Anda di halaman 1dari 11

Pertemuan 8 PPh PotPut

PPh Pasal 23

 Digunakan istilah Pemotongan


 pemotongan = jumlah yang dibayar menjadi kecil
 Sifat PPh pasal 23 selalu tidak final artinya dapat dikreditkan
 Hanya untuk antar WPDN

A. Gambaran Umum
Selain “ PPh Pasal 21 artinya penerimanya WPOPDN”
Untuk modal tidak ada perkecualiaan telah dipotong PPh 21, karena modal bukan
merupakan objek pajak PPh 21.

Pengertian modal : punya uang, atau barang dari itu anda dapat memperoleh
penghasilan. Contoh :
- Uang itu missal dipinjamkan sehingga dapat imbalan dalam bentuk bunga,
bunga ini adalah pengahasilan.
- Barang disewakan akan dapat uang sewa.
- nulis buku, bukunya laris nah ini akan dapet royalty.

B. Mekanisme pemotongan
Karena sifatnya non-final maka perlu bukti potong supaya dapat dikreditkan dalam
SPT Tahunan, dan bukti potong merupakan bukti bahwa kita telah membayar pajak.
a. Pemotong : harus WPDN
Untuk BUT : BUT dipersamakan dengan badan sehingga ia boleh memotong
(BUT dalam negeri)
Untuk OP : dengan SK Penunjukkan yaitu sewa, selain sewa OP tidak dapat
melakukan pemotongan pph 23.
b. Pihak yang dipotong : Harus WPDN
Untuk OP : selain hadiah dan jasa , karena penghasilan hadiah dan jasa untuk
OP dikenai PPh Pasal 21
c. Objek Pajak (modal/jasa/hadiah)
DEBORAH : 15%
SAJA : 2%
d. Meskipun sudah terpenuhi ada pemotong, ada yang dipotong, da nada objek ini
tidak dapat dilakukan pemotongan untuk hal-hal dikecualikan. (dalam Salindia).
 Poin b : sewa dengan hak opsi, kita sewa nanti diakhir barang yang kita sewa
akan menjadi milik kita
 Poin C : Deviden dari perusahaan dalam negeri tidak akan dipotong PPh 23
(BOP), apabila :
 Deviden dari DN yang diterima OPDN sepanjang diinvestasikan di
wilayah NKRI dalam jangka waktu tertentu. Kata sepanjang artinya ada
syarat yang harus dipenuhi dalam PMK kalo nggak dioenuhi maka
kembali ke pasal 17 2C (sifatnya final).
 WP Badan DN maka BOP.
 Bagian laba (masuk dalam pengertian Deviden dalam pajak tetapi laba
adalah BOP)

C. Perhitungan PPh 23
Tarif akan lebih besar 200% lebih tinggi jika yang dipotong tidak ber-NPWP atau
anonym tidal diketahui NPWP-nya maka akan diknai 200% lebih tinggi.

Bertanya : kalo si pihak dipotong pada bulan februari dia belum berNPWP
terus dia baru berNPWP pada bulan juni apakah kelebihan pemotongan bisa
kaya pph 21 seperti dikoreksi ulang gitu bu?
D. Saat Terutang
E. Jatuh tempo penyetoran dan pelaporan
 Setor : 10 hari setalah masa pajak berahir
Contoh : masa pajak July 31 maka setornya maksimal pada tanggal 10 August
 Lapor : SPT masa PPh pasal 23/26 maka maksimal dilaporkan 20 hari masa
pajak berakhir .
Contoh : masa pajak July 31 maka lapornya maksimal pada tanggal 20 August
F. Ilustrasi Soal
Di excel

PPh 23 atas Bunga

Bunga ini hanya untuk bunga pinjaman


Halaman 27
- Missal ada PT ABC(badan DN merupakan pemotong) minjem kepada
joey(OPDN) (note yang dikecualikan dari objek PPh 23 untuk OP adalah
hadiah dan jasa).
Yang memotong : PT ABC
Yang dipotong : joey

PPh 23 atas Royalti

Halaman 27
- Ketika ada pembayaran royalty yang diberikan kepada OP ini akan menjadi
objek PPh 23
- Ketika royalty dibayarkan kepada bank maka bukan objek PPh 23
- Ketika royalty dibayarkan kepada badan lain maka objek PPh 23
Perusahaan finance hanya terkait dengan bunga saja tidak dengan royalty

PPh 23 atas Hadiah

PPh 23 atas Sewa

semua sewa dikenakan PPh 23 kecuali :

- Sewa atas tanah dan/atau bangunan


- Sewa dengan hak opsi (karena ini kaya cicilan beli barang)
Bertanya : Tn aru kok bisa motong ?padahal kan dia pake NPPN tidak
pembukuan? Kenapa sih bu kok yang borah 15% dan saja 2% filosofinya
gimana atau ada alasan tersendiri? Yang motong PT-nya

PPh 23 atas Jasa

Bertanya bedanya dengan pekerjaan bebas apa ya bu , kan ada arsitek disini ada
arsitek juga tapi saya bingung keduanya sama sama memberikan jasa, arsitek
memberikan jasa dalam mendeasain ruangan nah kalo jasa arsitek itu gimana, aktuaris
juga ?
Ketika arsitek bergerak atas nama sendiri = pph 21

Indah arsitek krja di firma : PPh 23

DPP dari jasa adalah ph bruto, tapi karena jasa maka atas biaya yang dikeluarkan
harus dikurangi. Kecuali jasa catering brutonya semuanya (bertanya jasa catering ini
apakah kena dobel pajak bu, soalnya dia juga masuk dalam kategori pajak
restoran)? Jadi kalo jasa cetering itu atas layanannya makannya kena pajak
daerah/restoran dan kalo untuk PPh 23 ini dikenaakan atas penghasilannya.

Jasa pastikan

Yang menerima badan bukan bank, dan pemberinya badan dua duanya WPDN.

Bertanya jadi khusus jasa ini yang memberi penghasilan harus badan ya bu?

SPT disampaiakna oleh pemotong dan hanya berkaitan dengan masa dilakukannya
pemotongansaja.
Pertemuan 9
PPh Pasal 26 DPP Jumlah Bruto

Pengalihan saham : konteksnya hanya saham yang bukan di bursa efek

PPh pasal 26 Dividen


Pertemuan 10

PPh pasal 15

 Semua WP di PPh pasal 15 adalah Badan tidak ada OP.


 Mekanisme pemotongan PPh 15 ada 2 :
Poin poin penting:
a. Ada 2 mekanisme pemotongan
1. Pemotongan
2. Setor sendiri :
 Karena pihak yang seharusnya memotong bukan merupakan pemotong
 WP KPD (kantor perkawilan dagang asing)
 WP jasa maklon
b. PPh 15 bersifat final dan tidak final
 Tidak final : penerbangan DN (hanya ini saja)
Artinya ketika ada suatu badan memberikan penghasilan kepada pengusaha
penerbanngan dalam negeri dimana penghasilan tersebut diberikan karena
adanya objek PPh pasal 15 maka sifat besaran itu tidak final.
 Selain perusahaan penerbangan DN sifatnya final.
c. Pihak yang dipotong memberikan sesuatu (objek pajak) kepada pemotong,
sebagai berikut :
 Charter dan charter dan non charter : Penerbangan (DN dan LN) dan
pelayaran (DN dan LN)
 Nilai Ekspor Bruto(KPD)
 Biaya Pembuatan/perakitan : jasa maklon.
d. Pihak yang dipotong :
 BUT : perusahaan pelayaran LN dan penerbangan LN yang beroperasi di
Indonesia.
Jadi semisal ada instansi pemerintah yang membayar kepada BUT atas
sewa kapal pesawat maka harus diportong dengan menggunakan PPh 15.
 Mekanisme setor sendiri
a. Jadi semisal KPD pelayaran LN dan DN, Penerbangan LN, jasa maklon
memberikan sesuatu (hal yang merupakan objek pajak) kepada pemotong, dan
pemotong merupakan non pemotong maka mereka akan setor sendiri.
Penerbangan DN selalu pemotongan .
b. Mereka setor sendiri menggunakan SSP.
c. SPT masa pasal 15, dilapornya oleh yang melakukan pemotongan dan juga
yang dipotong (perusahaan yang mengunakan mekanisme setor sendiri)
d. Jika yang dipotong merupakan Perusahaan penerbangan DN maka perusahaan
penerbanagan tersebut tidak melaporkan SPT sendiri. Namun jika posisi
perusahaan penerbangan DN merupakan pihak yang memotong maka ia harus
melaporkan SPT.

 Perhitungan PPh
a. Tarif PPh Badan : karena semua wp adalah Badan dan BUT, untuk BUT maka
PPh 26 diingat ya untuk konsep branch profit tax.
b. Jangan mengandalkan tariff efektive karena untuk BUT akan berbeda.
 Jatuh tempo penyetoran dan pelaporan :
 Penyetoran (pemotongan) : tanggal 10 bulan berikutnya
 Setor sendiri : tanggal 15
 Pelaporan SPT : Tanggal 20 bulan berikutnya

PPh Pasal 15 KPD

KPD ditreatment sebagai BUT


 KPD merupakan perantara antara consumen di Indonesia dengan perusahaan LN.
Jadi kalo ada konsumen Indonesia mau beli pesen dulu ke KPD nanti KPD nyalurin
ke perusahaan.
 Ngirim uang ke WPLN disebut ekspor
 Jadi KPDN bisa meneruskan produk atau menjual produk ke WPDN baik OP
maupun Badan
 Disebut nilai ekspor karena dikirim orderannya dan bayaranya ke LN.
 Jadi ada 2 PPh yaitu PPh pasal 15 dan PPh 26 (BPT : final).
 Tarif ekfektif non P3B : 0,44% X Nilai Ekspor Bruto (0,44% dapat berubah manakala
ada P3B antar Indonesia dengan Negara yang bersangkutan)
 BPT ada kalo ada BUT

PPh Pasal 15 perusahaan pelayaran DN

 Untuk memindahakan dari satu titik ke satu titik lainnya bisa dengan sewa dan
bukan sewa.
 Ketika ada satu pihak memberikan penghasilan kepada prusahaan pelayaran DN
baik sewa maupun bukan sewa maka ada PPh 15
 Harus dari Indonesia ke LN dan LN ke Indonesia, dan dari antar dalam negeri
(Indonesia)
 Sewa tanpa awak bukan merupakan PPh 15 tapi PPh 23 sewa modal
 Penjelasan rumus :

Tariff X Neto (neto : NPK = 4% x Jumlah Bruto ) = inget ya ini tariff PPh badannya tidak
ada kaitan dengan sewanya (missal )
Tariff badan itu 30%

PPh 15 perusahaan penerbangan DN

 Objeknya Khusus sewa saja dan berdasarkan perjanjian charter (SEWA)


 Bersifat tidak final
 Asal perusahaan penerbangan itu hanya dari Indonesia.
Anatar dalam Indonesia
Bisa dari Indoensia ke LN
 Ingat : perusahaan yang disewa pesawatnya merupakan perusahaan penerbangan
tidak perusahaan lain.

PPh 15 Perusahaan penerbangan/pelayaran LN

 Obejknya bisa sewa dan tidak sewa


 Mereka beroperasi di Indonesia melalui BUT

PPh 15 Jasa Maklon Internasional Mainan Anak


 Menggunakan tariff tertinggi PPh Badan jadi bukan 30% seperti yang sebelum
sebelumnya tapi pake tariff tertinggi PPh badan yang berlaku saat terutang.

Anda mungkin juga menyukai