Anda di halaman 1dari 35

PEMBENTUKAN PARAGRAF

Oleh :
AF. Suryaning Ati MZ, M.Pd

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pembahasan

11 Definisi
Definisi Paragraf
kalimat efektif

22 Kegunaan
Inti kalimat Paragraf

Syarat Pembentukan
33 Jenis konjungsi
Paragraf

Jenis-Jenis Paragraf
4
Definsi Paragraf
Insert Your Image

Definisi Paragraf
Paragraf atau alinea adalah seperangkat kalimat yang membahas
satu topik atau hanya mengacu pada satu gagasan pokok.
Topik dituangkan ke dalam suatu kalimat yang disebut dengan kalimat
topik atau kalimat utama, sedangkan kalimat yang menjelaskan kalimat
topik disebut kalimat penjelas. Sebuah paragraf juga bisa tidak memiliki
kalimat topik yang tersurat tapi tersirat dalam paragraf.
Kegunaan Paragraf
Kegunaan Paragraf

Mengekspresikan gagasan secara tertulis dengan memberi


bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian
kalimat yang tersusun secara logis, dalam satu kesatuan.
Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri
beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
Paragraf memudahkan pengorganisasian gagasan bagi
penulis, dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam
satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.
Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang
terdiri atas beberapa variabel.
Syarat Pembentuk
an Paragraf
Syarat Pembentukan Paragraf

11 Kesatuan
Definisi Paragraf
kalimat efektif

22 Kepaduan
Inti kalimat Paragraf

33 Kelengkapan
Jenis konjungsi Paragraf
1. Kesatuan Paragraf

Sebuah paragraf dikatakan mempunyai kesatuan jika


hanya membicarakan satu pokok pikiran atau satu masalah.
Keterkaitan antarkalimat diikat oleh satu topik pembicaraan
yang sama, bukan topik masalah yang berlainan. Jadi tidak
boleh ada kalimat sumbang atau menyimpang.
Contoh paragraf berkalimat sumbang:
Hari akan hujan. Angin bertiup kencang. Debu-debu
beterbangan. Awan hitam bergerak dengan cepat. Burung-
burung berkicau riang. Para pedagang kaki lima sibuk
mengemas dagangannya.
2. Kepaduan Paragraf

Mengaitkan hubungan antarkalimat. Hubungan


antarkalimat harus saling berkaitan, tidak ada satu kalimat pun
yang hubungannya tidak logis. Cara mengaitkan hubungan
antarkalimat dapat dilakukan dengan melihat hubungan
antarsubjek atau antarpredikat.
Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan
memperhatikan:
 Repitisi atau pengulangan kata kunci
 Kata ganti
 Kata Penghubung atau Transisi
Insert Your Image

Repetisi atau pengulangan kata kunci


Contoh:
Semua isi alam ini adalah makhluk, artinya ciptaan Tuhan. Ciptaan
Tuhan yang paling sem.purna dan paling mulia adalah manusia. Manusia
diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan semua isi alam ini untuk keperluan
hidupnya. Akan tetapi, tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, dan menyia-
nyiakan.
Insert Your Image

Kata ganti

Contoh:
Maya anak Pak Karto. Sekarang ia kelas III SMP. Tiap pagi teman-
temannya selalu menghampirinya. Mereka berangkat dan pulang
bersama-sama.
Insert Your Image

Kata penghubung atau transisi


Contoh kata transisi:
 Tambahan : lebih lagi, tambah pula, di samping itu, dst.
 Pertentangan : akan tetapi, bagaimanapun, sebaiknya, dst.
 Perbandingan : sebagaimana, dalam hal yang demikian.
 Akibat/hasil : sebab itu, oleh sebab itu, jadi, dst.
 tujuan : untuk itu, untuk maksud itu, supaya, dst.
 Singkatan : singkatnya, dengan kata lain, sesungguhnya, dst.
 Waktu : sementara itu, kemarin, segera, dst.
 Tempat : di sana, berkaitan dengan, berdampingan dengan, dst
Insert Your Image

Contoh:
Dalam hidup manusia selalu ada kebahagiaan dan kesedihan. Kedua
hal itu datang silih berganti. Seperti siang dan malam. Kebahagiaan selalu
diharap-harap datangnya. Seperti halnya kebahagiaan, kesedihan datang
juga walaupun tidap kita harapkan. Ringkasnya, keduanya datang silih
berganti.
3. Kelengkapan Paragraf

Paragraf dikatakan lengkap apabila paragraf tersebut


dijelaskan sampai tuntas dalam mengupas sebuah
informasi dalam paragraf. Sebaliknya suatu paragraf
dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau
hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan.
Jenis-Jenis Paragr
af
Jenis-Jenis Paragraf
Berdasarkan letak kalimat
11 Definisi kalimat efektif
utamanya

22 Berdasarkan
Inti kalimat sifat isinya

Berdasarkan fungsi
33 Jenis konjungsi
paragraf dalam karangan
1. Berdasarkan letak kalimat utamanya

Paragraf deduktif

Paragraf Induktif

Paragraf campuran

Paragraf Deskriptif
Insert Your Image

Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak
pada awal paragraf. Paragraf ini dikembangkan dari umum ke khusus.
Bagian umum pada paragraf ini adalah ide pokok, sedangkan bagian
khusus adalah ide penjelasnya.

Contoh:
Kota Bandung adalah kota yang paling kami cintai. Kota ini lebih sejuk
dari kota lain yang sama besarnya di Indonesia. Kota ini juga lebih aman
dibandingkan kota lainnya. Kota ini lebih kaya ragam budayanya
dibanding kota lainnya yang sejenis.
Insert Your Image

Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak
pada akhir paragraf. Paragraf ini merupakan kebalikan dari paragraf
deduktif, yaitu paragraf yang dikembangkan dari khusus ke umum.

Contoh:
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan
lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang
bahasa alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien.
Insert Your Image

Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak
pada awal dan akhir paragraf.

Contoh:
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dilepaskan dari
komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang
sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia
tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
Insert Your Image

Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat
utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat
pada kalimat-kalimat penjelas.

Contoh:
Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya
murah-murah, sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada
tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue
dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu.
Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar.
2. Berdasarkan sifat isinya

Paragraf persuasi
Paragraf eksposisi
Paragraf argumentasi
Paragraf diskripsi
Paragraf narasi
Insert Your Image

Paragraf Persuasi
Paragraf deskriptif adalah paragraf yang sifatnya mengajak, membujuk,
atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.

Contoh:
Anak merupakan titipan dari Tuhan Yang Maha Esa. Tidak semua
orantua dapat memiliki kesempatan mempunyai anak. Dengan melihat
keadaan sekarang ini, perlindungan anak darurat. Banyak anak yang
mengalami kekerasan, baik secara fidik maupun mentalnya. Oleh karena
itu, marilah kita lindungi anak kita dari kekerasan dan didik mereka
dengan kasih sayang.
Insert Your Image

Paragraf Eksposisi
Paragraf deskriptif adalah paragraf yang berisi ide, pendapat, buah
pikiran, informasi, atau pengetahuan yang ditulis dengan tujuan untuk
memperluas wawasan pembaca. Ciri-cirinya: biasanya terdapat kata
“adalah” dan merupakan informasi.
Contoh:
Kota Bandung adalah salah satu ibu kota propinsi dari sekian banyak
propinsi di Indonesia, yaitu Propinsi Jawa Barat. Sebagai ibu kota propinsi
Kota Bandung juga mat dikenal sebagai Kota Asia Afrika, yaitu kota
tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika. Selain itu, Kota Bandung
pun memiliki banyak julukan, diantaranya sebagai Paris Van Java.
Insert Your Image

Paragraf Argumentasi

Paragraf deskriptif adalah paragraf yang berusaha meyakinkan bahwa hal


yang dikemukakan adalah benar. Cara meyakinkan kebenaran itu biasanya
dengan cara mengajukan sejumlah fakta atau keterangan dan alasan.
Insert Your Image

Paragraf Argumentasi
Contoh:
Hampir semua orang yang pernah tinggal di Kota Bandung
menyatakan marasa betah tinggal di kota tersebut. Bahkan, umumnya
mereka berusaha tetap tinggal di kota ini. Bisa dimengerti mengapa
mereka merasa betah. Kota ini memiliki hawa yang sejuk. Tingkat
kriminalitasnya juga relatif kecil bila dibandingkan dengan kota setaranya,
Surabaya dan Medan misalnya. Terdapat banyak lembaga pendidikan
tinggi di negeri di dalamnya. Juga, kotanya tidak terlalu besar seperti
Jakarta, sehingga dari satu sudut kota lainnya tidak terlalu jauh. Itulah
beberapa hal yang menyebabkan para pendatang rela tinggal berdesakan
di kota ini.
Insert Your Image

Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek
sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang
digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau
tempat.
Contoh:
Bandung masih diselimuti kabut. Orang-orang baru satu dua yang lalu
lalang. Kendaraan hanya kadang-kadang terdengar menderu. Yang tampak
dominan adalah para petugas kebersihan kota. Mereka sibuk membersihkan
sambah. Mereka bekerja dengan riang. Kadang-kadang mereka
bersenandung di sela-sela pekerjaannya. Perlahan tapi pasti keramaian
kendaraan di jalan bertambah sedikit demi sedikit. Bandung sedang
menggeliat dari tidurnya.
Insert Your Image

Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang
didalamnya terdapat alur cerita, setting, tokoh, dan konflik. Tetapi, tidak memiliki kalimat
utama.
Contoh:
Hari itu ia telusuri sudut demi sudut Kota Bandung yang amat dicintainya seolah-olah
tidak mau ada satupun sudut yang terlewat. Setiap sudut yang disinggahinya menyisakan
kenangan amat mendalam baginya. Mula-mula ia telusuri sudut setiabudi. Di wilayah ini ia
menyimpan amat banyak kenangan. Penelusuran dilanjutkan ke wilayah balai kota dan
sekitarnya. Di sini pun ia amat hanyut dengan kenangan bersama sahabatnya, juga
kekasihnya. Lalu, ia lanjutkan menyusuri wilayah alun-alun yang sekarang telah berubah
total dari masa dua puluh tahun yang lalu. Lagi-lagi ia terhanyut dalam kenangan masa
lalunya. Setiap tempat, setiap sudut kota itu, yang ada hanyalah kenangan indah baginga,
seluruhnya.
3. Berdasarkan fungsinya dalam paragraf

Paragraf pembuka

Paragraf penghubung

Paragraf penutup
Insert Your Image

Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka adalah paragraf pendahuluan (introduction).
Fungsinya sebagai pengantar untuk sampai kepada pokok pembicaraan
dalam karangan.
Contoh:
Pemilu baru saja usai, sebagian orang terutama caleg yang sudah pasti
jadi merasa bersyukur, karena pemilu berjalan lancar seperti yang
diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang
gagal memperoleh kursi diparlemen. Mereka stres berat hingga tidak bisa
tidur dan tidak mau makan.
Insert Your Image

Paragraf Penghubung

Paragraf penghubung adalah paragraf yang terdapat antara paragraf


pembuka dengan paragraf penutup. Paragraf penghubung merupakan isi
permasalahan yang diuraikan di dalam karangan. Oleh karena itu,
paragraf penghubung disebut pula paragraf isi.
Insert Your Image

Paragraf Penutup

Paragraf penutup adalah paragraf yang mengakhiri sebuah karangan.


Paragraf ini berisi kesimpulan dari paragraf penghubung. Paragraf
penutup juga berisi penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap
penting dalam paragraf penghubung.
Contoh:
Demikian proposal yang kami buat. Semoga proposal yang kami buat
bisa bermanfaat. Atas segala perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Tugas!

Buatlah contoh paragraf persuasi, paragraf


eksposisi, paragraf argumentasi, paragraf
deskripsi, paragraf narasi yang bertemakan
lamongan. Masing-masing satu contoh
paragraf!
Thank you

Anda mungkin juga menyukai