PENDAHULUAN
A. Latar belakang
dalam Mulyani 2008 bahwa lebih dari 80% waktu yang digunakan perawat
pelayanan kepada pasien sesuai dengan keyakinan profesi dan sesuai standar
yang ditetapkan. Hal ini ditujukan agar pelayanan yang diberikan senantiasa
1
harapan (Suwardi, 2008).
perawatan yang lebih baik sesuai dengan standar profesional dan hukum
diperlukan oleh pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap. Salah satu
harus dilakukan oleh perawat karena perawat yang bertugas selalu berbeda
keperawatan yang secara langsung, selain itu juga serah terima pasien
obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf rumah
sakit yang cukup besar, merupakan hal potensial bagi terjadinya kesalahan
medis (medical error). Kesalahan yang terjadi pada proses asuhan medis ini
akan mengakibatkan cedera pada pasien bisa berupa kejadian yang tidak
2
diharapkan (KTD). Pada tahun 2000 Institude of Medicene Amerika
New York KTD sebesar 3,7% dari angka kematian 13,6%. Angka kematian
akibat KTD pada pasien rawat inap di seluruh Amerika yang berjumlah 33,6
Setiyajati, 2014).
(2009) dalam suatu studinya dari 889 kejadian malpraktek ditemukan 32%
2007 bahwa terdapat 11% dari 25.000-30.000 kasus pada tahun 1995-2006
sangat penting, karena dengan timbang terima ini maka pelayanan asuhan
3
dan mewujudkan tanggung jawab dan tanggung gugat dari seorang perawat.
Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul
kepala ruangan, sikap dan motivasi dari perawat itu sendiri dalam
melaksanakan serah terima. Sikap yang terbentuk dalam diri sesorang dapat
maka proses pelaksanaan serah terima akan berjalan dengan baik. Proses
disertai kepemimpinan kepala ruangan, sikap dan motivasi yang baik dari
pengobatan yang tidak tepat serta menimbulkan potensi kerugian bagi pasien
Ada berbagai macam model operan, yaitu model tradisional dan operan
4
komunikasi dan proses serah terima antara shift pagi, sore, dan malam.
Operan dari dinas malam ke dinas pagi dan dinas pagi ke dinas sore
dipimpin oleh kepala ruangan, sedangkan operan dari dinas sore ke dinas
Rumah sakit umum daerah dr.M. Zein Painan yang didirikan pada 8
Maret 2005 adalah rumah sakit tipe C milik pemerintah Kota Painan dan
merupakan rumah sakit rujukan dari puskesmas. Rumah sakit umum daerah
RSUD dr. M. Zein Painan tanggal 26 Februari 2016 serah terima pasien
dilakukan dengan frekuensi tiga kali dalam sehari. Yaitu pergantian shift dari
perawat. Antara shift pagi dan siang dari 7 orang perawat pelaksana di ruang
rawat inap RSUD dr. M. Zein Painan didapatkan 5 orang perawat tidak
5
melaksanakan serah terima pasien yang dilakukan setiap pergantian shift,
tidak melaksanakan overan pada pergantian shift. Hal ini akan berdampak
pasien di ruang rawat inap RSUD dr. M. Zein Painan tahun 2016.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
6
RSUD dr. M. Zein Painan tahun 2016.
perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD dr. M. Zein Painan tahun
2016.
handover pasien di ruang rawat inap RSUD dr. M. Zein Painan tahun
2016.
handover pasien di ruang rawat inap RSUD dr. M. Zein Painan tahun
2016.
tahun 2016.
D. Manfaat penelitian
a. Bagi peneliti
pada pasien.
7
sejauh mana pelaksanaan serah terima di ruang rawat inap RSUD dr. M.
Zein Painan karena hal ini sangat berpengaruh kepala proses asuhan
c. Bagi perawat
RSUD dr. M. Zein Painan tahun 2016. Teknik sampel yang digunakan dalam
penelitian.