Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

1. Jadi, makna leksikal adalah makna yang diperoleh dari sebuah kata dasar contohnya
adalah kursi yang memiliki arti sebagai tempat duduk berkaki empat dan bersandaran.
sedangkan makna gramatikal adalah makna yang diperoleh dari kata yang telah mendapat
afiksasi maupun kata yang mengalami proses morfofonemik dan pemajemukan. Misalnya
seperti komposisi, proses afiksasi dan reduplikasi. Comtohnya kata ‘lapang’ memiliki arti
lebar atau luas
2. Relasi makna adalah hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau
satuan bahasa lainnya dengan kata atau satuan bahasa lainnya lagi.
1) Homonim
Homonim merupakan relasi makna sebuah kata yang sama lafal dan ejaannya.
Akan tetapi, makna pada kata tersebut berbeda karena berasal dari sumber yang
berlainan.
Contohnya adalah hak asasi dan hak sepatu. Meski keduanya sama-sama
menggunakan kata 'hak', namun hak pada kata hak asasi memiliki arti yang
berbeda dengan makna hak pada kata hak sepatu.
2) Homofon
Relasi ini menerangkan jika sebuah kata yang sama lafalnya dengan kata lain,
tetapi berbeda ejaan dan maknanya.
Misalnya, kata sangsi dan sanksi bila diucapkan akan memiliki pelafalan yang
sama. Akan tetapi, kedua kata tersebut jelas memiliki makna yang berbeda.
3) Homograf
Homograf adalah jenis relasi makna pada kata yang sama ejaannya dengan kata
lain, namun berbeda lafal dan maknanya. Salah satu contohnya adalah kata
mental.
Di mana, kata mental batin dan mental terpental memiliki penulisan yang sama
tetapi pengucapannya berbeda. Gak hanya itu, makna dari kedua kata itu juga
berbeda.
4) Polisem
Istilah ini merujuk pada kata yang bermakna lebih dari satu, tetapi makna-makna
tersebut saling berdekatan.
Misalnya, kuda binatang dan kuda buah catur. Keduanya sama-sama berasal dari
kata kuda, namun maknanya merujuk pada hal yang berbeda. Meski demikian,
penggambaran keduanya gak jauh berbeda karena dilambangkan pada sosok kuda
yang sebenarnya.
5) Sinonim
Sinonim merupakan kata yang bermakna mirip atau sama dengan kata lain.
Contohnya, distribusi dan penyebaran merupakan dua kata yang berbeda namun
maknanya mirip atau serupa. Contoh lainnya adalah kredit dan cicilan atau
berdusta dan berbohong.
6) Antonym
Relasi ini kebalikan dari sinonim yang berarti kata dengan makna yang
berlawanan dari kata lainnya.
Contohnya, kaya dan miskin, pendek dan tinggi, panas dan dingin, gelap dan
terang, dan sebagainya. Intinya, antonim merupakan makna dari kata yang
berlawanan.
7) Hiponim-hipernim
Hiponim dan Hipernim adalah hubungan makna yang saling berkaitan. Di mana,
hiponim bisa dikatakan sebagai hubungan makna spesifik, sedang hipernim
merupakan makna yang general atau umum.
Contohnya, kucing adalah bagian hiponim dari kata binatang. Sedangkan,
binatang merupakan kata umum yang bisa digunakan untuk menggambarkan
seekor kucing.
8) Meronim-Holonim
Meronim adalah bagian atau penyusun sesuatu, sedangkan holonim adalah bagian
yang lebih besar, yang disusun oleh meronim tersebut. Singkatnya, meronim
adalah hubungan makna bagian dan holonim adalah makna keseluruhan.
Misalnya, hidung merupakan meronim atau bagian dari kepala. Sementara, kepala
merupakan makna keseluruhan dari hidung, yang merupakan salah satu organ
tubuh yang berada di kepala itu sendiri.
3. Tahap-tahap penyusunan kamus sederhana
1) Persiapan
2) Pengumpulan data
3) Pengolahan
a. Pemeriksaan ulang urutan abjad
b. Penyeleksian data
c. Kalrifikasi data
d. Pemberian definisi
e. Penyuntingan hasil pemberian definisi
4) Penegrtian kartu induk
5) Penyusunan kartotek
6) Pengertian naskah
7) Koreksi naskah
8) Cetak coba
9) Koreksi cetak coba
10) Reproduksi kamus
4. Cerita anak merupakan salah satu karya sastra anak. Sastra anak sendiri adalah karya
sastra yang ditulis sebagai bacaan untuk anak, yang mana isinya sesuai tingkat
perkembangan intelektual serta emosi anak. Cerita anak bisa digunakan sebagai hiburan
maupun untuk memberikan anak pendidikan moral.
Contoh : malin kundang, dan si kancil pencuri mentimun.
5. Unsur pembangun dalam cerita anak yang berjudul angsa dan kura kura
1) Tema cerita : persahabatan
2) Amanat : dengarkar nasihat baik dari siapapapun dan jangan mudah tertipu
3) Tokoh : angsa dan kura-kura
4) Latar :
a. Waktu : musim kemarau
b. Tempat : di kaki bukit

Anda mungkin juga menyukai