Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Filza Abdiman Kasman

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043135922

Kode/Nama Mata Kuliah :

Kode/Nama UPBJJ : 81/Majene

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Ciri-ciri seorang manusia dikatakan beriman diantaranya
- Punya Rasa Takut Terhadap Allah SWT. Dirinya tidak akan berani melanggar apapun
apa yang telah ditetapkan menjadi suaru larangan Allah dan akan selalu mentaati setiap
perintah-Nya. Rasa takut terhadap Allah SWT merupakan salah satu bentuk
mengagungkan-Nya. Seperti yang dijelaskan dalam Q.S Al-Anfal : 2
- Khusyuk dalam sholat, merupakan satu ciri orang beriman lainnya. Seseorang yang telah
memiliki keimanan yang kuat akan lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah sholat, baik
wajib atau sunnah meski banyak gangguan seperti yang dijelaskan dalam Q.S. al-
Mukminum 23:2
- Senang mendengar bacaan ayat Al-Qur’an . Bukan hanya itu, keimanan dalam hati
mereka juga semakin bertambah ketika mendengar ayat-ayat Allah SWT. Allah Ta’ala
pun berfirman yang artinya : “dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman
mereka (karenanya)” (QS. Al-Anfal: 2)
- Menunaikan zakat termasuk ke dalam ciri orang beriman, karena dirinya tahu bahwa
dengan berzakat atau bersedekah merupakan bukti keimanan seseorang. Orang-orang
beriman hendaknya menunaikan kewajiban dan ibadah yang terkait harta ini dengan
ikhlas untuk membersihkan harta dan menyucikan jiwa mereka. (QS. Al-Anfal: 3)
- Senantiasa bersyukur. Seseorang yang sedang ditimpa masalah, baik maupun buruk akan
membuat dirinya selalu bersyukur atas apa yang dimilikinya. Inilah merupakan ciri orang
beriman yang kuat. Allah berfirman yang artinya “Dan sesungguhnya telah Kami berikan
hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang
bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan
barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji”. (QS: Luqman Ayat : 12)

2. Hakikat manusia sebagai Al-Nas. Al-nas mengacu pada manusia sebagai makhluk sosial yang
membutuhkan manusia lainnya untuk mengembangkan potensi dalam dirinya. Hal ini dijelaskan
dalam firman Allah berikut ini: “Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.” (QS Al Hujurat ayat 13).
3. Muhammad Amin Al-misri mengatakan bahwa masyarakat adalah jalinan kesatuan yang terdiri
dari jalinan-jalinan kesatuan. perannya dalam mengembangkan dan menggali potensi adalah
dapat menjalin silaturohmi dan bertukar pengalaman, pendapat serta fikiran dalam sebuah
kegiatan khusus untuk mengasah kemampuan yang dimiliki.
peran masyarakat dalam suatu komunitas atau konstitusi dalam pandangan islam untuk menjalin
tali silaturohmi dan mempersatukan umat serta mengembangkan potensi yang dimiliki umat.

Anda mungkin juga menyukai