soal yang kemungkinan akan keluar pada ujian di tahun
2015.
Buku ini sangat membantu setiap siswa yang akan mengahadapi ujian dengan karena
sudah terbiasa mengerjakan soal-soal yang terdapat pada buku ini. Pada bagian buku ini juga
dicantumkan test potensi akademik untuk siswa yang akan melakukan test masuk perguruan
tinggi.
Buku ini sangat berguna bagi para siswa yang akan menghadapi ujian serta masuk
perguruan tinggi karena setiap siswa lebih banyak latihan menyelesaikan soal sehingga akan
terbiasa saat menghadapi ujian

3. Membuat kalimat dan menjelaskan perbedaannya


a. Semua
Semua adalah setiap anggota terkena atau termasuk dalam hitungan dan menekankan
pada jumlah yang banyak
Contoh:
Semua warga desa melakuakn kerja bakti di hari jumat
b. Seluruh
Seluruh adalah setiap anggota termasuk dalam hitungan, tetapi dalam pengertian
kekeompokan atau kolektif
Contoh:
Seluruh tubuh anak itu basah karna terkena hujan
c. Segala
Segala adalah semua macam. Dipakai untuk mengacu pada benda yang beraneka
ragam
Dia ingin mengetahui segala hal tentang orang itu
d. Sekalian
Sekalian adalah keserentakan. Hanya digunakan untuk mengacu pada manusia
Contoh:
Sekalian orang di perpustakaan itu menengok kepadanya
e. Segenap
Segenap adalah kelengkapan. Biasanya diikuti oleh kata yang menyatakan manusia
Contoh:
Segenap bangsa Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan
4. Contoh kalimat yang baku dan tidak baku
Kalimat baku adalah kalimat yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia,
baik dari sisi pemilihan kata, ejaan dan stuktur kalimatnya. Kalimat baku merupakan
kalimat efektif sedangkan kalimat efektif belum tentu baku. Sedangkan kalimat tidak
baku adalah kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Berikut contoh kalimat baku dan tidak baku berdasarkan syarat-syaratnya.
a. Logis atau bisa diterima oleh akal sehat
Contoh:
“Bagi yang membawa telepon genggam harap dimatikan!”
Kalimat tesebut bukanlah kalimat baku karena kurang logis dengan menyuruh
mematikan orang yang membawa handphone. Seharusnya kalimatnya adalah:
“Bagi yang membawa telepon genggam harap dimatikan telepon genggamnya.”
b. Hamat atau tidak melakukan pemborosan kata
Contoh:
“Para mahasiswa saling mendorong-dorong untuk memasuki kelas”
Kalimat tersebut mengandung pemborosan kata karena terdapat kata “saling” dan
“dorong-mendorong”. Kalimat diatas seharusnya
“para mahasisiwa saling dorong untuk memasuki kelas”
c. Padu
Contoh:
“Dari data yang didapat menunjukan bahwa kenaikan BBM itu cukup menyulitkan
rakyat kecil”
Kalimat diatas bukanlah kalimat baku karena tidak mempunyai unsure subjek.
Kalimat tersebut akan menjadi baku apabia dirubah menjadi:
“Kenaikan harga BBM cukup menyulitkan rakyat”
d. Kesesuaian stuktur
Kalimat baku memiliki struktur yang sesuai agar tidak terjadi kerancuan makna
Contoh:
“Budi membelikan baju adiknya”
Kalimat diatas tidak baku karena strukturnya salah. Yang dibelikan oleh Budi
bukanlah baju tetapi adiknya. Makna kalimat seharusnya adalah:
“Budi membelikan adiknya baju”
5. Contoh kalimat efektif dan tidak efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang
disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti.
Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah(tidak efektif)
Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan
hadiah.(efektif)
6. Menuliskan contoh kalimat bermakna ganda
a. Ambiguitas fonetik adalah keambiguan yang terjadi karena adanya persamaan
bunyi yang diucapkan dan biasanya banyak terjadi dalam dialog atau percakapan
sehari-hari
Contoh:
“saya kemari untuk membeli tahu itu”
Kalimat diatas mempunyai dua makna yang berasal dari kata tahu. Dua makna
yang timbul adalah
- Apakah saya datang untuk membeli tahu (makanan) itu
- Apakah saya datang untuk memberi tahu (informasi) itu
b. Ambiguitas gramatikal adalah keambiguan yang terjadi karena proses
pembentukan suatu ketatabahasaan baik pembentukan kata, prasa maupun kalimat
Contoh:
“orang tua”
Frasa orang tua jika tidak dimasukan kedalam kalimat akan memiliki dua makna
yaitu orang yang sudah melahirkan kita atau orang yang sudah tua.
Contoh:
- Orang tua Nisa akan pergi ke kota untuk beberapa hari (orang tua
kandung/orang yang melahirkan Nisa)
- Dia menolong orang tua yang akan menyebrang jalan (orang yang usianya
sudah tua)
c. Ambiguitas leksikal adalah keambiguan yang terjadi karena factor dari kata itu
sendiri
Contoh:
Lari
Kata lari memiliki arti yang berbeda jika berada dalam kaliamt yang berbeda
- Nisa berlari karena takut anjing
- Nisa ingin lari dari kenyataan pahit ini
- Nisa berlari mengejar bus sekolah

Anda mungkin juga menyukai