Anda di halaman 1dari 5

Sinonim, Antonim & Hipernim

Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian
yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. Sinonim ini
biasa disebut dengan padanan kata atau persamaan kata. Sinonim merupakan kata-kata yang
mempunyai bentuk berbeda, misalnya pelafalan dan tulisan, namun kata-kata tersebut sebenarnya
mempunyai makna yang sama atau mirip.

Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan
kata. Antonim biasa disebut dengan lawan kata. Antonim merupakan kata-kata yang mempunyai makna
saling berlawanan satu sama lain.

Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika
lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon.

Hiponim adalah kata /frasa yang maknanya itu tercakup dalam kata atau juga frasa lain yang lebih
umum, yang disebut dengan hiperonim atau hipernim. Suatu hiponim ialah anggota kelompok dari
hiperonimnya serta juga beberapa hiponim yang mempunyai hiperonim yang sama disebut juga dengan
kohiponim.

Contoh Homograf

 Amplop
Untuk mengirim surat untuk bapak presiden kita harus menggunakan amplop (amplop = amplop
surat biasa)
Agar bisa diterima menjadi pns ia memberi amplop kepada para pejabat (amplop = sogokan atau
uang pelicin)
 Bisa
Bu kadir bisa memainkan gitar dengan kakinya (bisa = mampu)
Bisa ular itu ditampung ke dalam bejana untuk diteliti (bisa = racun)

Contoh Homofon :

 Masa dengan Massa


Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai (masa = waktu)
Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di media massa (massa = masyarakat umum)

Definisi Paragraf
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dari paragraf itu sendiri adalah bagian bab dalam
suatu karangan yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru.

Dengan definisi tersebut bisa disimpulkan bahwa paragraf adalah bagian dari suatu karangan. Dimana
di dalamnya terkandung kalimat utama dan juga kalimat penjelas. Bahkan. Dalam suatu paragraf juga
terkandung ide pokok yang bisa membantu Anda untuk menjelaskan apa maksud dari paragraf tersebut.

Syarat-Syarat Paragraf

Kelengkapan

Untuk membuat suatu paragraf, tentu saja syarat yang satu ini harus ada. Dimana beberapa unsur serta
struktur seperti gagasan utama, kalimat utama serta kalimat penjelas harus disertakan. Pastinya, suatu
paragraf yang baik tidak hanya terdiri atas gagasan utama ataupun kalimat utamanya saja.

Tanpa adanya kalimat penjelas, paragraf tersebut tidak terkesan hidup dan malah membuat para
pembacanya merasa kebingungan.

Kesatuan

Meski sudah dilengkapi dengan berbagai macam unsur serta struktur, namun jika unsur dan struktur
tersebut tidak menjadi kesatuan maka paragraf tersebut bukan merupakan sebuah paragraf yang baik.

Suatu paragraf yang baik dan enak dibaca ialah memiliki kesatuan antara gagasan utama dan kalimat
penjelasnya. Semua unsur tersebut saling terhubung satu sama lain, jadi bisa membuat pembaca untuk
memahami apa maksud dari bacaan tersebut.
Kepaduan

Syarat ketiga yang juga harus Anda perhatikan ialah kepaduan. Paragraf ini merupakan beberapa
kalimat yang saling terhubung satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, antara kalimat satu dengan
kalimat berikutnya, penting untuk salin terangkai secara logis dan serasi.

Salah satu ciri suatu paragraf memiliki syarat kepaduan ini adalah adanya kalimat konjugasi yang
terdapat di dalamnya. Kalimat konjugasi tersebut terdiri dari dua macam, yakni pertama, konjugasi
antara induk kalimat dan anak kalimat. Contohnya adalah tetapi, agar, karena, sehingga dan sebagainya.

Sedangkan, untuk jenis yang kedua yakni konjugasi antar kalimat. Contohnya adalah namun, disamping,
bahkan, oleh karena itu, kemudian, jadi dan masih banyak yang lainnya.

Jenis-Jenis Paragraf dan Tujuannya

a. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya

Yang pertama ada jenis paragraf berdasarkan letak utamanya tersebut. Untuk jenis dari paragraf yang
satu ini ternyata terdiri dari 3 jenis. Apa sajakah itu? Berikut penjelasannya.

Paragraf Deduktif

Yang dimaksud dengan sebuah paragraf deduktif adalah sebuah paragraf yang dimulai dengan
mengungkapkan persoalan pokok yang kemudian diikuti dengan beberapa kalimat
penjelas di belakangnya. Untuk paragraf deduktif ini, contohnya sebagai berikut:

 Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu
harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya untuk membuka usaha baru.
 Merk smartphone sekarang banyak sekali pilihannya seiring bertambahnya perusahaan teknologi
yang berdiri. Ada beberapa merk smartphone yang terkenal di antara kita contohnya Samsung,
Apple, Xiaomi dan Oppo. Meskipun begitu janganlah menghamburkan uang untuk membeli
smartphone yang tidak kita butuhkan, belilah sesuai dengan kebutuhan.

Paragraf Induktif

Paragraf ini sendiri merupakan sebuah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
beberapa penjelasannya terlebih dahulu, lalu diakhiri dengan kalimat topik. Contoh dari
kalimat induktif adalah:

 Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa,
sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat.
Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dan efisien.
 Perkembangan game pada zaman ini sangatlah pesat, kita mengenal game PS4 seperti GTA, PES,
FIFA dan game yang bisa dimainkan di smartphone. Bermain permainan semacam itu memang
sangat mengasyikkan, grafiknya yang sudah mendekati nyata terlebih bisa bermain secara online
bersama dengan yang lainnya.
 Waktu demi waktu tak terasa kita tenggelam dalam permainan tersebut. Berbeda waktu kita SD,
mungkin kita hanya mengenal PS 1 dan grafiknya biasa-biasa saja atau permainan di Hp yang
Cuma berukuran paling besar 1 MB.

Paragraf Campuran

Paragraf yang satu ini diawali dengan menjelaskan sebuah persoalan pokok atau kalimat
topik. Selanjutnya, diikuti dengan kalimat penjelas dan diakhiri dengan menggunakan
kalimat topik.

Nah, untuk kalimat topik yang terdapat pada akhir paragraf ini merupakan sebuah penegasan dari
kalimat topik yang terdapat di awal paragraf. Untuk contoh dari paragraf campuran yang satu ini
adalah sebagai berikut.
 Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apapun
yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang
sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju
seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
 Dalam kehidupan ini, kita tidak bisa hidup tanpa adanya udara. Udara merupakan sumber
kehidupan ini selain air, silahkan kamu coba bagaimana rasanya menahan nafas selama setengah
jam, pasti tubuh kita melemah dan mau pingsan.
 Manfaat udara sangat banyak sekali, karena semua orang tubuh membutuhkannya seperti otak,
jantung, kulit dan lainnya. Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk menjaga udara agar selalu
bersih, supaya organ yang ada di dalam tubuh dapat berjalan dengan normal.

b. Jenis Paragraf Berdasarkan Tujuannya

Paragraf Narasi (Paragraf yang Menceritakan)

Paragraf narasi adalah sebuah paragraf yang menceritakan tentang sebuah peristiwa ataupun
kejadian yang mana di dalamnya terdapat alur cerita, tokoh, konflik dan setting. Akan tetapi, untuk
jenis paragraf yang satu ini tidak memiliki kalimat utama.

Anda biasanya menemukan jenis paragraf narasi pada sebuah cerpen (cerita pendek), novel dan lain
sebagainya. Untuk paragraf tersebut terdiri dari beberapa ciri-ciri seperti: ada suatu kejadian yang akan
diceritakan dan disampaikan kepada para pembaca, adanya pelaku serta adanya waktu kejadian.

Berikut ini contoh paragraf narasi:

 Jam istirahat Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah.
Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitkan dan kembali
menulis. Asyik sekali seakan di ruang perpustakaan hanya ada dia.
 Pak Haji adalah orang yang paling dihormati di kampungku dan dia adalah ayahku. Setiap pagi
kami selalu melakukan olahraga jogging. Ketika lewat pasar, kami disapa oleh para penjual dan
pembeli. Dan terakhir melewati pemukiman warga kami disapa bahkan dikasih minum.
Meskipun begitu, Pak Haji tidak pernah sombong.

Paragraf Deskripsi (Paragraf yang Menggambarkan)

Paragraf deskripsi artinya adalah sebuah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga
para pembaca seakan-akan dapat melihat, mendengar, ataupun merasakan objek yang
digambarkan tersebut. Nah, untuk objek yang dideskripsikan bisa orang, tempat ataupun suatu
benda.

Ciri-ciri dari paragraf yang satu ini ialah ada suatu objek yang nantinya bisa digambarkan ataupun
dengan menggunakan panca indra, isinya berupa kata-kata yang dapat dibayangkan. Pastinya, untuk
jenis paragraf deskripsi Anda sering menemukannya dalam beberapa bacaan, contohnya seperti:

 Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit
wajahnya yang kuning tampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang
tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
 Kucing yang berada di pojok warung itu memiliki warna bulu hitam dengan variasi abu-abu.
Tubuhnya kotor dan kurus, matanya berbinar seakan sedang mencari makanan yang jatuh dari
pelanggan. Bahkan, tampaknya tubuhnya pun sangat lemas.

Paragraf Persuasi (Paragraf yang Mengajak)

Untuk jenis paragraf yang satu ini sering Anda temukan pada beberapa jenis iklan. Paragraf persuasi
isinya berupa ajakan, bujukan ataupun mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu
sesuai dengan yang dituliskan.

Ciri-ciri dari paragraf yang satu ini ialah adanya bukti ataupun fakta untuk meyakinkan pembaca,
terdapat kata bujukan ataupun anjuran seperti sebaiknya; mari; dan lain sebagainya. Nah, biasanya
paragraf persuasi juga dilengkapi dengan alasan ataupun keuntungan bagi siapa saja yang mau
mengikuti bujukan ataupun anjuran.
Contoh paragraf persuasi:

 Mari kita kembali jaga lingkungan kita dari berkembang biaknya nyamuk demam berdarah.
Dengan selalu menjaga lingkungan tetap bersih dan melakukan 3P yaitu, pembuangan,
pengurasan dan penyemprotan, kita akan senantiasa terjaga dari penyakit tersebut.
 Susu sangat baik untuk kesehatan kita. Susu mengandung banyak kalsium yang sangat berguna
untuk pertumbuhan tulang kita. Selain itu, susu juga memiliki banyak protein yang bisa
membantu meningkatkan kecerdasan otak kita. Oleh karena itu, marilah kita perbanyak minum
susu.

Paragraf Argumentasi (Paragraf yang Berisi Pendapat)

Paragraf Argumentasi adalah merupakan paragraf yang menjelaskan tentang sebuah pendapat
dan dilengkapi dengan berbagai macam keterangan serta alasan. Hal tersebut ditujukan
untuk meyakinkan para pembaca.

Ciri-ciri dari pendapat argumentasi yang satu ini ialah adanya pendapat beserta alasannya. Bahkan,
paragraf tersebut juga dilengkapi dengan bukti ilmiah, subjektif, kesimpulan, bahkan bukti dan
referensi. Berikut adalah contoh dari paragraf argumentasi:

 Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan
demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa
anak-anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah
oleh orang tuanya.
 Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan
jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian  hasilnya diserahkan kepada orang tuanya
untuk menopang kehidupan keluarga.
 Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan
anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat dimana-mana.
 Bermain game merupakan salah satu kegiatan yang bermanfaat bagi kita. Dengan bermain game,
segala stress dan galau kita akan terobati. Banyak game yang bisa kita mainkan, terutama
hadirnya smartphone memudahkan kita untuk memilih permainan. Terlepas banyaknya yang
kontra dari game, ternyata game memiliki banyak sekali manfaat untuk kita.

Paragraf Eksposisi (Paragraf yang Menjelaskan)

Yang dimaksud dengan paragraf eksposisi ini ialah sebuah paragraf yang berisi tentang pendapat,
ide, buah pikiran, pengetahuan ataupun informasi yang ditujukan untuk memperluas
wawasan dari pembaca.

Dalam sebuah paragraf narasi, umumnya berisi kata “adalah” yang bermaksud untuk menyampaikan
sebuah informasi. Paragraf yang satu ini juga berisi tentang berbagai macam hal yang berkaitan dengan
ilmiah ataupun faktual. Umumnya, dalam paragraf tersebut juga dilengkapi dengan bukti seperti grafik,
contoh, tabel dan sebagainya. Contoh dari paragraf eksposisi adalah sebagai berikut:

 Ciplukan adalah tumbuhan semak yang biasa tumbuh di tanah-tanah kosong dan tidak terlalu
becek dan hanya bisa ditemukan saat musim penghujan. Tumbuhan ini biasanya mempunyai
tinggi antara 30 hingga 50 cm, batangnya berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat
dan berwarna kuning.
 Selain mempunyai rasa yang manis, ternyata buah ciplukan menyimpan beberapa khasiat penting
untuk menyembuhkan beberapa penyakit.
 Handphone sudah berkelana kemana-mana. Mulai dari anak usia 7 tahun atau bahkan lebih kecil
lagi hingga ke orang dewasa. Bahkan, handphone sudah menjadi pegangan di setiap harinya.
Handphone sangat mempermudah kita ketika dalam kesulitan entah dalam translate paragraf
atau cara memasak kita dapat akses di gadget dengan mudahnya.
 Namun, selain memiliki dampak positif, ada pula dampak negatifnya. Banyak orang yang
berkomentar jika dengan HP banyak orang yang lupa waktu. Tidak peduli dengan keadaan
sekitarnya, sulit menyimak dengan baik, lama-lama memiliki sifat individual, lebih asyik bermain
dengan gadget dan lain sebagainya.
MEMPREDIKSI KEJADIAN BERDASARKAN ISI TEKS

Memprediksi artinya memperkirakan. Kejadian adalah suatu peristiwa. Dengan demikian, memprediksi
kejadian adalah memperkirakan suatu peristiwa yang akan terjadi.

Peristiwa atau kejadian dapat memiliki hubungan sebab akibat. Artinya peristiwa satu dapat menjadi
sebab bagi peristiwa yang lain. Sebaliknya, peristiwa satu merupakan akibat dari peristiwa yang lain. 

Hubungan sebab akibat peristiwa atau kejadian dapat menjadi dasar penyusunan paragraf sebab
akibat.

Paragraf sebab akibat adalah salah satu paragraf yang merupakan pengembangan dari pola pikir
paragraf induktif dimana kalimat utama diletakkan di akhir paragraf dan sering disebut juga dengan
kesimpulan. Berdasarkan pola pemikiran tersebut, paragraf sebab akibat atau yang disebut dengan
paragraf kausatif merupakan paragraf yang dimulai dengan fakta-fakta khusus sebagai sebab kemudian
disimpulkan menjadi fakta umum pada bagian akhir kalimat yang disebut dengan akibat.

Anda mungkin juga menyukai