Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN

KEPUASAN PASIEN DIINSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)


RS PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG

Fitri Eka Sari S1, Samino1, Risnawati2


Email : Fitri@malahayati.ac.id

ABSTRAK

Salah satu tujuan Rumah Sakit adalah kepuasan pasien. Pengukuran tingkat
kepuasan pasien mutlak dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. IGD
merupakan gerbang utama pelayanan kegawatdaruratan di Rumah Sakit yang
membutuhkan penanganan cepat, tepat dan cermat. Melalui Tim Survey RS Pertamina
Bintang Amin merupakan RS rujukan di Bandar Lampung yang menyatakan bahwa
kepuasan pasien di IGD masih kurang dari nilai standar yaitu >70%. Tujuan peneilitian
ini adalah mengetahui Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien di
RS Pertamina Bintang Amin tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang
menggunakan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang berobat ke IGD RS Pertamina Bintang
amin dengan jumlah sampel 148 pasien. Pengumpulan data dengan cara membagikan
kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis yang digunakan adalah
analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji
Chi Square (X2) dan analisis multivariat menggunakan Uji Regresi Logistik Ganda. Hasil
penelitian diperolah responden yang puas dengan pelayanan di IGD RSPBA ada 87 pasien
(58,8%) sedangkan 61 pasien (41,2%) menjawab tidak puas dengan pelayanan di IGD.
Mutu pelayanan kesehatan dalam dimensi tangibel dengan p-value (0,02), reliability
dengan p-value (0,002) , responsiveness dengan p-value (0,00), assurance dengan p-
value (0,04 )dan emphaty dengan p-value (0,04) memiliki hubungan dengan kepuasan
pasien di IGD RSPBA dengan p-value < α (0,05). Responsiveness dan Reliability
merupakan dimensi yang dominan terhadap kepuasan pasien tetapi tidak ada interaksi
karena nilai p-value responsiveness by reliability (0,395) >p-value 0,25. Responsiveness
memililiki nilai p-value 0,000 dan OR=5,237 sehingga dapat diasumsikan bahwa
responsiveness berpengaruh besar terhadap kepuasan pasien. Saran bagi RSPBA adalah
penambahan jumlah SDM baik medis dan non medis, meningkatkan komunikasi
terapeutik dan dilakukannya system online pada bagian IT untuk mempermudah
pendaftaran melakukan registrasi pasien untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
di IGD RS Pertamina Bintang Amin.

Kata kunci : Analisis Hubungan, Tangibel, Reliability, Responsiveness, Assurance,


Emphaty, Kepuasan Pasien.

ABSTRACT

One of hospital’s purpose is patient’s satisfaction. The measurement of patient’s


satisfaction absolute level in the effort of improving health services quality. Emergency
Unit Department is the major gate of emergency services at the hospital who needs the
fast, precise and careful handling. Through the survey team of Pertamina Bintang Amin
Hospital is referral hospital in Bandar Lampung which declares that patient’s satisfaction
in Emergency Care Unit is less than the standard value which is >70%. The purpose of
this research was to know the correlation of health services quality with patient’s
satisfaction at Pertamina Bintang Amin Hospital year of 2017. This research type was
quantitative which used analytical survey design with cross sectional approach. The
population in this research was all the patients who visited to Emergency Care Unit of
Pertamina Bintang Amin Hospital with 148 patients as sample.
1. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati
2. Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin

Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 2. April 2019 53


The collecting data was by spreading the questionnaire which had been tested its validity
and reliability. The used analysis was univariate analysis, bivariate analysis used Chi
Square test (X2) and multivariate analysis used Double Logistics Regression Test. The
research result obtained the satisfaction respondents with the services at Emergency
Care Unit of Pertamina Bintang Amin Hospital there were 87 patients (58,8%) while 61
patients (41,2%) said dissatisfaction with the services at Emergency Care Unit. The
health services quality in tangible dimension with p-value (0,02), reliability with p-value
(0,002), responsiveness with p-value (0,00), assurance with p-value (0,04) and empathy
with p-value (0,04) has the correlation with patient’s satisfaction at Emergency Care Unit
of Pertamina Bintang Amin Hospital with p-value <α (0,05). Responsiveness and
reliability is the dominant dimension towards the patient’s satisfaction but there was no
interaction due to p-value responsiveness by reliability (0,395) >p-value 0,25.
Responsiveness had p-value 0,000 and OR=5,237 so it could assume that
responsiveness had big influence towards patient’s satisfaction. The suggestion for
Pertamina Bintang Amin Hospital was adding the human resources either medical staffs
or non-medical staffs, improving therapeutic communication and doing the online system
on IT to make enrollment easier in registering the patients to improve the quality of
health services Emergency Care Unit of Pertamina Bintang Amin Hospital.

Keywords : Analysis of Correlation, Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance,


Empathy, Patient’s Satisfaction

PENDAHULUAN 2001, dengan menggunakan 100 orang


Salah satu tujuan dari rumah pasien rawat inap menunjukkan bahwa
sakit adalah kepuasan pelanggan baik itu 50% mengatakan puas terhadap
dari pasien maupun dari keluarga pelaksanaan asuhan keperawatan; 25%
pasien. Tomsal Siboro (2014) cukup puas 25% dan tidak puas sebesar
mengatakan kepuasan pasien ditentukan 25%. Penelitian Wirawan (2000) tentang
oleh keseluruhan pelayanan yaitu tingkat kepuasan pasien rawat inap
pendaftaran pasien, dokter, perawat, terhadap asuhan keperawatan di sebuah
makanan, obat – obatan, sarana dan rumah sakit di Jawa Timur juga
peralatan, sailitas dan lingkungan fisik menunjukkan hanya 17% dari seluruh
Rumah Sakit, serta pelayanan pasien rawat inap yang mengatakan
administrasi. Tomsal Siboro (2014) juga puas terhadap asuhan keperawatan,
mengutip pernyataan Sriyono (2008) sedangkan 83% menyatakan tidak puas.
yang menjelaskan banyak faktor yang Penelitian tersebut juga memberikan
berhubungan dengan kepuasan pasien informasi bahwa keluhan utama pasien
diantaranya karena hasil yang dilihat terhadap pelayanan keperawatan adalah
merupakan resultan dari berbagai faktor kurangnya komunikasi perawat (80%),
yang berhubungan. Salah satu faktor kurang perhatian (66,7%) dan kurang
yang berhubungan dengan ketidak ramah (33,3%) (Nengsih, 2011).
puasan pasien adalah pelayanan perawat Pada Program Peningkatan Mutu
di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Pelayanan terdapat 11 indikator laibrary,
Kepuasan pasien dapat diartikan 9 indikator manajerial dan 6 indikator
sebagai suatu sikap konsumen yakni keselamatan pasien. Salah satu dari ke 9
beberapa derajat kesukaan atau indikator manajerial yang terdapat di RS
ketidaksukaanya terhadap pelayanan Pertamina Bintang Amin adalah Harapan
yang pernah dirasakan, oleh karena itu dan Kepuasan Pasien dan Keluarga.
prilaku konsumen dapat juga diartikan Instalasi gawat darurat
sebagai model perilaku pembeli (Ilyas, merupakan gerbang utama penanganan
1999). Selain itu Sabarguna (2004) juga kasus gawat darurat di rumah sakit yang
bahwa, kepuasan pasien adalah memegang peranan yang sangat penting
merupakan nilai subyektif terhadap dalam kelangsungan hidup pasien.
kualitas pelayanan yang diberikan. Pelayanan gawat darurat memerlukan
Penelitian Pardani di rumah sakit pertolongan dan penanganan segera
Pemerintah kelas A di Surabaya tahun yaitu cepat, tepat dan cermat untuk

54 Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 2.April 2019


menentukan prioritas kegawatdaruratan mutu pelayanan RS Pertamina Bintang
pasien untuk mencegah kecacatan dan Amin Lampung.
kematian. Berdasarkan dari latar belakang
Muninjaya (2001) menyebutkan diatas, maka peneliti tertarik untuk
dalam perkembangannya, Berry, meneliti hubungan mutu pelayanan
Parasuraman dan Zeithamal kesehatan dengan kepuasan pasien di
menyederhanakan dari Kesepuluh IGD RS Pertamina Bintang Amin Bandar
dimensi menjadi lima factor dominan Lampung tahun 2017.
yang berhubungan dengan dimensi
kepuasan. Kelima faktor tersebut terdiri METODE PENELITIAN
: Reliability (kehandalan) merupakan Jenis penelitian ini adalah
kemampuan untuk melakukan pelayanan kuantitatif yang menggunakan
sesuai yang dijanjikan dengan segera, rancangan survey analitik dengan
akurat, dan memuaskan. Assurance pendekatan cross sectional. Populasi
(jaminan) yaitu pengetahuan, kesopanan dalam penelitian ini adalah seluruh
petugas serta sifatnya yang dapat pasien yang berobat ke IGD RS
dipercaya sehinnga pelanggan dapat Pertamina Bintang amin dengan jumlah
terbebas dari risiko. Tangible (bukti sampel 148 pasien. Pengumpulan data
langsung) meliputi fasilitas fisik, dengan cara membagikan kuesioner
perlengkapan karyawan, dan sarana yang telah diuji validitas dan reliabilitas.
komunikasi. Emphaty yaitu rasa peduli Analisi yang digunakan adalah
untuk memberikan perhatian secara analisis univariat untuk mengetahui
individual kepada pelanggan, memahami distribusi frekuensi jawaban responden,
kebutuhan pelanggan, serta kemudahan analisis bivariat menggunakan uji Chi
untuk dihubungi. Responsivenses (daya Square (X2) untuk mengetahui apakah
tanggap) yaitu kemampuan untuk ada hubungan mutu pelayanan
menolong pelanggan dan ketersediaan kesehatan dengan kepuasan pasien di
untuk melayani pelanggan dengan baik IGD RS Pertamina Bintang Amin Tahun
(Darmawansyah, 2013). 2017 dan analisis multivariat
Berdasarkan hasil evaluasi tim menggunakan Uji Regresi Logistik Ganda
survey manajeman dan kepala IGD RS untuk mengetahi faktor mana yang
Pertamina Bintang Amin (RSPBA) Bandar berpengaruh besar terhadap kepuasan
Lampung yang menjadi salah satu RS pasien di IGD RS Pertamina Bintang
rujukan di Bandar Lampung menyatakan Amin Tahun 2017.
bahwa kepuasan pasien di IGD RS
Pertamina Bintang Amin masih kurang HASIL PENELITIAN
dari nilai standar yaitu >70% dari nilai Analisis Univariat
standar yang ditetapkan pada program Berdasarkan tabel diatas dapat
peningkatan mutu pelayanan. diketahui bahwa responden memperoleh
Pada bulan Januari 2017 sampai mutu pelayanan kesehatan dalam
dengan bulan Februari 2017 tercatat dimensi tangible sebagian besar dalam
dalam buku register pada staff kategori baik, yaitu sebanyak 75 orang
manajemen peningkatan mutu (50,7%). Dimensi responsiveness
pelayanan RSPBA sebanyak 20 pasien sebagian besar dalam kategori tidak
yang mengajukan ketidakpuasan dengan baik, yaitu sebanyak 81 orang (54,7%).
pelayanan RS Pertamina Bintang Amin Dimensi reliability sebagian besar dalam
Lampung yang tidak dapat terselesaikan kategori baik, yaitu sebanyak 77 orang
di setiap layanan dan rawat inap (52,0%). Dimensi assurance sebagian
(permasalahan besar). Sementara untuk besar dalam kategori tidak baik, yaitu
setiap ketidakpuasan pasien yang sebanyak 81 orang (54,7%). Dimensi
diungkapkan di setiap layanan dan rawat empathy dengan kategori baik, yaitu
inap hingga saat ini memang belum sebanyak 74 orang (50,0%). Selain itu,
tercatat secara register, hanya saja dilihat dari kepuasan pasien sebagian
setiap keluhan yang diungkapkan pasien besar responden dalam kategori puas
selalu diterima sebagai bahan perbaikan terhadap pelayanan, yaitu sebanyak 87
dan pembelajaran untuk peningkatan orang (58,8%).

Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 2. April 2019 55


Tabel 1
Distribusi Frekuensi Kualitas Pelayanan Kesehatan di Ruang IGD Rumah Sakit Pertamina
Bintang Amin tahun 2017

Variabel Frekuensi Persentase (%)


Tangible
Baik 75 50,7
Tidak Baik 73 49,3
Responsiveness
Baik 67 45,3
Tidak Baik 81 54,7
Reliability
Baik 77 52,0
Tidak Baik 71 48,0
Assurance
Baik 67 45,3
Tidak Baik 81 54,7
Empathy
Baik 74 50,0
Tidak Baik 74 50,0
Kepuasan
Puas 87 58,8
Tidak Puas 61 41,2
Jumlah 148 100,0

Analisis Bivariat
Tabel 2
Tabulasi Silang Antara Mutu Pelayanan Dalam Dimensi Tangible, Reliability,
Responsiveness, Assurance dan Emphaty dengan Kepuasan Pasien

Kepuasan
Jumlah OR
Variabel Jawaban Puas Tidak Puas p-
(95% CI)
N % N % N % value
Baik 51 68 24 32 75 100 2,18
Tangible 0,021
Tidak baik 36 49,3 37 50,7 73 100 (1,1-4,2)
Baik 55 71,4 22 28,6 77 100 3,04
Reliability 0,002
Tidak baik 32 45,1 39 54,9 71 100 (1,5-6,01)
Baik 54 80,6 13 19,4 67 100 6,04
Responsiveness 0,000
Tidak baik 33 40,7 48 59,3 81 100 (2,8-12,7)
Assurance Baik 46 68,7 21 31,3 67 100 2,13
0,04
Tidak baik 41 50,6 40 49,4 81 100 (1,084,1)
Baik 50 67,6 24 32,4 74 100 2,08
Emphaty 0,045
Tidak baik 37 50 37 50 74 100 (1,07-4,05)

Berdasarkan analisis Selain itu, dari perhitungan


menggunakan chi-square, didapatkan didapatkan pula nilai Odds Ratio (OR) =
hasil p-value mutu pelayanan kesehatan 2,18, maka dapat disimpulkan bahwa
dalam dimensi Tangible, Reliability, mutu pelayanan dalam dimensi tangible
Responsiveness, Assurance dan yang baik, memiliki kemungkinan 2,18
Emphaty< α (0,05) maka Ha diterima. kali menghasilkan kepuasan dibanding
Jadi dapat disimpulkan terdapat dengan yang tidak baik.
hubungan antara mutu pelayanan Pada variable reliability
kesehatan dalam dimensi Tangible, didapatkan nilai Odds Ratio (OR) = 3,04,
Reliability, Responsiveness, Assurance maka dapat disimpulkan bahwa mutu
dan Emphaty dengan Kepuasan Pasien di pelayanan dalam
IGD RS Pertamina Bintang Amin tahun dimensi reliability yang baik,
2017. memiliki kemungkinan 3,04 kali

56 Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 2.April 2019


menghasilkan kepuasan dibanding mutu pelayanan dalam dimensi
dengan yang tidak baik. assurance yang baik, memiliki
Pada variable Responsiveness kemungkinan 2,13 kali menghasilkan
didapatkan nilai Odds Ratio (OR) = 6,04, kepuasan dibanding dengan yang tidak
maka dapat disimpulkan bahwa mutu baik.
pelayanan dalam dimensi responsiveness Pada variable Emphaty
yang baik, memiliki kemungkinan 6,04 didapatkan nilai Odds Ratio (OR) = 2,08,
kali menghasilkan kepuasan dibanding maka dapat disimpulkan bahwa mutu
dengan yang tidak baik. pelayanan dalam dimensi empathy yang
Pada variable Assurance baik, memiliki kemungkinan 2,08 kali
didapatkan nilai Odds Ratio (OR) = menghasilkan kepuasan dibanding
2,13, maka dapat disimpulkan bahwa dengan yang tidak baik.

Analisis Multivariat
Tabel 3
Model Akhir

P-
Variabel B SE P Wald OR 95% CI
Value
Responsiveness 1,673 0,391 18,324 0,000 5,327 2,4-11,45
Realibility 0,895 0,374 5,738 0,017 2,448 1,1- 5,09
Constant -0,767 0,287 7,131 0008 -465

Berdasarkan tabel diatas hubungan antara tangible dengan


diketahui variabel responsiveness kepuasan pasien (p-value=0,001)
memiliki nilai p-value=0,000, dan dari kerena tangible merupakan salah satu
hasil analisis juga diperoleh nilai OR faktor yang secara parsial
paling besar (OR=5,237). Sehingga mempengaruhi kepuasan pasien.
dapat disimpulkan bahwa variabel Responden dengan mutu pelayanan
responsiveness paling besar dalam dimensi tangible berkategori baik,
pengaruhnya terhadap kepuasan pasien. cenderung akan puas dengan pelayanan
di IGD, hal tersebut disebabkan sarana
PEMBAHASAN dan prasarana pelayanan yang tersedia,
Hubungan Mutu Pelayanan Dalam teknologi pelayanan yang digunakan
Dimensi Tangible dengan Kepuasan telah sesuai dengan apa yang
Pasien dibutuhkan untuk melakukan pelayanan
Berdasarkan hasil penelitian sehingga akan menimbulkan persepsi
diperoleh bahwa terdapat hubungan yang baik oleh pasien ataupun keluarga
antara mutu pelayanan dalam dimensi karena telah memenuhi kebutuhannya
tangible dengan kepuasan pasien (p- dan sesuai dengan harapannya,
value = 0,021 dan OR = 2,18). sehingga hal tersebut akan menimbulkan
Hasil penelitian ini sesuai dengan kepuasan terhadap pelayanan yang
teori yang dikemukakan oleh Zeithalm diberikan.
dan Parasuraman yang dikutip
Satrinegara (2014), yang menyatakan Hubungan Mutu Pelayanan Dalam
bahwa tangibels merupakan wujud Dimensi Responsiveness dengan
kenyataan secara fisik yang meliputi Kepuasan Pasien
penampilan dan kelengkapan fasilitas Berdasarkan hasil penelitian
fisik seperti ruang perawatan, gedung, diperoleh bahwa terdapat hubungan
tersedianya tempat parkir kebersihan, antara mutu pelayanan dalam dimensi
kerapian, dan kenyamanan ruangan responsiveness dengan kepuasan pasien
tunggu dan ruang pemeriksaan, (p-value = 0,000 dan OR= 6,04).
kelengkapan peralatan komunikasi dan Penelitian ini sesuai dengan teori
penampilan. yang dikemukakan oleh Zeithalm dan
Penelitian ini sejalan dengan Parasuraman yang dikutip Satrinegara
penelitian yang dilakukan oleh Yuristi (2014), bahwa responsiveness
Winda Bata (2013), bahwa ada merupakan respons atau kesigapan serta

Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 2. April 2019 57


kemampuan untuk membantu pelanggan tenaga kesehatan dengan memberikan
dan meningkatkan kecepatan pelayanan secara cepat dan tepat akan
pelayanannya. Dimensi ini juga dapat dirasakan pasien atau keluarga sebagai
menunjukkan kesiapan pekerja untuk kepuasan terhadap pelayanan tersebut.
melayani pelanggan.
Penelitian ini sejalan dengan Hubungan Mutu Pelayanan Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Yuristi Dimensi Assurance dengan
Winda Bata (2013), bahwa ada Kepuasan Pasien
hubungan antara responsiveness dengan Berdasarkan hasil penelitian
kepuasan pasien (p-value=0,000) diperoleh bahwa terdapat hubungan
dikarenakan responsiveness merupakan antara mutu pelayanan dalam dimensi
salah satu faktor yang secara parsial assurance dengan kepuasan pasien (p-
mempengaruhi kepuasan pasien. value = 0,004 dan OR= 2,13).
Responden dengan mutu pelayanan Penelitian ini sesuai dengan teori
dalam dimensi responsiveness yang dikemukakan oleh Zeithalm dan
berkategori baik cenderung puas dengan Parasuraman yang dikutip Satrinegara
pelayanan, hal ini disebabkan karena (2014), bahwa assurance berhubungan
pelayanan yang dilakukan di IGD dengan dengan rasa aman dan kenyamanan
kemampuan daya tanggap serta pasien karena adanya kepercayaan
dilakukan dengan cepat akan terhadap petugas yang memiliki
menghasilkan akan dirasakan pasien kompetensi, kredibilitas dan ketrampilan
atau keluarga sebagai kinerja yang baik yang tepat dalam memberikan
sehingga akan memberikan kepuasan pelayanan dan pasien memperoleh
terhadap pelayanan tersebut. jaminan pelayanan yang aman dan
nyaman.
Hubungan Mutu Pelayanan Dalam Penelitian ini sejalan dengan
Dimensi Reliability dengan Kepuasan penelitian yang dilakukan oleh Yuristi
Pasien Winda Bata (2013), bahwa ada
Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara assurance dengan
diperoleh bahwa terdapat hubungan kepuasan pasien (p-value=0,000)
antara mutu pelayanan dalam dimensi dikarenakan assurance merupakan salah
reliability dengan kepuasan pasien (p- satu faktor yang secara parsial
value = 0,002 dan OR= 3,04). mempengaruhi kepuasan pasien.
Penelitian ini sesuai dengan teori Responden dengan mutu pelayanan
yang dikemukakan oleh Zeithalm dan dalam dimensi assurance berkategori
Parasuraman yang dikutip Satrinegara baik cenderung puas dengan pelayanan,
(2014), bahwa reliability menunjukkan hal ini disebabkan pelayanan yang
kemampuan untuk memberikan diberikan tenaga kesehatan terhadap
pelayanan dengan sesuai janji yang pasien dengan memberikan rasa aman
ditawarkan. Penilaian ini berkaitan dan kenyamanan pasien karena adanya
dengan ketepatan waktu pelayanan kepercayaan terhadap petugas yang
waktu mengurus pendaftaran, waktu memiliki kompetensi, kredibilitas dan
pengobatan /pemeriksaan, kesesuaian ketrampilan yang tepat, tentunya akan
antara harapan dan realisasi waktu bagi memberikan ketenangan sehingga
pasien. pasien atau keluarga akan merasa puas
Penelitian ini sejalan dengan terhadap pelayanan tersebut.
penelitian yang dilakukan oleh Yuristi
Winda Bata (2013), bahwa ada Hubungan Mutu Pelayanan Dalam
hubungan antara reliability dengan Dimensi Empathy dengan Kepuasan
kepuasan pasien (p-value=0,000) Pasien
dikarenakan reliability merupakan salah Berdasarkan hasil penelitian
satu faktor yang secara parsial diperoleh bahwa terdapat hubungan
mempengaruhi kepuasan pasien. antara mutu pelayanan dalam dimensi
Responden dengan mutu pelayanan empathy dengan kepuasan pasien (p-
dalam dimensi reliability berkategori baik value = 0,045 dan OR = 2,08).
cenderung puas dengan pelayanan, hal Hasil penelitian ini sesuai dengan
ini disebabkan pelayanan yang dilakukan teori yang dikemukakan oleh Zeithalm

58 Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 2.April 2019


dan Parasuraman yang dikutip nilai 0,254, artinya bahwa model regresi
Satrinegara (2014), yang menyatakan yang diperoleh dapat menjelaskan
bahwa emphaty merupakan pemberian 25,4% variasi variabel dependen
perhatian secara individual penuh kemungkinan kepuasan pasien,
kepada pasien dan keluarganya, seperti sedangkan 74,6% lainnya dijelaskan
kemudahan untuk menghubungi, oleh variabel yang lain.
kemampuan untuk berkomunikasi serta Penelitian ini sesuai dengan teori
perhatian yang kepada pasien. yang dikemukakan oleh Zeithalm dan
Penelitian ini sejalan dengan Parasuraman yang dikutip Satrinegara
penelitian yang dilakukan oleh Yuristi (2014), bahwa responsiveness
Winda Bata (2013), bahwa ada merupakan respons atau kesigapan serta
hubungan antara assurance dengan kemampuan untuk membantu pelanggan
kepuasan pasien (p-value=0,002) dan meningkatkan kecepatan
disebabkan kerena empathy merupakan pelayanannya. Dimensi ini juga dapat
faktor yang mempengaruhi kepuasan menunjukkan kesiapan pekerja untuk
pasien. Responden dengan mutu melayani pelanggan. Menurut Suyanto
pelayanan dalam dimensi empathy dalam Umah (2015), Instalasi Gawat
berkategori baik, cenderung akan puas Darurat merupakan bagian dari unit
dengan pelayanan, hal tersebut pelayanan rumah sakit yang
disebabkan pelayanan oleh tenaga memberikan pelayanan pada pasien
kesehatan dengan memberikan rasa yang mengalami kedaruratan dengan
perhatian kepada pasien atau keluarga berbagai penyebabnya, termasuk korban
akan menimbulkan persepsi yang positif bencana atau musibah masal untuk
karena telah memenuhi harapannya dan mencegah kematian dan kecacatan.
menimbulkan kepuasan terhadap Supaya terwujud perlu adanya suatu
pelayanan yang diberikan. respon yang cepat bagi Dokter dan
perawat serta staf yang lain di dalam
Variabel Yang Paling Dominan memberikan pelayanan kepada
Berhubungan Dengan Kepuasan masyarakat yang datang ke IGD dengan
Pasien berdasarkan suatu sistem triage yaitu
Dengan menggunakan regresi pemilahan atau seleksi berdasarkan
logistik berganda dari 5 variabel, tingkat kegawatan dan menerapkan
variabel yang memiliki nilai OR paling strategi respon time.
besar adalah responsiveness yaitu Berdasarkan hasil penelitian
OR=6,04. Sehingga dapat diasumsikan dimana variabel yang paling dominan
bahwa variabel responsiveness paling yang mempengaruhi kepuasan pasien
besar pengaruhnya terhadap kepuasan adalah responsiveness. Sebanyak 81
pasien. Berdasarkan hasil analisis pasien (54,7%) menjawab pertanyaan
multivariat secara keseluruhan, maka dengan tidak baik dan 67 pasien
persamaan regresi yang diperoleh (45,3%) menjawab pertanyaan dengan
adalah sebagai berikut: baik. Keluhan yang sering dirasakan
Berdasarkan hasil analisis selama ini dalam pelayanan IGD adalah
multivariat secara keseluruhan, maka lamanya petugas dalam memberikan
persamaan regresi yang diperoleh pelayanan karena banyaknya pasien
adalah sebagai berikut: yang mengharuskan petugas
Dengan model persamaan diatas, mengutamakan pasien dengan katagori
maka dapat memperkirakan gawat darurat dan proses administrasi
kemungkinan terjadinya kepuasan pendaftaran yang lama dikarenakan
pasien. Persamaan tersebut petugas pendaftaran hanya 1 orang
menunjukkan bahwa dengan konstanta - setiap shif.
1,767 kemungkinan kepuasan pasien Dalam penelitian ini seharurnya
akan berubah menjadi “Puas” sebesar manajemen lebih meningkatkan kualitas
1,630 jika memperoleh responsiveness responsiveness dengan cara
pelayanan yang baik. penambahan jumlah SDM baik petugas
Berdasarkan analisis yang medis maupun maupun non medis hal ini
dilakukan, diketahui bahwa koefisien dikarna semakin hari jumlah pasien
determinan (R square) menunjukkan semakin meningkat yaitu >70 pasien

Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 2. April 2019 59


setriap hari, memberikan pengertian pasien di IGD RS Pertamina Bintang
kepada pasien khususnya dengan pasien Amin dengan cara penambahan jumal
berkatagori tidak gawat dan tidak SDM baik petugas medis dan non medis
darurat melalui komunikasi terapeutik hal ini dikarenakan semakin hari pasien
agak pasien mengerti bahwa yang semakin meningkat yaitu >70 pasien
diutamakan dalam pelayanan di IGD setriap hari, memberikan pengertian
ad¬alah pasien dengan katagori gawat kepada pasien khususnya dengan pasien
dan darurat. berkatagori tidak gawat dan tidak
darurat melalui komunikasi terapeutik
SIMPULAN agak pasien mengerti bahwa yang
Responden memperoleh mutu diutamakan dalam pelayanan di IGD ad-
pelayanan kesehatan dalam dimensi alah pasien dengan katagori gawat dan
tangible sebagian besar dalam kategori darurat. Perrlu juga dilakukannya sistem
baik, yaitu sebanyak 75 orang (50,7%), online pada bagian IT untuk dapat
responden memperoleh mutu pelayanan mempermudah pendaftaran melakukan
kesehatan dalam dimensi responsiveness registrasi pasien yang datang berobat ke
kategori tidak baik, yaitu sebanyak 81 RS Pertamina Bintang Amin.
orang (54,7%), responden memperoleh Diharapkan kepada peneliti
mutu pelayanan dalam dimensi reliability selanjutnya untuk dapat melakukan
kategori baik, yaitu sebanyak 77 orang penelitian dengan meneliti faktor yang
(52,0%), responden memperoleh mutu belum diteliti dalam penelitian ini yang
pelayanan dalam dimensi assurance berhubungan dengan kepuasan pasien,
kategori tidak baik, yaitu sebanyak 81 seperti; komunikasi perawat, harga,
orang (54,7%), Responden memperoleh kinerja pelayanan dan lain sebagainya.
mutu pelayanan dalam dimensi empathy Perlu adanya penambahan
dengan kategori baik, yaitu sebanyak 74 literatur dan buku-buku refrensi terbaru
orang (50,0%), Terdapat hubungan berhubungan dengan kepuasan pasien
antara mutu pelayanan dalam dimensi dan mutu pelayanan kesehatan.
tangible dengan kepuasan pasien (p-
value = 0,021 dan OR = 2,18), Terdapat DAFTAR PUSTAKA
hubungan antara mutu pelayanan dalam Al-Assaf, A.F. 2009. Mutu Pelayanan
dimensi responsiveness dengan Kesehatan (Prespektif
kepuasan pasien (p-value = 0,000 dan Internasional) , Penerbit Buku
OR= 6,04), Terdapat hubungan antara Kedokteran, EGC, Jakarta
mutu pelayanan dalam dimensi Alwi, A. 2011. Analisis Mutu Pelayanan
reliability dengan kepuasan pasien (p- Kesehatan Ditinjau Dari Aspek
value = 0,002 dan OR= 3,04), Terdapat Input Rumah Sakit Di Instalasi
hubungan antara mutu pelayanan dalam Rawat Inap Rumah Sakit Umum
dimensi assurance dengan kepuasan Haji Makasar. Jurnal MKMI, Vol 7
pasien (p-value = 0,004 dan OR= 2,13), No.1. April 2011, Hal 141-149
Terdapat hubungan antara mutu Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian:
pelayanan dalam dimensi empathy Suatu Pendekatan Praktik(Edisi
dengan kepuasan pasien (p-value = Revisi). Jakarta: Rineka Cipta
0,045 dan OR = 2,08). Dan Variabel Darmawansyah. Winda, Yuristi. B. Alwi.
responsiveness paling besar A. 2013. Hubungan Kualitas
pengaruhnya terhadap kepuasan pasien Pelayanan Kesehatan Dengan
dengan nilai OR = 5,327 Kepuasan Pasien Pengguna Askes
Sosial Pada Pelayanan Rawat Inap
SARAN Di Rsud Lakipadada Kabupaten
Berdasarkan penelitian yang telah Tana Toraja Tahun 2013
dilakukan, maka penulis memberikan Depkes RI. 2009. Sistem Kesehatan
saran-saran sebagai berikut: Nasional, Jakarta
Pihak manajement diharapkan Djemari. 2011. Pelayanan Gawat Darurat
dapat meningkatkan kualitas mutu (Emergency Care) UGD.
pelayanan kesehatan melalui dimensi Herlambang, Susatyo. 2016. Manajemen
responsivenessdan reliabilityyang Pelayanan Kesehatan Rumah
berpengaruh besar terhadap kepuasan

60 Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 2.April 2019


Sakit, Yogyakarta: Gosyen Nursalam. 2011. Manajemen
Publishing Kepereawatan. Edisi 3. Jakarta:
Ilias, Yaslis. 1999. Modul Kuliah Salemba Medika
Manajemen Sumber Daya Notoatmodjo. 2014. Metodelogi
Manusia. Depok: Fakultas Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.
Kesehatan UI. Rineka Cipta
Kepmenkes. No. 129 Tahun 2008 Pamungkas, Adreng. M. 2014. Hubungan
Rengan SPM Rumah Sakit Kualitas Pelayanan Dengan
Lengkap Kepuasan Pasien Di Poliklinik
Kemenkes RI. 2012. Survey Demografi Paviliun Rsud Kabupaten Badung
dan Kesehatan Indonesia, Jakarta Mangusadha. Bandung, Jawa
Kotler, P dan G. Amstrong. 2009. Barat
Pelayanan Manajemen Pohan, S. Imbalo. 2007. Jaminan Mutu
Pemasaran. Jilid 1 dan 2. PT. Layanan Kesehatan, Jakarta: EGC
Indeks. Jakarta Sabarguna, B. S. 2004. Quality Asurance
Lamiri. 2008. Pengaruh Kualitas Pelayanan Rumah Sakit. Edisi Ke
Pelayanan Terhadap Kepuasan 2. Yogyakarta: Konsursium
Minat Prilaku Penderita Rawat Rumah Sakit Islam Jateng-DIY
Inap di Rumah Sakit Islam Satrianegara, M. Fais. 2014. Organisasi
Samarinda: Joernal Manajemen Dan Manajemen Pelayanan
Pelayanan Kesehatan, Samarinda Kesehatan. Jakarta: Salemba
Lemeshow, et. Al. 1997. Besar Sempel Medika
Dalam Penelitian Kesehatan. Siboro, Tomsal. 2014. Hubungan
Gajah Mada Univercity Press. Pelayanan Perawata Dengan
Yogyakarta Tingkat Kepuasan Pasien Di
Lovelock, Christopher. 2004. Service Ruang UGD RS Adven Bandung.
Marketing dan Manajemen. New Bandung, Universitas Adven
Jersey: Prentice Hall Islam Bandung
Melinda, S. P. 2011. Pengaruh Iklim Suhardan, Dadang. 2010. Supervisi
Kerja Organisasi dan Komitmen Provesional Layanan Dalam
Organisasi Terhaap Mutu Peningkatan Mutu Pembelajaran
Pelayanan Kesehatan Pada Di Era Otonomi Daerah. Bandung:
Perawat Rumah Sakit Umum Alfabeta
Pusat Haji Adam Malik Medan, Supranto. J. 2011. Pengukuran Tingkat
Tesis, Medan Kepuasan Pelanggan. PT Rineka
Muninjaya. 2004. Manajemen Kesehata Cipta, Jakarta
Edisi 2, EGC. Jakarta Suryawati, Chriswardani. Darminto dan
Nengsih, Sulistia. 2011. Hubungan Mutu Shaluhiyah, Zahro. 2006.
Pelayanan Kesehatan Dengan Penyusunan Indikator Kepuasan
Tingkat Kepuasan Pasien Pasien Rawat Inap Rumah Sakit
Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Provinsi Jawa Tengah, Jurnal
Di Ruang Rawat Inap Interne Manajemen Pelayanan Kesehatan
Rsud Dr. M. Zein Painan, Padang Volume. 9 No. 4, Fakultas
Noor, A. Mohammed, B. 2013. The Effect Kesehatan Masyarakat Undip,
Of Perceived Service Quality On Semarang
Patient Statisfaction At A Public Tjiptono and Gregorius Chandra. 2007.
Hospital In State Of Pahang, Service Quality Statisfaction, and
Malaysia. Asian Journal Of Social Ofser. Yogyakarta
Scienceand Humanities Vol:2, 10. Ummah, Khoiroh. Rizkiyah, Putri. 2015.
3 Hubungan Respons Time Dengan
Nurcaya, Nyoman. I. Indri, Kadek. 2011. Kepuasan Pasien (Corelation of
Pengaruh Dimensi Kualitas Respons Time with Patients
Pelayanan Jasa Terhadap Satisfaction). Vol. 6. No. 2. Jurnal
Kepuasan Pelanggan D&I Skin Of Ners Community
Centre Denpasar. Bali

Jurnal Dunia Kesmas Volume 8. Nomor 2. April 2019 61

Anda mungkin juga menyukai