Anda di halaman 1dari 26

Nama Kelompok:

1. Desvita Cahyani (2162401009)

2.Arif Nur Chafidin (2162401006)

3.Dyah Sri Maulida(2162401001)

Tugas!!!

A. Dasar Hukum PPH Pasal 23?

Jawab:*UU No. 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas UU No. 7 Tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan.

*Per Menkue 141/PMK. 03/2015 tentang jenis jasa lain dan perkiraan

penghasilan neto sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf c UU No.7
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan
UU No. 36 Tahun 2008.

B.Pemotong PPH Pasal 23?

Jawab: Berikut ini pihak - pihak yang termasuk pemotong PPH Pasal 23.

1.Badan pemerintah

2. Subjek Pajak badan dalam negeri

3.Penyelenggara kegiatan

4.Bentuk usaha tetap.

5.Perwakilan perusahaan diluar negeri lainnya.

6. Orang pribadi sebagai Wajib Pajak dalam negeri tertentu, yang ditunjuk oleh
Kepala Kantor Pelayanan Pajak sebagai Pemotong PPH Pasal 23,yaitu:

*Akuntan, arsitek, dokter, notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanak (PPAT),


kecuali camat, pengacara, dan konsultan yang melakukan pekerjaan bebas;

* Orang pribadi yang menjalankan usaha yang menyelenggarakan


Pembukuan atas pembayaran berupa sewa.
C. Subjek dan Objek PPH Pasal 23?

Jawab:Subjek PPH Pasal 23:

-Badan Pemerintah

- Subjek Pajak badan dalam negeri

-Bentuk Usaha Tetap (BUT)

-Penyelenggaraan Kegiatan
-Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya

- Wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang ditunjuk direktur Jenderal Pajak
sesuai KEP-50/PJ/1994

-Orang pribadi yang menjalankan usaha dan menyelenggarkan Pembukuan atas


pembayaran sewa.

Objek PPH Pasal 23:

-Bunga, termasuk diskonto, prenium, dan imbalan terkait jaminan pengembalian


utang

-Dividen

-Royalti

- Hadiah, bonus penghargaan dan sejenisnya selain yang telah dipotong PPH Pasal
21

- Sewa dan penghasilan lain terkait penggunaan harta, kecuali sewa dari
penghasilan yang telah dikenai PPH Pasal 4 ayat 2.

D.Bukan Subjek PPH Pasal 23?

Jawab:1.Kantor Perwakilan Negara Asing

2. Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat-pejabat lain dari


negara asing

3. Organisasi - organisasi internasional dengan syarat

4. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional

E. Saat Terutang PPH Pasal 23?

Jawab:Saat terutangnya Pajak Penghasilan Pasal 23 UU PPh adalah pada saat

pembayaran, saat disediakan untuk dibayarkan (seperti: dividen) dan jatuh tempo

(seperti: bunga dan sewa), saat yang ditentukan dalam kontrak atau perjanjian
atau faktur (seperti: royalti, imbalan jasa teknik atau jasa manajemen atau jasa

lainnya).

F. Tata Cara Penyetoran dan Pelaporan PPH Pasal 22?

Jawab:Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 22

1. PPh Pasal 22 atas impor barang (Lihat Pemungut dan Objek PPh Pasal 22 butir

1) disetor oleh importir dengan menggunakan formulir Surat Setoran Pajak,Cukai


dan Pabean (SSPCP). PPh Pasal 22 atas impor barang yang dipungut oleh DJBC
harus disetor ke bank devisa, atau bank persepsi, atau bendahara Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai, dalam jangka waktu 1 (satu) hari setelah pemungutan pajak dan
dilaporkan ke KPP secara mingguan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah batas waktu
penyetoran pajak berakhir.

2.PPh Pasal 22 atas impor harus dilunasi bersamaan dengan saat pembayaran Bea
Masuk dan dalam hal Bea Masuk ditunda atau dibebaskan,PPh Pasal 22 atas impor

harus dilunasi saat penyelesaian dokumen pemberitahuan pabean impor.

Dilaporkan ke KPP paling lambat tanggal 20 setelah masa pajak berakhir.

3. PPh Pasal 22 atas pembelian barang (Lihat Pemungut dan Objek PPh Pasal 22
butir 2) disetor oleh pemungut atas nama dan NPWP Wajib Pajak rekanan ke bank
persepsi atau Kantor Pos pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran
atas penyerahan barang.

G.Menghitung PPH Pasal 23

Jawab: cara menghitung PPH 23 untuk pendapatannya yakni:2% x Penghasilan bruto 2%

x Rp 20.000.000 =Rp 400.000 Maka besaran dari PPH Pasal 23 sebagai imbalan

atas jasa konsultasi PT Makmur sebanyak Rp 400.000.

H.Contoh Kasus PPH Pasal 23

Jawab:Pada tanggal 10 May 2010,PT. Sukses Gagalnya,membagikan dividen masing

masing Rp 10,000,000 kepada 20 pemegang sahamnya. Atas dividen yang


dibagikan, PT.
Sukses Gagalnya memungut PPh 23.
wajib Pasal
PPh pasal 23 yang harus dipotong PT. Sukses Gagalnya adalah : =>15% x Rp
10.000.000,- = Rp 150.000,-
=>20
X Rp 150.000,- = Rp 3.000.000,-
Saat terutang: akhir bulan dilakukan pembayaran yaitu pada tanggal 31 Mei 2010 Saat
Penyetoran : paling lambat 10 Juni 2010 Saat
Pelaporan:paling lambat 20 Juni 2010
I. Surat Pemberitahuan Masa dan Bukti Pemotongan
Jawab:Bukti potong ini merupakan formulir resmi dan sah di mata negara. Dokumen
pembetulan ini dapat memberikan kepastian hukum kepada lawan transaksi,
validitas data bukti potong pun lebih terjamin karena aktivitas pembetulan maupun

Pembatalan.

J.Soal&Jawaban pilihan ganda (15 soal)

Jawab:

1.PT DTC berkedudukan di Jakarta, menjadi pemasok alat-alat tulis kantor bagi Dinas
Pendidikan Kota Tangerang Selatan.Pada tanggal 1 Oktober 2015, PT DTC melakukan
penyerahan barang kena pajak dengan nilai kontrak sebesar Rp11.000.000 (nilai sudah
termasuk PPN). Maka, berapakah PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Dinas Pendidikan Kota
Tangerang Selatan?

a.150.000

b.160.000

c.170.000

d.180.000

2. PT Pertamina selaku produsen bahan bakar minyak, gas, dan pelumas menyerahkan
bahan bakar minyak senilai Rp300.000.000 (tidak termasuk PPN) kepadanon-SPBU.
Maka,berapakah PPh Pasal 22 yang dipungut?

a.600.000

b.700.000

c.800.000

d.900.000

3. Salah satu jenis pajak yang termasuk pajak subjektif adalah ?

a.Pajak pertambahan nilai

b.Pajak Penghasilan

c.Pajak Penjualan
d.Bea Masuk

4. Yang termasuk pemotong PPH Pasal 23 adalah?

a. Subjek Pajak badan dalam negeri

b. Yang diterima atau diperoleh WP luar negeri dari Indonesia

c.Yang diperoleh WP luar negeri dari Indonesia dan luar negeri

d.Yang diterima WP dalam negeri dari Indonesia


5. Yang termasuk wajib PPH Pasal 23,kecuali

a.Orang Pribadi atau Badan sebagai subjek pajak dalam negeri sehubungan dengan
dividen, sewa, royalti, bunga, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta,kecuali yang telah dipotong PPh Pasal 4 ayat 2

b.Dividen

c.Royalti

d.Penyelenggaran kegiatan

6. Pada tanggal 10 mei 2016, PT. Aditya Pratama, membagikan dividen Masing-masing Rp
30,000,000 kepada 22 pemegang sahamnya. Atas dividen yang dibagikan, PT.Aditya
Pratama wajib memungut PPh Pasal 23?

a.Rp.55.000.000

b.Rp.66.000.000

c.Rp.88.000.000

d.Rp.99.000.000

7. Pada tanggal 20 Agustus 2016 PT. Cherry jovanca membayar bunga atas pinjaman,
membayarkan bunga kepada PT. Julli Kurniawan sebesar Rp 50.000.000?

a.Rp.4.500.000

b.Rp.5.500.000

c.Rp.6.500.000

d.Rp.7.500.000

8. Pada tanggal 13 september 2016 CV. Anggi Natalia membayar Royalti kepada Tuan.
Balam atas pemakaian merek “BETTI" sebesar Rp 80.000.000?

a.Rp.11.000.000

b.Rp.10.000.000
c.Rp.12.000.000

d.Rp.13.000.000

9.Cici Paramitha mendapat hadiah sebuah mobil senilai Rp 75.000.000, atas undian
tabungan yang diselenggarakan Bank Mangga Pisang Jambu pada tanggal 20 Januari
2016?

a.Rp.12.000.000

b.Rp.11.250.000
c.Rp.13.000.000

d.Rp.14.000.000

10. PT Agrivina Arundaya meminta jasa dari Pak Agra untuk membuat sistem akuntansi
Perusahaan dengan imbalan sebesar Rp.33.000.000 (sudah termasuk PPN)

a.Rp.400.000

b.Rp.660.000

c.Rp.500.000

d.Rp.300.000

11. PT. HIW-HIW membayarkan jasa konsultan PT HAW-HAW sebesar Rp 1.800.000


(termasukPPN). *PT. HAW-HAW tidak mempunyai NPWP?

a.Rp.72.000

b.Rp.50.000

c.Rp.75.000

d.Rp.60.000

12. PT Sinar Jaya mengimpor barang dari USA denag harga faktur US$ 250.000
Menggunakan API. Biaya asuransi dan ongkos angkutnya sebesar 3% dan 5% dari harga
Faktur. Kurs yang berlaku per US$ 1,00 = Rp. 12.500,00

a.Rp.84.000.000,00

b.Rp.84.375.000,00

c.Rp.84.500.000,00

d.Rp.84.600.000,00

13. PT Aman sebuah perusahaan bermedia tenaga kerja mendapat kontrak dari PT Abadi
Untuk menyediakan tenaga pemasaran sebanyak 20 orang dengan mendapatkan Imbalan
jasa Rp. 30.000.000,00 tenaga pemasaran selanjutnya menjadi pegawai PT. Abadi. Berapa
PPH Pasal 23 yang dipotong PT Abadi kepada PT Aman?
a.Rp.400.000,00

b.Rp.500.000,00

c.Rp.600.000,00

d.Rp.700.000,00

14. PT Karya Utama membayar bunga atas pinjaman membayarkan bunga kepada PT Indo
Jaya sebesar Rp.80.000.000,00. PPH Pasal 23 yang dipotong PT Karya Utama adalah:

a.Rp.9.000.000,00

b.Rp.12.000.000,00

c.Rp.8.000.000,000

d.Rp.6.000.000,00

15. CV. Selera Makan membayar royalti kepada ny. Sulastri atas pemakaian merek ayam
Goreng “Bu Lastri” sebesar Rp. 30.000.000,00.PPH Pasal 23 yang dipotong CV Selera Makan
adalah:

a.Rp.2.000.000,00

b.Rp.4.500.000,00

c.Rp.3.000.000,00

d.Rp.2.500.000,00

K. Soal & Jawaban Teori (10 soal)

1. Apa saja yang bukan termasuk Objek PPh pasal 22?

Jawab:Yang bukan Objek PPh pasal 22 :

Impor barang dan atau penyerahan barang yang berdasarkan Keputusan Dirjen

Pajak tidak terutang PPh. Dinyatakan dengan Surat Keterangan Bebas (SKB)
PPh pasal 22.

Impor Barang yang dibebaskan dari Bea Masuk.

Impor sementara jika akan di ekspor kembali.

Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp.1.000.000 dan tidak merupakan


pembayaran yang terpecah-pecah.

Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, air


minum/PDAM, dan benda pos.
Atas impor emas batangan yg akan diproses untuk menghasilkan barang
perhiasan emas untuk tujuan ekspor dinyatakan dengan SKB.

Pembayaran/pencairan dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) oleh KPN.

Re-impor barang-barang yg telah diekspor utk tujuan perbaikan, penger-jaan


dan pengujian.

2.Pada tanggal 1 Januari 2016, PT ABC mengimpor barang dari Jerman dengan harga Harga
faktur US$100.000. Barang yang diimpor adalah jenis barang yang tidak termasuk
Dalam barang-barang tertentu yang ditentukan dalam Peraturan Menteri Keuangan No.
16/PMK. 010/ 2016. Biaya asuransi yang dibayar diluar negeri sebesar 5% dari harga Faktur
dan biaya angkut sebesar sebesar 10% dari harga faktur. Bea masuk dan Bea Masuk
tambahan masing-masing sebesar 20% dan 10%. Kurs yang ditetapkan Menteri Keuangan
pada saat itu sebesar US$1=Rp.10.000. Hitunglah PPH Pasal 22 yang Dipungut oleh Ditjen
Bea Cukai jika PT ABC memiliki API (Angka pengenal Impor) dan Jika tidak memiliki API?

Jawab:

a.Harga Faktur(cost)
US$100.000
b. Biaya Asuransi (insurance)(5% x US$100.000)
US$5.000
c. Biaya Angkut (freight)(10% x US$100.000)
US$10.000
CIF(Cost,insurance&freight)(a+b+c)
US$115.000
d. CIF (Dalam Rupiah)(US$115.000xRp.10.000
Rp.1.150.000.000
e.Bea Masuk(20% x Rp.1.150.000.000)
Rp.230.000.000
f.Bea Tambahan (10%xRp.1.150.000)
Rp.115.000.000
Nilai Impor (d+e+f)
Rp.1.495.000.000

Jadi PPH Pasal 22 yang dipungut oleh DJBC, jika PT ABC memiliki API (2,5% x Nilai Impor) :

2,5%xRp.1.495.000.000=Rp.37.375.000

PPH Pasal 22 yang dipungut oleh DJBC jika PT ABC tidak memiliki API (7,5% x Nilai Impor):
7,5%x Rp.1.495.000.000=Rp.112.125.000

3. PT Rafinternet memberikan pinjaman kepada PT masraffi sebesar Rp 50.000.000


Dikenakan bunga sebesar 12% pertahun. Apabila pinjaman dilakukan pada bulan juli 2020
dan berakhir bulan desember 2020. Berapakah bunga yang dikenakan pajak penghasilan
pasal 23?

Jawab:Pinjaman Pendapata
Bunga n Bunga
Pph Pasal 23 terutang
Rp.50.000.000

12% Pertahun

6% Persemester

Rp.3.000.000

Rp.450.000
4.Sebuah perusahaan melakukan penyerahan barang kena pajak kepada suatu instasi
pemerintah seharga Rp1.144.000.000 yang pembayarannya melalui Kantor pembendaharaan
negara. Berapakah Pajak Penghasilan Pasal 22 bendaharawan yang harus dipotong bila:

1. Harga barang tidak termasuk PPN dan PPNBM.

2.Harga barang termasuk PPN (10%) tapi bukan Barang Mewah.

3. Harga barang termasuk PPN (10%) dan PPnBM (20%).

Jawab:1.Harga barang tidak termasuk PPN dan PPNBM

Harga barang yang diserahkan Rp1.144.000.000

Pajak Penghasilan pasal 22

1.5%x Rp1.144.000.000=Rp 17.160.000

Jumlah uang yang diterima Rp1.126.840.000

2. Harga barang termasuk PPN (10%) tapi bukan Barang Mewah

Harga barang termasuk PPN(10%) Rp1.144.000.000 PPN(10%)=

Rp1.144.000.000x 10/110 Rp 104.000.000-Harga barang tidak termasuk PPN

Rp1.040.000.000 Pajak Penghasilan pasal 22

1.5%xRp1.040.000.000=Rp 15.600.000

3. Harga barang termasuk PPN (10%) dan PPnBM (20%)

Harga barang termasuk PPN(10%) dan PPnBM(20%) Rp1.144.000.000 PPN

(10%)=Rp1.144.000.000.000x10/130 Rp 88.000.000 PPnBM(20%)

=Rp1.144.000.000x20/130 Rp 176.000.000 -Harga barang tidak termasuk PPN

dan PPNBM Rp 880.000.000 Pajak Penghasilan pasal 22

1.5%x Rp 880.000.000 Rp 13.200.000


Jumlah uang yang diterima Rp 866.800.000

5.Seorang importir pada awal tahun 2013 memasukkan barang ke wilayah pabean Indonesia
dengan Cost sebesar US$80.000. Biaya angkut dari luar negeri ke pelabuhan tujuan Sebesar
US$5.000 dan premi asuransi perjalanan yang dibayar dari luar negeri ke pelabuhan tujuan
sebesar US$1.000. Bea Masuk yang dibebankan sebesar Rp34.200.000 dan pungutan pabean
lain yang rsemi sebesar Rp16.000.000, kurs yang berlaku saat terjadinya import Adalah US$1
=Rp10.000. Hitunglah Pajak penghasilan Pasal 22 Bea Cukai,dalam kondisi

baik importir memiliki API/APIS/APIT dan jika importir belum memiliki API/APIS/APIT?
Jawab:Kurs yang berlaku=Rp 10.000
Harga import US$ 80,000 x Rp 10.000

=Rp 800.000.000 Biaya Angkut US$ 5,000 x Rp 10.000

=Rp 50.000.000 Biaya Asuransi US$ 1,000x Rp 10.000


=Rp 10.000.000
Bea Masuk=

Masuk=Rp 34.2
n lain-lain=Rp 16.000.000+Nilai Import=Rp 910.200

Pungutan Pabean dan la ai Import=Rp 910.200.000

Pajak Penghasilan Pasal 22 Bea Cukai bila importir memiliki API/APIS/APIT:


00.000=Rp22.755.

22.755.000

ajak Penghasilan Pasal 22 Bea Cukai bila importir tidak memiliki API/APIS/APIT:
7,5%xRp910.200 65.000

x Rp910.200.000=Rp68.265.00
1.JelaskanPengertian PPh pasal 23 ?

Pajak Penghasilan Pasal 23,selanjutnya disingkat PPh Pasal 23,merupakan pajak yang
dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri (orang
pribadi maupun badan), dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal,penyerahan
jasa,atau penyelenggaraan kegiatan selain yang dipatong PPh Pasal 21,PPh Pasal 23 ini
dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah atau Subjek Pajak dalam
negeri,penyelenggara kegiatan,bentuk usaha tetap,atau perwakilan perusahaan luar negeri
lainnya.

2.Sebutkan Dasar Dasar Pemotong PPh pasal 23 ?

1.Badan Pemerintah

2.Subjek Pajak badan dalam negeri

3.Penyelenggara kegiatan

4.Bentuk Usaha Tetap

5.Perwakilan perusahaan di luar negeri lainnya.

6.Orang pribadi sebagai Wajib Pajak dalam negeri tertentu, yang ditunjuk oleh Kepala
Kantor Pelayanan Pajak sebagai Pemotong PPh Pasal 23 (berdasarkan
KEP-50/PJ/1994)yaitu:

7.Akuntan,arsitek, dokter, notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), kecuali camat,
pengacara,dan konsultan yang melakukan pekerjaan bebas.

8.Orang pribadi yang menjalankan usaha yang menyelenggarakan pembukuan atas


pembayaran berupa
sewa.

3.Penghasilan yang dikenakan PPh pasal 23 Apa?

1.Deviden
2.Bunga termasuk premium,dikonto, dan imbalan sehubungan dengan jaminan
pengembalian utang.

3.Royalti

4.Hadiah,penghargaan,bonus.dan sejenisnya selain yang telah dipotong Pajak Penghasilan


yaitu penghasilan yang diteriama atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri orang pribadi
yang berasal dari penyelenggara kegiatan sehubungan dengan pelaksanaan suatu kegiatan

4.Penghasilan yang dikecualikan dari pemotongan PPh pasal 23 ?

1.Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank

2.Sewa yang dibayar atau terutang sehubungan dengan sewa guna usaha dengan hak opsi

3.Deviden ati bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib
Pajak dalam negeri,koperasi,badan usaha milik negara,atau badan usaha milik daerah,dari
pernyertaan modal pada bulan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia.

4.Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang
modalnya tidak terbagi atas saham-saham,persekutuan,perkumpulan,firma,dan
kongsi,termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif.

5.JelaskanTarif dan perhitungan PPh pasal 23 ?

Sebesar 15% dari jumlah bruto atas:

1.Deviden

2.Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan dengan jaminan


pengembalian utang

3.Rayalt

4.Hadiah,penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah dipotong Pajak


Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf e.

Sebesar 2% dari jumlah bruto atas:

5.Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta,kecuali sewa dan
penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta yang telah dikenai Pajak
Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat(2)
6. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik,jasa mangemen, jasa konstruksi,jasa konsultan,dan
jasa lain selain jasa yang telah dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
21

Catatan:Dalam hal Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan tersebut tidak
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak,besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinngi 100% dari
tarif yang sebenarnya

7.Jelaskan Jasa Maklon?

Jasa maklon adalah pemberian jasa dalam rangka proses penyelesaian suatu barang
tertentu yang diproses pengerjaannya dilakukan oleh pihak pemberi jasa
(disubkontrakkan).yang spesifikasi,bahan baku yang akan diproses sebagian atau
seluruhnya disediakan oleh pengguna jasa, dan kepemilikan atas barang jadi berada pada
pengguna jasa.

8.Jelaskan Jasa Penyelenggaraan Kegiatan.?

Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer adalah kegiatan usaha yang dilakukan
oleh

pengusaha jasa penyelenggara kegiatan meliputi antara lain penyelenggaraan


pameran,konvensi,

pagelaran musik,pesta,seminar, peluncuran produk, konferensi pers,dan kegiatan lain yang

memanfaatkan jasa penyelenggara kegiatan.


9.Saat Terutang,Penyetoran dan Pelaporan PPh pasal 23 ?

·Pajak penghasilan pasal 23 terutang pada akhir bulan dilakukannnya pembayaran atau
pada akhir bulan terutangnya penghasilan yang bersangkutan.

Pajak penghasilan pasal 23 harus disetorkan oleh pemotong pajak selambat-lambatnya


tanggal 10 bulan takwim berikutnya setelah bulan saat terutangnya pajak ke bank persepsi
atau Kantor Pos Indonesia.

Pemotong PPh Pasal 23 di wajibkan menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa


selambat-lambatnya 20 hari setelah masa pajak berakhir.

Pemotongan PPh Pasal 23 harus memberikan tanda bukti pemotong kepada orang pribadi
atau badan yang dibebani Pajak Penghasilan yang dipotong.

Pelaksanaan pemotong,penyetoran,dan pelaporan PPh Pasal 23 dilakukan secara


desentralisasi artinya dilakukan di tempat terjadinya pembayaran atau terutangnya
penghasilan yang merupakan Objek PPh Pasal 23,hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah,pengawasan terhadap pelaksaan pemotongan PPH Pasal 23 tersebut.

10..Sebutkan Penerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 23 ?

Melihat Definisi pada poin 1 diatas, maka Wajib Pajak PPh pasal 23 adalah:

1.Wajib Pajak dalam negeri (orang pribadi dan badan)

2. Bentuk Usaha Tetap (BUT)


SOAL 1

a. PT. Perdana adalah importir barang-barang elektronika. PT. Perdana memiliki API. Pada Mei
2016 melakukan impor barang dari Jepang dengan harga faktur USD100.000. Biaya asuransi
dan biaya angkut pengapalan barang dari Jepang ke dalam daerah pabean (Indonesia)
masing-masing sebesar 0,5% dan 10% dari harga faktur. Biaya tersebut dibayar oleh PT.
Perdana. Tarif bea masuk 10% dari CIF. Kurs ditetapkan oleh Menteri Keuangan pada saat itu
adalah USD1 =Rp11.500. Hitung PPh Pasal 22 yang harus dibayar oleh PT.Perdana.

Jawab:

PPh Pasal 22 dihitung sebagai berikut:


1) Menentukan nilai impor
-Harga faktur(Cost)
USD100.000
- Biaya Asuransi(Insurance):0,5%x USD100.000
USD 500
- Biaya angkut (Freight):10% x USD100.000 USD 10.000
CIF(Cost,Insurance,Freight) USD110.500
Bea masuk:10%x USD110.500
USD 11.050
Nilai impor USD121.550
Nilai impor (dalam rupiah):USD121.550xRp11.500 Rp1.397.825.000
2) Menghitung PPh Pasal 22 Impor
Rp34.945.625
2,5% x Rp1.397.825.000
Jika importir yang bersangkutan tidak mempunyai API, besarnya PPh Pasal 22 adalah:
7,5%x Rp1.397.825.000 Rp104.836.875

b. PT. Ananda pada Juni 2016 melakukan impor kedelai dari Amerika Serikat senilai USD30.000.
Biaya asuransi dan angkut barang dari Amerika ke Indonesia masing-masing sebesar 0,5% dari
harga faktur. Tarif bea masuk sebsar 15% dari CIF. Kurs yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
saat itu adalah USD1 = Rp11.000.Hitung PPh Pasal 22 yang harus dibayar oleh PT. Ananda.

Jawab:
1) Menentukan nilai impor
- Harga faktur(Cost) 0,5%x
Rp438.322.5
-Biaya asuransi (Insurance):0,5% xUSD30.000 00
- Biaya angkut(Freight)
CIF(Cost,Insurance,Freight)
Bea masuk:15%x USD34.650
Nilai impor
Nilai impor (dalam Rupiah): USD39.847,50 x Rp11.000
2) Menghitung PPh Pasal 22 Impor
Rp438.322.500
USD 30.000
USD 150 Rp 2.191.610

USD 4.500
USD 34.650
USD 5.197,50
USD 39.847,50

SOAL 2
Pada 1 April 2016, Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Indah membeli mebel dan peralatan
kantor lainnya dari Perdana Furniture senilai Rp220.000.000 (termasuk PPN 10%).
PPh Pasal 22 yang dipungut oleh bendaharawan dinas tersebut dihitung sebagai berikut:
DPP:(100/110)xRp220.000.000
Rp200.000.000
PPh Pasal 22:1,5% x Rp200.000.000
Rp 3.000.000

SOAL 3
Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pertanian Kabupaten Bunga pada 10 Juli 2016 melakukan
pembayaran atas pembelian alat tulis kantor dari Toko Ungu senilai Rp2.100.000(termasuk PPN
10%). Pembayaran dilakukan menggunakan uang persediaan.
PPh Pasal 22 yang dipungut oleh bendahara tersebut dihitung sebagai berikut:
DPP:(100/110)xRp2.100.000
Rp1.909.090
Atas pembayaran tersebut tidak dikenakan PPh Pasal 22 karena nilainya kurang dari
Rp2.000.000.

SOAL 4
Bank Negara Indonesia merupakan salah satu BUMN. Pada Juni 2016 melakukan pembayaran
kepada PT. Bahtera Motor atas pengadaan mobil sebanyak 20 unit dengan harga
Rp198.000.000 per unit. Harga ini termasuk PPN 10%.
PPh Pasal 22 yang dipungut oleh BNI dihitung sebagai berikut:
DPP:(100/110)x20xRp198.000.000
Rp3.600.000.000
PPh Pasal 22:1,5%x Rp3.600.000
Rp 54.000.000

SOAL 5
Pada Maret 2016,PT. Wijaya Karya melakukan pembayaran kepada CV. Aneka Warna atas
pembelian barang senilai Rp10.500.000 (termasuk PPN 10%).
PPh Pasal 22 yang dipungut PT. Wijaya Karya dihitung sebagai berikut:
DPP:(100/110)x Rp10.500.000
Rp9.545.

Atas pembayaran tersebut tidak dikenakan PPh Pasal 22 karena nilainya kurang dari
Rp10.000.000.

SOAL 6
PT.Cahaya Dunia Paper pada Mei 2016 menjual kertas hasil produksi kepada CV. Merah Jaya
(salah satu distributor) dengan total harga sebesar Rp880.000.000.Harga tersebut sudah
termasuk PPN 10%.
PPh Pasal 22 yang dipungut PT.Cahaya Dunia Paper dihitung sebagai berikut:
DPP:(100/110)xRp880.000.000
Rp800.000.000
PPh Pasal 22:0,10%x Rp800.000.000
Rp 800.000

SOAL 7

Pada Mei 2016,PT. Semen Indonesia menjual semen hasil produksi kepada PT. Bangunan
Nusantara (salah satu distributor). Total harga termasuk PPN sebesar Rp1.650.000.000.

PPh Pasal 22 yang dipungut PT. Semen Indonesia dihitung sebagai berikut:
DPP:(100/110)xRp1.650.000.000
Rp1.500.000.000
PPh Pasal 22:0,25% x Rp1.500.000.000
Rp 3.750.000
SOAL 8

PT.New Ratna Motor merupakan salah satu ATPM mobil Toyota. Pada Juli 2016 menjual
kendaraan senilai Rp41.800.000.000(termasuk PPN).

PPh Pasal 22 yang dipungut PT.New Ratna Motor dihitung sebagai berikut:
DPP:(100/110)xRp41.800.000.000
Rp38.000.000.000
PPh Pasal 22:0,45% x Rp38.000.000.000
Rp 171.000.000

SOAL 9

Pada Maret 2015,PT.Herbal Indonesia menjual hasil produksi obat kepada PT. Sehat Sentosa
(salah satu distributor). Nilai penjualan Rp110.000.000(termasuk PPN).

PPh Pasal 22 yang dipungut PT. Herbal Indonesia dihitung sebagai berikut
DPP:(100/110)xRp110.000.000
Rp100.000.000
PPh Pasal 22:0,3% x Rp100.000.000
Rp 300.000
SOAL 10
Pada Juni 2014,PT.Pertamina melakukan penyerahan hasil produksi sebagai berikut:
a. Penyerahan bahan bakar minyak senilai Rp825.000.000 kepada SPBU Pertamina.
b. Penyerahan bahan bakar minyak senilai Rp577.500.000 kepada SPBU bukan Pertamina.
c. Penyerahan bahan bakar gas senilai Rp192.500.000 kepada Blue Gas Distributor.
d. Penyerahan pelumas senilai Rp278.900.000 kepada PT.Oli.
Setiap harga tersebut termasuk PPN.
PPh Pasal 22 yang dipungut PT. Pertamina dihitung sebagai berikut:
a. Atas penyerahan bahan bakar minyak kepada SPBU Pertamina:
DPP:(100/110)x Rp825.000.000
Rp750.000.000
PPh Pasal 22:0,25% x Rp750.000.000
Rp 1.875.000
b. Atas penyerahan bahan bakar minyak kepada SPBU bukan Pertamina:
DPP:(100/110)xRp577.500.000
Rp525.000.000
PPh Pasal 22:0,3% x Rp525.000.000
Rp 2.625.000
c. Atas penyerahan bahan bakar gas kepada Blue Gas Distributor:
DPP:(100/110)xRp192.500.000 Rp175.000.000
PPh Pasal 22:0,3% x Rp175.000.000
Rp 525.000
d.Atas penyerahan pelumas kepada PT.Oli:
DPP:(100/110)xRp308.000.000 Rp280.000.000 PPh Pasal 22:0,3%x
Rp280.000.000 Rp 840.000

Anda mungkin juga menyukai