BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang
bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi
bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah. Pembangunan
kesehatan bertujuan untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan
mengutamakan kualitas pelayanan, pemerataan dan jangkauan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu upaya yang dinilai
mempunyai peranan yang cukup penting adalah penyelenggaraan pelayanan
Kesehatan (Anggraini & Rohmani, 2012).
Pelayanan kesehatan adalah tempat atau sarana yang sering digunakan
masyarakat untuk menyelenggarakan upaya Kesehatan (Notoatmodjo, 2010).
Keberhasilan upaya tersebut dapat dinilai melalui peningkatan mutu pelayanan
pada Klinik.
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan
menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan
oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga
medis. Bentuk klinik dapat berupa rawat jalan, rawat inap, one day care, home
care, pelayanan 24 jam dalam sehari (Menkes RI, 2014)). Klinik Almahyra
Farma terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan, Kec. Kawalu, Kota Tasikmalaya,
mempunyai lokasi strategis. Terdiri dari 2 dokter umum, perawat dan staff
lainnya, sudah melayani pasien di Kecamata Kawalu Tasikmalaya selama 3
tahun lamanya. Klinik Almahyra sendiri adalah Klinik swasta dan tidak
menerima BPJS dan merupakan klinik rawat jalan.
Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien unuk tujuan
pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan kesehatan
lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap (Azwar, 1998).
2
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
2
2.1 Deskripsi Teori
2.1.1 Loyalitas Pasien
2.1.1.1 Pengertian Loyalitas
Pengertian pelanggan yang loyal menurut Griffin (2003) adalah
A loyal customer is one who makes regular repeat purchases,
purchase across product and service lines, refers others and
demonstrates an immunity to the pull of the competition. Hal
ini berarti bahwa ciri-ciri pelanggan yang loyal adalah mereka
akan secara berulang-ulang membeli produk atau menggunakan
jasa pada perusahaan yang sama, tetap menggunakan produk
atau jasa walaupun ada tawaran produk atau jasa dari
perusahaan lain, dan ikut mempromosikan kepada orang lain
tentang kepuasaan yang didapat karena menggunakan produk
atau jasa dari perusahaan itu (Griffin, 2005).
Menurut Uncles dalam Tjiptono (2007) loyalitas pelanggan
adalah janji para pelanggan dalam suatu merek, jasa,
toko/pemasok, kategori produk, serta aktivitas (Tjiptono,
2007). Loyalitas digunakan untuk menggambarkan kesetiaan
para pelanggan untuk terus menggunakan produk atau jasa
pada perusahaan tertentu secara terus menerus dan pelanggan
secara suka rela ikut mempromosikan produk atau jasa
perusahaan kepada orang lain (Lovelock & Wirtz, 2011).
2.1.1.2 Indikator loyalitas pelanggan
Menurut Hidayat (2009) loyalitas konsumen merupakan
komitmen seorang konsumen terhadap suatu pasar berdasarkan
sikap positif dan tercermin dalam pembelian ulang secara
konsisten(Hidayat, 2009). Indikator dari loyalitas pelanggan
menurut Kotler (2012) adalah repeat purchase (kesetiaan
8
loyalitas
pasien.
(Dewi,
2016)
2. Bajamal, Pengaruh Desain 100 orang Berdasarkan
et al, Kualitas penelitian ini pada hasil
2020 Pelayanan Dan adalah analisis uji
Kepuasan penelitian hipotesis
Pasien Terhadap eksplanatori diketahui bahwa
Loyalitas kausalitas pada hasil
Pasien Rawat (Explanator penelitian ini
Jalan Pada y Research) variabel kualitas
Industri Jasa pelayanan
Rumah Sakit (0,003),
kepuasan
pasien (0,000)
dan kepercayaan
pasien (0,000)
berpengaruh
positif terhadap
loyalitas pasien.
3. Arianto, Pengaruh Kuantitatif 100 orang kualitas
Nurmin, kualitas pasien pelayanan
dengan
2017 pelayanan, memiliki
metode rawat
harga, dan pengaruh yang
kepuasan cross jalan di RS positif dan
terhadap Premier signifikan
sectional
loyalitas pasien Bintaro terhadap
(Studi Kasus loyalitas pasien,
pada Pasien selain itu harga
Rawat Jalan juga
Rumah Sakit mempengaruhi
Premier loyalitas
Bintaro) pasien yang
berobat dirumah
sakit dan
kepuasan pasien
juga memiliki
pengaruh yang
positif terhadap
loyalitas pasien
(Arianto, 2017)
4. Sulistya, Pengaruh Metode 100 pasien Kualitas
ZA & Kualitas RS pelayanan dan
kuantitatif
Suryoko, Pelayanan dan Bayumanik tarif memliki
Sri, 2018 Tarif terhadap dengan hubungan yang
Loyalitas Pasien explanator positif dapat
melalui y research diketahui dari
Kepuasan Pasien hasil koefisien
(Studi kasus regresi sebesar
pada RS (0,120) untuk X1
Bayumanik dan (0,157)
Semarang) untuk X2 dan
17
adanya pengaruh
yang kuat
dimana koefisien
korelasinya
sebesar (0,656)
termasuk dalam
kategori kuat
(Sulistya &
Suryoko, 2018)
Kualitas pelayanan:
Loyalitas pasien :
Bukti fisik (tangibel)
Trust
Kehandalan (reliability)
Emotion commitment
Daya tanggap
Switching cost
(responsiveness)
Word of mouth
Keamanan (safety)
Cooperation
Empati
(Baloglu, 2002)
(Al-Borie & Damanhouri,
2013)
Tarif pelayanan :
Keterjangkauan harga
Harga sesuai daya saing
Kesesuaian tarif dengan
manfaat yang didapat
Kesesuaian tarif produk
dengan kualitas produk
(Kotler dan Amstrong)
2.2.2 Hipotesis
H1 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pasien
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.
2.
3.
3.1. Metode Penelitian
3.1.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metoda kuantitatif dengan pendekatan
dekriptif kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah
explanatory research yaitu penelitian yang bermaksud menyoroti
hubungan variabel-variabel penelitian kemudian menguji hipotesis
yang telah dirumuskan sebelumnya (Sugiyono, 2016). Desain
penelitian yang digunakan adalah cross sectional study.
Data yang dianalisis berupa angka yang bersumber dari
data kualitatif (kuesioner) yang diangkakan menggunakan skala
likert.
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien lama yang
berobat di Klinik Almahyra Tasikmalaya pada bulan Maret 2023
sampai dengan April 2023 yaitu sejumlah 765 orang.
3.2.2. Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan
sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat
oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang
sudah diketahui sebelumnya.
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan melalui perhitungan jumlah populasi. Jumlah populasi
20
9) Staf klinik
membantu
menyelesaika
n masalah
pasien dan
menjawab
pertanyaan
pasien
10) Layanan
klinik sudah
cukup bagus
11) Layanan
yang
dibutuhkan
pasien
terpenuhi
3. Daya tanggap 12) Staf klinik
(responsiveness) sopan, dan
manusiawi
13) Staf klinik
memantau
gejala dan
perkembang
an penyakit
14) Staf
menangani
informasi
pasien secara
rahasia
15) Staf klinik
sangat
membantu
dan
bersimpati
dengan
pasien
16) Kepentingan
pasien selalu
menjadi
yang utama
17) Tim medis
ramah dan
menyenangk
an
18) Pekerjaan
dan waktu
pelayanan
cocok untuk
pasien
19) Staf klinik
akrab dan
mengerti
kebutuhan
pasien
4. Keamanan (safety) 20) Pasien
25
merasa
aman ketika
berhadapan
dengan staf
rumah sakit
21) Staf medis
memiliki
pengetahuan
yang cukup
untuk
menjawab
pertanyaan
pasien
22) Staf medis
selalu siap
bekerja
sama
dnegan
pasien
23) Pasien
diberitahu
waktu
tunggu
dokter
adalah
maskimal 1
jam
5. Empati 24) Pasien
percaya
penuh pada
staf klinik
25) Staf klinik
segera
menanggapi
pertanyaan
dan keluhan
pasien
26) Staf klinik
segera
menanggapi
semua
kebutuhan
pasien
27) File dan
catatan
klinik akurat
dan bebas
kesalahan
Tarif/harga 1. Keterjangkauan 1) Tarif/harga Ordinal
pelayanan harga pelayanan
(X2) yang 1. Sangat
ditetapkan TIdak
terjangkau Setuju
dengan 2. Tidak
pendapatan
26
pasien Setuju
2. Harga sesuai daya 2) Tarif/harga 3. Cukup
saing pelayanan di Setuju
Klinik 4. Setuju
Almahyra 5. Sangat
lebih murah Setuju
dibandingka
n di tempat
lain
3) Tarif/harga
pelayanan di
Klinik
Almahyra
cukup
bersaing
dibandingka
n dengan
klinik lain
3. Kesesuaian tarif 4) Tarif
dengan manfaat pelayanan di
yang didapat Klinik
Almahyra
sesuai
dengan
manfaat
yang didapat
4. Kesesuaian tarif 5) Harga obat
produk dengan di Klinik
kualitas produk Almahyra
sesuai
dengan
kualitas
produk yang
saya
dapatkan
27
mereferensika
n Klinik
Almahyra
kepada orang
lain
9. Cooperation 6) Pasien tidak
berniat untuk
pindah ke
Klinik lain
7) Pasien tidak
terpengaruh
dengan
bujukan
(promosi/iklan
) yang
dilakukan oleh
Klinik lain
Keterangan:
r hitung atau rxy = Koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari
n = Banyaknya responden (sampel)
X = Skor yang diperoleh subyek dari setiap item
Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
29
Cronbach's N of Items
Alpha
30
.935 27
N of Items
Cronbach's Alpha
.645 5
.693 6
nilai koefisien Cronbach’s Alpha dapat dilihat pada Cronbach’s Alpha. Dari
data yang tersaji pada Tabel 3.3-5 tampak bahwa seluruh koefisien Product
Moment Correlation atau Rhitung > 0,3, sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh
butir pernyataan pada kuesioner memiliki validitas yang baik. Sedangkan,
seluruh nilai koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh untuk seluruh butir
nilainya >0,6 sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh butir pernyataan pada
kuesioner memiliki reliabilitas yang baik.
3.6. Teknik analisis data
Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan
menggunakan statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika
deskriptif digunakan untuk menyajikan data setiap variabel secara
tunggal. Sedangkan statistika inferensial digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian. Statistika deskriptif yang digunakan adalah
perhitungan skor rata-rata, median, modus, standar deviasi, tabel
frekuensi dan histogram. Statistika inferensial digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian dengan menggunakan analisa regresi linier.
3.6.1. Deskriptif
Statistika deskriptif yang digunakan adalah perhitungan skor rata-
rata, median, modus, standar deviasi, tabel frekuensi dan
histogram. Analisis deskriptif pada penelitian bertujuan untuk
melihat gambaran kualitas pelayanan, harga pelayanan dan
loyalitas pasien di rawat jalan. Analisis deskriptif menggunakan
metode Servqual dan Importance Performance Analysis (IPA).
3.6.2. Uji Hipotesis
Penelitian ini terdapat dua buah variable independen, dan satu
buah variable dependen, maka metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisa regresi linier. Analisis bivariat
menggunakan regresi linier, dan multivariat menggunakan metode
regresi linier berganda. Regresi linear berganda merupakan model
regresi yang melibatkan lebih dari satu variabel independen.
Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui arah
32
d) Asumsi Homoscedascity
Homoscedascity merupakan kondisi data dimana nilai variable
dependen sama untuk semua nilai variabel independen. Asumsi
homoscedascity terpenuhi apabila titik tebaran plot residual
tidak berpola tertentu dan menyebar merata di sekitar garis titik
nol.
e) Asumsi Normalitas
Model multiple regression linear yang terbentuk harus
mempunyai distribusi normal pada variabel dependen terhadap
setiap pengamatan variabel independen. Model regresi
terpenuhi jika data membentuk P-Plot residual yang mengikuti
arah garis diagonal. Analisis data pada penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis
regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan (naik-turunnya) variabel terikat, bila dua atau lebih
variabel bebas sebagai prediktor dimanipulasi (dinaikturunkan
nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan jika
jumlah variabel bebasnya minimal dua.
Y : Loyalitas pasien
Uji F
Uji t
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4. OP
4.1. Deskripsi Hasil
4.1.1. Gambaran data responden
Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah pasien
rawat jalan di Klinik Almahyra dan berjumlah 100 responden
berdasarkan hasil perhitungan sampel yang dilakukan pada Bab
sebelumnya. Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin,
umur, Pendidikan, pekerjaan dan jumlah kunjungan.
Tabel 4.1. Deskripsi karakteristik responden
No Atribut Jumlah Prosentase (%)
.
1 Jenis Kelamin
a. Laki-laki 41 41%
b. Perempuan 59 59%
2 Usia
a. <20 tahun 14 14%
b. 20-30 tahun 11 11%
c. 31-40 tahun 27 27%
d. 41-50 tahun 33 33%
e. >50 tahun 15 15%
3 Pendidikan terakhir
a. SD 13 13%
b. SMP 9 9%
c. SMA 42 42%
d. Perguran Tinggi 27 27%
e. Belum/Tidak bersekolah 7 7%
4 Pekerjaan
a. PNS 4 4%
b. Pegawai Swasta 12 12%
36
c. Wiraswasta 31 31%
d. TNI/POLRI 1 1%
e. Pelajar/Mahasiswa 18 18%
f. Lain-lain.. 34 34%
5 Jumlah Kunjungan
a. 2 kali 47 47%
b. 3 kali 21 21%
c. Lebih dari 3 kali 32 32%
Kepentingan
Kinerja
2. Kuadran II
Kuadran II menunjukkan indikator yang dianggap penting oleh
pasien dan dapat memuaskan pasien serta telah dilaksanakan
dengan baik oleh Klinik Almahyra. Poin-poin indikator
tersebut adalah:
a) Tata letak klinik memudahkan pasien untuk mengakses
layanan.
b) Dokter memberikan waktu pelayanan yang cukup pada
pasien, dan datang tepat waktu.
c) Dokter mendengarkan keluhan tentang penyakit yang anda
derita serta memberikan jalan keluar dalam konsultasi.
d) Staf klinik akrab dan mengerti kebutuhan pasien.
e) Pasien merasa aman ketika berhadapan dengan staf klinik.
f) Perawat memberitahu jenis penyakit secara lengkap,
memberitahu cara perawatan dan cara minum obat.
Indikator-indikator tersebut harus dipertahankan oleh SDM di
Klinik Almahyra agar tetap menjaga kualitas pelayanan.
3. Kuadran III (low priority)
Kuadran III menunjukkan indikator-indikator yang dianggap
kurang penting oleh pasien dan juga belum terlaksanakan
dengan baik oleh Klinik Almahyra. Berikut poin-poinnya:
41
Dari Tabel 4.5 diketahui bahwa untuk dimensi nyata diperoleh Sig.
(p-value) sebesar 0,668; untuk dimensi kehandalan diperoleh Sig. (p-
value) sebesar 0,010; untuk dimensi cepat tanggap diperoleh Sig. (p-
value) sebesar 0,000; untuk dimensi keamanan diperoleh Sig. (p-
value) sebesar 0,027; dan untuk dimensi empati diperoleh Sig. (p-
value) sebesar 0,937. Dari hasil tersebut hanya dimensi kehandalan,
cepat tanggap dan keamanan saja yang memper-oleh Sig. (p-value)
<0,05. Sedangkan, dimensi nyata dan empati memperoleh Sig. (p-
value) >0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa secara
parsial hanya dimensi kehandalan (reliability), cepat tanggap
(responsiveness) dan keamanan (safety) saja yang berpengaruh
43
b. Koefisiensi determinan
Nilai R Square sebagai koefisien determinasi untuk pengaruh
harga pelayanan terhadap loyalitas pasien (hipotesis H2)
diperoleh berdasarkan hasil regresi linier pada Tabel Model
Summary sebagaimana disajikan oleh Tabel berikut.
Tabel 4.8 koefisien determinasi uji hipotesis H2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 .823a .678 .675 .891
a. Predictors: (Constant), Harga Pelayanan
b. Dependent Variable: Loyalitas Pasien
c. Persamaan regresi
𝑌 = 7,084 + 0,859 𝑋2
Total 241.560 99
c. Persamaan regresi
Model regresi dari penelitian ini dapat dibangun berdasarkan
hasil analisis pada Tabel Coefficient yang disajikan oleh tabel
4.11. Nilai koefisien dari tiap variabel bebas diperoleh dari
angka pada kolom Unstandardized Coefficients B. Berikut ini
adalah Tabel Coefficient hasil analisis regresi linier terhadap
variabel kualitas layanan dan kepuasan pasien dalam
pengaruhnya terhadap loyalitas pasien.
Tabel 4.11. Hasil uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) .665 1.047 .635 .527
Kualitas
1 .157 .015 .664 10.266 .000 .380 2.630
Pelayanan
Harga
.313 .067 .300 4.643 .000 .380 2.630
Pelayanan
a. Dependent Variable: Loyalitas Pasien
4) Asumsi Homoskedastisitas
Homoskedastisitas merupakan kondisi ketika nilai
variabel terikat sama untuk semua nilai variabel bebas,
dan terpenuhi apabila plot data residual tidak berpola dan
menyebar merata di sekitar titik (0,0). Scatterplot data
penelitian ini tersaji pada gambar berikut.
Gambar 4.2. Grafik scatterplot data penelitian
54
5) Asumsi Normalitas
Uji regresi linier berganda dapat dilakukan jika data yang
dianalisis berdistribusi normal. Untuk mengetahui apakah
data berdistribusi normal dapat dilakukan dengan melihat
grafik P-Plot. Berikut hasil Normal P-Plot dari data
penelitian ini.
Gambar 4.3. Grafik Normal P-Plot data penelitian
55
4.3. Pembahasan
4.3.1. Pengaruh kualitas pelayanan secara parsial terhadap loyalitas
pasien
Hasil analisis regresi diperoleh kualitas pelayanan mempunyai
pengaruh positif terhadap loyalitas pasien. Pengaruh kualitas
pelayanan terhadap loyalitas pasien mempunyai nilai koefisiensi
sebesar 0.841 yang mempunyai makna loyalitas pasien
dipengaruhi oleh variabel kualitas layanan sebesar 84,1%.
Sedangkan, sisanya sebesar 15,9 % dipengaruhi oleh variabel lain
selain kualitas pelayanan. Kemudian analisis dilakukan untuk
menguji pengaruh masing-masing dimensi kualitas pelayanan
terhadap loyalitas pasien. Berdasarkan tabel 4.5. dapat dinyatakan
56
Y : Loyalitas pasien
R2 = 84.6%
R2 = 67.8%
X2 : Harga Pelayanan
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Loyalitas pasien di Klinik Almahyra Tasikmalaya ditunjukkan oleh
data kunjungan pasien yang menunjukkan responden telah melakukan
kunjungan 2 kali yaitu sebanyak 47 responden (47%), 3 kali
kunjungan 21 orang (21%), dan lebih dari 3 kali kunjungan sebanyak
32 responden (32%). Nilai maksimum pada kuesioner loyalitas pasien
adalah 5, nilai minimum 2, rata-rata 4.06 dan standar deviasi 0.435,
yang memiliki arti pasien sudah loyal untuk terus menggunakan jasa
61
DAFTAR PUSTAKA
Al-Borie, M. H., & Damanhouri, A. M. S. (2013). Patients’ Satisfaction of Service Quality
in Saudi Hospitals: a SERVQUAL analysis. International Journal of Health Care
Quality Assurance, 26(1).
Anggraini, M., & Rohmani, A. (2012). Hubungan Kepuasan Pasien dengan Minat Pasien
dalam Pemanfaatan Ulang Pelayanan Kesehatan pada Praktik Dokter Keluarga.
LPPM UNIMUS 2012. http://jurnal.unimus.ac.id
Baharza, S. N., & Putri, D. (2020). Hubungan Kepuasan Pasien Dengan Minat Kunjungan
Ulang di Puskesmas Kotabumi Udik Kabupaten Lampung Utara. Malahayati Nuring
Journal, 366–375. http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/manuju/article/view/2478
Bloemer, J., & Odekerken-Schroder, G. (2002). Store satisfaction and store loyalty
explained by customer and store-related factors. Journal of Consumer Satisfaction,
Dissatisfaction and Complaining Behavior, 15, 68–80.
Hidayat, R. (2009). Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Nilai Nasabah
terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri. Jurnal Manajemen Dan
Kewirausahaan, 11(1), 50–72.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2018). Principles of Marketing Global (B. Bungin, Ed.; 17th
ed.). Pearson Education.
Kotler, P., Keller, K. L., & Phillip. (2016). Manajemen Pemasaran (P. Kotler & G.
Armstrong, Eds.; 12th ed., Vols. 1 & 2). PT Indeks.
Lintang, D., Dan, S., Widiyastuti, T., Manajemen, J., Tinggi, S., Ekonomi, I., Negara, K.,
Mastrip, J., 59 Blitar, N., & Timur, J. (2021). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Tingkat Kepuasan terhadap Loyalitas Pasien (Studi Kasus pada Pasien Rawat Jalan di
UPT Puskesmas Wonotirto). Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN),
1, 93–100.
Lovelock, C., & Wirtz, J. (2011). Service Marketing: People, Technology, Strategy.
Pearson.
Mu’ah. (2014). Kualitas Pelayanan Rumah Sakit terhadap Emosi dan Kepuasan Pasien.
Taman Sidoarjo.
Noviyanti, Y., & Purba, T. (2020). Pengaruh Kualitas Produk, Brand Image dan Kualitas
Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada Produk Kosmetik Wardah. Jurnal
Ilmiah Maksitek, 5(2).
68
S, S., & Ernawati. (2010). Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. CV Andi Offset.