NAMA SetiyawatiSETIYAWATI
:AZIZAH
NIM :1605046063
: 1605046063
KELAS :AKS-B
Kelas : AKS-B 4 4
1|UA S P E R PA J A K A N / A Z I Z A H S E T I YAWAT I
Adapun dalam perhitungannya, dalam pasal 21 terdapat pengurangan dari
Penghasilan Tidak Kena Pajak / PTKP (Penghasilan netto - PTKP= PKP> PKP
dikalikan persentase tarif pajak) Sedangkan dalam pasal 26 perhitungannya tidak ada
PTKP nya (penghasilan netto > perhitungan tarif PPh pasal 26 = penghasilan netto
dikali persentase tarif pajak.)
PPN dan PPNBM merupakan pajak dengan karakteristik pajak atas konsumsi dalam
negeri, merupakan pajak tidak langsung dalam pemungutannya serta dalam
mekanisme pengenaannya termasuk dalam pajak objektif. PPN merupakan jenis
2|UA S P E R PA J A K A N / A Z I Z A H S E T I YAWAT I
pungutan atas nilai tambah barang. Sedangkan PPnBM adalah pungutan tambahan
disamping PPN.
Sehingga perbedaan antara PPh pasal 22 dengan PPN dan PPnBM terletak pada
pemungut dan mekanismenya.
Pemungut
1. Pemungut PPh pasal 22 ialah pihak penjual maupun pihak pembeli (yang telah
diatur oleh Dirjen Pajak atau Kementrian Keuangan) sekaligus sebagaI Penyetor
Pajak juga sekaligus sebagai Wajib Pajak. Adapun pembebanannya, dibebankan
kepada pihak-pihak pihak-pihak yang dikategorikan sebagai Pemungut Pajak baik
Pembeli maupun Penjual kecuali Bank Devisa dan Dirjen Bea dan Cukai.
2. Pemungut PPN dan PPnBM adalah pihak penjual yang memungut dari pihak
pembeli. Pemungut / Pengusaha Kena Pajak / Penjual sebagai Penyetor Pajak juga
sekaligus sebagai Wajib Pajak. Adapun pembebanannya, dibebankan kepada pihak
Pembeli sebagai Beban Pajak Masukan.
Mekanisme
PT. PPSU membeli sebuah BKP kepada CV. Karya Aditya. Karena PT. PPSU
merupakan BUMD yang menggunakan APBD untuk membeli barang tersebut
maka PT. PPSU dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 % x Harga Beli yang tidak kena
PPN dan/ PPnBM. Dimana PT. PPSU tidak mendapatkan faktur pajak karena PT.
PPSU merupakan Wajib Pajak dan harus menyetorkan pajaknya sendiri.
3|UA S P E R PA J A K A N / A Z I Z A H S E T I YAWAT I
melaporkan faktur pajak tersebut ke KPP (Kantor Pelayanan Pajak), sedangkan
CV. Karya Aditya bertugas untuk menyetorkan pajaknya.
B. Subjek Pajak
PPh pasal 21: a. Pegawai
b. penerima uang pesangon
c. bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan
sehubungan dengan pemberian jasa:
tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas
olahragawan
musisi, MC, artist, sutradara, model, dan sebagainya
penasehat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan
moderator
pengarang, peneliti, dan penerjemah
d. anggota dewan komisaris
e. mantan pegawai
4|UA S P E R PA J A K A N / A Z I Z A H S E T I YAWAT I
f. peserta kegiatan yang menerima / memperoleh penghasilan
sehubungan dengan keikutsertaannya dalam suatu kegiatan
PPh pasal 23: Wajib Pajak dalam negeri atau Bentuk Usaha Tetap yang menerima atau
memperoleh penghasilan yang berasal dari modal, penyerahan jasa,
atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong PPh pasal 21
C. Tarif Potongan
PPh pasal 21: PKP 0 - Rp. 50.000.000,00 tarif pajak 5%
PKP diatas Rp. 50.000.000,00 – Rp. 250.000.000,00 tarif pajak 15%
PKP diatas Rp. 250.000.000,00 – Rp. 500.000.000,00 tarif pajak 25%
PKP diatas Rp. 500.000.000,00 tarif pajak 30%
PPh pasal 23: tarif PPh pasal 23 diberlakukan atas nilai Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
atau jumlah bruto dari penghasilan.
a. Tarif 15% dari jumlah bruto atas: dividen; bunga, termasuk premi,
diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian hutang; royalti;
hadiah, penghargaan, bonus, dll selain yang telah dipotong PPh pasal
21
b. Tarif 2% dari jumlah bruto tidak termasuk PPN atas:
Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
kecuali tanah dan/atau bangunan
Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, manajemen, konstruksi,
konsultan dan jasa lain selain jasa yang telah dipoyong oleh PPh
pasal 21.
Adapun beberapa masalah atau kasus untuk menghitung besarnya PPh pasal 25 yaitu:
a. Angsuran bulanan untuk bulan sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunan
PPh
Besarnya angsuran bulanan untuk bulan sebelum batas waktu penyampaian SPT
Tahunan PPh adalah sebesar angsuran pajak untuk bulan terakhir dari tahun pajak
yang sebelumnya
b. Apabila dalam tahun berjalan, diterbitkan SKP untuk tahun pajak yang lalu
Maka angsuran pajak dihitung kembali berdasarkan SKP pajak tersebut dan
berlaku mulai bulan berikutnya setelah bulan penerbitan SKP.
5.a. Sebutkan iuran-iuran / premi-premi apa saja yang tidak termasuk di dalam
perhitungan penghasilan bruto !
Penghasilan yang Dikecualikan dari Pengenaan PPh pasal 21, yaitu sebagai berikut:
a. Pembayaran manfaat atau santunan asuransi dr perusahaan asuransi; asuransi
kesehatan, asuransi jiwa, dan lain-lain
6|UA S P E R PA J A K A N / A Z I Z A H S E T I YAWAT I
b. Penerimaan dlm bentuk natura dan/atau kenikmatan dlm bentuk apapun diberikan
oleh Wajib Pajak atau Pemerintah, kecuali yang diberikan oleh Wajib Pajak yang
dikenakan PPh yang bersifat final atau yang dikenakan PPh berdasarkan norma
perhitungan khusus. PPh yang ditanggung oleh pemberi kerja merupakan
penerimaan dalam bentuk kenikmatan.
c. Iuran pensiun yang dibayarkan kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Kementrian Keuangan, iuran THT (Tunjangan Hari Tua), JHT
(Jaminan Hari Tua) kepada Badan Penyelenggara Tunjangan Hari Tua / Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang dibayar oleh pemberi kerja
d. Zakat yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari Badan Amil Zakat atau
Lembaga Amil Zakat yang dibentuk/ disahkan oleh pemerintah, atau sumbangan
keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia yang
diterima oleh orang pribadi yang berhak dari lembaga keagamaan yang dibentuk
atau disahkan oleh pemerintah sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha,
pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan diantara pihak-pihak yang bersangkutan
e. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu.
5.b. Sebutkan iuran-iuran / premi-premi apa saja yang dianggap sebagai penghasilan
bagi Wajib Pajak!
• Dalam menghitung Pph pasal 21, premi tersebut digabungkan dengan penghasilan
bruto yang dibayarkan pemberi kerja kepada pegawai.
• Selanjutnya, dihitung jumlah penghasilan netto sebulan yang diperoleh degan cara
mengurangi penghasilan bruto sebulan dengan biaya jabatan, serta iuran pensiun,
iuran Jaminan Hari Tua, Tunjangan Hari Tua, yang dibayar sendiri oleh pegawai
melalui pemberi kerja kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan atau kepada BPJS Ketenagakerjaan.
7|UA S P E R PA J A K A N / A Z I Z A H S E T I YAWAT I
8|UA S P E R PA J A K A N / A Z I Z A H S E T I YAWAT I