DOSEN PEMBIMBING :
Elex Wissalam Bustami, M.E.Sy
Puji syukur hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga
tetap tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW. Penulis bersyukur kepada Allah SWT,
karena dengan hidayah dan taufik-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
(masalah iktiar dan kepedulian pemerintah terhadap iktiar)
Selesainya makalah ini, tentunya tidak lepas dari bimbingan dosen, serta keluarga
yang selalu memberikan dukungan dan support. Untuk itu penulis ucapkan banyak terima
kasih yang tak terhingga.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan kekhilafan.
Oleh karena itu, kepada para pembaca, penulis ucapkan mohon maaf apabila banyak
kekurangan dalam makalah ini. Semoga makalah ini memberikan ilmu yang bermanfaat bagi
penulis khususnya, dan memberikan banyak manfaat kepada para pembaca.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
“Barangsiapa bekerja keras, maka sesungguhnya ia bekerja keras untuk dirinya
sendiri, sungguh Allah itu maha kaya dari segala makhluk.” (surat Al-Ankabut
ayat:6).
2. Pantang menyerah
Pribadi pantang menyerah adalah sebutan bagi pribadi yang tidak merasa
lemah terhadap sesuatu yang terjadi dan menimpanya. Setiap kesuksesan besar pasti
selalu didahului dengan kegagalankegagalan. Kegagalan pada hakikatnya bukanlah
akhir dalam sebuah perjalanan, melainkan jebatan untuk melewati jalur tercepat
menuju kesuksesan.
Kegagalan pasti dialami oleh setiap orang, dan hal itu wajar dalam kehidupan,
yang berbeda adalah bagaimana sikap setiap manusia dalam mempersiapkan
kegagalan yang datang kepadanya antara memilih untuk pantang menyerah atau
berputus asa.
Namun, sifat putus asa sangat dibenci oleh Allah. Allah berfirman dalam al-
Qur’an surat Yusuf ayat 87 tentang larangan berputus asa:
"Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan
saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada
berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (surat Yusuf ayat 87).
Keputusasaan identik dengan kekufuran yang besar. Seseorang yang
kekufurannya belum mencapai tingkat itu, dia biasanya tidak kehilangan harapan.
Sebaliknya, semakin mantap keimanan seseorang semakin besar pula harapannya
bahwa keputusasaan hanya layak dari manusia durhaka karena menganggap bahwa
kenikmatan yang hilang tidak akan kembali lagi.
3. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti
berbuat sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya
Maka dari itu, tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku manusia untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), Negara, dan Tuhan Yang Maha
Esa.
3
4. Tekun dan rajin belajar
Dengan belajar, manusia bisa hidup bermartabat dan membangun peradaban
yang bersandikan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Dalam Islam belajar adalah
ibadah. “Menuntut ilmu itu (belajar) wajib bagi muslim dan muslimah” (HR.
Muslim). Belajar itu bukan sekedar datang ke sekolah untuk mendengar dan mencatat
apa yang disampaikan guru, melainkan juga berusaha mengembangkan pemikiran,
pengetahuan, kepribadian, moralitas dan profesionalitas.
Contoh membiasakn diri terhadap perilaku Ikhtiar
1. Giat dan bersemangat dalam berusaha
2. Tekun dalam melaksanakan tugas yang diamanahkan terhadap dirinya
3. Pandai memanfaatkan waktu senggangnya untuk hal-hal yang positif
4. Tidak mudah putus asa apabila menghadapi kesulitan.
5. Jeli melihat peluang
6. Kreatif
2.4. Dampak positif membiasakan perilaku Ikhtiar
1. Menghilangkan rasa malas, murung dan keluh kesah
2. Menumbuhkan harapan baru dalam hidup. Karena setiap dari satu usaha dapat
menumbuhkan sejuta harapan. Dan dengan banyak berusaha maka akan semakin banyak
harapan
3. Meninggikan derajat kita dihadapan manusia dari Allah SWT
4. Adanya kepuasan batin.
5. Terhormat dalam pandangan Allah dan sesama manusia.
6. Menumbuhkan dan meningkatkan keimanan.
7. Menumbuhkan rasa percaya diri dengan apa yang telah diberikan Allah SWT pada diri
kita.
8. Memiliki keyakinan bahwa Allah pasti akan akan menolong hamba-Nya yang mau
berusaha.
2.5. Kepedulian Pemerintah Terhadap Ikhtiar
Pemerintah memberi apresiasi yang baik terhadap masyarakat yang membiasakan
perilaku ikhtiar. Adapun Bentuk-bentuk kepedulian pemeritah terhadap perilaku ikhtiar
sebagai berikut :
1. Kartu KIP (kartu Indonesia Pintar ) bagi anak-anak yang membutuhkan.
4
2. Paket Darurat selama pandemi. Agar anak sekolah mauupun mahasiswa/I dapat tetap
belajar walau pandemic covid-19.
3. Memberikan pinjaman bagi rakyat seperti KUR untuk masyarat yang ingin membuka
usaha sendiri
4. Memberikan pelatihan gratis kepada masyarakat agar bisa bersaing di Era global melalui
BLK (balai latihan kerja)
5
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Ikhtiar dari segi bahasa adalah “usaha atau bekerja”. Sedangkan jika ditinjau dari segi
istilah, usaha (ikhtiar) adalah suatu upaya sungguh-sungguh dengan memberdayakan seluruh
pemikiran dan zikir untuk dapat mengaktualisasikannya atau mewujudkan arti dirinya sebagai
hamba Allah Swt dan juga menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik
(khaira ummah). Dengan kata lain, dengan berikhtiar manusia dapat memanusiakan dirinya
sendiri.
Hampir disetiap tingkat dan sudut kehidupan, Anda akan melihat berapa banyak orang
yang bekerja dalam berbagai macam profesi. Dalam melakukan pekerjaan tersebut, tentu saja
terdapat sesuatu yang dikejar, ada tujuan serta usaha (ikhtiar) yang sungguh-sungguh untuk
mengujudkan aktivitasnya tersebut agar mempunyai arti atau bermakna dalam kehidupannya.
Kepedulian pemerintah terhadap perilaku ikhtiar sangat banyak meskipun tidak
semuanya dapat di rasakan oleh masyarakat yang seharusnya mendapatkannya tetapi
pemerintah telah mengambil peran banyak terhadap perilaku ikhtiar dan membantu banyak
masyarakat dengan kepedulain pemerintah.
3.2. Saran
Diharapkan kepada para pembaca dapat memahami makalah ini dan dapat mengembangkan
lebih sempurna lagi, kritik dan saran sangat kami harapkan, untuk memotivasi penulis, agar
dalam penyelesaian makalah ini bisa memperbaiki diri dari kesalahan, atas partisipasinya
kami ucapkan terima kasi
6
Daftar Pustaka
https://an-nur.ac.id/pengertian-ikhtiar-dalil-contoh-dan-dampak positifnya/#:~:text=Secara
%20istilah%20ikhtiar%20adalah%20usaha,agar%20dapat%20berhasil%20dan%20sukses.
https://www.merdeka.com/jatim/mengenal-arti-ikhtiar-dalam-islam-beserta-bentuk-bentuknya-
wajib-tahu-kln.html
https://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/848-penerapan-nilai-nilai-pancasila-
dalam-menanggulangi-covid-19
https://kemenag.go.id/read/hut-bp4-dan-ikhtiar-negara-menjaga-ketahanan-keluarga-m8xgp