Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : KHAERUL UMAM

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042933715

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4221 / Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama UPBJJ : 41 / Purwokerto

Masa Ujian : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Dalam Quran Surat Al Mu’minum disebutkan beberapa ciri orang-orang yang beriman yaitu
a. Orang yang khusyuk dalam shalatnya baik, wajib atau sunnah walaupun banyak gangguan;
b. Orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna, terutama di
waktu luang saat pekerjaan utamanya telah selesai. Diwaktu tersebut digunakan untuk
beribadah, membaca Al Qur’an, membaca buku atau bercengkrama dengan keluarga;
c. Orang yang menunaikan zakat, seperti zakat maal dan zakat fitrah yang wajib dibayarkan
saat bulan Ramadhan. Selain zakat, senang berinfak dan bersedekah juga termasuk menjadi
ukuran orang beriman ;
d. Orang yang memelihara kemaluannya. Tidak mengumbar syahwat kecuali terhadap istri
mereka dan hamba sahaya;
e. Orang yang memelihara shalatnya. Maksudnya orang yang melaksanakan shalat tepat
waktu dan bergegas saat terdengar adzan.
Selain itu dalam Quran Surat Al Anfal ayat 2 disebutkan juga ciri-ciri orang beriman yaitu yang
bergetar hati mereka saat disebut nama Allah SWT dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya, serta
orang yang bertawakal yang berarti berserah diri kepada Allah SWT setelah terlebih dahulu
berikhtiar.
Di dalam Quran Surat Al Baqarah ayat 177 menyebutkan kesabaran juga menjadi salah satu ciri-
ciri dari orang yang beriman. Tidak peduli seberat dan sesulit apapun, ia akan tetap bersabar.

2. Hakikat manusia yang tercantum dalam satu ayat Al-Quran


Dalam Al Quran terdapat tiga hakikat manusia yaitu :
- Basyar, manusia sebagai makhluk biologis. Konsepnya dihubungkan dengan sifat-sifat
biologis atau tubuh manusia seperti makan, minum, berjalan, memegang dan lain-lain.
- Al-Insan, manusia sebagai khalifah atau pemikul amanah. Manusia merupakan makhluk
istimewa yang berbeda dengan hewan. Manusia diberi akal untuk berpikir dalam
mendapatkan ilmu, mengembangkannya menggunakan daya nalarnya untuk kemaslahatan
umat manusia. Bahwa memang manusia memiliki dua sisi kepribadian positif (amanah,
tanggung jawab, berbuat baik) dan negatif (zalim, bakhil, berbuat dosa) yang keduanya
bertentangan dan harus diatasi agar kembali mengikuti fitrahnya sebagai manusia yang
diciptakan dari tanah liat, sari pati tanah dan tanah.
- Al-Nas, manusia sebagai makhluk sosial. Karakteristik masing-masing individu berbeda-beda
dalam hubungannya dengan Allah SWT. Ada yang benar-benar beriman hingga rela
berkorban untuk mencari keridhaan Allah SWT, beberapa menyatakan beriman tapi
sebetulnya tidak beriman, menyekutukan Allah. Ada juga yang hanya mementingkan dunia.
Kualitas manusia pun berbeda-beda. Ada yang berkualitas rendah, baik dari segi ilmu
maupun iman dan tidak bersyukur. Walaupun ada yang sebaliknya, berkualitas tinggi tapi
sangat bersyukur atas nikmat yang diterima.

3. Pengertian dari masyarakat dan perannya dalam mengembangkan dan menggali potensi peran
masyarakat dalam suatu komunitas atau konstitusi dalam pandangan Islam
Masyarakat adalah kelompok manusia atau individu yang secara bersama-sama tinggal di suatu
tempat dan saling berhubungan.
Manusia diberi akal oleh Allah SWT yang dapat digunakan untuk menggunakan ilmu dalam
mengembangkan dan menggali potensi di masyarakat tersebut. Kegiatan ini bisa dimulai atau
dipimpin oleh anggota masyarakat yang mempunyai kemampuan lebih untuk mengajak atau
membimbing anggota masyarakat lain agar bisa bekerja sama mengolah potensi yang ada di
dalam masyarakat tersebut. Perlu digarisbawahi bahwa dalam menggali dan mengembangkan
potensi tersebut tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku, baik norma agama,
norma adat, dan norma-norma lainnya. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan tersebut tidak
berdampak buruk bagi komunitas pada umumnya maupun bagi individu-individu yang ada di
masyarakat tersebut, karena terdapat karakteristik individu yang berbeda-beda. Jangan sampai
kegiatan yang dijalankan mengakibatkan perpecahan karena menyinggung salah satu atau
beberapa anggota masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai