Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : HASRIANI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 838280846

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101/Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama UPBJJ : 83 / KENDARI

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1.

 Pertama adalah mereka yang khusyuk di dalam salat titik ini adalah kriteria paling awal
yang disebutkan Allah di dalam surat al-mu’minun. Allah berfirman:

Qad aflahal-mukminum alladzina hum fi sholatihim khaasyiun.” Yang artinya ; “


sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk
dalam salatnya. ”

 Kedua, menahan diri dari obrolan yang tak berguna. Orang-orang Mukmin selalu jujur
dalam berkata-kata, mereka juga tidak berkata-kata kecuali perkataan yang baik,
perkataannya pun biasanya akan dapat menghasilkan faedah bagi dirinya dan sekelilingnya.
Dalam ayat ke-30 surat al-mu‘minun Allah berfirman:

“Walladzina hum anil-laghwi mu’ridhuna.” Yang artinya ; “ dan orang-orang yang


menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna.”

 Ketiga, menunaikan zakat titik ciri-ciri orang mukmin juga mereka selalu menunaikan
zakat, mengisahkan hartanya untuk berbagai jenis zakat yang sesuai dengan perolehan
hartanya.

“Walladzina hum Iizzakaati fa’iluna. “Yang artinya ; “ dan orang-orang yang menunaikan
zakat.”

 Keempat, menghindari zina. Allah SWT berfirman dalam ayat ke-5 surat al-mukminun:

“Walladzinahum lifurujihim haafizhun.” Yang artinya ; dan orang-orang yang menjaga


kemaluannya.

Yang bermakna, menjauhkan diri, menahan diri, dari zina. Seorang mukmin hanya
menyalurkan hasrat seksualnya terhadap yang halal saja baginya, seperti suami ke istri, dan
sebaliknya.

 Kelima, mukmin yang amanah dan menjaga hak titik baik hak dirinya maupun hak orang
lain. Seorang yang Mukmin juga mereka yang selalu menjaga amanah apabila ia dipercaya
diberikan amanat tersebut.

“Walladzina hum li amanatihim wa ahdihim ra’una.”Yang artinya ; dan orang-orang yang


memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.

 Keenam, sedangkan ciri-ciri mukmin yang berbahagia adalah mereka yang mampu menjaga
salatnya dengan baik.

Yang mana dalam hal ini, seorang mukmin ialah mereka yang apabila tiba waktu salat maka
ia akan menyegerakan diri untuk bergegas mendirikan salat, tidak lalai, tidak
mengundurkan diri, apalagi sengaja meninggalkan salat titik Allah SWT berfirman:

“Walladzina hum ala sholatihim yuhaafizhun.” Yang artinya ; “ dan orang-orang yang
memelihara salatnya.” . Orang mukmin senantiasa tekun menjalankan salat di waktu-waktu
yang telah disesuaikan titik lengkap dengan tata cara yang baik dan benar sesuai dengan
yang dianjurkan syariat.
2. Manusia sebagai hamba Allah ( Abd Allah )

Sebagai hamba Allah manusia wajib mengabdi dan taat kepada Allah selaku pencipta karena adalah
hak Allah untuk disembah dan tidak disekutukan. Bentuk pengabdian manusia sebagai hamba Allah
tidak terbatas hanya pada ucapan dan perbuatan saja, melainkan juga harus dengan keikhlasan hati,
seperti yang diperintahkan dalam surah Bayyinah: “ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadanya dalam menjalankan agama yang luru.
Dalam surah adz-Dzariyat Allah menjelaskan: Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, melainkan
supaya mereka menyembah aku dengan demikian manusia sebagai hamba Allah akan menjadi
manusia yang taat,patuh dan mampu melakoni perannya sebagai hamba yang hanya mengharapkan
ridho Allah.

3. Dalam perspektif Islam menurut ahli syariaty masyarakat yang ideal disebut umat, sebuah kata
yang sarat dengan semangat progresif serta mengandung pandangan sosial yang dinamis komited
dan ideologis. Dengan demikian umat ialah suatu masyarakat yang sejumlah individunya
mempunyai keyakinan dan tujuan yang sama, menghimpun diri secara harmonis dengan maksud
untuk bergerak maju ke arah tujuan bersama, karena Islam telah menggariskan pertanggungjawaban
intelektual serta gerakan bersama sebagai landasan filsafat sosialnya. Demikian juga sistem
sosialnya didasarkan atas kesamaan dan keadilan serta hak milik ditempatkan di tangan masyarakat.

Masyarakat ideal yang digambarkan di atas merupakan masyarakat yang seimbang ( ummatan
wasathan ) (Q.S Al Baqorah; 143) dari segala kehidupannya sehingga memberikan makna egaliter
bagi kebersamaan umat membangun masyarakat yang terbaik (khaira ummah) yang senantiasa
menyerukan kebaikan dan mencegah kemungkaran (Q.S Ali Imran:110) serta menjaga persatuan
tidak bercerai berai dan berselisih (Q.S Ali Imran:105) . Demikianlah sehingga tercapai masyarakat
moderat (ummat muqtashidah) (Q.S Al maidah:66) yang jujur, lurus dan tidak menyimpang dari
kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai