KELOMPOK IV
ANGGI YUNITA SARI (A1A120051)
DELLA HARIYANTI (A1A120026)
NUZULUL HUDA (A1A120052)
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AJARAN 2021/2022
1. Pengertian PPh pasal 23.
Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 23 adalah pajak yang dikenakan pada
penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan,
selain yang telah dipotong PPh Pasal 21. PPh Pasal 23 biasanya terjadi
ketika ada transaksi antara pihak pemberi penghasilan (pembeli atau
penerima jasa) dengan yang menerima penghasilan (seperti penjual atau
pemberi jasa). Pemberi penghasilan selanjutnya akan memotong dan
melaporkan PPh pasal 23 tersebut ke negara.
2. Pemotong PPh Pasal 23
Pemotongan atau pemungutan PPh 23 umumnya terjadi ketika adanya
transaksi antara pihak pemberi penghasilan atau penerima jasa dengan
penerima penghasilan. Pihak-pihak yang berhak memotong atau memungut
pajak penghasilan pasal 23 adalah:
Badan Pemerintah
Subjek pajak badan dalam negeri
Penyelenggara kegiatan
Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya
Wajib pajak orang pribadi dalam negeri tertentu yang ditunjuk
Direktorat Jenderal Pajak sesuai dengan KEP-50/PJ/1994. Di sisi lain,
pihak penerima penghasilan dapat berupa wajib pajak dalam negeri
orang pribadi, wajib pajak dalam negeri badan, dan bentuk usaha tetap
(BUT).
3. Objek PPh Pasal 23
Berikut adalah objek pajak PPh 23:
Dividen
Royalti
Bunga, termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan dengan
jaminan pengembalian utang
Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah
dipotong PPh, yaitu penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib
pajak dalam negeri orang pribadi yang berasal dari penyelenggara
kegiatan sehubungan dengan pelaksanaan suatu kegiatan
Sewa dan penghasilan lain, kecuali sewa dari penghasilan lain
sehubungan dengan penggunaan harta yang telah dikenai PPh seperti
tertuang dalam Pasal 4 ayat (2) Undang-undang (UU) PPh
Imbalan untuk jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa
konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong PPh seperti
dimaksud dalam Pasal 21 UU PPh.
4. Tarif dan Pemotongan PPh pasal 23
1) Tarif 15% dari jumlah bruto untuk:
Dividen, kecuali pembagian dividen kepada WP Orang Pribadi
dikenakan final, bunga dan royalti;
Hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh pasal
21;
2) Tarif 2% dari jumlah bruto untuk sewa dan penghasilan lain yang
berkaitan dengan penggunaan harta, kecuali sewa tanah atau
bangunan.
3) Tarif 2% dari jumlah bruto untuk imbalan jasa teknik, jasa manajemen,
jasa konstruksi dan jasa konsultan.
4) Tarif 2% dari jumlah bruto untuk imbalan jasa lainnya seperti yang
termaktub dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 141/PMK.03/2015
dan efektif mulai berlaku pada tanggal 24 Agustus 2015.
5) Bagi WP yang belum punya NPWP akan dipotong 100% atau lebih
tinggi dari tarif PPh Pasal 23.
6) Jumlah bruto yang dibayarkan oleh badan pemerintah, subjek pajak
dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau
perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada WP di dalam negeri
atau bentuk usaha tetap, namun ini tidak termasuk:
Pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan dan
pembayaran lain sebagai imbalan pekerjaan yang dilakukan.
Pembayaran untuk pembelian barang atau material yang
dibuktikan dengan faktur pembelian.
Pembayaran pada pihak kedua (perantara), yang selanjutnya
dibayarkan kepada pihak ketiga.
Pembayaran penggantian biaya (reimbursement).
Jumlah bruto tersebut tidak berlaku untuk kondisi seperti berikut:
Penghasilan yang dibayarkan untuk jasa katering.
Penghasilan yang dibayarkan untuk jasa, yang dikenakan pajak
yang bersifat final.
Pembayaran gaji, upah, tunjangan, honorarium, dan
pembayaran lain yang merupakan imbalan atas pekerjaan yang
dilakukan.
Pembayaran kepada penyedia jasa atau pengadaan barang
atau material terkait jasa yang diberikan.
Pembayaran jasa kepada pihak ketiga.
Pembayaran kepada penyedia jasa yang berupa penggantian
atau reimbursement.
5. Cara menghitung PPh pasal 23
Perhitungan PPh Pasal 23 atas Dividen
PT ABCD, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri
sepatu dan beralamat di Jl. Terusan No.11, Jakarta Selatan. PT ABCD telah
memiliki NPWP 01.111.444.8-061.000. Pada tanggal 10 Juli 2013,
perusahaan membayar dividen tunai kepada pemegang saham yang
sebelumnya telah diumumkan melalui RUPS. Berikut data yang diperlukan
dalam pembayaran dividen tunai.
6. Studi Kasus
Penghitungan PPh Pasal 23 dengan Tarif Pemotongan 2%
PT Sejahtera memberikan jasa konsultasi kepada CV Indah pada
bulan Agustus 2019 dengan imbalan sebesar Rp20.000.000 tunai.
Maka, penghitungan PPh 23 untuk pendapatan ini adalah:
2% x penghasilan bruto
2% x Rp20.000.000 = Rp400.000
Besaran PPh Pasal 23 untuk imbalan jasa konsultasi PT Sejahtera
adalah sebesar Rp400.000 dan harus dilaporkan oleh CV Indah ke
kantor pajak.
Penghitungan PPh Pasal 23 dengan Tarif Potongan 15%
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Sejahtera mengumumkan
pembagian dividen sebesar Rp3.000.000.000. PT Perkasa memiliki
10% saham PT Sejahtera.
PT Perkasa adalah wajib pajak badan yang atas dividen yang
diterimanya tidak berlaku ketentuan PPh pasal 4 ayat (2). Berdasarkan
ketentuan Undang-Undang (UU) PPh Nomor 36 Tahun 2008,
penghasilan berupa dividen yang diterima PT Perkasa dikenai PPh
pasal 23 dengan tarif 15% dari penghasilan bruto.
Kepemilikan PT Perkasa adalah 10%, sehingga dividen yang menjadi
hak PT Perkasa adalah Rp300.000.000 (Rp3.000.000.000×10%).
Jumlah PPh pasal 23 yang dipotong adalah Rp45.000.000
(Rp300.000.000×15%).
DAFTAR RUJUKAN
https://klikpajak.id/blog/perhitungan/pajak-penghasilan-jenis-pph-objek-subjek-
tarif-perhitungan/
https://www.rusdionoconsulting.com/mengenal-pph-pasal-23-objek-tarif-dan-
perhitungannya/#:~:text=Objek%20PPh%20Pasal%2023,telah%20dipotong%
20PPh%20Pasal%2021.
https://www.online-pajak.com/tentang-bukti-potong/pph-pajak-penghasilan-pasal-
23
https://www.cermati.com/artikel/pph-pasal-23-penjelasan-tarif-dan-perhitungannya
https://klikpajak.id/blog/berita-regulasi/pajak-pph-23-tarif-pajak-penghasilan-pasal-
23/
https://news.ddtc.co.id/pengertian--pemotong-pajak-8411