Anda di halaman 1dari 14

Pengertian Paragraf

Kata paragraf di serap dari bahasa inggris “paragraph”. Kata “Paragraph” sendiri terbentuk dari
bahasa Yunani Para yang berarti “sebelum”, dan grafein yang berarti “menulis atau menggores”.
Paragraf adalah sebuah wacana mini atau suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat.

Menurut Syafi’ie (1990:129) unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu transisi, kalimat topik,
kalimat pengembang, dan kalimat penegas. Dalam pengembangan paragraf, unsur paragraf ini
berfungsi untuk membangun dan mengatur paragraf agar tersusun secara logis dan sistematis.

Paragraf merupakan bab dari suatu karangan biasanya mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru atau alenia. (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Fungsi Paragraf

Fungsi paragraf menurut widjono (2007:175) dan Tarigan (2009: 5) sebagai berikut:

mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan kedalam
serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam satu kesatuan.

menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa kalimat.

memudahkan pengorganisasian gagasan atau ide pokok bagi penulis dan memudahkan
pemahaman bagi pembacanya.

sebagai pengantar, transisi, dan penutup (konklusi).


alat bagi pengarang untuk mengembangkan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran
yang lebih kecil.

memudahkan pengandalian variable, terutama karangan yang terdiri atas beberapa variable

Ciri-ciri Paragraf

Dalam karangan yang panjang, paragraf mempunyai beberapa ciri.

Menurut Alek A. dan Achmad H.P. (2010: 208) dan Tarigan (2009: 4) ciri-ciri tersebut, antara
lain:

mengandung makna, pesan, pikiran atau ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan
karangan.

kalimat pertama sedikit masuk ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan ilmiah formal,
misalnya makalah, skripsi, tesis dan disertasi.

setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat
pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan atau menerangkan pikiran utama yang
ada dalam kalimat topik.

paragraf umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat.

paragraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.

paragraf adalah kesatuan yang koheren dan padat.

kalimat-kalimat yang tersusun secara logis dan sistematis.


Syarat-syarat Paragraf

Menurut Dalman (2010: 48) dan Siti Annijat (2011: 37-38) menjelaskan bahwa persyaratan
paragraf mencakup:

persyaratan kesatuan keutuhan persyaratan pengembangan. persyaratan kepaduan atau koherensi.


persyaratan kekompakan atau kohesi. pengulangan kata kunci (repetisi). kata ganti. kata transisi
(frasa penghubung). Syarat paragraf yang baik adalah dalam sebuah paragraf hendaknya
memenuhi syarat kesatuan (kohesi) dan kepaduan (koheren). Maksud kesatuan yaitu dalam
sebuah paragraf hanya memiliki satu gagasan utama atau kalimat utama, sedangkan maksud
kepaduan adalah dalam sebuah paragraf hendaknya memperlihatkan hubungan antar kalimat
yang mendukung kalimat utama atau gagasan pokok.

Jenis-jenis Paragraf

Finoza (2008: 197-198) mengatakan bahwa alenia banyak ragamnya. Untuk membedakan yang
satu dengan yang lain, paragraf dappat dikelompokkan menjadi dua.

Jenis paragraf menurut kalimat topiknya.

Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif, yaitu alenia yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu
menyusul uraian atau rincian permasalahan alenia.
Contoh:

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya . Contohnya di pulau Sumatra yang
terdiri dari suku batak, suku minang, suku aceh, suku melayu dan lain-lain yang masing-masing
memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.

Paragraf Induktif

Paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri
dengan pokok permasalahan paragraf.

Contoh:

Selain kaya akan budaya, Indonesia juga memiliki lahan pertanian yang subur yang banyak
menghasilkan rempah-rempah, bahan pangan, bahkan juga buah-buahan. Dari segi barang
tambang, Indonesia juga sangat potensial, terbukti Indonesia salah satu Negara di Asia yang
meng-ekspor minyak bumi, batu bara, dan barang tambang lainnya. Maka tidak salah kalau
dikatakan Indonesia adalah Negara yang kaya.

Paragraf Campuran

Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf
campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menegaskan kembali
gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.
Contoh:

Obat-obatan palsu yang beredar di masyarakat tidak mudah dibedakan dari obat asli.
Jangankan masyarakat awam, dokter, atau mereka yang ahli dalam bidang obat-obatan pun sulit
membedakan mana obat palsu dan mana yang asli. Tidak hanya kemasannya yang tampak sama.
Warna obatnya juga sangat mirip obat asli. Bahkan, bau dan rasanya nyaris sama. Faktanya, obat
palsu memang sangat sulit dibedakan dari yang asli

Paragraf penuh Kalimat Topik (Ineratif)

Ada paragraf yang mempunyai kalimat-kalimat yang sama pentingnya sehingga tidak satu pun
kalimatnya yang bukan kalimat topik. Kondisi ini mengakibatkan terbentuknya paragraf yang
penuh kalimat topik. Paragraf yang semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian yang
bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam kalimat fiksi.

Contoh:

Jangankan masyarakat awam, dokter atau mereka yang ahli dalam bidang obat-obatan pun sulit
membedakan mana obat palsu dan mana yang asli. Faktanya, obat palsu sangat sulit dibedakan
dari yang asli. Tidak hanya kemasannya yang tampak sama. Warna obatnya juga sangat mirip
obat asli. Bahkan, bau dan rasanya nyaris sama.
Paragraf tanpa Kalimat Topik

Paragraf tanpa kalimat topik adalah paragraf yang dikembangkan melebihi satu paragraf.

Contoh:

Di pasaran banyak beredar obat berupa tablet. Tidak sedikit pula yang berbentuk kaplet. Dalam
wujud cair pun tidak sulit ditemukan. Bahkan, obat isap sudah mulai digemari. Semula
masyarakat tidak ambil pusing terhadap kabar merebaknya obat palsu. Bagi mereka sulit
membayangkan bagaimana obat bisa dipalsukan. Belakangan media masa semakin sering
memberitakan. Bahkan, ada pengedarnya yang tertangkap dan mengakui perbuatannya. Tak
pelak, masyarakat pun dibuat resah. YLKI, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia pun,
memelopori unjuk rasa mengecam peredaran obat palsu.

Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya

Finoza (2008: 201) mengatakan bahwa berdasarkan sifat isinya paragraf dapat digolongkan
menjadi lima macam.

Paragraf Persuasif

Paragraf persuasif, yaitu paragraf yang mempromosikan sesuatu dengan cara memengaruhi atau
mengajak pembaca.

Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai
cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap
tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus
mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan
bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi, yaitu paragraf yang membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau
alasan yang mendukung.

Contoh:

Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan
demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa
anak kecil yang umurnya di bawah 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah
oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau
mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya
diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri
kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang
ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
Paragraf Deskriptif

Paragraf deskriptif, yaitu paragraf yang melukiskan atau memberikan sesuatu.

Contoh:

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam
pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah lebih banyak dibandingkan
pelajaran lain. Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD,
SMP, SMA dan bahkan perguruan tinggi.

Paragraf Naratif

Paragraf naratif, yaitu paragraf yang menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita.

Contoh:

Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah.
Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengerutkan dahi, tersenyum dan
kembali menulis. Asyik sekali, seakan di ruang perpustakaan hanya ada dia.

Paragraf Ekspositoris

Pargraf ekspositoris, yaitu paragraf yang memaparkan suatu fakta atau kejadian tertentu.
Contoh:

Pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai


impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70
persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya
meningkat.

Pola Pengembangan Paragraf

Menurut Tarigan (2009: 28-31) pola pengembangan paragraf ada enam.

Paragraf Perbandingan

Paragraf perabandingan adalah paragraf yang kalimat topiknya berisi perbandingan dua hal.
Kalimat tersebut dikembangkan dengan merinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang
konkret atau bagian-bagian kecil.

Contoh:

Struktur suatu karangan atau buku pada hakikatnya mirip atau bersamaan dengan struktur suatu
pohon. Bila pohon dapat diuraikan menjadi pokok (batang), dahan, ranting dan daun maka
karangan pun dapat diuraikan menjadi tubuh (body), bab, subbab dan paragraf. Batang sebanding
dengan tubuh (body) karangan, cabang sebanding dengan bab, ranting sebanding dengan subbab
dan daun sebanding dengan paragraf.

Paragraf Pertanyaan

Paragraf pertanyaan adalah paragraf yang kalimat topiknya dijelaskan dengan kalimat
pengembang berupa kalimat tanya.

Contoh:

Kepala kantor kami, Pak Ahmadi, gelisah. Mengapa beliau gelisah? Tidak puaskah degan
kedudukannya sekarang? Bukan, bukan itu sebabnya. Ia sangat puas. Bahkan, ia ingin
mempertahankan kedudukannya sekarang.

Paragraf Sebab-Akibat

Paragraf sebab-akibat adalah paragraf yang kalimat topiknya dikembangkan oleh kalimat-
kalimat sebab-akibat.

Contoh:
Nilai ujian Cecep pada semester pertama ini rata-rata baik. Dia pantas mendapat nilai tersebut
karena ia telah bekerja keras dan tekun dalam belajar.

Paragraf Contoh

Paragraf contoh adalah paragraf yang kalimat topiknya dikembangkan dengan contoh-contoh
sehingga pengertian kalimat topiknya jelas.

Contoh:

Tes biasanya menilai keterampilan seseorang. Contohnya, bila kita ingin menilai keterampilan
seseorang dalam mengemudikan mobil, orang tersebut disuruh menjalankan mobil: maju,
mundur, belok, kencang, lambat, dan seterusnya.

Paragraf Perulangan

Paragraf perulangan adalah paragraf yang kalimat topiknya dapat pula dikembangkan dengan
perulangan kata atau kelompok kata atau bagian-bagian kalimat penting.

Contoh:

Ada kaitan yang erat antara makna, hidup dan berpikir pada manusia. Setiap manusia perlu
makan, makan untuk hidup. Namun, hidup tidak hanya untuk makan. Hidup manusia mempunyai
tujuan tertentu. Tujuan hidup dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya, tapi ada
persamaannya, yakni salah satu diantaranya melangsungkan keturunan. Keturunan sebagai
penerus generasi bangsa. Generasi yang lebih baik dan tangguh. Tangguh menghadapi rintangan
dan tantangan. Rintangan dan tantangan membuat manusia berpikir. Berpikir bukan sembarang
berpikir, tetapi berpikir jernih untuk memecahkan berbagai persoalan hidup dan kehidupan.

Paragraf Definisi

Paragraf definisi adalah pargraf yang kalimat topiknya berupa definisi atau pengertian.

Contoh:

Paragraf digunakan sebagai wadah pikiran terkecil. Ciri khas paragraf mengandung makna, ide
dan pesan yang relevan dengan isi karangan. Paragraf harus merupakan kesatuan yang padu
dinyatakan dengan kalimat tersusun logis-sistematis. Berdasarkan keterangan di atas, dapat
disimpulkan bahwa paragraf adalah seperangkat kalimat-kalimat tersusun logis-sistematis yang
merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang
tersirat dalam keseluruhan karangan.

Koheren dan Kohesi

Koheren

Koheren adalah keterkaitan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainya, sehingga kalimat
memiliki kesatuan makna yang utuh (Brown dan Yule dalam Mulyana, 2005:30). Kepaduan
dalam sebuah paragraf akan terpenuhi apabila kalimat-kalimat yang menyusun paragraf itu
terjalin secara logis, gramatikal, dan berkaitan satu sama lain untuk mendukung gagasan utama.
Untuk membangun kepaduan kalimat-kalimat dalam paragraf, penulis dapat menggunakan kata
kunci dan sinonim, pronomina, kata transisi, dan struktur yang parallel. (Alwi (ed.): 2001:10).
Contoh:

Buah Apel ( Apple ) adalah salah satu buah yang sangat tidak diragukan kelezatan rasanya.
Menurut beberapa penelitian dibalik kelezatan dari rasa buah apel ternyata juga mengandung
banyak zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. Untuk itu sangatlah penting untuk
mengkonsumsi buah apel. Buah Apel memiliki kandungan vitamin, mineral dan unsur lain
seperti serat, fitokimian, baron, tanin, asam tartar, dan lain sebagainya. Dengan kandungan zat-
zat tersebut buah apel memiliki manfaat yang dapat mencegah dan menanggulangi berbagai
penyakit. Berikut ini adalah beberapa manfaat buah apel bagi kesehatan yang berhasil dihimpun
dari berbagai sumber yaitu buah apel dapat mencegah penyakit asma, dapat mengurangi berat
badan, melindungi tulang, menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker hati, kanker paru-
paru, kanker payudara, kanker usus, mengontrol diabetes, membersihkan dan menyegarkan
mulut.

Kohesi

Kohesi adalah hubungan antar bagian dalam teks yang ditandai penggunaan unsur bahasa.
Konsep kohesi pada dasarnya mengacu kepada hubungan bentuk, artinya unsur-unsur wacana
(kata atau kalimat) yang digunakan untuk menyusun suatu wacana memiliki keterkaitan secara
padu dan utuh (Mulyana, 2005: 26).

Contoh:

Listrik mempunyai banyak kegunaan. Orang tuaku berlangganan listrik dari PLN. Baru-baru ini
tarif pemakaian listrik naik 25%, sehingga banyak masyarakat yang mengeluh. Akibatnya,
banyak pelanggan listrik yang melakukan penghematan. Jumlah peralatan yang menggunakan
listrik sekarang meningkat. Alat yang banyak menyedot listrik adalah AC atau alat penyejuk
udara. Di kantor-kantor sekarang penggunaan alat penyejuk udara itu sudah biasa saja, bukan
barang mewah.

Anda mungkin juga menyukai