Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH UAS AKUNTANSI BIAYA

LAPORAN AKUNTANSI BIAYA USAHA KUE KERING “V-fie”

Dosen Pengampu : Habi Bullah, S.E., M.Akun

Disusun Oleh:

Kelompok 12

1. Hendra David 160221100098

2. Firdayatul Lailil Firdaus 170221100186

3. Ratniati 170221100236

4. Siti Ummul Farofa Hasanah 170221100237

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2018-2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat serta
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan yang kami harapkan.
Makalah ini berjudul, “LAPORAN AKUNTANSI BIAYA USAHA KUE KERING V-fie” yang
membahas tentang laporan akuntansi biaya yang terjadi pada usaha kue kering dengan
nama, “V-fie”.

Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas Ujian Akhir Semester (UAS) mata
kuliah Akuntansi Biaya yang diampu oleh Dosen Habi Bullah, S.E., M.Akun. Proses
penyusunan makalah ini tidak luput dari bantuan dan kontribusi berbagai pihak terkait.
Karenanya, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dan mendukung kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu.

Kami berharap dengan disusunnya makalah ini mampu menambah wawasan dan
pengetahuan para pembaca, termasuk kami selaku penyusun, dan ibu Alfi selaku pemilik
Usaha Kue Kering V-fie, mengenai apa dan bagaimana Akuntansi Biaya serta penyusunan
Laporan Akuntansi Biaya.

Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan baik dari EYD,
kosa kata, tata bahasa, maupun isi dari makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk nantinya
dijadikan bahan evaluasi bagi kami.

Bangkalan, 16 Desember 2018

Kelompok 12
PEMBAHASAN

1. Pofil Usaha
a. Nama Usaha : V-fie
b. Alamat Usaha : Jl. Maritim No. 107 Barat Pasar Lama Socah
c. Visi Misi : Ibu Alfi menjalankan usaha ini sebagai penerus usaha orang tua beliau
yang telah lebih dahulu mendirikan dan menjalankan usaha ini. Selain itu, melalui
usaha ini ibu Alfi juga menyalurkan hobinya yang suka membuat kue, sekaligus
menjadikan usaha ini sebagai mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
d. Struktur Organisasi : Usaha Kue Kering V-fie tidak memiliki struktur organisasi.
Dalam menjalankan usahanya, ibu Alfi memang dibantu beberapa karyawan, namun
dalam proses produksinya, ibu Alfi turun tangan sendiri demi menjaga khas cita rasa
dari produknya. Status jabatan yang ada di usaha ini hanya pemilik dan karyawan.
Bahkan untuk urusan keuangan dan pengiriman produk kepada pelanggan, ibu Alfi
dan suamilah yang bertanggung jawab.
e. Latar Belakang
Usaha kue kering V-fie berdiri pada tahun 2002 dan berkembang hingga saat
ini. Usaha ini didirikan oleh orang tua ibu Alfi Nihayah, selaku pemilik Usaha Kue
Kering V-fie saat ini. Ibu Alfi berasal dari desa Bongcangka, Socah - Bangkalan,
yang saat ini tinggal di desa Bargan - Barat Pasar Lama Socah, yang merupakan
daerah asal suami.
Pada tahun 2012 usaha ini sempat vacum karena kematian orang tua ibu Alfi,
lalu beliau mulai membuka kembali usaha ini hingga sekarang. Ibu Alfi mengaku
bahwa beliau senang menjadi penerus usaha ini, karena selain dapat membantu
perekonomiannya, usaha ini juga sejalan dengan hobi beliau yang suka membuat
kue. Beliau juga berinovasi menambahkan kue basah sebagai hasil produksinya
yang membuat usaha ini semakin maju dan berkembang.
Produk yang dihasilkan usaha ini adalah kue kering berupa kue nastar dan
kue kastengel, serta aneka kue basah seperti, kue tart, kue ulang tahun, kue
nikahan, dan lain-lain, yang hanya diproduksi berdasarkan pesanan, yang menjadi
usaha sampingan dari ibu Alfi. Tempat produksi kue kering V-fie adalah di Jl. Maritim
No. 107 Barat Pasar Lama Socah, sedangkan untuk kue basahnya ibu Alfi
memproduksinya di rumah, di desa Bargan Barat Pasar Lama Socah.
Ibu Alfi memasarkan kue keringnya dengan menjualnya ke beberapa toko,
namun tidak semua toko tersebut mau membeli kue kering ibu Alfi. Saat ibu Alfi
menawarkan produknya, mereka hanya mau menerima dengan sistem titip. Saat ini,
ibu Alfi telah mempunyai pelanggan tetap untuk produk kue keringnya sebanyak 15
tempat di kota Madura. Dan untuk produk kue basahnya, semakin ramai orang yang
memesan kue untuk acara mereka kepada ibu Alfi. Selain memasarkan langsung,
ibu Alfi juga mempromosikan produknya melalui sosial media seperti whatsapp,
facebook, dan instagram.
f. Proses Produksi
 Alat dan Bahan
 Alat :
1. Oven
2. Mixer
3. Spatula
4. Loyang
5. Cetakan
6. Plastik segitiga
7. Kuas
8. Toples
 Bahan baku :
1. Tepung terigu
2. Mentega
3. Telur
4. Roombutter
5. Keju
6. Gula halus
7. Gula pasir
8. Susu bubuk
 Bahan penolong :
1. Keju parut
2. Nanas
3. Madu
4. Kayu manis
5. Cengkeh
 Cara membuat
 Kue Kering Nastar
Isian Selai Nanas :
Nanas dikupas dan diparut, lalu masak dengan menambahkan kayu
manis dan cengkeh hingga airnya menyusut dan adonan menjadi
agak lengket. Selanjutnya, masukkan gula pasir, aduk hingga air
habis dan adonan menjadi selai yang bisa dibentuk. Setelah itu,
dinginkan selai nanas dan bentuk bulat-bulat. Jika selai dirasa terlalu
lengket, bisa dimasukkan ke dalam lemari es terlebih dahulu hingga
selai agak keras.
Adonan Kue :
Kocok mentega, roombutter, gula halus, dan telur dengan mixer
sebentar saja, hanya agar adonan lembek dan tercampur rata.
Setelah itu, masukkan campuran tepung terigu dan susu bubuk sedikit
demi sedikit, aduk hingga kalis. Selanjutnya, bentuk adonan bulat-
bulat, kemudian pipihkan dan isi dengan selai nanas yang sudah
dibuat tadi, lalu bulatkan kembali.
Kue Nastar :
Tata kue di atas loyang yang telah diolesi mentega, beri jarak antar
kue agar tidak terlalu berdekatan, lalu olesi seluruh permukaan kue
dengan kocokan kuning telur dan taburi keju parut. Kemudian
panggang di dalam oven sampai matang atau berwarna kuning
kecoklatan. Setelah matang, biarkan kue hingga dingin sempurna, lalu
masukkan ke dalam toples. Kue siap dipasarkan.

 Kue Kering Kastengel


Kocok roombutter dan mentega hingga lembut, kemudian tambahkan
kuning telur sambil dikocok hingga merata. Setelah itu, masukkan
tepung terigu secara bertahap sambil terus diaduk dengan spatula
agar lebih rata, masukkan parutan keju, aduk kembali hingga adonan
kalis.
Siapkan plastik segitiga, masukkan adonan kue kastengel ke
dalamnya. Lalu potong bagian ujung plastik, buat diameter 1 cm.
Kemudian semprotkan adonan kue secara memanjang dan potong
adonan dengan panjang kira-kira 3 cm secara rapi. Letakkan kue di
atas loyang yang telah diolesi dengan mentega terlebih dahulu. Lalu
oleskan kocokan kuning telur ke seluruh permukaan kue dengan
menggunakan kuas, dan taburi dengan parutan keju di atasnya.
Setelah itu, panggang ke dalam oven dengan suhu 150 derajat celcius
selama 30 menit atau hingga berwarna kuning kecoklatan. Lalu
angkat dan dinginkan, kemudian masukkan ke dalam toples. Kue siap
dipasarkan.
Data Biaya Produksi Kue Kering Nastar dan Kue Kastengel Usaha Kue Kering V-fie
Bulan November 2018

Biaya Bahan Baku :

Kue Kering Nastar


 Tepung terigu Rp. 96.000
 Mentega Rp. 72.000
 Telur Rp. 46.000
 Roombutter Rp. 250.000
 Gula halus Rp. 20.000
 Gula pasir Rp. 30.000
 Susu bubuk Rp 125.000
Rp. 639.000
Kue Kering Kastengel
 Tepung terigu Rp. 96.000
 Mentega Rp. 72.000
 Telur Rp. 35.000
 Roombutter Rp. 125.000
 Keju Rp. 42.000
Rp. 370.000
Total Biaya Bahan Baku Rp. 1.009.000

Biaya Bahan Penolong :

Kue Kering Nastar


 Nanas Rp. 106.000
 Kayu manis Rp. 28.000
 Cengkeh Rp. 40.000
 Kuning telur Rp. 6.000
 Keju parut Rp. 15.000
Rp. 195.000
Kue Kering Kastengel
 Kuning telur Rp. 6.000
 Keju parut Rp. 15.000
Rp. 21.000
Total Biaya Bahan Penolong Rp. 216.000

Biaya Tenaga Kerja :

 9 karyawan x Rp. 20.000 (30 hari) Rp. 5.400.000

Biaya Overhead Pabrik :

 Toples (768 toples) Rp. 3.840.000


 Listrik dan air Rp. 400.000
 Bensin Rp. 200.000
Total Biaya Overhead Pabrik Rp. 4.440.000
Jumlah biaya produksi Rp.11.065.000
2. Perhitungan Laporan Keuangan Versi Perusahaan

Perhitungan Harga Pokok Produksi


Jumlah produk jadi per produksi ( seminggu 2x ) = 96 toples
Jumlah produk jadi per bulan ( 8 kali produksi x 96 toples ) = 768 toples
Jumlah biaya produksi = Rp. 11.065.000
Harga pokok produk jadi persatuan = Rp.11.065.000 : 768 toples
= Rp. 14.407,552083333
Harga jual per toples = Rp. 35.000
Pendapatan perbulan = Rp. 35.000 x 768 toples
= Rp. 26.880.000 ( laba kotor )

Usaha Kue Kering V-fie


Laporan Laba Rugi
Bulan November 2018
Penjualan Rp. 26.880.000
Biaya bahan baku kue kering nastar Rp. 639.000
Biaya bahan baku kue kering kastengel Rp. 370.000
Biaya bahan penolong kue kering nastar Rp. 195.000
Biaya bahan penolong kue kering kastengel Rp. 21.000
Biaya tenaga kerja Rp. 5.400.000
Biaya overhead pabrik Rp. 4.440.000
Total biaya produksi (Rp. 11.065.000)
Laba bersih Rp 15.815.000
3. Perhitungan Laporan Keuangan Versi Mahasiswa
Tabel Data Biaya Produksi Kue Kering Usaha Kue Kering V-fie

Unsur Biaya Produk Total Biaya Unit Biaya Produksi


Produksi Ekuivalen per satuan

Biaya bahan Kue Nastar Rp. 639.000 384 Rp. 960,9375


baku Kue Kastengel Rp. 370.000 384 Rp. 963,5417

Biaya bahan Kue Nastar Rp. 195.000 384 Rp. 507,8125


penolong Kue Kastengel Rp. 21.000 384 Rp. 54,6875

Biaya tenaga —
Rp. 5.400.000 768 Rp. 7.031,25
kerja

Biaya overhead —
Rp. 4.440.000 768 Rp. 5.781,25
pabrik

TOTAL Rp.11.065.000 Rp. 15.299,4792

Perhitungan Harga Pokok Produksi

Persediaan produk jadi awal Rp. -


Persediaan produk dalam proses awal Rp. -
Biaya produksi :
Biaya bahan baku kue kering nastar Rp. 639.000
Biaya bahan baku kue kering kastengel Rp. 370.000
Biaya bahan penolong kue kering nastar Rp. 195.000
Biaya bahan penolong kue kering kastengel Rp. 21.000
Biaya tenaga kerja Rp. 5.400.000
Biaya overhead pabrik Rp. 4.440.000
Total biaya produksi (Rp. 11.065.000)
Rp. 11.065.000
Persediaan produk dalam proses akhir (Rp. - )
Harga pokok produksi Rp. 11.065.000
Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual Rp. 11.065.000
Persediaan produk jadi akhir (Rp. - )
Harga pokok penjualan Rp. 11.065.000
Usaha Kue Kering V-fie
Laporan Laba Rugi Pendekatan Full Costing
Bulan November 2018
Pendapatan penjualan produk utama Rp. 26.880.000
Kos penjualan :
Persediaan awal produk jadi Rp.-
Kos produksi :
Persediaan produk dalam proses awal Rp. -
Biaya produksi :
Biaya bahan baku kue kering nastar Rp. 639.000
Biaya bahan baku kue kering kastengel Rp. 370.000
Biaya bahan penolong kue kering nastar Rp. 195.000
Biaya bahan penolong kue kering kastengel Rp. 21.000
Biaya tenaga kerja Rp. 5.400.000
Biaya overhead pabrik Rp. 4.440.000
Total biaya produksi Rp. 11.065.000
Rp. 11.065.000
Persediaan produk dalam proses akhir ( Rp. - )
Harga pokok produksi Rp. 11.065.000
Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual Rp. 11.065.000
Persediaan produk jadi akhir ( Rp. - )
Harga pokok produksi (Rp.11.065.000)
Laba operasi Rp. 15.815.000
Pendapatan penjualan produk sampingan Rp. 2.000.000
Laba Penjualan Bersih Rp.17.815.000

4. Laporan Analisis
a. Analisis data
Usaha kue kering V-fie merupakan usaha yang penjualannya menggunakan
dua metode, yakni metode harga pokok proses (kue kering) dan harga pokok
pesanan (kue basah). Namun, kelompok kami hanya menganalisa penjualan kue
kering yang menggunakan metode harga pokok proses. Hal ini dikarenakan
penjualan dengan metode harga pokok pesanan di Usaha Kue Kering V-fie bukan
merupakan usaha utama, melainkan usaha sampingan.
Ibu Alfi menuturkan, bahwa pembuatan kue kering dilakukan dengan tujuan
memenuhi stok di toko dan bukan menerima pesanan, meskipun beliau juga
menerima pesanan jika ada. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik metode harga
pokok proses, yakni pengolahan produk bertujuan memenuhi stok di gudang, bukan
didasarkan atas pesanan. Karakteristik lain yang menjadi dasar analisa kami adalah
produk yang dihasilkan dari waktu ke waktu selalu sama.
b. Rekomendasi dan Saran
Perhitungan keuangan pada Usaha Kue Kering V-fie masih menggunakan
cara tradisional tanpa membuat laporan keuangan secara jelas. Hal ini disebabkan
karena ibu Alfi sebagai penanggung jawab keuangan di Usaha Kue Kering V-fie tidak
terlalu memahami akuntansi biaya, beliau juga tidak mau mempercayakan
keuangannya pada karyawannya. Dengan ini, keuangan yang terjadi di Usaha Kue
Kering V-fie menjadi kurang jelas. Kelompok kami menyarankan agar ibu Alfi mau
mencoba memberikan kepercayaan kepada salah satu karyawannya yang mengerti
tentang siklus akuntansi biaya untuk mengurus keuangannya agar lebih jelas dan
rapi. Sebagai pengendalian internal, ibu Alfi bisa melakukan controlling setiap akhir
bulan.
Saat pengiriman produk untuk memenuhi stok di toko-toko, ibu Alfi juga turun
tangan sendiri dengan dibantu oleh suami. Hal ini juga disebabkan kurang
percayanya ibu Alfi terhadap karyawannya. Menurut kelompok kami, sebaiknya ibu
Alfi mengalihkan tugas tersebut kepada karyawannya agar lebih meringankan
pekerjaan beliau. Sebagai pengendalian internal, karyawan yang bertugas
mengirimkan produk ke toko-toko harus melaporkan bukti pengiriman dan
penerimaan dari pelanggan kepada ibu Alfi.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan kelompok kami, permasalahan
yang terjadi di Usaha Kue Kering V-fie cenderung menjurus pada kurangnya
kepercayaan antara pemilik dan karyawan. Dengan jumlah karyawan yang tidak
sedikit seharusnya dibuat struktur organisasi untuk pembagian fungsi, hal ini
bertujuan agar organisasi dapat bergerak lebih efektif dan para staf dapat
mengontrol hasil kerja pada tiap bagian sesuai dengan tanggung jawabnya masing-
masing.
5. Dokumentasi

Gambar 1.

Gambar 2.

Anda mungkin juga menyukai