Anda di halaman 1dari 23

KONSEP DASAR APBN

Pengantar Pengelolaan Keuangan Negara #1


OUTLINE
Esensi APBN

Pengertian APBN

Fungsi APBN

Struktur APBN

Siklus APBN
JANJI KEMERDEKAAN INDONESIA
“Masyarakat Adil dan Makmur”
Dan perjuangan
pergerakan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah
kepada saat yang
berbahagia dengan selamat
sentausa mengantarkan
rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang
kemerdekaan Negara
Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat,
adil dan
makmur.
Pembukaan UUD 1945

…para pendiri bangsa telah mengikrarkan janji, menetapkan tujuan suci,


mewujudkan masyarakat adil dan makmur,
keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia…
KEMENTERIAN KEUANGAN
HUBUNGAN KONTRAKTUAL:
RAKYAT DAN PEMERINTAH

HAK & SUMBER DAYA (INPUT) P


E
R & M K/L/
A D KEWAJIBAN (OUTPUT & OUTCOME) E S
K R A
Y P I
T
K
A R APBN N E
T T R
A
AKUNTABILITAS
H

Pemerintah menyusun APBN setiap tahun dalam rangka penyelenggaraan


fungsi pemerintahan untuk mencapai tujuan bernegara.
ESENSI APBN
Sebagai Wujud PKN
Pasal 23 (1) UUD 1945 :
 Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebagai
wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap
tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara
terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Penjelasan UU 17/2003:
 Dalam rangka pencapaian tujuan bernegara sebagaimana
tercantum dalam alinea IV Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 dibentuk pemerintahan negara yang
menyelenggarakan fungsi pemerintahan dalam berbagai
bidang. Pembentukan pemerintahan negara tersebut
menimbulkan hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang yang perlu dikelola dalam suatu sistem
pengelolaan keuangan negara
PENGERTIAN APBN

APBN

adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan


negara yang disetujui oleh DPR.

 APBN, Perubahan APBN, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN


setiap tahun ditetapkan dengan undang-undang.
 Tahun Anggaran meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari
sampai dengan tanggal 31 Desember.

UU 17/2003
FUNGSI APBN (1)
 Pasal 3 ayat (4) UU 17/2003 :
 APBN/APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan,
alokasi, distribusi, dan stabilisasi.

 Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran


negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan
dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
 Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran
negara menjadi pedoman bagi manajemen dalam
merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
 Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran
negara menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
FUNGSI APBN (2)
 Pasal 3 ayat (4) UU 17/2003 :
 APBN/APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan,
alokasi, distribusi, dan stabilisasi.

 Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran negara


harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan
pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi
dan efektifitas perekonomian.
 Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan
anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan.
 Fungsi stabilitasasi mengandung arti bahwa anggaran
pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan
mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian.
STRUKTUR APBN
APBN terdiri atas:  Pendapatan negara terdiri atas
penerimaan pajak, penerimaan bukan
pajak, dan hibah
a. Anggaran Pendapatan;
 Belanja negara dipergunakan untuk
b. Anggaran Belanja; dan keperluan penyeleng-garaan tugas
pemerintahan pusat dan pelaksanaan
c. Anggaran Pembiayaan. perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan daerah

 Dalam hal anggaran diperkirakan defisit,


ditetapkan sumber-sumber pembiayaan
untuk menutup defisit tersebut dalam
Undang-undang tentang APBN

 Dalam hal anggaran diperkirakan surplus,


Pemerintah Pusat dapat mengajukan
rencana penggunaan surplus anggaran
kepada Dewan Perwakilan Rakyat
STRUKTUR APBN
• Pendapatan Negara adalah hak Pemerintah Pusat yang diakui
sebagai penambah kekayaan bersih yang terdiri atas
Penerimaan Perpajakan, Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan
Penerimaan Hibah.
• Belanja Negara adalah kewajiban Pemerintah Pusat yang diakui
sebagai pengurang nilai kekayaan bersih yang terdiri atas
belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah dan Dana
Desa.
• Pembiayaan Anggaran adalah setiap penerimaan yang perlu
dibayar kembali, penerimaan kembali atas pengeluaran tahun-
tahun anggaran sebelumnya, pengeluaran kembali atas
penerimaan tahun-tahun anggaran sebelumnya, penggunaan
saldo anggaran lebih, dan/atau pengeluaran yang akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun
tahun- tahun anggaran berikutnya.
STRUKTUR APBN
STRUKTUR APBN
Pendapatan Negara dan Hibah
 Pendapatan Negara
 Hibah

-
Belanja Negara
 Belanja Pemerintah Pusat
 Transfer ke Daerah

=
Surplus/Defisit Anggaran
Pembiayaan
Keseimbangan Primer vs
Keseimbangan Umum
Sebagai contoh:
Pendapatan = 20
Belanja = 25 termasuk belanja bunga sebesar 2
 Keseimbangan Primer: 20 - (25 - 2) = -3
 Berarti Keseimbangan Primer negatif sebesar 3
 Interpretasi:
 IF Keseimbangan Primer ≤ 0, maka pembayaran bunga utang
harus dibayar dari sumber pembiayaan (misalnya dengan
menarik utang baru)
 IF Keseimbangan Primer ≥ 0, maka pembayaran (sebagian atau
seluruh) bunga utang bisa dibayar dari pendapatan.
 Keseimbangan Umum (Surplus/ Defisit anggaran) : 20 -25 = -5
 Berarti anggaran mengalami defisit sebesar 3
SIKLUS APBN US$
15 RP ?

Tahap Perencanan dan Penyusunan


Tahap Pertanggungjawaban RAPBN
Pelaksanaan APBN

Tahap pembahasan dan


Penetapan APBN
Tahap
Pelaksanaan
APBN & Pengawasan
SIKLUS APBN
• Siklus APBN diawali dari Tahap Perencanaan
dan Penganggaran, dilanjutkan dengan Tahap
Pelaksanaan dan diakhiri dengan Tahap
Pelaporan/Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBN
• Berapa lamakah 1 siklus APBN ?
1 siklus APBN memakan waktu sekitar 2,5 tahun:
– 1 tahun tahap perencanaan dan penganggaran
(tahun sebelumnya)
– 1 tahun (1 Jan sd 31 Des tahun berjalan) tahap
pelaksanaan APBN
– 6 bulan (Jan sd Juni tahun berikutnya) tahap
pelaporan/pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN
LAPORAN REALISASI APBN (1)
LAPORAN REALISASI APBN (lanjutan-2)
LAPORAN REALISASI APBN (lanjutan-3)
DISKUSI
DISKUSI-
Lanjutkan ke slide Pertanyaan Diskusi
Pertanyaan Diskusi (1)
Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2018 tentang APBN 2019, jawablah
pertanyaan berikut ini:

 Sebutkan rincian jenis2 Pendapatan Pajak Dalam Negeri ?


 Sebutkan rincian jenis2 Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional ?
 Sebutkan rincian jenis2 PNBP ?
 Sebutkan bentuk-bentuk pendapatan Hibah ?
 Sebutkan rincian Jenis2 Transfer ke Daerah ?
 Jelaskan apa yang dimaksud dengan SiLPA ?
 Jelaskan apa yang dimaksud dengan SAL ?
Pertanyaan Diskusi (2):
Penyusunan Konstruksi APBN
Berikut ini data-data yang diambil dari Postur APBN T.A. 20xx:
• Pendapatan : Rp 1.800 Triliun

• Keseimbangan Primer (bersaldo negatif) : (Rp 100) Triliun

• Belanja Bunga : Rp 150 Triliun

• Pembiayaan Luar Negeri -Neto (bersaldo positif) : Rp 25 Triliun

• SILPA Akhir Tahun Anggaran : Rp. 0 (nihil)

Pertanyaan:

1) Berapa jumlah Defisit Anggaran ?

2) Berapa jumlah Anggaran Belanja ?

3) Berapa jumlah Pembiayaan Dalam Negeri -neto ?


TERIMA KASIH

Baca ulang ya!!

Anda mungkin juga menyukai