Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ketika kita mengintesvigasi makna dari kata-kata dalam sebuah
bahasa, kita biasanya tertarik untuk mengkarakterisasi makna konseptual dan kurang
mementingkan arti dari kata-kata akomodatif. Makna konseptual mecakup komponen-
komponen dasar dann penting dari makna yang disampaikan oleh penggunaan harfiah
dari sebuah kata. Beberapa komponen dasar dari kata seperti jarum dalam bahasa
inggris mungkin termasuk ‘instrumen baja yang tipis dan tajam’. Komponen-
komponen ini akan menjadi bagian dari makna konseptual jarum. Namun orang yang
berbeda mungki memiiki asosiasi atau konotasi yang berbeda yang melekat pada
dunia seperti jarum. Mereka mungkin mengasosiasikannya dengan ‘rasa sakit’, atau
‘penyakit’, atau ‘darah’, atau ‘obat’, atau ‘benang’, atau ‘merajut’, atau ‘keras’ untuk
‘menemukan’, dan hubungan ini dapat berbeda dari satu orang ke satu orang
selanjutnya.
Jenis-jenis akreditasi ini tidak diperlakukan sebagai bagian dari makna
konseptual makna kata. Dengan cara yang sama, beberapa orang mungkin mengaitkan
ekspresi hukum-kalori, ketika digunakan untuk menggambarkan suatu produk,dengan
kesehatan tetapi ini bukan bagian dari makna konseptual dasar dari ekspresi seperti
(“Menghasilkan sejumlah kecil panas atau energi) Penyair, novelis, pengiklan dan
pecinta mungki sangat tertarik menggunakan kata-kat sedemikian rupa sehingga
makna assosiatif tertentu muncul dan kritik sastra sering menulis tentang aspek
penggunaan bahasa ini. Namun, dalam bab ini, kita akan lebih peduli dengan mencoba
meggambarkan apa yang merupakan makna konseptual.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Semantic?
2. Apa saja ciri-ciri dari Semantic?
3. Apa saja peran dari ilmu semantic?
4. Apa hubungan itu hubungan leksikal dan macam-macamnya?

1
2

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Semantik.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari Semantic
3. Untuk mengetahui peran dari ilmu semantic.
4. Untuk mengetahui hubungan itu hubungan leksikal dan macam-macamnya

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian semantik
Semantik adalah cabang linguistik yang meneliti arti atau makna. Semantik
sebagai cabang ilmu bahasa mempunyai kedudukan yang sama dengan cabang-
cabang ilmu bahasa lainnya. Semantik berkedudukan sama dengan ponologi,
morfologi, dan sintaksis. disini, yang membedakan adalah cabang-cabang ilmu bahasa
ini,terbagi menjadi dua bagian yang besar yaitu morfologi dan sintaksis termasuk
pada tataran gramatika, sedangkan phonologi dan semantik termasuk pada tataran
diluar gramatika.
Sejak chomsky menyatakan betapa pentingnya semantik dalam study
linguistik, maka study semantik saebagai bagian dari study linguistik semakin
diperhatikan. Semantik tidak lagi menjadi objek periferal, melainkan menjadi objek
study yang setaraf dengan bidang-bidang study linguistik lainnya, baik fonologi,
manfologi, maupun sintaksis. Berbagai teori tentang makna mulai bermunculan,
ferdinand de Saussure, denga teorinya bahwa tanda linguistik ( signe linguistique)
B. Ciri-ciri Semantik
Salah satu cara yang jelas dimana studi tentang makna konseptual dasar mungki
membantu dalam mempelajari bahasa akan menjadi sarana akuntansi untuk
‘keanehan’ yang kita alami ketika kita membaca kalimat seperti berikut:
The hamburger ate the boy.
The table listens to the Radio.
The horse is Reading the newspaper.
Dari kalimat diatas jika diartikan secara harfiah maka makna nya adalah
Pembuat hamburger memakan anak laki-laki.
Meja mendengarkan radio.
Kuda itu sedang membaca koran.
Pertama-tama kita harus mencatat bahwa keanehan kalimat-kalimat ini tidak berasal
dari struktur sintaksisnya.menurut aturan-aturan sintaksis dasar untuk membentuk kalimat-
kalimat bahasa inggris(seperti yang di sajikan dalam bab 9),kita memiliki struktur-struktur
yang terbentuk dengan baik.

3
4

NP V NP
Pembuat hamburger memakan anak laki-laki
Kalimat ini secara sintaksis baik,tetapi secara semantik aneh.karena kalimat yang di
jalani anak laki-laki itu,hamburger itu bisa di terima,kita mungkin bisa mengidentifikasi
sumber masalahnya.komponen makna konseptual dari kata benda hamburger harus berbeda
secara signifikan dari kata benda laki-laki,sehingga mencegah satu, dan bukan yang lain, dari
yang di gunakan sebagai subjek dari kata kerja makan.jenis kata benda yang bisa menjadi
subjek kata kerja makan harus menunjukkan suatu entitas yang mampu”makan”. Kata benda
hamburger tidak memiliki properti ini dan kata benda laki-laki tidak.
Kita dapat membuat membuat pengamatan ini lebih umum berlaku dengan mencoba
untuk menentukan unsur penting atau fitur makna yang setiap kata benda harus digunakan
sebagai subjek kata kerja “makan”. Unsur semacam itu mungkin sama umumnya dengan
makhluk hidup. Kita dapat menggunakan ide ini untuk menggambarkan bagian dari makna
kata-kata memiliki plus (+) atau minus (-) fitur tertentu. Jadi, fitur yang kata benda anak-anak
laki-laki menunjukkan “makhluk hidup” dan fitur yang dimiliki hamburger tidak
menunjukkan makhluk hidup.
Contoh sederhana ini adalah ilustrasi prosedur untuk menganalisis makna di setiap
dalam hal fitur-fitur yang luar biasa. Fitur seperti yang bernyawa, manusia, wanita misalnya,
dapat diperlakukan sebagai elemen dasar yang terlibat dalam membedakan arti dari setiap
kata dalam bahasa dari kata lain. Jika kita harus memberikan fitur pembeda yang sangat
penting dari arti kata-kata bahasa inggris seperti meja, kuda, anak laki-laki, perempuan, kita
bisa mulai dengan diagram berikut :

Meja kuda Pemuda man Gadis women


Hewan - + + + + +

Manusia - - + + + +
Betina - - - - + +
Dewasa - + - + - +

4
5

Dari analisis fitur seperti ini, kita dapat mengatakan bahwa setidaknya sebagian dari
makna gadis dalam bahasa inggris melibat element ( positif manusia, positif wanita, negatif
dewasa). Kami juga dapat mencirikan fitur yang sangat diperlukan dalam kata benda agar
muncul sebagai subjek dari kata kerja tertentu, melengkapi analisis sintaksis dengan fitur
semantik. Itu ......sedang membaca koran.

C. Peran Ilmu Semantik


Beralih dari memikirkan kata-kata sebagai ‘wadah’ makna, kita dapat melihat ‘peran’
ilmu semantik ini dalam situasi yang digambarkan oleh kalimat. Jika situasinya adalah
peristiwa yang sederhana, seperti pada anak laki-laki menendang bola, maka kerjanya
menggambarkan suatu tindakan ( tendangan ). Frase kata benda dalam kalimat
menggambarkan peran entitas, seperti orang dan benda, yang terlibat dalam tidakan. Kita
dapat mengidentifikasi sejumlah kecil peran semantik ( juga disebut peran tematik) untuk
frase nomina ini.

D. Hubungan Leksikal
Tidak hanya kata-kata dapat diperlukakan sebagai ‘wadah’ makna, atau sebagai
memenuhi ‘peran’ dalam acara, mereka juga dapat memiliki ‘hubungan’ satu sama lain.
Dalam percakapan sehari-hari sering dijelaskan makna kata-kata daam hal hubungan mereka.
Jika kita ditanya arti dari kata yang disembunyikan, misalnya, kita mungkin hanya
mengatakan, “ini sama dengan menyembunyikan”. Dengan demikian, kami mencirikan
makna setipa kata, bukan dalam fitur kompenennya, tetapi dalam hal hubungannya dengan
kata lain. Pendekatan ini digunakan dalam deskripsi bahasa semantik dan diperlakukan
sebagai analisis hubungan leksikal. Hubunguan leksikal itu diantaranya adalah sinonim,
antonim, dan hiponim.
1. Sinonim
Makna yag di gunakan dalam mendikusikan sinonim tidak selalu”kesamaan
mutlak” ketika satu kata tepat dalam kalimat, tetapi sinonimnya akan aneh. Misalnya, ketika
kata ‘jawaban cocok’ dalam kalimat, sandi hanya memiliki satu ‘jawaban yang benar’ dalam
ujian, kata balasan akan terdengar aneh. Bentuk-bentuk yang identik munkin juga berbeda
dalam hal penggunaan formal fersus informal. Kalimat “Ayah saya membeli mobil besar”
memiliki arti hampir sama dengan “ayah saya membeli sebuah mobi yang mewah”, dengan
empat pengganti identik, tetapi fersi kedua terdengar jauh lebih santai atau informal daripada
yang pertama.

5
6

2. Antonim
Antonim adalah dua bentuk dengan makna berlawanan beberapa contoh umumnya
adalah pasangan: hidup vs mati,besar vs kecil, cepat vs lambat, kaya vs miskin, benar vs
salah. Antonim biasanya dibagi menjadi dua tipe utama, ‘gradable’ (berlawnan sepanjang
skala) dan ‘non gradable’ (berlawanan langsung). Antagonis yang dapat digabung, seperti
psangan besar vs kecil, dapat digunakan dalam konstruksi komparatif seperti, saya lebih besar
dari anda dan kuda lebih kecil dari kuda. Juga, negatif salah satu anggota dari pasangan yang
berangsur-angsur tidak selalu berarti yang lai. Misalnya, kalimat mobil saya tidak lama,
bukan berarti mobil saya baru.
3. Hiponim
Ketika arti dari satu bentuk termasuk dalam arti orang lain, hubugan tersebut
digambarkan sebagai hiponimi. Contohnya adalah pasangan: Hewan vs Anjing, Anjing vs
Pudel, Sayur vs Wortel, Bunga vs Mawar. Mawar adalah hiponim bunga. Ketika kita
mempertibangkan koneksi yang tidak identik, kita pada dasarnya melihat arti kata-kata dalam
beberapa jenis hubungan hirakis. Kita dapat mewakili hubungan antara sekumpulan kata
seperti hewan: semut, serangga, kuda atau Tumbuhan: seperti sayuran, pohon dan lain-lain
seperti diagram hirakis.
4. Homopon
Berasal dari kata homo berarti sama dan foni (phone) berarti bunyi atau suara.
Homofon adalah suatu kata dimana lafal atau bunyinya sama, namun memiliki tulisan dan
arti yang berbeda.
Contoh :
-Bare/Bear
-Meat/Meet
-Pail/Pale
-Right/Write
-To/Too dan Two
Contoh kalimatnya:
1. Aku bertemu Bang Indra di pasar kemarin.
2. Aku pergi ke Bank BRI kemarin.

5. Homonim
Homonim berasal dari kata homo berarti sama dan nym berarti nama. Homonim
adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaannya sama.

6
7

Contoh:
-Bank (of a river) - bank (finansial institution)
Pinggiran sungai-tempat meyimpan uang
-Pupil (at school)-pupil (in the eyes)
Murid-Biji mata
Contoh kalimatnya:
1. Ayah memberi tahu kepada ibu untuk dimasak.

2. Ayah memberi tahu ibu bahwa besok ia akan berangkat ke luar negeri.

6. Polisemi
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna arti lebih dari satu karena adanya
banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata.
Contohnya:
-Foot (of person,of bed, of mountain)
- Head
- Face
Contoh kalimatnya:
1. Saya masih punya hubungan darah dengan keluarga Bu Rani.
(darah=kesaudaraan)
2. Tubuhnya berlumuran darah setelah kepalanya terbentur tiang listrik.
(darah=yang berada dalam tubuh

7. Permainan Kata
Hubungan leksikal yang terakhir ini adalah dasar dari permainan kata,
biasanya untuk efek lucu
Contoh:
-Kuku kaki kiri kakak tiriku kaku kaku
-Ular melingkar-lingkar dipagar pak Umar
- Kaka tua milik kakak tertua kakekku sama dengan kaka tua milik kakakku
8. Metonimy
Metonimy adalah cara mengungkapkan sesuatu dengan gaya bahasa yang khas
yakni dengan membandingkannya dengan suatu label, merek, ciri khas, atau atribut yang
melekat pada benda atau sesuatu yag dimaksud. Beberapa pakar linguistik seperti Tutescu
7
8

menyatakan bahwa ciri khas atau atribut tertentu dapat digunakan u tuk mengemukan benda
atau sesuatu yang dimaksud. Hubungan yang sangat dekat ini dapat menjadi acuan akan
'maksud dari benda atau sesuatu yang dimaksudkan.
Contoh :
“ negeri matahari terbit memberikan beasiswa khusus untuk pelajar Indonesia”.
Maksudnya adalah kata negeri matahari terbit ialah pemerintahan negara jepang. Jadi
hubungan antara matahari terbit dengan pemerintah jepang adalah kedekatan acuan, bukaan
hubungan acuan.
“ natalan diaceh dipenuhi isak tangis mengenang tsunami.”
Disini tidak ada hubungan antara natal dengan tsunami. Tsunami diaceh bertepatan saat natal
tiba.
9. Kolokasi / Sanding kata
Salah satu aspek terakhir dari pengetahuan kita tentang kata-kata tidak ada
hibungannya dengan faktor-faktor yang dipertimbangkaan sejauh ini. Jika anda mengatakan
sekolah, kebanyakan orang mengatakan: baju seragam, guru, papan tulis dan lain-lain yang
berhubungan dengan sekolah. Jarum memunculkan benang, garam memunculkan cabe, buku
memunculkan pena, lebah memunculkan madu, gorengan memunculkan bakwan, buah-
buahan memunculkan apel atau lain-lainya.
Salah satu cara kita mengatur pengetahuan kita dengan kata-kata hanyalah
berdasarkan sanding kata atau sesuatu yang terjadi secara bersamaan. Dalam beberapa tahun
terakhir , study tentang kata-kata yang terjadi bersama-sama dan frekuensi terjadinya
bersama, mereka telah menerima lebih banyak perhatian dalam bahan linguistik.

8
9

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari arti atau makna yang terkandung
pada suatu bahasa atau kode atau jenis representasi lain. Dengan kata lain, semantik adalah
pembelajaran tentang makna. Semantik biasany dikaitkan dengan dua aspek lain: sintaksis
dan pragmatikal. Semantik lingusitik adalah study tentang makna yang digunaka untuk
memahami eksperesi manusia melalui bahasa.
Kata semantik itu sendiri menunjukkan berbagai ide-ide dari populer yang sangat
teknis. Hal ini sering digunakan dalam bahasa sehari-hari untuk menandakan suatu masalah
pemahana yang datang kepemilihan kata atau konotasi. Masalah pemahaman ini telah
menjadi subjek dari banyak pertnyaan formal, selam jangka yang pangjang, terutama dalam
bidang semantik. Dalam linguistik, itu dalah study tentang interpretasi tanda-tanda atau
simbol yang digunakan dalam agen atau masyarakat dalam keadaan tertentu dan konteks.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan maklah diatas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk itu kritik beserta saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi
terhadap makalah yang teah dijelaskan atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.

9
10

DAFTAR PUSTAKA

Yule, George. 2006. The Study Of Language. Cambridge : Cambridge University Press.
https://Kangom.blogspot.com
https://dosenbahasa.com
https://ilmuku4.blogspot.com

10

Anda mungkin juga menyukai