Anda di halaman 1dari 7

80 | Noor Cholifah, Rona Fahrida, Dewi Hartinah. / Indonesia Jurnal Perawat. Vol.2 No.

2 (2017) 80-86

PENGARUH PEMBERIAN AFIRMASI POSITIF TERHADAP PERUBAHAN


PSIKOLOGIS IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMPSIA DI KLINIK
KANDUNGAN RSUD RA K ARTINI K ABUPATEN JEPARA TAHUN 2017
Noor Cholifah a*, Rona Fahrida b, Dewi Hartinah c
Program Studi Keperawatan
a
noorcholifah@stikesmuhkudus.ac.id

Abstrak

Latar Belakang: Salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin adalah preeklampsia.
Laporan WHO, angka kematian ibu kejadiannya berkisar antara 0,51%-38,4%, penyebabnya perdarahan (28
%), eklamsia atau gangguan akibat tekanan darah tinggi saat kehamilan (13 %), infeksi (11 %), partus lama
(9 %), dan komplikasi abors. Pada tahun 2013, Angka Kematian Ibu di Kabupaten Jepara sebesar 133,4 per
100.000 KH dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 7,11 per 100.000 KH. Tujuan: Mengetahui pengaruh
pemberian afirmasi positif terhadap perubahan psikologis ibu hamil dengan pre eklampsia di Klinik
Kandungan RSUD RA Kartini Kabupaten Jepara Tahun 2017. Metode: Jenis penelitian quasi experiment
dengan rancangan pretest-posttest group control design. Besar sampel 32 ibu hamil dengan pre eklampsia
dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Instrumen penelitian kuesioner perubahan
psikologis ibu hamil dengan preeklampsia dan lembar observasi. Analisis data uji statistik non parametrik
Wilcoxon Test dan Mann-Whitney Test. Hasil Penelitian : Perubahan psikologis Ibu Hamil dengan Pre
Eklampsia, untuk kelompok intervensi sebelum diberikan perlakuan Afirmasi Positif adalah Kurang Baik
sebanyak 9 orang (56,3%), Cukup Baik sebanyak 5 orang (31,3%), Baik sebanyak 2 orang (12,5), dan
sesudah diberikan perlakuan Afirmasi Positif adalah Cukup Baik sebanyak 7 orang (43,8), Baik sebanyak 9
orang (56,3%). Simpulan : Ada pengaruh afirmasi positif terhadap perubahan psikologis yang signifikan ibu
hamil dengan pre eklampsia, dengan p value 0,000 < 0,05.

Kata Kunci : Perubahan Psikologis Ibu Hamil, Pre Eklampsia, Afirmasi Positif

Abstrack

Background: One of the caused of maternal and fetal morbidity and mortality was preeclampsia. The
WHO reported, the maternal mortality rate ranged from 0.51% - 38.4%, the cause of bleeding (28%),
eclampsia or high blood pressure disorders during pregnancy (13%), infection (11%), old partus (9 %), and
complications abors. In 2013, Maternal Mortality Rate in Jepara was 133,4 per 100,000 Live Birth and
Infant Mortality (IMR) of 7.11 per 100,000 Live Birth. Objective: To know the effect of positive afirmation
on psychological change in pregnant woman with pre eclampsia in Clinic Obstetrics of Public Hospital of
RA Kartini Jepara in 2017. Method: The type of research used quasi experiment research with pretest-
posttest group control design. The sample size was 32 pregnant woman with pre eclampsia with accidental
sampling technique. The instruments used psychological change in pregnant woman with pre eclampsia
questionnaire and observation sheets. The data analysis used Wilcoxon Test and Mann-Whitney Test.
Results: Psychological Changes Pregnant Women with Pre Eclampsia, for the intervention group before
being Positive Affirmation Treatment is Less as many as 9 people (56.3%), Good Enough as many as 5
people (31.3%), Good as many as 2 people (12.5), and after being given Positive Affirmation Treatment is
Good Enough 7 people (43,8), Good as many as 9 people (56,3%). Conclusion: There is the effect of positive
afirmation on psychological change in pregnant woman with pre eclampsia, with p value 0,000 <α 0,05.

Keywords : Psychological Change in Pregnant Woman, Pre Eclampsia, Positive Afirmation


Noor Cholifah, Rona Fahrida, Dewi Hartinah.. / Indonesia Jurnal Perawat Vol.2 No.2 (2017) 80-86 | 81
Perubahan psikologis yang terjadi pada ibu
I. PENDAHULUAN hamil disebabkan karena ibu merasa cemas,
Millennium Development Goals khawatir bayinya tidak normal dan ibu ketakutan
dalam mengahadapi proses persalinan. Trimester
(MDG’s) memiliki tujuan salah satunya adalah ketiga ibu akan mengalami periode tidak semangat
meningkatkan kesehatan ibu dengan target dan depresi karena ketidaknyamanan bertambah
menurunkan tiga per empat tingkat kematian ibu dan ibu akan mengalami ketakutan akan
di Indonesia. Angka Kematian Ibu dihitung keselamatan saat melahirkan. Tekhnik afirmasi
berdasarkan jumlah kematian setiap 100.000 positif merupakan salah satu tekhnik relaksasi
kelahiran. Penyebab utama kematian ibu di yang dapat menangani masalah ketidaknyaman
Indonesia adalah haemorrhage, pre eklampsi dan pada ibu hamil. Relaksasi afirmasi merupakan
eklampsia, komplikasi karena aborsi, infeksi dan gabungan relaksasi nafas dalam dan pernyataan
komplikasi sewaktu melahirkan (Arali, 2009). positif (afirmasi) (Prawirohardjo, 2009).
Preeklamsi merupakan hipertensi yang timbul Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati
setelah 20 minggu kehamilan disertai proteinuria. (2012), tingkat kecemasan ibu hamil sebelum
Salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dilakukan tekhnik relaksasi afirmasi positif
dan janin adalah preeklampsia yang menurut sebesar 53,3% dengan kategori cemas sedang,
WHO angka kejadiannya berkisar antara 0,51%- sedangkan kategori cemas ringan sebesar 46,7%.
38,4%. Setelah dilakukan tekhnik afirmasi positif
World Health Organization (WHO) didapatkan hasil ibu hamil dengan kategori cemas
memperkirakan bahwa ada 500.000 kematian ibu sedang sebesar 6,7% dan dengan kategoi ringan
melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya, 99 % sebesar 93,3%.
diantaranya terjadi di negara berkembang. Angka Studi pendahuluan yang dilakukan pada
tersebut diperkirakan bahwa hampir 1 orang ibu tanggal 15 – 16 mei 2017 di klinik kandungan
setiap menit meninggal akibat kehamilan dan RSUD RA Kartini Kbupaten Jepara, didapatkan
persalinan (Prawirohardjo, 2009). hasil 12 orang ibu hamil mengalami pre eklampsia,
Survei Demografi dan Kependudukan 2 orang mengalami pre eklampsia berat, dan 10
Indonesia (SDKI) 2012, di Indonesia terdapat orang mengalami pre eklampsia ringan. Semua
kenaikan angka kematian ibu (AKI) dari 228 per ibu hamil dengan pre eklampsia mengalami
100.000 kelahiran menjadi 359 per 100.000 kecemasan terhadap kondisinya maupun kondisi
kelahiran. SDKI (2012), menyebut penyebab AKI janin. 8 orang mengaku memiliki riwayat
antara lain perdarahan (28 %), eklamsia atau hipertensi dan 4 diantaranya mengaku belum
gangguan akibat tekanan darah tinggi saat pernah memiliki riwayat hipertensi. Semua ibu
kehamilan (13 %), infeksi (11 %), partus lama hamil mengaku belum mengenal/melakukan
(9 %), dan komplikasi abors. afirmasi positif.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti
Tengah tahun 2011 sebesar 116,01 per 100.000 akan melakukan penelitian tentang pengaruh
KH dan Angka kematian bayi (AKB) sebesar pemberian afirmasi positif terhadap perubahan
10,34 per 1000 KH (Profil Jateng, 2011). psikologis ibu hamil dengan pre eklampsia di
Sementara di Kabupaten Jepara tahun 2013 Klinik Kandungan RSUD RA Kartini Kabupaten
sebesar 133,4 per 100.000 KH dan Angka Jepara.
Kematian Bayi (AKB) sebesar 7,11 per 100.000
KH. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan II. METODE PENELITIAN
(9,5%), hipertensi (23,8%), lain-lain (66,7%). Penelitian ini merupakan penelitian quasi
(DKK Jepara, 2013). experiment dengan rancangan pretest-posttest
Dampak pre eklampsi pada janin dapat group control design. Populasi dalam
menyebabkan gangguan pertumbuhan yang bisa penelitian ini adalah ibu hamil dengan pre
mengakibatkan bayi dengan Berat Badan Lahir eklampsia bulan
Rendah (BBLR). Bahkan dapat juga
Oktober 2017 dengan jumlah 35 orang.
menyebabkan kematian janin. Hal tersebut dapat
Mempengaruhi psikologis ibu hamil (Manuaba, Subjek yang diambil dengan teknik
2010). pengambilan sampel menggunakan
accidental sampling, serta telah memenuhi
kriteria inklusi yaitu : Ibu Hamil dengan pre
82 | Noor Cholifah, Rona Fahrida, Dewi Hartinah. / Indonesia Jurnal Perawat. Vol.2 No.2 (2017) 80-86
eklampsia yang menjalani perawatan di psikologis, untuk kelompok intervensi
RSUD RA Kartini Kabupaten Jepara; Ibu sebelum
hamil multigravida; ibu hamil yang dapat
diberikan perlakuan Afirmasi Positif
berinteraksi dengan baik; Ibu hamil yang
adalah kurang baik sebanyak 9 orang (56,3%)
belum pernah menerima afirmasi positif; dan sesudah diberikan perlakuan Afirmasi
bersedia mengikuti penelitian ini (informed Positif adalah baik sebanyak 9 orang (56,3%).
consent). Sedangkan kriteria eksklusinya
yaitu : Responden penelitian yang tiba-tiba 2. Perubahan Psikologis Ibu Hamil dengan
tidak dapat menyelesaikan program penelitian Pre Eklampsia Observasi Awal dan
sampai akhir; Ibu Hamil yang memiliki Observasi Akhir Tanpa Diberikan
komplikasi Perlakuan Afirmasi Positif pada Kelompok
Kontrol
III. HASIL PENELITIAN
Tabel 2.Perubahan Psikologis Ibu Hamil dengan
A. Analisis Univariat Pre Eklampsia Observasi Awal dan Observasi
Penyakit lain seperti stroke, kanker dan Akhir tanpa Diberikan Afirmasi Positif pada
gagal jantung. Kelompok Kontrol (n = 16)

Instrumen - instrumen yang digunakan Perubahan Psikologis Observasi Observasi


Ibu Hamil Awal Akhir
dalam penelitian ini antara lain Kuesioner
dengan Pre Eklampsia F % F %
tentang perubahan psikologi ibu hamil dengan
Kurang Baik 8 50,0 6 37,5
preeklampsia terdiri dari 14 poin pertanyaan
Cukup Baik 7 43,8 9 56,3
dan lembar observasi serta standar
Baik 1 6,3 1 6,3
operasional prosedur afirmasi positif. Analisis
Total 16 100 16 100
data yang digunakan adalah uji statistik
Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan bahwa
Wilcoxon Test dan Mann-Whitney Test. Perubahan Psikologis Ibu Hamil dengan Pre
Penelitian ini dilakukan di Klinik Eklampsia menunjukkan bahwa sebagian
Kandungan RSUD RA Kartini Kabupaten besar responden memiliki perubahan
Jepara pada tanggal 20 November s.d 5 psikologis, untuk kelompok kontrol pada
Desember 2017. Responden yang diambil observasi
berjumlah 32 orang. awal tanpa diberikan perlakuan Afirmasi
1. Perubahan Psikologis Ibu Hamil dengan Positif adalah kurang baik yaitu 8 orang (50%)
Pre Eklampsia Sebelum dan Setelah dan pada observasi akhir tanpa diberikan
Diberikan Perlakuan Afirmasi Positif perlakuan Afirmasi Positif adalah Cukup Baik
pada Kelompok Intervensi yaitu 9 orang (56,3%).
Tabel 1.Perubahan Psikologis Ibu Hamil dengan B. Analisis Bivariat
Pre Eklampsia Sebelum dan Sesudah Diberikan 1. Perbedaan Perubahan Psikologis Ibu
Afirmasi Positif pada Kelompok Intervensi(n = Hamil dengan Pre Eklampsia sebelum
16)
dengan Setelah pada Kelompok
Perubahan Psikologis Intervensi
Ibu Hamil Sebelum Sesudah Tabel 3. Perbedaan Perubahan Psikologis Ibu
dengan Pre Eklampsia F % F % Hamil dengan Pre Eklampsia Sebelum dan
Kurang Baik 9 56,3 0 0 Sesudah Diberikan Afirmasi Positif pada
Cukup Baik 5 31,3 7 43,8 Kelompok Intervensi (n = 16)
Baik 2 12,5 9 56,3
Mean
Total 16 100 16 100
Variabel N Rank Z p value
Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan bahwa Sebelum
Perubahan Psikologis Ibu Hamil dengan Pre perlakuan
Eklampsia menunjukkan bahwa sebagian Sesudah 16 7,50 -3,557 0,000
besar responden memiliki perubahan perlakuan
Noor Cholifah, Rona Fahrida, Dewi Hartinah.. / Indonesia Jurnal Perawat Vol.2 No.2 (2017) 80-86 | 83
Berdasarkan Tabel 3. menunjukan rata-rata Mean p
(mean rank) perbedaan Perubahan Psikologis Perubahan Kelompok N Rank Z value
Ibu Hamil dengan Pre Eklampsia sebelum Psikologis
dengan sesudah diberikan perlakuan Afirmasi Ibu Intervensi 16 21,81
Positif pada kelompok intervensi, mean rank Hamil -
sebesar 7,50 dengan nilai Z - 3,557. Hasil uji dengan Pre Kontrol 16 11,19 3,498 0,000
statistik dengan Eklampsia

Wilcoxon Test didapatkan p value sebesar Pengaruh Pemberian Afirmasi Positif


0,000 < α 0,05. Maka Ho ditolak, artinya ada terhadap Perubahan Psikologis
perbedaan yang signifikan terhadap
Perubahan Psikologis Ibu Hamil dengan Pre Berdasarkan Tabel 5. didapatkan hasil
Eklampsia sebelum dan sesudah diberikan bahwa adanya perbedaan Perubahan
perlakuan Afirmasi Positif pada kelompok Psikologis Ibu Hamil dengan Pre Eklampsia
intervensi pada kelompok intervensi mean rank sebesar
21,81 dan pada kelompok kontrol mean rank
2. Perbedaan Perubahan Psikologis Ibu sebesar 11,19. Perbedaan Perubahan
Hamil dengan Pre Eklampsia Observasi Psikologis Ibu Hamil dengan Pre Eklampsia
Awal dengan Observasi Akhir pada pada kelompok intervensi-kontrol
Kelompok Kontrol mempunyai nilai sig. (2-tailed) 0,000 < α 0,05,
Tabel 4. Perbedaan Perubahan Psikologis Ibu sehingga Ho ditolak yang artinya “Ada
Hamil dengan Pre Eklampsia Observasi Awal dan perbedaan bermakna Perubahan Psikologis
Observasi Akhir Tanpa Diberikan Afirmasi Positif Ibu Hamil dengan Pre Eklampsia yang
pada Kelompok Kontrol (n = 16) diberikan perlakuan Afirmasi Positif pada
Mean p kelompok intervensi dengan yang tidak
Variabel N Rank Z value diberikan perlakuan Afirmasi Positif pada
Sebelum kelompok kontrol”.
perlakuan
Sesudah 16 1,50 -1,414 0,157 IV. PEMBAHASAN
perlakuan A. Perbedaan Perubahan Psikologis Ibu
Hamil dengan Pre Eklampsia Sebelum
Berdasarkan Tabel 4. menunjukan rata-rata dengan Setelah diberikan Afirmasi
(mean rank) perbedaan Perubahan Psikologis Positif pada Kelompok Intervensi dan
Ibu Hamil dengan Pre Eklampsia sebelum Observasi Awal dengan Observasi
dengan sesudah tanpa diberikan perlakuan Akhir pada Kelompok Kontrol
Afirmasi Positif pada kelompok kontrol, mean Uji Wilcoxon Test mengenai perbedaan
rank sebesar 1,50 dengan nilai Z -1,414. Hasil Perubahan Psikologis Ibu Hamil dengan Pre
uji statistik dengan Wilcoxon Eklampsia sebelum dengan sesudah diberikan
Test didapatkan p value sebesar 0,157 > α perlakuan Afirmasi Positif pada kelompok
0,05. Maka Ho diterima, artinya tidak ada intervensi dengan p value sebesar 0,000.
perbedaan Perubahan Psikologis Ibu Hamil Sedangkan perbedaan Perubahan Psikologis
dengan Pre Eklampsia sebelum dan sesudah Ibu Hamil dengan Pre Eklampsia pada
tanpa diberikan perlakuan Afirmasi Positif kelompok kontrol yang tidak diberikan
pada kelompok kontrol. perlakuan Afirmasi Positif dengan p value
sebesar 0,157.
3. Perbedaan Perubahan Psikologis Ibu
Hamil dengan Pre Eklampsia pada Ibu hamil mengalami perubahan psikologis
Kelompok Intervensi dengan Kelompok seperti merasa khawatir dengan perubahan
Kontrol bentuk tubuh yang dialami di masa kehamilan.
Tabel 5. Perbedaan Perubahan Psikologis Ibu
Kekhwatiran juga muncul dikarenakan
Hamil dengan Pre Eklampsia pada Kelompok terhadap janin yang bisa saja lahir dengan
Intervensi dengan Kelompok Kontrol (n = 32) kondisi tidak normal. Biasanya perubahan-
perubahan psikologis negatif dialami oleh ibu
84 | Noor Cholifah, Rona Fahrida, Dewi Hartinah. / Indonesia Jurnal Perawat. Vol.2 No.2 (2017) 80-86
hamil dengan kehamilan pertama kali yang kurang baik. Ibu hamil dalam kondisi
(Ramadani & Sudarmiati, 2013). cemas yang berlebihan, khawatir dan takut
tanpa sebab, hingga akhirnya berujung pada
Kehamilan mengakibatkan banyaknya
stress sangat membahayakan pada
perubahan pada ibu hamil, baik perubahan
secara fisik dan psikologis. Hal itu di kehamilannya, apalagi ibu hamil dengan pre
eklampsia beresiko mengalami kematian yang
dipengaruhi juga oleh perubahan hormon
cukup tinggi, yang ditandai dengan hipertensi
pada ibu hamil, sehingga muncul keinginan
untuk banyak istirahat dan perasaan yang atau tekanan darah tinggi, edema dan
proteinuria yang masih merupakan sebab
ambivalensi. Perubahan bentuk tubuh juga
utama kematian ibu dan sebab kematian
dapat mempengaruhi respon emosional pada
ibu hamil, seperti perubahan bentuk citra perinatal yang tinggi. Oleh karena itu
diperlukan suatu implementasi komunikasi
tubuh, dan perasaan takut dan cemas terhadap
kehamilan (Hapsari & Sudarmiati, 2011). atau edukasi semacam afirmasi positif guna
memperbaiki persepsi perubahan psikologis
Teori perubahan psikologis ibu hamil, ibu hamil yang kurang baik menjadi persepsi
yang diawal kehamilannya, ibu hamil selalu baik pada kehamilannya.
memperhatikan setiap perubahan-perubahan
yang dialaminya, baik perubahan fisik B. Pengaruh Afirmasi Positif terhadap
maupun psikologis. Terjadinya perubahan Perubahan Psikologis Ibu Hamil
dengan Pre Eklampsia
fisik seperti mual, muntah, perut yang
semakin membesar, cepat lelah dan nyeri Uji Mann-Whitney Test didapatkan p value
payudara dapat mempengaruhi psikologis ibu sebesar 0,000 < α (0,05). Berarti Ada
pada saat hamil, namun ada beberapa ibu perbedaan yang signifikan Perubahan
hamil tidak mengalami perubahan psikologis Psikologis Ibu Hamil dengan Pre Eklampsia
yang tampak atau mengalami perubahan yang diberikan perlakuan Afirmasi positif
psikologis yang positif. Perubahan psikologis pada kelompok intervensi dengan yang tidak
yang positif akan sering dialami ibu hamil diberikan perlakuan Afirmasi positif pada
yang telah memiliki pengalaman dengan kelompok kontrol.
kehamilan sebelumnya, sementara perubahan Trimester kedua sering dikenal dengan
yang negatif sering muncul pada ibu hamil periode kesehatan yang baik, yakni ketika ibu
yang belum punya pengalaman hamil hamil merasa nyaman dan bebas dari segala
sebelumnya atau hamil pertama kali (Sandy & ketidaknyamanan. Di trimester kedua ini,
Sari, 2012). sebagian ibu hamil akan mengalami kemajuan
Hal ini sesuai dengan pernyataan Mini dkk dalam hubungan seksual. Hal itu disebabkan
(2012) bahwa edukasi afirmasi positif yang di trimester kedua, ibu hamil relatif terbebas
diberikan dengan menggunakan metode dari segala ketidaknyamanan fisik, kecemasan,
edukasi terstruktur efektif / sesuai dengan kekhawatiran yang sebelumnya menimbulkan
standar operasional prosedur dalam ambivalensi pada ibu hamil kini mulai mereda
memperbaiki perubahan psikologis inu hamil dan menuntut kasih sayang dari pasangan
dengan pre eklampsia lebih baik. Hasil ini maupun dari keluarganya (Varney, Jan &
penting dalam menyusun atau mengatur Carolyn, 2009)
rencana edukasi selanjutnya dalam kolaborasi Kehamilan pada trimester ketiga sering
tim antenatal care serta mengatasi barrier disebut sebagai fase penantian yang penuh
pasien yang juga dapat mempengaruhi proses dengan kewaspadaan. Pada periode ini, ibu
edukasi demi perbaikan tingkat mekanisme hamil mulai menyadari kehadiran bayi
koping perubahan psikologis untuk mencapai sebagai makhluk yang terpisah sehingga dia
keberhasilan sampai dalam proses persalinan. menjadi tidak sabar dengan kehadiran bayinya
Pendapat peneliti, bahwa dampak yang tersebut. Ibu hamil merasakan kembali
terjadi ketika ibu hamil yang belum atau tidak ketidaknyamanan fisik karena merasa
mendapatkan dukungan internal dan eksternal canggung atau merasa dirinya tidak menarik
akan menyebabkan perubahan psikologis lagi, sehingga dukungan dari pasangan sangat
Noor Cholifah, Rona Fahrida, Dewi Hartinah.. / Indonesia Jurnal Perawat Vol.2 No.2 (2017) 80-86 | 85
dia butuhkan. Peningkatan hasrat seksual Up yang akan dilakukan serta dapat
yang pada trimester kedua menjadi menurun memengaruhi alam bawah sadar manusia
karena abdomen yang semakin membesar dengan cara menyugesti diri sendiri. Teknik
yang rmenjadi halangan dalam berhubungan ini juga menerapkan pendekatan prinsip
seks (Varney, Jan & Carolyn, 2009) tehnik komunikasi terapeutik yang ada pada
keperawatan, pada tahap persiapan dengan
Penelitian yang dilakukan oleh
cara membina hubungan saling percaya dan
Chaiyachati dkk (2014), menyatakan hasil
sistematik review dari 124 studi intervensi hubungan saling menghormati, sehingga
masalah dan sumber masalah pasien tersebut
yang diberikan terapi berpikir positif terhadap
dapat diidentifikasi (Damaiyanti, 2010).
perubahan psikologis ibu hamil yang
menderita pre eklampsia maka diketahui Terapi afirmasi positif juga mempunyai
intervensi yang dapat meningkatkan pengaruh dalam mengatur aktivitas pada
perubahan psikologis yang lebih baik melalui sistem limbik dengan memproduksi opioid,
pemberian edukasi. Hal serupa juga serotonin dan GABA dibagian amigdala serta
dinyatakan oleh Rajesh dkk (2013) dari hasil memperbaiki regulasi kortisol. Terapi
studi RCT dengan intervensi edukasi oleh neurochemical yang dihasilkan
coach motivator yang disertai dengan
Tersebut mampu menurunkan nyeri,
pemberian leaflet dapat meningkatkan menurunkan heart rate, menurunkan
perubahan psikologis ibu hamil sehingga bisa
kecemasan, memerbaiki fight dan flight atau
menyebabkan perubahan perilaku, niat,
freeze response, memperbaiki regulasi sistem
stigma negatif dan kepercayaan yang keliru saraf otonom dan memberikan perasaan yang
yang awalnya dimiliki pasien dan berdampak nyaman (Karatzias, et al., 2011).
positif terhadap perubahan pada masa
kehamilan. Pendapat peneliti, pemberian tindakan
Afirmasi positif / berpikiran positif
Dr. Carmen Harra, ahli psikologi klinis dan memainkan peranan yang cukup penting
hubungan, yang juga merupakan guru
untuk proses kehamilan sampai persalinan.
spiritualitas, memiliki keyakinan teguh bahwa
Afirmasi positif seluruh komponen
dengan berafirmasi, Anda memengaruhi alam pengetahuan secara jelas dan lengkap sesuai
semesta, kata demi kata. Saat mengeluarkan
prosedur meliputi tahap konsentrasi, tahap
suara, Anda memancarkan gelombang suara
relakasasi kemudian tahap Afirmasi positif
ke alam semesta. Gelombang suara ini dapat meneguhkan, penetapan yang positif
menembus udara dan bisa menjadi benda
pernyataan atau pengakuan yang sungguh-
nyata. Tidak ada kata-kata yang kosong,
sungguh terhadap sesuatu yang dianggap
karena setiap suku kata yang Anda gunakan berharga dan penting diperhatikan yaitu
memiliki energi tersendiri. Jika Anda terus-
kesehatan ibu dan kehamilannya, karenanya
menerus mengatakan "Saya merasa sakit,"
ibu hamil dan keluarga harus mampu dan
energi pada kata-kata Anda akan menolak mendukung untuk perubahan psikologis ibu
kekuatan universal dan melawan harapan
hamil yang positif dan untuk melakukan
Anda. Tapi jika Anda mengatakan "Saya
perawatan secara mandiri. Maka dari itu, ibu
sehat!" alam semesta akan
hamil perlu diberikannya sebuah perencanaan
Memberi Anda kemampuan untuk pulang atau saat kontrol yaitu afirmasi positif
melakukan hal itu (Trotter, Gallagher, & komunikasi yang baik dan terarah sehingga
Donoghue, 2011) pasien dapat mengerti dan menjadi berguna
Intervensi afirmasi positif memiliki paduan ketika pasien berada di rumah serta mampu
adaptasi dengan perubahan fisiologis dan
unsur teknik diantaranya adalah teknik Neuro
psikologis pada masa kehamilannya. Sampai
Linguistic Program (NLP), Psychoanalisa,
dan Hypnosis yang dilakukan pada saat proses saat ini, perencanaan pulang atau pada saat
kontrol yang dilakukan oleh perawat belum
terapi. Terapi tersebut dapat mengatasi
optimal, perawat masih berfokus pada
masalah seseorang berdasarkan akar
permasalahan utamanya melalui proses Set
86 | Noor Cholifah, Rona Fahrida, Dewi Hartinah. / Indonesia Jurnal Perawat. Vol.2 No.2 (2017) 80-86
kegiatan rutinitas, yaitu hanya berupa praktik langsung di rumah sakit dengan
informasi kontrol ulang dan pemberian obat. melaksanakan peran educator perawat dalam
pemberian afirmasi positif sesuai dengan
V. SIMPULAN prosedur yang sudah ditetapkan.
1. Adanya perbedaan perubahan psikologis
Bagi Peneliti Selanjutnya, diharapkan
yang signifikan ibu hamil dengan pre
dapat mengadakan penelitian lebih lanjut
eklampsia sebelum dengan setelah yang
mengenai perubahan yang terjadi pada Ibu
diberikan perlakuan afirmasi positif pada
hamil dengan pre eklampsia yang lebih
kelompok intervensi dengan p value 0,000
< 0,05. komplek dan kritis, dengan besar sapel yang
lebih besar.
2. Tidak adanya perbedaan perubahan
psikologis ibu hamil dengan pre DAFTAR PUSTAKA
eklampsia sebelum dengan setelah yang Arali, 2008. Cakupan pelayanan ANC (K1
tidak diberikan perlakuan afirmasi positif dan K4) salah dan tidak terkendali,
pada kelompok kontrol dengan p value Polewari Mandar Sulawesi Barat
0,157 > 0,05. Chaiyachati, K.H., Ogbuoji, O., Price, M.,
3. Adanya pengaruh perubahan psikologis Suthar, A.B., Negussie, E.K., dan
yang signifikan ibu hamil dengan pre Bärnighausen, T., (2014).
eklampsia yang diberikan perlakuan Interventions to improve confident of
4. afirmasi positif pada kelompok intervensi pregnancy to psycological exchange,
dengan yang tidak diberikan perlakuan Maternity Journal 35: S207– S214.
afirmasi positif pada kelompok kontrol Damaiyanti. (2010). KomunikasiTerapeutik
dengan p value 0,000 < 0,05 dalam Praktik Keperawatan. Bandung: PT
Refika Aditama.
Peneliti menyarankan bagi RSUD RA
Kartini Kabupaten Jepara, diharapkan dapat di Dinkes Provinsi JawaTengah. (2011).
implikasi dengan diterapkannya standar ProfilKesehatan Provinsi Jawa Tengah.
operasional prosedur afirmasi positif sebagai Semarang : Dinkes.
peran tenaga kesehatan, terutama perawat DKK Jepara. (2013). Profil KesehatanKabupaten
dalam hal educator untuk mempersiapkan Jepara. Jepara : Dinas Kesehatan Kabupaten
pasien ketika mempresepsikan perubahan Jepara
psikologis kehamilan pada suatu yang kurang
Hapsari & Sudarmiati. (2011). Sexual
baik dengan cara berpikiran positif terhadap
Experience In Pregnant Woman At
perubahan psikologis pada kehamilannya.
Pondok Aren Tangerang Health Center ;
Bagi Stikes Muhammadiyah Kudus, 76-85. http://journal.unair.ac.id/articl
diharapkan dapat berperan andil dalam e_4847_media37_ category3.html. Di
perkembangan sebuah layanan keperawatan, akses pada tanggal 21/02/2015.
institusi pendidikan dapat dijadikan sebagai Karatzias, T., Power, K., Brown, K.,
dasar bahan ajar dan melakukan kegiatan McGoldrick, T., Begum, M.,

Anda mungkin juga menyukai