Anda di halaman 1dari 10

MASALAH IKTIAR DAN KEPEDULIAN PEMERINTAH TERHADAP IKTIAR

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Struktur Dalam Mata Kuliah


Fiqh Muamalah Kontemporer

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5


1. Nur Hidayah (2110401062)
2. Ahmad Daniel (2110401036)

DOSEN PEMBIMBING :
Elex Wissalam Bustami, M.E.Sy

JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga
tetap tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW. Penulis bersyukur kepada Allah SWT,
karena dengan hidayah dan taufik-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
(masalah iktiar dan kepedulian pemerintah terhadap iktiar)
Selesainya makalah ini, tentunya tidak lepas dari bimbingan dosen, serta keluarga
yang selalu memberikan dukungan dan support. Untuk itu penulis ucapkan banyak terima
kasih yang tak terhingga.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan kekhilafan.
Oleh karena itu, kepada para pembaca, penulis ucapkan mohon maaf apabila banyak
kekurangan dalam makalah ini. Semoga makalah ini memberikan ilmu yang bermanfaat bagi
penulis khususnya, dan memberikan banyak manfaat kepada para pembaca.

Sungai Penuh, Maret 2023

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulis..................................................................................................................1

Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian Ikhtiar.............................................................................................................2

2.2 Dalil Naqli Ikhtiar ..........................................................................................................2

2.3 Bentuk dan contoh Prilaku Ikhtiar...................................................................................2

2.4 Dampak Positif melakukan Ikhtiar...................................................................................4

2.5 Kepedulian Pemerintah Terhadap Ikhtiar........................................................................5

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................6

3.2 Saran ...............................................................................................................................6

3.3 Daftar Pustaka..................................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Islam merupakan agama yang sempurna yang di dalamnya terdapataturan-aturan yang
mengatur tentang hal yang besifat duniawi maupunakhirat. Aturan-aturan tersebut dapat kita
ketahui melalui firman-firmanAllah SWT maupun dari Sunnah Rasul.
Sebagai seorang muslim, tidak sulit bagi kita untuk menentukan baik buruknya
sesuatu, sebab apa saja yang dipentahkan Allah sudah pasti baik dan begitu pula sebaliknya,
apa saja yang dilarang oelh Allah sudah pasti itu buruk.
Selain itu, kita selaku umat muslin memiliki Rasulullah SAW yang ada untuk menjadi
suri tauladan dalam setiap tindak tanduk yang kita lakukan dalam kehidupan ini.
Akhlak Rasulullah SAW patut di contoh dan di amalkan dalam kehidupan. Sungguh
beliau penuh dengan akhlakul mahmudah seperti tawakal, syukur, haya’ (malu) dll. adapun
hal-hal yang menyangkut dengan permasalahan dalam Tawakal, Syukur, dan haya’ (malu)
akan dikaji dalam makalah ini.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu ikhtiar ?
2. Berapa Macam bentuk iktiar ?
3. Apa saja Contoh ikhtiar ?
4. Apa saja Dampak positif biasa melakukan ikhtiar ?
5. Bagaimana kepedulian pemerintah terhadap ikhtiar ?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu ikhtiar
2. Agar memahami bentuk ikhtiar
3. Untuk mengetahu contoh sifat ikhtiar
4. Agar mengetahui manfaat membiasakan melakukan sifat ikhtiar
5. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan pemerintah terhadap ikhtiar

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ikhtiar


Ikhtiar secara bahasa berasal dari bahasa arab ( ‫ )االختيار‬yang artinya memilih. Secara
istilah ikhtiar adalah usaha sungguh-sungguh seorang hamba untuk memperoleh apa yang
dikehendakinya. Orang yang berikhtiar berarti dia memilih suatu pekerjaan kemudian dia
melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh agar dapat berhasil dan sukses. Dalam
kata lain ikhtiar adalah berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan, tidak berdiam diri dan
berpangku tangan apa lagi lari dari kenyataan.
2.2. Dalil Naqli Ikhtiar
 Firman Allah dalam al-Qur’an surah Ar-Ra’du ayat 11 sebagai berikut :
Artinya: “Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’du [13]:11)
 Fۡirmَ aَّ n Allah Swt. dۡalamَّ Al Qurَ ’an suْ rُahَ ۡ Al-Jumۡ u’ahْ ayatَ 10 sebagai berikut:
Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-
Jumu’ah [62]:10)
Ayat di atas menunjukkan bahwa manusia diperintahkan secara tegas agar sehabis
menunaikan shalat (shalat Jum’ah) segera berusaha mencari rizqi untuk keperluan diri dan
keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa manusia akan disukai oleh Allah Swt. bila bertawakkal
kepada Allah Swt. setelah melaksanakan usaha.
Ikhtiar adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik material,
spiritual, kesehatan dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat sejahtera dunia dan
akhirat. Ikhtiar juga dilakukan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati, dan semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya, tetapi bila usaha gagal hendaknya
tidak berputus asa.
2.3. Bentuk dan contoh perilaku Ikhtiar
 Bentuk-bentuk Ikhtiar
1. Kerja Keras
Semangat berusaha dengan sepenuh hati harus ditanamkan pada diri manusia
untuk mencapai tujuan hidup di dunia maupun akhirat. Manusia memiliki kesempatan
yang diberikan oleh Allah SWT untuk menjadi lebih baik dengan potensi fisik dan
psikisnya. Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 6 yang artinya :

2
“Barangsiapa bekerja keras, maka sesungguhnya ia bekerja keras untuk dirinya
sendiri, sungguh Allah itu maha kaya dari segala makhluk.” (surat Al-Ankabut
ayat:6).

2. Pantang menyerah
Pribadi pantang menyerah adalah sebutan bagi pribadi yang tidak merasa
lemah terhadap sesuatu yang terjadi dan menimpanya. Setiap kesuksesan besar pasti
selalu didahului dengan kegagalankegagalan. Kegagalan pada hakikatnya bukanlah
akhir dalam sebuah perjalanan, melainkan jebatan untuk melewati jalur tercepat
menuju kesuksesan.
Kegagalan pasti dialami oleh setiap orang, dan hal itu wajar dalam kehidupan,
yang berbeda adalah bagaimana sikap setiap manusia dalam mempersiapkan
kegagalan yang datang kepadanya antara memilih untuk pantang menyerah atau
berputus asa.
Namun, sifat putus asa sangat dibenci oleh Allah. Allah berfirman dalam al-
Qur’an surat Yusuf ayat 87 tentang larangan berputus asa: 
"Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan
saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada
berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (surat Yusuf ayat 87).
Keputusasaan identik dengan kekufuran yang besar. Seseorang yang
kekufurannya belum mencapai tingkat itu, dia biasanya tidak kehilangan harapan.
Sebaliknya, semakin mantap keimanan seseorang semakin besar pula harapannya
bahwa keputusasaan hanya layak dari manusia durhaka karena menganggap bahwa
kenikmatan yang hilang tidak akan kembali lagi.
3. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti
berbuat sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya
Maka dari itu, tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku manusia untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), Negara, dan Tuhan Yang Maha
Esa.

3
4. Tekun dan rajin belajar
Dengan belajar, manusia bisa hidup bermartabat dan membangun peradaban
yang bersandikan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Dalam Islam belajar adalah
ibadah. “Menuntut ilmu itu (belajar) wajib bagi muslim dan muslimah” (HR.
Muslim). Belajar itu bukan sekedar datang ke sekolah untuk mendengar dan mencatat
apa yang disampaikan guru, melainkan juga berusaha mengembangkan pemikiran,
pengetahuan, kepribadian, moralitas dan profesionalitas.
 Contoh membiasakn diri terhadap perilaku Ikhtiar
1. Giat dan bersemangat dalam berusaha
2. Tekun dalam melaksanakan tugas yang diamanahkan terhadap dirinya
3. Pandai memanfaatkan waktu senggangnya untuk hal-hal yang positif
4. Tidak mudah putus asa apabila menghadapi kesulitan.
5. Jeli melihat peluang
6. Kreatif
2.4. Dampak positif membiasakan perilaku Ikhtiar
1. Menghilangkan rasa malas, murung dan keluh kesah
2. Menumbuhkan harapan baru dalam hidup. Karena setiap dari satu usaha dapat
menumbuhkan sejuta harapan. Dan dengan banyak berusaha maka akan semakin banyak
harapan
3. Meninggikan derajat kita dihadapan manusia dari Allah SWT
4. Adanya kepuasan batin.
5. Terhormat dalam pandangan Allah dan sesama manusia.
6. Menumbuhkan dan meningkatkan keimanan.
7. Menumbuhkan rasa percaya diri dengan apa yang telah diberikan Allah SWT pada diri
kita.
8. Memiliki keyakinan bahwa Allah pasti akan akan menolong hamba-Nya yang mau
berusaha.
2.5. Kepedulian Pemerintah Terhadap Ikhtiar
Pemerintah memberi apresiasi yang baik terhadap masyarakat yang membiasakan
perilaku ikhtiar. Adapun Bentuk-bentuk kepedulian pemeritah terhadap perilaku ikhtiar
sebagai berikut :
1. Kartu KIP (kartu Indonesia Pintar ) bagi anak-anak yang membutuhkan.

4
2. Paket Darurat selama pandemi. Agar anak sekolah mauupun mahasiswa/I dapat tetap
belajar walau pandemic covid-19.
3. Memberikan pinjaman bagi rakyat seperti KUR untuk masyarat yang ingin membuka
usaha sendiri
4. Memberikan pelatihan gratis kepada masyarakat agar bisa bersaing di Era global melalui
BLK (balai latihan kerja)

5
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Ikhtiar dari segi bahasa adalah “usaha atau bekerja”. Sedangkan jika ditinjau dari segi
istilah, usaha (ikhtiar) adalah suatu upaya sungguh-sungguh dengan memberdayakan seluruh
pemikiran dan zikir untuk dapat mengaktualisasikannya atau mewujudkan arti dirinya sebagai
hamba Allah Swt dan juga menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik
(khaira ummah). Dengan kata lain, dengan berikhtiar manusia dapat memanusiakan dirinya
sendiri.
Hampir disetiap tingkat dan sudut kehidupan, Anda akan melihat berapa banyak orang
yang bekerja dalam berbagai macam profesi. Dalam melakukan pekerjaan tersebut, tentu saja
terdapat sesuatu yang dikejar, ada tujuan serta usaha (ikhtiar) yang sungguh-sungguh untuk
mengujudkan aktivitasnya tersebut agar mempunyai arti atau bermakna dalam kehidupannya.
Kepedulian pemerintah terhadap perilaku ikhtiar sangat banyak meskipun tidak
semuanya dapat di rasakan oleh masyarakat yang seharusnya mendapatkannya tetapi
pemerintah telah mengambil peran banyak terhadap perilaku ikhtiar dan membantu banyak
masyarakat dengan kepedulain pemerintah.
3.2. Saran
Diharapkan kepada para pembaca dapat memahami makalah ini dan dapat mengembangkan
lebih sempurna lagi, kritik dan saran sangat kami harapkan, untuk memotivasi penulis, agar
dalam penyelesaian makalah ini bisa memperbaiki diri dari kesalahan, atas partisipasinya
kami ucapkan terima kasi

6
Daftar Pustaka

https://an-nur.ac.id/pengertian-ikhtiar-dalil-contoh-dan-dampak positifnya/#:~:text=Secara
%20istilah%20ikhtiar%20adalah%20usaha,agar%20dapat%20berhasil%20dan%20sukses.
https://www.merdeka.com/jatim/mengenal-arti-ikhtiar-dalam-islam-beserta-bentuk-bentuknya-
wajib-tahu-kln.html
https://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/848-penerapan-nilai-nilai-pancasila-
dalam-menanggulangi-covid-19
https://kemenag.go.id/read/hut-bp4-dan-ikhtiar-negara-menjaga-ketahanan-keluarga-m8xgp

Anda mungkin juga menyukai