Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI

FARMASI RSUD ALIMUDDIN UMAR LAMPUNG BARAT

ANALYSIS OF PATIENT SATISFACTION RATE IN PHARMACY INSTALLATION


OF RSUD ALIMUDDIN UMAR LAMPUNG BARAT

Gusti Ayu Rai Saputri1, Martianus Perangin Angin2, Yuli Froza Lena3
Jurusan Farmasi, Universitas Malahayati Bandar Lampung, Indonesia

ABSTRAK

Penelitian tentang Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Alimuddin Umar Lampung Barat bertujuan untuk menganalisis kepuasan pasien rawat jalan di
instalasi farmasi RSUD Alimuddin Umar Lampung Barat. Penelitian ini dilakukan dengan metode
deskriptif non eksperimental. Data dikumpulkan dengan survey menggunakan metode Cross
Sectional. Penilaian terhadap kepuasan didapatkan dari hasil penyebaran kuesioner SERVQUAL yang
memuat 5 dimensi pelayanan kefarmasian. Analisis data menggunakan nilai kesenjangan rata-rata
harapan dan rata-rata kinerja, persentase kesesuaian kepuasan pasien, dan Importance Performance
Analysis. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 186 responden yang memenuhi kriteria. Hasil
penelitian didapatkan nilai gap terbesar pada dimensi kehandalan yakni -0,16; dimensi daya tanggap
yakni -0,08; dimensi kepastian -0,06; dimensi empati yakni -0,036 dan dimensi berwujud yakni -0,026
untuk nilai rata-rata persentase sebesar 97,85%. Hal ini menunjukan bahwa pasien rawat jalan sudah
merasa puas dengan pelayanan yang sudah diberikan oleh petugas farmasi akan tetapi pihak rumah
sakit perlu memperbaiki apa yang menjadi harapan pasien yang belum tercapai guna meningkatkan
mutu pelayanan kefarmasian.

Kata Kunci: Analisis Kepuasan, Kualitas Pelayanan, Rumah Sakit.

ABSTRACT
Research on the Analysis of Outpatient Patient Satisfaction Level in the Pharmacy Installation at
Alimuddin Umar Hospital in West Lampung aims to analyze the satisfaction of outpatients in the
pharmacy installation at Alimuddin Umar Regional Hospital, West Lampung. This research was
conducted with a non-experimental descriptive method. Data collected by survey using the Cross
Sectional method. The assessment of satisfaction was obtained from the distribution of the
SERVQUAL questionnaire which contained 5 dimensions of pharmaceutical services. Data analysis
uses gap values of average expectations and average performance, the percentage of compliance with
patient satisfaction, and Importance Performance Analysis. The number of samples in this study were
186 respondents who met the criteria. The results showed the largest gap value on the reliability
dimension is -0.16; the responsiveness dimension is -0.08; certainty dimension -0.06; the empathy
dimension is -0,036 and the tangible dimension is -0,026 for the average percentage value of 97.85%.
This shows that outpatients are satisfied with the services provided by pharmacists, but the hospital
needs to improve what the patient's expectations have not been achieved in order to improve the
quality of pharmaceutical services.

Keywords: Satisfaction Analysis, Service Quality, Hospital.


Pendahuluan Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru. Hasil
penelitian didapatkan nilai gap terbesar
Upaya dalam peningkatan pada aspek reliability yakni -0,85;
pelayanan kesehatan di rumah sakit assurance yakni -0,73; emphaty yakni -
berkaitan dengan mutu dari instalasi 0,67; tangible -0,59; dan asapek
farmasi rumah sakit tersebut. Hal ini responsiveness yakni -0,54. Hal itu
diperjelas dengan Peraturan Menteri menunjukkan bahwa pasien rawat jalan di
Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Instalasi Farmasi Rumah Sakit Ibnu Sina
Standar Pelayanan Rumah Sakit bahwa Pekanbaru belum merasa puas terhadap
pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanannya.
pelayanan langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien yang berkaitan Berdasarkan latar belakang diatas,
dengan sediaan farmasi dengan maksud maka pentingnya penelitian ini untuk
mencapai hasil yang pasti untuk melihat tingkat kepuasan pasien rawat
meningkatkan mutu kehidupan pasien dan jalan terhadap pelayanan instalasi farmasi
memberikan perlindungan terhadap pasien. RSUD Alimuddin Umar Lampung Barat
Untuk itu, pelayanan kefarmasian dengan judul “Analisis Kepuasan Pasien
berpengaruh pada tingkat kepercayaan Rawat Jalan Terhadap Pelayanan
pasien pada instalasi farmasi di rumah Kefarmasian di Instalasi Farmasi RSUD
sakit guna menjadikan pelayanan yang Alimuddin Umar Lampung Barat ”.
memuaskan (Bahfen, 2006).
Metode Penelitian
Indikator kualitas pelayanan dapat
diukur dengan menggunakan lima dimensi Jenis Penelitian
penelitian meliputi: Keandalan (realibility)
Penelitian ini merupakan jenis
yaitu kemampuan memberikan pelayanan
penelitian deskriptif non eksperimental.
yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan
Data yang dikumpulkan dengan
memuaskan; Daya Tanggap
menggunakan metode Cross-Sectional,
(responsiveness) yaitu keinginan para staf
yaitu dimana peneliti mengumpulkan data
untuk membantu pelanggan dan
variabel bebas dan variabel terikat
memberikan layanan dengan tanggap;
dilakukan sekaligus pada saat yang sama.
Jaminan (assurance) mencakup
Pengambilan data dilakukan pada bulan
pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan
maret 2020. Populasi dalam penelitian ini
sifat dapat dipercaya yang dimiliki para
adalah pasien rawat jalan yang
staf bebas dari bahaya, risiko atau keragu-
mendapatkan pelayanan di instalasi
raguan; Empati (empathy) meliputi
farmasi RSUD Alimuddin Umar Lampung
kemudahan dalam menjalin relasi,
Barat. Sedangkan sampel yang diambil
komunikasi yang baik, perhatian pribadi,
pasien umum (non BPJS) yang berkunjung
dan pemahaman atas kebutuhan individual
ke RSUD Alimuddin Umar Lampung
para pelanggan; Bukti fisik (tangible)
Barat, tehknik sampling yang digunakan
meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
adalah Simple Random Sampling. Populasi
pegawai dan sarana komunikasi
penelitian ini pasien rawat jalan pada tahun
(Trisnawati, 2014).
2019 yang berkunjung ke RSUD
Pada penelitian terdahulu (Aryani, Alimuddin Umar Lampung Barat dengan
dkk, 2015), Pasien Rawat Jalan Terhadap rata-rata sebanyak 750 pasien per bulan.
Kualitas Pelayanan di Instalasi Farmasi Pada pelaksanaan penelitian jumlah
Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru sampel yang diamati sebanyak 186 orang.
didapatkan bahwa pasien rawat jalan
belum merasa puas terhadap pelayanan di
Instalasi Farmasi di Instalasi Farmasi
Teknik Pengumpulan Data Karakteristik Responden
Penelitian ini menggunakan Pada penelitian ini kuesioner
metode pengumpulan data data primer. diberikan kepada pasien rawat jalan RSUD
Data primer dilakukan secara langsung Alimuddin Umar Lampung Barat yang
pada lokasi penelitian Pengumpulan data mendapatkan pelayanan di instalasi
primer didapatkan melalui data kuesioner farmasi pada mulan maret 2020 untuk
dari responden. mengetahui sebarapa puas pasien dengan
pelayanan yang diberikan. Jumlah pasien
Analisis Data yang diambil oleh peniliti yaitu sebanyak
186 pasien rawat jalan yang memenuhi
Penelitian ini menggunakan
kriteria. Berikut adalah karakteristik
metode SERQUAL. Serqual dibangun atas
responden yang telah didapat dari hasil
adanya perbandingan dua faktor utama,
pengisian kuesioner di instalasi farmasi
yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang
rawat jalan RSUD Alimuddin Umar
diterima (perceived sevice) dengan layanan
Lampung Barat.
yng sesungguhnya diharapkan (expected
service). Metode analisis yang digunakan Tabel 1. Karakteristik Responden
adalah karakteristik, penilaian kuesioner, Penelitian
tingkat kepuasan pasien, pengelolahan
data, dan Importance Performance No Karakteristik Jumlah
Responden N (Persentase)%
Analysis (IPA). 1 Jenis Kelamin
Pria 113 60,11%
Hasil dan Pembahasan Wanita 73 38,83%
2 Usia (Tahun)
<21 Tahun 4 2,13%
Analisis Tingkat Kebaikan Alat Ukur 21-30 Tahun 59 31,38%
Uji Validitas 31-40 Tahun 80 42,55%
41-50 Tahun 33 17,55%
>50 Tahun 10 5,32%
Uji Validitas untuk mengetahui 3 Pendidikan Terakhir
validitas suatu instrumen penelitian SD/Sederajat 13 6,91%
SMP/Sederajat 41 21,61%
dilakukan pengujian. Hasil penelitian yang SMA/Sederajat 66 35,11%
valid bila terdapat kesamaan antara data Akademi/diploma 30 15,96%
S1 36 19,15%
yang terkumpul dengan data yang Lainnya 0 0
sesungguhnya terjadi pada objek yang 4 Pekerjaan
PNS/POLRI/TNI 16 8,51%
diteliti, atau dengan kata lain instrumen Guru/Dosen 6 3,19%
tersebut dapat mengukur apa yang Wiraswasta 48 25,53%
Pegawai/Karyawan 40 21,28%
seharusnya diukur. Nilai r tabel untuk 30 Buruh/Petani 59 31.38%
responden dengan signifikansi 5% adalah Lainnya 17 9,04%
5 Penghasilan
0,361 (Sugiyono, 2008). Bahwa setelah 500.000-1.000.000 56 29,79%
sudah dilakukan uji statistik mengenai uji 1.000.000-2.500.00 69 36,70%
2.500.000-5.000.000 48 25,32%
validitas setiap item pertanyaan kepada 30 >5.000.000 5 2,66%
pasien rawat jalan RSUD Alimuddin Umar Belum berpengahasilan 3 1,60%
Lainnya 5 2,66%
Lampung Barat mendapatkan hasil bahwa
semua item pertanyaan dinyatakan valid
atau dapat digunakan untuk penelitian. Berdasarkan Tabel 1, persentase
pasien rawat jalan di instalasi farmasi
Uji Reliabilitas RSUD Alimuddin Umar Lampung Barat
yang lebih tinggi yaitu pasien yang
Nilai koefisien cronbach’s alpha berjenis kelamin laki-laki sebesar 60,11%
>0,600 (Sugiono, 2012). Pada uji reabilitas sementara pasien yang berjenis kelamin
menunjukkan bahwa seluruh item dalam perempuan hanya 38,83%. Persentase
kuesioner adalah reliabel. tertinggi dari usia pasien rawat jalan di
instalasi farmasi RSUD Alimuddin Umar penggunaan
obat
Lampung Barat yaitu 31-40 tahun dengan Persentase Kepuasan 97,38%
nilai persentase 42,55%. Persentase 2. Petugas 3 3,08 -0,08
tertinggi adalah pasien dengan tingkat farmasi
memberikan
pendidikan terakhir SMA/Sederajat yaitu keterangan
35,11%. Berdasarkan sampel responden tentang
yang peneliti ambil, pasien rawat jalan di kegunaan obat
yang diberikan
instalasi farmasi RSUD Alimuddin Umar
Persentase Kepuasan 97,38%
Lampung Barat rata-rata memiliki 3. Petugas 3 3,08 -0,08
pekerjaan sebagai buruh/petani yaitu farmasi
sebanyak 31.38%, kebutuhan akan menjelaskan
tentang dosis /
pelayanan yang memuaskan cenderung seharusnya
normal atau tidak berlebih. Pasien rawat obat yang
jalan di instalasi farmasi RSUD Alimuddin harus diminum
Persentase Kepuasan 97,38%
Umar Lampung Barat rata-rata memiliki 4. Petugas 2,88 3,08 -0,2
pekerjaan sebagai buruh/petani yaitu farmasi
sebanyak 31.38%, kebutuhan akan menjelaskan
tentang cara
pelayanan yang memuaskan cenderung penyimpanan
normal atau tidak berlebih. Dan obat
penghasilan perbulan pasien rawat jalan di Persentase Kepuasan 93,38%
RSUD Alimuddin Umar Lampung Barat 5. Petugas 2,73 3,09 -0,36
farmasi
tergolong sangat cukup untuk kebutuhan menjelaskan
sehari-hari, sehingga pasien tidak tentang efek
menginginkan pelayanan yang lebih. samping obat
Persentase Kepuasan 88,87%
Rata-rata 29,22 30,82% -0,16
Penilaian Kuesioner %
Persentase Kepuasan Rata – Rata 97,31%
Analisis penilaian kuesioner dengan
metode penyebaran dari setiap dimensi
yaitu dimensi keandalan (reliability), Berdasarkan Tabel 2, Pada dimensi
dimensi daya tanggap dimensi kepastian kehandalan menunjukan nilai kesenjangan
(assurance), dimensi empati (emphaty), negatif, hal ini berarti bahwa pelayanan
dan berwujud (tangibles) diperoleh nilai yang diberikan di Instalasi Farmasi rawat
rata-rata kinerja dan harapan. jalan kepada pelanggan pasien rawat jalan
masih belum memuaskan 100%. Secara
a. Dimensi Keandalan (Reliability) keseluruhan rata-rata tingkat kepuasan di
Instalasi Farmasi RSUD Alimuddin Umar
Dimensi keandalan merupakan Lampung Barat pada dimensi kehandalan
kemampuan petugas kefarmasian dalam yaitu 97,31%.
memberikan pelayanan secara cepat dan
akurat pada pasien rawat jalan di instalasi b. Dimensi Daya Tanggap
farmasi RSUD Alimuddin Umar Lampung (Responsiveness)
Barat.
Dimensi daya tanggap merupakan
Tabel 2. Penilaian rata-rata Dimensi kemampuan petugas kefarmasian dalam
Keandalan (Reliability) membantu dan menanggapi keluhan pasien
rawat jalan di instalasi farmasi RSUD
No Elemen Rata-rata Kesenjangan
Dimensi Kinerja Harapan Rata-Rata
Alimuddin Umar Lampung Barat.
1. Petugas 3 3,08 -0,08
farmasi
menjelaskan
tentang cara
Tabel 3. Penilaian rata-rata dimensi Tabel 4. Penilaian rata-rata dimensi
DayaTanggap (Responsiveness) Kepastian (Assurance)
No Elemen Dimensi Rata-rata Kesenjangan No Elemen Dimensi Rata-rata Kesenjangan
Rata-rata Kinerja Harapan Rata-Rata
Kinerja Harapan
1. Obat diberikan 2,84 3,02 -0,18 1. Pasien yakin obat yang 3,05 3,03 -0,02
tepat waktu diberikan dapat
oleh petugas
farmasi menyembuhkan mereka
Persentase Kepuasan 92,73% Persentase Kepuasan 100,53%
2. Prosedur 2,94 3 -0,06
2. Pasien yakin dengan 3,05 3,03 -0,02
penyampaian
informasi jelas dan kebenaran obat yang
mudah dimengerti
diterimanya
Persentase Kepuasan 95,17%
3. Petugas farmasi 3 3,01 -0,01 Persentase Kepuasan 93,45%
memberi 3. Layanan yang diberikan 2,94 3,06 -0,12
tanggapan yang
baik dancepat cepat dan tepat
terhadap keluhan Persentase Kepuasan 96,51%
pasien
4. Petugas farmasi bersifat 2,97 3,11 -0,14
Persentase Kepuasan 99,82%
4. Petugas farmasi 3 3,03 -0,03 ramah dan sopan kepada
cakap dalam
pasien saat memberikan
melakukan
pelayanan di obat
instalasi farmasi Persentase Kepuasan 95,51%
Persentase Kepuasan 99,82%
5. Kaunter nformasi 2,90 3,02 -0,12 5. Privasi infomasi pasien 3,01 3,01 0
disediakan jika ada selalu dijaga oleh
persoalan tentang
petugas farmasi
pengobatan
Persentase Kepuasan 96,26% Persentase Kepuasan 99,4%
Rata-rata 29,36 30,36 -0,08
Rata-rata 30,04 30,48 -0,06
Persentase Kepuasan Rata-Rata 97,34%%
Persentase Kepuasan Rata-Rata 98,55%

Berdasarkan Tabel 3, Pada Berdasarkan Tabel 4, Pada dimensi


dimensi dayatanggap menunjukan nilai kepastian menunjukan nilai kesenjangan
kesenjangan negatif, hal ini berarti bahwa negatif, hal ini berarti bahwa pelayanan
pelayanan yang diberikan di Instalasi yang diberikan di Instalasi Farmasi rawat
Farmasi rawat jalan kepada pelanggan jalan kepada pelanggan pasien rawat jalan
pasien rawat jalan masih belum masih belum memuaskan 100%. Secara
memuaskan 100%. Secara keseluruhan keseluruhan rata-rata tingkat kepuasan di
rata-rata tingkat kepuasan di Instalasi Instalasi Farmasi RSUD Alimuddin Umar
Farmasi RSUD Alimuddin Umar Lampung Barat pada dimensi kehandalan
Lampung Barat pada dimensi daya yaitu 98,55%.
tanggap yaitu 97,34%.
d. Dimensi Empati (Emphaty)
c. Dimensi Kepastian (Assurance)
Dimensi emapati merupakan
Dimensi kepastian merupakan
kepedulian serta perhatian petugas
kemampuan petugas kefarmasian dalam
kefarmasian kepada pasien raat jalan di
menimbulkan kepercayaan dan keyakinan
instalasi farmasi RSUD Alimuudin Umar
kepada pasien rawat jalan di instalasi
Lampung Barat.
farmasi RSUD Alimuddin Umar Lampung
Barat.
Tabel 5. Penilaian rata-rata Dimensi Tabel 6. Penilaian rata-rata Dimensi
Empati (Emphaty) Berwujud (Tangible)
No Elemen Dimensi Rata-rata Kesenjangan No Elemen Dimensi Rata-rata Kesenjangan

Rata-rata Kinerja Harapan Rata-rata


Kinerja Harapan
1. Petugas farmasi 3,07 3,01 0,06
1. Petugas farmasi 2,98 3,01 -0,03
Berpenampilan rapi dan
memahami
menarik
keperluan pasien
Persentase Kepuasan 101,96%
Persentase Kepuasan 99,11%
2. Tempat duduk di farmasi 3,19 3,17 0,02
2. Petugas farmasi 3 3,01 -0,01
Mencukupi
memantau
Persentase Kepuasan 101,02%
Keluhan pasien tentang
3. Fasilitas seperti AC 2,98 3,03 -0,05
pengobatan
maupun kipas angin
Persentase Kepuasan 99,47%
maupun TVada diruang
3. Petugas farmasi memberi 3,09 3,15 -0,06
tunggu membuat nyaman
layanan dengan sepenuh
Persentase Kepuasan 98,23%
hati
4. Instalasi farmasi 3,02 3,15 -0,13
Persentase Kepuasan 99,95%
memiliki fasilitas seperti
4. Komunikasi antara 3,11 3,2 -0,09 gedung, tempat parkir
pasien dan petugas dan toilet
farmasi baik Persentase Kepuasan 95,74%
Persentase Kepuasan 96,82% 5. Semua obat yang 2,98 3,01 -0,03
5. Petugas farmasi 3 3 0 terdapat dalam resep
mengambil selalu tersedia di instalasi
peran tentang masalah farmasi rumah sakit
pasien terkait pengobatan Persentase Kepuasan 90,83%
Persentase Kepuasan 100,18% Rata-rata 30,48 30,74 -0,026
Rata-rata 30,36 30,74 -0,038 Persentase Kepuasan 97,31%

Persentase Kepuasan Rata-Rata 98,55%

Berdasarkan Tabel 6, Pada dimensi


Berdasarkan Tabel 5, Pada dimensi berwujud menunjukan nilai kesenjangan
empati menunjukan nilai kesenjangan negatif, hal ini berarti bahwa pelayanan
negatif, hal ini berarti bahwa pelayanan yang diberikan di Instalasi Farmasi rawat
yang diberikan di Instalasi Farmasi rawat jalan kepada pelanggan pasien rawat jalan
jalan kepada pelanggan pasien rawat jalan masih belum memuaskan 100%. Secara
masih belum memuaskan 100%. Secara keseluruhan rata-rata tingkat kepuasan di
keseluruhan rata-rata tingkat kepuasan di Instalasi Farmasi RSUD Alimuddin Umar
Instalasi Farmasi RSUD Alimuddin Umar Lampung Barat pada dimensi daya
Lampung Barat pada dimensi daya tanggap yaitu 97,31%.
tanggap yaitu 97,34%.
Tingkat Kepuasan Pasien
e. Dimensi Berwujud (Tangible)
Terdapat empat kriteria dalam
Dimensi berwujud merupakan bentuk persentase berdasarkan teori
penampilan secara fisik yang dirasakan Arikunto (2006), tingkat kesesuaian
oleh pasien rawat jalan di instalasi farmasi kepuasan pasien sebesar lebih dari 75%
RSUD Alimuddin Umar Lampung Barat. masuk dalam kriteria puas, tingkat
kesesuaian kepuasan pasien 56%-75%
masuk dalam kriteria cukup puas, tingkat
kesesuaian kepuasan pasien kurang dari
40%-55% masuk dalam kriteria kurang
puas, dan persentase kesesuaian kurang
dari 40% masuk dalam kriteria tidak puas.

Tabel 7. Tingkat Kepuasan


No Pelayanan Kefarmasian Persentase Tingkat
Kepuasan Kepuasan

1 Dimensi Keandalan 97,31% Puas


Gambar 1. Kuadran Kartesius
(Reliability)

2 Dimensi DayaTanggap 97,34% Puas Berdasarkan Gambar 1. item


(Responsiveness)
pernyataan dari setiap dimensi dianalisis
3 Dimensi Kepastian 98,55% Puas

(Assurance)
menggunakan diagram kartesius dimana
4 Dimensi Empati (Empathy) 98,76% Puas dibagi kedalam 4 kuadran yaitu Kuadran A
5 Dimensi Berwujud (Tangible) 97,31% Puas (Prioritas Utama), Kuadran B
Rata-rata 97,85% Puas (Pertahankan Prestasi), Kuadran C
(Prioritas Rendah), dan Kuadran D
(Berlebihan). Adapun interpretasi diagram
Dengan nilai tingkat kepuasan dari kartesius tersebut adalah sebagai berikut :
kelima dimensi yaitu, dimensi keandalan
(reliability), dayatanggap (responsiveness), Kuadran A merupakan kuadran
kepastian (assurance), empati (empathy), yang harus diprioritaskan paling utama
dan berwujud (tangibles) menunjukan oleh pihak rumah sakit guna menciptakan
bahwa pasien sudah merasa puas terhadap kepuasan pasien, karena pada kuadran ini
pelayanan kefarmasian yang diberikan tingkat harapan pasien lebih besar
oleh petugas farmasi di instalasi farmasi dibandingkan dengan tingkat kinerja.
RSUD Alimuddin Umar Lampung Barat. Terdapat empat item pernyataan yang
Walaupun dari persentase kepuasan lima dianggap pelayanan yang kurang
dimensi tersebut sudah termasuk katogori memuaskan akan tetapi sangat penting
puas tetapi kinerjanya harus ditingkatkan bagi pasien. Petugas kefarmasian kurang
lagi dilihat dari hasil gapnya. maksimal dalam memberikan informasi
mengenai tentang cara penyimpanan obat
Importance Performance Analysis (IPA) dan efek samping obat. Petugas farmasi
kurang memberikan pelayanan yang cepat
Importance Performance Analysis
dan tepat.Hal ini mengingatkan pentingnya
(IPA) merupakan penilaian tingkat kinerja
informasi yang diberikan Apoteker kepada
dan harapan menggunakan diagram
pasien untuk mengoptimalkan hasil terapi,
kartesius dengan membandingkan setiap
meminimalkan resiko obat yang tidak
elemen pernyataan antara tingkat harapan
dikehendaki (ROTD) dan cepat dalam
pasien rawat jalan RSUD Alimuddin Umar
kepelayanan.
Lampung Barat (Y) dengan tingkat kinerja
pelayanan kefarmasian pasien rawat jalan Kuadran B merupakan kuadran
RSUD Alimuddin Umar Lampung Barat dimana setiap item yang berada pada
(X). kuadran ini harus dipertahankan atau
ditingkatkan demi tercapainya kepuasan mengingat Standar Pelayanan Minimal di
pasien karena pada dasarnya setiap item Rumah Sakit menyebutkan bahwa waktu
yang masuk dalam kuadran ini kualitas tunggu racikan obat 60 menit sedangkan
kinerja petugas kefarmasian sudah sesuai non racikan 30 menit itulah yang
dengan apa yang telah diharapkan oleh mendorong petugas kefarmasian untuk
pasien. Pelayanan yang diberikan oleh selalu sigap dan cepat demi meningkatkan
petugas farmasi sudah sangat baik karena mutu pelayanan kefarmasian. Dan
petugas farmasi memberikan informasi pentingnya kuanter informasi jika ada
tentang cara penggunaan obat, persoalan tentang pengobatan.
memberikan keterangan tentang kegunaan
obat yang diberikan dan menjelaskan Kuadran D merupakan kuadran
yang menunjukan faktor yang
tentang dosis/seharusnya obat yang harus
diminum. Petugas melayani pasien dengan mempengaruhi konsumen atau pasien
sepenuh hati, terlihat dari keramahan dan kurang penting, dan pelaksanaannya
berlibahan. Dianggap kurang penting
kesopanan petugas kepasien.Pasien juga
merasa bahwa komunikasi antara pasien tetapi sangat memuaskan. Pada kuadran D
dan petugas farmasi baik.Pasien pun pasien merasa pelayanan yang diberikan
oleh petugas kefarmasian berlebihan
merasa nyaman dengan tempat duduk yang
mencukupi serta memiliki fasilitas seperti namun untuk sembilan item pernyataan
pada kuadran ini pasien merasa pelayanan
gedung, tempat parkir dan toilet.Dan
pasien merasa nyaman dngan selalu yang diberikan oleh petugas kefarmasian
tersedianya obat yang terdapat pada resep, berlebihan indikator tersebut adalah,
petugas farmasi memberikan tanggapan
hal ini juga terlihat bahwa keberhasilan
petugas kefarmasian dalam mengelola yang baik dan cepat terhadap keluhan
sediaan farmasi dengan baik. pasien, pertugas farmasi cakap dalam
melakukan pelayanan di instalasi farmasi,
Kuadran C merupakan kuadran pasien yakin obat yang diberikan dapat
dimana tingkat kinerja rendah dan tingkat menyembuhkan mereka, pasien yakin
harapan pasien rendah sehingga prioritas dengan kebenaran obat yang diterimanya,
juga menjadi rendah, walaupun rendah privasi informasi pasien selalu dijaga oleh
pihak rumah sakit harus tetap petugas farmasi, petugas farmasi
memperhatikan pelaksanaan kinerjanya memantau keluhan pasien tentang
juga menjadikan pelayanan yang pengobatan, petugas farmasi mengambil
memuaskan serta menjamin mutu peran tentang masalah pasien terkait
pelayanan kefarmasian seperti yang pengobatan dan yang terakhir adalah
tercantum pada Permenkes No.72 Tahun petugas farmasi berpenampilan rapi dan
2016 tentang Standar Pelayanan menarik.
Kefarmasian di Rumah Sakit. Terdapat
lima item pernyataan yang dianggap tidak Kesimpulan
amat penting tetapi juga pelayanan yang 1. Pasien rawat jalan yang
kurang maksimal. Pada kuadran C pasien mendapatkan pelayanan di instalasi
merasa pelayanan yang diberikan oleh farmasi RSUD Alimuddin Umar
petugas kefarmasian prioritas rendah Lampung Barat dinilai sudah
namun pada item wajib dilaksanakan merasa sangat puas terhadap
pelayanan kefarmasian dengan Daftar Pustaka
nilai rata-rata tingkat kepuasan
yaitu 97,85%. Walapun sudah Alimudin AA. 2014. Metode Penelitian
masuk dalam katogori puas akan Kebidanan Dan Teknik Analisi Data.
tetapi kinerja harus ditingkatkan Penerbit Selemba Medika. Jakarta
kembali yaitu dapat dilihat dari Selatan.
nilai gap pada lima dimesi tersebut.
2. Hasil dengan menggunakan Deharja A, Putri F, Ooktaviotika A,
Diagram Kartesius menghasilan 4 Khawangi N, 2017. Analisis
kuadran yaitu : Kepuasan Pasien Bpjs Rawat Jalan
a. Pada kuadran A (Prioritas Dengan Metode Servqual, CSI dan
Utama), terdapat 4 (empat) IPA di Klinik Dr. M. Suherman.
item pernyataan yang belum Jurnal Penelitian Universitas
.
memuaskan pasien sehingga Muhammadiyah Jember
menjadi prioritas utama untuk Deharja A, Nuraini A, Wijayanti RA,
ditingkatkan. 2017. Analisis Tingkat Kepuasan
b. Pada Kuadran B (Pertahankan Pasien Rawat Jalan BPJS di Klinik
Prestasi), terdapat 8 (delapan) Dr. M. Suherman Jember. Jurnal
item pernyataan yang sudah penelitian Politeknik Negeri Jember.
sangat memuaskan pasien dan
perlu dipertahankan. Denise C, Heedy T, dan Widdhi B. 2016.
c. Pada Kuadran C (Prioritas Analisis Kepuasan Rawat Jalan
Rendah ), terdapat 5 (lima) Dalam Pelayanan Kefarmasian Di
item pernyataan yang Instalasi Farmasi RSUP PROF. Dr.
memuaskan pasien dan R. D. KANDOU MANADO.Jurnal
memiliki prioritas rendah
Ilmiah Farmasi Vol. 5, No 04.
untuk ditingkatkan.
d. Pada Kuadran D (Berlebihan), Fina A, Husnawati, Septi M, Mutia L, dan
terdapat 8 (enam) item Richa A. 2015. Analisa Kepuasan
pernyataan yang cukup PasienRawat Jalan Terhadap
memuaskan pasien namun Kualitas Pelayanan Di Instalasi
berlebihan dalam
Farmasi Rumah Sakit Islam Ibnu
pelaksanaanya sehingga perlu
Sina Pekanbaru. Jurnal Sekolah
ditinjau kembali
Tinggi Ilmu Farmasi Riau..
pelaksanaanya.
Berdasarkan hasil analisis Tingkat Gerson RF. 2017. Mengukur Kepuasan
Kesesuaian, analisis Important Pelanggan. Jakarta: PPM.Keputusan
Performance Analysis (IPA) dengan Menteri Kesehatan Nomor
menggunakan kuadran kartesius dapat 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
disimpulkan bahwa kualitas pelayanan Standar Pelayanan Rumah Sakit.
yang diberikan di insalasi farmasi RSUD Jakarta.
Allimuddin Umar Lampung Barat sudah
Sugiyono. 2008. Statistika Untuk
memberikan kepuasan kepada pasien tetapi
Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
kurang optimal.
Sugiyono. 2012. Statistika Untuk
Penelitian. Cetakan Ke-20. Bandung:
CV. Alfabeta.

Parasuraman, A., Zeithaml, A.V., Berry,


L.L. 1985. A Conceptual Model Of
Service Quality And Its Implication
For Future Research. Journal Of
Marketing.

Parasuraman, A. Zeithaml, A.V., Berry,


L.L., 1988. Servqual : A Multiple Item
Scale For Measuring Consumer
Perceptions Of Service Quality.
Journal Of Retailing.

Anda mungkin juga menyukai