php/JKPBK 1
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, Vol 3 No 1, 1 Juni 2020 pISSN : 2654-5241 eISSN :
Artikel Penelitian
Abstrak
Latar Belakang : Pengguna internet yang terus bertambah berpotensi mendatangkan permasalahan baru bagi penggunanya yaitu
suatu fenomena yang disebut adiksi internet. Adiksi internet adalah penggunaan internet yang berlebihan dan bisa berdampak
negatif pada kondisi psikologi seseorang salah satunya berupa kecemasan. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan
antara adiksi internet dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas
Mulawarman. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Subjek pada
penelitian ini sebanyak 83 orang dipilih dengan metode stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah Internet
Addiction test (IAT) dan Beck Anxiety Inventory (BAI) disebarkan melalui google form. 83 responden yang terdiri dari 28
mahasiswa laki-laki dan 55 mahasiswa perempuan. Hasil : Didapatkan hasil 15 (18,1%) responden tidak mengalami adiksi
internet, 49 (72,1%) responden mengalami adiksi internet tingkat ringan, 18 (26,5%) mengalami adiksi internet tingkat sedang,
dan 1 (1,5%) mengalami adiksi internet tingkat berat. Sedangkan untuk kecemasan sebanyak 33 (39,8%) responden tidak
mengalami kecemasan, 38 (76%) kecemasan ringan, 11 (22%) kecemasan sedang, dan 1 (2%) kecemasan berat. Hasil analisis
bivariat dengan uji Chi Square tidak terdapat hubungan antara adiksi internet dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman (p value > 0,005; p= 0,077).
Abstract
Background: A growing number of internet users may potentially raise a problem called a phenomenon of
internet addiction. Internet addiction is generally defined as excessive internet use and gives negative effects on
people’s psychological condition, one of which is anxiety. Research Objectives: To know the correlation between
internet addiction and anxiety level among medical students at Medicine Study Program of Medicine Faculty,
Mulawarman University. Methods: This was an analytical observational research with cross-sectional design. There
were 83 research subjects consisting of 28 male and 55 female students selected using stratified random sampling
method. Two instruments, Internet Addiction test (IAT) and Beck Anxiety Inventory (BAI), were distributed through
Google Form. Result: The findings revealed that 15 (19.1%) respondents experienced the absence of internet
addiction, 49 (72,1%) respondents experienced low level of internet addiction, 8 (26,5%) respondents experienced
moderate level of internet addiction, and 1 (1.5%) student experienced severe level of internet addiction. In addition,
students’ anxiety levels among students were 33 (39,8%) respondents with zero anxiety level, 38 (76%) respondents
with low anxiety level, 11 (22%) respondents with moderate anxiety level, and 1 (2%) student with high anxiety level.
The result of bivariate analysis using Chi Square test showed that there was no correlation between internet addiction
and anxiety level among medical students at Medicine Study Program of Medicine Faculty, Mulawarman University (p
value > 0,005; p= 0,077).
merupakan jaringan komunikasi berbasis online Di zaman modern, internet dapat dengan
yang menghubungkan antar media elektronik mudah diakses oleh semua kalangan, melalui
agar dapat berbagi informasi antar berbagai perangkat seperti laptop, telepon
genggam, komputer, dan lainnya.
Fakultas Kedokteran Universitas Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2020;
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK 2
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, Vol 3 No 1, 1 Juni 2020 pISSN : 2654-5241 eISSN :
Mudahnya mengakses internet membuat ketakutan saat tidak terhubung dengan internet.
pengguna internet jadi meningkat pada kalangan Hal yang sama juga dilaporkan oleh Hakim dan
anak-anak sampai orang tua dan dijadikan Raj dalam penelitiannya bahwa ketika sedang
sebagai aktivitas kehidupan sehari- hari offline atau tidak terhubungan dengan internet
(Darmadji, 2019). Data yang dilaporkan Internet sebagian besar subjek merasa cemas, gelisah,
World Stats 2021, telah terjadi peningkatan bingung, perasaan takut, panik, sedih. Sedangkan
penggunaan internet di seluruh wilayah dunia. ketika sedang online atau terhubung dengan
Pengguna terbanyak ditemukan di Asia sebanyak internet subjek merasa senang, bahagia, tenang
53.4%. Menurut data lembaga Asosiasi (Hakim & Raj, 2017).
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Prevalensi kejadian adiksi internet lebih sering
penetrasi pengguna internet di Indonesia pada ditemukan pada mahasiswa (Younes, et al.,
tahun 2018 sebanyak 64,8% dan di tahun 2020 2016). Karena Mahasiswa sebagai pelajar
hingga 2021 sebanyak 73,7% dengan populasi dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan
penduduk Indonesia sekitar 8,9%. Daerah global, terutama yang berkaitan dengan
kalimantan timur juga mengalami peningkatan kebutuhan pendidikan (Saragih, 2020). Penelitian
sebanyak 1.7% di tahun 2021 dengan pengguna yang dilakukan di Fakultas Kedokteran
terbanyak ditemukan di Samarinda sebesar Universitas Mulawarman oleh
76,7%. Lembaga Asosiasi Penyelenggara Jasa Rizky terhadap 222 orang didapatkan sebanyak
Internet Indonesia (APJII) memprediksikan hasil 71,6% mengalami adiksi internet (Rizky, 2021).
survey nya, bahwa penetrasi pengguna internet di Penelitian yang dilakukan di Universitas
Indonesia akan terus meningkat diakibatkan Tarumanegara pada mahasiswa Fakultas
infrastruktur yang terus bertambah dalam Kedokteran sebanyak 132 orang didapatkan
menjamin perkembangan sistem informasi di 64,4% mengalami adiksi internet dan responden
Indonesia. yang mengalami adiksi internet memiliki peluang
Pengguna internet yang terus bertambah lebih besar untuk terjadinya kecemasan
secara otomatis akan berpotensi mendatangkan (Darmadji, 2019). Penelitian yang dilakukan
permasalahan baru bagi penggunanya yaitu suatu pada mahasiswa Universitas Surabaya kepada
fenomena yang disebut adiksi internet (Hidayat 105 orang didapatkan 40% mengalami adiksi
& Mahriani, 2020). Adiksi internet merupakan internet serta ditemukan adanya hubungan searah
kondisi yang timbul pada pengguna internet yang antara adiksi internet dengan kecemasan pada
tidak terkontrol dan bisa menyebabkan mahasiswa Universitas Surabaya (Chandra,
kecemasan, stress, serta ketergantungan pada 2021).
penggunanya (Hidayat & Mahriani, 2020) . Hasil berbeda dilaporkan oleh Simanjuntak
Seseorang yang mengalami adiksi internet akan dalam penelitiannya terhadap mahasiswa
menjadi gelisah, cemas, Fakultas Kedokteran Universitas
Fakultas Kedokteran Universitas Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2020;
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK 3
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, Vol 3 No 1, 1 Juni 2020 pISSN : 2654-5241 eISSN :
Sumatera Utara terhadap 90 orang didapatkan dengan menggunakan desain cross sectional
72,5% mengalami adiksi internet serta yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
didapatkan hasil bahwa adiksi internet tidak antara adiksi internet dengan tingkat kecemasan
berhubungan dengan kecemasan pada mahasiswa pada mahasiswa program studi kedokteran
Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara Universitas Mulawarman.
(Simanjuntak, 2017). Hasil yang sama juga Penelitian ini dilakukan di Fakultas
dilaporkan oleh Wahyubaskoro dalam Kedokteran Universitas Mulawarman secara
penelitiannya terhadap mahasiswa Fakultas daring. Pengambilan data akan dilaksanakan
Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman yang pada bulan Januari 2022 pada mahasiswa
berjumlah 132 orang didapatkan 87,88% program studi kedokteran Universitas
mengalami adiksi internet dan didapatkan hasil Mulawarman.
bahwa tidak terdapat hubungan adiksi internet Pengambilan sampel dilakukan dengan
dengan tingkat kecemasan (Wahyubaskoro, menggunakan metode stratified random
2021). sampling, untuk mewakili seluruh sifat tiap
Masih banyaknya hasil yang berbeda terkait angkatan yang diteliti (Surahman, Rachmat, &
penelitian hubungan adiksi internet dengan Supardi, 2016). Pengambilan sampel dengan
tingkat kecemasan pada mahasiswa Fakultas menggunakan google form yang akan
Kedokteran di Indonesia dan dikarenakan disebarkan kepada mahasiswa Program Studi
mengingat kondisi saat ini adanya pandemi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas
covid-19 yang berbeda dengan kondisi Mulawarman.
sebelumnya sehingga diduga akan didapatkan Subjek pada penelitian ini sebanyak 83
hasil yang juga berbeda dari penelitian orang dipilih dengan metode stratified random
sebelumnya. Penelitian yang dilakukan hidayat sampling. Instrumen yang digunakan adalah
dan Mahriani dijelaskan bahwa pada kondisi Internet Addiction test (IAT) dan Beck
pandemi covid-19 menyebabkan pengguna Anxiety Inventory (BAI).
internet di Indonesia menjadi meningkat
sehingga dikhawatirkan dapat memunculkan HASIL
Pengambilan data sampel pada penelitian ini
suatu fenomena yang disebut adiksi internet
dilaksanakan pada bulan Januari 2022
(Hidayat & Mahriani, 2020). Sehingga hal ini
menggunakan kuesioner Internet Addiction
mendorong peneliti untuk melakukan penelitian
Test (IAT) dan Beck Anxiety Inventory (BAI)
tersebut terhadap mahasiswa Program Studi
yang kemudian dibagikan melalui google form
Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas
kepada mahasiswa Program Studi Kedokteran
Mulawarman.
Fakultas Kedokteran Universitas
METODE Mulawarman angkatan 2017-2022 yang terpilih
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif berdasarkan lotere yang dilakukan oleh peneliti.
berupa observasional analitik Jumlah data yang terkumpul
Fakultas Kedokteran Universitas Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2020;
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, Vol 3 No 1, 1 Juni 2020 pISSN : 2654-5241
pertama kali sebanyak 90 sampel, namun setelah Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin pada
proses eksklusi dan inklusi didapatkan jumlah Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas
Kedokteran Universitas
data akhir sebesar 83 sampel pada penelitian ini. Mulawarman Tahun 2022
Analisis Univariat digunakan untuk Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
(n) (%)
mendeskripsikan masing-masing variabel
penelitian dalam bentuk tabel frekuensi dan Laki-laki 28 33,7
Fakultas Kedokteran Universitas Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2020;
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, Vol 3 No 1, 1 Juni 2020 pISSN : 2654-5241
Total 50 100
Adiksi Internet Frekuensi Persentase
(n) (%) (Data Primer, 2022)
Ringan 38 76
Fakultas Kedokteran Universitas Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2020;
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, Vol 3 No 1, 1 Juni 2020 pISSN : 2654-5241
Addiction Test (IAT), didapatkan hasil dari 18,94% responden mengalami kecemasan
66 responden mayoritas sebanyak 47 (71,2%) sedang, dan 15,91% responden mengalami
responden mengalami adiksi internet tingkat kecemasan berat (Wahyubaskoro, 2021).
ringan (Darmadji, 2019). Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa
Adiksi internet yang sering ditemukan tidak terdapat hubungan antara adiksi internet
adalah adiksi internet tingkat ringan (Yang, et al, dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa
2019). Adiksi internet tingkat ringan cenderung Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran
memiliki potensi yang besar untuk lanjut ke Universitas Mulawarman akan
tingkat lebih tinggi (Basri, 2014). Hal ini dapat tetapi, adiksi internet merupakan salah satu faktor
timbul ketika seseorang cenderung menggunakan resiko dari kecemasan (p> 0,05) sehingga H0
internet yang berlebihan, dan terbiasa diterima dan H1 ditolak. Hasil penelitian yang
menggunakan internet sejak usia muda (Dewi & sama juga dilaporkan oleh Simanjuntak dalam
Trikusumaadi, 2016). penelitiannya bahwa tidak terdapat hubungan
Data dari 83 responden pada penelitian ini, adiksi internet dengan kecemasan, dengan p =
didapatkan sebanyak 50 (60,2%) orang 0,324 yang artinya p> 0,05 (Simanjuntak, 2017).
responden mengalami kecemasan dan sebanyak Penelitian yang dilakukan oleh Darmadji
33 (39,8%) orang responden tidak dan Edlin juga didapatkan hasil yang sama yaitu
mengalami kecemasan. Sebanyak 38 (76%) tidak terdapat hubungan adiksi internet dengan
orang responden mengalami kecemasan ringan, kecemasan dengan p = 0,124 yang artinya p>
sebanyak 11 (22%) orang responden mengalami 0,05 (Darmadji & Edlin, 2019). Hal tersebut
kecemasan sedang, dan sebanyak 1 (2%) orang kemungkinan disebabkan karena mayoritas
responden mengalami kecemasan berat. Hasil responden pada penelitian mengalami adiksi
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang internet ringan dan kecemasan ringan sehingga
dilakukan oleh Farahdilla et al pada Mahasiswa gejala kecemasan masih kurang terlihat
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman (Simanjuntak, 2017). Walaupun tidak
didapatkan mayoritas sebanyak 64 (88,9%) berhubungan tetapi ada teori yang mengatakan
responden dari 72 responden, mengalami bahwa adiksi internet merupakan faktor resiko
kecemasan ringan (Farahdilla, et al, 2021). kecemasan, hal ini disebabkan ketika seseorang
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyubaskoro yang terbiasa online dan menggunakan internet
pada mahasiswa Kedokteran Umum Universitas terus- menerus secara berlebihan, akan
Jenderal Soedirman, dengan menggunakan mengalami kecemasan saat tidak terhubung
kuesioner yang sama yaitu kuesioner Beck dengan internet atau ketika sedang offline (Musa
Anxiety Inventory (BAI) terhadap 132 & Vahedi, 2014). Adapun faktor lain yang dapat
responden didapatkan sebanyak 34,09% ditimbulkan oleh adiksi internet
responden mengalami kecemasan ringan,
Fakultas Kedokteran Universitas Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2020;
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, Vol 3 No 1, 1 Juni 2020 pISSN : 2654-5241
Fakultas Kedokteran Universitas Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2020;
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, Vol 3 No 1, 1 Juni 2020 pISSN : 2654-5241
2. Pada penelitian selanjutnya, dapat dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.
penelitian mengenai hubungan adiksi game, (2020). Hasil Survei Penetrasi dan
nomophobia, adiksi sosial media dengan Perilaku Pengguna Internet Indonesia
variabel lainnya seperti, depresi, stress, 2019-2020. Jakarta: Asosiasi
insomnia, kesepian, obesitas, gangguan mata Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.
terhadap mahasiswa Program Studi
Balhara, Y. P. S., Doric, A., Stevanovic, D.,
Kedokteran Fakultas Kedokteran
Knez, R., Singh, S., Chowdhury, M. R.
Universitas Mulawarman maupun pada
R., ... & Le, H. L. T. C. H. (2019).
kalangan lainnya.
Correlates of Problematic Internet Use
3. Pada penelitian selanjutnya, dapat dilakukan
among college and university students in
penelitian dengan menggunakan
eight countries: An international
metode yang berbeda salah satunya yaitu
cross-sectional
metode kualitatif.
study. Asian Journal of
4. Perlu adanya suatu tindakan nyata yang
Psychiatry, 45, 113-120.
dilaksanakan oleh Program Studi
Kedokteran Fakultas Kedokteran Basri, A. S. (2014). Kecenderungan Internet
Universitas Mulawarman terkait Addiction Disorder Mahasiswa Fakultas
penggunaan internet mahasiswa secara sehat Dakwah dan Komunikasi Ditinjau dari
dan bijak. Reg. Jurnal Dakwah, 407 - 432.
Alfy, Z. R. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang dan Ilmu Kesehatan, 1(1), 281-286.
Mempengaruhi Level Internet Addiction Christianto, L. P., Kristiani, R., Franztius, D. N.,
Disorder pada Siswa SMA Negeri 42 Santoso, S. D., & Ardani, A.
Jakarta. Jurnal SAP.
Fakultas Kedokteran Universitas Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2020;
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, Vol 3 No 1, 1 Juni 2020 pISSN : 2654-5241
Fakultas Kedokteran Universitas Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2020;
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, Vol 3 No 1, 1 Juni 2020 pISSN : 2654-5241
Kaplan & Sadock, 2015. Synopsis Of Prasojo, R. A., Maharani, D. A., & Hasanuddin,
Psychiatry: Behavioral M. O. (2018). Mengujikan Internet
Scienes/Cinical/Psychiatri-Elevent Addiction Test (IAT) ke Responden
Edition Indonesia.
Kumbara, H., Metra, Y., & Ilham, Z. (2018). Rafiq, A. (2020). Dampak Media Sosial
Terhadap Perubahan Sosial Suatu
Analisis tingkat kecemasan (anxiety)
Masyarakat. Global Komunika, 1(1),
dalam menghadapi pertandingan atlet 18-29.
sepak bola Kabupaten Banyuasin pada
Ratulangi, A. G., Kairupan, B. H., & Dundu,
Porprov 2017. Jurnal Ilmu A. E. (2021). Adiksi internet sebagai
Keolahragaan, 17(2), 28- salah satu dampak negatif pembelajaran
jarak jauh selama masa pandemi Covid-
35.
19. Jurnal Biomedik: JBM, 13(3), 251-
258.
Larasati, A. N., & Habib, F. (2020). Hubungan
Nilai Fraksi Ejeksi Ventrikel Kiri Riyanto, S., & Hatmawan, A. A. (2020).
Dengan Tingkat Gejala Ansietas Yang Metode Riset Penelitian Kuantitatif
Diukur Menggunakan Beck Anxiety Penelitian Di Bidang Manajemen,
Inventory (BAI) Pada Pasien Gagal Teknik, Pendidikan Dan Eksperimen.
Jantung. Jurnal Pandu Husada, 1(1). Deepublish.
Musa, M. A. H., & Vahedi, M. (2014). Study of Rubela. (2018). Mengenal lebih dekat vaksin
the relationship between internet addiction MR, HPV dan JE. Pediatric Practice
and anxiety: Determination of the extent of
for Millennial Generation Parents, 27.
internet addiction and anxiety among Iranian
students. Journal of Applied Environmental
Saleh, U. (2019). Anxiety Disorder (Memahami
and Biological Sciences, 4(2), 201-209.
gangguan kecemasan: jenis-jenis, gejala,
Nagori, N., Vala, A., Panchal, B., Ratnani, I., & perspektif teoritis dan Penanganan).
Vasava, K. (2016). Association Of
Saragih, E. S. (2020). Kontrol Diri dan
Anxiety And Quality Of Life With
Kecenderungan Internet Addiction
Internet Addiction Among Medical
Disorder.
Students. National Journal of
Fakultas Kedokteran Universitas Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2020;
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, Vol 3 No 1, 1 Juni 2020 pISSN : 2654-5241
Mahasiswa Fakultas Kedokteran N. E., Karam, L., Hajj, A., et al. (2016).
Suprapto, M. H. (2015). Kecanduan Internet: Yusuf, R., Kusniyati, H., & Nuramelia,
Fakultas Kedokteran Universitas Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2020;
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, Vol 3 No 1, 1 Juni 2020 pISSN : 2654-5241
Fakultas Kedokteran Universitas Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2020;