Anda di halaman 1dari 13

IDEOLOGI PANCASILA SEBAGAI REVOLUSI INDUSTRI 4.

Agnes Br. Simbolon, Chontina Siahaan

Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris

Universitas Kristen Indonesia

agnesbrsimbolon67@gmail.com

Abstrak

Ideologi Pancasila sebagai pandangan hidup, dasar negara, dan jati diri bangsa memiliki
beragam tantangan dari waktu ke waktu agar eksistensi Pancasila sebagai Ideologi harus tetap
dipertahankan, khususnya pada revolusi industri 4.0. Metode penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif dengan melakukan studi sastra. Dalam pengumpulan data penulis
menggunakan dokumentasi sedangkan dalam teknik analisis datanya menggunakan analisis isi,
induktif dan deskriptif. Hasil penelitian tentang tantangan dan Penguatan Ideologi Pancasila
dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 adalah: (1) membumikan Pancasila, (2)
meningkatkan sumber daya manusia yang profesional berlandaskan nilai Pancasila (3) menjaga
keagungan Pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila, yang dapat disebut lahir dari
banyaknya perbedaan, seharusnya menjadi nilai dasar yang senantiasa dijunjung oleh segenap
masyarakat Indonesia. Tetapi saat ini banyak tantangan (dan juga ancaman) yang harus
dihadapi oleh Pancasila terutama ketika di era sekarang ini, masyarakat Indonesia yang
semakin maju dalam peradabannya terutama dalam penggunaan teknologi. Teknologi pada
dasarnya memang diciptakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
Meskipun demikian, teknologi juga bisa menjadi alat yang mampu membahayakan kehidupan
manusia apabila tidak digunakan secara bijaksana. Revolusi Industri Keempat Pada pertemuan
tahunan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) yang diselenggarakan di Davos,
Switzerland pada bulan Januari tahun 2016, hal yang menjadi sorotan adalah mengenai revolusi
industri keempat yang sedang kita hadapi saat ini. Emanuel Dimitrios Hatzakis, dalam
artikelnya yang berjudul The Fourth Industrial Revolution, menyatakan bahwa salah satu ciri
dari era revolusi industri keempat adalah semakin banyaknya perkembangan teknologi dalam
kehidupan kita (Hatzakis, 2016). Fenomena ini sekarang sudah semakin terlihat dalam
kehidupan kita sehari-hari. Memang jika kita berbicara konsep revolusi industri, maka konteks
yang digunakan adalah konteks industri, mencakup produksi, bisnis, pasar, dan lain
sebagainya. Akan tetapi dalam tulisan ini saya ingin membawa konsep revolusi industri
tersebut ke dalam konteks kehidupan bermasyarakat karena sebenarnya masyarakat juga
merupakan elemen dari industri kehidupan.

Abstract

The ideology of Pancasila as a view of life, the basis of the state, and national identity has
various challenges from time to time so that the existence of Pancasila as an ideology must be
maintained, especially in the industrial revolution 4.0. The research method used is a
qualitative approach by conducting a literature study. In collecting data, the writer uses
documentation, while the data analysis technique uses content analysis, inductive and
descriptive. The results of research on the challenges and Strengthening of Pancasila Ideology
in the face of the 4.0 industrial revolution era are: (1) grounding Pancasila, (2) increasing
professional human resources based on Pancasila values (3) maintaining the majesty of
Pancasila as the state ideology. Pancasila, which can be called born of many differences,
should be a basic value that is always upheld by all Indonesian people. But currently there are
many challenges (and also threats) that must be faced by Pancasila, especially when in this
current era, Indonesian people are increasingly advanced in their civilization, especially in the
use of technology. Technology is basically created to help humans in doing their jobs.
However, technology can also be a tool that can endanger human life if it is not used wisely.
Fourth Industrial Revolution At the annual meeting of the World Economic Forum held in
Davos, Switzerland in January 2016, the focus was on the fourth industrial revolution that we
are currently facing. Emanuel Dimitrios Hatzakis, in his article entitled The Fourth Industrial
Revolution, stated that one of the characteristics of the fourth industrial revolution era is the
increasing number of technological developments in our lives (Hatzakis, 2016). This
phenomenon is now increasingly visible in our daily lives. Indeed, if we talk about the concept
of the industrial revolution, the context used is the industrial context, including production,
business, market, and so on. However, in this paper, I want to bring the concept of the industrial
revolution into the context of social life because society is actually an element of the life
industry.
1. 1. PENDAHULUAN
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang dijadikan sebagai acuan
dalam berbangsa dan bernegera. Melihat dari historisnya, perumusan Pancasila secara
lisan telah disampaikan oleh Muh. Yamin pada tanggal 29 Mei 1945 yang berisi pri
kebangsaan, perikemanusiaan, priketuhanan, pri kerakyatan, dan keadilan sosial. Di
zaman yang penuh dengan persaingan ini, makna dan nilai-nilai Pancasila harus tetap
diamalkan dalam Kehidupan kita, agar keberadaannya tidak hanya dijadikan sebagai
simbol semata. Pancasila dalam sejarah perumusannya melalui proses yang sangat
panjang oleh para pendiri negara ini. Pengorbanan tersebut akan sia-sia Apabila kita
tidak menjalankan amanat para pendiri negara yaitu Pancasila yang termaktub dalam
pembukaan UUD 1945. Pancasila diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman hidup
bagi kehidupan manusia, baik itu Dalam lingkungan masyarakat, berbangsa dan
bernegara. Disadari atau tidak, Pancasila selama ini merupakan resolusi bagi bangsa
Indonesia dalam mengeliminasi beragam konflik yang ujung pangkalnya kurang jelas.
Sehingga dalam berperilaku dan bersosialisasi antar sesama Manusia, baik dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsaa harus dilandasi oleh Pancasila yang
Dijadikan landasan dalam berperilaku. Pancasila juga dijadikan sebagai pedoman
dalam berbagai bidang kehidupan, Baik itu bidang ekonomi, sosial, budaya dan bidang-
bidang lainnya. Sehingga segala sesuatu yang dilakukan Diharapkan tidak melenceng
dari aturan yang telah ditetapkan sesuai dengan Pancasila. Dengan demikian, apa yang
Diharapkan dan dicita-citakan oleh bangsa Indonesia dapat terlaksana dengan baik.
Salah satu dimensi gerakan pembudayaan, pengembangan pemikiran tentang nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945 yang relevan dengan kebutuhan Perkembangan masyarakat.
Sejalan dengan itu pengembangan pemikiran itu bukanlah dimaksudkan Untuk
merubah apalagi menggantinya melainkan apa yang diinginkan tercapai untuk
memperkuat dan pengembangan penghayatan pembudayaan Melalui pengembangan
pemikiran tentang Pancasila dan UUD 1945. Diharapkan bangsa kita akan dapat
melahirkan dan mengembangkan gagasan, konsep-konsep dan bahkan teori baru dalam
berbagai bidang kehidupannya yang bersumber dari ideologi dan konstitusi, serta
berhasil pula menguatkan di kehidupan Realita perkembangan dimasyarakat.
Perjalanan sejarah Pancasila sebagai Ideologi sering diterpa banyak sekali peristiwa
salah satu sejarah yang kelam terjadi dalam Gerakan 30 September 1965 yang dianggap
sebagai pembuktian bahwa Pancasila tidak mudah untuk hilang di negeri Indonesia
sehingga pada tanggal 1 Oktober di peringati sebagai hari kesaktian Pancasila. Ideologi
Pancasila merupakan ideologi terbuka sehingga ideologi Pancasila sangat terbuka,
dinamis serta dapat menyesuaikan perkembangan zaman yang terjadi di dalam maupun
di luar negeri, baik dari segi perubahan sosial maupun dalam bentuk perubahan atau
dikenal dengan revolusi.
Revolusi merupakan sebuah perubahan paradigma mengenai sistem perekonomian.
Revolusi pertama kali dalam catatan sejarah terjadi di tanah Inggris yang lebih dikenal
dengan revolusi industri. Potensi Pancasila kehilangan eksistensi sebagai ideologi di
gelombang revolusi industri bisa saja terjadi apabila pemerintah selaku penyelenggara
negara dan masyarakat bekerja sama untuk saling menumbuhkan kesadaran mengenai
pentingnya nilai-nilai Pancasila bagi kehidupan bersama dimasa yang akan datang
kedepannya. pemerintah Indonesia dapat membuat suatu kebijakan yang
mencerminkan nilai Pancasila dan Konstitusi untuk mengatur persoalan menyangkut
penemuan dan perkembangan sains serta teknologi di Indonesia, sehingga perlunya
sebuah kajian secara teoritis dalam menghadapi tantangan dan bagaimana cara
penguatan ideologi Pancasila dalam menghadap era revolusi Industri. Revolusi industri
dimulai dari 1) Revolusi Industri 1.0 terjadi pada abad ke 18 melalui penemuan mesin
uap, sehingga memungkinkan barang dapat diproduksi secara masal, 2) Revolusi
Industri 2.0 terjadi pada abad ke 19-20 melalui penggunaan listrik yang membuat biaya
produksi menjadi murah, 3) Revolusi Industri 3.0 terjadi pada sekitar tahun 1970an
melalui penggunaan komputerisasi, dan 4) Revolusi Industri 4.0 sendiri terjadi pada
sekitar tahun 2010-an. revolusi industry 4.0 itu tidak hanya berpengaruh di bidang
industry yang mencangkup produksi, bisnis, pasar, dan lain sebagainya, tetapi revolusi
tersebut juga dapat dikaji dari konteks kehidupan bermasyarakat, seperti menurut
Putranto (2018) bahwa sebenarnya masyarakat juga merupakan elemen dari industri
kehidupan. Dari uraian di atas revolusi industri yang terjadi tidak hanya berpengaruh
dibidang ekonomi, tapi memberikan tantangan dibidang sosial juga.

1. 2. PEMBAHASAN
Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar,
cita-cita sedangkan logos berarti ilmu. Ideologi secara etimologis artinya ilmu tentang
ide-ide (The Science Of Ideas) atau ajaran tentang pengertian dasar. (Kaelan 2013:60-
61). Selanjutnya Mubyarto (1991:239) Ideologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan
dan simbol-simbol sekelompok masyarakat atau suatu bangsa yang menjadi pegangan
dan pedoman kerja (atau perjuangan) untuk mencapai tujuan masyarakat atau bangsa
itu.Ideologi berintikan serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat
menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu masyarakat atau
bangsa sebagai wawasan atau pandang ahidup mereka. Nilainilai yang terangkai atau
menyatu menjadi satu sistem itu, sebagaimana halnya dengan nilai-nilai dasar
Pancasila, biasanya bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah suatu masyarakat
atau bangsa yang menciptakan ideologi itu.Pancasila merupakan sebuah ideologi bangi
bangsa Indonesia sebab Pancasila merupakan suatu kepercayaan yang dianggap satu-
satunya ideologi yang paling tepat dalam menjalan system kenegaraan republik
Indonesia. Pancasila merupakan science of ideas dari founding father kita seperti Ir.
Soekarno, Soepomi, M. Yamin, dan KH. Bagus Hadikusumo dan tokoh-tokoh nasional
yang terlibat dalam penyusunan Ideologi Pancasila tanpa terkecuali. Pancasila
merupakan Lima dasar disepakati bersama oleh bangsa Indonesia melalui founding
Father yang harus dijalan bangsa Indonesia dalam system kehidupan social maupun
system kenegaraan, meliputi:

1. Ketuhanan yang maha esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dengan lima dasar ini lah yang menjadi landasan kita dalam menghadapi kehidupan
tantangan Ideologi Pancasila dari berbagai terjangan ideologi dunia dan kebudayaan
global. Seperti tantangan menghadapi atheisme, Individualisme, dan kapitalisme.
Pancasila menghadapi tantangan dalam sikap prilaku kehidupan yang menyimpang dari
norma-norma masyarakat umum, tantangan terbesar dalam pada masa sekarang ini
adalah tantangan narkoba dan terorisme (Direktorat Jendral Pembelajaran dan
kemahasiswaan Kemenristek dikti, 2016. Proses terjadinya Pancasila adalah melalui
suatu proses kualitas. Artinya, sebelum disahkan menjadi dasar negara, baik sebagai
pandangan hidup maupun filsafat hidup bangsa Indonesia. Fungsinya adalah sebagai
motor penggerak bagi tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuan. Pancasila
merupakan prinsip dasar dan nilai dasar yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat Indonesia, yang mempribadi dalam masyarakat dan merupakan sesuatu
living reality. Pancasila ini sekaligus merupakan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila
juga dapat menuntun segala tindak tanduk yang dilakukan manusia dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga tidak melanggar hukum dan juga tidak merampas hak-hak sebagai
manusia. Pentingnya Pancasila sebagai ideologi Negara adalah untuk memperlihatkan
peran ideologi sebagai penuntun moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
sehingga ancaman-ancaman yang datang untuk negeri ini dapat dicegah dengan cepat.
Sebab Pancasila merupakakan Ideologi yang terbuka bagi seluruh perkembangan
zaman.

• Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 yang biasa disebut dengan cyber physical system adalah revolusi yang
menitikberatkan pada otomatisasi serta kolaborasi antara teknologi saber. Revolusi 4.0 ini
sendiri muncul di abad ke-21 dengan ciri utama yang ada adalah penggabungan antara
informasi serta teknologi komunikasi ke dalam bidang industri. Dengan munculnya
revolusi ini, mengubah banyak hal di berbagai sektor. Dimana yang pada awalnya
membutuhkan banyak pekerja untuk menjalankan operasionalnya, sekarang digantikan
dengan penggunaan mesin teknologi. Menurut Kanselir Jerman yaitu Angela Merkel pada
tahun 2014 yang menyatakan arti dari revolusi industri 4.0 sebagai sebuah transformasi
komprehensif dari segala aspek produksi yang terjadi di dunia industri melalui
penggabungan antara teknologi digital serta internet dengan industri konvensional. Selain
itu, menurut Schlechtendahl dkk (2015) mendefinisikan revolusi industri yang menekankan
pada unsur kecepatan dari ketersediaan sebuah informasi, yaitu sebuah lingkungan industri
dimana seluruh entitasnya dapat selalu terhubung serta mampu berbagai informasi dengan
mudah antara satu dan yang lain. Istilah revolusi industri berasal dari sebuah proyek yang
diprakarsai oleh pemerintah Jerman untuk mempromosikan komputerisasi manufaktur.
Emanuel Dimitrios Hatzakis, dalam artikelnya yang berjudul The Fourth Industrial
Revolution, menyatakan bahwa salah satu ciri dari era revolusi industri keempat adalah
semakin banyaknya perkembangan teknologi dalam kehidupan kita (Hatzakis, 2016).
Fenomena ini sekarang sudah semakin terlihat dalam kehidupan kita sehari-hari. Memang
jika kita berbicara konsep revolusi industri, maka konteks yang digunakan adalah konteks
industri, mencakup produksi, bisnis, pasar, dan lain sebagainya. Akan tetapi dalam tulisan
ini saya ingin membawa konsep revolusi industri tersebut ke dalam konteks kehidupan
bermasyarakat karena sebenarnya masyarakat juga merupakan elemen dari industri
kehidupan. Menurut Yahya, 2018:28 Revolusi industri banyak membawa perubahan dalam
kehidupan manusia. 4.0 secara fundamental telah mengubah cara beraktivitas manusia dan
memberikan pengaruh yang besar terhadap dunia kerja. Pengaruh positif berupa efektifitas
dan efisiensi sumber daya dan biaya produksi meskipun berdampak pada pengurangan
lapangan pekerjaan. 4.0 membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dalam
literasi digital, literasiteknologi, dan literasi manusia. Revolusi industri indonesia akan
mendorong 10 prioritas nasional dalam membuat inisiatif Indonesia yang bersifat lintas
sektoral yaitu:

1. Perbaikan alur aliran barang dan material


2. Desain ulang zona industri
3. Mengakomodasi standar-standar berkelanjutan
4. Memberdayakan UMKM
5. Membangun infrastruktur digital nasional
6. Menarik minat investasi asing
7. Peningkatan kualitas SDM
8. Pembangunan ekosistem inovasi
9. Insentif untuk investasi teknologi
10. Harmonisasi aturan kebijakan kemeneterian peran 2019

Revolusi Industri merupakan sebuah persoalan yang akan menjadi tantangan besar
bagi Negara Indonesia agar dapat bersaing dengan Negara-negara luar, sehingga
Negara Indonesia menjadi Negara yang kuat yang berasaskan kepada Ideologi
Pancasila. Dalam menghadapi tantangan revolusi industri bangsa Indonesia harus
menanamkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan dan kerakyatan, serta
berasaskan kepada keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan
Merupakan proses dari suatu pengembangan akan kemampuan seseorang, dan
potensi serta keperibadian dari peserta yang di didik untuk melakukan dengan sadar
Akan usaha-usaha yang sudah ternecana ataupun matang yang bertujuan dapat
bermanfaat bagi dirinya sendiri, maupun bagi masyarakat serta bagi bangsa dan
juga negara, sedangkan makna yang tersirat dari pendidikan terhadap pancasila
adalah atau merupakan bagian dari cara yang ada untuk Memberikan dan
menanamkan pribadi yang dianggap memiliki wawasan yang luas dan Benar-benar
bermoral di dalam kehidupan suatu bangsa dan bernegara. Sehingga Dapat juga
dijelaskan bahwa pendidikan tentang pencasila sangatlah perlu diberikan dari mulai
tingkat yang paling mendasar lalu tingkat yang menegah dan sampai pada
perguruan yang tinggi.
Jenis data yang digunakan peneliti Dalam penelitian ini adalah berdasarkan cara
memperoleh yaitu data primer data Primer adalah data yang didapatkan langsung
dari responden Penelitian. Data primer diambil Langsung dari responden atau target
Pengamatan. Data primer dapat Diperoleh dari hasil wawancara dan observasi.
Teknik analisis data yang digunakan Peneliti dalam penelitian ini adalah Teknik
analisis kuantitatif deskriptif. Teknik analisis ini disebut juga teknik analisis statistk
deskriptif. Analisis Statistik deskriptif berfungsi Mengklasifikasikan suatu data
variabel Berdasarkan kelompoknya masing - masing dari semula belum teratur dan
Mudah diinterpretasikan maksudnya oleh orang yang membutuhkan Informasi
tentang keadaan variabel Tersebut. Selain itu statistik deskriptif juga berfungsi
menyajikan informasi sedemikian rupa, sehingga data yang Dihasilkan dari
penelitian dapat Dimanfaatkan oleh orang lain yang membutuhkan. Analisis data
dilakukan oleh penulis Setelah semua data terkumpul menjadi Satu. Setelah semua
data terkumpul, penulis baru akan melakukan analisis. Sehingga penulis harus
mengumpulkan Data sebanyak-banyaknya.

• Ideologi Pancasila

Ideologi sesungguhnya merupakan suatu gagasan atau ide yang memiliki pemikiran
mendasar (asas). Menurut An Nabhani, Taqiyuddin (1953:83) Ideologi adalah gagasan
yang utuh tentang kehidupan manusia, serta keterkaitan kehidupan manusia sebelum
dan sesudah kehidupan dunia. Karakteristik sebuah pemikiran Ideologi adalah memiliki
pemikiran mendasar (asas), pemikiran yang rasional dan pemikiran yang memancarkan
sistem sebagai problem solving yang bersumber dari asas pemikirannya. Menurut C.C.
Rodee dalam bukunya” Introduction to Political Science” bahwa Ideologi memberi
legitimasi (dasar hukum atau keabsahan) bagi pemerintah untuk menjalankan
fungsinya. Pemikiran mendasar ini merupakan pemikiran menyeluruh tentang manusia,
alam semesta, dan kehidupan. Sedang pemikiran-pemikiran cabang yang dibangun di
atas dasar ideologi tadi, merupakan peraturan bagi kehidupan manusia dalam segala
aspeknya seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya. Kedudukan dan Posisi
Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Pancasila, bagi Negara Republik Indonesia
merupakan Dasar Negara, ideologi, pandangan dan falsafah hidup berbangsa. Hal ini
menjadi pedoman dalam proses penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara dalam rangka mewujudkan cita-cita yang proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Kebenaran nlai-nilai Pancasila yang diyakini selama ini, merupakan nilai-
nilai luhur yang digali dari budaya bangsa dan memiliki nilai dasar yang diakui secara
universal, serta tidak akan berubah sesuai dengan dinamika jaman. (Muhtarom, 2010;
Widisuseno, 2014). Pancasila sebagai suatu sistem nilai yang digali dari nilai dan
identitas bangsa yang berdasarkan atas kehidupan sosial, kultural, dan religiusitas yang
beragam dan majemuk. Nilai-nilai tersebut tidak dapat dipisahpisahkan. Kerukunan
umat beragama, keberagaman etnisitas, budaya dan bahasa akan terjaga apabila kita
dapat menjaga konsistensi dan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila. Fakta
kemajemukan dan multikultural dalam masyarakat harus dihormati, dilestarikan, dan
dikembangkan (Aris Shofa, 2016). Oleh karena itu, saat ini sangat diperlukan
penyegaran pemahaman dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila untuk menangkal
berjangkitnya beragam ancaman ekstremisme. Dengan menguatkan nilai-nilai
ketuhanan yang berkebudayaan, kebangsaan yang berprikemanusiaan, serta demokrasi
permusyawaratan yang berorientasi keadilan sosial, Indonesia akan mampu
menghadapi perkembangan baru dengan suatu visi global yang berkearifan lokal. (Yudi
Latif, 2011). Pengembangan kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang
berlandaskan nilai-nilai Pancasila perlu dibangun dan terus diinternalisasikan kepada
segenap warganegara Indonesia karena tantangan yang dihadapi sekarang, baik dari
dalam negeri maupun luar negeri semakin tinggi.

• Dampak dari adanya Revolusi Industri 4.0


Terjadinya revolusi ini membuat banyak sektor industri mendapatkan kemudahan. Namun,
selain adanya dampak positif tersebut, terdapat pula dampak negatif yang terjadi akibat revolusi
ini. Berikut beberapa dampak positif serta negatif dari adanya Revolusi Industri 4.0.
1. Dampak Positif Revolusi Industri 4.0
• Kemudahan dalam mengakses informasi dikarenakan dapat menggunakan gadget
maupun teknologi lainnya.
• Efektivitas dalam bidang produksi dengan mengganti tenaga manusia yang ada dan
menggantinya dengan teknologi mesin. Selain mengurangi biaya produksi karena
mengurangi penggunaan tenaga kerja, dengan menggunakan teknologi dapat
meningkatkan hasil produksi.
• Dapat meningkatkan pendapatan nasional karena dapat memproduksi barang dalam
waktu yang relatif singkat dengan kualitas yang baik.
• Peningkatan peluang kerja bagi tenaga ahli, hal ini dikarenakan walaupun
menggunakan mesin tetap saja membutuhkan tenaga ahli manusia untuk
menggerakkannya.

2. Dampak Negatif Revolusi Industri 4.0


• Lebih rentan terhadap serangan siber, hal ini dikarenakan proses produksinya
menggunakan mesin teknologi, oleh sebab sangat penting untuk memiliki sistem
keamanan yang baik.
• Butuh biaya besar dalam investasi alat serta pekerja, hal ini dikarenakan harus
mengeluarkan uang untuk membeli alat terlebih dahulu serta pelatihan keterampilan
pegawai agar dapat menjalankannya.
• Adanya urbanisasi, dimana meningkatnya jumlah populasi masyarakat yang ada di kota
besar.
• Berdampak untuk lingkungan, hal ini dikarenakan dengan penggunaan mesin yang ada
dapat menghasilkan polusi udara, limbah dalam jumlah besar, serta hal negatif lainnya
yang dapat merusak lingkungan.

Selain itu, penyebab dari banyaknya pengangguran dalam revolusi industri 4.0 adalah masalah
kompetensi SDM di Indonesia yang didukung dengan rendahnya kemampuan berbahasa
inggris tenaga kerja dan lulusan perguruan tinggi di Indonesia. Padahal sejak MEA
(Masyarakat Ekonomi Asean) diberlakukan pada tanggal 1 Maret 2015, permintaan akan
tenaga kerja semakin meningkat. Sehingga persaingan kerja juga semakin ketat. Oleh karena
itu, setiap individu harus memiliki kompetensi yang baik terutama kemampuan berbahasa asing
agar dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja internasional. Hal ini tak jauh berbeda dengan
revolusi industri 4.0 yang menuntut para pemuda untuk tak hanya memiliki kemampuan dalam
berbahasa asing namun juga harus memiliki kemampuan dalam bahasa pemrograman Revolusi
industri 4.0 akan mengancam pekerjaan masyarakat. Mereka yang tidak memiliki keahlian
lebih dan khusus akan menjadi pengangguran.

• Pancasila Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri adalah perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur,


pertambangan, transportasi, dan teknologi, dimana industri berubah dari proses yang
memebutuhkan pekerja berjumlah banyak dan dilakukan dengan cara manual, menjadi proses
yang dikerjakan secara massal oleh mesin. Menurut Airlangga di Indonesia, perkembangan
Industri 4.0 sangat didorong oleh Kementerian Perindustrian. “Revolusi Industri 4.0
merupakan upaya transformasi menuju perbaikan dalam mengintegrasikan dunia online dan
produksi di industri, di mana semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang
utama. Akhir – akhir ini kita sering mendengar dan melihat berbagai berita mengenai revolusi
industri 4.0. Bahkan, pemerintah saat ini juga sedang gencar-gencarnya membahas mengenai
revolusi industri 4.0, yaitu dengan diresmikannya roadmap yang disebut Making Indonesia 4.0
oleh bapak Joko Widodo. Namun, apakah kita sudah mengerti apa itu revolusi industri 4.0 dan
dampaknya bagi Negara kita? Nyatanya tak banyak dari kita yang benar-benar memahami arti
dari revolusi industri 4.0 itu sendiri. Istilah ini pertama kali didengar saat Hannover Fair
tepatnya pada tanggal 4 hingga 8 April 2011, yang digunakan oleh pemerintah Jerman untuk
memajukan bidang industri yang ada saat itu ke tingkat selanjutnya dengan adanya bantuan
dari teknologi. Revolusi industri 4.0 atau juga yang biasa dikenal dengan istilah “cyber physical
system” ini sendiri merupakan sebuah fenomena dimana terjadinya kolaborasi antara teknologi
siber dengan teknologi otomatisasi. Dengan adanya revolusi ini sendiri membawa banyaknya
perubahan di berbagai sektor. Seperti yang pada awalnya banyak perusahaan yang
membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang besar, sekarang dapat digantikan dengan
penggunaan mesin teknologi. Berikut penjelasan mengenai industri 4.0 saat ini terjadi
dikehidupan kita. Selain itu, menurut Schlechten Dahl dkk pada tahun 2015 menjelaskan
revolusi industri yang menekankan pada unsur kecepatan dari ketersediaan sebuah informasi,
yaitu lingkungan industri dimana seluruh entitasnya dapat selalu terhubung serta mampu
berbagai informasi dengan mudah antara satu sama lain.
1. 3. RANGKUMAN

Dari hasil dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa tantangan dan penguatan ideologi
Pancasila dalam menghadapi revolusi industri 4.0 ialah (1) Membumikan Pancasila dalam
perkembangan revolusi 4.0. dengan cara, meningkatkan Pemahaman Pancasila, mengurangi
eksklusivisme sosial, mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan wawasan Pancasila bagi
penyelenggara Negara serta menjadikan Pancasila sebagai keteladanan dalam menghadapi
revolusi industri 4.0, (2) Penguatan Pancasila dalam menghadapi revolusi industri 4.0 adalah
dengan meningkatkan Sumber daya manusia Indonesia yang unggul sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila, (3) Mempertahankan eksistensi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia. Dan
dalam rangka mencapai visi revolusi industry 4.0 di Indonesia dalam pembangunan
pendidikan, ekonomi dan iptek perlu berpedoman dan mengacu pada Pancasila sebagai
ideology bangsa. Pancasila sebagai ideologi atau pandangan hidup bangsa implikasinya adalah
Pancasila menjadi paradigma pebangunan. Pancasila diharapkan dapat menjadi matriks atau
kerangka referensi untuk membangun suatu model masyarakat atau untuk memperbaharui
tatanan sosial-budaya. Pembangunan tidak hanya fokus dalam memanfaatkan digitalisasi tetapi
juga pembangunan pendidikan harus mampu mempersiapkan sumber daya manusia memiliki
kekuatan untuk memberdayakan potensinya seoptimal mungkin dalam penguasaan iptek dalam
orientasi mencerdaskan kehidupan bangsa atas landasan iman dan taqwa. Serta dapat
mewujudkan perekonomian yang mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

1. 4. DAFTAR PUSTAKA

I Gusti Ngurah Santika, dkk memperkuat pancasila melalui pergub No. 79 tahun 2018 dalam
menanggulangi pengikisan budaya di era revolusi 4.0

Fadilah, Nurul tantangan dan penguatan ideologi pancasila dalam menghadapi era revolusi
industri 4.0, 30 september 2019

Hanum, Fatikah Fauziah pancasila sebagai paradigma pembangunan industri 4.0, 1 maret 2019

Aisyah, Siti pengamalam nilai – nilai pancasila dalam meningkatkan literasi budaya
menyongsong era revolusi SMKN 3 Banjarbaru

Azikin, Andi konsep implementasi ideologi pancasila dalam perumusan kebijakan


pemerintahan
Oleh https://binus.ac.id

Oleh gramedia blog https://www.gramedia.com/best-seller/revolusi-industri-4-0/

Oleh Kompas media


https://www.kompasiana.com/dewinabila1549/5ce8d2caaa3ccd1e756b8bf6/implementasi-
etika-pancasila-dalam-menjawab-tantangan-revolusi--4-0

Oleh http://eprints.uad.ac.id/9936/1/426-432%20Asep%20Mahpudz.pdf

Oleh https://www.its.ac.id/news/2021/04/26/pentingnya-nilai-pancasila-dalam-revolusi-
industri-4-0/

Oleh https://media.neliti.com/media/publications/299873-tantangan-dan-penguatan-ideologi-
pancasi-88afbd65.pdf

Oleh
http://repository.usd.ac.id/27810/1/4466_menghadirkan%2Bpancasila%2Bdalam%2Bera%2
Brevolusi%2Bindustri%2Bkeempat.pdf

Anda mungkin juga menyukai