Anda di halaman 1dari 16

Al-Insyirah Midwifery

Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)


https://jurnal.stikes-alinsyirah.ac.id/index.php/kebidanan
Volume XX, Nomor X, Tahun XXXX
p-ISSN: 2338-2139
e-ISSN: 2622-3457

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA IBU


HAMIL DI POLI KIA PUSKESMAS BUKIT KAYU KAPUR
KOTA DUMAI
Lilis Wulandary(ˡ), Rifa Rahmi(2), dan Rika Ruspita(3)
Mahasiswa Program Studi DIV Kebidanan STIKes Al Insyirah Pekanbaru.
(1)

Email : liliswulandary41@gmail.com
(2)
Program Studi DIV Kebidanan STIKes Al Insyirah Pekanbaru.
Email : rhyfmy@gmail.com
(3)
Program DIV Kebidanan STIKes Al Insyirah Pekanbaru.
Email : rikaruspita@gmail.com
ABSTRAK
Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal,
dan apabila tidak segera di tangani maka kan berdampak pada kehamilan, persalinan, nifas
maupun bayi. Terdapat beberapa faktor yng dapat mempengruhi anemia pada ibu hamil
diantaranya yaitu : pengetahuan, pelayanan ANC, dan riwayat kehamilan pada ibu hamil.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pelayanan
ANC, dan riwayat kehamilan dengan anemia ibu hamil di Poli Kia Puskesmas Bukit Kayu
Kapur Kota Dumai Desain penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional yang dilakukan terhadap sampel sebanyak 100 ibu hamil yang diambil dengan cara
purposive sampling. Hasil univariat didapatkan sebagian besar ibu hamil mengalami anemia
(67%), memiliki pengetahuan yang cukup (38%), dan untuk memperoleh pelayanan ANC yang
baik (70%). Hasil analisis Chi-Square menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (p value
0,000), pelayanan ANC (p value = 0,001), dan riwayat kehamilan (p value = 0,034) dengan
anemia pada ibu hamil di ruang poli KIA Puskesmas Bukit Kayu Kapur Kota Dumai. Melalui
penelitian ini, peneliti meyararankan kepada pihak posyandu agar dapat bekerjasama dengan
pihak kader desa dan puskesmas terkait dalam sosialisasi tentang anemia pada ibu hamil

Kata Kunci : Anemia, pengetahuan, pelayanan ANC, riwayat kehamilan, dan ibu hamil

ABSTRACT
Anemia is an illness where levels of hemoglobin (Hb) in the blood less than normal, and if it is
not immediately handled, it will impact in pregnancy, childbirth, parturition and baby. There
are some factors can affect anemia in pregnant women, among them are: knowledge, ANC
service, and the history of pregnancy in pregnant women. The purpose of this study is to find the
correlation between the knowledge, the ANC service and the history of pregnancy in pregnant
women in Poli KIA Puskesmas Bukit Kayu Kapur Kota Dumai. The research design is
quantitative research with cross sectional approach was conducted on a sample of 100
pregnant women who were taken by purposive sampling. The univariat result found that most of
pregnant women had gotten anemia (67 %), had enough knowledge (38 %), and obtain ANC
good service (70 %). The results of the analysis chi-square show there was a correlation
between knowledge (p value 0,000), the ANC services (p value = 0,001), and the history of
pregnancy with anemia (p value = 0,034) in pregnant women at Poli KIA Puskesmas Bukit
Kayu Kapur - Dumai City. Through this research, researcher suggested the parties (Posyandu)

1 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. XX, No. X, Tahun XXXX

to cooperate with the village cadres and the related Puskesmas to socialize about anemia in
pregnant women.

Keyword : Anemia, knowledge, ANC service, the history of pregnancy with anemia,
pregnant women
PENDAHULUAN World Health Organization
Anemia pada kehamilan adalah (WHO) memperkirakan sekitar 10%
anemia karena kekurangan zat besi, dan kelahiran hidup mengalami komplikasi
merupakan jenis anemia yang perdarahan pasca persalinan. Komplikasi
pengobatan relatif mudah, bahkan paling sering dari perdarahan pasca
murah. Anemia pada kehamilan persalinan adalah karena anemia. Pada
merupakan masalah nasional karena waktu persalinan, kehilangan darah 1000
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ml tidak mengakibatkan kematian pada
ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya ibu yang sehat, tetapi pada ibu yang
sangat besar terhadap kualitas sumber anemia, kehilangan darah kurang dari itu
daya manusia. Anemia kehamilan dapat berakibat fatal. Ibu anemia dapat
disebut “Potential danger to mother and meningkatkan risiko operasi atau
child” (Bahaya yang potensial terhadap penyembuhan luka bekas opersinya
ibu dan anak), karena itulah anemia lama, sehingga kadang luka bekas
memerlukan perhatian serius dari pihak operasi bisa terbuka seluruhnya. Jika
yang terkait dalam pelayanan kesehatan kehamilan terjadi pada seorang ibu yang
pada lini terdepan (Ida Bagus,2013). telah menderita anemia, maka
Anemia dalam kehamilan dapat perdarahan pasca persalinan dapat
berakibat fatal jika tidak segera di atasi memperberat keadaan anemia dan dapat
di antaranya dapat menyebabkan berakibat fatal, (Prawirohardjo, 2010).
keguguran, partus prematus, inersia Survei Demografi Kesehatan
uteri, partus lama, atonia uteri dan Indonesia (SDKI) 2012, Angka
menyebabkan perdarahan serta syok, Kematian Ibu (AKI) mununjukkan
sedangkan tingginya anemia yang penurunan dari 359 per 100 ribu
menimpa ibu hamil memberikan dampak kelahiran hidup meningkat menjadi 305
negative terhadap janin yang di kandung per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun
dari ibu dalam kehamilan, persalinan 2015, namun hal ini sangat jauh dari
maupun nifas yang di antaranya akan target pemerintah yaitu 108 per 100 ribu
lahir janin dengan berat badan lahir kelahiran hidup (Kemenkes, 2016).
rendah (BBLR), partus premature, Departemen Kesehatan Republik
abortus, pendarahan post partum, partus Indonesia (2015) merilis data yang
lama dan syok. Hal ini tersebut berkaitan menyebutkan bahwa sebanyak 30,3%
dengan banyak faktor antara lain; status ibu bersalin di Indonesia mengalami
gizi, umur, pendidikan, dan pekerjaan kematian di sebabkan oleh perdarahan
(Dewi dan Sunarsih, 2011). pada saat persalinan, dimana lebih dari
Klasifiksi anemia pada ibu hamil >50% ibu yang mengalami perdarahan
berdasarkan berat ringannya anemia tersebut mengalami anemia pada saat
pada ibu hamil dikategorikan anemia kehamilan. Sedangkan data untuk
ringan dan anemia berat. Anemia ringan cakupan pemberian tablet fe III, provinsi
apabila 8 gr% sampai kurang dari 11 gr Riau hanya mencapai 83,2%. Hal ini
%, anemia berat apabila kadar Hb dalam dapat dikatakan belum semua ibu hamil
darah kurang dari 8 gr% (Depkes RI mendapat tablet fe dan mempunyai
2009). risiko terkena anemia.

2 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. XX, No. X, Tahun XXXX

Data dari Dinas Kesehatan Kota Sampling adalah pengambilan sampel


Dumai menyatakan angka risiko dengan kriteria-kriteria tertentu, dan
kehamilan tertinggi secara berurutan jumlah sampel penelitian ini adalah 100
disebabkan oleh paritas >4, jarak ibu hamil.
kehamilan < 2 tahun dan ibu hamil Alat pengumpulan data yang
dengan anemia. Angka anemia pada ibu digunakan dalam penelitian ini adalah
hamil di Kota Dumai tahun 2019 kuesioner dengan 2 jenis bentuk
sebanyak 443 orang ibu hamil dari kuesioner, kuesioner pertama pertanyaan
10.373 ibu hamil yang diperiksa kadar harus disi langsung oleh responden tanpa
Hb pada saat melakukan pemeriksaan adanya pilihan. Sedangkan kuesioner
kehamilan di fasilitas pelayanan kedua merupakan jenis kuesioner
kesehatan (Dinas Kesehatan Kota tertutup dengan 2 alternatif jawabannya
Dumai, 2019). yaitu benar dan salah.
Angka anemia pada ibu hamil Teknik pengumpulan data, yakni
tertinggi terdapat di Puskesmas Sungai data primer dikumpulkan dari responden
Sembilan yaitu 20,82%, Puskesmas menggunakan kuesioner, dan data
Medang Kampai yaitu 19,83% dan sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan
Puskesmas Bukit Kayu Kapur yaitu Kota Dumai dan Puskesmas Bukit Kayu
18,35%. Berdasarkan hasil survey Kapur yang berupa laporan kejadian
pendahuluan yang dilakukan pada bulan anemia 2020 dan data status anemia ibu
April tahun 2020 di Poli KIA Puskesmas hamil serta data lain yang digunakan
Bukit Kayu Kapur, dari 48 ibu hamil untuk melengkapi penelitian.
yang datang memeriksakan kehamilan Uji validitas dilakukan kepada 20
dan diperiksa kadar hemoglobin terdapat responden di Puskesmas Sungai
8 orang ibu hamil dengan kadar anemia Sembilan Kota Dumai dengan jumlah
kurang dari 11 gr/dl (Dinas Kesehatan kuesioner sebanyak 15 soal, dan setelah
Kota Dumai, 2019). diuji terdapat 2 soal yang nilai r< r tabel,
Berdasarkan fenomena diatas, dan setelah 2 soal yang tidak valid
peneliti tertarik untuk melakukan tersebut di kelurkan dan dilakukan
penelitian dengan judul “Faktor-faktor pengujin ulang dan didapatkan hasil nilai
Yang Berhubungan Dengan Anemia r hitungnya > r tabel sehingga
Pada Ibu Hamil Di Poli Kia Puskesmas dinyatakan valid. Analisis penelitian ini
Bukit Kayu Kapur Kota Dumai”. menggunakan uji chi-square p (< 0,05)
untuk melihat hubungan diantara
METODE PENELITIAN keduanya.
Desain penelitian ini menggunakan
jenis penelitian kuantitatif dengan HASIL
pendekatan cross sectional. Penelitian Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
ini dilakukan di poli KIA Poli KIA Berdasarkan Umur Ibu Hamil di Poli
Puskesmas Bukit Kayu Kapur. Pada KIA Puskesmas Bukit Kayu Kapur Kota
bulan September sampai dengan Dumai
Desember 2020. Populasi dalam N Umur f %
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil o
1 < 20 Tahun 8 8
yang mengalami anemia dari bulan
2 20-35 Tahun 72 72
Januari sampai dengan Mei 2020 3 >35 Tahun 20 20
sebanyak 132 orang. Teknik Jumlah 100 100
pengambilan sampel dilakukan dengan Sumber: Data Prinmer 2020
menggunakan teknik Purposive

3 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. XX, No. X, Tahun XXXX

Tabel 1. menunjukkan distribusi Tabel 4. menunjukkan distribusi


frekuensi responden berdasarkan umur frekuensi responden berdasarkan
ibu hamil, menunjukkan bahwa sebagian pengetahuan ibu hamil, menunjukkan
besar ibu yang datang ke poli KIA bahwa sebagian besar ibu yang datang
beusia 20-35 tahun sebanyak 72 ibu ke poli KIA memiliki pengetahuan yang
(72%). cukup sebanyak 38 ibu (38%).
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil di Berdasarkan Pelayanan ANC Ibu Hamil
Poli KIA Puskesmas Bukit Kayu Kapur di Poli KIA Puskesmas Bukit Kayu
Kota Dumai Kapur Kota Dumai
N Pendidikan f % N Pelayanan ANC f %
o o
1 SLTA 68 68 1 Baik 70 70
2 D3 11 11 2 Kurang Baik 30 30
3 S1 21 21 Jumlah 100 100
Jumlah 100 100 Sumber: Data Primer 2020
Sumber: Data Primer 2020 Tabel 5. menunjukkan distribusi
Tabel 2 menunjukkan distribusi frekuensi responden berdasarkan
frekuensi responden berdasarkan pelayanan ANC ibu hamil,
pendidikan ibu hamil, menunjukkan menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
bahwa sebagian besar ibu yang datang yang datang ke poli KIA memiliki
ke poli KIA berpendidikan SMA pelayanan ANC yang baik sebanyak 70
sebanyak 68 ibu (68%). ibu (70%).
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Anemia Ibu Hamil di Poli Berdasarkan Riwayat Kehamilan Ibu
KIA Puskesmas Bukit Kayu Kapur Kota Hamil di Poli KIA Puskesmas Bukit
Dumai Kayu Kapur Kota Dumai
N Anemia f % N
o Riwayat Kehamilan f %
o
1 Anemia 67 67 1 Normal 85 85
2 Tidak Anemia 33 33 2 Dengan Penyulit 15 15
Jumlah 100 100 Jumlah 100 100
Sumber: Data Primer 2020 Sumber: Data Primer 2020
Tabel 3. menunjukkan distribusi Tabel 6. menunjukkan distribusi
frekuensi responden berdasarkan anemia frekuensi responden berdasarkan riwayat
ibu hamil, menunjukkan bahwa sebagian kehamilan ibu hamil, menunjukkan
besar ibu yang datang ke poli KIA bahwa sebagian besar ibu yang datang
mengalami anemia sebanyak 67 ibu ke poli KIA memiliki riwayat kehamilan
(67%). normal sebanyak 85 ibu (85%).
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil di
Poli KIA Puskesmas Bukit Kayu Kapur
Kota Dumai
N Pengetahuan f %
o
1 Baik 36 36
2 Cukup 38 38
3 Kurang 26 26
Jumlah 100 100
Sumber: Data Primer 2020

4 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. XX, No. X, Tahun XXXX

Tabel 7. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Anemia Ibu Hamil di Poli KIA
Puskesmas Bukit Kayu Kapur Kota Dumai
Anemia Ibu Hamil
Jumlah P
No Pengetahuan Anemia Tidak Anemia
value
f % F % f %
1 Baik 5 5 31 31 36 36
2 Cukup 36 36 2 2 38 38
0,000
3 Kurang 26 26 0 0 26 26
Jumlah 67 67 33 33 100 100
Sumber : Data Primer 2020
Tabel 7. menunjukkan bahwa ibu yang memiliki pengetahuan kurang,
hamil dengan pengetahuan baik, dan semuanya mengalami anemia sebanyak
tidak anemia sebanyak 31% ibu hamil 26%.
(31%), angka ini lebih besar Hasil uji statistik menggunakan
dibandingkan ibu yang mengalami analisa chi square didapatkan nilai p
anemia 5%. Selain itu, ibu hamil yang value 0,000 (p < 0,05) artinya ada
memiliki pengetahuan cukup, sebagian hubungan antara pengetahuan dengan
besar mengalami anemia sebanyak 36%, anemia ibu hamil di Poli KIA Puskesmas
angka ini lebih besar dibandingkan yang Bukit Kayu Kapur Kota Dumai.
tidak anemia 2%. Sedangkan ibu hamil

Tabel 8. Hubungan Antara Pelayanan ANC dengan Anemia Ibu Hamil di Poli KIA
Puskesmas Bukit Kayu Kapur Kota Dumai
Kadar Hb
Jumlah
No Pelayanan ANC Anemia Tidak Anemia P Value
f % F % f %
1 Baik 39 39 31 31 70 70
2 Kurang Bik 28 28 2 2 30 30 0,001
Jumlah 67 67 33 33 100 100
Sumber : Data Primer 2020
Tabel 8. menunjukkann bahwa angka ini lebih besr dibandingkan
ibu hamil yang mengikuti pelayanan dengan yang tidak mengalami anemia
ANC yang baik sebagian besar 2%.
mengalami Anemia sebanyak 39% Hasil uji statistik menggunakan
angka ini lebih besar dibandingkan yang analisa chi square didapatkan nilai p
tidak mengalami anemia 31%. value 0,001 (p < 0,05) artinya ada
Sedangkan, ibu hamil yang mengikuti hubungan antara Pelayanan ANC dengan
pelayanan ANC yang kurang baik dan anemia ibu hamil di Poli KIA Puskesmas
mengalami Anemia sebanyak 28%, Bukit Kayu Kapur Kota Dumai.

Tabel 9. Hubungan Antara Riwayat Kehamilan dengan Anemia Ibu Hamil di Poli KIA
Puskesmas Bukit Kayu Kapur Kota Dumai
Kadar Hb
Riwayat Jumlah
No Anemia Tidak Anemia P Value
Kehamilan
f % F % f %
1 Normal 61 61 24 24 85 85
2 Penyulit 6 6 9 9 15 9 0,034
Jumlah 67 67 33 33 100 100

5 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. XX, No. X, Tahun XXXX

Sumber : Data Primer 2020


Tabel 9. meninjukkan bahwa ibu Selain itu, penelitian ini sejalan
hamil yang memiliki riwayat kehamilan dengan penelitian Andayani, dkk (2018).
normal sebagian besar mengalami Didalam penelitiannya diperoleh
Anemia sebanyak 61% angka ini lebih tinjauan karakteristik ibu hamil
besar dibandingkan dengan yang tidak berdasarkan umur mayoritas ibu hamil
mengalami anemia 24%. Sedangkan, ibu dengan umur reproduksi sehat (20-35
hamil yang memiliki riwayat kehamilan tahun). Penelitian itu menjelaskan bahwa
dengan penyulit, sebagian besar tidak ibu dengan umur reproduksi sehat lebih
anemia sebanyak 9%, angka ini lebih aman dilihat dari risiko kehamilan yang
besar dibandingkan dengan mengalami menyertainya. Penelitian ini juga sejalan
anemia sebanyak 6%. dengan teori yaitu umur ibu hamil terlalu
Hasil uji statistik menggunakan muda (35 tahun) mempunyai risiko yang
analisa chi square didapatkan nilai p lebih besar untuk melahirkan bayi
value 0,034 (p < 0,05) artinya ada kurang sehat (Winkjosastro, 2010).
hubungan antara riwayat kehamilan Secara fisik organ-organ reproduksi pada
dengan anemia ibu hamil di Poli KIA ibu yang berumur dibawah 20 tahun
Puskesmas Bukit Kayu Kapur Kota belum siap menerima kehamilan
Dumai. sehingga hal itu meningkatkan terjadinya
risiko yang menyertainya
PEMBAHASAN Selain itu, Sulistiyawati (2009),
Umur juga menyebutkan bahwa Usia 20-35
Hasil penelitian didapatkan tahun merupakan usia yang dianggap
bahwa ibu hamil dan mengalami anemia aman untuk menjalani kehamilan dan
paling banyak pada kelompok usia persalinan. Karena pada usia 35 tahun
reproduktif sehat (20-35 tahun) yaitu merupakan keadaan yang dikategorikan
sebesar 50% sedangkan kelompok usia dalam resiko tinggi terhadap kelainan
dini (< 20) tahun 5%, dan usia resiko bawaan serta adanya penyulit selama
tinggi (> 35 tahun) sebanyak 12% masa kehamilan dan persalinan.
sedangkan 33% lagi ibu hamil tidak
mengalami anemia. Pada penelitian yang Pendidikan
dilakukan oleh Dwipayana (2018), Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan ibu hamil dengan anemia terlihat bahwa sebagian besar (68%) ibu
paling sering terdapat pada kelompok hamil memiliki pendidikan menengah
usia reproduktif sehat (20- 35 tahun) atas (SLTA), sedangkan 32% menempuh
yaitu sebesar 74,4% sedangkan pendidikan strata S1 atau diploma.
kelompok usia dini (10-19 tahun) dan Penelitian ini sejalan dengan hasil
usia risiko tinggi (>35 tahun) memiliki penelitian yang dilakukan oleh Indrawati
persentase yang sama yaitu 12,8%. (2016), didalam penelitianya diperoleh
Wintrobe (dalam Nurhayati, 2011), tinjauan karakteristik ibu hamil
menyatakan bahwa usia ibu dapat berdasarkan tingkat pendidikan
berpengaruh terhadap timbulnya anemia, mayoritas ibu mempunyai tingkat
karena menurutnya semakin rendah usia pendidikan menengah. Hal itu
ibu hamil maka semkin rendah kadar Hb. dikemukakan karena seseorang yang
Hal itu juga membutikan bahwa usia mempunyai pendidikan tinggi akan
juga dapat menjadi faktor resiko memberikan respon lebih rasional
terjadinya anemia. daripada mereka yang berpendidikan
lebih rendah atau tidak sekolah karena

6 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. XX, No. X, Tahun XXXX

pendidikan memberi latihan (ajaran, Berdsarkan hasil penelitian di


pimpinan) mengenai akhlak dan tabel 4.3, menunjukkan bahwa sebagian
kecerdasan pikiran. besar ibu hamil mengalami anemia yaitu
Tingkat pendidikan seseorang terdapat 67 responden (67%). Penelitian
turut menentukan mudah tidaknya ini sejalan dengan yang dilakukan oleh
menyerap dan memahami pengetahuan Puspita (2019), didalam penelitianya
tentang proses persalinan yang akan menyebutkan bahwa sebagian besar ibu
mereka alami, karena semakin tinggi hamil di RSIA Artha Mahinrus Kota
pendidikan seseorang maka akan Medan sebanyak 58% mengalami
semakin berkualitas pengetahuan dan anemia. Hal ini mengacu pada
semakin matang intelektuaknya sehingga pernyataan WHO dalam public
mereka akan lebih memperhatikan healthtahun 2005. Pada ibu hamil yang
kesehatan dirinya dan keluarganya agar kadar Hb nya tidak normal, dapat
terhindar dari anemia saat hamil. disebabkan karena kekurangan makanan
Hasil penelitian ini juga sesuai yang mengandung zat besi, asam folat
dengan teori yang menunjukkan bahwa dan vitamin B12 seperti hati, ikan teri,
semakin tinggi pendidikan seseorang daging merah, kacang-kacangan, sayuran
maka semakin baik pula pengetahuannya bewarna hijau, kuning telur dan buah –
tentang sesuatu. Pada ibu hamil dengan buahan.
tingkat pendidikan rendah kadang ketika Pada dasarnya kebutuhan zat besi
tidak mendapatkan cukup informasi selama masa kehamilan cukup tinggi,
mengenai kesehatannya, ia tidak khususnya trimester II dan III.
mengetahui mengenai bagaimana cara Kebutuhan zat besi dapat dipenuhi
melakukan perawatan kehamilan yang dengan tambahan pil besi dengan dosis
baik (Sulistyawati, 2009). Orang yang 100mg/hari. Pada trimester I belum ada
berpendidikan tinggi cenderung ingin kebutuhan mendesak. Untuk
mengetahui segala sesuatu yang meningkatkan masa hemoglobin,
dialaminya. Mereka akan bertindak lebih diperlukan zat besi diperlukan zat besi
rasional dan lebih mudah menerima sekitar 500mg (termasuk simpanan)
gagasan baru. Tingkat pendidikan ibu karena selama hamil volume darah
hamil juga berpengaruh pada meningkat sampai 50%. Pada saat
kesejahteraan bayinya. Ibu dengan melahirkan ada zat besi yang hilang
pendidikan tinggi akan lebih peduli sebanyak 250mg, belum termasuk untuk
terhadap janinnya. Mereka akan janin dan plasenta. Kekurangan tersebut
cenderung mencari penyebab dan solusi harus dipenuhi selama trimester II dan
dari permasalahan yang terjadi pada III (Sibagariang, 2010).
dirinya maupun calon bayinya. Sehingga Anemia yang dijumpai pada
kualitas ibu dan kesejahteraan calon bayi kehamilan, hal itu karena pada
akan selalu bisa terpantau dengan baik. kehamilan keperluan akan zat-zat
Hawari (2016), menyebutkan, makanan bertambah dan terjadi pula
bahwa tingkat pendidikan seseorang atau perubahan-perubahan dalam darah dan
individu akan berpengaruh terhadap sumsum tulang. Darah bertambah
proses dan kemampuan berfikir sehingga banyak dalam kehamilan, yang lazim
mmpu menangkan informasi tentang disebut hidremia atau hipervolemia.
anemia atau informasi lainnya. Akan tetapi bertambahnya sel-sel darah
kurang dibandingkan dengan
Anemia bertambahnya plasma, sehingga terjadi
pengenceran darah. Pengenceran darah

7 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. XX, No. X, Tahun XXXX

dianggap sebagai penyesuaian diri secara dan kurangnya keinginan mencari


fisiologis dalam kehamilan dan pengetahuan tantang anemia dan cara
bermanfaat bagi wanita karena penangulangannya. Menurut
pengenceran itu meringankan beban Notoatmodjo (2012), pengetahuan
jantung yang harus bekerja lebih berat merupakan hasil tahu dan terjadi setelah
ketika hamil (Wiknjosastro, 2007). seseorang melakukan penginderaan
Peningkatan volume plasma terhadap suatu objek tertentu melalui
menyebabkan terjadinya hidremia atau pancaindera yaitu indera penglihatan,
hemodilusi (Miyata dan Proverawati, penciuman, pendengaran, rasa dan raba.
2010). Bertambahnya darah dalam Sebagian besar pengetahuan manusia
kehamilan sudah dimulai sejak diperoleh melalui mata dan telinga.
kehamilan umur 10 minggu dan Beberapa faktor yang
mencapai puncaknya dalam kehamilan mempengaruhi pengetahuan, seperti
antara 32 dan 36 minggu (Wiknjosastro, pendidikan, hal ini terlihat pada tabel 4.
2007). sebanyak 21 ibu hamil (21%) dengan
Menurut wawancara dengan pendidikan SLTA memiliki pengetahuan
Bidan, di Puskesmas Bukit Kayu Kapur kurang. Seperti yang disebutkan diatas,
Kota Dumai ada program pencegahan pendidikan memiliki pengaruh terhadap
anemia untuk ibu hamil, yaitu screening tinggi rendahnya pengetahuan seseorang
Hb awal ketika dipastikan hamil, karena pendidikan adalah suatu usaha
pemberian tablet Fe minimal 90 tablet, yang dilakukan untuk mengembangkan
cek Hb minimal tiap trimester dan jika kemampuan dan kepribadian individu
ada indikasi, konseling bahaya anemia, melalui proses atau kegiatan tertentu
manfaat, efek samping dan cara serta interaksi individu dengan
mengonsumsi tabet Fe, penyuluhan gizi lingkungannya untuk mencapai manusia
ibu hamil di wilayah kerja, seutuhnya. Semakin tinggi pendidikan
penanggulangan atau pengobatan ibu seseorang, makin mudah pula orang
hamil yang mengalami anemia yaitu tersebut menerima informasi demikian
dengan pemberian tablet Fe sampai pula sebaliknya, sehingga seseorang
kadar Hb normal. semakin besar keinginan untuk
memanfaatkan pengetahuan,
Pengetahuan keterampilan dan pendidikan ikut
Berdasarkan hasil penelitian ini membentuk pola pikir, pola persepsi dan
didapatkan bahwa pengetahuan ibu sikap pengambilan keputusan seseorang.
hamil tentang anemia termasuk dalam Selain faktor pendidikan,
kategori cukup. Hal ini terlihat dari hasil informasi juga mempengaruhi
kuesioner 38% responden menjawab pengetahuan seseorang. Beberapa bentuk
dengan hasil cukup, dan disusul 36% informasi yang dapat diperoleh, seperti
dengan pengetahuan baik. Penelitian ini informasi dari tenaga kesehatan,
tidak sejalan dengan yang dilakukan oleh khususnya bidan, cerita dari orang lain,
Rahmi (2019), didalam penelitianya maupun informasi dari media massa
menyebutkan bahwasannya sebagian seperti televisi, radio, koran ataupun
besar ibu hamil 56,7% ibu hamil majalah. Lebih banyak responden yang
memiliki pengetahuan kurang. tingkat pengetahuannya kurang karena
Menurut peneliti tinggi kurangnya informasi dari tenaga
rendahnya pengetahuan ibu hamil kesehatan maupun media massa
tentang anemia disebabkan karena misalnya dengan memberikan
rendahnya tingkat pendidikan ibu hamil penyuluhan.

8 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. XX, No. X, Tahun XXXX

Faktor yang mempengaruhi dalam mempengaruhi pelayanan ANC


pengetahuan selanjutnya ialah ibu hamil (Munawaroh, 2017).
pengalaman. Pengalaman sebagai Selain jumlah ibu hamil yang
sumber pengetahuan adalah suatu memiliki pelayanan ANC yang baik,
carauntuk memperoleh kebenaran terdapat 30% ibu hamil yang memiliki
pengetahuan dengan cara mengulang pelayanan ANC yang kurang baik.
kembali pengetahuan yang diperoleh Alasan ibu hamil kurang baik dalam
dalam memecahkan masalah yang melakukan kunjungan ANC karena jarak
dihadapi masa lalu. Bila berhasil maka rumah ke fasilitas kesehatan yang terlalu
seseorang akan menggunakan cara jauh sebesar 5% dan dukungan keluarga
tersebut kembali, akan tetapi apabila 2%. Jarak rumah ke fasilitas kesehatan
gagal tidak akan mengulangi cara itu. yang terlalu jauh, kondisi jalan yang sulit
Selain pendidikan dan pengalaman, usia dilalui, membuat ibu enggan untuk
juga mempengaruhi pendidikan datang ke fasilitas kesehatan, selain
seseorang, seperti yang terlihat pada memerlukan waktu yang lama juga
hasil penelitian ini. Usia responden menambah biaya akomodasi. Sehingga
mayoritas usia 21-35 tahun sebanyak 27 banyak ibu yang tidak patuh melakukan
ibu hamil yang berpengetahuan baik, 30 kunjungan ANC ke fasilitas kesehatan.
ibu hamil berpengetahuan cukup, dan 23 Dukungan suami adalah salah
ibu hamil berpengetahuan kurang. Usia satu alasan kenapa ibu hamil kurang baik
mempengaruhi terhadap daya tangkap dalam melakukan kunjungan pelayanan
dan pola pikir seseorang. Semakin ANC. Kusmiyati (2009), Dukungan
bertambah usia semakin berkembang suami yang baik akan mengahasilkan
pula daya tangkap dan pola pikirnya, kunjungan ANC pada ibu hamil semakin
sehingga pengetahuan yang diperolehnya lengkap dengan demikian ibu akan
semakin membaik. merasa tenang, nyaman, aman, dan
kehamilan pun akan sehat sampai lahir.
Pelayanan ANC Menurut peneliti dukungan suami sangat
Berdasarkan penelitian di berperan penting dalam memotivasi ibu
Puskesmas Bukit kayu Kapur, ibu hamil hamil untuk datang memeriksakan
yang baik dalam melakukan kunjungan kehamilannya, pada penelitian ini
ANC sebesar 70%. Hasil penelitian ini sebagian besar keluarga kurang
sejalan dengn yang dilakukan mendukung untuk melakukan kunjungan
munawaroh (2017), didalam penelitianya ANC disebabkan karena suami tidak
didapatkan hasil bahwasannya sebagian mengetahui tujuan, manfaat dan waktu
besar ibu hamil kurang baikd alam ANC. Rendahnya pengetahuan suami
melakukan kunjungan ANC. Kepatuhan tentang hal tersebut membuat suami
ibu hamil dalam melakukan kunjungan tidak memotivasi ibu untuk ANC secara
ke pelayanan ANC di puskesmas dapat teratur, dan tidak mengantar ibu untuk
dipengaruhi beberapa faktor, seperti : ANC, sehingga banyak ibu yang tidak
umur, semakin cukup umur maka tingkat patuh melakukan ANC.
kematangan seseorang dalam berfikir
dan bekerja, sehingga akan memotivasi Riwayat Kehamilam
dalam pemeriksaan kehamilan, juga akan Berdasarkan hasil penelitian yang
mengetahui pentingnya pemeriksaan dilakukan, diperoleh bahwa sebagian
ANC. Selain umur, pendidikan, besar ibu hamil memiliki riwayat
pekerjaan, dan paritas juga turut andil kehamilan yang normal (85%), angka ini
lebih besar dibandingkan dengan

9 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


Al-Insyirah Midwifery / Vol. XX, No. X, Tahun XXXX

memiliki riwayat kehamilan dengan mengalami anemia 5%. Selain itu, ibu
penyulit. Hasil penelitian ini sejalan hamil yang memiliki pengetahuan
dengan yang telah dilakukan oleh Ristika cukup, sebagian besar mengalami
(2017), didalam penelitianya di peroleh anemia sebanyak 36%, angka ini lebih
bahwa sebanyak 88,33% ibu hamil besar dibandingkan yang tidak anemia
memiliki riwayat normal dibandingkan 2%. Sedangkan ibu hamil yang memiliki
dengan yang mengalami abortus pengetahuan kurang, semuanya
11,67%. mengalami anemia sebanyak 26%.
Salah satu faktor yang Hasil uji statistik menggunakan
mempengaruhi riwayat dari kehamilan analisa chi square didapatkan nilai p
itu sendiri adalah anemia yang terjadi value 0,000 (p < 0,05) artinya ada
pada ibu hamil hal ini sesuai dengan hubungan antara pengetahuan dengan
teori yang dikemukakan oleh anemia ibu hamil di Poli KIA Puskesmas
Wiknjosastro (2007), didalam teorinya Bukit Kayu Kapur Kota Dumai.Hasil
menyebutkan bahwasannya anemia penelitian ini sejalan dengan penelitian
dapat menimbulkan penyulit-penyulit yang dilakukan oleh Alamsyah (2020),
yang akan menganggu proses kehamilan, didalam penelitiannya menyebutkan
salah satu bentuk penyulit tersebut bahwa hasil pengujian dengan
adalah abortus. menggunakan uji Chi-Square Tests
Riwayat kehamilan dengan didapatkan p= 0,004 yang menyatakan
penyulit dapat ditangani dengan terdapat hubungan antara tingkat
melakukan pemeriksaan rutin dan pengetahuan ibu dengan anemia pada ibu
kosultasi ke tenaga kesehatan sehingga hamil. Dari hasil penelitian ini
kondisi ibu hamil dapat dipantau dan menunjukkan bahwa semakin baik
meminimalisir terjadi lagi masalah Tingkat Pengetahuan yang dimiliki ibu
kehamilan. Huliana (2007), hamil, maka semakin memperkecil
menyebutkan bahwasanya jika seorang kejadian ibu hamil terkena anemia.
ibu hamil mengalami anemia, Penelitian serupa yang dilakukan oleh
pengaruhnya dapat terjadi pada awal Addina (2018), yang dilakukan di
kehamilan yaitu terhadap pembuahan wilayah kerja Puskesmas Godean I
(janin, plasenta, darah). Hasil Kecamatan Godean Kabupaten Sleman
pembuahan membutuhkan butir-butir menunjukkan ada hubungan yang
darah merah dalam pertumbuhan embrio. signifikan antara tingkat pengetahuan
Pada bulan ke 5-6 janin membutuhkan ibu hamil dengan kejadian anemia di
zat besi yang semakin besar jika Puskesmas Godean I dengan nilai p
kandungan zat besi ibu kurang maka sel sebesar 0,0038.
darah merah tidak dapat mengantarkan Selain itu, hasil penelitian yang
oksigen secara maksimal kejanin selaras juga dilakukan oleh Khoirilah
sehingga dapat terjadi abortus, kematian dkk (2020), di Puskesmas Puskesmas
janin dalam kandungan atau waktu lahir Makrayu Palembang menunjukkan ada
hubunganantara tingkat pengetahuan
Hubungan Pengetahun dengan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
Anemia Ibu Hamil dengan p value =0,05.Tingkat
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan tentang anemia pada ibu
menunjukkan bahwa ibu hamil dengan hamil di Puskesmas Bukit Kayu Kapur
pengetahuan baik, dan tidak anemia masih banyak yang termasuk kategori
sebanyak 31% ibu hamil (31%), angka cukup. Ibu hamil yang mempunyai
ini lebih besar dibandingkan ibu yang tingkat pengetahuan cukup dan kurang

1 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


0
Al-Insyirah Midwifery / Vol. XX, No. X, Tahun XXXX

tentang anemia berarti pemahaman mengikuti pelayanan ANC yang kurang


tentang pengertian anemia, hal-hal yang baik dan mengalami Anemia sebanyak
menyebabkan anemia, tanda dan gejala 28%, angka ini lebih besr dibandingkan
anemia, hal-hal yang diakibatkan apabila dengan yang tidak mengalami anemia
terjadi anemia, maupun tentang perilaku 2%.
kesehatan untuk mencegah terjadinya Hasil uji statistik menggunakan
anemia menjadi kurang untuk dapat analisa chi square didapatkan nilai p
menghindari terjadinya anemia value 0,001 (p < 0,05) artinya ada
kehamilan. hubungan antara Pelayanan ANC dengan
Pengetahuan yang kurang tentang anemia ibu hamil di Poli KIA Puskesmas
anemia mempunyai pengaruh terhadap Bukit Kayu Kapur KotaPenelitian ini
perilaku kesehatan khususnya ketika sejalan dengan yang dilakukan oleh
seorang wanita pada saat hamil, akan Nurmasari dkk (2019), yang menyatakan
berakibat pada kurang optimalnya bahwa terdapat hubungan antara
perilaku kesehatan ibu hamil untuk keteraturan kunjungan ANC dengan
mencegah terjadinya anemia kehamilan. kejadian anemia ibu hamil dengan p
Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan value = 0,001. Selain itu, penelitian ini
kurang tentang anemia dapat berakibat juga sejalan dengan yang dilakukan
pada kurangnya konsumsi makanan yang Fatimah (2016), terdapat hubungan
mengandung zat besi selama kehamilan pelayanan ANC dengan kejadian anemia
yang dikarenakan oleh pada ibu hamil trimester III di
ketidaktahuannya. Banyak faktor lain puskesmas Sedayu I Bantul Yogyakarta
yang dapat mempengaruhi terjadinya (p=0,004), dan juga sejalan dengan
anemia kehamilan. Anemia disebabkan: penelitian Utomo (2016), yang
kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi menyebutkan ANC berhubungan secara
dalam diet, malabsorpsi, kehilangan signifikan dengan anemia pada ibu hamil
darah yang banyak saat persalinan atau trimester III di Puskesmas Bernung
haid yang lalu, dan penyakit kronik Pesawaran (p=0,001).
seperti : TB paru, cacing usus, dan Ibu hamil yang melakukan
malaria. Tingkat kepatuhan pelayanan ANC dengan baik dan teratur
mengkonsumsi tablet Fe atau tablet zat akan memiliki resiko anemia lebih
besi oleh ibu hamil mempunyai rendah. Karena, saat ibu melakukan
pengaruh terhadap kejadian anemia. kunjungan pelayanan ANC dengan baik,
Anemia kehamilan terjadi karena cara maka kondisinya akan terpantu dan jika
minum tablet zat besi dengan ibu hamil akan mendapatkan
menggunakan kopi atau teh yang bersifat pemeriksaan anemia secara dini,
mengikat zat besi, sehingga zat besi mendapatkan konseling gizi yang tepat
tidak bisa diabsorpsi tubuh. dan mendapatkan suplemen besi dan
asam folat yang lengkap serta
Hubungan Pelayanan ANC dengan pendidikan kesehatan yang memadai,
Anemia Ibu Hamil sehingga faktor risiko anemia dapat
Berdasarkan Tabel 8. ditekan. Pelayanan ANC yang baik dan
menunjukkann bahwa ibu hamil yang teratur akan mempermudah ibu hamil
mengikuti pelayanan ANC yang baik untuk memperoleh tablet Fe (Melku,
sebagian besar mengalami Anemia 2014). Melalui pemberian tablet Fe
sebanyak 39% angka ini lebih besar dapat meningkatkan kadarhemoglobin
dibandingkan yang tidak mengalami darah selama masa kehamilansehingga
anemia 31%. Sedangkan, ibu hamil yang apabila dilakukan ANC secara teratur

1 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


1
Al-Insyirah Midwifery / Vol. XX, No. X, Tahun XXXX

dengan ketaatankonsumsi tablet Fe pada ke poli KIA beusia 20-35 tahun, 68%
akhirnya akanmencegah terjadinya berpendidikan SLTA, 67% mengalami
anemia. anemia, 38% memiliki pengetahuan
cukup, 70% mngikuti pelayanan ANC
Hubungan Riwayat Kehamilan yang baik, dan 80% memiliki riwayat
dengan Anemia Ibu Hamil kehamilan yang normal.
Hasil penelitian meninjukkan Sedangkan, berdasarkan hasil
bahwa ibu hamil yang memiliki riwayat analisa bivariat diperoleh terdapat
kehamilan normal sebagian besar hubungan antara pengetahuan (p value =
mengalami Anemia sebanyak 61% 0,000), pelayanan ANC (p value =
angka ini lebih besar dibandingkan 0,001), dan riwayat kehamilan (p value =
dengan yang tidak mengalami anemia 0,034) dengan anemia pada ibu hamil di
24%. Sedangkan, ibu hamil yang ruang poli KIA Puskesmas Bukit Kayu
memiliki riwayat kehamilan dengan Kapur Kota Dumai
penyulit, sebagian besar tidak anemia
sebanyak 9%, angka ini lebih besar DAFTAR PUSTAKA
dibandingkan dengan mengalami anemia Addina, Muzayana. 2018. Hubungan
sebanyak 6%. antara tingkat pengetahuan
Hasil uji statistik menggunakan dengan kejadian anemia pada
analisa chi square didapatkan nilai p ibu hamildi wilayah kerja
value 0,034 (p < 0,05) artinya ada Puskesmas Godean 1. Jurnal
hubungan antara riwayat kehamilan Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 9
dengan anemia ibu hamil di Poli KIA No. 1 Juli 2018.
Puskesmas Bukit Kayu Kapur Kota Alamsyah, Wasfaedy. 2020. Faktor-
Dumai. Pada penelitian ini didapatkan Faktor yang Berhubungan
bahwa 61 ibu hamil yang memiliki dengan Kejadian Penyakit
riwayat kehamilan normal mengalami Anemia pada Ibu Hamil Usia
anemia, hal ini karena ibu hamil yang Kehamilan 1-3 Bulan di
merasa kehamilannya baik-baik sehingga Wilayah Kerja Puskesmas
kurangnya keinginan untuk Bontomarannu Kabupaten
memeriksakan kehailannya dan
Gowa. Jurnal Inovasi Penelitian
berakibat kondisi ibu hamil jadi tidak Vol. 1 No. 2 Juli 2020 ISSN
terpanau, berbanding terbalik dengan ibu 2722-9475
hamil yang memiliki riwayat kehamilan
dengan penyulit. Andayani, G A, Dkk. 2018.
Ibu hamil yang mengalami Karakteristik Ibu (usia, paritas,
penyulit atau masalah dalam Pendidikan) dan Dukungan
kandunganya akan lebih hati-hati dan Keluarga Dengan Kecemasan
proaktif dalam menjaga kehamilannya, Ibu Hamil Trimester III.
seperti terbukti didalam penelitian ini, [Online]
persentase ibu hamil yang memiliki http://jurnalnasional.ump.ac.id/i
riwayat penyulit dan tidak mengalami ndex.php/med. Diakses 03
anemia lebih tinggi dibandingkan Januari 2020 jam 20:45
dengan yang mengalami anemia Depkes RI. 2009.Pedoman Pemantauan
Wilayah Setempat Kesehatan
SIMPULAN Ibu Dan Anak (PWS-KIA).
Berdasarkan hasil uji Univariat Jakarta:Unicef.
didapatkan 72% ibu hamil yang datang

1 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


2
Al-Insyirah Midwifery / Vol. XX, No. X, Tahun XXXX

Dinas Kesehatan Kota Dumai. 2019. Puskesmas Kokap I.


Yogyakarta: Program Studi D3
Fatimah & Ernawati, S.2016.
Kebidanan STIKes Jendral
Pelaksanaan Antenatal Care
Achmad Yani.
Berhubungan dengan Anemia
pada Kehamilan Trimester III di Notoadmodjo, Soekidj. 2012.
Puskesmas Sedayu I Metodeologi Penelitian
Yogyakarta. Jurnal Ners dan Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Kebidanan Indones. 3, 134– Cipta.
139. Nurhayati. 2011. Hubungan Anemia dan
Hawari, D. 2016. Manajemen Stress Karakteristik Ibu Hamil di
Cemas & Depresi. Jakarta: Puskesmas Aliang Pontianak.
FKU Naskah Publikasi. Program
Studi Pendidikan Dokter
Hulia, Mellyna. 2007. Panduan
Fakultas Kedokteran
Menjalani Kehamilan Sehat.
Universitas Tanjungpura
Jakarta: Puspa Swara
Pontianak.
Ida A dan Bagus IA, 2013.
Nurmasari, Veny. Dkk. 2019. Hubungan
IlmuKebidanan,PenyakitKandu
Keteraturan Kunjungan ANC
ngandan KB.Jakarta: Agus
dengan Kepatuhan Konsumsi
Prabowo.
tablet Fe dengan Kejadian
Indrawati, W. O. 2016. Tinjauan Anemia pada Ibu Hamil
Karakteristik Ibu Hamil di Trimester III di Kecamatan
Wilayah Kerja Puskesmas Maron Probolinggo. Amerta
Waara Kabupaten Muna Tahun Nutr (2019) 46-51 DOI:
2016. [Online] 10.2473/amant.v3i1.2019.46-51
http://www.slidesharenet/Warne
Puspita, Dyah P. 2019. Karya Tulis
tReha/Tinjauan-Karakteristik-
Ilmiah. Hubungan Kadar
Ibu-Hamil-di-Wilayah-Kerja-
Hemoglobin Ibu Hamil dengan
Puskesmas-Waara-Kabupaten-
Muna-Tahun-2016-karya-tulis. Berat Bayi Lahir di RSIA Artha
Mahinrus Kota Medan. Medan:
Diakses 03 Januari 2021 jam
Jurusan Analis Kesehatan
21:00
Politeknik Kesehatan
Khoiriah, Annisa dkk. 2020. Faktor- Kemenkes Medan.
Faktor yang Berhubungan
Prawirahardjo.2010. Pelayanan
dengan Kejadian Anemia pada
Kesehatan Maternal Dan
Ibu hamil di Puskesmas
Neonatal. Jakarta: Yayasan
Makrayu palembang.
Bina Pustaka
Midwifery Journal. Vol. 5 No. 2
Juli 2020, Hal 118-122 ISSN Rahmi, Ulfa. 2019. Skripsi. Faktor yang
2503-4340 Berhubungan dengn Kejadian
Anemia pada Ibu Hamil
Kusmiyati, Y. 2009. Perawatan Ibu
Trimester III di Puskesmas
Hamil. Yogyakarta : Fitramla
Langsa Barat Kota Langsa.
Munawaroh, Ismiyatun. 2017. Karya Medan : Program Studi D4
Tulis Ilmiyah. Gambaran Kebidanan Fakultas Farmasi
Kepatuhan Ibu Hamil dalam dan Kesehatan Institut
ANC di Wilayah Kerja Kesehatan Helvetia.
1 STIKes Al Insyirah Pekanbaru
3
Al-Insyirah Midwifery / Vol. XX, No. X, Tahun XXXX

Ristika, Fima. 2017. Skripsi. Hubungan


Anemia Dalam Kehamilan
Dengan Kejadian Abortus pada
Ibu Hamil di Rumah Sakit
Bhayagkara Kota Kendari
Tahun 2016 s/d Juni
2017.Kendari : Poltekes
Kendari Jurusan Kebidanan.
Sibagariang, E. 2010. Gizi Dalam
Kesehatan Reproduksi. Jakarta:
Trans Info Media.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan
Kebidanan Pada Masa
Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika
.2011. Asuhan KebidananPada
Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika
Utomo, A. P. W., Nurdiati, D. S. &
Padmawati, R. S.2016.
Rendahnya asupan zat besi dan
kepatuhan mengonsumsi tablet
besi berhubungan dengan
kejadian anemia pada ibu hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas I
Kembaran, Banyumas. Jurnal
Gizi dan Diet. Indones.
(Indonesian J. Nutr. Diet. 3, 41
Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono
Prawiharjo.
.2010. Ilmu Bedah Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawir

1 STIKes Al Insyirah Pekanbaru


4
1 STIKes Al Insyirah Pekanbaru
2 STIKes Al Insyirah Pekanbaru

Anda mungkin juga menyukai