Anda di halaman 1dari 6

KARYA TULIS ILMIAH

JUDUL :

PENTINGNYA MENJAGA IMAN DAN TAQWA

OLEH :
MUHAMMAD RIZKY D.S
2011102416111

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADDIYAH KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2021

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahirobil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat


Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Berkat
ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas ini dengan judul : “Pentingnya
Menjaga Iman Dan Taqwa’’
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menyadari banyak kesulitan dan
hambatan, tetapi berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak penyusunan tugas ini
dapat diselesaikan.

Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca guna kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan bagi penulis khususnya. Terima kasih

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Samarinda, 20 Mei 2021

Muhammad Rizky D.S


2011102416111

PENTINGNYA MENJAGA IMAN DAN TAQWA


1.Pendahuluan
Secara etimologis, kata iman berasal dari kata amina-ya'minu-amman yang diartikan sebagai
percaya. Secara istilah, keyakinan Iman berarti yang dibenarkan dalam hati, diikrarkan
dengan lisan, dan diamalkan dengan perilaku.
Iman dalam Islam yang menggambarkan rukun iman termasuk beriman kepada Allah,
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir baik buruk.
“(Jibril) berkata,“ Beritahukanlah padaku tentang iman! Jawab Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, “Hendaknya engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kepada kitab-
kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-nya, kepada hari kiamat, dan beriman kepada Qadar yang baik
serta yang buruk.”
HR. Muslim

Adapun kata takwa secara etimologis berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang berarti.
Sedangkan secara terminologis, kata takwa berarti mematuhi segala perintah Allah dan
menjauhi segala larangan-Nya.
Thalq bin Habib rahimahullah mengatakan,
“Takwa berarti engkau menjalankan ketaatan pada Allah atas petunjuk cahaya dari Allah dan
engkau mengharap pahala dari-Nya. Termasuk dalam takwa pula adalah menjauhi maksiat
atas petunjuk cahaya dari Allah dan engkau takut akan siksa-Nya. ”

2. Berdasarkan Implikasi
Orang yang beriman memiliki beberapa ciri yaitu tawakal, mawas diri, coba ilmiah, optimis,
konsisten, menepati janji, dan tidak sombong.
Adapun ciri-ciri orang bertakwa di antaranya adalah menjauhi maksiat, rajin beramal shaleh,
puasa, selalu menepati janji, mempersiapkan bekal untuk hari akhir, dan rajin jalan.

3. Berdasarkan Dampak
Dampak keimanan bagi seseorang, salah satunya adalah ikhlas dalam daftar. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengingatkan,Dari Abu Umamah Al-Bahiliy, ia berkata,
“Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu bertanya,“
Bagaimanakah pendapat engkau ada seorang laki-laki berperang untuk mencari pahala dan
nama? Lalu apa yang ia dapat? ”. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Ia
tidak mendapatkan apa-apa.” Orang itu mengajukan pertanyaannya sampai tiga kali, dan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, “Ia tidak mendapatkan apa-apa”.
Kemudian beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak mau menerima amal kecuali amal
yang dilakukan dengan ikhlas karena Allah dan mencari keridhaan-Nya.”
HR. Nasa'i
Adapun dampak ketakwaan seseorang salah satunya adalah dimudahkan masalah dan
rezekinya. Allah subhaanahu wa ta'alaa berfirman dalam surat At-Thalaq ayat 2-3 sebagai
berikut.
“… Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar keluar
negeri. Dan Dia naik rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya… ”
QS. Di Thalaq: 2-3

2.Pembahasan

Dalam hidup ini, iman seorang muslim ada kalanya naik, tetapi tak jarang mengalami
penurunan. Misalnya, ketika semangat beribadah seperti salat, membaca Al-Qur'an, dan
iktikaf sedang meningkat, maka itu artinya iman kita juga sedang meningkat. Sebaliknya, jika
kita malas dan merasa berat untuk beribadah, bisa jadi karena iman kita sedang melemah.

Oleh sebab itu, kita harus senantiasa menjaga dan memperbaharui iman agar selalu kuat.
Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda, "Perbaharui
iman kalian!"

Para sahabat menjawab, “Ya Rasulullah, bagaimana cara kami memperbaharui iman kami?”

Rasulullah saw lantas bersabda, “Perbanyaklah mengucap kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’.”
(HR. Ahmad)

Dilansir dari NU Online, menurut Imam Al-Haddad dalam kitab Risalatul Muawanah,
terdapat tiga cara untuk mempertebal iman kita.

1. Membaca, mendengar, serta memahami Al-Qur'an dan hadis

Dari Al-Qur'an dan hadis, seorang muslim bisa memperoleh pelajaran tentang berbagai hal
mulai dari janji Allah, ancaman dari Allah, sampai kisah umat terdahulu yang bisa kita ambil
hikmahnya.

Dengan mempelajari Al-Qur'an dan hadis pula kita bisa semakin yakin dengan Allah,
malaikat, rasul, kitab, hari akhir, dan takdir dari Allah.

2. Memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah lewat alam


Kita bisa memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah lewat segala sesuatu yang ada di langit
dan di bumi. Keindahan gemerlap bintang di langit misalnya, tentu hanya Zat yang Maha
Pencipta (Allah) yang mampu menciptakan keindahan tersebut.

Allah berfirman, “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada
diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Kamu
semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu,
apakah kamu tidak memperhatikannya?” (QS. Al-Sajdah: 4)

3. Selalu beramal saleh

Seperti yang sudah dijelaskan di awal tulisan ini, jika kita ingin mempertebal iman, maka kita
harus selalu beramal saleh dan menjauhi kemaksiatan.

Amal saleh untuk mempertebal iman tidak hanya soal ibadah mahdah saja, tetapi hal
sederhana seperti menjaga kebersihan juga dapat mempertebal iman.

3.Penutup
Di samping itu, mereka juga perlu dibekali dengan kepribadian yang luhur dan kokoh
sehingga mampu mengontrol diri dan tidak terhempas oleh arus perkembangan zaman itu
sendiri. Dalam konteks inilah kualitas iman dan takwa (Imtak) menjadi sesuatu yang urgen
pada diri generasi pemuda. Sehubungan dengan itu, pada kesempatan ini, kami akan
memaparkan sekelumit tentang peran iman dan takwa dalam pembangunan kepemudaan.
Memahami Makna Iman dan Takwa Iman dan takwa adalah dua kata yang sudah terlalu
akrab di telinga kita.

Istilah ini telah diajarkan kepada siswa sejak bangku SD bahkan sejak TK. Istilah ini juga
menempati posisi teratas pada norma-norma etik dalam setiap organisasi. Hanya saja, dalam
prakteknya belum teraktualisasikan secara optimal. Mungkin karena pengertian iman dan
takwa itu sendiri belum dipahami secara benar. Iman pada dasarnya adalah perbuatan hati
yang sering diartikan dalam bahasa Indonesia dengan “percaya” yang sampai pada level
“yakin”. Iman adalah keyakinan yang tumbuh secara tulus dalam diri seseorang terhadap
eksistensi Tuhan. Keyakinan akan eksistensi Tuhan ini dibarengi dengan keyakinan akan
segala sifat-sifat ketuhanan-Nya. Sehingga orang yang beriman mengetahui bahwa dirinya
selalu dalam pengawasan, dan segala aktivitas hidupnya akan dipertanggungjawabkan kelak
di hadapan Tuhan. Keyakinan ini selanjutnya akan melahirkan sikap tunduk dan patuh

DAFTAR PUSTAKA
https://radarsulteng.id/peran-iman-dan-takwa-dalam-pembangunan-
kepemudaan/
https://www.google.com/search?
q=kesimpulan+menjaga+iman+dan+takwa&oq=kesimpulan+menjaga+ima
n+dan+takwa&aqs=chrome..69i57j33i22i29i30.11816j0j15&sourceid=chro
me&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai