TUJUAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas
pelayanan yang terdiri dari lima dimensi yaitu bukti langsung (tangible),
empati (empathy), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness),
serta jaminan (assurance) terhadap kepuasan pasien di Instalasi Gawat
Darurat RSUD Kabupaten Sumedang.
HASIL & Dalam memberikan pelayanan kepada pasien di Instalasi Gawat Darurat perlu
PEMBAHASAN meningkatkan mutu pelayanannya terutama pada item-item yang telah
disebutkan diatas, berdasarkan hasil penelitian ini merupakan hal yang
dirasakan penting oleh pasien namun pada kenyataan belum memenuhi
harapan konsumen, oleh karena itu pasien atau keluarga menjadi tidak
tertarik dengan penyedia jasa bila jasa yang dirasakan lebih kecil dari harapan
pelanggan (kualitas jasa dipersepsikan buruk), sedangkan bila jasa dirasakan
sesuai dengan harapan konsumen maka kualitas jasa dipersepsikan baik.
Persepsickualitas jasa yang baik dari konsumen akan menyebabkan
konsumen loyal dan menggunakan kembali penyedia jasa tersebut.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat penulis simpulkan adalah dari kelima variabel dalam tingkat kepuasan
pasien terhadap pelayanan di Instalasi Gawat. Darurat RSUD Sumedang yang
diteliti, diketahui ternyata seluruhnya mempunyai hubungan yang signifikan
dengan kepuasan secara umum di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sumedang
dengan hasil uji secara
rinci sebagai ; dimensi tangible (p value = 0,000), dimensi empathy (p value
= 0,000), dimensi Reliability (p value = 0,001), dimensi Responsiveness (p
value = 0,000) dan dimensi Assurance (p value = 0,00)
METODE Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross
PENELITIAN sectional.Penelitian ini dilakukan di IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04
Bandar Lampung Tahun 2017
SAMPEL Jumlah sampel sebanyak 96 responden yang dipilih secara purposive
sampling dari populasi.
PROSEDUR Pemilihan sempel setelah itu melakukan wawancara kepada para responden
PENELITIAN
LATAR Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan salah satu unit pelayanan di rumah
BELAKANG sakit yang memberikan pertolongan pertama dan sebagai jalan pertama
masuknya pasien dengan kondisi gawat darurat. Keadaan gawat darurat
adalah suatu keadaan klinis dimana pasien membutuhkan pertolongan medis
yang cepat untuk menyelamatkan nyawa danmencegah kecacatan lebih
lanjut. Unit ini memiliki tujuan utama yaitu menerima, melakukan triase,
menstabilisasi, dan memberikan pelayanan kesehatan akut untuk pasien yang
membutuhkan resusitasi dan pasien dengan tingkat kegawatan tertentu.
Rumkit TNI AD Tk IV Bandar lampung merupakan Rumah Sakit kelas “C”
non pendidikan yang berada di Kota Bandar Lampung yang juga dikenal
dengan nama Rumah Sakit Dukungan Kesehatan Tentara (RS DKT). Rumah
Sakit ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan yang optimal
dengan pelayanan kesehatan yang paripurna dan terpadu bagi Personel TNI
AD, PNS dan Keluarga serta Satuan Integrasi yang berada di wilayah Korem
043/Gatam maupun Masyarakat umum. Jenis pelayanan kesehatan yang ada
di RS DKT terdiri dari pelayanan rawat jalan (Poliklinik umum dan
Poliklinik Spesialis), pelayanan rawat inap, pelayanan gawat darurat,
pelayanan rawat bersalin, pelayanan penunjang medis, pelayanan kamar
operasi dan pelayanan rawat intensif.
HASIL & Faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pasien rawat inap adalah faktor
PEMBAHASAN manfaat, interaksi personal, kepribadian, dan lokasi. Faktor yang paling
dominan yang memengaruhi kepuasan pasien rawat inap adalah faktor
manfaat. IGD merupakan ruangan yang sering crowded dan hampir semua
pasien membutuhkan penanganan yang cepat. Oleh karena itu, perawat IGD
dan tenaga medis lainnya dituntut untuk memiliki kemampuan berkomunikasi
secara efisien dan efektif. IGD sangat berbeda karakteristiknya dengan ruang
perawatan lainnya. Di ruangan lain, perawat mungkin masih bisa
menjelaskan dengan santai setiap perkembangan pasien kepada rekan sejawat
atau tim medis, tetapi di IGD hal tersebut sangatlah mustahil. Hampir tidak
ada waktu untuk berbicara dengan santai. Setiap pembicaraan hampir selalu
dilakukan berbarengan dengan melakukan tindakan penanganan pada pasien,
hal inilah yang menyebabkan perawatIGD harus mampu melakukan
komunikasi yang efektif dan efisien.
KESIMPULAN Kepuasan pasien IGD Rumkit TNI AD Tk. IV 02.07.04 Bandar Lampung
Tahun 2017 adalah tidak puas dikarenakan waktu tanggap petugas Instalasi
Gawat Darurat yang cukup lama, sehingga pasien harus menunggu dari satu
proses ke proses yang lainya. Keterampilan petugas kesehatan termasuk
dalam kategori tidak mampu, prosedur pelayanan tidak mudah, kenyamanan
lingkungan termasuk dalam kategori tidak nyaman, waktu tanggap dalam
kategori tidak cepat. Ada hubungan signifikan kenyamanan lingkungan,
prosedur pelayanan, waktu tanggap dan keterampilan petugas kesehatan
dengan kepuasan pasien. Waktu tanggap adalah faktor yang paling
memengaruhi kepuasan pasien.
DAFTAR 1. Kementerian Kesehatan RI. KMK No.Kemenkes RI. (2004). KMK No.
PUSTAKA 1204/Menkes/SK/X/2004 ttg Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS.
1204/Menkes/SK/X/2004 ttg Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS.
Jakarta; 2004.
2. Naser RWAM, Malara R. Hubungan Faktor-faktor Eksternal Dengan
Response TIME Perawat Dalam Penanganan Pasien Gawat Darurat Di
Igd Rsup Prof. Dr. RD Kandou Manado. J Keperawatan. 2015;3(2).
3. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta;
2017.
4. Dinkes Provinsi Lampung. Riskesdas Provinsi Lampung. Bandar
Lampung; 2013.
DATA BASE Google Scholar :
4. JUDUL Hubungan kualitas pelayanan gawat darurat Dengan tingkat kepuasan pasien
pengguna Bpjs kesehatan di igd rsi unisma malang
AUTHOR 1. Ikhda Ulya
2. Melli Anggraeni
3. Dewi Kartikawati Ningsih
TAHUN 2017
NEGARA Indonesia
ABSTRAK BPJS Kesehatan merupakan badan hokum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program kesehatan di Indonesia (Peraturan BPJS
Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014). Menurut Undang-undang Nomor 24 tahun
2011. BPJS akan menggantikan lembaga-lembaga jaminan sosial di
Indonesia, seperti lembaga asuransi jaminan kesehatan PT. Askes dan
Lembaga Jaminan Sosial Ketenagakerjaan PT. Jamsostek. Kepuasan pasien
merupakan perasaan senang dan kecewa pasien. Pasien merasa puas apabila
layanan yang didapatkannya sekurang-kurangnya sama atau melampaui
harapan pasien. Sedangkan ketidakpuasan akan timbul apabila kenyataan
yang diterimatidak sesuai harapan pasien.
TUJUAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan
gawat darurat di IGD RS Unisma Malang dengan tingkat kepuasan pasien
pengguna BPJS Kesehatan.
METODE Desain penelitian ini adalah cross sectional. Teknik pengambilan sampel
PENELITIAN adalah purposive sampling
SAMPEL Jumlah sampel penelitiansebanyak 144 responden dengan kriteria inklusi
yaitu pasien IGD yang sudah stabil dan siap dipindahkan ke ruangan atau
pulang, serta kategori triage pasien P2 dan P3.
PROSEDUR Pemilihan sempel setelah itu melakukan wawancara kepada para responden
PENELITIAN
LATAR BPJS Kesehatan merupakan badan hokum yang dibentuk untuk
BELAKANG menyelenggarakan program kesehatan di Indonesia (Peraturan BPJS
Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014). Menurut Undang-undang Nomor 24 tahun
2011. BPJS akan menggantikan lembaga-lembaga jaminan sosial di
Indonesia, seperti lembaga asuransi jaminan kesehatan PT. Askes dan
Lembaga Jaminan Sosial Ketenagakerjaan PT. Jamsostek. Kepuasan pasien
merupakan perasaan senang dan kecewa pasien.Kepuasan pasien merupakan
perasaan senang dan kecewa pasien. Pasien merasa puas apabila layanan
yang didapatkannya sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan
pasien. Sedangkan ketidakpuasan akan timbul apabila kenyataan yang
diterima tidak sesuai harapan pasien. Pemberian layanan yang dapat
memberikan kepuasan pasien khususnya pelayanan gawat darurat dapat
dinilai dari kemampuan perawat dalam hal cepat tanggap, pelayanan tepat
waktu,
sikap dalam memberikan pelayanan, kepedulian dan perhatian dalam
memberikan pelayanan,serta mutu jasa pelayanan dari perawat kepada pasien
(Munijaya, 2011).
HASIL & Mayoritas responden menyatakan bahwa kualitas pelayanan gawat darurat di
PEMBAHASAN IGD RS Unisma Malang baik dan sangat puas akan pelayanan yang diberikan
di IGD RS Unisma Malang. Penilaian yang baik terhadap kualitas pelayanan
ini salah satunya dipengaruhi oleh sikap petugas di IGD RS Unisma Malang
yang ramah dan sopan dalam menanggapi keluhan serta selalu melibatkan
keluarga dalam segala hal, bersikap empati terhadap pasien maupun serta
tidak membedakan status sosial pasien yang ada di IGD. Tingkat kepuasan
yang baik ini dikarenakan harapan pasien terhadap kualitas pelayanan yang
diterima selama di rumah sakit sudah sesuai atau bahkan melampaui sehingga
mereka memberikan penilaian sangat puas terhadap pelayanan yang diberikan
pihak IGD RS Unisma Malang.
KESIMPULAN Terdapat hubungan antara kualitas pelayanan gawat darurat dengan tingkat
kepuasan pasien BPJS Kesehatan yang menerima pelayanan gawat darurat di
IGD RS Unisma Malang.
DAFTAR 1. Bpjs Kesehatan. 2014. Peraturan Bpjs Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014.
PUSTAKA Jakarta Pusat.
2. Musliha. 2010. Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta: Nuha Medika.
3. Sutawijaya, R. 2009. Gawat Darurat. Yogyakarta: Aulia Publishing.
4. Hardianti. 2008. Gambaran Kerja Perawat Pelaksana Unit Instalasi Gawat
Darurat. Jakarta: Trans Info Media.
DATA BASE Google Scholar :
8. JUDUL Kepuasan pasien terhadap pelayanan igd di rumkital dr. Ramelan kota
surabaya provinsi jawa timur
AUTHOR 1. Vriezka Mutiara Arini
2. Eva Hany Fanida, S.AP., M.AP
TAHUN 2015
NEGARA Indonesia
ABSTRAK Salah satu indikator kesejahteraan masyarakat adalah kesehatan masyarakat.
Kesehatan mempunyai fungsi mendasar, karena apabila kesehatan terganggu
maka indikator masyarakat yang lain, seperti ekonomi dan pendidikan, akan
terganggu dan sulit untuk dipenuhi.
TUJUAN Tujuan adalah untuk mengukur Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan IGD di
Rumkital Dr. Ramelan Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur.
METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang menurut
PENELITIAN Sugiyono (2012:23) dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian
berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode yang
digunakan Incidental Sampling
SAMPEL Sampel yang diambil yaitu sebesar 96 pasien.
PROSEDUR Diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat
PENELITIAN pengambilan data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang
dicari.
wawancara, observasi, dan kuesioner
LATAR Fenomena kepuasan masyarakat (pasien) terhadap suatu layanan publik ini
BELAKANG menarik untuk diteliti. Dinamika yang baru sebagai tuntutan keefisienan
yang hidup masyarakat saat ini yang lebih mementingkan keefektifan,
keefisienan, serta kepuasan terhadap segala hal terkait dengan pelayanan
publik, salah satunya dibidang kesehatan, yang mana faktor kesehatan
sering terdengar sebagai indikator kesejahteraan masyarakat yang dirasa
paling penting. Sehubungan dengan hal tersebut, kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggara pelayanan di bidang kesehatan merupakan suatu
hal yang tidak boleh dilupakan oleh suatu penyelenggara pelayanan di
bidang kesehatan, sehingga peneliti tertarik mengangkat judul Kepuasan
Pasien Terhadap Pelayanan IGD di Rumkital Dr. Ramelan Kota Surabaya
Provinsi Jawa Timur.
HASIL & Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat Rumkital
PEMBAHASAN Dr. Ramelan,Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur dinyatakan sangat
memuaskan. Hal tersebut dilihat dari perolehan presentase sebesar 83,28%
yang berada pada interval 83%-100% dengan kategori sangat memuaskan.
Peneliti menggunakan variabel tunggal dalam penelitian ini, yaitu variabel
kepuasan masyarakat.Untuk mengukur kepuasan masyarakat, peneliti
menggunakan Sembilan indikator kepuasan masyarakat yang tercantum
dalam keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi nomor 16 tahun 2014. Adapun perolehan presentase sembilan
indikator tersebut yaitu indikator persyaratan sebesar 87%, indikator prosedur
sebesar 80,83%, indikator waktu sebesar 80,52%, indikator biaya/tarif
sebesar 88,54%, indikator produk spesifikasi jenis pelayanan sebesar 81,04%,
indikator kompetensi pelaksanan sebesar 84,22%, indikator perilaku
pelaksana sebesar 83,68%, indikator maklumat pelayanan sebesar 82,81%,
dan indikator penanganan pengaduan, saran, dan masukkan sebesar 82,92%.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penyajian data dan pembahasan pada BAB IV maka
peneliti menarik kesimpulan bahwa Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di
Instalasi Gawat Darurat Rumkital Dr. Ramelan,Kota Surabaya, Provinsi Jawa
Timur dinyatakan sangat memuaskan. Hal tersebut dilihat dari perolehan
presentase sebesar 83,28% yang berada pada interval 83%-100% dengan
kategori sangat memuaskan.
DAFTAR 1. Dwi Aryani dan Febrina Rosinta (2010)
PUSTAKA 2. Efendi, 2009, Manajemen Pusat Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Salemba
Medika.
3. Irawan. 2003. Indonesian Custumer Satisfaction Jakarta : PT Alex Media
Computindo
4. Kepmenkes RI No. : HK.03.05/III/2461/2011
5. Muninjaya, 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC.
6. Ratminto & Atik Septi Winarsih, 2007, Manajemen Pelayanan, Jakarta:
Pustaka Pelajar.
DATA BASE Google Scholar :
10. JUDUL Hubungan perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien false emergency
di unit gawat darurat rumah sakit cahya kawaluyan
AUTHOR 1. Ns.Lidwina Triastuti Listianingsih.,M.Kep
2. Ns. Yosi Maria Wijaya.,S.Kep
3. Kamanti Indriany
TAHUN 20
NEGARA Indonesia
ABSTRAK Perilaku caring adalah tindakan yang dilakukan dengan tulus dan kepuasan
adalah perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah membandingkan
antara persepsi dan harapan. Dampak caring dapat menentukan tingkat
asuhan keperawatan yang dapat diterima dan diinginkan pasien dalam situasi
praktik.
TUJUAN Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan perilaku caring perawat
dengan kepuasan pasien false emergency di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit
Cahya Kawaluyan.
METODE Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penelitian
PENELITIAN korelasional. Penelitian korelasional (correlational research) menentukan
seberapa besar variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada satu
atau beberapa faktor lain berdasarkan atas koefisien korelasi
SAMPEL 98 responden yang dijadikan sampel
PROSEDUR Melakukan wawancara kepada responden
PENELITIAN
LATAR Berdasarkan data dari bagian SDM Rumah Sakit Cahya Kawaluyan pada
BELAKANG bulan Januari 2013 tentang survei kepuasan, menyatakan 52% kurang puas
dengan pelayanan di unit gawat darurat, 27% diantaranya menyatakan tidak
puas dengan kecepatan dalam tindakan dan kepekaan perawat terhadap
pasien, 18% tidak puas dengan penjelasan tentang informasi yang
disampaikan dan keramahan perawat, 7% menyatakan kurang puas dengan
waktu tunggu serta ada 1 pasien yang pernah pergi meninggalkan ruang Unit
Gawat Darurat Rumah Sakit Cahya karena merasa menunggu lama.
Wawancara pada 10 pasien false emergency di Unit Gawat Darurat Rumah
Sakit Cahya Kawaluyan, 6 pasien diantaranya mengatakan perawat berbicara
dengan pasien jika ada yang perlu ditanya saja, tidak memperkenalkan diri
saat pertama kali bertemu, perawat tidak menatap pasien saat berbicara,
pasien cenderung menunggu lama, dan perawat kurang tanggap terhadap
pasien.
HASIL & Uji chi-square menunjukkan ada hubungan antara perilaku caring perawat
PEMBAHASAN dengan kepuasan pasien false emergency, p value = 0,019. Saran kepada
perawat di unit gawat darurat untuk mengikuti pelatihan dan seminar tentang
caring secara berkala. Hasil analisa hubungan antara perilaku caring perawat
dengan kepuasan pasien false emergency di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit
Cahya Kawaluyan diperoleh bahwa 41 pasien (69,5%) menyatakan perilaku
caring perawat baik dan menyatakan puas. 17 pasien (43,6%) menyatakan
perilaku caring perawat tidak baik namun menyatakan puas. 18 pasien
(30,5%) menyatakan bahwa perilaku caring perawat baik namun tidak puas
dan 22 pasien (56,4%) menyatakan bahwa perilaku caring perawat tidak baik
dan menyatakan tidak puas. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,019
dan tampak bahwa p value ≤ 0,05 yang memiliki makna adanya
hubunganyang signifikan antara perilaku caring perawat dengan kepuasan
pasien false emergency. OR= 2,948 menyatakan bahwa pasien false
emergency yang diberi perilaku caring akan berpeluang 2,948 kali lebih puas.
KESIMPULAN Perilaku caring perawat menurut pasien false emergency di Unit Gawat
Darurat Rumah Sakit Cahya Kawaluyan, lebih dari setengah responden
(60,2%) atau 59 pasien false emergency yaitu menyatakan bahwa perilaku
caring perawat baik.
Kepuasan pasien false emergency menunjukkan bahwa lebih dari setengah
responden (59,2%) atau 58 pasien false emergency menyatakan puas.
Hubungan perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien false emergency
di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Cahya Kawaluyan diperoleh p value=
0,019 ≤ α= 0,05. Hal ini menyatakan bahwa ada hubungan antara perilaku
caring perawat dengan kepuasan pasien false emergency. OR= 2,948
menyatakan bahwa pasien false emergency yang diberi perilaku caring akan
berpeluang 2,948 kali lebih puas.